• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

B. Kajian Teori

1. Lingkungan Belajar

a. Pengertian Lingkungan Belajar

Belajar adalah suatu proses pengerahan tenaga yang dilakukan individu untuk menerima perubahan perilaku yang meluas, karena keterlibatannya sendiri sehubungan dengan keadaannya saat ini.17

Belajar dan lingkungan adalah dua unsur yang tidak dapat terpisahkan. Di mana orang (peserta didik) melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran, maka di situlah lingkungan diperlukan sebagai tempat berlansungnya suatu kegiatan pembelajaran.

Secara umum lingkungan sekitar disebut dengan lingkungan belajar dalam dunia pendidikan. Lingkungan belajar adalah lingkungan yang dapat memengaruhi proses belajar dan juga sangat dekat dengan peserta didik. Menurut Mariyana dalam penelitian Amalia Khoirunisa dijelaskan bahwa lingkungan belajar adalah suatu sarana bagi peserta didik dalam mengembangkan diri guna berkreasi, beraktivitas, serta bereksplorasi tentang banyak hal sehingga memperoleh suatu perubahan tingkah laku.18

Menurut Hamalik lingkungan adalah semua yang ada di alam sekitar kita dan memengaruhi manusia. Hal ini menyiratkan bahwa kondisi belajar dapat dianggap layak dengan asumsi keadaan yang

17 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Memengaruhi (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2015), 2.

18 Amalia Khoirunisa, “Pengaruh Lingkungan Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap hasi Beljar Menggambar Siswa Kelas V SD Se-Dabin III Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal” (Skripsi, FKIP Universitas Negeri Semarang, 2019), 25.

benar-benar membantu dan juga mendukung keselarasan proses pembelajaran.19 Sedangkan menurut Soedomo Hadi dalam penelitian Yussi Anggraini dkk mengatakan bahwasanya, lingkungan adalah segala sesuatu yang yang di luar individu sosial dan memengaruhi kemajuan peserta didik.20

Lingkungan adalah suatu bagian dari kehidupan peserta didik.

Menurut Muhibbin Syah dalam penelitian Veronica Juni Astuti menyatakan, peserta didik membutuhkan lingkungan yang kondusif agar dapat belajar dengan baik. Lingkungan Belajar yang kondusiif adalah lingkungan belajar yang dapat mendukung tercapainya suatu tujuan dari pembelajaran. Karena dengan demikian peserta didik akan lebih giat melakukan aktivitas belajarnya.21

Berdasarkan beberapa pengertian tentang lingkungan belajar di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa lingkungan belajar adalah sebuah wadah yang di dalamnya menampung peserta didik dalam melaksanakan kegiatan belajarnya, di mana peserta didik juga dapat mengeksplorasi masa perkembangan serta pertumbuhannya dan ada timbal balik positif (perubahan tingkah laku) yang kembali pada peserta didik tersebut.

19 Omar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 195.

20 Yussi Anggraini, dkk, “Pengaruh Lingkungan Belajar dan Disiplin B elajar Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Keahlian Elektronika Industri Di Sekolah Menengah Kejuruan” Jurnal Pendidikan Teori, Penelitian, dan Pengembangan, Vol. 2 No. 12 (Desember 2017): 1651.

21 Veronica Juni Astuti, “Pengaruh Kebiasaan Belajar,” 10.

b. Fungsi Lingkungan Belajar

Fungsi dari lingkungan pendidikan itu sendiri adalah untuk menyediakan peserta didik bekerja sama dengan lingkungnnya dan menjadi hal utama dari berbagai aset pembelajaran yang tersedia guna mencapai tujuan pendidikan yang maksimal. Menurut Oemar Hamalik fungsi lingkungan pendidikan atau pengajaran itu ada tiga, antara lain:22

1) Fungsi Psikologis

Secara psikologis stimulus yang bersumber dari lingkungan sebagai ransangan terhadap perseorangan sehingga terjadi suatu reaksi, sehingga menimbulkan reaksi yang menunjukkan cara berperilaku tertentu.

2) Fungsi Pedagogis

Secara pedagogis lingkungan dapat berdampak instruktif, terutama lingkungan yang memang disediakan sebagai lembaga pendidikan, seperti sekolah, lembaga pelatihan, keluarga, dan juga instansi sosial.

3) Fungsi Instrusional

Secara program instrusional adalah lingkungan pembelajaran yang memang dirancang secara eksplisit.

22 Omar hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2004), 196.

c. Indikator Lingkungan Belajar

Pendapat Slameto ada banyak faktor yang dapat memengaruhi pembelajaran, ditinjau dari jenisnya digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Dan lingkungan belajar itu sendiri termasuk dalam faktor eksternal yang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.23

1) Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama di mana anak mendapatkan pendidikan, hal ini sangat memengaruhi perkembangan dan juga pertumbuhan anak dalam belajarnya.

Adapun hal-hal yang dapat memengaruhi belajar peserta didik dalam lingkungan keluarga, antara lain:

a) Bagaimana orang tua mendidik b) Hubungan antar kerabat

c) Keadaan rumah

d) Keadaan finansial keluarga e) Latar belakang kebudayaan f) Orang tua yang pengertian 2) Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah adalah lingkungan kedua yang utama dalam dunia pendidikan, hal ini bisa mencakup semua perihal yang

23 Slameto, “Belajar dan Faktor,” 60.

ada di dalam lembaga pendidikan yang efisien dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran guna mengembangkan potensi peserta didik.

Adapun hal-hal yang dapat memengaruhi belajar peserta didik dalam lingkungan sekolah, antara lain:

a) Teknik mengajar b) Kurikulum

c) Hubungan antara pendidik dan peserta didik d) Hubungan peserta didik dengan peserta didik e) Disiplin sekolah

f) Alat pelajaran g) Waktu sekolah

h) Standar pelajaran di atas ukuran i) Keadaan gedung

j) Metode belajar k) Pekerjaan rumah 3) Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat adalah lingkungan yang berkaitan dengan lingkungan umum. Adapun hal-hal yang dapat memengaruhi belajar peserta didik dalam lingkungan masyarakat, antara lain:

a) Jenis kehidupan di masyarakat

b) Kegiatan peserta didik dalam masyarakat c) Teman berbaur

d) Mass media 2. Kedisiplinan Belajar

a. Pengertian Kedisiplinan Belajar

Kata kedisiplinan terbentuk dari kata awal disiplin yang berarti penganut atau pengikut. Disiplin adalah ketaan atau kepatuahan kepada peraturan tata tertib dan segabainya.24

Disiplin adalah adalah suatu tindakan patuh dan juga tertib pada ketentuan dan peraturan yang dapat mengatur kehidupan individu maupun kelompok. Perilaku disiplin tidak hanya muncul dikarenakan oleh kesadaran, tetapi ada juga yang dikarenakan paksaan.25

Menurut Hurlock dalam penelitian Meitri Rahartiwi disiplin berasal dari kata disciple yang artinya yang memperoleh atau sengaja mengikuti pemimpin. Orang tua dan pendidik adalah pelopor dan anak sebagai peserta didik yang belajar dari mereka tentang bagaimana menjalani kehidupan yang bermakna dan juga bahagia.26

Sedangkan pengertian dari kedisiplinan belajar itu sendiri menurut E. Mullyasa adalah suatu keadaan yang sistematis, di mana peserta didiknya tergabung dalam proses pembelajaran yang patuh terhadap peraturan yang telah diberlakukan dengan kondisi sadar tanpa

24 KBBI

25 Mardhiatun Sholikhah, “Pengaruh Kedisiplinan,” 8.

26 Meitri Rahartiwi, “Hubungan Antara Kedisiplinan Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Gugus Srikandi Semarang Barat” (Skripsi, PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Uniersitas Negeri Semarang, 2016), 73.

paksaan, baik peraturan yang tertulis dan juga peraturan yang tidak tertulis dalam perubahan tingkah laku.27

Menurut Arikunto adalah suatu tindakan yang mencerminkan rasa patuh, taat dan juga didukung oleh bentuk kesadaran guna melaksakan kewajiban serta tugas dalam mencapai tujuan pembelajaran.28

Dilihat dari beberapa pengertian tentang kedisiplinan belajar di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa kedisiplinan belajar adalah patuh dan taat dalam melaksanakan kewajiban belajarnya yang dilakukan secara suka rela dan keadaan sadar sehingga memperoleh perubahan tingkah laku, baik sebagai ilmu pengetahuan, perubahan sikap atau perbuatan yang baik di rumah ataupun di lingkungan sekolah.

b. Tujuan Kedisiplinan Dalam Belajar

Menurut Bistak Sirait dalam penelitian Edwin Joelfans tujuan utama dari kedisiplinan adalah untuk memfokuskan anak agar mampu mengendalikan atau mengontrol dirinya sendiri dan anak dapat melakukan aktivitas secara terkoordinasi serta tidak melenceng dari peaturan yang diberlakukan.29

27 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), 103.

28 Suharmi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), 132.

29 Edwin Joefans, “Perbedaan Tingkat Disiplin Antara Siswa Yang Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga Dengan Siswa Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Non Olahraga Di SMP Negeri 2 Tempel Sleman” (Skripsi, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta, 2018), 17.

Maka dari itu anak akan belajar hidup dengan pembiasaan yang baik, positif, bermanfaat bagi dirinya sendiri dan juga lingkungan sekitar. Dan jika suatu saat anak sedang tidak dalam pengawasan dari orang luar, anak akan sadar dan bertindak sesuai dengan norma (aturan) tertulis maupun yang tidak tertulis. Perbuatan yang tertulis seperti tatat tertib di sekolah dan juga undang-undang, sedangan yang tidak tertulis seperti norma adat, norma kesopanan, dan lainnya.

c. Fungsi Kedisiplinan dalam Belajar

Pendapat Tulus Tu‟u disiplin merupakan prasyarat dalam pengembangan mentalitas dan juga perilaku, yang mana pada akhirnya dapat mengantarkan peserta didik menemukan kesuksesan nyata dalam belajar serta ketika bekerja kelak, yang mana fungsinya antara lain:30 1) Menyortir koeksistensi

2) Membangun karakter 3) Melatih karakter 4) Hukuman

5) Membangun lingkungan yang menguntungkan 6) Pemaksaan

d. Indikator Kedisiplinan Belajar

Menurut pendapat Tulus Tu‟u indikator yang dapat menyebakan berubahnya hasil belajar peserta didik sebagai bentuk

30 Tulus Tu‟u, Peran Disiplin, 38-43.

partisipasi dalam mengikuti dan mematuhi peraturan yang ada di sekolah antara lain:31

1) Mempunyai Rencana atau Jadwal Belajar

Waktu adalah keseluruhan dari rangkaian ketika proses, perbuatan, keadaan berada, ataupun sedang berlangsung.32 Mengatur waktu belajar sama halnya dengan membuat waktu belajar sendiri. Belajar tidak hanya cukup dilakukan ketika berada di lingkungan sekolah saja, namun juga dibutuhkan di luar jam sekolah, yaitu dengan membuat atau mengatur jam belajar sendiri.

Adapun cara membuat jadwal belajar yang baik menurut Slameto antara lain:33

a) Mengatur waktu setiap hari untuk keperluan istirahat, belajar, makan, mandi, olahraga, dll.

b) Menentukan serta memperhatikan waktu luang setiap hari.

c) Mengalokasikan penggunaan waktu untuk menetapkan mata pelajaran yang berurutan guna dipelajari.

d) Menyelidiki waktu yang dapat digunakan untuk belajar dengan hasil terbaik untuk mempelajari mata pelajaran yang berada dalam urutan mata pelajaran tergolong rumit.

e) Hemat waktu dan jangan ragu untuk memulaii suatu pekerjaan, termasuk juga waktu untuk memulai belajar.

31 Tulus Tu‟u, Peran Disiplin, 104-106.

32 KBBI

33 Slameto, Belajar dan Faktor, 82-83.

2) Rajin dan Teratur dalam Belajar

Rajin dan juga teratur artinya peserta didik bersungguh- sungguh dan meluangkan waktu kosong untuk melakukan belajar yang berkelanjutan di setiap harinya. Hal tersebut adalah suatu upaya agar terbiasa dengan cara membiasakan diri belajar setiap hari. Dengan belajar maka peserta didik dapat meningkatkan hasil belajar dan mencapai hasil belajar yang baik.

3) Perhatian terhadap Kegiatan Pembelajaran

Memberikan partisipasi yang baik ketika belajar adalah sebagian bentuk dari minat peserta didik dalam mengikuti suatu kegiatan pembelajaran. Hal yang seperti ini juga sangat mendukung berjalannya kegiatan pembelajaran yang efektif dan dapat memberikan hasil belajar yang baik pula.

4) Ketertiban Diri di Sekolah dan Kelas

Tertib diri saat belajar di kelas berarti membantu kegiatan pembelajaran yang berlangsung akan berlajalan dengan kondusif.

Hal itu memberi kontribusi bagi tercapainya hasil belajar yang baik karena tidak mengganggu jalannya kegiatan pembelajaran.

3. Hasil Belajar Matematika

a. Pengertian Hasil Belajar Matematika

Empat komponen utama dalam kegiatan proses belajar mengajar ialah tujuan, metode dan alat, bahan, dan yang terakhir penilaian. Tujuan adalah arah atau haluan yang diharapkan dapat

dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Bahan adalah sekumpulan pengetahuan yang dijadikan interpretasi dari program pendidikan guna disampaikan dalam sistem pembelajaran. Metode dan alat adalah teknik yang diigunakan guna memperoleh tujuan pembelajaran. Sedangkan penilaian adalah alat untuk menentukan derajat keberhasilan dari proses belajar peserta didik.

Hasil belajar matematika terdiri dari tiga suku kata, yaitu hasil, belajar, dan matematika. Dalam KBBI hasil adalah sesuatu yang kita peroleh karena adanya suatu ikhtiar. Belajar adalah suatu usaha yang kita kerahkan guna memperoleh kepandaian atau ilmu demi adanya suatu perubahan. Dan matematika adalah studi tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan sistem fungsional yang diigunakan dalam menangani masalah mengenai bilangan.

Menurut Nasution dalam penelitiaan Mullia Hardinata hasil belajar adalah konsekuensi dari keterkaitan antara latihan mengajar dan pembelajaran berupa nilai tes yang diberikan oleh pendidik.34 Hasil belajar yang baik akan diperoleh dengan proses belajar yang baik pula.

Sebagaimana pendapat Dimyati dan Mudjiono yang berpendapat bahwa penilaian hasil belajar adalah cara yang paling umum untuk menentukan nilai belajar peserta didik yang dilihat dari penilaian dan

34 Mullia Hardinata, “Pengaruh Lingkungan Belajar,” 4.

atau pengukuran dari hasil belajar. Di mana untuk mengukur tingkat keberhasilannya berupa huruf, simbol, atau angka.35

Hasil belajar matematika adalah hasil akhir yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran matematika ditetapkan dengan skala nilai, huruf, simbol, angka, atau hal yang biasa dijadikan acuan berhasil atau tidaknya peserta didik dalam pembelajaran matematika.36

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar matematika adalah nilai yang diperoleh oleh peserta didik setelah melalui proses belajarnya dari pendidik mata pelajaran matematika yang berupa skala nilai, huruf, simbol, angka, atau hal lain yang dapat dijadikan tolak ukur dalam penilaian peserta didik.

b. Faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar Peserta Didik

Menurut A. Suhaenah Suparno dalam penelitian Yopi Juliandi hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh faktor dari dalam (internal) dan faktor dari luar (eksternal).37 Hal ini juga dipaparkan oleh Slameto di dalam bukunya yang mengungkapkan bahwasanya faktor yang memengaruhi belajar peserta didik itu ada dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

35 Dimyati, dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), 200.

36 Dani Firmansyah, “Pengaruh Strategi Pembelajaran,” 37.

37 Yopi Juliandi, “Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi SMAS Taman Mulia” (Artikel, Penelitian Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak, 2014), 5.

1) Faktor Internal

a) Faktor jasmani seperti faktor kesehatan dan cacat tubuh.

b) Faktor kelelahan

c) Faktor psikologis seperti intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.

2) Faktor Eksternal

a) Faktor keluarga seperti cara orang tua mendidik, hubungan antar kerabat, latar belakang kebudayaan, suasana rumah, pengertian orang tua, dan keadaan finansial keluarga.

b) Faktor sekolah seperti metode mengajar, kurikulum, hubungan pendidik dengan peserta didik, hubungan antar peserta didik, disiplin sekolah, alat pengajaran, waktu sekolah, keadaan gedung, metode belajar, standar pelajaran di atas ukuran, dan pekerjaan rumah.

c) Faktor masyarakat seperti kegiatan peserta didik dalam masyarakat, mass media, bentuk kehidupan masyarakat, dan teman berbaur.

Sedangkan menurut Djamarah dalam penelitian Catur Wahyu Dyastuti mengungkapkan bahwasanya faktor yang memengaruhi hasil belajar ada dua, yaitu faktor dari luar dan faktor dari dalam:38

38 Catur Wahyu Dyastuti, “Hubungan Antara Kedisiplinan Dengan Hail Belajar SDN Wonosari 02 Kota Semarang” (Skripsi, PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang, 2016), 33.

a) Faktor Dari Luar

Faktor dari luar terdiri dari dua, yaitu lingkungan (meliputi alami dan sosial budaya) dan instrumental (meliputi kurikulum, program, sarana dan fasilitas, dan pendidik.

b) Faktor Dari Dalam

Faktor dari dalam juga terdiri dari dua, yaitu fisiologis (meliputi kondisi fisiologis dan kondisi panca indra) dan psikologis (meliputi minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan kognitif).

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang dapat memengaruhi hasil belajar itu ada dua, yaitu faktor dari dalam (internal) dan faktor dari luar (eksternal). Yang mana untuk mencapai hasil belajar yang baik maka pendidik, peserta didik, dan juga orang tua perlu memperhatikan faktor- faktor yang telah disebutkan di atas dengan baik.

4. Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Hasil Belajar

Slameto menyatakan bahwa lingkungan merupakan faktor yang dapat memengaruhi belajar peserta didik dari luar atau eksternal, yang mana ada tiga bagian, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.39 Daerah yang terletak di sekitar peserta merupakan lingkungan belajar bagi peserta didik, yang mana lingkungan belajar bisa berupa fisik (ruang kelas, kelengkapan alat yang mendukung

39 Slameto, Belajar dan Faktor, 2.

dalam proses belajar, ventilasi, dll) dan juga non fisik (interaksi, sikap pendidik, dll).40 Lingkungan sekitar peserta didik yang kondusif dan juga baik akan berkaitan erat dengan hasil belajar yang akan diperoleh peserta didik.

Hal ini juga dapat dilihat dalam penelitian Amalia Khoirunisa yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari lingkungan belajar terhadap hasil belajar dengan presentase kontribusi sebesar .

5. Pengaruh Kedisiplinan Belajar terhadap Hasil Belajar

Kedisiplinan belajar peserta didik secara tidak langsung dapat memengaruhi hasil belajar peserta didik. Ketika peserta didik memperhatikan dan juga mendengarkan apa yang dipaparkan oleh pendidik dengan tenang, tidak mengganggu peserta didik yang lain, tidak membuat gaduh ketika pembelajaran berlangsung di kelas, serta mengerjakan tugas dengan baik dapat membuat peserta didik mendapatkan hasil belajar yang maksimal atau paling tidak mendekati maksimal.

Menurut pendapat Sofan Amri dalam skripsi Nurmalasari mengatakan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh sikap disiplin dalam belajar.

Pengaruh tersebut ditunjukkan dengan semakin tinggi tingkat disiplin peserta didik, maka akan semakin tinggi pula prestasi belajar yang akan diperoleh oleh peserta didik. Begitu pun sebaliknya, semakin rendah

40 Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), 127.

tingkat disiplin peserta didik, maka akan semakin rendah pula prestasi belajar yang akan diperoleh oleh peserta didik.41

Hal ini juga dapat dilihat dalam penelitian Mardhiatun Sholikhah yang menyatakan bahwa ada pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika dengan sumbangan relative sebesar .

41 Nurmalasari Panjaitan, “Pengaruh Kedisiplinan terhadap Hasil Belajar Siswa MIS Al-Manar Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang” (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, 2018), 21.

35

Dokumen terkait