• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN JENIS KELAMIN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA Pengaruh Kedisiplinan Belajar Dan Jenis Kelamin Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa SMP Negeri 1 Pucakwangi Pati Tahun Ajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN JENIS KELAMIN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA Pengaruh Kedisiplinan Belajar Dan Jenis Kelamin Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa SMP Negeri 1 Pucakwangi Pati Tahun Ajaran 2012/2013."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN JENIS KELAMIN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA

SISWA SMP NEGERI 1 PUCAKWANGI PATI TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Matematika

Disusun Oleh :

RINI RIANA A 410 090 227

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi :

Nama : Drs. Slamet HW, M.Pd.

NIP : 130811582

Telah membaca dan mencermati naskah artikel pubilkasi ilmiah, yang merupakan

ringkasan skripsi dari mahasiswa :

Nama : RINI RIANA

NIM : A410090227

Program Studi : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN JENIS

KELAMIN TERHADAP HASIL BELAJAR

MATEMATIKA PADA SISWA SMP NEGERI 1

PUCAKWANGI PATI TAHUN AJARAN 2012/2013 Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian surat persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, Oktober 2013

Pembimbing,

(3)

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN JENIS KELAMIN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA

SISWA SMP NEGERI 1 PUCAKWANGI PATI TAHUN AJARAN 2012/2013

Rini Riana1) email: riniriana_rindu@ymail.com, Drs. Slamet HW, M.Pd2). Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta.

1)

Mahasiswa, 2) Staf Pengajar,

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menguji: (1) pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika , (2) pengaruh jenis kelamin terhadap hasil belajar matematika , (3) interaksi pengaruh kedisiplinan belajar dan jenis kelamin terhadap hasil belajar matematika . Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif dan asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pucakwangi tahun ajaran 2012/2013 Sedangkan sampelnya diambil sebanyak 52 siswa dengan menggunakan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan metode angket dan dokumentasi. Teknik prasyarat analisis dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas, yang dilanjutkan dengan uji analisis data yaitu analisis variansi dua jalur sel tak sama. Dari hasil penelitian dengan

menggunakan α= 5% diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) tidak terdapat pengaruh jenis kelamin terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 2,175 < Ftabel = 4,05. (2) terdapat pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 28,338 > Ftabel = 3,20. (3) tidak terdapat interaksi antara jenis kelamin dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 0,217 < Ftabel = 3,20. Karena terdapat pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika, maka dilakukan uji lanjut untuk mengetahui perbedaan rerata antar kategori. Dari hasil uji lanjut pasca anava diperoleh: (1) terdapat beda hasil belajar yang signifikan antara kedisiplinan belajar tinggi dan sedang, yang ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 38,26 < Ftabel = 6,40. (2) terdapat beda hasil belajar yang signifikan antara kedisiplinan belajar tinggi dan rendah, yang ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 53,77 > Ftabel = 6,40. (3) terdapat beda hasil belajar yang signifikan antara kedisiplinan belajar sedang dan rendah yang ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 6,74 > Ftabel = 6,40.

(4)

I. Pendahuluan

Matematika merupakan induk dari segala ilmu. Matematika

membantu memudahkan dalam perhitungan suatu masalah dalam ilmu

tersebut, misalnya ilmu ekonomi, ilmu fisika, ilmu kimia, dan yang lain. Oleh

karena itu, matematika sangat perlu untuk dipelajari. Mata pelajaran

matematika dapat membantu mengembangkan pola pikir kritis, keaktifan,

kreatifitas, dan kedisiplinan siswa. Namun, pada kenyataannya hasil belajar

matematika yang diperoleh siswa sangat bervariasi yaitu tinggi, sedang, dan

rendah.

Dewasa ini tingkat kedisiplinan belajar siswa mulai menurun. Terlihat

dari keaktifan siswa mengerjakan pekerjaan rumah (PR) atau tugas,

mempelajari atau mengulas kembali materi di rumah, membaca atau

mempersiapkan materi buat pertemuan selanjutnya, dan yang lainnya tidak

diperhatikan. Sehingga dalam pembelajaran siswa terkesan belum siap untuk

menerima materi yang akan disampaikan dan gampang lupa dengan materi

yang sudah disampaikan oleh guru.

Menurut Aminah Ekawati dan Shinta Wulandari (2011), dalam

penelitiannya secara biologis laki-laki dan perempuan berbeda. Perbedaan itu

terlihat jelas pada alat reproduksi. Perbedaan biologis laki-laki dan

perempuan disebabkan oleh adanya hormone yang berbeda antara laki-laki

dengan perempuan. Dengan adanya perbedaan ini berakibat pada perlakuan

yang berbeda terhadap laki-laki dan perempuan. Selain faktor biologis, faktor

lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor psikologis.

Secara psikologis laki-laki dan perempuan berbeda. Faktor psikologis terkait

dengan intelegensi, perhatian, minat, bakat, disiplin, kematangan, dan

kesiapan.

Dengan adanya faktor-faktor tersebut diatas tingkat kedisiplinan

antara siswa laki-laki dan perempuan juga berbeda. Hal ini berdampak pada

hasil belajar matematika antara laki-laki dan perempuan, dan terjadi

(5)

Berdasarkan pengamatan penulis selama ini, hasil belajar siswa

perempuan lebih baik dari hasil belajar siswa laki-laki. Hal ini juga

diungkapkan oleh Budiyono (2002) dalam penelitiannya yang menyimpulkan

bahwa siswa perempuan kasus sekolah dasar materi operasi hitung siswa

perempuan lebih baik daripada siswa laki-laki.

Penelitian yang relevan terhadap penelitian ini antara lain adalah

penelitian yang dilakukan oleh Thienhuong N. Hoang (2008) dalam

penelitiannya yang berjudul The Effects of Grade Level, Gender, and

Ethniccity on Attitude and Learning Environment in Mathematics in High

School, menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan skala sikap dalam

lingkungan belajar antara siswa laki-laki dan siswa perempuan. Sedangkan

penelitian Watik Purnomo Sari (2012) menyimpulkan bahwa ada pengaruh

pola asuh orang tua dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar

matematika. Dan menurut Arum Pawestri Setyaningsih (2012) dalam

penelitiannya menyimpulkan bahwa ada kontribusi yang signifikan

kedisiplinan belajar siswa, kelengkapan sumber belajar, dan latar belakang

pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar matematika.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menguji

pengaruh kedisiplinan belajar dan jenis kelamin terhadap hasil belajar

matematika pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pucakwangi. Oleh karena

itu dalam penelitian ini akan diuji hipotesis sebagai berikut: (1) Adakah

pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas

VIII SMP Negeri 1 Pucakwangi? (2) Adakah pengaruh jenis kelamin

terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Pucakwangi? (3) Adakah interaksi kedisiplinan belajar dan jenis kelamin

terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1

(6)

II. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif dan asosiatif. Sedangkan

metode yang digunakan adalah penelitian komparatif. Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah hasil belajar matematika. Sedangkan variabel bebasnya

adalah kedisiplinan belajar dan jenis kelamin. Kedisiplinan belajar yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah ketekunan siswa dalam kegiatan belajar

untuk menunaikan tugas dalam rangka pencapaian tujuan belajar menjadi

yang lebih baik.

Untuk memperoleh data penelitian tersebut digunakan metode angket

dan metode dokumentasi. Metode angket digunakan untuk memperoleh data

kedisiplinan belajar. Sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk

memperoleh data jenis kelamin dan hasil belajar matematika. Dimana data

jenis kelamin diperoleh dari presensi siswa, dan data hasil belajar matematika

diperoleh dari nilai rapor semester ganjil tahun ajaran 2012/2013.

Penelitian dilakukan pada tanggal 3 – 4 Juni 2013, dimana tempat

yang digunakan sebagai penelitian adalah SMP Negeri 1 Pucakwangi kelas

VIII semester 2 tahun ajaran 2012/2013 yang terletak di Jl. Raya Pucakwangi

No. 7, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati. Populasi dalam penelitian ini

adalah siswa kelas VIII. Sedangkan sampelnya diambil sebanyak 52 siswa.

Setelah dilaksanakan penelitian dan semua data diperoleh kemudian

dilakukan uji analisis. Uji yang pertama dilakukan adalah uji validitas dan uji

reliabilitas. Suatu instrument dikatakan valid jika rhitung > rtabel atau nilai

signifikansi < 0,05, dan dikatakan relibel jika .

Setelah instrument data dinyatakan valid dan reliabel, maka

selanjutnya dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu uji normalitas dengan

menggunakan metode Liliefors dan uji homogenitas dengan menggunakan uji

Bartlett. Dengan taraf signifikasi 5% instrument penelitian dikatakan normal

dan homogen jika signifikasi (Sig) lebih dari 0,05. Setelah data dinyatakan

berdistribusi normal dan memiliki variansi yang sama, maka selanjutnya

dilakukan uji hipotesis. Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan analisis

(7)

uji pasca anava yang bertujuan untuk mengetahui beda rerata antar sel

maupun kolom.

III. Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat 52 siswa yang menjadi sampel, dimana

terdapat 20 siswa laki-laki dan 32 siswa perempuan. Untuk mengetahui

kedisiplinan belajar digunakan angket yang terdiri dari 30 soal, karena 4 soal

dinyatakan tidak valid, maka hanya 26 soal yang diujikan ke kelas sampel.

Berdasarkan skor angket yang terdiri dari 52 siswa diperoleh skor tertinggi

adalah 93, skor terendah adalah 56, dan range = 37. Berikut adalah

rangkuman data distribusi frekuensi skor kedisiplinan belajar:

Tabel 1

Distribusi Frekuensi Skor Kedisiplinan Belajar

Interval Xi fi Persentase

56 – 61 58,5 2 3,85 %

62 – 67 64,5 6 11,54%

68 – 73 70,5 17 32,69%

74 – 79 76,5 9 17,31%

80 – 85 82,5 15 28,84%

86 – 91 88,5 2 3,85%

92 – 97 92,5 1 1,92%

Jumlah 52 100%

Dari Tabel 1 terlihat bahwa frekuensi tertinggi terletak pada rentang

skor 68–73, sedangkan frekuensi terendah terletak pada rentang skor 92–97.

Data hasil belajar matematika siswa diperoleh dari nilai rapor

semester ganjil tahun ajaran 2012/2013. Berdasarkan data yang diperoleh dari

kelas sampel diperoleh nilai tertinggi adalah 86, nilai terendah adalah 76, dan

range = 10. Berikut adalah rangkuman tabel distribusi frekuensi hasil belajar

(8)
[image:8.595.138.514.572.640.2]

Tabel 2

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika

Interval Xi fi Persentase

76 - 77 76,5 23 44,231%

78 - 79 78,5 14 26,923%

80 - 81 80,5 7 13,462%

82 - 83 82,5 5 9,615%

84 - 85 84,5 2 2,846%

86 - 87 86,5 1 1,923%

Jumlah 52 100%

Dari Tabel 2 terlihat bahwa frekuensi tertinggi berada pada interval

76-77 dengan prosentase 44,231%, dan frekuensi terendah berada pada

interval 86-87 dengan prosentase 1%. Data hasil belajar matematika tersebut

memiliki mean 78.5385 dan standart deviasinya sebesar 2.50851.

Setelah instrumen data terkumpul, selanjutnya dilakukan uji prasyarat

analisis, yaitu: uji normalitas dan uji homogenitas. Untuk menguji normalitas

menggunakan metode Liliefors. Dengan taraf signifikasi 5%, data dinyatakan

berdistribusi normal jika jika Lhitung < Ltabel.

Tabel 3

Hasil Uji Normalitas Liliefors

Variabel Lmaks Ltabel Keputusan

Kedisiplinan Belajar Siswa 0,518762 0,886 Berdistribusi Normal

Hasil Belajar Matematika 0,603323 0,886 Berdistribusi Normal

Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa Jadi kedisiplinan belajar dan hasil

belajar matematika berdistribusi normal, karena Lhitung < Ltabel.

Sedangkan untuk uji homogenitas dengan taraf signifikasi 5%. Data

akan dinyatakan homogen jika χ2obs < χ2tabel. Berikut adalah rangkuman

(9)
[image:9.595.141.514.136.219.2]

Tabel 4

Hasil Uji Homogenitas

Variabel χ2obs χ2tabel Keputusan Kedisiplinan Belajar Siswa 0,156 5,991 Homogen

Jenis Kelamin 0,677 3,841 Homogen

Dari Tabel dapat dilihat bahwa kedisiplinan belajar dan jenis kelamin

merupakan data yang homogen, karena χ2obs< χ2tabel.

Setelah uji prasyarat analisis terpenuhi, maka dilanjutkan dengan uji

hipotesis penelitian yaitu dengan menggunakan uji analisis dua jalur sel tak

sama. Berikut adalah rangkuman hasilnya:

Tabel 5

Rangkuman Hasil Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama

Sumber JK dk RK Fobs Fα H0

Jenis Kelamin (A) 6,46 1 6,46 2,175 4,05 Diterima

Kedisiplinan Belajar (B) 168,33 2 84,165 28,338 3,20 Ditolak

Interaksi (AB) 1,29 2 0,645 0,217 3,20 Diterima

Galat 135,817 46 2,97

Total 312,397 51

Berdasarkan Tabel 5 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tidak terdapat pengaruh jenis kelamin terhadap hasil belajar matematika.

Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 2,175 < Ftabel = 4,05.

2. Terdapat pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika.

Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 28,338 > Ftabel = 3,20.

3. Tidak terdapat interaksi antara jenis kelamin dan kedisiplinan belajar

terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya

Fhitung = 0,217 < Ftabel = 3,20.

Karena terdapat pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar

matematika maka perlu dilakukan uji komparasi ganda dimana uji ini

[image:9.595.141.520.380.516.2]
(10)

sebelumnya. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan rata-rata hasil belajar matematika antara siswa yang mempunyai

tingkat kedisiplinan belajar tinggi, sedang, dan rendah. Berikut adalah

rangkuman hasil uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe.

Tabel 6

Rangkuman Uji Komparasi Ganda

Kedisiplinan Belajar Fhitung Ftabel Analisis

Tinggi – Sedang 38,26 6,4 Ditolak

Tinggi – Rendah 53,77 6,4 Ditolak

Sedang - Rendah 6,74 6,4 Ditolak

Berdasarkan Tabel 6 dengan taraf signifikasi 5%. dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Fhitung = 38,26 > Ftabel = 6,40 berarti terdapat pengaruh hasil belajar matematika siswa antara kedisiplinan belajar tinggi dan sedang.

2. Fhitung = 53,77 > Ftabel = 6,40 berarti terdapat pengaruh hasil belajar matematika siswa antara kedisiplinan belajar tinggi dan rendah.

3. Fhitung = 6,74 > Ftabel = 6,40 berarti terdapat pengaruh hasil belajar matematika siswa antara kedisiplinan belajar sedang dan rendah.

IV. Pembahasan

Pada hipotesis pertama menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan

hasil belajar matematika antara siswa laki-laki dan siswa perempuan di kelas

VIII SMP Negeri 1 Pucakwangi. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya besarnya

Fhitung = 2,175 < Ftabel = 4,05. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa tidak selalu siswa perempuan memiliki hasil belajar yang lebih baik

(11)

Pernyataan pada hipotesis ini tidak dapat membuktikan bahwa siswa

perempuan memiliki hasil belajar yang lebih baik daripada siswa laki-laki

seperti yang diungkapkan oleh Budiyono (2002) yang diuraikan dalam latar

belakang masalah.

Hipotesis kedua menyatakan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar

matematika antara siswa yang memiliki kedisiplinan belajar tinggi, sedang,

dan rendah di kelas VIII SMP Negeri 1 Pucakwangi. Hal ini ditunjukkan oleh

besarnya Fhitung = 28,338 > Ftabel = 3,20. Hasil belajar matematika antara

siswa yang mempunyai tingkat kedisiplinan belajar tinggi cenderung lebih

baik dibandingkan siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan belajar sedang

maupun rendah. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan belajar

siswa berpengaruh terhadap hasil belajarnya.

Pernyataan dalam hipotesis kedua ini sebanding dengan pernyataan

yang diungkapkan oleh Ali Imron (2011) bahwa orang-orang yang berhasil

dalam bidangnya masing-masing umumnya mempunyai kedisiplinan yang

tinggi. Sebaliknya orang yang gagal, umumnya tidak disiplin.

Rushdie dan Nurlaela Isnawati (2009) juga menyatakan hal serupa

yaitu diantara salah satu tips meraih prestasi yang tidak kalah penting untuk

diperhatikan adalah terbentuknya pribadi-pribadi yang penuh dedikasi dan

disiplin. Karena seseorang yang disiplin belajar, bekerja, dan melakukan

aktifitas positif lainnya akan dengan mudah mengantarkan seseorang pada

puncak kesuksesan dan prestasi.

Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa

kedisiplinan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil

(12)

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa tidak terdapat interaksi antara

jenis kelamin dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika. Hal

ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 0,217 < Ftabel = 3,20. Pernyataan ini juga dapat dilihat dengan tidak adanya perpotongan antara profil

masing-masing variable yang digambarkan dalam grafik 4.5.

Grafik 4.5 Profil Interaksi

V. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah, analisis variansi, dan pembahasan

yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Tidak terdapat pengaruh jenis kelamin terhadap hasil belajar matematika.

Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 2,175 < Ftabel = 4,05.

2. Terdapat pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika.

Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 28,338 > Ftabel = 3,20.

3. Tidak terdapat interaksi antara jenis kelamin dan kedisiplinan belajar

terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 0,217 < Ftabel = 3,20.

82,67

78,56

76,44 81,20

77,68

76,00

72,00 74,00 76,00 78,00 80,00 82,00 84,00

Tinggi Sedang Rendah

Profil Interaksi

Laki-laki

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Ekawati, Aminah dan Shinta Wulandari. 2011. “Perbedaan Jenis Kelamin Terhadap Kemampuan Siswa Dalam Mata Pelajaran Matematika (Studi Kasus Sekolah Dasar)”. Jurnal Ilmiah Universitas Borneo Tarakan. Februari 2011, Volume 3 Nomor 1.

Hoang, Thienhuong. 2008. “The Effects of Grade Level, Gender, and Ethniccity on Attitude and Learning Environment in Mathematics in High School”. International Elektronic Journal of Mathematics Education. Volume 3, Number 1, February 2008.

Imron, Ali. 2011. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara.

Isnawati, Nurlaela dan Rushdie. 2009. Tips Membuat Anak Anda Jadi Murid Berprestasi. Yogyakarta : Garailmu.

Sari, Watik Purnomo. 2012. “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas XI IPA Semester II SMA Negeri 1 Gondang Sragen Tahun Ajaran 2011/2012”.

Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Gambar

Tabel 1
Tabel 2
Tabel 4 Hasil Uji Homogenitas
Grafik 4.5 Profil Interaksi

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini rumusan masalah yang diambil adalah: ”Apakah pembelajaran menggunakan alat peraga permainan bekel dapat meningkatkan hasil belajar

Selain lalat penghisap darah, lalat pengganggu lain yang sering ditemukan pada peternakan sapi adalah Musca domestica.. Beberapa jenis lalat juga dapat menyebabkan miasis

antara lain, (1) penggunaan objek yang berbeda, penelitian ini menggunakan novel.. Bilangan Fu karya Ayu Utami, sedangakan penelitian tersebut menggunakan

We used several isolation methods for soil samples and isolated many isolates compare to that of plant litter samples. Nwnber of plant litter samples collected is also less than

Based on the research results, there are research findings as follows: (1) the students who are taught using semantic mapping have better reading ability than those who are taught

Penambahan terak baja juga meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi sampai 145%, hal ini merupakan pengaruh tidak langsung dari penambahan terak baja yang dapat memperbaiki

The reality social reflected in literary works includes the social aspect (social structure, social status and social relation), economic aspect, political aspect,

DIAGNOSA TRAUMA ABDOMEN POST LAPARATOMI ATAS INDIKASI INTERNAL BLEEDING DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)RS.Dr.MOEWARDI SURAKARTA. Penyusun Laporan Komprehensif ini