BAB III METODE PENELITIAN
C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah aktivitas untuk mengamati informasi di lapangan yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian.50 Adapun prosedurnya sebagai berikut:
a. Kuisioner (Angket)
Kuisioner (angket) adalah metode pengumpulan data dengan cara memberikan beberapa pertanyaan kepada responden yang bisa diberikan secara langsung atau dikirim melalui pos dan juga internet.51 Dalam proses pengumpulan data terdapat dua jenis kuisoner yang dapat digunakan, yaitu:52
50 Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan, 231.
51 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, 142.
52 Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan, 21.
1) Kuisioner Tertutup
Bentuk pertanyaan yang diberikan kepada responden di mana respondennya tidak diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapat.
2) Kuisioner Terbuka
Bentuk pertanyaan yang diberikan kepada responden di mana respondennya dapat memberikan pendapat sesuai dengan keinginan responden.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuisioner tertutup. Yang mana daftar pernyataan yang tertera di dalamnya dibuat berdasarkan indikator dari masing-masing variabel.
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan suatu fakta dan bahan yang berupa gambar, nukilan, dan juga bisa menggunakan refrensi lain.53 Menurut Sugiyono dokumen adalah catatan dari suatu kejadian yang sudah terjadi. Yang mana bisa berupa gambar (foto, gambar hidup, sketsa, dll), karya monumental (karya seni seperti, patung, film, dll), dan tulisan (catatan harian, cerita, biografi, peraturan, sejarah kehidupan, dll).54
Dan dalam penelitian ini, dokumentasi yang digunakan berupa nilai ujian akhir semester genap peserta didik mata pelajaran matematika tahun pelajaran 2020/2021 di kelas VII-nya.
53 KBBI
54 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, 240.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah sarana yang difungsikan untuk mendapatkan, mengadaptasi, serta menginterprestasikan data yang didapat dari responden dengan menggunakan rancangan pendugaan yang serupa.55 Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket lingkungan belajar yang diadaptasi dari skripsi Veronika Juni Astuti dari Universitas Sanata Dharma tahun 2018, angket kedisiplinan belajar yang diadaptasi dari skripsi Mardhiatun Sholikhah dari Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tahun 2017, serta dokumentasi hasil belajar matematika peserta didik yang diambil dari hasil ujian akhir semester (UAS) semester genap sebelumnya.
Berikut kisi-kisi instrumen yang telah disusun berdasarkan indikator pada setiap variabel penelitian:
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Angket Lingkungan Belajar Dimensi Indikator Butir Pertanyaan
Jumlah Positif Negatif
Lingkungan Keluarga
Keadaan di dalam rumah dan ruang belajar
2, 10 1, 20 4
Suasana di sekitar
rumah 11, 21 - 2
Hubungan antar anggota keluarga
3, 12, 13,
23 22 5
Keadaan ekonomi
keluarga 30 - 1
Lingkungan Sekolah
Keadaan
lingkungan sekolah
4, 14, 15,
24, 25 - 5
Suasana
Pelaksanaan 5, 16, 26 - 3
55 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, 46.
Kegiatan Belajar dan Mengajar Relasi antar Warga Sekolah
6, 18, 27,
28 17 5
Lingkungan Masyarakat
Kegiatan di dalam
masyarakat 19, 29 - 2
Mass media 7 - 1
Teman bergaul 8, 9 - 2
Jumlah 26 4
30 Sumber: Skripsi Veronica Juni Astuti
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Angket Kedisiplinan Belajar Dimensi Indikator Butir Pertanyaan
Jumlah Positif Negatif
Mempunyai Rencana atau Jadwal Belajar
Mengatur jadwal
belajar di sekolah 4 - 1
Mengatur jadwal
belajar di pondok 1, 3 2, 25 4
Rajin dan terartur dalam belajar
Menaati jadwal belajar yang telah dibuat
5, 26 7 3
Mempelajari ulang
materi pelajaran 6, 10 - 2
Senang belajar
matematika 9 8 2
Perhatian terhadap kegiatan pembelajaran
Antusias dalam pembelajaran berlansung
11, 12 - 2
Memperhatikan pendidik saat pelajaran berlansung
14, 29 16 3
Mencatat materi yang dijelaskan pendidik
13 15 2
Ketertiban diri di sekolah dan kelas
Menaati ketertiban
di sekolah 17, 28 19, 21,
24 5
Menaati ketertiban
kelas 18 20, 22,
23, 27 5
Jumlah 16 13 29
Sumber: Skripsi Mardhiatun Sholikhah
Kisi-kisi instrumen di atas yang dijadikan acuan dalam angket berbentuk pernyataan dan dibagikan kepada peserta didik putri kelas VIII di MTs Bustanul Ulum Bulugading Jember. Angket ini digunakan untuk mengukur seberapa besar lingkungan belajar dan kedisiplinan belajar peserta didik. Skala pengukuran instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur pendapat, sikap, dan persepsi tentang suatu objek atau fakta tertentu.56 Yang mana memiliki dua bentuk pernyataan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif dengan rentang skor seperti tabel di bawah ini:
Tabel 3.4 Skala Likert
Alternatif Jawaban Skor untuk Pernyataan Positif Negatif
Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 2
Ragu-Ragu 3 3
Tidak Setuju 2 4
Sangat Tidak Setuju 1 5
Sumber: Sugiyono 3. Pengujian Instrumen
Angket yang telah diuji cobakan akan disusun ulang oleh peneliti dengan menggugurkan item pernyataan yang dianggap tidak sesuai (tidak valid). Untuk pemeriksaan setiap item angket menggunakan uji validasi dan uji reliabilitas.
56 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, 25.
a. Uji Validitas
Seperti yang ditunjukkan oleh Anderson, sebuah tes dapat dianggap valid dengan asumsi jika tes tersebut dapat mengukur apa yang diharapkan untuk diestimasi.57 Dalam penelitian ini memerlukan uji validitas isi, konstruksi, dan juga bahasa oleh validator ahli serta validitas empirik menggunakan program IBM SPSS Statistic 22. Dua validator ahlinya, yaitu:
1) Masrurotullaily, M.Sc Dosen Tadris Matematika sebagai validator 1.
Adapun komentar dan saran perbaikan dari validator 1 untuk angket lingkungan belajar yaitu, butir soal nomor 16 diganti
„dalam mengerjakan tugas‟, butir soal nomor 21 perlu dijelaskan lebih detail tentang „suasana‟ yang dimaksud, dan butir soal nomor 29 lebih cocok masuk dalam indikator „tean bergaul‟.
Sedangkan untuk angket kedisiplinan belajar yaitu, butir soal nomor 1 sebaiknya diganti atau dibuang (peneliti memilih dibuang), butir soal nomor 4 sebaiknya diganti „sudah membuat rencana belajar sendiri di luar sekolah/waktu senggang, dan butir soal nomor 18 dan 25 perlu ditulis lebih detail dikarenakan kurang jelas. Untuk lebih spesifiknya bisa dilihat pada lampiran 3a (untuk validasi instrumen penelitian) serta lampiran 4 dan 5 (untuk instrumen penelitian sebelum dan sesudah divalidasi).
57 Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan, 90.
2) Afifah Nur Aini, M.Pd Dosen Tadris Matematika sebagai validator 2.
Adapun komentar dan saran perbaikan dari validator 2 untuk angket kedisiplinan belajar yaitu, butir soal nomor 6 kata
„pendidik‟ diganti „guru‟ (jika membuat peserta didik sulit memahami kata pendidik). Sedangkan untuk angket kedisiplinan belajar yaitu, butir soal nomor 23, 24, 27, 28, 29 ditambah kata
„pernah, selalu, atau sering‟ agar lebih jelas bentuk kalimatnya.
Untuk lebih spesifiknya bisa dilihat pada lampiran 3b (untuk validasi instrumen penelitian) serta lampiran 4 dan 5 (untuk instrumen penelitian sebelum dan sesudah divalidasi).
Selanjutnya untuk hasil uji validitas isi, konstruksi, dan bahasa dari validator ahli akan dihitung dengan rerataan skor validitasnya dengan rumus:58
( )
Kemudian hasil rerataan skor validitas diinterpretasikan pada kategori tingkat kevalidan instrumen.
58 Bintana Alin Hilwah, “Pengaruh Model Pembelajaran Group Investigation (GI) dan Numbered Head Together (NHT) terhadap Kemampuam Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas VIII pada Konsep Bangun Ruang Sisi Datar di SMP Negeri 1 Tamanan Bondowoso Tahun Ajaran 2018/2019” (Skripsi, IAIN Jember, 2019), 21.
Tabel 3.5
Kategori Tingkat Kevalidan Instrumen Nilai V Tingkat Kevalidan
Sangat Valid
Valid
Cukup Valid Kurang Valid Tidak Valid Sumber: Skripsi Faridah Bahiyatun Nisa
Dalam hal ini peneliti melakukan uji coba kepada non sampel untuk memperkuat kevalidan instrumen dengan menggunakan uji koefisien korelasi product moment pearson dengan rumus:59
( ) ( )
√ ( ) ( ) Keterangan:
= Koefisien korelasi antara skor butir soal ( ) dan total skor ( )
= Banyak subjek
= skor butir soal atau skor item pernyataan = Total skor
Untuk mempermudah pelaksanaan uji validitas instrumen, peneliti menggunakan program IBM SPSS Statistics 22. Dimulai dengan menentukan derajat kebebasannya dengan rumus dk = N-2.
Kemudian dicari rtabel product moment pada taraf 5%. Apabila
pada tingkat signifikansi maka butir
59 Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan, 193.
pernyataan tersebut dikatakan valid. Namun jika maka butir pernyataan tersebut dikatakan tidak valid.60
Menurut Guilford tolak ukur untuk menginterprestasikan derajat validitas instrumen dapat ditentukan berdasarkan beberapa kriteria seperti berikut:61
a) Angket Lingkungan Belajar
Adapun hasil analisis dari perhitungan validasi instrumen oleh validator ahli adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6
Perhitungan Validasi Angket Lingkungan Belajar Validator Ahli
Validator Total
Skor Ai V Keterangan
1 Valid
2
Berdasarkan rata-rata yang diperoleh yakni , maka instrumen angket lingkungan belajar termasuk dalam kriteria valid. Untuk memperkuat kevalidannya peneliti melakukan uji coba yang telah divalidasi kepada 30 peserta didik kelas VIII E. Setelah mendapatkan data lingkungan belajar, peneliti memberikan skor total sesuai dengan pedoman skala Likert yang telah dibuat sebelumnya. Selanjutnya peneliti menghitung validitas dengan bantuan program IBM SPSS Statistic 22, sehinggan diperoleh hasil sebagai berikut:
60 Indah Wahyuni, Statistik Pendidikan (Jember: STAIN Jember Press, 2013), 78-79.
61 Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan, 193.
Tabel 3.7
Tabel Validitas SPSS Angket Lingkungan Belajar No. Item R hitung R tabel (28) Kriteria
1 Tidak Valid
2 Valid
3 Valid
4 Valid
5 Valid
6 Valid
7 Valid
8 Valid
9 Tidak Valid
10 Valid
11 Tidak Valid
12 Valid
13 Valid
14 Valid
15 Valid
16 Valid
17 Valid
18 Tidak Valid
19 Tidak Valid
20 Tidak Valid
21 Valid
22 Valid
23 Valid
24 Valid
25 Tidak Valid
26 Valid
27 Valid
28 Valid
29 Valid
30 Valid
Dari hasil uji validitas 30 butir pernyataan angket lingkungan belajar dapat dikatakan valid apabila
pada taraf signifikansi dan . Untuk angket lingkungan belajar diperoleh 23 item butir pernyataan yang valid, yaitu butir pernyataan nomor 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 29, dan 30. Sedangkan butir pernyataan yang tidak valid diperoleh 7 item butir pernyataan, yaitu butir pernyataan nomor 1, 9, 11, 18, 19, 20, dan 25. Item butir pernyataan yang tidak valid digugurkan atau dibuang oleh peneliti dan item butir pernyataan yang valid akan disebar ke kelas VIII B, VIII C, dan VIII D.
b) Angket Kedisiplinan Belajar
Adapun hasil analisis dari perhitungan validasi instrumen oleh validator ahli adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8
Perhitungan Validasi Angket Kedisiplinan Belajar Validator Ahli
Validator Total
Skor Ai V Keterangan
1 Valid
2
Berdasarkan rata-rata yang diperoleh yakni , makainstrumen angket kedisiplinan belajar termasuk dalam kriteria valid. Untuk memperkuat kevalidannya peneliti melakukan uji coba yang telah divalidasi kepada 30 peserta didik kelas VIII E. Setelah mendapatkan data kedisiplinan belajar, peneliti memberikan skor total sesuai dengan pedoman skala Likert yang telah dibuat sebelumnya. Selanjutnya peneliti menghitung validitas dengan bantuan program IBM SPSS Statistic 22, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.9
Tabel Validitas SPSS Angket Kedisiplinan Belajar No. Item R hitung R tabel (28) Kriteria
1 Valid
2 Valid
3 Tidak Valid
4 Valid
5 Valid
6 Valid
7 Valid
8 Valid
9 Valid
10 Valid
11 Valid
12 Valid
13 Valid
14 Valid
15 Valid
16 Valid
17 Tidak Valid
18 Valid
19 Valid
20 Valid
21 Valid
22 Valid
23 Valid
24 Valid
25 Valid
26 Valid
27 Valid
28 Valid
29 Valid
Dari hasil uji validitas 29 butir pernyataan angket kedisiplinan belajar dapat dikatakan valid apabila
pada taraf signifikansi dan . Untuk angket kedisiplinan belajar diperoleh 23 item butir pernyataan yang valid, yaitu butir pernyataan nomor 1, 2, 4, 5,
6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, dan 29. Sedangkan butir pernyataan yang tidak valid diperoleh 7 item butir pernyataan, yaitu butir pernyataan nomor 3 dan 17. Item butir pernyataan yang tidak valid digugurkan atau dibuang oleh peneliti dan item butir pernyataan yang valid akan disebar ke kelas VIII B, VIII C, dan VIII D.
3) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas suatu instrumen adalah konsistensi instrumen yang diberikan kepada subjek yang serupa meskipun faktanya oleh berbagai individu, di lain tempat, atau perbedaan waktu akan memberikan hasil yang serupa atau nyaris sama.62
Adapun rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen ini menggunakan rumus Alpha Cronbach seperti berikut:
(
) ( )
Keterangan:
= Koefisien reliabilitas = Banyak butir soal
= Variansi skor butir soal ke-i = Variansi skor total
62 Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan, 206.
Untuk mempermudah pelaksanaan uji relabilitas instrumen, peneliti menggunakan program IBM SPSS Statistics 22. Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila . Namun jika sebaliknya maka instrumen pernyataan tersebut dikatakan tidak reliabel.63
Menurut Guilford tolak ukur untuk menginterprestasikan derajat reliabilitas instrumen dapat ditentukan berdasarkan beberapa kriteria seperti berikut:
Tabel 3.10
Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen Koefisien Korelasi Korelasi Interprestasi Reliabilitas Sangat Tinggi Sangat Tepat/Sangat Baik Tinggi Tepat/Baik
Sedang Cukup Tepat/Cukup Baik Rendah Tidak Tepat/Buruk
Sangat Rendah
Sangat Tidak Tepat/Sangat Buruk
Dari hasil perhitungan uji reliabilitas, yaitu Alpha Cronbach menggunakan program IBM SPSS Statistics 22 pada lampiran terlihat angket variabel lingkungan belajar sebesar dengan kategori sangat baik. Untuk angket kedisiplinan belajar sebesar dengan kategori sangat baik. Berikut tabel hasil perhitungan dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 22.
63 Veronica Juni Astuti, “Pengaruh Kebiasaan Belajar”, 52.
Tabel 3.11
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel Alpha Cronbach N of Item
Lingkungan Belajar 23
Kedisiplinan Belajar 27
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen angket lingkungan belajar dan kedisiplinan belajar sangat baik atau sangat variabel.