• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN

5.3. Analisis Inferensial

Analisis inferensial dilakukan untuk mengeneralisasi sample penelitian di populasi. Analisis ini didahului dengan uji normalitas Kolmogorov Smirnov Test untuk mengetahui rerata data sampel berdistribusi normal atau tidak.

5.3.1. Uji Normalitas

Tabel 5.3 Uji Normalitas Data COMP dan Rasio OPG/RANKL Kolmogorov - Smirnov

Statistic Sig. Keterangan

COMP (pg/mL) 0,266 0,000 Tidak Normal

Rasio OPG/RANKL (pg/mL)

0,231 0,000

Tidak Normal

Berdasarkan uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov, didapatkan sebaran data COMP plasma dan rasio OPG/RANKL tidak berdistribusi normal dengan nilai p < 0,05. Maka analisis inferensial dilanjutkan dengan uji Chi- square dan uji korelasi spearman untuk mengetahui hubungan antara skala nyeri pasien OA lutut dengan kadar COMP serum dan rasio kadar OPG/RANKL.

5.3.2. Uji Chi-Square

Berdasarkan uji normalitas didapatkan sebaran data rasio OPG/RANKL tidak berdistribusi normal sehingga dilakukan uji non-parametrik dengan Chi Square.

Tabel 5.4 Rasio Kadar OPG/RANKL berdasarkan Skala Nyeri (VAS)

Rasio OPG/RANKL P

(Sig. (2- tailed))

Rendah Tinggi

VAS Berat

(VAS 6-10)

17 (70,8%) 7 (29,2%)

24 (100%)

0,015 Sedang

(VAS 3-5)

21 (41,2%) 30 (58,8%)

51 (100%) 38 (50,7%) 37 (49,3%) 75

(100%)

Tabel di atas menunjukkan bahwa dengan menggunakan rasio kadar OPG/RANKL serum sebesar 0,019 sebagai cut-off point didapatkan pasien OA lutut dengan skala VAS yang berat memiliki rasio kadar OPG/RANKL yang rendah dengan persentase sebesar 70,8%, sedangkan pasien OA lutut dengan skala VAS yang sedang memiliki rasio kadar OPG/RANKL yang tinggi dengan persentase sebesar 58,8% dengan nilai p = 0,015 (p < 0,05) yang secara statistik berbeda bermakna.

Tabel 5.5 Kadar COMP Plasma berdasarkan Skala Nyeri (VAS)

COMP P

(Sig. (2- tailed))

Tinggi Rendah

VAS Berat

(VAS 6-10)

14 (58,3%) 10 (41,7%)

24 (100%)

0,307 Sedang

(VAS 3-5)

25 (49,0 %) 26 (51,0 %)

51 (100%) 38 (52,0 %) 37 (48,0 %) 75

(100%)

Tabel di atas menunjukkan bahwa dengan menggunakan kadar COMP serum sebesar 4,859 sebagai cut-off point didapatkan pasien OA lutut dengan skala VAS yang berat memiliki kadar COMP serum yang tinggi dengan persentase sebesar 58,3

%, sedangkan pasien OA lutut dengan skala VAS yang sedang memiliki kadar COMP serum yang rendah dengan persentase sebesar 51,0% dengan nilai p = 0,307 (p >

0,05) yang secara statistik tidak berbeda bermakna.

5.3.3. Uji Korelasi dengan Spearman Test antara VAS dengan COMP dan Rasio OPG/RANKL

Tabel 5.6 SpearmanTest

Spearman’s Rho

Koefisien Korelasi

P (Sig. (1-tailed)) VAS dengan Rasio

OPG/RANKL - 0,277 0,008

VAS dengan COMP 0,087 0,229

Signifikan pada nilai p< 0,05

Pada penelitian ini didapatkan bahwa rasio kadar OPG/RANKL serum memiliki korelasi negative sedang yang signifikan secara statistik dengan p=0,008 (p<0,05). Nilai koefisien yang didapatkan sebesar -0,277 yang berarti korelasi sedang menurut deVaus (2002).

60

BAB VI PEMBAHASAN

6.1. Karakteristik Umur, IMT, Lama Menopause dan Skor VAS pada Osteoarthritis Lutut

Pada penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar penderita OA lutut pada wanita yang tidak menstruasi selama 1 tahun terakhir memiliki usia sekitar 73 tahun dengan indeks massa tubuh (IMT) katagori normal dan lama menopause sekitar 15 tahun. Sebagian besar penderita OA lutut ini mengalami keluhan nyeri pada lututnya dengan VAS skor sekitar 4 atau mengalami nyeri yang sedang. Pada wanita kandungan lemak dalam tubuhnya lebih dari 30% sedang pada laki-laki batas bawahnya lebih rendah yaitu 20-25%. Hal ini disebabkan karena perbobot total tubuh pada wanita lebih banyak dari pada laki-laki. Semakin bertambah usia maka cendrung kehilangan massa otot dan mudah terjadi akumulasi lemak tubuh. Hal ini dikarenakan penurunan hormon tiroid yang mengakibatkan lemak susah dicairkan yang membuatnya terus menumpuk dalam tubuh dan sulit terbakar karena metabolisme berjalan lambat. Hal ini mengakibatkan terjadinya kenaikan berat badan yang berlebihan. Oleh karena itu pada wanita berusia lanjut lebih banyak yang mengalami berat badan yang berlebih

6.2 Hubungan antara VAS dengan kadar COMP Serum pada Osteoarthritis Lutut

Pada penelitian ini didapatkan kadar COMP serum yang tinggi pada pasien OA lutut dengan skala VAS yang berat dengan persentase sebesar

58,3 %, sedangkan pasien OA lutut dengan skala VAS yang sedang memiliki kadar COMP serum yang rendah dengan persentase sebesar 51,0 % dengan nilai p = 0,307 (p > 0,05) yang secara statistik tidak berbeda bermakna. Antara variabel VAS dengan kadar COMP pada OA lutut juga tidak menunjukkan nilai korelasi yang signifikan dengan nilai p=0,690 (p> 0,05).

Hasil penelitian ini berbeda dengan yang didapatkan oleh Vilım et al. (2002) dimana pada penelitiannya menemukan level COMP yang tinggi pada pasien dengan progres radiologis yang menandakan perbedaan dalam aktivitas penyakit dapat diketahui melalui seluruh interval yang diikuti. Dikatakan pula bahwa COMP merupakan penanda yang memiliki sensitivitas tinggi, spesifik dan akurat.

Hasil yang berbeda juga didapatkan oleh Fernandes et al. (2007) dalam penelitiannya pada populasi di Brasil. Pada penelitiannya disebutkan bahwa kelompok subyek dengan OA simptomatis memiliki nilai COMP yang signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol dan OA non simptomatis.

Peningkatan kadar serum COMP bisa juga mengindikasikan kerusakan dini dari kartilago pada pasien dengan bukti klinis OA namun tidak ditemukan kelainan radiologi, ini dapat menjadi suatu keuntungan untuk pengobatan awal (Fernandes et al., 2007).

Cartilage Oligomeric Matrix Protein (COMP) yang disebut juga thrombospondin 5 adalah suatu homopentamer glikoprotein non kolagen dari matiks ekstraseluler, merupakan anggota family trombospondin dengan berat molekul 524 kDa (Tseng dkk, 2009). Cartilage oligomeric matrix protein terutama diproduksi oleh kartilago sendi. Selain itu, COMP juga diproduksi oleh fibroblas dalam synovium,

tendon, ligamen, meniscus, otot polos pembuluh darah dan corpus vitreus bola mata.

(Mobasheri dan Henrotin, 2008).

Sampai saat ini fungsi COMP belum diketahui dengan pasti. Fungsi COMP diperkirakan berperan dalam stabilitas matriks ekstra seluler rawan sendi, karena berikatan dengan kolagen dan komponen matriks ekstra seluler lainnya. Cartilage oligomeric matrix protein juga menjadi mediator interaksi antara kondrosit dan matriks ekstrasel tulang rawan melalui interaksi dengan reseptor–reseptor integrin di permukaan sel, (Mobasheri dan Henrotin, 2008), berperan sebagai katalis dalam fibrilogenesis kolagen tipe I dan II (Hallasz et al, 2007), dan berperan juga sebagai mediator interaksi berbagai molekul matriks ekstrasel dalam mengorganisasikan matriks tulang rawan untuk mempertahankan fungsinya sebagai penyangga beban (Chen et al, 2007).

Sebagai biomarker konsentrasi COMP pada cairan synovial ataupun dalam serum dapat digunakan sebagai indikator awal adanya kelainan pada pemeriksaan radiologis (Sharif et al, 2004; Dragomir et al, 2002). Demikian pula COMP sangat sensitif untuk mendeteksi dini terjadinya prematur OA pada penderita yang secara genetik menderita OA (Bleasel et al, 1999; William et al, 2006).

Kerusakan tulang rawan pada OA dapat disebabkan oleh faktor mekanik yang mencetuskan pelepasan antigen oleh tulang rawan sendi. Keadaan ini akan menstimulasi sistem imun, sehingga terjadi reaksi immunologis yang menyebabkan pelepasan mediator inflamasi dan protease yang bersifat destruktif yang akan memperberat kerusakan tulang rawan (Yuan et al, 2003). Kerusakan tulang rawan ini ditandai dengan meningkatnya COMP. Sebagai indikator diagnosis COMP

berkorelasi dengan keparahan penyakit hal ini dibuktikan dengan terdeteksinya COMP 10 kali lebih tinggi dalam cairan sinovial penderita dengan osteoarthritis.

Degradasi kartilago yang terjadi pada OA mengakibatkan terjadinya peningkatan kadar COMP dalam cairan sinovium dan dalam serum. Produksi degradasi kartilago ini akan difagositosis oleh sinovium dan menstimulasi proses inflamasi. Sel – sel sinovium akan teraktivasi dan memproduksi berbagai mediator katabolik dan pro inflamasi serta enzim proteolitik yang akan menyebabkan terjadinya kerusakan kartilago.

COMP diketahui diekspresikan pada fase paling awal dan semakin meningkat pada OA derajat yang lebih berat, namun COMP serum tidak dapat dinyatakan sebagai indikator spesifik yang mencerminkan kerusakan kartilago pada sendi lutut karena kadar COMP serum secara umum meningkat akibat kerusakan pada kartilago di berbagai sendi tubuh. Hal ini sejalan dengan penelitian Soderlinetal (2004), yang menyatakan bahwa peningkatan COMP serum sangat umum terjadi pada osteoarthritis yang mengindikasikan keterlibatan kartilago. Tetapi tidak terbukti pada penelitian ini, COMP berhubungan dengan derajat nyeri pada pasien OA lutut simtomatis wanita paska menopause.

6.3 Hubungan antara VAS dengan Rasio OPG/RANKL Serum pada Osteoarthritis Lutut

Pada penelitian ini didapatkan bahwa rasio kadar OPG/RANKL yang rendah pada pasien OA lutut dengan skala VAS yang berat dengan persentase sebesar 70,8%, sedangkan pasien OA lutut dengan skala VAS yang sedang memiliki rasio kadar

OPG/RANKL yang tinggi dengan persentase sebesar 58,8% dengan nilai p = 0,015 (p

< 0,05) yang secara statistik berbeda bermakna. Antara variabel VAS dengan kadar rasio OPG/RANKL pada OA lutut menunjukkan nilai korelasi sedang yang signifikan dengan nilai p=0,008 (p< 0,05). Ini artinya, apabila derajat nyeri berat pada pasien osteoarthritis simtomatis wanita paska menopause akan memiliki kadar rasio OPG/RANKL yang rendah. Dimana kadar rasio OPG/RANKL yang rendah dihubungkan dengan kerusakan tulang subchondral. Hubungan yang terjadi adalah korelasi negative sedang sebesar -0.277 dengan P=0,016 (p<0,05) yang sesuai dengan deVaus (2002).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Remuzgo-Martínez et al. (2016) yang mengemukakan bahwa rasio OPG/RANKL secara signifikan menurun pada pasien dengan rheumatoidarthritis. Creamer et al. (1998) dalam tulisannya juga menyampaikan bahwa nyeri pada pasien osteoarthrititis lutut terbanyak pada bagian medial dan nyeri secara keseluruhan bagian lutut. VAS (skala 0 sampai 100) pada bagian medial memiliki skala 53,1 (+ 22,4) dan nyeri keseluruhan memiliki skala 58,3 (+ 20,9).

RANKL adalah protein transmembranhomotrimer tipe II yang diekspresikan sebagai protein terikat-membran dan tersekresi, yang berasal dari bentuk membrannya sebagai akibat baik pemecahan proteolitik ataupun splicing alternatif.

RANKL bertanggung jawab, setidaknya sebagian, memerantarai kerusakan sendi pada pasien dengan rheumatoid artritis (Vilimetal, 2001; Tsengetal, 2009).

Osteoprotegerin diekspresikan dalam banyak jaringan selain osteoblas, meliputi jantung, ginjal, hati, limfa, dan sumsum tulang. Ekspresinya diregulasi oleh

faktor yang menginduksi ekspresi RANKL oleh osteoblas. Pada umumnya regulasi ke hulu RANKL dikaitkan dengan regulasi ke hilir OPG, atau sedikitnya menurunkan induksi OPG, sehingga perbandingan RANKL terhadap OPG berubah pada proses osteoklastogenesis. Proses perubahan tulang subchondral Osteoartritis (OA) terlibat dalam kerusakan tulang rawan, dan OPG dan RANKL mungkin terlibat (Haynesetal, 2003; Fonseca etal, 2004; Pelletieretal, 2009).

Data lain menunjukkan bahwa penderita OA tulang subchondral, osteoblas memiliki tingkat OPG dan RANKL yang abnormal sehingga rasio OPG/RANKL berubah. Data yang lebih lanjut juga mengungkapkan keterlibatan osteotropic beberapa faktor dengan target modulasi diferensial isoform RANKL. Secara keseluruhan, sistem ini dapat ditargetkan sebagai strategi baru untuk pengobatan OA (Pelletieretal, 2009; Bellidoetal, 2010).

Rasio OPG/RANKL merupakan sebuah determinan yang penting dalam menentukan masa tulang dan integritas tulang (Boyce dan Xing, 2007). Penelitian dengan populasi wanita di Saudi menunjukkan bahwa rasio tersebut berasosiasi dengan Bone Mineral Density (Hassan et al.). Pada wanita menopause dengan rheumatoidarthritis memiliki rasio OPG/RANKL lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan wanita menopause yang sehat (Çakırca et al., 2012).

67

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan

1. Ada hubungan antara rasio OPG/RANKL dengan derajat nyeri pada penderita osteoarthritis lutut simtomatis wanita paska menopouse.

2. Tidak ada hubungan antara kadar COMP serum dengan derajat nyeri pada penderita osteoarthritis lutut simtomatis wanita paska menopause.

7.2 Saran

1. Perlu dilakukan penelitian tentang marker lain dari kerusakan cartilage yang dihubungkan dengan nyeri.

2. Perlu dilakukan penelitian tentang efek pemberian OPG pada pasien osteoarthritis simtomatis.

DAFTAR PUSTAKA

Amiable, N., Pelletier, J.P., Boileau, C., Lajeunesse, D., Duval, N. and Martel-Pelletier, J., 2009. Modulation of OPG, RANK and RANKL by human chondrocytes and their implication during osteoarthritis. Rheumatology, p.kep300.

Bellido, M., Lugo, L., Roman-Blas, J., Castañeda, S., Caeiro, J., Dapia, S., Calvo, E., Largo, R.

and Herrero-Beaumont, G., 2010. Subchondral bone microstructural damage by increased remodelling aggravates experimental osteoarthritis preceded by osteoporosis. Arthritis Research and Therapy, 12(4), p.R152

Bellido, M., Lugo, L., Roman-Blas, J.A., Castaneda, S., Calvo, E., Largo, R. and Herrero- Beaumont, G., 2011. Improving subchondral bone integrity reduces progression of cartilage damage in experimental osteoarthritis preceded by osteoporosis.

Osteoarthritis and cartilage, 19(10), pp.1228-1236

Bleasel JF, Poole AR, Heinegard D, et al. 1999. Changes in serum cartilage marker levels indicate altered cartilage metabolism in families with the osteoarthritis-related type II collagen gene COL2A1 mutation. Arthritis Rheum. 42:39-45

Boyce, B. F. & Xing, L.2007.Biology of RANK, RANKL, and osteoprotegerin.Arthritis research & therapy, 9: 1.

Çakırca, G., Mete, N., Batmaz, I., Sarıyıldız, M. A., Ulu, M. A., Yazmalar, L., Celepkolu, T. &

Çevik, R.2012.The relationship between bone mineral density and levels of RANKL, osteoprotegerin and cathepsin-K in patients with rheumatoid arthritis.Dicle Medical Journal/Dicle Tip Dergisi, 39.

Castañeda, S., Roman-Blas, J.A., Largo, R. and Herrero-Beaumont, G., 2012.Subchondral bone as a key target for osteoarthritis treatment. Biochemical pharmacology, 83(3), pp.315- 323

Chandler C.L., Desa, FM. 1991.The effects of estrogens on cartilage degradation using in vivo and in vitro models. Agents Actions, 34(1/2): 282-286

Creamer, P., Lethbridge-Cejku, M. & Hochberg, M. C.1998.Where does it hurt? Pain localization in osteoarthritis of the knee.Osteoarthritis and Cartilage, 6: 318-323.

Crotti, T., Smith, M.D., Hirsch, R., Soukoulis, S., Weedon, H., Capone, M., Ahern, M.J. and Haynes, D., 2003.Receptor activator NF κB ligand (RANKL) and osteoprotegerin (OPG) protein expression in periodontitis. Journal of Periodontal Research, 38(4), pp.380-387

Crotti, T.N., Smith, M.D., Weedon, H., Ahern, M.J., Findlay, D.M., Kraan, M., Tak, P.P. and Haynes, D.R., 2002. Receptor activator NF-κB ligand (RANKL) expression in synovial tissue from patients with rheumatoid arthritis, spondyloarthropathy, osteoarthritis, and from normal patients: semiquantitative and quantitative analysis.

Annals of the rheumatic diseases, 61(12), pp.1047-1054.

Fernandes, F. A., Pucinelli, M. L. C., da Silva, N. P. & Feldman, D.2007.Serum cartilage oligomeric matrix protein (COMP) levels in lutut osteoarthritis in a Brazilian population: clinical and radiological correlation.Scandinavian Journal of Rheumatology, 36: 211-215.

Fonseca, J.E., Cortez-Dias, N., Francisco, A., Sobral, M., Canhao, H., Resende, C., Castelao, W., Macieira, C., Sequeira, G., Saraiva, F. and da Silva, J.A., 2004. Inflammatory cell infiltrate and RANKL/OPG expression in rheumatoid synovium: comparison with other inflammatory arthropathies and correlation with outcome. Clinical and experimental rheumatology, 23(2), pp.185-192.

Giner, M., Rios, M.J., Montoya, M.J., Vázquez, M.A., Naji, L. and Pérez-Cano, R., 2009.RANKL/OPG in primary cultures of osteoblasts from post-menopausal women.

Differences between osteoporotic hip fractures and osteoarthritis. The Journal of steroid biochemistry and molecular biology, 113(1), pp.46-51

Hassan, A., Eltarhouny, S., Hashem, H., Algaidi, S., Abdallah, A. & Sandokji, A.Parallel Assessment of Bone Mineral Density and RANKL/OPG Ratio in Saudi Females.

Haynes, D.R., Barg, E., Crotti, T.N., Holding, C., Weedon, H., Atkins, G.J., Zannetino, A., Ahern, M.J., Coleman, M., Roberts‐Thomson, P.J. and Kraan, M., 2003.

Osteoprotegerin expression in synovial tissue from patients with rheumatoid arthritis, spondyloarthropathies and osteoarthritis and normal controls. Rheumatology, 42(1), pp.123-134

Lajeunesse, D., Pelletier, J.P. and Martel-Pelletier, J., 2010. Targeting subchondral bone for treating osteoarthritis: what is the evidence?. Best Practice & Research Clinical Rheumatology, 24(1), pp.51-70.

Logar, D.B., Komadina, R., Preželj, J., Ostanek, B., Trošt, Z. and Marc, J., 2007. Expression of bone resorption genes in osteoarthritis and in osteoporosis. Journal of bone and mineral metabolism, 25(4), pp.219-225.

Moreno‐Rubio, J., Herrero‐Beaumont, G. and Largo, R., 2010. Nonsteroidal antiinflammatory drugs and prostaglandin E2 modulate the synthesis of osteoprotegerin and RANKL in the cartilage of patients with severe lututosteoarthritis. Arthritis & Rheumatism, 62(2), pp.478-488.

Pelletier, J., Lajeunesse, D., Fahmi, H., Lavigne, M. and Martel-Pelletier, J., 2008. The differential expression of osteoprotegerin (OPG) and receptor activator of nuclear factor kappa B ligand (RANKL) in human osteoarthritic subchondral bone

osteoblasts is an indicator of the metabolic state of these disease cells. Clinical and experimental rheumatology, 26(2), p.295

Pelletier, J.P., Velasco, C.R., Padrines, M. and Martel-Pelletier, J., 2009. New perspective in osteoarthritis: the OPG and RANKL system as a potential therapeutic target?. The Keio journal of medicine, 58(1), pp.29-40.

Pelletier, J.P., Vergés, J., Lajeunesse, D., Montell, E., Fahmi, H., Lavigne, M. and Martel- Pelletier, J., 2007. Chondroitin and glucosamine sulfate in combination decrease the pro-resorptive properties of human osteoarthritis subchondral bone osteoblasts: a basic science study. Arthritis Research and Therapy, 9(6), p.R117

Pelletier, J.P., Vergés, J., Lajeunesse, D., Montell, E., Fahmi, H., Lavigne, M. and Martel- Pelletier, J., 2007. Chondroitin and glucosamine sulfate in combination decrease the pro-resorptive properties of human osteoarthritis subchondral bone osteoblasts: a basic science study. Arthritis Research and Therapy, 9(6), p.R117

Pilichou, A., Papassotiriou, I., Michalakakou, K., Fessatou, S., Fandridis, E., Papachristou, G.

and Terpos, E., 2008. High levels of synovial fluid osteoprotegerin (OPG) and increased serum ratio of receptor activator of nuclear factor-κB ligand (RANKL) to OPG correlate with disease severity in patients with primary lututosteoarthritis.

Clinical biochemistry, 41(9), pp.746-749.

Punzi L., Oliviero F., Ramonda R. 2010. New horizons in osteoarthritis. Swiss Med Wkly 140:

w13098.

Skoumal, M., Kolarz, G., Haberhauer, G., Woloszczuk, W., Hawa, G. and Klingler, A., 2005.Osteoprotegerin and the receptor activator of NF-kappa B ligand in the serum and synovial fluid. A comparison of patients with longstanding rheumatoid arthritis and osteoarthritis.Rheumatology international, 26(1), pp.63-69.

Remuzgo-Martínez, S., Genre, F., López-Mejías, R., Ubilla, B., Mijares, V., Pina, T., Corrales, A., Blanco, R., Martín, J. & Llorca, J.2016.Expression of osteoprotegerin and its ligands, RANKL and TRAIL, in rheumatoid arthritis.Scientific Reports, 6.

Sniekers Y.H., Weinans H., van Osch G. JVM. Van Leeuwen J. PTM. 2010. Oestrogen is important for maintenance of cartilage and subchondral bone in a murine model of lututosteoarthritis. Arthritis Research & Therapy. [Cited 2010 January 19]. Available from: URL: http://arthritis-research.com/content/12/5/R182

Solomon L., Warwick D., Nayagam S. 2010. Appley’s System of Orthopaedics and Fractures 9 edition

Takayanagi, H., Iizuka, H., Juji, T., Nakagawa, T., Yamamoto, A., Miyazaki, T., Koshihara, Y., Oda, H., Nakamura, K. and Tanaka, S., 2000. Involvement of receptor activator of nuclear factor κB ligand/osteoclast differentiation factor in osteoclastogenesis from synoviocytes in rheumatoid arthritis. Arthritis & Rheumatism, 43(2), pp.259-269 Tsai C.L., Liu T.K. 1992. Osteoarthritis in women: its relationship to estrogen and current

trends. Life Sci; 50: 1737-44

Tseng S., Hari Reddi H., Di Cesare PE. 2009. Cartilage Oligomeric Matrix Protein (COMP): A Biomarker of Arthritis. Biomarker Insights 4: 33-34.

Upton, A.R., Holding, C.A., Dharmapatni, A.A. and Haynes, D.R., 2012.The expression of RANKL and OPG in the various grades of osteoarthritic cartilage. Rheumatology international, 32(2), pp.535-540

Ushiyama T., Ueyama H., Inoue K., Ohkubo J., Hukuda S. 1999. Expression of genes for estrogen receptors α and β in human articular chondrocytes. Osteoarthritis cartilage;

7:560-566.

Valdes A. M. 2010. Molecular pathogenesis and genetics of osteoarthritis: implications for personalized medicine. Personalized Medicine. 7: 49-63.

Verma P and Krishna D. 2013. Serum Cartilage Oligomeric Matrix Protein (COMP) in lututOsteoarthritis: A Novel Diagnostic and Prognostic Biomarker. J Orthop Res, 31:

999-1006

Vilım, V., Olejarova, M., Macháček, S., Gatterova, J., Kraus, V. & Pavelka, K.2002.Serum levels of cartilage oligomeric matrix protein (COMP) correlate with radiographic progression of lututosteoarthritis. Osteoarthritis and cartilage, 10: 707-713.

Vilim V, Vytasek R Olejarova M, Machacek S, Gatterova J, Prochazka B, Kraus VB, Pavelka K. 2001. Serum cartilage oligomeric matrix protein reflect the presence of clinically diagnosed synovitis in patients with lututosteoarthritis. Osteoarthritis Cartilage.

9:612-8.

Wojdasiewicz P., Poniatowski L.A., Szukiewicz D., 2014. The Role of Inflammatory and Anti- Inflammatory Cytokines in the Pathogenesis of Osteoarthritis: Review Article.

Hindawi Publishing Corporation Mediators of Inflammation, pp 1-20.

Wollheim F A. 2003. Early stage of osteoarthritis: the search for sensitive predictor Ann Rheum, 62: 1031-1032

LAMPIRAN 1

PENJELASAN PERSETUJUAN PENELITIAN

Judul: HUBUNGAN RASIO OSTEOPROTEGERIN / RANK LIGAND, KADAR CARTILAGENOUS OLIGOMERIC MATRIX PROTEIN DENGAN DERAJAT

NYERI PADA PENDERITA OSTEOARTHRITIS LUTUT SIMTOMATIS WANITA PASKA MENOPAUSE

Peneliti utama: dr. I Gusti Bagus Arie Mahaputra B Latar belakang penelitian:

Degenerasi sendi pada osteoarthritis (OA) adalah gangguan sendi yang paling umum, dijumpai diusia tua. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada perempuan daripada laki-laki. Hormonal sangat berperan dalam proses degenerasi dari sendi ini.

Sendi yang lazim terkena OA adalah dasar jempol, sendi jari, pinggul, dan lutut, meskipun leher (cervical spine) dan punggung bawah (lumbal tulang belakang) juga akan terpengaruh. Penderita osteoarthritis lebih banyak dialami oleh para wanita terutama setelah memasuki masa menopause. Penyakit ini menyebabkan nyeri dan cacat fungsional, mengakibatkan beban ekonomi dan sosial yang signifikan pada penderita.

Degenerasi tulang rawan mulai didaerah yang mengalami tekanan berlebihan.

Degenerasi ini menyebabkan terjadinya fibrilasi tulang rawan sendi sampaimenimbulkan sclerosis tulang subchondral. Yang makin berat menimbulkan terjadinya pembentukan osteophyte, keluhan yang paling mencolok adalah nyeri lutut yang makin berat setelah aktifitas (Solomon, 2010).

Nyeri merupakan tanda yang khas pada penderita osteoarthritis lutut. Nyeri bisa berupa mekanikal ataupun non-mekanikal. Penderita biasanya mengeluh nyeri

yang dirasakan saat berjalan ataupun saat sendi tersebut bergerak. Keluhan nyeri yang di rasakan membuat penderita datang menemui dokter untuk berobat. Secara langsung, nyeri dapat dinilai dengan Visual Analouge Scale (VAS), dimana terbagi atas derajat nyeri ringan, sedang maupun berat. Nyeri ini berasal dari sendi lutut yang mengalami proses-proses inflamasi ataupun degenerasi. Nyeri merupakan perasaan atau persepsi tidak nyaman yang dialami oleh pasien. Nyeri sangatlah objektif, sehingga dalam pengukurannya nyeri menggunakan angka NRS (Numerical Rating Scale) atau VAS (Visual Analouge Scale). Dalam VAS nyeri di bagi berdasarkan nyeri ringan, nyeri sedang dan nyeri berat (Vilim V, 2001)

Nyeri yang tejadi merupakan tanda dari adanya kelainan pada tulang subchondral. Disamping adanya inflamasi pada sendi, destruksi tulang subchondral erat dihubungkan dengan rasio OPG/RANKL (Pelletier et al, 2008). Penelitian terbaru oleh Tseng et al, 2009 melaporkan keterlibatan OPG dan RANKL pada OA, dimana OPG dan RANKL berperan dalam proses resorpsi pembentukan tulang subchondral pada kerusakan tulang. Disamping itu juga bisa karena proses inflamasi sinovium sebagai akibat adanya debris degenerasi tulang rawan sendi (yang ditandai dengan adanya COMP). Untuk itu COMP serum diperiksa dan dihubungkan dengan derajat nyeri pada penderita osteoarthritis lutut simtomatis wanita paska menopause.

Kerusakan tulang rawan ini ditandai dengan meningkatnya COMP. Sebagai indikator diagnosis COMP berkorelasi dengan keparahan penyakit. Hal ini dibuktikan dengan terdeteksinya COMP 10 kali lebih tinggi dalam cairan sinovial penderita dengan osteoarthritis (Tseng et al, 2009). Namun sampai saat ini, belum ada penelitian yang

Dokumen terkait