• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Univariat

Dalam dokumen hubungan status gizi (imt) dan asupan bahan (Halaman 50-55)

BAB V HASIL, PEMBAHASAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN . 38

5.1.2 Analisis Univariat

Distribusi frekuensi usia responden dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu kelompok usia < 45 tahun dan kelompok usia ≥ 45 tahun

sehingga distribusi frekuensi usia dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia di Poli Jantung RS Mitra Kemayoran Jakarta Pusat

Usia n %

Usia <45 tahun 2 3,8 Usia ≥45 tahun 50 96,2

Total 52 100

Berdasarkan tabel 7 di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia ≥45 tahun sebanyak 50 orang (96,2%) dibandingkan dengan responden yang berusia <45 tahun hanya sebanyak 2 orang (3,8%).

b. Jenis Kelamin

Distribusi frekuensi jenis kelamin dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin di Poli Jantung RS Mitra Kemayoran Jakarta Pusat

Jenis Kelamin n %

Laki-laki 24 46,2

Perempuan 28 53,8

Total 52 100

Berdasarkan tabel 8 di atas, menunjukkan bahwa responden terbanyak dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 28 orang (56%) daripada responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 22 orang (44%).

c. Tingkat Pendidikan

Pada penelitian ini, variabel tingkat pendidikan responden dilakukan untuk mengethaui jenjang pendidikan formal terkakhir yang diikuti responden sampai tamat, yang dilihat mulai dari tingkat pendidikan tamat SD sampai dengan tamat PT dan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari tingkat pendidikan responden, secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Responden di Poli Jantung RS Mitra Kemayoran Jakarta Pusat

Pendidikan n %

Tamat SD 5 9,6

Tamat SMP/MTS 2 3,8

Tamat SMA/MA 28 53,8

Tamat D1/D2/D3 2 3,8

Tamat PT 15 28,8

Total 52 100

Berdasarkan tabel 9, dapat dilihat bahwa sebagian besar pendidikan responden adalah tamat SMA/MA sebanyak 28 orang (53,8%), tamat PT sebanyak 15 orang (28,8%), tamat SD sebanyak 5 orang (9,6%) serta tamat SMP/MTS dan tamat D1/D2/D3 masing- masing sebanyak 2 orang (3,8%).

Tingkat pendidikan responden kemudian dibuat menjadi dua kategori yakni kategori pendidikan rendah dan kategori pendidikan tinggi. Kategori pendidikan rendah terdiri dari pendidikan tamat SD dan tamat SMP/MTS sedangkan kategori pendidikan tinggi terdiri dari pendidikan tamat SMA/MA, tamat D1/D2/D3, dan tamat Perguruan Tinggi (PT). Secara rinci dapat dilihat dalam tabel distribusi sebagai berikut :

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Poli Jantung RS Mitra Kemayoran Jakarta Pusat

Tingkat Pendidikan n % Pendidikan Rendah 35 67,3

Pendidikan Tinggi 17 32,7

Total 52 100

Dapat dilihat pada tabel 10, bahwa sebagian besar tingkat pendidikan responden adalah pendidikan rendah sebanyak 35 orang (67,3%) sedangkan responden yang memiliki pendidikan tinggi sebanyak 17 orang (32,7%).

d. Status Pekerjaan

Pada penelitian ini status pekerjaan dibagi menjadi dua kategori yaitu bekerja dan tidak bekerja. Status bekerja dilihat dari kegiatan atau aktifitas secara rutin yang utama dilakukan oleh responden dalam satu

minggu serta menghasilkan secara ekonomi dalam 40 jam. Sedangkan, responden yang mempunyai status tidak bekerja adalah responden yang tidak melakukan aktifitas rutin dan tidak dapat menghasilkan secara ekonomi. Secara rinci dapat dijelaskan melalui tabel sebagai berikut :

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Pekerjaan di Poli Jantung RS Mitra Kemayoran Jakarta Pusat

Status Pekerjaan n % Tidak Bekerja 27 51,9

Bekerja 25 48,1

Total 52 100

Berdasarkan tabel 11 tersebut, menunjukkan bahwa sebagian besar responden statusnya tidak bekerja sebanyak 27 orang (51,9%) dan 25 orang (48,1%) lainnya statusnya bekerja.

e. Riwayat Keturunan Penyakit Hipertensi

Berikut adalah data tabel distribusi frekuensi mengenai riwayat keturunan penyakit hipertensi responden penelitian :

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Riwayat Keturunan Penyakit Hipertensi di Poli Jantung RS Mitra Kemayoran Jakarta Pusat

Riwayat Penyakit Hipertensi n %

Ada 31 59,6

Tidak Ada 21 40,4

Total 52 100

Berdasarkan tabel 12, bahwa sebagian besar responden yang ada riwayat penyakit keturunan hipertensi sebanyak 31 orang (59,6%) dan yang tidak memiliki riwayat keturunan penyakit hipertensi ada 21 orang (40,4%).

f. Jenis Hipertensi

Berikut adalah data tabel mengenai jenis hipertensi yang dimiliki responden penelitian :

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Hipertensi di Poli Jantung RS Mitra Kemayoran Jakarta Pusat

Jenis Hipertensi n %

Hipertensi Primer 25 48,1 Hipertensi Sekunder 27 51,9

Total 52 100

Berdasarkan tabel 13, bahwa sebagian besar responden memiliki jenis hipertensi sekunder sebanyak 27 orang (51,9%) dan jenis hipertensi primer ada sebanyak 25 orang (48,1%).

g. Tekanan Darah

Cara pengukuran tekanan darah pada penelitian ini dilakukan oleh perawat menggunakan Sphygmomanometer. Berikut adalah hasil pengukuran tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik yang telah dilakukan :

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tekanan Darah Sistolik dan Tekanan Darah Diastolik di Poli Jantung RS Mitra Kemayoran Jakarta Pusat

Hasil Ukur Tekanan Darah

Tekanan Darah Sistolik

Tekanan Darah Diastolik

n % n %

Normal 0 0 0 0

Prahipertensi 16 30,8 8 15,4

Hipertensi derajat 1 24 46,2 16 30,8

Hipertensi derajat 2 12 23,1 28 53,8

Total 52 100 52 100

Berdasarkan tabel 14, menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik tertinggi pada hipertensi derajat 1 sebanyak 24 orang (46,2%) sedangkan tekanan darah diastolik tertinggi pada hipertensi derajat 2 sebanyak 28 orang (53,8%).

h. Status Gizi (IMT)

Status gizi berdasarkan IMT untuk Indonesia menurut RISKESDAS (2013) digolongkan menjadi 4 kategori yaitu kurus, normal, berat badan lebih dan obesitas. Penjelasan status gizi responden secara rinci dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Gizi di Poli Jantung RS Mitra Kemayoran Jakarta Pusat

Status Gizi n %

Kurus 0 0

Normal 17 32,7

Berat Badan Lebih 19 36,5

Obesitas 16 30,8

Total 52 100

Setelah dilakukan penelitian, didapati hasil yaitu tidak ada responden yang mempunyai status gizi kurus. Berdasarkan tabel 15,

menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai status gizi BB Lebih sebanyak 19 orang (36,5%). Sedangkan, responden dengan status gizi normal sebanyak 17 orang (32,7%) dan responden dengan status gizi obesitas sebanyak 16 orang (30,8%).

i. Asupan Bahan Makanan Sumber Purin

Asupan bahan makanan sumber purin responden dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 16. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Asupan Bahan Makanan Sumber Purin di Poli Jantung RS Mitra Kemayoran Jakarta Pusat

Asupan Bahan Makanan

Sumber Purin n %

Rendah 26 50

Normal 14 26,9

Tinggi 12 23,1

Total 52 100

Berdasarkan tabel 16, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden mempunyai asupan bahan makanan sumber purin rendah sebanyak 26 orang (50%), normal sebanyak 14 orang (26,9%) dan tinggi sebanyak 12 orang (23,1%).

Dalam dokumen hubungan status gizi (imt) dan asupan bahan (Halaman 50-55)

Dokumen terkait