BAB III PEMBAHASAN
B. Analisis hasil teknik Solution focus brief dalam mengatasi
119
Evaluasi erfungsi sebagai bahan untuk meninjau, menganalisis proses yang sudah berjalan. teknik ini hanya memfokuskan bagaimana solusi untuk masalah konseli.163 ketika konseli sudah diberikan gambaran solusi untuk masalahnya, barulah konselor dapat melihat perubahan yang dirasakan konseli pada saat pertemuan kedua setelah konseli mengaplikasikan solusinya.164Evaluasi dapat dipahami sebagai proses pengumpulan dan analisis yang terencana, sistematis dan cermat untuk tujuan pengambilan keputusan.165Menurut Corey Solution focus brief memandang manusia sebagai pribadi yang berkompeten, mampu menyusun solusi-solusi yang dapat mengarahkan tujuan-tujuan hidupnya.166
B. Analisis hasil teknik Solution focus brief dalam
120
dari ke-tiga subjek diatas diantaranya insial H yang sebelumnya mengalami mudah ngerasa lemas, lelah, merasa tidak berharga bahkan jam tidur berkurang sekarang lebih bersemangat untuk menjalankan aktivitasnya, jam tidur kembali terkendali sehingga perubahan yang dialami oleh inisal H membawanya untuk berfikir bahwa tidak ada usaha yang sia-sia. Begitupun perubahan positif yang dialami oleh inisial N sekarang lebih termotivasi untuk terus berusaha, bersabar dan selalu bersyukur dan tidak mudah mengeluh. Yang sebelumnya merasakan mudah lelah, kecapean, nafsu makan yang membuat berat badannya menurun sudah tidak dirasakannya lagi. Selain itu perubahan positif juga yang dirasakan oleh inisal I diantaranya merasakan menjadi pribadi yang lebih baik lagi, menjadi pribadi yang banyak bersyukur dan lebih banyak berfikir positif terutama untuk dirinya sendiri. Yang sebelumnya merasakan kosentrasi berkurang, perasaan tidak berharga dan mudah merasa lelah sudah tidak dirasakannya lagi.
Dengan mengacu pada lima hal yang mendasari pendekatan Solution focus brief antara lain
a. Berkosentrasi pada keberhasilan yang akan menghasilkan perubahan
Berkosentrasi pada keberhasilan yang akan menghasilkan perubahan diartikan dengan konselor harus fokus dan harus kosentrasi dalam keberhasilan membangunkan solusi yang sudah ada untuk perubahan yang dirasakan konseli. Perubahan yang dirasakan yaitu pipi subjek mulai berisi, kantung mata subjek lebih terlihat cerah, segar dan tidak terdengar hembusan nafas kelelahan.167Memfokuskan diri
167Mahasiwi yang mengalami depresi ringan dengan Inisial N, Wawancara, Senin 8 April 2022.
121
kepada Allah orangtua dan merasa lebih banyak bersyukur.168 energi yang banyak terkuras, jam tidur yang kurang teratur sehingga membuat subjek kurang produktif sekarang sudah tidak dirasakannya lagi.169Kosentrasi adalah usaha untuk memusatkan perhatian terhadap objek yang dibutuhkan dengan mengabaikan stimulus lain yang tidak diperlukan.170 b. Menyadari masalah yang dihadapi dan pengecualian
solusi pada masalah
Sebelum itu konselor akan meminta konseli untuk menganalisa penyebab dari masalahnya dan menyadari bahwa permasalahan yang dirasakan konseli akan berakibat buruk pada diri konseli sendiri dan saat konseli sudah menyadari masalah yang dihadapinya secara positif konseli akan merasakan perubahan tersebut. ketiga subjek diatas menyadari masalah yang dirasakannya waktu itu, subjek juga berpikir untuk segera menyelesaikan masalah yang dirasakannya dengan memikirkan solusi karna subjek diatas meyakinkan kemampuan yang dimilikinya.171Manusia memiliki keahlian untuk membangun solusi pada saat mempunyai masalah, manusia tidak menyadari jika mempunyai kemampuan. Ketidaksadaraan ini dikarenakan pikiran
168Mahasiswi yang mengalami depresi ringan Inisial I, Wawancara, 26 Maret 2022.
169Mahasiwi yang mengalami depresi ringan dengan Inisial H, Wawancara, 5 April 2022.
170Olivia Fridaram, Elisabet Istharini, Petra Gian Cinta Cicilia, Asih Nurhayani, Doddy Hendro Wibowo, Meningkatkan Kosentrasi Belajar Peserta Didik Dengan Bimbingan Klasikal Metode Cooperative Learning Tipe Jigsaw, Vol. 01 No. 2 Thn 2020.
171Mahasiwi yang mengalami depresi ringan dengan Inisial H, Wawancara, 5 April 2022.
122
negatif pada kemampuan yang dimilikinya dalam membangun solusi terhadap masalahnya.172
c. Perubahan positif
Perubahan positif ini yang dirasakan konseli dari keberhasilan konseli dalam mengembangkan solusi- solusi dari permasalahan yang dirasakan konseli.perubahan yang luar biasa karna membuat subjek menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya, selalu berfikir positif dan dan senantiasa bersyukur.173 Sekarang selalu memberikan motivasi untuk dirinya sendiri, selalu bersabar, berusaha dan bersyukur, tidak mudah mengeluh. subjek percaya bahwa dibalik ujian pasti ada maksud yang tersembunyi.174 Lebih berenergi kembali, lebih bersemangat, perubahan yang dirasakannya membuat subjek berpikir tidak ada usaha yang sia-sia.175Teknik ini memberikan bukti bahwa individu memiliki pengetahuan, kekuatan, keterampilan, dan kemampuan untuk melakukan perubahan dalam kehidupan untuk mengambil tanggung jawab mereka atas perubahan itu.176
d. Mampu menyelesaikan masalahnya
Dengan kata lain setiap konseli mampu dan bisa menyelesaikan masalah yang dirasakannya. kalau
172Wahyu Nanda Eka Saputra, Claudy Desya Wiretna, Sri Rahayu Utami &
Annisa Ramadhani, Drawing Solution: Ekspresi Seni Dalam Konseling Ringkas Berfokus Solusi. Vol. 4 No. 2 Thn. 2018.
173Mahasiswi yang mengalami depresi ringan Inisial I, Wawancara, 26 Maret 2022.
174Mahasiwi yang mengalami depresi ringan dengan Inisial N, Wawancara, Senin 8 April 2022.
175Mahasiwi yang mengalami depresi ringan dengan Inisial H, Wawancara, 5 April 2022.
176Kushendar, Hartika Utami Fitri, Upaya Konselor Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi korban Bullying Dilihat Dari Perspektif Pendekatan Konseling Solution-Focused Therapy, Vol. 2 No. 2 Thn. 2016
123
bukan dirinya siapah lagi yang akan menyelesaikan masalahnya.177 Ketika memberikan konseli sugesti positif tanpa disadari konseli dapat merasakan dorongan yang kuat.178 tidak mau terus berlarut dalam masalah dan harus segera diselesaikan.179Milton Erikson memandang bahwa manusia sebagai individu yang mempunyai sumber kekuatan dan kemampuan yang bisa dimanfaatkan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya, meskipun individu tidak memiliki pemahaman mendasar mengenai dirinya sendiri yang bermakna konseli memiliki sumber daya yang mana sumber daya ini menjadi kekuatan dan kecerdasan individu dalam memecahkan masalahnya hanya saja mereka belum melihat dan mengetahui itu.180
e. Ungkapan positif
Ungkapan positif adalah ungkapan perubahan yang dirasakan konseli setelah diberikannya konseling. banyak belajar dari masalahnya daan selalu menyerahkan semuanya kepada Allah dan subjek selalu percaya pasti ada jalan keluarnya.181 belum tentu ada yang sekuat dirinya dan Allah tidak pernah salah untuk menaruh masalah di setiap pundak hambanya.182 lebih ngerasa tenang, damai, tentram
177Mahasiwi yang mengalami depresi ringan dengan Inisial N, Wawancara, Senin 8 April 2022.
178Pak Lalu Abdurrachman Wahid Dosen BKI, wawancara, UIN Mataram 22 Maret 2022.
179Mahasiwi yang mengalami depresi ringan dengan Inisial H, Wawancara, 5 April 2022.
180Yodi Fitradi Potabuga, Pendekatan Realitas dan Solution Focused Brief Therapy Dalam Bimbingan Konseling Islam, Vol. 9 No. 1 Thn. 2020.
181Mahasiswi yang mengalami depresi ringan Inisial I, Wawancara, 26 Maret 2022.
182Mahasiwi yang mengalami depresi ringan dengan Inisial N, Wawancara, Senin 8 April 2022.
124
dalam menjalankan aktivitasnya kembali.183Fungsi ungkapan adalah memberi makna terhadap suatu kondisi tertentu, menghaluskan informassi dalam komunikasi.184
Dari hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan dilapangan bahwa keberhasilan perubahan setelah diberikan tekhnik Solution focus brief ditemukan dari beberapa 3 mahasiswi yang menjadi subjek dalam penelitian ini merasakan perubahan positif setelah diberikan perlakuan Solution focus brief. Perubahan positif yang dirasakan dari 3 mahasiswi diatas adalah hilangnya gejala-gejala depresi ringan yang dirasakan oleh subjek, serta konseli dapat merasakan juga dari keberhasilan positif yang subjek alami.
Oleh sebab itu peneliti dapat menyimpulkan bahwa tekhnik Solution focus brief untuk mengatasi depresi ringan pada mahasiswa BKI UIN Mataram efektif digunakan karna hasil pemberian konseling dengan teknik Solution focus brief dilihat dari ke-tiga konseli merasakan banyak perubahan positif diantaranya konseli lebih segar, bahagia, tidur menjadi teratur, pola makan teratur merasa lebih ringan dan bertenaga, menghargai diri sendiri dan bisa memaafkan diri konseli sendiri begittu juga dengan masa lalu konseli. Karna dalam proses pemberian konseling hal pertama yang harus dilakukan konselor adalah mampu membuat hubungan baik, menciptakan
183Mahasiwi yang mengalami depresi ringan dengan Inisial H, Wawancara, 5 April 2022.
184Nurmiwati, Fahidah, Makna Ungkapan Tradisional Dalam Masyarakat Bima, Vol. 3 No. 2 Thn. 2018.
125
rasa aman sehingga dapat memudahkan konseli untuk menceritakan masalah yang dirasakanny
126 BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di mahasiswa BKI UIN Mataram mengenai teknik Solution focus brief dalam mengatasi kecendrungan depresi ringan, peneliti dapat mengambil kesimpulan diantaranya
1. Proses teknik Solution focus brief dalam mengatasi kecendrungan depresi ringan pada mahasiswa BKI UIN Mataram. Dalam proses konseling dengan menggunakan teknik Solution focus brief adapun memiliki langkah-langkah dalam pengaplikasiannya yaitu (a) deskripsi masalah. (b) membangun dan menetapkan tujuan. (c) mengeksplorasi perasaan dan pikiran. (d) evaluasi.
2. Hasil teknik Solution focus brief dalam mengatasai kecendrungan depresi ringan pada mahasiswa BKI UIN Mataram. Adapun lima hal yang mendasari keberhasilan pada pendekatan Solution focus brief berupa (a) berkosentrasi pada keberhasilan yang akan menghasilkan perubahan. (b) menyadari masalah yang dihadapi dan pengecualian solusi pada masalah. (c) perubahan positif. (d) mampu menyelesaikan masalah dan (e) ungkapan positif.
B. Saran- saran 1. Untuk konseli
Allah tidak akan merubah suatu kaum sebelum kaum itu sendiri merubah dirinya. Teruslah berusaha dan percaya bahwa tidak ada manusia lemah yang diciptakan Allah dimuka bumi ini terus berusaha, berikhtiar, bertawakkal dan istiqomah.
127 2. Untuk konselor
Untuk konselor kedepan alangkah baiknya teknik ini terus digunakan dan terus diaplikasikan dalam upaya mengatasi masalah yang dialami oleh mahasiswa dengan tujuan mahasiswa dapat mengetahui kemampuan yang ada padanya.
3. Untuk peneliti selanjutnya
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Penulis berharap peneliti selanjutnya bisa menggunakan hasil penelitian ini untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan berbagai macam metode baik kuantitatif ataupun kualitatif
128
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Yanizon, Tamama Rofiqah, Pelaksanaan Konseling Solution Focus Brief Counseling dalam Mengurangi Permasalahan Mahasiswa Prodi BK UNRIKA, Vol 8 No 1 Thn 2021.
Devi Eryanti, Solution Focus Brief Therapy untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Remaja, Vol. 3 No. 2 Thn 2020.
Ditha Prasanti, Penggunaan Media Komunikasi Bagi Remaja Prempuan Dalam Pencarian Informasi Kesehatan, Vol. 6 No. 1 Thn 2018.
Frendi Fernando, Imas Kania Rahman, Efektivitas Solution Focused Brief Therapy (SFBT) Islami Guna Meningkatkan Regulasi Diri Mahasiswa Yang Mengalami Prokrastinasi, Vol 2 No 2 Thn 2018.
Hannah Pratini, Aini Nur Afifah, Pendekatan Solution Focused Brief Therapy (SFB)Dalam Mengurangi Perilaku Prokrastinasi Pada Mahasiswa, Vol. 1 No. 2 Thn. 2018.
Hardiyanti Rahmah, Solution Focused Brief Therapy Untuk Memperbaiki Komunikasi Pada Pasangan Suami Istri, Vol.
20 No. 2 Thn. 2020.
Indriono Hadi, Fitriwijayati, Reni Devianti Usman, Lilin Rosyanti, Gangguan Depresi Mayor: Mini Review, Vol. 9 No. 1 Thn 2017.
Kaharja, Eva Latipah, Pengaruh Konseling Islami Solution Focus Brief Therapy Terhadap Self-Esteem Siswa MTsN Bantul Kota Tahun 2015/2016, Vol. XIII No. 1 Thn 2016.
Ktut Dianovinina, Depresi Pada Remaja: Gejala dan Permasalahannya, Vol 6 No 1 Thn 2017.
Kushendar, Hartika Utami Fitri, Upaya Konselor Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi Korban Bullying
129
Dilihat Dari Perspektif Pendekatan Konseling Solution- Focused Therapy, Vol. 2 No. 2 Thn. 2016
Mulawarman, SFBC (Solution- Focused Brief Counseling) Konseling Singkat Berfokus Solusi, (Jakarta Timur:
Kencana 2019).
Namora Lumongga Lubis, Depresi Tinjauan Psikologis, (Jakarta:
Kencana, 2009)
Nurminawati, Fahidah, Makna Ungkapan Tradisional Dalam Masyarakat Bima, Vol. 3 No. 2 Thn. 2018.
Olivia Fridaram, Elisabet Istharini, Petra Gian Cinta Cicilia, Asih Nurhayani, Doddy Hendro Wibowo, Meningkatkan Kosentrasi Belajar Peserta Didik Dengan Bimbingan Klasikal Metode Cooperative Learning Tipe Jigsaw, Vol.
01 No. 2 Thn. 2020. .
Rena Rostini & Nurjannah, Teori dan Pendekatan Konseling SFBT (Solution Foused Brief Therapy) Berbasis Islam, Vol.
4 No. 1 Thn 2021.
Sandi Hesti Sondak, Rita N. Taroreh, Yantje Uhing, Faktor- faktor Loyalitas Pegawai di Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Vol. 7 No. 1 Thn 2019.
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2018).
Surain Raaj Thanga Thurai, Wayan Westa, Tingkat Depresi Dalam Kalangan Mahasiswa Kedokteran Semester VII Universitas Udayana Dan Keterlibatan Mereka Dalam Kegiatan Fisik, Vol. 8 No. 2 Thn 2017.
Uswatun Hasanah, Nuri Luthfiatil Fitri, Supardi, Livana PH, Depresi Pada Mahasiswa Selama Masa Pandemi Covid-19, Vol. 8 No. 4 Thn 2020.
Wahidin, Evektifitas Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling, Vol. 2 No. 2 Thn 2018.
Wahyu Nanda Eka Saputra, Claudy Desya Wiretna, Sri Rahayu Utami & Annisa Ramadhani, Drawing Solution: Ekspresi
130
Seni Dalam Konseling Ringkas Berfokus Solusi. Vol. 4 No.
2 Thn. 2018
Wandansari Sulistyorini, Muslim Sabarisman, Depres: Suatu Tinjauan Psikologis, Vol. 3 No. 02 Thn. 2017.
Yodi Fitradi Potabuga, Pendekatan Realitas Dan Solution Focused Brief Therapy Dalam Bimbingan Konseling Islam, Vol 9 No. 1 Thn 2020.
Yudi Kurniawan, Indahria Sulistyarini, Terapi Kognitif Perilaku Untuk Mengurangi Episod Deppresi Berat Dengan Gejala Psikotik. Vol 1 No. 1 Thn 2017.
Zainul Anwar dan Djudiyah, Pengembangan Program Psikoedukasi Untuk Mengelola Stres, Cemas, dan Depresi Pada Mahasiswa Yang Sedang Menempuh Skripsi, Vol 9 No 1 Thn 2021.
Zulamri, M.Ahmad Juki, Pengaruh Layanan Konseling Individual Terhadap Keterbukaan Diri (Self Disclosure), Vol. 2 No. 2 Thn. 2019
131
Lampiran-lampiran
(Wawancara dengan Pak Lalu Abdurrachman Wahid)
(wawancara dengan subjek inisial N) (wawancara dengan subjek inisial I)
132
(wawancara dengan pak Subandi) (saat diberikan perlakuan)
133
(Surat Izin Penelitian) (Surat Penelitian)