TEKNIK SOLUTION FOCUS BRIEF DALAM MENGATASIKECENDRUNGAN DEPRESI RINGAN
PADA MAHASISWABKI FDIK UIN MATARAM
OLEH :
MAYA KURNIA PUTRI NIM : 180303034
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM (BKI)
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI (FDIK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM 2021/2022
ii
TEKNIK SOLUTION FOCUS BRIEF DALAM MENGATASI
KECENDRUNGAN DEPRESI RINGAN PADA MAHASISWA BKI UIN MATARAM
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana
Sosial (S.Sos)
Oleh
Maya Kurnia Putri NIM :180303034
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM 2022
iv
v
vii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi oleh:Maya Kurnia Putri, NIM 180303034, Prodi Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram, yang berjudul “TEKNIK SOLUTION FOCUS BRIEF DALAM MENGATASI KECENDRUNGAN DEPRESI RINGAN PADA MAHASISWA BKI UIN MATARAM”telah dipertahankan di depan dewan penguji Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram pada tanggal____________________
Dewan Penguji 1. Dr. Rendra Khaldun, M. Ag
(Ketua Sidang/Pembimbing I) 2. Dwi Widarna Lita Putri, M. Psi. Psi
(Sekertaris Sidang/ Pembimbing II) 3. Dr. Mira Mareta, M. A
(Penguji I)
4. Dyah Luthfia Kirana, M. Pd
(Penguji II)
Mengetahui
Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram
Dr.Muhammad Saleh, M.A NIP.197209121998031001
viii MOTTO
َعَم َّنِإَف ِرْسُعْل ٱ
اًرْسُي
Artinya: “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”1
1Asy-Syarah [5] : 596.
ix
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang sangat saya sayangi cintai Bapakku Turmuzi, MamakkuSiti. Maryam Tompa, Nenekku Rawidah, Saudaraku M. Irham Ramadhan dan M. Sulthan Al-Fathih.Penyemangat dikala kesedihanku M. Putra Cakka Ibrahim terima kasih atas kehadiranmu dalam hidupku.Tak lupa juga pembimbing I Bapak Dr. Rendra Khaldun, M. Ag terima kasih karena telah rela meluangkan waktu untuk membimbing saya mewujudkan semuanya, pembimbing II Ibuk Dwi Widarna Lita Putri, M. Psi, Psikolog dengan penuh kesabaran selalu membimbing saya yang gemar melakukan kesalahan. Semua guru dan dosen Jurusan Bimbingan Konseling Islam, almamater kebanggaanku, teman kelas BKI B, serta semua orang yang telah meluangkan waktunya demi sempurnanya skripsi ini.”
x
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya milik Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat melaksanakan aktivitas dengan baik, sehat wal’afiat khususnya kepada peneliti sehingga skripsi yang berjudul “Teknik Solution Focus Brief Dalam Mengatasi kecendrungan Depresi Ringan Pada Mahasiswa BKI UIN Mataram”ini bisa selesai dengan baik.
Tidak lupa juga peneliti haturkan shalawat serta salam kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing kita dengan cinta dan kasih serta perjuangan beliau yang tak henti sehingga kita berada di jalan yang Insha Allah selalu di-Ridhoi oleh Allah SWT.
Peneliti menyadari bahwa selama penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Dengan rasa hormat yang mendalam penulis sampaikan kepada Bapak Turmuzi dan MamakSiti. Maryam Tompa karena kalian berdua, hidup terasa begitu mudah dan penuh kebahagiaan. Terima kasih karena selalu menjaga saya dalam doa-doa Bapak dan Mamak serta selalu membiarkan saya mengejar impian saya apapun itu.
2. Dr. Rendra Khaldun, M. Ag. sebagai pembimbing I dan Dwi Widarna Lita Putri, M. Psi, Psikolog sebagai pembimbing II kini setelah masa perjuangan itu berlalu, saya bersyukur menjadi salah satu bimbinganmu. Sekali lagi kuucapkan terima kasih untuk semua kritikan dan tuntutan yang telah kau berikan.
xi
3. Dr. Mira Mareta, M.A sebagai Ketua Jurusan dan Syamsul Hadi, M.pd Sekretaris Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam, terima kasih atas kerja keras dan perjuangan beserta ilmu-ilmu yang sudah diajarkan.
4. Dr. Muhammad Saleh, M. A sebagai dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
5. Prof. Dr. H. Masnun, M. Ag. selaku Rektor UIN Mataram yang telah memberi tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberi bimbingan dan peringatan untuk tidak berlama-lama di kampus tanpa pernah selesai.
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis.
7. Nenekku Rawidah terima kasih atas dana yang ku terima serta dukungan moril dan material yang telah diberikan kepadaku selama ini.
8. Kedua adikku M. Irham Ramadhan dan M. Sulthan Al-Fatih terima kasih telah membuatku terhibur dengan kebisingan kalian di rumah.
9. Keluargaku terima kasih karena sudah memberikan semangat untuk tetap selalu berjuang dalam menimba ilmu.
10. Terimakasi untuk Ibu Herlina Fitriana yang senantiasa membimbing dikala kebingungan melanda dalam keadaan suka maupun duka.
11. Teman-teman seperjuanganku di Jurusan BKI B angkatan 2018 terima kasih karena sudah menjadi teman-teman yang menyenangkan selama masa kuliah.
12. Buat sahabat-sahabat baikku; sahabatku dikala suka dan duka selama masa kuliah; Nadia Azra Hartati, Siti. Halimah, Solehatun nopia semoga kebersamaan kita selalu baik dan terkenang indah dan selalu terjaga sampai syurganya Allah.
13. Tim saling junjung, komunitas nusantara muda, relawan gagas, dan kakak-kakak serta teman-temanku yang super hebat dalam membimbing, menebar aura positif dan tidak
xii
bosan memberikan semangat serta selalu mengingatkan dalam kebaikan.
14. Semua sahabat, teman, keluarga dan setiap orang yang pernah hadir dalam tiap detik perjalanan hidupku, yang tidak tertulis disini karena keterbatasan tempat, namun akan tetap tertulis, dalam ruang ingatanku. Terima kasih telah membuat hidupku berwarna dan semakin mengerti arti hidup yang sebenarnya dan selalu bersyukur atas kehadiran kalian semua.
Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangan dari skripsi ini karena skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penelitian selanjutnya. Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang berlipatganda dari Allah SWTdan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan pengembang khazanah ilmu pengetahuan. Aamiin
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Mataram, 2022 Penulis
Maya Kurnia Putri
xiii DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN LOGO ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
NOTA DINAS ... v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... vi
HALAMAN PENGESAHAN ... vii
MOTTO ... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
ABSTRAK ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Rumusan Masalah ... 11
C.Tujuan dan Manfaat ... 11
1.Tujuan Penelitian ...... 11
2.Manfaat Penelitian ... 11
D.Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ... 12
1.Ruang Lingkup ... 12
2.Setting Penelitian ... 12
E.Telaah Pustaka ... 13
F. Kerangka Teori ... 19
1. Solution Focus Brief ... 19
a. Pengertian Solution focus brief ... 19
b. Sejarah Solution focus brief ... 20
c. Secara spesifik tujuan Solution focus brief. Antara lain : ... 22
d. Teknik-Teknik Solution focus brief ... 22
e. Terdapat lima hal yang mendasari pendekatanSolution focus brief. ... 23
xiv
f. Langkah-Langkah pengaplikasian pendekatan Solution
focus brief. ... 23
g. Kelebihan dan kekurangan pada pendekatan Solution focus brief. ... 24
2.Depresi ... 25
a.Pengertian Depresi ... 25
b.Ciri-Ciri Gejala Depresi ... 26
c.Pembagian Depresi ... 28
d.Penyebab Depresi ... 32
e.Resiko Yang Ditimbulkan Akibat Depresi. Sebagai Berikut : ... 34
3. Mahasiswa ... 35
G. Metode Penelitian ... 36
1.Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 37
2.Lokasi Penelitian ... 37
3.Jenis dan Sumber Data ... 37
4.Teknik Pengumpulan Data ... 39
a.Observasi ... 40
b.Wawancara ... 40
c.Dokumentasi ... 41
5.Teknik Analisis Data ... 41
6.Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ... 43
H. Sistematika Pembahasan ... 44
BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN 45 A.Gambaran Umum Lembaga Konseling dan Psikologi Al- Tazkiah ... 45
1.Visi dan Misi Lembaga Konseling dan Psikologi Al-Tazkiah ... 45
2. . Tim lembaga Konseling dan Psikologi Al-Tazkiah 46 3. Jenis Layanan ... 46
B.Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 46
1.Proses teknik Solution Focus Brief dalam mengatasi kecendrungan depresi ringan pada mahasiswa BKI UIN Mataram. ... 47
xv
2. . Hasil teknik Solution focus brief dalam mengatasi kecendrungan depresi ringan pada mahasiswa BKI UIN
Mataram. ... 47
BAB III PEMBAHASAN ... 115
A.Analisis Proses teknik Solution focus brief dalam mengatasikecendrungan depresi ringan pada Mahasiswa BKI UIN Mataram ... 115
B.Analisis hasil teknik Solution focus brief dalam mengatasi kecendrungan depresi ringan pada Mahasiswa BKI UIN Mataram ... 119
BAB IV PENUTUP ... 126
A.Kesimpulan ... 126
B.Saran- saran ... 126
DAFTAR PUSTAKA ... 128
Lampiran-lampiran 131
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 dokumentasi foto penelitian Lampiran 2 kartu konsultasi skripsi Lampiran 3 Surat validator
Lampiran4 surat rekomendasi penelitian Lampiran5 surat izin penelitian
Lampiran 6 Kartu konseling
xvii
Teknik Solution Focus Brief Dalam Mengatasi Kecendrungan Depresi
Ringan Pada Mahasiswa BKI UIN Mataram Oleh:
Maya Kurnia Putri NIM 180303034
ABSTRAK
Penelitian ini di latar belakangi oleh besarnya perhatian peneliti terhadap mahasiswa BKI (semester enam) yang kecendrunganmengalami depresi ringan. Depresi ringan yaitu orang yang mengalami lebih dari sekedar sedih dan khawatir.
Dalam pendekatan teknik Solution focus brief memungkinkan konseli yang bermasalah memperoleh kemandirian dalam menyelesaikan masalah dan mencari solusi secara cepat dan tepat dalam mengatasi masalah-masalah yang ada dan Jikaterus dibiarkan dapat menimbulkan dampak yang negatif terkhususnya bagi mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yang bertujuan untuk mengetahui (1) bagaimana proses teknik Solution focus brief dalam mengatasi depresi ringan pada mahasiswa BKI UIN Mataram. (2) bagaimana hasil teknik Solution focus brief dalam mengatasi depresi ringan pada mahasiswa BKI UIN Mataram.
Sesuai hasil pembahasan peneliti menunjukkan bahwa (1) proses teknik Solution focus brief dalam mengatasi depresi ringan pada mahasiswa BKI UIN Mataram yaitu dimana konseling ini bertujuan dengan mencari solusi dari masalah yang dialami subjek. Adapun langkah pengaplikasian pendekatannya antara lain Deskripsi Masalah, membangun dan menetapkan tujuan, mengeksplorasi perasaan dan tujuan, dan evaluasi. (2) hasil teknik Solution focus brief dalam mengatasi depresi ringan pada mahasiswa BKI UIN Mataram. Terdapat lima hal yang mendasari
xviii
pendekatannya antara lain berkosentrasi pada keberhasilan yang akan menghasilkan perubahan, menyadari masalah yang dihadapi dan pengecualian solusi pada masalah, perubahan positif, mampu menyelesaikan masalahnya, dan ungkapan positif.
Kata Kunci : teknik Solution focus brief, Depresi ringan.
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
kebanyakan orang lebih mengutamakan kesehatan fisik dan tidak mengetahui pentingnya kesehatan mental dan kesehatan mental sering kali di nomorduakan. Padahal, keduanya sama-sama memiliki peran vital di dalam kehidupan. Dalam UU No. 18 Tahun 2014 berbunyi “ bahwa pelayanan kesehatan jiwa bagi setiap orang dan jaminan hak orang dengan gangguan jiwa belum dapat secara optimal.”2 Lebih dari tiga perempat orang yang menderita penyakit jiwa tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah dimana akses untuk perawatan kesehatan jiwa yang berkualitas sangat terbatas bahkan lebih dari 75% orang dengan gangguan jiwa tidak mendapatkan perawatan sama sekali.3
Berdasarkan data Kemenkes sepanjang tahun 2020, sebanyak 18.373 jiwa mengalami gangguan kecemasan, lebih dari 23.000 mengalami depresi dan sekitar 1.193 jiwa melakukan percobaan bunuh diri. Berdasarkan data milik Persatuan Dokter Kesehatan Jiwa Indonesia (PDKJI) disebutkan masalah psikologis terbanyak ditemukan pada usia 17 sampai 29 tahun dan penduduk lanjut usia (lansia) yang berusia di atas 60 tahun. Pemikiran bunuh diri paling banyak dilakukan pada penduduk usia produktif. Sebanyak 15%
memikirkan untuk mati setiap hari serta 20% memikirkan untuk mengakhiri hidup dalam beberapa hari dalam sepekan.
Sementara itu Direktur Pencegahan dan Pengendalian Napza
2UU No. 18 Tahun 2014.
3Kontan. Co. id PT Johnson & Johnson Indonesia Melanjutkan Komitmennya Untuk Kampanye Kesadaran Depresi. Diakses tanggal 28 Januari 2022 pukul 11:44.
2
Kemenkes, Celestinus Eigya Munthe mengatakan untuk mengatasi masalah tersebut pihaknya telah mengupayakan agar seluruh puskesmas dapat melakukan pelayanan kesehatan jiwa, namun kurang dari 10.000 puskesmas di seluruh Indonesia, baru sekitar 6.000 puskesmas yang memberikan layanan kesehatan jiwa. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor yakni kurangnya sumber daya manusia kesehatan dan kurangnya sarana dan prasarana yang memadai. Walaupun belum semua fasilitas kesehatan menyediakan layanan itu, pelayanan kesehatan jiwa yang dilakukan di puskesmas dapat ditangani pembiayaan dari Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) milik BPJS Kesehatan.4
Kesehatan jiwa di Indonesia masih menempati ruang tersier bagia sebagian besar masyarakat, dibanding kesehatan fisik yang selalu menempati ruang primer. Padahal, setiap orang memiliki resiko untuk mengalami gangguan jiwa. Riset perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) menunjukkan resiko usia 18-29 tahun empat kali lebih besar mengalami depresi dan berfikir untuk bunuh diri.
Riset yang dikeluarkan pada tahun 2020 ini, didasarkan pada analisis data dari 4.010 orang melakukan pemeriksaan yang dimana sebanyak 15% memikirkan lebih baik mati tiap hari, sedangkan 20% memikirkannya beberapa hari sepekan.
ACTNews berkesempatan mewawancarai salah satu anggota PDSKJI sekaligus Relawan Humanity Medical Services ACT Dr. Era Catur Prasetya, spKJ. Mengatakan bahwa “memang kalau usia ini itu dalam tahap kematangan akhir dari otak manusia. Kita biasanya cenderung mulai galau dan menanyakan makna hidup di dunia seperti apa, sering juga membandingkan hidup kita dengan orang lain. Misalnya teman-teman kok sudah punya anak, kenapa aku masih
4https://m. merdeka. com/peristiwa/kemenkes-angka-gangguan-cemas. Diakses tanggal 19 Februari 2022 pukul 8:38
3
sendiri?” ungkap Dr. Catur, pada Kamis (16/9/2021). Alasan banyak ussia produktif berfikiran untuk bunuh diri bisa dilihat dari banyak faktor, yakni faktor perkembangan otak, psikologis dan sosial.5
Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan betapa berbahayanya penyakit jiwa depresi. Penyakit ini menjadi salah satu penyebab tingginya angka bunuh diri di Indonesia.
Mengacu pada berdasarkan hasil riset kesehatan daerah, kata Dr. Evy diakuinya NTB masih tergolong daerah yang memiliki angka gangguan jiwa berat, gangguan mental emosional dan depresi, sebesar 10% di tahun 2018. Angka itu lebih tinggi dibanding nasional yang hanya sebesar 7,0%.
Direktur Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma (RSJMS) Provinsi NTB, Dr. Evy Kustini Somawijaya, MM menjelaskan, masalah kesehatan jiwa menjadi prioritas yang membutuhkan perhatian yang intensif. Mengingat Orang Dengan Gangguan Jiwa (OODGJ) di Provinsi NTB relatif tinggi.6
Depresi merupakan suatu kondisi seseorang merasa sedih, kecewa, saat mengalami suatu perubahan, kehilangan, kegagalan dan menjadi patalogis yang tidak mampu beradaptasi depresi juga dapat dikatakan suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang secara afektif, fisiologis kognitif dan perilaku sehingga mengubah pola dan respon yang biasa dilakukan. Depresi juga juga penyebab utama keempat beban penyakit yang di seluruh dunia.lebih dari 350 juta penduduk di dunia mengalami depresi selama hidup mereka, dan 65%
memiliki episode berulang dari gangguan tersebut sehingga depresi menjadi penyebab utama secara global.7
5https://news.act.id> berita > nasional > miris, Menurut Riset Usia 18-29 Tahun Banyak Berfikir “Lebih Baik Mati”. Diakses pada tanggal 19 Februari 2022 pukul 9:08.
6Ibid.
7Indriono Hadi, Fitriwijayati, Reni Devianti Usman, Lilin Rosyanti, Gangguan Depresi Mayor: Mini Review, Vol. 9 No. 1 Thn 2017 Hlmn 35.
4
Setiap orang pasti mengalami berbagai masalah dan rintangan dalam hidupnya. Jika seseorang dalam hidupnya mudah putus asa dan tidak kuat menghadapi masalah hidupnya, orang tersebut bisa mengalami depresi bahkan bisa menjadi stress. Depresi bukan saja dialami oleh orang dewasa tetapi anak-anak juga bisa mengalami depresi yang tidak mengenal kelas sosial. Banyak faktor yang yang menyebabkan seseorang menjadi depresi dan terpuruk.
Depresi merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri (suicide). Sebanyak 40% penderita depresi mempunyai ide untuk bunuh diri, dan hanya lebih kurang 15% saja yang sukses melakukannya.8
Pada dasarnya depresi adalah kondisi psikologis dimana seseorang merasa cemas, sedih dan khawatir. Banyak orang mengalami gejala pertama depresi selama kehidupan adalah jenjang menempuh pendidikan universitas. Sayangnya, banyak mahasiswa yang mengalami depresi tidak mendapatkan bantuan, atau mereka butuhkan. Mereka mungkin tidak tahu kemana harus pergi untuk mendapatkan bantuan, atau mereka mungkin percaya bahwa pengobatan tidak akan membantu. Sebagian juga tidak mendapatkan bantuan karena mereka berfikir gejala mereka hanya bagian dari stres biasa, atau mereka khawatir akan dihakimi jika mereka mencari pelayanan kesehatan mental.9
Mahasiswa adalah kelompok khusus dari orang yang akan melalui periode kritis dimana mereka akan berubah dari tahap remaja ke dewasa dan bisa menjadi salah satu saat paling menegangkan dalam hidup seseorang. Mencoba untuk menyesuaikan diri, mempertahankan nilai bagus,
8Ibid. Hlmn 3.
9Surain Raaj Thanga Thurai, Wayan Westa, Tingkat Depresi Dalam Kalangan Mahasiswa Kedokteran Semester VII Universitas Udayana Dan Keterlibatan Mereka Dalam Kegiatan Fisik, Vol. 8 No. 2 Thn 2017 Hlmn. 148.
5
merencanakan masa depan, dan berada jauh dari rumah sering menyebabkan kecemasan bagi banyak orang. Studi sebelumnya melaporkan bahwa depresi pada mahasiswa tercatat di seluruh dunia dan tampaknya meningkat. Pada tahun 2011, American College Health Association National College Health Assesment (ACHA-NCHA) survei nasional mahasiswa melaporkan bahwa di 2 dan 4 tahun masa universitasnya ditemukan bahwa sekitar 30% dari mahasiswa melaporkan merasa “begitu tertekan sehingga sulit untuk fungsi” pada beberapa waktu dalam tahun berakhir.10
Hal ini peneliti menarik kesimpulan bahwa dari hasil observasi dan wawancara awal dengan salah satu mahasiswa semester akhir dengan responden pertama mengalami aktivitas menurun karna disebabkan dari kelelahan dan kehilangan energi, kurang produktif dikarenakan efek dari kuliah online. Responden juga merasakan kurangnya kepuasan mendapatkan materi atau ilmu dalam beajar, responden merasa banyaknya materi yang tertinggal sehingga membuatnya mendapatkan nilai yang kurang memuaskan atau nilai jelek. Disamping itu juga responden merasakan kosentrasi berkurang, kefokusan terbagi danhampir tiap malam juga responden merenung, memikirkan perkuliahan, masa depan tentunya juga dengan di dorongnya dari tuntutan usia.”11
Begitupun juga dengan responden kedua mudah merasakan lelah dikarenakan pulang pergi Mataram Lotim.
Fokus berkurang terbagi dengan perkuliahan yang diajalani belom juga dengan pekerjaan, keuangan, dan hubungan
10Surain Raaj Thanga Thurai, Wayan Westa, Tingkat Depresi Dalam Kalangan Mahasiswa Kedokteran Semester VII Universitas Udayana Dan Keterlibatan Mereka Dalam Kegiatan Fisik, Vol. 8 No. 2 Thn 2017 Hlmn. 148.
11Wawancara dengan Mahasiswa semester akhir inisial H, pada 26 Januari 2022, pukul 09:00.
6
asmara juga tentunya. Disamping itu besarnya pengaru kuliah online yang membuat responden kurang dalam mendapatkan ilmu, selalu termenung masa depan, skripsi sehingga membuat responden merasa tidak berguna dan menyalahkan diri sendiri”12
Depresi merupakan penyakit mental serius yang biasanya ditandai oleh perasaan sedih atau cemas. Sebagian besar mahasiswa terkadang merasa sedih atau cemas, tetapi emosi ini biasanya berlalu dengan cepat dalam beberapa hari.
Depresi yang tidak diobati dapat mengganggi aktivitas sehari- hari. Sebagai reaksi terhadap depresi yang dialami, beberapa mahasiswa merasa tertekan. Mahasiswa mungkin menangis sepanjang waktu, melewatkan kelas, atau mengisolasi diri mereka tanpa menyadari bahwa mereka tertekan. Depresi dapat mempengaruhi prestasi akademis. Para mahasiswa menghadapi begitu banyak beban akademik, seperti menjawab pertanyaan di kelas, pemahaman materi, dan masih banyak lainnya.13
Depresi ini dapat menghinggapi siapa saja tanpa pandang bulu, tidak memandang pendidikan, etnik, usia, penghasilan maupun status perkawinan. Simtomnya oleh National Institute of Mental Health (2000) dijabarkan sebagai kesedihan yang menetap, hilangnya minat atau kesenangan terhadap aktivitas-aktivitas yang menyenangkan, perubahan yang menyolok dengan nafsu makan atau berat badan, sulit tidur atau malah lebih banyak tidur, terjadi agitasi atau lambat gerak fisiknya, kehilangan energi, merasa tidak berharga atau merasa bersalah, sulit berfikir atau berkosentrasi, dan muncul
12Wawancara dengan Mahasiswa semester akhir inisial I, pada 28 Januari 2022, pukul 08:30.
13Uswatun Hasanah, Nuri Luthfiatil Fitri, Supardi, Livana PH, Depresi Pada Mahasiswa Selama Masa Pandemi Covid-19, Vol. 8 No. 4 Thn 2020 Hlmn 422.
7
fikiran untuk mati atau bunuh diri. Support4Hope (2004) mengemukakan dalam penelitian klinis, genetik dan neuroscience memperlihatkan bahwa depresi merupakan satu bentuk kelainan otak.14
Depresi adalah suatu gangguan keadaan perasaan yang secara umum ditandai oleh rasa kesedihan, apatis, pesimisme, dan kesepian. Keadaan ini sering disebutkan dengan istilah kesedihan, murung dan kesengsaraan. Pada orang depresi rasa sedih ini berlangsung selama berhari-hari sehingga dapat mengganggu pekerjaan, belajar, makan tidur dan kesenangan.
Perasaan yang dirasakan tidak berdaya, putus asa, dan tidak berharga berlangsung cukup lama dan tidak henti-hentinya.15
Depresi yang tidak diobati akan semakin membahayakan jiwa penderitanya. Ini karena mereka bisa saja membahayakan diri sendiri contohnya melukai diri sendiri.
Pilihan pengobatan untuk depresi akan disesuaikan dengan keparahan gejala yang dialami. Orang yang merasakan depresi ringan biasanya merasakan perasaan lebih dari sekedar sedih, depresi ringan ringan merupakan gangguan mood yang tidak memenuhi kriteria penuh untuk gangguan depresi mayor tetapi setidaknya dua gejala muncul untuk waktu yang lama. Meskipun tidak semua kasus gangguan depresi ringan dianggap membutuhkan pengobatan, beberapa kasus diperlakukan sama dengan gangguan depresi berat dan banyak penelitian mendukung gagasan bahwa gangguan depresi ringan adalah tahap awal dari gangguan depresi mayor, atau bahwa hal itu sangat prediktif untuk gangguan depresi mayor berikutnya.16
14Wandansari Sulistyorini, Muslim Sabarisman, Depres: Suatu Tinjauan Psikologis, Vol. 3 No. 02 Thn. 2017. Hlmn 154.
15Ni Nyoman Wistya Tri Mayasari, Gambaran Umum Depresi, hlmn 17.
16https://en. Wikipedia.org gangguan
8
orang dapat mengalami pasang surut dalam kehidupan mereka sehari-hari dimana suatu peristiwa, tindakan, stres atau banyak faktor lainnya dapat mempengaruhi perasaan mereka pada hari itu. Berdasarkan pemaparan diatas penulis merasa pentingnya penanganan depresi yang terjadi, salah satu cara yang bisa dipakai adalah dengan menggunakan teknik Solution focus brief.
Pendekatan Solution focus brief didasari oleh suatu pandangan bahwa sejatinya kebenaran dan realitas bukanlah sesuatu yang bersifat absolut, namun realitas dan kebenaran itu dapat dikonstruksikan. Pandangan tersebut secara filosofis masuk pada paradigma post-modern atau konstruktivisme sosial. Post-modern merupakan suatu kondisi dimana terjadi penolakan atau ketidakpercayaan terhadap segala hal yang mengarah kepada kebenaran tunggal, keuniversalan, keobjektifan (sesuatu apa yang hendak dijadikan dasar untuk menilai benar salahnya sebuah konsep atau pengetahuan atas suatu objek dan realita yang terjadi.17
Dalam dunia konseling dan terapi, pandangan post- modern banyak mewarnai berbagai pendekatan-pendekatan konseling dan terapi. Berbagai pendekatan-pendekatan tersebut pada umumnya disebut pendekatan konseling atau terapi konstruktivisme dan post modernisme. Semua pendekatan konseling dan terapi post-modern memiliki karakteristik sebagai berikut, (1) berlangsung singkat, umumnya antara empat sampai lima sesi saja. (2) berfokus pada pemecahan masalah (solusi) yang menekankan pada sumber daya atau kompetensi dan kekuatan-kekuatan konseli, bukan terfokus pada penyebab atau problem. (3) menekankan pada pandangan bahwa konseli adalah individu yang unik dan subjektif serta bahasa atau naratif yang dikonstruksikan
17Mulawarman, SFBC (Solution- Focused Brief Counseling) Konseling Singkat Berfokus Solusi, (Jakarta Timur: Kencana 2019) Hlmn 2.
9
sendiri oleh konseli, bukan menekankan pada realitas
“objektif” realitas konsensual (realitas sebagaimana disepakati oleh mayoritas manusia).18
Dalam beberapa literatur, pendekatan Solution focus brief juga disebut sebagai terapi konstruktivis (Constructivist therapy), ada pula yang menyebutnya dengan terapi berfokus solusi (Solution focus brief therapy), selain itu juga disebut terapi singkat berfokus solusi. Dari semua sebutan SFB (Solution focus brief), sejatinya semua merupakan pendekatan yang didasari oleh filosofi post-modern sebagai landasan konseptual pendekatan-pendekatan tersebut.19 Dalam perkembangan hidup, individu selalu dihadapkan dengan apa yang dinamakan masalah. Masalah yaitu kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan realitas yang terjadi sesungguhnya. Masalah muncul ketika apa yang diinginkan atau apa yang diharapkan individu tidak sesuai dengan kenyataan atau realitas yang sebenarnya. Ketika seseorang merasa depresi, maka seketika itu individu mendefinisikan bahwa dirinya sedang depresi. ketika sebuah definisi tentang diri telah timbul, akan sulit bagi individu tersebut untuk mengenali adanya perilaku yang berlawanan dengan definisi tersebut. Sulit bagi seorang yang menderita depresi untuk menyadari dan menghargai adanya masa-masa di dalam hidupnya dimana suasana hati merasa baik atau senang.20
depresi sudah begitu populer dalam masyarakat dan semua orang mengetahui, termaksud orang awam dalam bidang kedokteran dan psikologi. orang awam menggunakan istilah depresi sangan bebas dan umum sehingga memperluas makna itu sendiri dan ada yang beranggapan bahwa depresi
18Mulawarman, SFBC (Solution- Focused Brief Counseling) Konseling Singkat Berfokus Solusi, (Jakarta Timur: Kencana 2019) Hlmn 5-6.
19Ibid Hlmn 6.
20Ibid Hlmn 2
10
itu suatu keadaan kesedihan dan ketidakbahagiaan. Depresi yaitu kata yang memiliki banyak arti. Banyak diantara kita pernah merasa sedih atau jengkel, menjalani kehidupan yang penuh masalah, merasa kecewa, kehilangan dan frustasi, dengan demikian mudah menimbulkan ketidakbahagiaan dan keputusasaan. Dapat disimpulkan bahwa depresi adalah suatu perasaan sendu atau sedih yang biasanya disertai dengan lambatnya gerak dan fungsi tubuh. Mulai dari perasaan murung sampai keadaan tak berdaya.21
Ketika individu mengalami masalah, salah satu cara untuk menceritakan adalah dengan cara berbahasa. Bahasa adalah cara yang sifatnya meluas dan alami bagi individu untuk memberitahukan pada dirinya sendiri mengalami suatu masalah yang individu anggap masalah itu lain daripada yang lain. Hal ini mengandung makna yaitu masing-masing individu mempunyai cara sendiri untuk mengungkapkan kisah-kisah, pengalaman-pengalamnnya, realita dalam hidupnya dan ketika individu menghadapi masalah tersebut dapat memecahkan dengan caranya sendiri sesuai kemampuan yang dimiliki. Dalam keadaan tersebut dibutuhkan kepandaian konselor setiap saat bertanya kepada konseli tentang apa yang diungkapkannya, ketika konselor mengubah bahasa konseli maka dengan sendirinya konseli dapat mengubah makna yang melekat pada dirinya dengan pengharapan perubahan yang terjadi pada konseli.22
dalam pelaksanaan teknik yang begitu singkat dimana dibangun diatas kekuatan konseli dengan membantunya memunculkan dan mengontrusikan solusi pada problem yang dihadapinya. Selain itu penulis juga ingin mencoba dan
21Namora Lumongga Lubis, Depresi Tinjauan Psikologis, (Jakarta: Kencana, 2009) Hlmn 12-13.
22Mulawarman, SFBC (Solution- Focused Brief Counseling) Konseling Singkat Berfokus Solusi, (Jakarta Timur: Kencana 2019) Hlmn 7-10.
11
melihat bagaimana hasil yang akan di peroleh dengan menggunakan teknik Solution focus brief dengan berbagai pertimbangan tersebut penulis kemudian merasa tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang “Teknik Solution Focus Brief Dalam Mengatasi Kecendrungan Depresi Ringan Pada Mahasiswa BKI UIN Mataram”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah proses teknik Solution focus brief dapat mengatasi kecendrungan depresi ringan pada mahasiswa BKI UIN Mataram?
2. Bagaimanakah hasil teknik Solution focus brief dalam mengatasi kecendrungani depresi ringan pada mahasiswa BKI UIN Mataram?
C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas berangkat dari fokus penelitian sebagaimana yang telah dikemukakan diatas dan agar sasaran yang akan di capai dalam penelitian ini lebih terarah. Maka berikut penjabaran tujuan penelitian sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui Bagaimanakah proses teknik Solution focus brief dapat mengatasi kecendrungan depresi ringan pada mahasiswa BKI UIN Mataram.
b. Untuk mengetahui Bagaimanakah hasil teknik Solution focus brief dalam mengatasi kecendrungan depresi ringan pada mahasiswa BKI UIN Mataram.
2. Manfaat Penelitian a. Secara Teoritis
Semoga penelitian ini dapat memerikan sumbangsih atau bantuan untuk perkembangan
ilmu pengetahuan, khususnya pada bidang psikologi dan konseling terhadap teknik Solution
12
focus brief dalam mengatasi kecendrungan depresi ringan pada mahasiswa BKI UIN Mataram
b. Secara Praktis 1) Bagi Lembaga
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dakam memberikan pelayanan
2) Bagi Mahasiswa
Sebagai salah satu acuan yang bisa digunakan untuk melakukan teknik Solution focus brief dalam mengatasi kecendrungan depresi ringanpada mahasiswa semester enam BKI UIN Mataram.
3) Bagi Penulis
Bagi penulis penelitian ini dapat menjadi acuan dan referensi untuk terus meningkatkan kapasitas diri dalam melakukan teknik Solution focus brief dalam mengatasi kecendrungan depresi ringanpada mahasiswa BKI UIN Mataram.
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian 1.Ruang Lingkup
Untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian ini dan menghasilkan data yang akurat sehingga peneliti dapat pertanggung jawabkan kebenarannya, maka peneliti melakukan jumlah batasan mahasiswa, subjek penelitiannya yaitu mahasiswa BKI FDIK semester enam UIN MATARAM sedangkan batasan masalah untuk penelitiannya yaitu di UIN MATARAM.
2. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Jln. Gajah Mada Pagesangan No.
13
100, Jempong Baru, Kec. Sekarbela, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Kode Pos 83116
E. Telaah Pustaka
Berdasarkan judul yang diangkat “Solution focus brief dalam mengatasi kecendrungan depresi ringan pada mahasiswa BKI UIN Mataram” ada beberapa hal yang harus peneliti lakukan dalam penelitian mengambil rujukan
1. Di dalam jurnal Surain Raaj Thanga Thurai, Wayan Westa yang berjudul “Tingkat Depresi Dalam Kalangan Mahasiswa Kedokteran Semester VII Universitas Udayana dan Keterlibatan Mereka Dalam Kegiatan Fisik” menyimpulkan bahwa Mahasiswa di Universitas cenderung mengalami depresi lebih karena stres yang tinggi yang terlibat dalam kehidupan mereka. Sayangnya, banyak mahasiswa yang mengalami depresi tidak berusaha mencari bantuan.
Mereka cenderung untuk menjaga masalah mereka dalam diri mereka karena mereka mungkin tidah tahu kemana harus pergi untuk mencari bantuan.
Semua analisis penelitian ini menunjukkan fakta bahwa mereka yang memiliki gejala depresi memiliki aktivitas fisik rendah. Studi ini juga telah mengidentifikasi bahwa adanya keperluan untuk lebih mengeksplorasi hubungan yang kompleks antara depresi dan tingkat aktivitas fisik di kalangan mahasiswa Indonesia. Sebagai kesimpulan penelitian ini amat penting bagi mahasiswa untuk melibatkan diri dalam aktivitas fisik yang tinggi seperti olahraga agar dapat menghindari depresi.
Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan peneliti teliti adalah terletak pada setting penelitian bertempat di Universitas Udayana dan metodologi penelitian, penelitian yang digunakan
14
peneliti sebelumnya yaitu deskriptif observasional dengan pendekatan croos-sectional. Sedangkan peneliti menggunakan setting penelitian yang bertempat di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Jln. Gajah Mada Pagesangan No. 100, Jempong Baru, Kec. Sekarbela, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Kode Pos 83116. Dan pendekatan yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif bersifat deskriptif.
Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan peneliti teliti adalahmembahas variabel yang sama yaitu depresi dan subjek, subjek yang digunakan mahasiswa tetapi mahasiswa kedokteran.Variabel peneliti dengan peneliti sebelumnya adalah membahas tentang depresi dan subjek yang sama, yang dimana depresi tersebut peneliti spesifikan dan berfokus pada depresi ringan dengan sasaran subjek penelitian yaitu mahasiswa BKI (UIN) Mataram khususnya semester enam yang berjumlah tiga orang.23
2. Di dalam jurnal Jurnal Ahmad Yanizon, Tamama Rofiqah yang berjudul “Pelaksanaan Konseling Solution Focused Brief Counseling Dalam Mengurangi Permasalahan Mahasiswa PRODI BK UNRIKA” menyimpulkan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh para mahasiswa dapat di kelompokkan menjadi dua yaitu, problem akademik dan problem sosial pribadi. Problem akademik merupakan hambatan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam memaksimalkan belajarnya. Sebagai berikut, (1)
23Surain Raaj Thanga Thurai, Wayan Westa, Tingkat Depresi Dalam Kalangan Mahasiswa Kedokteran Semester VII Universitas Udayana Dan Keterlibatan Mereka Dalam Kegiatan Fisik, Vol. 8 No. 2 Thn 2017.
15
kesulitan dalam memilih program studi atau konsentrasi atau pilihan mata kuliah yang sesuai dengan kemampuan dan waktu yang tersedia. (2) kesulitan dalam mengatur waktu belajar disesuaikan dengan banyaknya tuntutan dan aktivitas perkuliahan, serta kegiatan kemahasiswaan. (3) kesulitan dalam mendapatkan sumber belajar dan buku-buku sumber.
(4) kesulitan dalam menyusun makalah, laporan, dan tugas akhir. (5) kesulitan dalam mempelajari buku- buku yang berbahasa asing. (6) kurang motivasi belajar atau semangat belajar. Problem pribadi yang biasanya dihadapi oleh para mahasiswa yaitu, (1) kesulitan ekonomi atau biaya kuliah. (2) kesulitan berkenaan dengan masalah pemondokan. (3) kesulitan menyesuaikan diri dengan teman sesama mahasiswa baik di kampus maupun dilingkungan tempat tinggal.
(4) kesulitan menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitar tempat tinggal, khususnya ahasiswa pendatang.
(5) keulitan karena masalah-masalah keluarga. (6) kesulitan karena masalah-masalah pribadi.
Pada pelaksanaannya, terdapat ciri khas pada setiap masing-masing pendekatan, tetapi pendekatan tersebut masing-masing menggunakan waktu yang relatif lama dalam proses penggalian masalah.
Sehingga ada satu pendekatan yang memfokuskan permasalahan pada solusi bukan pada penggalian masalah. Pendekatan tersebut dikenal dengan dengan SFBC (Solution focus brief counseling). Adapun pelaksanaan Solution focus brief counseling mengacu pada tahapan umum pelaksanaannya konseling singkat berfokus solusi yaitu, (1) pembinaan hubungan. (2) identifikasi masalah yang dapat dipecahkan. (3)
16
penetapan tujuan. (4) merancang dan melaksanakan intervensi. (5) terminasi, evaluasi dan tindak lanjut.
Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan peneliti teliti adalahterletak pada setting penelitian, penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya bertempat di PRODI UNRIKA dan metodologi penelitian yangdigunakan peneliti sebelumnya yaitu penelitian kuantitatif dengan metode analisis deskriptif. Sedangkan setting penelitian peneliti bertempat di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Jln. Gajah Mada Pagesangan No. 100, Jempong Baru, Kec. Sekarbela, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Kode Pos 83116. Dan pendekatan yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif bersifat deskriptif.
Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan peneliti teliti adalahmembahas variabel yang sama yaitu Teknik Solution Focus Brief pada mahasiswa. Tetapi sasaran subjek penelitian peneliti yaitu mahasiswa BKI (UIN) Mataram khususnya semester enam yang berjumlah tiga orang.24
3. Di dalam jurnal Kaharja, Eva Latipah yang berjudul
“Pengaruh Konseling Islami Solution Focused Brieft Therapy Terhadap Self-Esteem Siswa MtsN Bantul Kota” menyimpulkan bahwa Self esteem atau harga diri bagi remaja sangat penting karena berpengaruh dalam menentukan kesuksesan dan kegagalan di berbagai tugas kehidupan remaja. Kegagalan identitas remaja dalam mencapi perkembangan dan prestasi
24Ahmad Yanizon, Tamam Rofiqah, Pelaksanaan Konseling Solution Focus Brief Counseling Dalam Mengurangi Permasalahan Mahasiswa Prodi BK UINRIKA, Vol. 8 No. 1 Thn 2021.
17
akademik dapat menimbulkan siswa merasa tidak percaya diri, malu merasa dikucilkan, merasa tidak mampu, tidak berharga, bahkan tidak ada motivasi untuk belajar. Kondisi ini dapat menimbulkan depresi akibat ketidaksesuaian antara harapan dan realita yang terjadi pada dirinya. Self-esteem digolongkan menjadi dua yaitu harga diri tinggi. Karakteristik harga diri tinggi sebagai berikut, merasa puas dengan dirinya, lebih sering mengalami rasa senang dan bahagia, bangga menjadi dirinya sendiri, menanggapi pujian dan kritik sebagai masukan, memandang hidup secara positif, menghargai tanggapan orang lain, memperbaiki diri, mudah untuk berinteraksi, percaya pada orang lain, berani mengambil resiko, bersikap positif, optimis. Karakteristik harga diri rendah sebagai berikut : merasa tidak puas dengan diri, stres, sedih, marah, ingin menjadi orang lain, sulit menerima pujian, merasa terganggu, kecewa.
Teknik miracle question mampu memberikan efek terapeutik berupa munculnya rasa bahagia dan lega pada diri subjek karena merasa diberikan sarana untuk membayangkan situasi perumpamaan guna mengenali saat kelak masalah mereka sudah berhasil diatasi.
Adanya hidayah dari Allah SWT untuk membukakan diri dan memberikan cahaya keterbukaan diri menjadi karakteristik islami dari teknik konseling Solution focus brief therapy.
Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan peneliti teliti adalahterletak pada setting penelitian, penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya bertempat di MtsN. Bantul kota, metodologi penelitian yang digunakan peneliti sebelumnyayaitu penelitian kuantitatif dengan metode
18
kompratif, penelitian ini digunakan penelitian quasi experiment dengan metode one group pretest and psttest design yaitu eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok saja tanpa pembanding. Serta subjek yang berbeda peneliti sebelumnya menggunakan subjek pada siswa. Sedangkan setting penelitian yang digunakan peneliti bertempat di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Jln. Gajah Mada Pagesangan No. 100, Jempong Baru, Kec.
Sekarbela, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Kode Pos 83116. serta pendekatan yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif bersifat deskriptif dan subjek penelitian sasaran peneliti adalah mahasiswa BKI (UIN) Mataram khususnya semester enam yang berjumlah tiga orang.
Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan peneliti teliti adalah membahas variabel yang sama yaitu akan tetapi peneliti sebelumnya membahas tentang self-esstem yang dimana self-esteem merupakan bagian dari depresi yaitu faktor psikologis. Depresi mempunya tiga tingkatan sendiri, akan tetapi disini peneliti spesifikan dan berfokus pada depresi ringan dan teknik yang sama yaitu teknik Solution focus brief.25
25Kaharja, Eva Latipah, Pengaruh Konseling islami Solution Focus Brief Therapy Terhadap Self-Esteem Siswa MTS Bantul Kota Tahun 2015/2016, Vol. XIII No. 1 Thn 2016.
19 F. Kerangka Teori
1. Solution Focus Brief
a. Pengertian Solution focus brief
Solution focus brief (konseling ringkas berfokus solusi) merupakan pendekatan konseling yang menekankan pada masa sekarang dan masa depan, dengan mengabaikan masa lalu. Solution focus brief menitikberatkan pada percakapan solusi dan langsung mengarah pada langkah apa yang akan dilakukan konseli di kemudian hari dengan permasalahan yang melekat dalam hidupnya, sehingga sesi menjadi ringkas dan singkat.
Konseling ini didasarkan pada asumsi bahwa setiap individu itu ulet, banyak akal, cakap dan memiliki kemampuan untuk mengkonstruk solusi yang dapat mengubah kehidupan mereka.26
Konseling singkat Solution focus brief biasa disebut sebagai terapi berfokus solusi. Konseling ini merupakan bentuk terapi singkat yang dibangun diatas kekuatan konseli dengan membantunya memunculkan dan mengkonstrusikan solusi pada problem yang dihadapi. Konselor dan konseli mencoba mendefinisikan sejelas mungkin hal yang ingin dilihat konseli di dalam kehidupannya.
Konseling fokus ini berusaha membangun rasa kerjasama antara konselor dan konseli. Konseli dipandang kompeten dan berdaya
26Devi Eryanti, Solution Focus Brief Therapy untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Remaja, Vol. 3 No. 2 Thn 2020 Hlmn 225.
20
untukmengembangkan kemampuan dari mengatasi permasalahannya.27
Solution focus brief dikenal sebagai pendekatan dengan waktu singkat yang hanya berfokus pada solusi. Terapi singkat yang berfokus pada solusi adalah pendekatan untuk psikoterapi berdasarkan pada pembangunan solusi dalam memecahkan masalah. Hal ini dilakukan dengan mengeksplorasi sumber daya konseli dan harapan masa depan konseli. Solution focus brief merupakan sebuah pendekatan yang mengobservasi konseli dalam melihat permasalahan yang dihadapinya, sehingga metodenya pun tidak berfokus pada bagaimana masalah muncul akan tetapi lebih berfokus pada solusi dari masalah tersebut. Asumsi dasar dari pendekatan Solution focus briefadalah setiap individu memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tantangan dalam hidup namun individu tersebut kehilangan arah bahkan tidak menyadari kompetensi yang dimiliki.28
b. Sejarah Solution focus brief
Pendekatan Solution focus brief merupakan konseling dan terapi psikis yang dipengaruhi oleh postmodern. Dalam pemikiran post-modern, penggunaan bahasa dalam cerita menciptakan suatu arti tersendiri. Mungkin sama seperti arti cerita lain dimana individu yang menceritakan sesuatu dan setiap cerita adalah benar bagi individu yang
27Kaharja, Eva Latipah, Pengaruh Konseling Islami Solution Focus Brief Therapy Terhadap Self-Esteem Siswa MTsN Bantul Kota Tahun 2015/2016, Vol. XIII No. 1 Thn 2016 Hlmn 105.
28Yodi Fitradi Potabuga, Pendekatan Realitas Dan Solution Focused Brief Therapy Dalam Bimbingan Konseling Islam, Vol 9 No. 1 Thn 2020 Hlmn 46- 47.
21
menceritakan, dalam konstruktivisme sosial, konselor bahwa dirinya adalah orang yang “serba tau atau ahli” tentang diri konseli, sebenarnya adalah konseli yang dipandang sebagai individu yang ahli tentang kehidupan mereka sendiri.29Menurut beberapa literature pendekatan Solution focus brief biasanya dikenal dengan terapi konstruktivis, terapi yang berfokus pada solusi, dan konseling singkat berfokus solusi. Solution focus briefberkembang mengikuti perkembangan zaman. Banyak tokoh- tokoh terdahulu yang memberikan konstribusi terhadap perkembangan Solution focus brief sejak tahun 1970 yaitu Steve de Shazer, Bil O’Hanlon, Michele Weiner-Davis, dan Inso Kim Berg. Banyak pendekatan-pendekatan konseling lain yang ikut berperan penting terhadap Solution focus brief seperti Brief Psychodynamic Psychotherapy, Behavioral dan Therapy Cognitive-Behavioral.
Single Sesion Therapy serta Family Therapy.
Dimana pendekatan-pendekatan ini berfokus bagaimana masalah klien bisa diatasi dan kurang memperhatikan sejarah masa lalu klien. Solution focus brief pertama kali di pelopori olehInso Kim Berg danSteve De Shazer. Keduanya adalah direktur eksekutif dan peneliti senior di lembaga nirlaba yang disebut Brief Family Therapy Center (BFTC) di Miwauke, Wisconsin, Amerika Serikat pada akhir tahun 1982.30
29Mulawarman, SFBC (Solution- Focused Brief Counseling) Konseling Singkat Berfokus Solusi, (Jakarta Timur: Kencana 2019) Hlmn 5.
30Rena Rostini & Nurjannah, Teori dan Pendekatan Konseling SFBT (Solution Foused Brief Therapy) Berbasis Islam, Vol. 4 No. 1 Thn 2021 Hlmn 84.
22
c. Secara spesifik tujuan Solution focus brief.31 Antara lain :
1) Mengindentifikasi dan memanfaatkan sepenuhnya kekuatan dan kompetensi yang dimiliki konseli.
2) Membantu konseli dalam mengenali dan membangun pengecualian pada masalah seperti pada saat konseli telah memikirkan dan merasakan sesuatu yang mengurangi atau membatasi dampak masalah.
3) Menolong konseli berfokus pada hal-hal yang jelas dan spesifik yang dianggapnya mampu menyelesaikan masalahnya atau solusi.
d. Teknik-Teknik Solution focus brief
Solution focus brief memiliki beberapa teknik yang dapat digunakan konselor dalam menjalankan pendekatan Solution focus brief.32 Antara lain : 1) Exception questionyang merupakan teknik
pertanyaan untuk mengeksplorasi dan mengidentifikasi masalah lebih tepatnya teknik ini digunakan saat konseli mengatakan bahwa mereka memiliki masalah.
2) The Miracle questionmengembangkan solusi yang sudah diungkapkan konseli sehingga solusi tersebut menjadi lebih spesifik lagi.
3) Scalling question teknik ini digunakan ketika konselor ingin mengetahui perubahan dari pengalaman konseli yang mana pengalaman ini
31Yodi Fitradi Potabuga, Pendekatan Realitas Dan Solution Focused Brief Therapy Dalam Bimbingan Konseling Islam, Vol 9 No. 1 Thn 2020 Hlmn 48.
32Yodi Fitradi Potabuga, Pendekatan Realitas Dan Solution Focused Brief Therapy Dalam Bimbingan Konseling Islam, Vol 9 No. 1 Thn 2020 Hlmn 49.
23
tidak dapat dilihat dan dianalisis dengan panca indra seperti perasaan, emosi, atau komunikasi.
4) Coping questionteknik ini digunakan pada saat konseli dirasa mulai menyerah pada masalahnya dengan konseli yang merasa bahwa masalah tidak menjadi lebih baik.
e. Terdapat lima hal yang mendasari pendekatanSolution focus brief.33 Lima hal tersebut antara lain :
1) Berkosentrasi pada keberhasilan yang akan menghasilkan perubahan konstruktif.
2) Konseli dapat menyadari bahwa masalah yang dihadapi, pengecualian dapat terjadi secara efektif akan memberikan konseli solusi kepada permasalahannya.
3) Perubahan positif yang kecil akan berdampak kepada perubahan positif yang lebih besar.
4) Semua konseli mampu menyelesaikan masalahnya sendiri dan
5) Sasaran perlu dinyatakan atau diungkapkan berupa kalimat aktif, positif, dan dapat diukur.
f. Langkah-Langkah pengaplikasian pendekatan Solution focus brief.34 Antara lain :
1) Konselor terlebih dahulu memberikan kesempatan kepada konseli, untuk mendeskripsikan masalahnya dengan menggunakan kalimat tanya seperti “bagaimana saya dapat membantu anda?”.
33Yodi Fitradi Potabuga, Pendekatan Realitas Dan Solution Focused Brief Therapy Dalam Bimbingan Konseling Islam, Vol 9 No. 1 Thn 2020 Hlmn 47.
34Yodi Fitradi Potabuga, Pendekatan Realitas Dan Solution Focused Brief Therapy Dalam Bimbingan Konseling Islam, Vol 9 No. 1 Thn 2020 Hlmn 48.
24
2) Konselor membantu konseli untuk membangun dan mengembangkan tujuannya dengan memberikan pertanyaan “apa yang akan berbeda dalam hidup anda serta kapan masalah anda terpecahkan?”.
3) Konselor mengeksplorasi kembali perasaan dan fikiran konseli pada saat sebelum adanya masalah dan membantu konseli membuat pengecualian dengan menekankan pada apa yang sudah dilakukan sehingga masalah sebelumnya selesai.
4) Konselor kemudian mengeevaluasi perencanaan atau solusi yang telah dibuat konseli dengan menggunakan skala peringkat seperti konselor menilai apa yang berubah setelah dilakukan konseling dengan pendekatan solution focus brief.
g. Kelebihan dan kekurangan pada pendekatan Solution focus brief.35 Sebagai berikut :
1. Kelebihan
a) Solution focus briefdapat diaplikasikan ke berbagai jenis masalah.
b) Konseling yang berfokus pada solusi.
c) Tahapan yang dilakukan secara rinci.
d) Solution focus brief memerlukan waktu yang singkat sehingga lebih efisien.
e) Solution focus briefterbukti menjadi konseling yang efektif.
2. Kekurangan
a) Praktiknya sangat menekankan konselor untuk menggunakan bahasa yang cocok dan baik b) Tidak memperhatikan riwayat konseli.
35Rena Rostini & Nurjannah, Teori dan Pendekatan Konseling SFBT (Solution Focused Brief Therapy) Berbasis Islam, Vol 4 No 1 Thn 2021 Hlmn 88.
25
Keberhasilan proses konseling dengan menggunakan pendekatan Solution focus brief bukan terletak pada keahlian seorang konselor akan tetapi diri konseli sendiri. Pada dasarnya prinsip dari pendekatan ini adalah bahwa konseli sendirilah yang ahli dalam kehidupan mereka sendiri sehingga konseli sendirilah yang mengetahui apa yang belum selesai dari masa lalu dan apa yang menjadi keberhasilan pada masa depannya.36
2. Depresi
a. PengertianDepresi
Depresi merupakan gangguan mental yang sering terjadi ditengah masyarakat. Berawal dari stres yang tidak diatasi, maka seseorang bisa jatuh dalam fase depresi. penyakit ini kerap diabaikan karena dianggap bisa hilang sendiri tanpa adanya pengobatan. Menurut Atkinson depresi yaitu sebagai suatu gangguan mood yang mempunyai ciri-ciri tidak mempunyai harapan dan patah hati, ketidakberdayaan yang berlebihan, tidak mampu mengambil keputusan dalam memulai sesuatu kegiatan, tidak mampu berkonsentrasi, tidak mempunyai semangat hidup, selalu tegang dan mencoba untuk bunuh diri.37
Beberapa orang yang mengalami depresi tidak mengalami rasa sedih tapi mengalami perasaan hampa, kekosongan, dan apatis. Orang yang mengalami depresi biasanya karena suatu kejadian
36Yodi Fitradi Potabuga, Pendekatan Realitas Dan Solution Focused Brief Therapy Dalam Bimbingan Konseling Islam, Vol 9 No. 1 Thn 2020 Hlmn 48.
37Namora Lumongga Lubis, Depresi Tinjauan Psikologis, (Jakarta: Kencana, 2009) Hlmn 13.
26
atau keadaan. Depresi merupakan suatu masalah serius. Saat seseorang mengalami gangguan depresi maka akan mengganggu aktivitas sehari-hari atau fungsi normal sehingga dapat mengganggu pekerjaan, belajar, makan, tidur, dan kesenangan.
Perasaan yang dirasakan tidak berdaya, putus asa, dan tidak berharga berlangsung cukup lama.38
Depresi adalah gangguan mental yang umumnya ditandai dengan perasaan depresi, kehilangan minat atau kesenangan, penurunan energi, perasaan bersalah atau rendah diri, sulit tidur atau nafsu makan berkurang, perasaan kelelahan dan kurang kosentrasi. Kondisi tersebut dapat menjadi kronis dan berulang, dan secara subtansial dapat mengganggu kemampuan individu dalam menjalanka tanggung jawab sehari-hari. Ditingkat yang paling parah, depresi dapat menyebabkan bunuh diri (WHO 2012).39
b. Ciri-Ciri Gejala Depresi
Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, Fifth Edition (DSM-V), seseorang dikatakan depresi jika setidaknya selama dua minggu mengalami minimal lima dari sembilan kriteria yaitu (1) Adanya perasaan depresi yang muncul di sebagian besar waktu, bahkan setiap hari.
(2) Adanya penurunan minat dan kesenangan di hampir sebagian besar kegiatan dan hampir setiap hari. (3) Adanya perubahan berat badan atau nafsu makan yang signifikan. (4) Adanya perubahan tidur, menjadi insomnia atau hipersomnia. (5) Adanya
38Ni Nyoman Wistya Tri Mayasari, Depresi Umum Depresi, Hlmn 3.
39Ktut Dianovinina, Depresi Pada Remaja: Gejala dan Permasalahannya, Vol 6 No 1 Thn 2017 Hlmn 70.
27
perubahan aktivitas. (6) Merasa kelelahan dan kehilangan energi. (7) Munculnya perasaan bersalah atau tidak berharga yang berlebihan dan sebenarnya tidak pantas muncul. (8) Mengalami penurunan kosentrasi. (9) Memiliki pikiran berulang tentang kematian (tidak hanya takut mati). Adanya keinginan bunuh diri berulang tanpa rencana spesifik, usaha bunuh diri, atau rencana spesifik untuk melakukan bunuh diri.40
Secara lebih rinci gejala dan ciri-ciri depresi dapat dikategorikan, adapun penjabaran gejalanya terkait dengan gejala dan ciri depresi. Diantaranya :
1) Gejala Fisik
Berikut beberapa pembagian gejala fisik sebagai berikut :
Sakit kepala, insomnia, merasa lemah secara umum, mual, sesak nafas, masalah pencernaan, kelelahan dan kekurangan energi, sering mimpi dan merasa seperti anda tidak tidur sepanjang malam, rasa sakit yang tidak bisa dijelaskan.41 2) Gejala Psikis
Berikut diantaranya gejala psikis sebagai berikut : Lekas marah, merasa gugup, suasana hati yang buruk dan kurang motivasi, hilangnya ketertarikan pada suatu hal, pikiran tentang pengalaman yang tidak menyenangkan secara berulang-ulang, kesulitan berkosentrasi, merasa putus asa, ingin mati atau bunuh diri.42
40Ktut Dianovinina, Depresi Pada Remaja: Gejala dan Permasalahannya, Vol 6 No 1 Thn 2017 Hlmn 70-71
41Ibid. Hlmn 5
42Ibid. Hlmn 6
28 3) Gejala Sosial
Jangan heran jika masalah depresi berawal dari diri sendiri pada akhirnya memengaruhi lingkungan dan pekerjaan atau aktivitas lainnya.
Lingkungan tentu akan beraksi terhadap perilaku orang yang depresi seperti mudah marah, tersinggung, menyendiri, sensitif, mudah letih, mudah sakit. Masalah ini tidak hanya menyerupai fisik saja namun masalah lainnya seperti perasaan minder, malu, cemas jika berada di antara kelompok dan merasa tidak nyaman untuk berkomunikasi secara normal, tidak mampu untuk bersikap terbuka saat menjalin hubungan dengan lingkungan.43
c. Pembagian Depresi
Diagnosis dan derajat depresi cenderung berdasarkan kriteria, diagnosis menurut PPDGJ III.44 Yaitu sebagai berikut :
1) Gejala Utama a) Afek depresif.
b) Kehilangan minat dan kegembiraan.
c) Berkurang energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesusah kerja sedikit saja) dan aktivitas menurun.
2) Gejala Lainnya
a) Kosentrasi dan perhatian kurang.
b) Harga diri dan kepercayaan diri berkurang.
c) Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna.
43Namora Lumongga Lubis, Depresi Tinjauan Psikologis, (Jakarta: Kencana, 2009) Hlmn 24-25
44Ni Nyoman Wistya Tri Mayasari, Gambaran Umum Depresi,Hlmn 7-8.
29
d) Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis.
e) Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri.
f) Gangguan tidur.
g) Nafsu makan berkurang.
Untuk episode dari ketiga tingkat keparahan tersebut diperlukan masa sekurang- kurangnya dua minggu untuk penegakan diagnosis, akan tetapi periode lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa beratnya dan berlangsung cepat. Kategori diagnosis episode depresi ringan, sedang, dan berat hanya digunakan untuk depresi tunggal (yang pertama).Berikut kategori yang digunakan untuk episode depresi tunggal.45 sebagai berikut : 1) Episode Depresi Ringan
a) Sekurang-kurangnya harus ada dua dari tiga gejala utama depresi seperti tersebut.
b) Ditambah sekurang-kurangnya dua dari gejala lainnya.
c) Tidak boleh ada gejala berat.
d) Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya sekitar dua minggu.
e) Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa dilakukannya.
f) Dapat dengan gejala somatik atau tanpa gejala somatik.
2) Episode Depresi Sedang
a) Sekurang-kurangnya harus ada dua dari tiga gejala utama episode ringan.
45Ni Nyoman Wistya Tri Mayasari, Gambaran Umum Depresi,Hlmn 8-10.
30
b) Ditambah sekurang-kurangnya ada tiga (dan sebaiknya empat) dari gejala lainnya.
c) Lamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar dua minggu.
d) Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan rumah tangga.
e) Dapat dengan gejala somatik atau tanpa gejala somatik.
3) Episode Depresi Berat a) Semua gejala harus ada.
b) Ditambah sekurang-kurangnya empat dari gejala lainnya dan beberapa diantaranya harus berintensitas berat.
c) Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor) yang mencolok, maka mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan banyak gejala secara rinci.
d) Harus berlangsung sekurang-kurangnya dua minggu, akan tetapi jika gejala amat berat dan beronset sangat cepat, maka masih dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam kurun waktu kurang dari dua minggu.
e) Sangat tidak mungkin akan mampu meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga kecuali pada taraf yang sangat terbatas.
Adapun kriteria episode Minor Depressi (Depresi Ringan) menurut DSM-IV TR.46 yakni : 1) Setidaknya dua (tapi tidak lebih dari lima) dari
gejala berlangsung selama dua minggu dan
46Ni Nyoman Wistya Tri Mayasari, Gambaran Umum Depresi,Hlmn 14-16.