BAB I PENDAHULUAN
F. Kajian Teori
5. Numerasi
29
individu maupun sosial, sehingga dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.
6) Literasi Budaya dan kewargaan
Literasi Budaya dan kewargaan merupakan pengetahuan atau kecakapan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa.Sedangkan itu, literasi kewargaan adalah pengetahuan dan kecakapan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban sebagai warga negara.16
30
Adapun numerasi menurut para ahli yaitu : a. Levine (1986)
Literasi merupakan kemampuan untuk menandai nama seseorang sebagai tanda orang yang melek huruf dan perbedaan yang menarik antara kedua jenis kelamin dan generasi berturut-turut yang ditemukan.
b. Elizabeth Sulzby 91986)
Literasi yaitu kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi (membaca, berbicara, menyimak, dan menulis) dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya.
c. Harveu J. Graff (2006)
Literasi adalah kemampuan dalam diri seseorang untuk menulis dan membaca.
Assesmen numerasi dilakukan untuk mengukur sejauh mana peserta didik mampu dalam berfikir menggunakan konsep dan atau prosedur.18Penggunaan konteks pada AKM numerasi digunakan untuk mengenali peran matematika dalam kehidupan sehari-hari.Menurut
18Andani, D, Hajizah, M. N., & Dahlan, J.A, Analisis Rancangan Assesmen Kompetensi Minimum (Akm) Numerasi Program Merdeka Belajar. Majamath: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika dan Pendidikan Matematika, (2020), hlm 80- 90.
31
Maudilina peserta didik dengan kemampuan matematika tinggi mampu menggunakan berbagai macam angka atau simbol yang terkait matematika dasar untuk memecahkan masalah matematika, mampu menganalisis informasi dalam bentuk grafik, tabel, bagan dan lainnya dan mengunakan informasi tersebut dalam menyelesaikan masalah.19
6. Persiapan Asesmen Kompetensi Minimum
a. Persiapan Sekolah
Nadiem Makarim meminta sekolah segera menyiapkan logistik untuk menggelar AKM, misal menyiapkan ruangan dan komentar. Beberapa sekolah harus siap menjadi tuan rumah karena mungkin sekolah lain tidak memiliki logistik memadai.
Sistem teknologi informasi untuk menggelar AKM sudah disiapkan oleh pihak kementerian. Tentu saja sistem TIK tersebut tidak akan dapat berjalan tanpa dukungan logistik dari pihak sekolah. Jadi, sisi penyiapan logistik ini yang perlu disiapkan oleh sekolah.
19Hartatik, S., & Nafiah.(2020). Kemampuan Numerasi Mahapeserta didik Pendidikan Profesi Guru Sekolah Dasar Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika.Education and Human Development Journal, (2020).hlm. 33.
32
Para guru dan kepala sekolah tak perlu bingung untuk menyiapkan peserta didiknya menghadapi AKM.Misalnya, tiba-tiba gencar melakukan pembekalan peserta didik untuk menghadapi ujian AKM, hal itu dapat membuat guru stress.Tidak ada salahnya menyiapkan peserta didik untuk menghadapi AKM. Namun hal tersebut tidak perlu diambil pusing dengan kekhawatiran yang berlebihan terkait hasil yang akan didapatkan anak didiknya.
b. Persiapan Bagi Peserta didik
Bagi peserta didik yang perlu disiapkan adalah kesiapan untuk mengikuti ujian itu sendiri. Sebab, peserta AKM akan dipilih secara acak. Dari satu sekolah, akan terpilih sebanyak 30-45 anak. Jadi ketika terpilih, diharapkan peserta didik tersebut siap untuk mengikutinya.
Karena soal AKM banyak menekankan pada kemampuan literasi dan numerasi, maka peserta didik ada baiknya mulai berlatih untuk memahami sebuah teks dalam bentuk informasi atau sastra.Peserta didik diharapkan tidak
33
hanya mampu membaca namun juga dapat menarik pemahaman untuk dari teks yang dibaca tersebut.
c. Persiapan Bagi Orang Tua
Adapun yang perlu dilakukan orang tua adalah terus memantau proses belajar anak-anaknya. Membimbing dan mmberikan motivasi anak-anaknya dalam menghadapi AKM Tidak perlu bagi orang tua memasukan anak- anaknya ke lembaga bimbingan belajar hanya untuk menghadapi AKM ini.20
Orang tua tidak harus membebankan anak dalam ujian AKM karena ujian AKM ini sama sekali tidak berpengaruh negatif terhadap pembelajaran peserta didik.
AKM bertujuan untuk melihat bagaimana perkembangan pendidikan yang ada di Indonesia.
20https://naikpangkat.com/inilah-yang-harus-dipersiapkan-sekolah-peserta didik-dan- orang-tua-menghadapi-akm/, diakses tanggal 9 Januari 2022, pukul 05.04.
34
7. Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum
Berdasarkan Perarturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2021 Tentang Assesmen Nasional, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaa Nadiem Anwar Makarim menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Ujian Sekolah, Peniadaan Ujian Nasional (UN) dan Ujian Kesetaraan Tahun Pelajaran 2020/2021. Surat Edaran yang diterbitkan pada Feberuari 2021 ini ditujukan kepada seluruh Gubernur, Bupati dan Walikota di seluruh Indonesia.Adapun Ujian yang digunakan tahun ini adalah Asesmen Kompetensi Minimum (AKM).
Asesmen Nasional (AN) dirancang untuk memantau dan mengevaluasi sistem pendidikan dasar dan menengah.
Sedangkan prestasi peserta didik dievaluasi oleh pendidik dan satuan pendidikan. Asesmen Nasional (AN) sendiri terdiri dari Asesmen Kompetensi Minimum(AKM) Literasi-Numerasi, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Asesmen Nasional 2021 diselenggarakan per jenjang secara bertahap dan hasilnya dilaporkan sebagai input untuk
35
evaluasi diri dan perencanaan satuan pendidikan dan pemda.
Pelaksanaan per jenjang secara bertahap memungkinkan satuan pendidikan untuk berbagi sumber daya. Sekolah atau madrasah yang infrastruktur TIK-nya belum memadai dapat mengikuti AN di satuan pendidikan lain, termasuk di jenjang yang berbeda.
Untuk itu alur pelaksanaanya sendiri terdiri dari rakor, sosialisasi, pelatihan teknis persiapan AN yang dilakukan mulai dari bulan Januari hingga Maret 2021. Simulasi Asesmen Nasional di satuan pendidikan yang dilaksanakan pada bulan April hingga Agustus 2021. Dan pelaksanaan Asesmen Nasional pada bulan September hingga Oktober 2021. Sementara bulan Desember adalah untuk pembuatan laporan hasil seperti profil dan rapot satuan pendidikan dan daerah.
Sementara itu untuk mekanisme pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan adalah :
a. Panitia daerah mengkoordinir tempat pelaksanaan AN terutama yang menumpang.
36
b. Dalam satu hari dapat dilaksanakan 3 sesi (masing-masing sesi maksimal 2 jam).
c. Dilaksanakan dalam 2 jadwal (empat hari berturut-turut).
d. Pelaksanaan pada peserta didik diawasi seperti dalam keadaan ujian.
e. Pengawas asesmen bukan dari asal sekolah pelaksana (pengawas silang bisa dari jenjang yang sama atau lintas jenjang)
f. Pengawasan diatur oleh dinas pendidikan sesuai kewenangan.
g. Seluruh satuan pendidikan dapat menjadi tempat penyelenggaraan asesmen nasional tanpa mempertimbangkan status akreditasi.
h. Pelaksanaan survey Lingkungan Belajar pada kepala sekolah dan guru dilakukan mandiri tanpa pengawasan baik saat jam pelaksanaan AN atau diluar jam pelaksanaan, sesuai kurun waktu pelaksanaan AN.21
i. Perbedaan Ujian Nasional (UN) dan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM
21 http://ditpsd.kemendikbud.gi.id/artikel/detail/simulasi-asesmen-kompetensi- minimum-akm-di-satuan-pendidikan-akan segera-dilaksanakan, diakses tanggal 9 Januari 2022, pukul 06.42.
37
DAFTAR TABEL PERBEDAAN UN DAN AKM 7.122
Perbedaan UN AKM & SK
Jenjang Penilaian SMP/MTs, SMA/MA dan SMK
SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK
Level Murid Tingkat Akhir V, VIII, XI
Subjek Murid Sensus seluruh murid Sensus sekolah, dengan sampel murid
Tingkat Jenis Tes Highstake Lowstake
Model Soal
Pilihan Ganda dan Isian singkat (Matematika SMA/SMK)
PG, PGK Menjodohkan, Isian Singkat, dan Uraian
Periode tes per murid 4 hari 2 hari
Moda pelaksanaan Semi online Full online supervised (Utama), semi online dan offline(sekolah tertentu)
Metode Penilaian Computer Based Test (CBT)
Computerized MultiStage Adaptive Testing (MSAT)
Spesifikasi minimal Infra Sekolah
Server Sekolah, Komputer Client dan
BW (jelas)
Server sekolah tidak perlu, Komputer Client Memory 2 GB, Resolusi 1360 x 768, dan Windows 7 ke atas, BW
20 MBps untuk 50 peserta
22 https://www.guru-id.com/2020/10/perbedaan-asesmen-nasional-akm- dan.html?m=1, diakses pada tanggal 10 Januari 2022, pukul 01.23.
38 G. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah metode atau cara yang peneliti gunakan dalam kegiatan penelitian. Menurut Sugiyono, metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 23
Sedangkan menurut Joko Subagyo, metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang dikehendaki dalam upaya mencapai sasaran atau tujuan pemecahan masalah. Sedangkan penelitian adalah usaha untuk mencari kembali yang dilakukan dengan suatu metode tertentu.24Jadi metode penelitian merupakan suatu ilmiah atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan.25
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana penelitian adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis
23Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bndung:alfabeta,2012),hlm.2.
24 P Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2015). Cet. 7, hlm. 2.
25Ibid, hlm. 2.
39
data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. 26
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang memiliki fakta-fakta dan permasalahan yang ada dilapangan, atau penelitian yang pemecahan masalahnya dengan menggunakan empiris.27
Adapun jenis penelitian ini bersifat deskriptif, penelitian harus mendeskripsikan suatu objek, fenomena, atau setting sosial yang akan dituangkan dalam tulisan yang bersifat naratif. Arti dalam penulisannya data dan fakta yang dihimpun berbentuk kata atau gambar dari pada angka. Dalam penulisan laporan penelitian kualitatif berisi kutipan-kutipan data (fakta) yang diungkap di lapangan untuk memberikan dukungan terhadap apa yang disajikan dalam laporan.28
2. Kehadiran Peneliti
Kehadiran penelitian merupakan hal yang harus ada dalam suatu penelitian kualitatif, dimana kehadiran penelitian merupakan
26Ibid, hlm. 9.
27 Masyuri dan M. Zainuddin, Metodelogi Penelitian Pendekatan Praktis Dan Aplikatif
28 Albi Anggito & Johan Setiawan, “Metodelogi Penelitian kualitatif, (CV Jejak:
Jakarta Barat, 2018), hlm. 11.
40
instrument utama, tujuan penelitian merupakan instrumen utama, tujuan penelitian secara langsung ke lokasi penelitian adalah untuk mengumpulkan semua data secara mendalam, tugas dan luas dalam data yang dikumpulkan adalah data yang sekiranya di perlukan dalam penelitian.
Di samping itu pula, keberadaan penelitian di lapangan bertujuan untuk mengenal lebih mendalam narasumber atau orang yang memberi data tersebut karena dalam penelitian kualitatif harus mengenal betul narasumber yang memberikan data, karena dengan cara inilah penelitan bisa mendapat data secara luas dan mendalam. Di samping itu pula, keberadaan penelitian di lapangan bertujuan untuk mengamati dan mengikuti perkembangan dari perubahan yang terjadi secara langsung serta bergaul dengan subyek penelitian secara akrab dan harmonis guna menghilangkan rasa yang diinginkan terhadap kedua belah pihak.
Peneliti sebagai orang yang melakukan observasi pengamatan dengan cermat terhadap obyek peneliti, untuk memperoleh data tentang peneliti ini, maka peneliti terjun langung ke lapangan. Kehadiran dalam penelitian ini berperan sebagai instrumen kunci atau partisipan penuh yang langsung melibatkan
41
diri subyek dalam waktu penelitian yang sudah di tetapkan peneliti untuk memperoleh dan sesuai dengan ciri penelitian kualitatif.
3. Lokasi Penelitian
Lokasi peneltian dalam penelitian ini adalah di MAN 1 Lombok Barat yang berada di Kabupaten Lombok Barat. Adapun alasan peneliti melakukan penelitian di MAN 1 Lombok Barat karena sekolah tersebut sudah menerapkan Assesmen Kompetensi Minimum (AKM) sejak dikeluarkannya surat edaran yang mengharuskan sekolah melaksanakan Assesmen Kompetensi Minimum (AKM).
4. Sumber Data
Sumber data atau informasi maksudnya adalah dari mana data atau informasi itu diperoleh.Sumber data merupakan faktor paling penting yang menjadi pertimbangan dalam menentukan metode penulisan data.Sumber data merupakan sumber yang sangat diperlukan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Menurut Meleong sumber utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.29
29 Lexy J. Meleong, Metodelogi Penelitian Kualitattif Edisi Refis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 22.
42
Penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu:
a. Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti melalui sumbernya dengan melakukan penelitian ke objek yang diteliti dan sifatnya masih mentah karena belum diolah. Dari penelitian ini yang dimaksud data primer adalah data yang secara langsung didapat dari informasi seperti, wakil kepala sekolah MAN 1 Lombok Barat, guru, peserta didik kelas XI.
b. Sumber Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh melalui kegiatan studi literature atau studi kepustakaan dan dokumentasi mengenai data yang diteliti.Dari penelitian yang dimaksud dari data sekunder adalah data pendukung seperti, internet, buku, majalah dan sejenisnya.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar dengan yang ditetapkan. Pengumpulan data
43
dapat dilakukan dengan setting, berbagai sumber dan berbagai cara.30 Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik, antara lain sebagai berikut :
a. Teknikn Observasi
Metode observasi (pengamatan) merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu peristiwa, tujuan dan perasaan. Metode observasi merupakan cara yang sangat baik untuk mengawasi perilaku subjek penelitian seperti perilaku dalam lingkungan atau ruang, waktu dengan keadaan tertentu.
1) Observasi Partisipatif, dalam observasi ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai data penelitian.
2) Observasi terus terang dan tersamar, dalam observasi ini peneliti melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ini sedang melakukan penelitian.
30Sugiyono, Metodelogi Penelitian Kualitatif Untuk Penelitian yang Bersifat Eksploratif, Enterperatif dan Konstruktif, (Bandung: CV Alfabeta 2017), hlm. 104.
44
3) Observasi tak tersungkar, dalam observasi ini penelitian dilakukan dengan tidak berstruktur, karena fokus penelitian belum jelas. Fokus observasi akan berkembang selama kegiatan observasi berlangsung.31
Observasi dilakukan untuk mengmpulkan data terkait tempat pelaksanaan serta sarana dan prasarana untuk pelaksanaan Assesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan mengetahui bagaimana tingkat keberhasilan dari pelaksanaan Assesmen Kompetensi Minimum (AKM) itu sendiri. Adapun dalam melakukan observasi, peneliti mendatangi sekolah untuk mengumpulkan data atau informasi terkait dengan bagaimana pelaksanaan dan tingkat keberhasilan pelaksanaan Assesmen Kompetensi Minimum (AKM) di MAN 1 Lombok Barat.
Penelitian ini menggunakan teknik penelitian observasi terus terang.“ Peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian”.32 Jadi dalam proses observasi narasumber mengetahui niat peneliti untuk
31Ibid, hlm. 227-228
32Radita Gora, “Perpustakaan Nasional Republic Indonesia Catalog Dalam Terbitan (KDT), CV.Jakad Publishing Surabaya, 2019.
45
melakukan penelitian. Tetapi dalam kondisi tertentu peneliti melakukan penelitian tanpa memberitahu narasumber mengenai data yang akan diamati. Hal tersebut untuk menghindari data-data yang didapatkan tidak dimanipulasi agar data yang didapatkan valid tanpa manipulasi dari pihak sumber data.
b. Wawancara
Esterberg mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur dan terstruktur.
1) Wawancara terstruktur, digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh
2) Wawancara semiterstruktur, jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dep interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur.
3) Wawancara tak terstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara
46
yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.33
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara tak terstruktur.Teknik wawancara tak tersruktur ini lebih bebas dalam mengajukan pertanyaan kepada narasumber.
Dalam teknik wawancara tak terstrutur ini peneliti menyiapkan beberapa pertanyaan inti untuk memancing timbulnya pertanyaan-pertanyaan lain. Wawancara tak terstruktur ini biasanya digunakan pada wawancara secara mendalam dan wawancara penelitian. Data yang akan diambil dari teknik penelitian ini adalah data hasil wawancara wakil kepala sekolah, guru, dan peserta didik yang terlibat dalam pelaksanaan AKM. 34
c. Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk melengkapi teknik observasi dan wawancara. Sedangkan metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data historis. Dengan demikian, pada penelitian sejarah, maka bahan dokumenter memegang peran yang amat penting.
33Ibid, hlm. 233.
34Suwardi Endraswara, “Metode Teori Teknik Penelitian Kebudayaan Ideologi, Epistemologi, dan Aplikasi”, PT. Agromedia Pustaka, 2006.
47
Menurut Sugiyono, studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Bahkan kredibilitas hasil penelitian kualitatif ini akan semakin tinggi jika melibatkan/menggunakan studi dokumen ini dalam metode penelitia kualitatifnya. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, karya-karya monumental dari seseorang. Selain diperoleh dari sumber manusia dengan cara wawancara, observasi langsung peneliti juga membutuhkan dokumen agar memperoleh data yang lebih akurat.
Dari penelitian ini peneliti akan mengumpulkan data melalui dokumentasi yang berkaitan dengan guru, peserta didik dan orang tua. Yang peneliti butuhkan untuk penelitian ini agar data dapat diperoleh lebih akurat selain diperoleh dari sumber manusia dengan cara wawancara, observasi awal, serta diperoleh dari hasil dokumentasi.
Teknik dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data yang berupa arsip sekolah mengenai hasil dari pelaksanaan AKM, foto, dan rekaman audio pada saat melakukan wawancara dengan narasumber.Alat yang digunakan untuk
48
mengambil foto dan merekam suara pada saat melakukan wawancara dan observasi.
6. Teknik Anaisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan, dalam hal ini Nasution mengatakan “analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian”. Tujuan analisis data supaya dapat memberikan pemahaman tentang apa yang telah ditentukan.
Sedangkan menurut Sugiyono, analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Dalam melakukan analisis data model Miles dan Huberman meliputi beberapa langkah-langkah, diantaranya.
49 a. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak,kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan memberi kode pada aspek-aspek tertentu.
b. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay data.Kalau dalam penelitian kuantitatif penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie chard, pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.
50 c. Verifikasi
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.Temuan tersebut berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang menjadi jelas setelah diteliti.Temuan tersebut dapat berupa hubungan kausal atau intraktif, dan hipotesis atau teori.
d. Pengecekan Keabsahan Data
Data yang telah berhasil dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian harus diusahakan keabsahan dan kebenarannya. Oleh karena itu perlu adanya keabsahan data.Keabsahan data adalah salah satu hal yang penting dalam
51
penelitian kualitatif, serta dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Pemeriksaan keabasahan data atau kevalidan data dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan ulang data yang dilaporkan peneliti apakah valid dengan apa yang terjadi pada objek yang diteliti. Keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan triangulasi yaitu:
1) Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
2) Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
3) Triangulasi waktu dilaksanakan dengan melakukan wawancara, observasi atau teknik lainnya dengan waktu atau situasi yang berbeda.
52 BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN A. Gambar Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat MAN 1 Lombok Barat
Pembangunan dibidang agama terutama dibidang pendidikan memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam meletakkan landasan moral, etika, teknologi dan spiritual yang kokoh dalam pembangunan di bidang Pendidikan Nasional. Proses pembangunan dibidang pendidikan diarahkan pada upaya meningkatkan kecerdasan bangsa, meningkatkan kualitas dan kuantitas anak didik (peserta didik), maka pendidikan agama merupakan sarana untuk menambah semarak dan menambah kenikmatan beragama serta meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Karena berperan dalam memelihara kesatuan dan persatuan bangsa apalagi saat-saat sekarang ini. Pendidikan agama sangat penting memegang peranan untuk menciptakan anak didik yang bermoral dan berakhlak mulia.
Sejalan hal tersebut, maka Madrasah Aliyah Negeri 1 Lombok Barat salah satu lembaga pendidikan yang berada dibawah