• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Model Manajemen Komunikasi Pembangunan Desa

BAB II MODEL MANAJEMEN KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

A. Analisis Model Manajemen Komunikasi Pembangunan Desa

BAB III

MODEL MANAJEMEN KOMUNIKASI PEMBANGUNAN DESA PERSIAPAN PAJANGAN

A. Analisis Model Manajemen Komunikasi Pembangunan Desa Persiapan

berada di pemerintah sebagai pemberi arahan, tanpa harus mendengarkan aspirasi dari masyarakat.90

Pendekatan Top-down sering kali terdapat unsur kepentingan di dalamnya sehingga tidak terdapat hubungan antara pemerintah dan masyarakat.

Kemudian melakukan komunikasi kepada bawahannya sampai dengan masyarakat Desa Persiapan Pajangan. Selanjutnya komunikasi tersebut dilakukan melalui beberapa proses dalam melaksanakan manajemen komunikasi pembangunan di Desa Persiapan Pajangan antara lain yaitu:

1. Munculnya ide dan gagasan untuk melakukan pemekaran

Terbentuknya Desa Persiapan Pajangan berawal dari munculnya keinginan salah seorang masyarakat Desa Persiapan Pajangan yang mengharapkan percepatan pelayanan publik dan pemerataan pembangunan, sehingga teretuslah keingina untuk melakukan pemekaran desa. Percepatan pelayanan publik dan pemerataan pembangunan tersebut tidak dapat terwujut ketika masyarakat Desa Persiapan Pajangan masih menjadi bagian dari Desa Dasan Baru (Induk).

Selain hal tersebut keinginan untuk melakukan pemekar ini diperkuat karena jarak Desa Dasan Baru dengan Desa Persiapan Pajangan cukup jauh. Sehingga pemekaran tersebut sangat diinginkan oleh masyarakat.

90 Safitri, Syahara, Model Komunikasi Top-Down dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa. Indonesia, Borobudur Communication Review, Vol. 01,No.01(2021): 15.

https://journal.unimma.ac.id/index.php/bcrev/article/view/4902/2296 diakses tanggal 9 Desember 2021.

Menurut Michael Kaye dalam bukunya communication in management bahwa dalam melakukan manajemen komunikasi mengerti dan memahami diri merupakan tahap yang sangat penting dalam mencapai self management. Dalam hal ini, berarti manusia melakukan komunikasi intrapersonal yang mencakup sensasi, persepsi, memori dan berfikir.91

Berdasrkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Desa Persiapan Pajangan dalam melakukan manajemen komunikasi pembangunan desa sesuai dengan teori yang dikembangkan oleh Michael Kaye yaitu Desa Persiapan Pajangan ketika melakukan proses manajemen komunikasi pembangunan desa. Dimana seorang yang menginginkan pemekaran tersebut melakukan komunikasi intrapersonal untuk melakukan pemekaran desa. Hal tersebut disebabkan karena keinginannya yang mengharapkan percepatan pelayanan publik dan pemeratan pembangunan sehingga gagasan tersebut muncul.

2. Kepala Desa menyusun perencanaan komunikasi pembangunan Desa Persiapan Pajangan

Proses manajemen komunikasi pembangunan dan pemekaran Desa Persiapan Pajangan selanjutnya menyususn perencanaan komunikasi dengan cara melakukan musyawarah dengan tokoh-tokoh masyarakat terkait rencana

91 Finantya Dyah Suwarso, Manajemen Komunikasi Dalam Interaksi Lintas Budaya Oleh Mahasiswa Universitas Tanjungpura Di Guangxi University For Nationalities, Komunika, Jurnal S1 Ilmu Komunikasi, https://jurmafis.untan.ac.id: http://jurnal.fisipuntan.org.

pemekaran desa dan pembangunan Kantor Desa Persiapan Pajangan. Proses musyawarah tersebut dilakukan dengan cara Kepala Desa Persiapan Pajangan memberikan pesan-pesan kepada para tokoh masyarakat yang hadir untuk berpartisispasi dalam manajemen komunikasi pemekaran desa. Tujuan musyawarah tersebut adalah untuk mendapatkan kesepakatan bersama terkait rencana pemekaran Desa Persiapan Pajangan sebagai epek dari pesan yang diberikan oleh kepala desa. Komunikasi dan musyawarah tersebut yang dibahas adalah pesan atau rencana pemekaran wilayah, proses dalam melakukakan pemekaran dan dari mana anggaran akan didapatkan. Musyawarah perencanaan tersebut yang dilakukan secara tertutup hanya dihadiri oleh beberapa tokoh masyarakat. Sehingga perancanaan pemekaran tersebut dapat disepakati bersama.

Musyawarah perencanaan ini dilakukan dengan berkomunikasi secara interpersonal antara masyarakat dengan aparatur Desa Persiapan Pajangan.

Selain itu tujuan musyawarah ini adalah untuk membahas perencanaan pemekaran dan mendapatkan kesepakatan bersama.

Hal ini seperti yang tulis oleh Tommy Suprapto dalam bukunya bahwa agar komunikasi dapat mencapai tujuan maka seorang manajer komunikasi harus melakukan program komunikasi.92 Mulai dari menyusun perencanaan untuk komunikator, pesan media dan pengaruhnya.

92 Tommy Suprapto, Pengantar Teori Dan Manajemen Komunikasi, Yogyakart: Media Pressindo, 2009. h. 132.

Sehingga tujuan manajemen komunikasi pembangunan Desa Persiapan Pajangan ini sesuai dengan yang diinginkan.

Namun hal ini memiliki perbedaan dengan teori yang dikembangkan oleh Michael Kaye dalam bukunya bahwa dalam melakukan manajemen komunikasi mengerti dan memahami diri merupakan tahap yang sangat penting dalam mencapai self management. Dalam hal ini, berarti manusia melakukan komunikasi intrapersonal yang mencakup sensasi, persepsi, memori dan berfikir.93

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Desa Persiapan Pajangan dalam melakukan manajemen komunikasi pembangunan desa sesuai dengan yang ditulis oleh Tommy Suprapto yaitu diawali dengan menyususn perencanaan dengan cara musyawarah atau berkomunikasi sebgagai model manajemen komunikasinya yang dilakukan dengan beberapa tokoh dan masyarakat untuk mendapatkan kesepakatan bersama.

3. Melakukan pembentukan Panitia Pemekaran Desa

Setelah melakukan komunikasi dan musyawarah selanjutnya hasil dari musyawarah tersebut adalah menyepakati untuk melakukan pembentukan panitia pemekaran desa. Pembentukan panitia pemekaran desa adalah proses manajemen komunikasi pembangunan yang dialakukan oleh Desa Persiapan Pajangan. Dalam proses ini Desa Persiapan Pajangan melakukan

93 Finantya Dyah Suwarso, Manajemen Komunikasi Dalam Interaksi Lintas Budaya Oleh Mahasiswa Universitas Tanjungpura Di Guangxi University For Nationalities, Komunika, Jurnal S1 Ilmu Komunikasi, https://jurmafis.untan.ac.id: http://jurnal.fisipuntan.org.

pengorganisasian untuk membatu kepala desa dalam melaksanakan proses manajemen komunikasi pembangunan, agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Hal ini sama seperti yang tulis oleh Tommy Suprapto dalam bukunya bahwa: Agar tujuan komunikasi dapat tercapai, selanjutnya melakukan pengorganisasian komunikator, pesan, media, dan pengaruh yang diinginkan.94 Hal tersebut memiliki kesamaan dengan teori yang dikembangkan oleh Michael Kaye bahwa untuk mencapai self manajemen maka tahap berikutnya adalah melakukan interpersonal doll. Unsure interpersonal ini terfokus pada bagaimana diri berhubungan dengan orang lain. Atau bagaimana individu berkomunikasi dengan orang lain. Tujuannya adalah untuk membangun makna.95

Berdasarkan pembahasan di atas manajemen komunikasi pembangunan yang dilakukan Desa Persiapan Pajangan adalah pembentukan staf yang awalnya dilantik menjadi Tim Pemekaran Desa Persiapan Pajangan dan selanjutnya menjadi Staf Desa Persiapan Pajangan dan hal tersebut merupakan bentuk efek dari perencanaan komunikasi yang dilakukan dan proses pengorganisasian.

94 Tommy Suprapto, Pengantar Teori Dan Manajemen Komunikasi, Yogyakart: Media Pressindo, 2009. h. 132.

95 Ibid, Suarno, Manajemen Komunikasi Dalam Interaksi Lintas Budaya,…. Komunika, Jurnal S1 Ilmu Komunikasi, https://jurmafis.untan.ac.id: http://jurnal.fisipuntan.org.

4. Melakukan Pembentukan LKMD, PKK, dan Karang Taruna.

Pembentukan LKMD, Karangtaruna, dan PKK, yang memiliki bagian dan fungsi masing-masing dan merupakan proses manajemen komunikasi pembangunan yang dilakukan Desa Persipan Pajangan. Pembentukan LKMD, Karangtaruna, dan PKK, merupakan efek dari manajemen komunikasi yang sudah dilakukan. Hal tersebut dilakukan dengan cara rapat dengan staf dan perwakilan masyarakat Desa Persiapan Pajangan sebagai bentuk dari komunikasinya. Dimana kepala desa memberikan pesan kepada para tokoh yang hadir dengan menggunakan sound sistem atau pengeras suara sebagai media komunikasinya sehingga semua yang hadir bisa mendengarkan dan memahami pesan yang disampaikan oleh Kepala Desa Persiapan Pajangan.

Selain itu pembentukan LKMD, Karangtaruna, dan PKK juga merupakan bentuk pengorganisasian yang akan membantu Desa Persiapan Pajangan dalam mengkomunikasikan dan memberdayakan masyarakat.

Selain itu, ini merupakan salah satu syarat desa persiapan untuk bisa mandiri. Hal ini sama seperti yang ditulis oleh Tommy Suprapto dalam bukunya bahwa agar komunikasi dapat mencapai tujuan maka seorang manajer komunikasi harus melakukan program komunikasi salah satunya adalah melakukan pengorganisasian komunikator, pesan, media dan pengaruh yang diinginkan ini merupakan langkah yang dilakukan selanjutnya agar

tujuan manajemen komunikasi bisa tercapai.96 Hal tersebut juga memiliki kesamaan dengan teori yang dikembangkan oleh Michael Kaye, bahwa untuk mencapai manajemen komunikasi tahap yang ketiga adalah people-in-system doll. Jadi bagaimana sistem sosial atau organisasi dapat memiliki efek dalam melakukan komunikasi dalam hal ini kultur dapat membrikan keunikan yang berbeda atas setiap karakter antara satu dengan yang lainnya.97

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembentukan beberapa organisasi seperti LKMD, Karangtaruna, dan PKK dilakukan dengan cara kepala desa memberikan pesan dan arahan terkait pembentukan beberapa organisasi Desa Persiapan Pajangan dan merupakan salah satu syarat adminisrasi untuk melakukan pemekaran desa. Proses tersebut dilakukan dengan cara berintaraksi dengan para tokoh dan perwakilan masyarakat dan hal ini merupakan efek dari perencanaan pesan yang sudah dilakukan.

5. Pelaksanaan Pembangunan Kantor Desa Persiapan Pajangan

Pelaksanaan pembangunan Kantor Desa Persiapan Pajangan merupakan proses manajemen komunikasi pembangunan selanjutnya yang dilakukan oleh Desa Persiapan Pajangan. Pelaksanaan pembangunan Kantor Desa Persiapan Pajangan merupakan efek dari komunikasi yang sudah

96 Tommy Suprapto, Pengantar Teori Dan Manajemen Komunikasi, Yogyakart: Media Pressindo, 2009. h. 132.

97 Ibid, Suarno, Manajemen Komunikasi Dalam Interaksi Lintas Budaya,…. Komunika, Jurnal S1 Ilmu Komunikasi, https://jurmafis.untan.ac.id: http://jurnal.fisipuntan.org.

direncanakan oleh kepala desa dan staf Desa Persiapan Pajangan dan hal tersebut merupakan tujuan dari manajemen komunikasi pembangunan Desa Persiapan Pajangan. Hal tersebut dilaksanakan dengan cara gotong royong dengan masyarakat yang ada di wilayah Desa Persiapan Pajangan.

Gotong royong merupakan bentuk intraksi sosial masyarakat dan kantor desa dan merupakan bentuk komunikasi masyrakat dan Desa Persiapan Pajangan. efek dari komunikasi ini adalah untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan dalam proses manajemen komunikasi pembangunan Kantor Desa Persiapan Pajangan. Namun hal ini tidak sesuai dengan teori yang digunakan oleh Tommy Suprapto, bahwa dalam proses manajemen komunikasi pelaksanaan tidak termasuk dalam proses manajemen komunikasi.98 Hal ini juga sama dengan teori yang dikembangkan oleh Michael Kaye, bahwa pelaksanaan tidak termasuk dalam model manajemen komunikasi pembanguanan.99

Berdasarkan pembahasan tersebut, Desa Persiapan Pajangan dalam melaksanakan proses manajemen komunikasi pembangunan desa selanjutnya melaksanakan pembangunan kantor desa sebagai efek dari pesan-pesan yang sudah direncanakan. Hal ini dilakukan dengan cara bergotong royong dengan

98 Tommy Suprapto, Pengantar Teori Dan Manajemen Komunikasi, Yogyakart: Media Pressindo, 2009. h. 132.

99 Ibid, Suarno, Manajemen Komunikasi Dalam Interaksi Lintas Budaya,…. Komunika, Jurnal S1 Ilmu Komunikasi, https://jurmafis.untan.ac.id: http://jurnal.fisipuntan.org.

masyarakat yang ada di wilayah Desa Persiapan Pajangan sebagai bentuk komunikasi dan dilakukan dengan cara berintarasi sosial.

6. Melakukan Evaluasi

Desa Persiapan Pajangan dalam melakukan manajemen komunikasi pembangunan desa selalu melakukan evaluasi terkait perkembangan manajemen komunikasi dan pembangunan yang sudah dijalankan dengan menggunakan dua cara yaitu: evaluasi menggunakan laporan dan rapat mingguan.

Evaluasi tingkat perkembangan komunikasi desa adalah suatu upaya penilaian tingkat perkembangan komunikasi pemerintahan desa. Gunanya untuk mengetahui efektivitas penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan komunikasi, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat desa dalam rangka penataan desa. Evaluasi ini dilakukan setiap seminggu sekali dengan melakukan rapat dan menyusun laporan persemesternya. Melakukan rapat mingguan dan menyususn laporan merupakan bentuk manajemen komunikasi Desa Persiapan Pajangan dengan menggunakan media cetak dalam menyususn laporan dan mengunakan pengeras suara ketika melakukan rapat sebagai media yang digunakan dalam proses manajemen komunikasi.

Hal ini juga sama seperti yang ditulis dengan oleh Tommy Suprapto, bahwa agar komunikasi dapat tercapai sesuai dengan tujuan maka manager

komunikasi harus melakukan evaluasi atau mengontrol penyampain pesan, baik media yang digunakan serta pengaruhnya.100 Namun hal tersebut berbeda dengan teori yang dikembangkan oleh Michael Kaye, bahwa untuk melakukan proses manajemen komunikasi yang terakhir harus memiliki competence yang harus ada di semua level manajemen komunikasi.101

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Desa Persiapan Pajangan dalam melakukan proses manajemen komunikasi selalu melakukan evaluasi terkait proses penyampaian pesan dan efek yang didapatkan dan hal tersebut dilakukan dengan cara malakukan rapat mingguan dan menyususn laporan sebagai bentuk komunikasinya.

B. Analisis Faktor-faktor yang menjadi kendala Manajemen Komunikasi Pembangunan Desa Persiapan Pajangan.

Dalam menjalankan proses manajemen komunikasi pembangunan di Desa Persiapan Pajangan pasti tidak luput dari kesulitan atau kendala dalam melaksanakan proses tersebut. Desa Persiapan Pajangan dalam melaksanakan proses manajemen komunikasi pembangunan memiliki beberapa faktor kendala diantaranya adalah:

100 Tommy Suprapto, Pengantar Teori Dan Manajemen Komunikasi, Yogyakart: Media Pressindo, 2009. h. 132.

101Finantya Dyah Suwarso, Manajemen Komunikasi Dalam Interaksi Lintas Budaya Oleh Mahasiswa Universitas Tanjungpura Di Guangxi University For Nationalities, Komunika, Jurnal S1 Ilmu Komunikasi, https://jurmafis.untan.ac.id: http://jurnal.fisipuntan.org.

1. Kurangnya Media Komunikasi untuk Menyampaikan Pesan Kepada Masyrakat Desa Persiapan Pajangan dalam menjalankan proses manajemen komunikasi masih memiliki kendala dalam proses pelaksanaannya dan salah satu faktor kendala yang dihadapi Desa Persiapan Pajangan adalah karena kurangnya media komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada masuarakat terkait proses dan pelaksanaan manajemen komunikasi pembangunan Desa Persiapan Pajangan. Media komunikasi merupakan sarana yang digunakan Desa Persiapan Pajangan untuk menyampaikan pesan dan informasi terkait manajemen komunikasi pembangunan yang dilakukan oleh Desa Persiapan Pajangan. Karena penggunaan media dalam komunikasi merupakan unsur yang tidak dapat terpisahkan sehingga pesan yang akan disampaikan dapat diterima oleh orang lain.

Dalam bukunya Tommy Suprapto, yang berjudul “pengantar teori dan

manajemen komunikasi” apabila tujuan komunikasi ingin tercapai maka seorang manajer komunikasi harus melakukan program komunikasi yaitu:

menyusun perencanaan untuk komunikator, pesan, media, khalayak dan rencana pengaruhnya.102

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan manajemen komunikasi penggunaan media untuk menyampaikan pesan oleh komunikator dalam hal ini Kepala Desa Persiapan Pajangan yang

102Ibid, Tommy Suprapto, Pengantar Teori Dan Manajemen Komunikasi, Yogyakart: Media Pressindo, 2009. h. 132.

sasarannya adalah masyarakat Desa Persiapan Pajangan. Tujuannya agar masyrakat mendapat informasi terkait manajemen komunikasi pembangunan desa dan untuk tercapainya tujuan komunikasi yang diinginkan. Hal inilah yang masih kurang dilakukan oleh Desa Persiapan Pajangan dalam menjalankan proses manajemen komunikasinya.

2. Kurangnya Komunikasi dan Sosialisasi Pemerintah Desa Kepada Masyarakat Faktor kendala yang dihadapi Desa Persiapan Pajangan yang kedua adalah karena kurangnya komunikasi dan sosialisasi pemerintah desa dengan masyarakat sehingga pesan-pesan dalam melakukan manajemen komunikasi pembangunan desa tidak tersampaikan dan tidak dipahami oleh masyarakat.

Sosialisasi merupakan proses yang dilakukan Desa Persiapan Pajangan untuk memberikan pesan dan informasi kepada masyarakat terkait manajemen komunikasi pembangunan desa. Sosialisasi yang dialakukan Desa Persiapan Pajangan menggunakan media sepanduk. Akan tetapi itu hanya dipasang di kantor desa dan tidak memasangnya di beberapa tempat yang menjadi wilayah Desa Persiapan Pajangan. Namun hal tersebut masih sangat kurang dilakukan oleh desa dan tim pemekaran desa sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh pemerintah Desa Persiapan Pajangan tidak efektif.

Hal tersebut memiliki kesamaan dengan teori yang dikembangkan oleh Michael Kaye bahwa untuk mencapai self manajemen maka tahap berikutnya adalah melakukan interpersonal doll. Unsure interpersonal ini terfokus pada

103 Ibid, Suarno, Manajemen Komunikasi Dalam Interaksi Lintas Budaya,…. Komunika, Jurnal S1 Ilmu Komunikasi, https://jurmafis.untan.ac.id: http://jurnal.fisipuntan.org.

bagaimana diri berhubungan dengan orang lain. Atau bagaimana individu berkomunikasi dengan orang lain. Tujuannya adalah untuk membangun makna.103

Desa Persiapan Pajangan masih sangat kurang dalam melakukan hubungan dengan orang lain yaitu dengan masyarakat Desa Persiapa Pajangan. Kepala desa dan staf Desa Persiapan Pajangan sangat jarang melakukan komunikasi dengan masyarakat sehingga inilah yang mengakibatkan proses manajemen komunikasi menjadi terhambat.

3. Kurangnya komunikasi dan Informasi dari Pusat

Kurangnya komunikasi dan informasi dari pemerintah daerah mengakibatkan kurangnya informasi terkait dengan status Desa Persiapan Pajangan yang akan menjadi desa yang mandiri. Aparatur Desa Persiapan Pajangan harus selalu berkordinasi dan mendapatkan informasi dari pemerintah daerah terkait dengan status desa. Karena kalau tidak demikian maka akan sulit untuk mendapatkannya. Hal ini merupakan bentuk komunikasi antara pemerintah dengan pemerintah desa agar apa yang diharap dapat segera terwujud. Hal ini sama seperti teori yang dikembangkan oleh Michael Kaye, bahwa bagaimana diri berhubungan dengan orang lain atau bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain dalam melakukan komunikasi. Merupakan suatu hal dalam mencapai self management. Namun

104 Ibid, Suarno, Manajemen Komunikasi Dalam Interaksi Lintas Budaya,…. Komunika, Jurnal S1 Ilmu Komunikasi, https://jurmafis.untan.ac.id: http://jurnal.fisipuntan.org.

hal ini masih kurang dilakukan oleh Desa Persiapan Pajangan sehingga hal tersebut menjadi kendala dalam melakukan proses manajemen komunikasi.104

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kendala Desa Persiapan Pajangan belum menjadi desa yang mandiri sampai sekarang adalah karena Pemerintah Desa Persiapan Pajangan kurang melakukan komunikasi atau mencari informasi kepada pemerintah pusat atau istilahnya jemput bola terkait status desa persiapan menjadi desa yang mandiri.

4. Kurangnya Partisipasi dari Masyarakat

Kendala yang terakhir yang dihadapi oleh Desa Persiapan Pajangan adalah kurangnya partisipasi masyarakat dalam melakukan manajemen komunikasi pemekaran desa. Masyarakat hanya ikut berpartisipasi ketika melakukan pembangunan kantor desa dan masyrakat tidak tahu hal-hal yang lain, dan menyerahkan sepenuhnya kepada Kepala Desa Persiapan Pajangan dan Stafnya.

Partisipasi merupakan intraksi sosial yang dilakukan masyarakat untuk saling membantu dan memahami satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama yaitu pemekaran Desa Persiapan Pajangan dan hal tersebut merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan pemerintah desa dengan masyarakat.

105Ibid, Suarno, Manajemen Komunikasi Dalam Interaksi Lintas Budaya,…. Komunika, Jurnal S1 Ilmu Komunikasi, https://jurmafis.untan.ac.id: http://jurnal.fisipuntan.org.

Hal ini sama seperti teori Michael Kaye bahwa sistem sosial atau organisasi dapat memiliki efek kepada orang tersebut dari cara berkomunikasinya. Dalam hal ini kultur berupa adat istiadat, norma, nilai memiliki karakter tersendiri antara satu dan yang lain. Itulah yang terjadi di Desa Persiapan Pajangan bahwa sistem sosial masyarakat yang berbeda yang membuata masyarakat kurang berpartisiapasi dalam melakukan proses manajemen komunikasi pembangunan di Desa Persiapan Pajangan.105

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor kendala dalam manajemen komunikasi pembangunan Desa Persiapan Pajangan ialah karena kurangnya partisipasi masyarakat untuk ikut melakukan berbagai kegiatan yang dilakukan Desa Persiapan Pajangan. Baik dalam hal manajemen komunikasinya. Partisipasi masyrakat dalam proses manajemen komunikasi di Desa Persiapan Pajangan sangat dibutuhkan karena intraksi masyarakat dengan pemerintah desa akan lebih mudah untuk saling memahami satu sama lain dan perbedaan pendapat akan lebih mudah untuk disatukan.

BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan

Setelah penulis paparkan uraian pembahasan mengenai Model Manajemen Komunikasi Pembangunan Desa Persiapan Pajangan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

A. Model Manajemen Komunikasi Pembangunan Desa Persiapan Pajangan Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah.

Model Manajemen Komunikasi Pembangunan Desa Persiapan Pajangan menggunakan model komunikasi top-down communication. Top-down communication adalah model komunikasi dari atas ke bawah seperti komunikasi yang dilakukan oleh Desa Persiapan Pajangan berawal dari kepala Desa Persiapan Pajangan yang dulu menjabat sebagai Kepala Desa Dasan Baru (Induk). Dan hal tersebut dilakukan melalui beberapa proses dalam pelaksanaannya yaitu: 1. Munculnya ide dan gagasan untuk melakukan pemekaran, 2. Kepala Desa menyususn perencanaan komunikasi pembangunan Desa Persiapan Pajangan, 3. Melakukan pembentukan Panitia Pemekaran Desa, 4. Melakukan Pembentukan LKMD, PKK, dan Karang Taruna. 5. Pelaksanaan Pembangunan Kantor Desa Persiapan Pajangan 6.

Evaluasi.

B. Faktor-faktor yang menjadi kendala Manajemen Komunikasi Pembangunan Desa Persiapan Pajangan Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah.

Faktor kendala manajemen komunikasi pembangunan Desa Persiapan Pajangan yaitu: 1. Kurangnya media untuk menyampaikan pesan kepada masyrakat, 2. Kurangnya komunikasi dan Sosialisasi pemerintah desa kepada masyarakat, 3. Kurangnya komunikasi dan Informasi dari Pusat, 4. Kurangnya Partisipasi dari Masyarakat

2. Saran-Saran

a) Kepada kepala desa agar lebih focus dalam melaksanakan proses manajemen komunikasi pembangunan Desa Persiapan Pajngan.

b) Kepada staf yang dulu menjadi Tim pemekaran Desa Persiapan Pajangan suapaya lebih giat lagi dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pemekaran dan pembangunan desa.

DAFTAR PUSTAKA

A. Faesal Yusni Huda, Sumartono, Dan Farida Nurani, Kesejahteraan Masyarakat Pasca Pemekaran Desa ( Studi Pada Desa Brantas , Kota Batu). – Indonesia, “ Jurnal Administrasi Public 2 No. 4 Februari 2014: 627).

Andi Prastowo, Memahami Metode-Metode Penelitian. (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016).

Andik Wahyun Muqoyyidin, Pemekaran Wilayah dan Otonomi Daerah Pasca Reformasi di Indonesia: Konsep, Fakta Empiris dan Rekomendasi ke Depan, Jurnal Konstitusi, Volume 10, Nomor 2, Juni 2013, h. 291.

https://jurnalkonstitusi.mkri.id/index.php/jk/article/view/105/104.

Finantya Dyah Suwarso, Manajemen Komunikasi Dalam Interaksi Lintas Budaya Oleh Mahasiswa Universitas Tanjungpura Di Guangxi University For Nationalities, Komunika, Jurnal S1 Ilmu Komunikasi, https://jurmafis.untan.ac.id: http://jurnal.fisipuntan.org.

Gunawan Prayitno, Aris Subagyo, Membangun Desa Merencanakan Desa Dengan Pendekatan Partisipatif Dan Berkelanjutan ( Jakarta: UB. Press, 2018).

Harsono, Pengelolaan Perguruan Tinggi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008).

Iswandi Syahputra, Komunikasi Profetik Konsep dan Pendekatan, (Bandung: Refika Offset, 2007).

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011).

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2017).

Miles, M.D & Huberman A. M, Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tenang Metode-Metode Baru, Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohesi, (Jakarta: Ui, 2007).

Muhibbudin Wijaya Laksan, Psikologi Komunikasi. (Jawa Barat: Pustaka Setia, 2015).

Nana Syaoid Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.

Onong Uchiana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2017).

Pirdo Mangatur MS dan M.Y. Tiyas Tinov, Evaluasi Desa Pemekaran, Jurnal Kebijakan Publik, Volume 4, Nomor 1, Maret 2013, h. 1-118.

https://jkp.ejournal.unri.ac.id/index.php/JKP/article/view/1337/1327 diakses tangal 18 februari 2021.

Rendy Adiwilaga, Dan Ujud Rusdia, Peran Pemerintah Kecamatan Kertasari Dalam Pemekaran Desa Resmitingal Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat, Jurnal Ilmiah Wahana Bhakti Praja, Volume 9, No.

Dokumen terkait