i
PENGARUH LINGKUNGAN DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI MTS BUSTANUL ULUM BULUGADING JEMBER
PUTRI TAHUN PELAJARAN 2021/2022
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi Tadris Matematika
Oleh:
Roudatus Soleha NIM : T20177034
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
APRIL 2022
ii
PENGARUH LINGKUNGAN DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI MTS BUSTANUL ULUM BULUGADING JEMBER
PUTRI TAHUN PELAJARAN 2021/2022
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi Tadris Matematika
Oleh:
Roudatus Soleha NIM : T20177034
Disetujui Pembimbing
Muh. Harawan Dimas Jakaria, M.Pd NUP. 201708166
iii
PENGARUH LINGKUNGAN DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI MTS BUSTANUL ULUM BULUGADING JEMBER
PUTRI TAHUN PELAJARAN 2021/2022
SKRIPSI
Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Tadris Matematika
Hari : Selasa Tanggal : 19 April 2022
Tim Penguji, Ketua
Fikri Apriyono, S.Pd., M.Pd NUP. 20160383
Sekretaris
Mohammad Mukhlis, M.Pd NIDN. 2003019102
Anggota :
1. Dr. Indah Wahyuni, M.Pd ( ) 2. Muh. Harawan Dimas Jakaria, M.Pd ( )
Menyetujui,
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I NIP. 19640511 199903 2 001
iv MOTTO
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keaadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keaadan diri mereka sendiri”. (Q.S. Ar-Ra‟d 13:
Ayat 11)1
1 Kementrian Agama Republik Indonesia, Ar-Rahim Al-Quran dan Terjemahan (Bandung: CV Mikhraj Khazanah Ilmu, 2016), 250.
v
PERSEMBAHAN
Hamdan wa syukron lillah saya haturkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan jalan terbaik, sehingga saya bisa sampai pada titik ini.
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Alm. Ayah (Sanin Syamsul) dan juga Ibu (Nati), terima kasih banyak untuk kalian, karena atas rida serta lantunan doa yang senantiasa kalian langitkan dapat mengantarkan saya sampai pada titik ini. Khususnya teruntuk Ibu, yang sudah bersedia berjuang sendirian. Semoga kebaikan kalian Allah balas dengan tempat terindah kelak di surga-Nya.
2. Segenap jajaran guru yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Terima kasih karena telah membimbing, memberikan nasihat, dan karena perantara rida serta doa kalianlah saya bisa menjadi seperti sekarang. Khususnya kepada keluarga besar guru di Pondok Pesantren Bulugading, semoga senantiasa dalam lindungan-Nya.
3. Ulfatun Zakiah, terima kasih sudah bersedia menjadi tempat berkeluh kesah, curhat, bertukar pikiran, sekaligus teman berjuang dari awal. Dan tak lupa kepada Nad, Dina, dan Mbak Vina sudah banyak memberikan energi positif serta dukungan untuk terus bertahan hingga skripsi ini bisa selesai.
4. Keluarga besar MTK‟17 1 yang suatu saat akan dirindukan. Terima kasih banyak atas kebersamaan dan dukungannya.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam, yang mana atas kehendak serta maunah-Nya skripsi ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam semoga senantiasa bermuara kepada Nabi Muhammad SAW, yang mana beliau telah membawa kita dari zaman biadab menuju zaman yang lebih beradab.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan meraih gelar Sarjana Pendidikan dalam Program Studi Tadris Matematika di Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember dengan judul “Pengaruh Lingkungan dan Kedisiplinan Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri Tahun Pelajaran 2021/2022”.
Kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menyadari dan menyampaikan terima kasih banyak kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., M.M selaku Rektor UIN KHAS Jember yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan kepada penulis.
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Mukni‟ah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memberikan persetujuan pada skripsi ini.
3. Bapak Fikri Apriyono, S.Pd., M.Pd selaku Koordinator Program Studi Tadris Matematika yang telah menerima judul skripsi ini.
4. Bapak Muh. Harawan Dimas Jakaria, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar dan sepenuh hati memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
vii
5. Dosen-dosen UIN KHAS Jember yang telah banyak memberikan ilmunya kepada penulis.
6. Bapak/Ibu Tata Usaha Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran administrasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
Tiada kata yang dapat penulis ucapkan selain doa dan terima kasih sebesar-besarnya. Semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan atas semua jasa yang telah diberikan kepada penulis. Skripsi ini pasti memiliki kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dalam penelitian selanjutnya bisa lebih baik. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Jember, 19 April 2022
Penulis
viii ABSTRAK
Roudatus Soleha, 2022: Pengaruh Lingkungan dan Kedisiplinan Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri Tahun Pelajaran 2021/2022.
Kata Kunci: Lingkungan Belajar, Kedisiplinan Belajar, Hasil Belajar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor yang memengaruhi hasil belajar matematika peserta didik, diantaranya adalah lingkungan dan kedisiplinan belajar. Lingkungan belajar merupakan wilayah di mana peserta didik melakukan aktivitas belajarnya, sedangkan kedisiplinan belajar merupakan sikap taat, teratur, dan perhatian terhadap belajarnya.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan lingkungan belajar peserta didik kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri Tahun Pelajaran 2021/2022. 2) Mendeskripsikan kedisiplinan belajar peserta didik kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri Tahun Pelajaran 2021/2022.
3) Mendeskripsikan hasil belajar matematika peserta didik kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri Tahun Pelajaran 2021/2022. 4) Mengetahui pengaruh lingkungan belajar terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri tahun pelajaran 2021/2022. 5) Mengetahui pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri tahun pelajaran 2021/2022. 6) Mengetahui pengaruh lingkungan dan kedisiplinan belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri tahun pelajaran 2021/2022.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian expost facto dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan cluster sampling dengan jumlah sampel 52 dari 108 peserta didik. Teknik pengumpulan datanya berupa angket dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis datanya menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial dengan analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Lingkungan belajar peserta didik terdapat 4 orang dengan kategori sangat mendukung 7,7%, 40 orang dengan kategori mendukung 76,9%, dan 8 orang dengan kategori cukup mendukung 15,4%. 2) Kedisiplinan belajar peserta didik terdapat 5 orang dengan kategori sangat tinggi 9,6%, 31 orang dengan kategori tinggi 59,6%, dan 16 orang dengan kategori sedang 30,8%. 3) Hasil belajar peserta didik terdapat 32 orang dengan kategori sangat tinggi 61,5% dan 20 orang dengan kategori tinggi 38,5%. 4) Terdapat pengaruh yang signifikan dari lingkungan belajar terhadap hasil belajar dengan perolehan nilai thitung 4,751 ≥ ttabel 2,009. 5) Terdapat pengaruh yang signifikan dari kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar dengan perolehan nilai thitung 2,037 ≥ ttabel 2,009. 6) Terdapat pengaruh yang signifikan dari lingkungan dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar secara bersama-sama dengan perolehan nilai Fhitung 27,436 ≥ Ftabel .
ix DAFTAR ISI
Halaman Sampul ... i
Lembar Persetutujuan Pembimbing ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Motto ... iv
Persembahan ... v
Kata Pengantar ... vi
Abstrak ... viii
Daftar Isi... ix
Daftar Tabel ... xi
Daftar Gambar ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 8
E. Ruang Lingkup Penelitian ... 9
F. Definisi Operasional... 10
G. Asumsi Penelitian ... 11
H. Hipotesis ... 12
I. Sistematika Pembahasan ... 13
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ... 15
A. Penelitian Terdahulu ... 15
B. Kajian Teori ... 19
x
BAB III METODE PENELITIAN... 35
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 35
B. Populasi dan Sampel ... 37
C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 39
D. Analisis Data ... 53
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 61
A. Gambaran Objek Penelitian ... 61
B. Penyajian Data ... 62
C. Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 63
D. Pembahasan ... 71
BAB V PENUTUP ... 80
A. Kesimpulan ... 80
B. Saran ... 82
DAFTAR PUSTAKA ... 83
xi
DAFTAR TABEL 1.1 Indikator Variabel Penelitian
2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu
3.1 Data Jumlah Peserta Didik Kelas VIII MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember
3.2 Kisi-Kisi Instrumen Angket Lingkungan Belajar 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Angket Kedisiplinan Belajar 3.4 Skala Likert
3.5 Kategori Tingkat Kevalidan Instrumen
3.6 Perhitungan Validasi Angket Lingkungan Belajar Validator Ahli 3.7 Tabel Validitas SPSS Angket Lingkungan Belajar
3.8 Perhitungan Validasi Angket Kedisiplinan Belajar Validator Ahli 3.9 Tabel Validitas SPSS Angket Kedisiplinan Belajar
3.10 Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
3.12 Tingkat Pencapaian Skor pada Variabel Lingkungan Belajar 3.13 Tingkat Pencapaian Skor pada Variabel Kedisiplinan Belajar 3.14 Tingkat Pencapaian Skor pada Variabel Hasil Belajar
3.15 Kriteria Uji Durbin Waston 4.1 Data Hasil Penelitian
4.2 Deskripsi Kategori Lingkungan Belajar 4.3 Deskripsi Kategori Kedisiplinan Belajar 4.4 Deskripsi Kategori Hasil Belajar
4.5 Rekapitulasi Hasil Regresi Linier Berganda
xii
DAFTAR GAMBAR 3.1 Alur Penelitian
4.1 Uji Normalitas
4.2 Uji Heteroskedastisitas
4.3 Hasil Angket Lingkungan Belajar 4.4 Hasil Angket Kedisiplinan Belajar 4.5 Hasil Belajar Matematika Peserta Didik
xiii
DAFTAR LAMPIRAN 1. Matrik Penelitian
2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 3. Validasi Instrumen Penelitian
4. Instrumen Penelitian Sebelum Divalidasi 5. Instrumen Penelitian Setelah Divalidasi 6. Instrumen Penelitian oleh Responden 7. Daftar Nama Responden
8. Daftar Hasil Instrumen Lingkungan Belajar 9. Daftar Hasil Instrumen Kedisiplinan Belajar
10. Dokumentasi (Hasil Belajar Matematika Peserta Didik) 11. Tabel R
12. Tabel T 13. Tabel F
14. Output Uji Validitas Instrumen 15. Output Uji Reliabilitas Instrumen 16. Output SPSS
17. Surat Penelitian 18. Jurnal Penelitian 19. Biodata Penulis
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah proses pengubahan tata laku serta sikap seseorang ataupun kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui pelatihan dan pengajaran.2 Dalam UUD Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Yang artinya pendidikan adalah hal yang sangat penting dalam perjalanan hidup manusia, yang mana dengan kita mengenyam pendidikan kita bisa memperbaiki diri dan memiliki wawasan yang luas dalam menjalani hidup bermakna.
Menurut Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dijelaskan, bahwa pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
2 KBBI
. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, salah satunya pendidikan menjadi tanggung jawab suatu lembaga guna mewujudkan fungsi dari pendidikan itu sendiri.3 Dalam proses keseluruhan pendidikan yang ada di setiap sekolah, kegiatan belajar menjadi kegiatan yang paling penting. Di mana menggambarkan bahwa suatu pendidikan dikatakan berhasil atau telah mecapai tujuannya jika sudah berhasil menciptakan proses pembelajaran yang baik bagi setiap peserta didiknya.
Belajar adalah berubahnya perilaku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.4 Menurut Slameto belajar adalah suatu proses seseorang guna memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.5 Sedangkan menurut Robert M. Gagne, belajar adalah perubahan dalam kemampuan manusia secara berkesinambungan yang tidak disebabkan oleh proses pertumbuhan saja. Gagne memandang bahwa belajar juga dipengaruhi oleh faktor yang ada di dalam diri dan juga faktor yang ada di luar diri manusia.6 Jadi belajar adalah aktivitas yang pada akhirnya menghasilkan suatu perubahan pada arah yang lebih baik dan menjadikan hidup memiliki makna serta tujuan yang yang jelas.
Menurut Bruner, belajar tidak hanya untuk mengubah tingkah laku seseorang, melainkan untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi sedemikian
3 Sameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi (Jakarta: PT Rineka Cipta, Cetakan Keenam, 2015), 2.
4 KBBI
5 Muh. Sain Hanafy, “Konsep Belajar dan Pembelajaran,” Jurnal Lentera Pendidikan, Vol. 17, No.
1 (Juni 2014): 68.
6 Sagala Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar (Bandung: Alfabeta, 2010), 14.
rupa, sehingga peserta didik dapat belajar lebih banyak dan juga mudah.7 Keberhasilan dalam proses belajar peserta didik di sekolah bisa diketahui dari hasil belajar peserta didik itu sendiri, salah satunya dengan mengetahui nilai ujian akhir semester (UAS) peserta didik. Menurut Sudjana, hasil belajar adalah kemampuan yang telah dimiliki oleh peserta didik setelah mengalami proses pembelajaran. Hasil belajar matematika adalah hasil akhir yang didapatkan peserta didik setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran matematika yang dapat dinotasikan dengan skala nilai, huruf, simbol, angka, atau hal yang biasa dijadikan tolak ukur berhasil atau tidaknya peserta didik dalam pembelajaran matematika.8
Sebelumnya peneliti telah melakukan wawancara tidak terstruktur kepada guru mata pelajaran metematika, Bapak Sofyan, S.Pd dan beberapa peserta didik kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading. Bapak Sofyan mengatakan bahwa setelah adanya peraturan dari yayasan tentang perombakan penempatan kamar yang mengelompokkan peserta didik sesuai dengan jejangnnya sejak tahun 2018 dapat berpengaruh baik terhadap pencapain hasil belajarnya yang tinggi. Selain itu, dari beberapa peserta didik juga mengungkapkan bahwa adanya peraturan baru tentang perubahan jadwal masuk sekolah formal, tidak ada peluang untuk terlambat masuk ke dalam kelas. Hal itu dikarenakan setelah kegiatan diniyah yang ada di pondok berakhir, langsung masuk pada kegiatan formal di sekolah. Dengan melihat
7 Sameto, Belajar dan Faktor-Faktor, 11.
8 Dani Firmansyah, “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika,” Jurnal Pendidikan UNSIKA, ISSN 2338-2996, Vol. 3, No. 1 (Maret 2015): 37.
kedua faktor tersebut, peneliti menduga adanya pengaruh lingkungan dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika peserta didik.
Sebagaiamana menurut Slameto bahwa salah satu aspek yang dapat memengaruhi belajar adalah lingkungan, yang mana lingkungan belajar adalah faktor dari luar yang dapat memengaruhi hasil belajar, diantaranya dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.9
Lingkungan belajar adalah tempat atau suasana (keadaan) yang memengaruhi proses perubahan tingkah laku manusia.10 Menurut Muhibbin Syah dalam penelitian Veronica menyatakan, lingkungan belajar yang kondusif dibutuhkan peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Lingkungan belajar yang kondusif adalah lingkungan belajar yang dapat membantu keberhasilan dari tujuan belajar. Karena hal tersebut bisa membuat peserta didik lebih tertarik untuk belajar.11
Pendapat lain dikemukakan oleh Tulus Tu‟u dalam penelitiannya menyatakan bahwa kedisiplinan dapat memengaruhi hasil belajar, yang mana perubahan perilaku dalam menaati dan mengikuti peraturan sekolah bisa berdampak pada keputusan, perbuatan dalam kegiatan belajar, dan juga hasil belajar bagi peserta didik.12
9 Slameto, Belajar dan Faktor, 60.
10 Wildan Abadi, “Pengaruh Lingkungan Belajar Pondok Pesantrean Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VIII MTs Plus Nururrohmah Kabupaten Kebumen” (Skripsi, FTIK IAIN Purwokerto, 2021), 18.
11 Veronica Juni Astuti, “Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII A dan VII B SMP Pangudi Luhur Wedi Tahun Ajaran 2017/2018” (Skripsi, FKIP Universitas Sanata Dharma, 2018), 10.
12 Tulus Tu‟u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa (Jakarta: PT Grasindo, 2008), 104.
Disiplin adalah suatu tindakan patuh dan juga tertib pada ketentuan dan peraturan yang dapat mengatur kehidupan pribadi maupun kelompok.
Perilaku disiplin tidak hanya muncul dikarenakan oleh kesadaran, tetapi ada juga yang dikarenakan paksaan.13
Dalam Islam, kita sebagai manusia diperintahkan untuk taat dan patuh kepada Allah SWT, utusan Allah, dan juga pemimpin. Islam mengajarkan agar kita benar-benar memperhatikan dan mengaplikasikan nilai-nilai kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari guna membangun kualitas kehidupan yang lebih baik dan juga sesuai dengan ajaran Islam. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur‟an surah An-Nisa ayat 59:
Artinya: “wahai orang-orang yang beriman. Taatilah Allah, taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu kemudian. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur‟an) dan Rasul (sunnahnya).
Jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian, yang demikian lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Q.S. An-Nisa:59)14 Sesuai dengan fakta empiris tentang lingkungan dan kedisiplinan belajar pernah diteliti oleh peneliti lain. Diantaranya dalam penelitian Amalia Khoirunisa (2019), dalam penelitiannya disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
13 Mardhiatun Sholikhah, “Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas IV MI Miftahus Sibyan Tugu Semarang Tahun Peajaran 2016/2017” (Sripsi FTIK Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2017), 8.
14 Kementrian Agama Republik Indonesia, Ar-Rahim Al-Quran dan Terjemahan (Bandung: CV Mikhraj Khazanah Ilmu, 2016), 87.
lingkungan belajar terhadap hasil belajar yang signifikan dengan diperoleh nilai thitung ttabel . Dan penelitian lain dari Nurmala Sari Panjaitan (2018), dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa kedisiplinan belajar memiliki pengaruh positif terhadap hasil belajar peserta didik dengan hasil perhitungan regresi diperoleh nilai thitung ttabel .
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bagaimanakah pengaruh lingkungan dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika peserta didik. Maka dari itu, peneliti mengangkat judul “Pengaruh Lingkungan dan Kedisiplinan Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri Tahun Pelajaran 2021/2022”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditentukan rumusan masalah sebagai beriikut:
1. Bagaimana lingkungan belajar peserta didik kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri tahun pelajaran 2021/2022?
2. Bagaimana kedisiplinan belajar peserta didik kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri tahun pelajaran 2021/2022?
3. Bagaimana hasil belajar peserta didik kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri tahun pelajaran 2021/2022?
4. Adakah pengaruh lingkungan belajar terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri tahun pelajaran 2021/2022?
5. Adakah pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri tahun pelajaran 2021/2022?
6. Adakah pengaruh lingkungan dan kedisiplinan belajar secara bersama- sama terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri tahun pelajaran 2021/2022?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka peneliti memiliki tujuan untuk:
1. Untuk mendeskripsikan lingkungan belajar peserta didik kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri tahun pelajaran 2021/2022.
2. Untuk mendeskripsikan kedisiplinan belajar peserta didik kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri tahun pelajaran 2021/2022.
3. Untuk mendeskripsikan hasil belajar peserta didik kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri tahun pelajaran 2021/2022.
4. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan belajar terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri tahun pelajaran 2021/2022.
5. Untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri tahun pelajaran 2021/2022.
6. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan dan kedisiplinan belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VIII
di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri tahun pelajaran 2021/2022.
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti berharap memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian ini, peneliti berharap hasilnya bisa membuktikan bahwa terdapat pengaruh lingkungan dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar peserta didik, terutama dalam mata pelajaran matematika. Sehingga dapat dijadikan rujukan oleh peneliti lain, pendidik, dan juga siapa pun dalam perkembangan dunia edukasi.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti
Peneliti berharap penelitian ini bisa digunakan sebagai persiapan, menambah pemahaman, dan juga pengalaman sebagai calon pendidik ke depannya. Selain bekal yang sudah diperoleh peneliti dari dunia perkuliahan yang telah ditempuh.
b. Bagi Pendidik
Peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan serta masukan dalam pelaksanaan aktivitas pembelajaran di kelas. Khususnya dalam hal menciptakan lingkungan dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika peserta didik di MTs Bustanul Ulum Buugading Jember Putri.
c. Bagi Lembaga
Peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat menjadi bahan informasi untuk warga sekolah khususnya di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember untuk mengetahui bagaimana pengaruh lingkungan dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika peserta didik.
E. Ruang Lingkup Penelitian 1. Variabel Penelitian
Dalam buku Sugiyono Hatch dan Farhady mendefinisikan bahwa variabel adalah karakteristik individu atau objek yang memiliki variasi antara individu dengan indvidu lainnya. Sedangkan variabel penelitian itu sendiri adalah suatu sifat atau kadar dari orang, barang atau aktivitas yang memiliki variasi tertentu oleh peneliti untuk dipusatkan dan kemudian ditarik kesimpulan.15 Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
a. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas adalah aspek, keadaan, atau elemen yang dapat memengaruhi atau menjadi sebeb berubahnya variabel terikat. Di dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah lingkungan belajar (X1) dan kedisiplinan belajar (X2).
15 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, Cetakan Ke-23, 2016), 38.
b. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah variabel yang menjadi akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Di dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah hasil belajar matematika peserta didik (Y).
2. Indikator Variabel
Setelah masing-masing variabel sudah terlaksana dilanjutkan dengan mengemukakan indikator tiap variabel sebagai pedoman empiris dari variabel yang diteliti. Dari indikator ini akan dijadikan asas dalam pembuatan butir pernyataan yang berbentuk angket, adapun indikatornya sebagaimana terlampir di lampiran 2.
F. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu sempadan penguraian yang dijadikan sebagai panduan guna melaksanakan suatu aktivitas ataupun proyek. Untuk mengetahui haluan dan juga tujuan dari penelitian ini, maka peneliti memberikan gambaran tertang variabel dari judul penelitian sebagai berikut:
1. Pengaruh
Pengaruh adalah suatu kapabilitas yang disebabkan oleh sesuatu (manusia ataupun benda) yang bisa menyebabkan suatu perubahan, baik perubahan watak, perbuatan, atau kepercayaan.
2. Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar adalah wilayah di mana setiap peserta didik melakukan aktivitas belajarnya. Lingkungan belajar merupakan salah satu
hal yang dapat memengaruhi belajar peserta didik dari segi faktor eksternal.
3. Kedisiplinan Belajar
Kedisiplinan belajar adalah suatu bentuk dari peserta didik terhadap ketaatan, sikap teratur, dan juga perhatian terhadap belajarnya.
4. Hasil Belajar Matematika Peserta Didik
Hasil belajar adalah suatu nilai ataupun apresiasi yang diperoleh oleh peserta didik setelah menjalani masa belajarnya. Jadi hasil belajar matematika peserta didik adalah hasil akhir yang didapat peserta didik setelah mengikuti suatu rangkaian pembelajaran matematika yang dapat berupa skala nilai, simbol, angka, huruf atau sesuatu yang sudah lumrah dijadikan sebagai titik acuan sebuah penilaian berhasil atau tidaknya suatu rangkaian pembelajaran. Yang mana hasil belajar matematika dalam penelitian ini menggunakan nilai ujian akhir semester (UAS) pada semester genap sebelumnya.
G. Asumsi Penelitian
Setelah peneliti menguraikan permasalahan dengan jelas, maka yang dilakukan selanjutnya adalah memiikirkan ide tentang masalah dalam hubungan yang lebih luas. Berikut beberapa asumsi atau anggapan dasar dalam penelitian ini:16
1. Lingkungan belajar dapat memengaruhi hasil belajar matematika peserta didik.
16 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT Rineka Cipta, Cetakan Kelimabelas, 2013), 104.
2. Kedisiplinan belajar dapat memengaruhi hasil belajar matematika peserta didik.
3. Karakteristik unit sampel bersifat heterogen, yaitu lingkungan dan kedisiplinan belajar peserta didik memiliki tingkat yang berbeda-beda.
H. Hipotesis
Hipotesis adalah sesuatu yang dianggap sah untuk alasan atau penjelasan (teori, populasi, dll) walaupun kenyataannya membutuhkan pembuktian. Hipotesis adalah kecurigaan mendasar yang akan memberikan anggapan penting tetang kekhasan guna mempermudah dalam memutuskan strategi penelitian, sumber data, instrumen, serta metode penyelidikan data.
Maka hipotesisnya sebagai berikut:
1. H01 : Tidak ada pengaruh yang signifikan lingkungan belajar terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri tahun pelajaran 2021/2022.
Ha1 : Ada pengaruh yang signifikan lingkungan terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri tahun pelajaran 2021/2022.
2. H02 : Tidak ada pengaruh yang signifikan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri tahun pelajaran 2021/2022.
Ha2 : Ada pengaruh yang signifikan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri tahun pelajaran 2021/2022.
3. H03 : Tidak ada pengaruh yang signifikan lingkungan dan kedisiplinan belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri tahun pelajaran 2021/2022.
Ha3 : Ada pengaruh yang signifikan lingkungan dan kedisiplinan belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember Putri tahun pelajaran 2021/2022.
I. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam penelitian ini dibagi menjadi lima bab, yang akan diulas sebagai berikut:
Bab pertama atau pendahuluan memuat tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, definisi operasional, asumsi penelitian, hipotesis, dan sistematika pembahasan.
Bab kedua atau kajian kepustakaan memuat tentang penelitian terdahulu dan kajian-kajian teori yang relevan dengan penelitian ini.
Bab ketiga atau metode penelitian memuat tentang pendekatan dan jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik dan instrumen pengumpulan data, dan analisis data.
Bab keempat atau penyajian data dan analisis memuat tentang gambaran objek penelitian, penyajian data, analisis dan pengujian hipotesis, dan pembahasan.
Bab kelima atau penutup memuat tentang kesimpulan dan saran-saran.
Kesimpulan diperoleh dari uraian bab sebelumnya tentang penyajian dan analisis data. Sedangkan saran diperoleh peneliti dari gambaran cara yang perlu diambil oleh pihak terkait.
15 BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
A. Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah penelitian yang pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, antara lain sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Amalia Khoirunisa pada tahun 2019 yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Belajar dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Menggambar Siswa Kelas V SD Se-Dabin III Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal”. Hasil penelitian dalam skripsi Amalia Khoirunisa ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan belajar dengan hasil belajar siswanya. Hal ini dibuktikan dari perolehan pengujian hipotesis yang diperoleh nilai thitung ttabel dengan presentase kontribusi pengaruh lingkungan belajar terhadap hasil belajar menggambar sebesar ( ) sedangakan ( ) dipengaruhi oleh faktor lain.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Shohih Febriansyah tahun 2015 yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Belajar dan Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah Wonosobo Tahun Ajaran 2014/2015”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa nilai Fhitung Ftabel dengan signifikan Dan nilai koefisien determinasi R2 menunjukkan ( ), sedangkan ( ) dipengaruhi oleh faktor lain.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Mardhiatun Sholikhah pada tahun 2017 yang berjudul “Pengaruh Kedisiplinan Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV MI Miftahus Sibyan Tugu Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017”. Hasil dari penelitian dalam skripsi Mardhiatun Sholikhah ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Hasil perhitungan regresinya menunjukkan nilai Fhitung Ftabel dengan signifikan Dan nilai koefisien determinasi R2 menunjukkan ( ), sedangakan ( ) dipengaruhi oleh faktor lain.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Nurmalasari Panjaitan tahun 2018 yang berjudul “Pengaruh Kedisiplinan terhadap Hasil Belajar Siswa MIS Al- Manar Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang”.
Dibuktikan dengan hasil penghitungan uji hipotesis diperoleh nilai thitung
ttabel dengan presentase kontribusi pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar menggambar sebesar ( ) sedangkan ( ) dipengaruhi oleh faktor lain.
Tabel 2.1
Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu No.
Nama, Tahun, dan Judul Penelitian
Persamaan Perbedaan 1. Amalia Khoirunisa,
2019, Pengaruh Lingkungan Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil
Menggunakan pendekatan kuantitatif, salah satu variabel bebasnya sama (lingkungan
Salah satu variabel bebasnya berbeda (motivasi belajar) dan penelitian terdahulu fokus pada hasil belajar menggambar
No.
Nama, Tahun, dan Judul Penelitian
Persamaan Perbedaan Belajar
Menggambar Siswa Kelas V SD Se-Dabin III Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal.
belajar), variabel terikatnya (hasil belajar), dan teknik
pengumpulan datanya juga menggunakan angket dan dokumentasi.
sedangkan punya peneliti fokus pada hasil belajar matematika.
2. Shohih
Febriansyah, 2015, Pengaruh
Lingkungan Belajar dan Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah Wonosobo Tahun Ajaran 2014/2015.
Menggunakan pendekatan kuantitatif, salah satu varibel bebasnya sama (lingkungan belajar), menggunakan penelitian expost facto, dan teknik engumpulan datanya menggunakan angket dan dokumentasi.
Salah satu variabel bebasnya berbeda (kemandirian belajar), variabel terikatnya prestasi belajar sedangkan punya peneliti tentang hasil belajar, uji prasyarat analisis penelitian terdahulu (uji normalitas, uji linieritas, dan uji multikolinearitas) sedangkan punya peneliti (uji normalitas, uji kolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi), dan teknik
pengambilan sampel menngunakan
proportional random sampling sedangkan punya peneliti cluster sampling.
3. Mardhiatun Sholikhah, 2017, Pengaruh
Kedisiplinan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV MI
Salah satu
variabel bebasnya sama
(kedisiplinan belajar), variabel terikatnya sama (hasil belajar), dan teknik
Hanya menggunakan satu variabel bebas, teknik pengambilan sampel menngunakan total sampling
sedangkan punya peneliti cluster sampling, uji
No.
Nama, Tahun, dan Judul Penelitian
Persamaan Perbedaan Miftahus Sibyan
Tugu Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
pengumpulan datanya menggunakan angket dan dokumentasi.
hipotesis
menggunakan analisis regresi linier
sederhana sedangkan punya peneliti
menggunakan analisis regresi linier
berganda, dan teknik analisis data
menggunakan analisis pendahuluan dan analisis uji hipotesis sedangkan punya peneliti menggunakan analisis data
deskriptif dan analisis data inferensial.
4. Nurmalasari Panjaitan, 2018, Pengaruh Kedisiplinan Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa MIS Al-Manar Tembung
Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang.
Menggunakan pendekatan kuantitatif, salah satu variabel bebasnya sama (kedisipinan belajar), variabel terikatnya sama (hasil belajar), dam teknik pengumpulan datanya menggunakan angket dan dokumentasi.
Hanya menggunakan satu variabel bebas, uji prasyarat analisis menggunakan uji normalitas dan uji linieritas, dan uji hipotesis (analisis korelasi dan
keberartian korelasi) sedangkan punya peneliti (analisis regresi linier berganda).
B. Kajian Teori
1. Lingkungan Belajar
a. Pengertian Lingkungan Belajar
Belajar adalah suatu proses pengerahan tenaga yang dilakukan individu untuk menerima perubahan perilaku yang meluas, karena keterlibatannya sendiri sehubungan dengan keadaannya saat ini.17
Belajar dan lingkungan adalah dua unsur yang tidak dapat terpisahkan. Di mana orang (peserta didik) melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran, maka di situlah lingkungan diperlukan sebagai tempat berlansungnya suatu kegiatan pembelajaran.
Secara umum lingkungan sekitar disebut dengan lingkungan belajar dalam dunia pendidikan. Lingkungan belajar adalah lingkungan yang dapat memengaruhi proses belajar dan juga sangat dekat dengan peserta didik. Menurut Mariyana dalam penelitian Amalia Khoirunisa dijelaskan bahwa lingkungan belajar adalah suatu sarana bagi peserta didik dalam mengembangkan diri guna berkreasi, beraktivitas, serta bereksplorasi tentang banyak hal sehingga memperoleh suatu perubahan tingkah laku.18
Menurut Hamalik lingkungan adalah semua yang ada di alam sekitar kita dan memengaruhi manusia. Hal ini menyiratkan bahwa kondisi belajar dapat dianggap layak dengan asumsi keadaan yang
17 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Memengaruhi (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2015), 2.
18 Amalia Khoirunisa, “Pengaruh Lingkungan Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap hasi Beljar Menggambar Siswa Kelas V SD Se-Dabin III Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal” (Skripsi, FKIP Universitas Negeri Semarang, 2019), 25.
benar-benar membantu dan juga mendukung keselarasan proses pembelajaran.19 Sedangkan menurut Soedomo Hadi dalam penelitian Yussi Anggraini dkk mengatakan bahwasanya, lingkungan adalah segala sesuatu yang yang di luar individu sosial dan memengaruhi kemajuan peserta didik.20
Lingkungan adalah suatu bagian dari kehidupan peserta didik.
Menurut Muhibbin Syah dalam penelitian Veronica Juni Astuti menyatakan, peserta didik membutuhkan lingkungan yang kondusif agar dapat belajar dengan baik. Lingkungan Belajar yang kondusiif adalah lingkungan belajar yang dapat mendukung tercapainya suatu tujuan dari pembelajaran. Karena dengan demikian peserta didik akan lebih giat melakukan aktivitas belajarnya.21
Berdasarkan beberapa pengertian tentang lingkungan belajar di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa lingkungan belajar adalah sebuah wadah yang di dalamnya menampung peserta didik dalam melaksanakan kegiatan belajarnya, di mana peserta didik juga dapat mengeksplorasi masa perkembangan serta pertumbuhannya dan ada timbal balik positif (perubahan tingkah laku) yang kembali pada peserta didik tersebut.
19 Omar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 195.
20 Yussi Anggraini, dkk, “Pengaruh Lingkungan Belajar dan Disiplin B elajar Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Keahlian Elektronika Industri Di Sekolah Menengah Kejuruan” Jurnal Pendidikan Teori, Penelitian, dan Pengembangan, Vol. 2 No. 12 (Desember 2017): 1651.
21 Veronica Juni Astuti, “Pengaruh Kebiasaan Belajar,” 10.
b. Fungsi Lingkungan Belajar
Fungsi dari lingkungan pendidikan itu sendiri adalah untuk menyediakan peserta didik bekerja sama dengan lingkungnnya dan menjadi hal utama dari berbagai aset pembelajaran yang tersedia guna mencapai tujuan pendidikan yang maksimal. Menurut Oemar Hamalik fungsi lingkungan pendidikan atau pengajaran itu ada tiga, antara lain:22
1) Fungsi Psikologis
Secara psikologis stimulus yang bersumber dari lingkungan sebagai ransangan terhadap perseorangan sehingga terjadi suatu reaksi, sehingga menimbulkan reaksi yang menunjukkan cara berperilaku tertentu.
2) Fungsi Pedagogis
Secara pedagogis lingkungan dapat berdampak instruktif, terutama lingkungan yang memang disediakan sebagai lembaga pendidikan, seperti sekolah, lembaga pelatihan, keluarga, dan juga instansi sosial.
3) Fungsi Instrusional
Secara program instrusional adalah lingkungan pembelajaran yang memang dirancang secara eksplisit.
22 Omar hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2004), 196.
c. Indikator Lingkungan Belajar
Pendapat Slameto ada banyak faktor yang dapat memengaruhi pembelajaran, ditinjau dari jenisnya digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Dan lingkungan belajar itu sendiri termasuk dalam faktor eksternal yang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.23
1) Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama di mana anak mendapatkan pendidikan, hal ini sangat memengaruhi perkembangan dan juga pertumbuhan anak dalam belajarnya.
Adapun hal-hal yang dapat memengaruhi belajar peserta didik dalam lingkungan keluarga, antara lain:
a) Bagaimana orang tua mendidik b) Hubungan antar kerabat
c) Keadaan rumah
d) Keadaan finansial keluarga e) Latar belakang kebudayaan f) Orang tua yang pengertian 2) Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah adalah lingkungan kedua yang utama dalam dunia pendidikan, hal ini bisa mencakup semua perihal yang
23 Slameto, “Belajar dan Faktor,” 60.
ada di dalam lembaga pendidikan yang efisien dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran guna mengembangkan potensi peserta didik.
Adapun hal-hal yang dapat memengaruhi belajar peserta didik dalam lingkungan sekolah, antara lain:
a) Teknik mengajar b) Kurikulum
c) Hubungan antara pendidik dan peserta didik d) Hubungan peserta didik dengan peserta didik e) Disiplin sekolah
f) Alat pelajaran g) Waktu sekolah
h) Standar pelajaran di atas ukuran i) Keadaan gedung
j) Metode belajar k) Pekerjaan rumah 3) Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat adalah lingkungan yang berkaitan dengan lingkungan umum. Adapun hal-hal yang dapat memengaruhi belajar peserta didik dalam lingkungan masyarakat, antara lain:
a) Jenis kehidupan di masyarakat
b) Kegiatan peserta didik dalam masyarakat c) Teman berbaur
d) Mass media 2. Kedisiplinan Belajar
a. Pengertian Kedisiplinan Belajar
Kata kedisiplinan terbentuk dari kata awal disiplin yang berarti penganut atau pengikut. Disiplin adalah ketaan atau kepatuahan kepada peraturan tata tertib dan segabainya.24
Disiplin adalah adalah suatu tindakan patuh dan juga tertib pada ketentuan dan peraturan yang dapat mengatur kehidupan individu maupun kelompok. Perilaku disiplin tidak hanya muncul dikarenakan oleh kesadaran, tetapi ada juga yang dikarenakan paksaan.25
Menurut Hurlock dalam penelitian Meitri Rahartiwi disiplin berasal dari kata disciple yang artinya yang memperoleh atau sengaja mengikuti pemimpin. Orang tua dan pendidik adalah pelopor dan anak sebagai peserta didik yang belajar dari mereka tentang bagaimana menjalani kehidupan yang bermakna dan juga bahagia.26
Sedangkan pengertian dari kedisiplinan belajar itu sendiri menurut E. Mullyasa adalah suatu keadaan yang sistematis, di mana peserta didiknya tergabung dalam proses pembelajaran yang patuh terhadap peraturan yang telah diberlakukan dengan kondisi sadar tanpa
24 KBBI
25 Mardhiatun Sholikhah, “Pengaruh Kedisiplinan,” 8.
26 Meitri Rahartiwi, “Hubungan Antara Kedisiplinan Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Gugus Srikandi Semarang Barat” (Skripsi, PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Uniersitas Negeri Semarang, 2016), 73.
paksaan, baik peraturan yang tertulis dan juga peraturan yang tidak tertulis dalam perubahan tingkah laku.27
Menurut Arikunto adalah suatu tindakan yang mencerminkan rasa patuh, taat dan juga didukung oleh bentuk kesadaran guna melaksakan kewajiban serta tugas dalam mencapai tujuan pembelajaran.28
Dilihat dari beberapa pengertian tentang kedisiplinan belajar di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa kedisiplinan belajar adalah patuh dan taat dalam melaksanakan kewajiban belajarnya yang dilakukan secara suka rela dan keadaan sadar sehingga memperoleh perubahan tingkah laku, baik sebagai ilmu pengetahuan, perubahan sikap atau perbuatan yang baik di rumah ataupun di lingkungan sekolah.
b. Tujuan Kedisiplinan Dalam Belajar
Menurut Bistak Sirait dalam penelitian Edwin Joelfans tujuan utama dari kedisiplinan adalah untuk memfokuskan anak agar mampu mengendalikan atau mengontrol dirinya sendiri dan anak dapat melakukan aktivitas secara terkoordinasi serta tidak melenceng dari peaturan yang diberlakukan.29
27 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), 103.
28 Suharmi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), 132.
29 Edwin Joefans, “Perbedaan Tingkat Disiplin Antara Siswa Yang Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga Dengan Siswa Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Non Olahraga Di SMP Negeri 2 Tempel Sleman” (Skripsi, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta, 2018), 17.
Maka dari itu anak akan belajar hidup dengan pembiasaan yang baik, positif, bermanfaat bagi dirinya sendiri dan juga lingkungan sekitar. Dan jika suatu saat anak sedang tidak dalam pengawasan dari orang luar, anak akan sadar dan bertindak sesuai dengan norma (aturan) tertulis maupun yang tidak tertulis. Perbuatan yang tertulis seperti tatat tertib di sekolah dan juga undang-undang, sedangan yang tidak tertulis seperti norma adat, norma kesopanan, dan lainnya.
c. Fungsi Kedisiplinan dalam Belajar
Pendapat Tulus Tu‟u disiplin merupakan prasyarat dalam pengembangan mentalitas dan juga perilaku, yang mana pada akhirnya dapat mengantarkan peserta didik menemukan kesuksesan nyata dalam belajar serta ketika bekerja kelak, yang mana fungsinya antara lain:30 1) Menyortir koeksistensi
2) Membangun karakter 3) Melatih karakter 4) Hukuman
5) Membangun lingkungan yang menguntungkan 6) Pemaksaan
d. Indikator Kedisiplinan Belajar
Menurut pendapat Tulus Tu‟u indikator yang dapat menyebakan berubahnya hasil belajar peserta didik sebagai bentuk
30 Tulus Tu‟u, Peran Disiplin, 38-43.
partisipasi dalam mengikuti dan mematuhi peraturan yang ada di sekolah antara lain:31
1) Mempunyai Rencana atau Jadwal Belajar
Waktu adalah keseluruhan dari rangkaian ketika proses, perbuatan, keadaan berada, ataupun sedang berlangsung.32 Mengatur waktu belajar sama halnya dengan membuat waktu belajar sendiri. Belajar tidak hanya cukup dilakukan ketika berada di lingkungan sekolah saja, namun juga dibutuhkan di luar jam sekolah, yaitu dengan membuat atau mengatur jam belajar sendiri.
Adapun cara membuat jadwal belajar yang baik menurut Slameto antara lain:33
a) Mengatur waktu setiap hari untuk keperluan istirahat, belajar, makan, mandi, olahraga, dll.
b) Menentukan serta memperhatikan waktu luang setiap hari.
c) Mengalokasikan penggunaan waktu untuk menetapkan mata pelajaran yang berurutan guna dipelajari.
d) Menyelidiki waktu yang dapat digunakan untuk belajar dengan hasil terbaik untuk mempelajari mata pelajaran yang berada dalam urutan mata pelajaran tergolong rumit.
e) Hemat waktu dan jangan ragu untuk memulaii suatu pekerjaan, termasuk juga waktu untuk memulai belajar.
31 Tulus Tu‟u, Peran Disiplin, 104-106.
32 KBBI
33 Slameto, Belajar dan Faktor, 82-83.
2) Rajin dan Teratur dalam Belajar
Rajin dan juga teratur artinya peserta didik bersungguh- sungguh dan meluangkan waktu kosong untuk melakukan belajar yang berkelanjutan di setiap harinya. Hal tersebut adalah suatu upaya agar terbiasa dengan cara membiasakan diri belajar setiap hari. Dengan belajar maka peserta didik dapat meningkatkan hasil belajar dan mencapai hasil belajar yang baik.
3) Perhatian terhadap Kegiatan Pembelajaran
Memberikan partisipasi yang baik ketika belajar adalah sebagian bentuk dari minat peserta didik dalam mengikuti suatu kegiatan pembelajaran. Hal yang seperti ini juga sangat mendukung berjalannya kegiatan pembelajaran yang efektif dan dapat memberikan hasil belajar yang baik pula.
4) Ketertiban Diri di Sekolah dan Kelas
Tertib diri saat belajar di kelas berarti membantu kegiatan pembelajaran yang berlangsung akan berlajalan dengan kondusif.
Hal itu memberi kontribusi bagi tercapainya hasil belajar yang baik karena tidak mengganggu jalannya kegiatan pembelajaran.
3. Hasil Belajar Matematika
a. Pengertian Hasil Belajar Matematika
Empat komponen utama dalam kegiatan proses belajar mengajar ialah tujuan, metode dan alat, bahan, dan yang terakhir penilaian. Tujuan adalah arah atau haluan yang diharapkan dapat
dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Bahan adalah sekumpulan pengetahuan yang dijadikan interpretasi dari program pendidikan guna disampaikan dalam sistem pembelajaran. Metode dan alat adalah teknik yang diigunakan guna memperoleh tujuan pembelajaran. Sedangkan penilaian adalah alat untuk menentukan derajat keberhasilan dari proses belajar peserta didik.
Hasil belajar matematika terdiri dari tiga suku kata, yaitu hasil, belajar, dan matematika. Dalam KBBI hasil adalah sesuatu yang kita peroleh karena adanya suatu ikhtiar. Belajar adalah suatu usaha yang kita kerahkan guna memperoleh kepandaian atau ilmu demi adanya suatu perubahan. Dan matematika adalah studi tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan sistem fungsional yang diigunakan dalam menangani masalah mengenai bilangan.
Menurut Nasution dalam penelitiaan Mullia Hardinata hasil belajar adalah konsekuensi dari keterkaitan antara latihan mengajar dan pembelajaran berupa nilai tes yang diberikan oleh pendidik.34 Hasil belajar yang baik akan diperoleh dengan proses belajar yang baik pula.
Sebagaimana pendapat Dimyati dan Mudjiono yang berpendapat bahwa penilaian hasil belajar adalah cara yang paling umum untuk menentukan nilai belajar peserta didik yang dilihat dari penilaian dan
34 Mullia Hardinata, “Pengaruh Lingkungan Belajar,” 4.
atau pengukuran dari hasil belajar. Di mana untuk mengukur tingkat keberhasilannya berupa huruf, simbol, atau angka.35
Hasil belajar matematika adalah hasil akhir yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran matematika ditetapkan dengan skala nilai, huruf, simbol, angka, atau hal yang biasa dijadikan acuan berhasil atau tidaknya peserta didik dalam pembelajaran matematika.36
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar matematika adalah nilai yang diperoleh oleh peserta didik setelah melalui proses belajarnya dari pendidik mata pelajaran matematika yang berupa skala nilai, huruf, simbol, angka, atau hal lain yang dapat dijadikan tolak ukur dalam penilaian peserta didik.
b. Faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar Peserta Didik
Menurut A. Suhaenah Suparno dalam penelitian Yopi Juliandi hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh faktor dari dalam (internal) dan faktor dari luar (eksternal).37 Hal ini juga dipaparkan oleh Slameto di dalam bukunya yang mengungkapkan bahwasanya faktor yang memengaruhi belajar peserta didik itu ada dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
35 Dimyati, dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), 200.
36 Dani Firmansyah, “Pengaruh Strategi Pembelajaran,” 37.
37 Yopi Juliandi, “Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi SMAS Taman Mulia” (Artikel, Penelitian Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak, 2014), 5.
1) Faktor Internal
a) Faktor jasmani seperti faktor kesehatan dan cacat tubuh.
b) Faktor kelelahan
c) Faktor psikologis seperti intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.
2) Faktor Eksternal
a) Faktor keluarga seperti cara orang tua mendidik, hubungan antar kerabat, latar belakang kebudayaan, suasana rumah, pengertian orang tua, dan keadaan finansial keluarga.
b) Faktor sekolah seperti metode mengajar, kurikulum, hubungan pendidik dengan peserta didik, hubungan antar peserta didik, disiplin sekolah, alat pengajaran, waktu sekolah, keadaan gedung, metode belajar, standar pelajaran di atas ukuran, dan pekerjaan rumah.
c) Faktor masyarakat seperti kegiatan peserta didik dalam masyarakat, mass media, bentuk kehidupan masyarakat, dan teman berbaur.
Sedangkan menurut Djamarah dalam penelitian Catur Wahyu Dyastuti mengungkapkan bahwasanya faktor yang memengaruhi hasil belajar ada dua, yaitu faktor dari luar dan faktor dari dalam:38
38 Catur Wahyu Dyastuti, “Hubungan Antara Kedisiplinan Dengan Hail Belajar SDN Wonosari 02 Kota Semarang” (Skripsi, PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang, 2016), 33.
a) Faktor Dari Luar
Faktor dari luar terdiri dari dua, yaitu lingkungan (meliputi alami dan sosial budaya) dan instrumental (meliputi kurikulum, program, sarana dan fasilitas, dan pendidik.
b) Faktor Dari Dalam
Faktor dari dalam juga terdiri dari dua, yaitu fisiologis (meliputi kondisi fisiologis dan kondisi panca indra) dan psikologis (meliputi minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan kognitif).
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang dapat memengaruhi hasil belajar itu ada dua, yaitu faktor dari dalam (internal) dan faktor dari luar (eksternal). Yang mana untuk mencapai hasil belajar yang baik maka pendidik, peserta didik, dan juga orang tua perlu memperhatikan faktor- faktor yang telah disebutkan di atas dengan baik.
4. Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Hasil Belajar
Slameto menyatakan bahwa lingkungan merupakan faktor yang dapat memengaruhi belajar peserta didik dari luar atau eksternal, yang mana ada tiga bagian, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.39 Daerah yang terletak di sekitar peserta merupakan lingkungan belajar bagi peserta didik, yang mana lingkungan belajar bisa berupa fisik (ruang kelas, kelengkapan alat yang mendukung
39 Slameto, Belajar dan Faktor, 2.
dalam proses belajar, ventilasi, dll) dan juga non fisik (interaksi, sikap pendidik, dll).40 Lingkungan sekitar peserta didik yang kondusif dan juga baik akan berkaitan erat dengan hasil belajar yang akan diperoleh peserta didik.
Hal ini juga dapat dilihat dalam penelitian Amalia Khoirunisa yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari lingkungan belajar terhadap hasil belajar dengan presentase kontribusi sebesar .
5. Pengaruh Kedisiplinan Belajar terhadap Hasil Belajar
Kedisiplinan belajar peserta didik secara tidak langsung dapat memengaruhi hasil belajar peserta didik. Ketika peserta didik memperhatikan dan juga mendengarkan apa yang dipaparkan oleh pendidik dengan tenang, tidak mengganggu peserta didik yang lain, tidak membuat gaduh ketika pembelajaran berlangsung di kelas, serta mengerjakan tugas dengan baik dapat membuat peserta didik mendapatkan hasil belajar yang maksimal atau paling tidak mendekati maksimal.
Menurut pendapat Sofan Amri dalam skripsi Nurmalasari mengatakan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh sikap disiplin dalam belajar.
Pengaruh tersebut ditunjukkan dengan semakin tinggi tingkat disiplin peserta didik, maka akan semakin tinggi pula prestasi belajar yang akan diperoleh oleh peserta didik. Begitu pun sebaliknya, semakin rendah
40 Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), 127.
tingkat disiplin peserta didik, maka akan semakin rendah pula prestasi belajar yang akan diperoleh oleh peserta didik.41
Hal ini juga dapat dilihat dalam penelitian Mardhiatun Sholikhah yang menyatakan bahwa ada pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika dengan sumbangan relative sebesar .
41 Nurmalasari Panjaitan, “Pengaruh Kedisiplinan terhadap Hasil Belajar Siswa MIS Al-Manar Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang” (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, 2018), 21.
35 BAB III
METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitiian ini merupakan penelitian yang didekati dengan kuantitatif, dengan jenis penelitian asosiatif, dan metode expost facto. Penelitian kuantitatif adalah suatu teknik penelitian yang berdasarkan pemikiran positivisme untuk menganalisis populasi dan sampel, yang mana penghimpunan datanya memanfaatkan instrumen penelitian, analisis data berkarakter perangkaan, yang bermaksud menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya.42 Jenis penelitian asosiatif adalah suatu penelitian yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.43 Sementara menurut Kerlinger, jenis penelitian expost facto adalah strategi penemuan eksperimental yang dilakukan secara sistematis, peneliti tidak melakukan kontrol terhadap variabel bebas dengan alasan bahwa kemunculannya telah terjadi karena bawaan dan tidak dapat dimanipulasi.44 Dalam penelitian expost facto ini, peneliti menentukan sumber data relevan dengan arah penelitian, yaitu dengan mengadaptasi angket yang diberikan kepada responden dan menggunakan nilai UAS semester genap sebelumnya untuk mengumpulkan informasi. Adapun alur penelitiannya sebagai berikut:
42 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, 8.
43 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, 36.
44 Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan Matematika (Bandung: PT Refika Aditama, Cetakan Kedua, 2017), 114.
Gambar 3.1 Alur Penelitian
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Bungin populasi penelitian adalah keseluruhan (univer- sum) dari objek yang akan kita teliti, bisa berupa makhluk hidup dan juga berbagai hal yang bisa dijadikan sumber data.45 Jenis populasi dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Populasi yang total individunya terbatas (finit)
b. Populasi yang total individunya tidak terbatas atau tidak diketahui kepastiannya (infinit)
Sedangkan menurut Sugiyono, populasi adalah daerah spekulasi yang ditentukan oleh peneliti untuk menarik suatu kesimpulan, yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki idiosinkrasi serta kadar yang spesifik.46
Populasi yang digunakan adalah seluruh peserta didik putri kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Bangsalsari Jember Tahun Pelajaran 2021/2022. Di mana kelas VIII terdapat empat kelas yang terdiri dari:
Tabel 3.1Data Jumlah Peserta Didik
Kelas VIII MTs Bustanul Ulum Bulugading Bangsalsari Jember Kelas Banyak Peserta Didik
VIII B 27
VIII C 23
VIII D 28
VIII E 30
Jumlah 108
45 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual
& SPSS (Jakarta: Prenadamedia Group, Cetakan ke-3 2015), 30.
46 Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan, 101.