• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Hasil Assesmen Kompetensi Minimum

Dalam dokumen analisis tingkat keberhasilan penerapan akm (Halaman 98-103)

BAB III PEMBAHASAN

B. Tingkat Keberhasilan AKM di MAN 1 Lombok Barat

1. Laporan Hasil Assesmen Kompetensi Minimum

Hasil Assesmen Kompetensi Minimum dilaporkan dalam 4 (empat) kelompok yang menggambarkan tingkat kompetensi yang berbeda, yaitu : Perlu Intervensi Khusus, Dasar, Cakap dan Mahir.

Penjelasan tiap tingkat kompetensi pada Literasi membaca dan Numerasi ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel 1.1

Tingkat Kompetensi Hasil Assesmen Kompetensi Minimum57 Tingkat

Kompetensi

Tingkat Kompetensi Literasi Membaca

Tingkat Kompetensi Numerasi

Perlu Intervensi Khusus

Murid belum mampu menemukandan

mengambil informasi eksplisit yang ada dalam

Murid hanya memiliki kemampuan matematika yang terbatas. Murid menunjukkan penguasaan

56 http://id.scribd.com/presentation/0551053912/03-Juknis-Pelaksanaan, diakses tanggal 19 Juni 2022.

57 https://www.smpn4kra.sch.id/2021/03/laporan-dan-pemanfaatan-hasil- akm.html?m=1, diakses pada tanggal 14 Agustus 2022, pukul 09.43

83

teks ataupun membuat interpretasi sederhana

konsep yang persial dan keterampilan komputasi yang terbatas.

Dasar Murid mampu menemukan dan mengambil informasi eksplidit yang ada dalam teks serta membuat interpretasi sederhana.

Murid memiliki keterampilan dasar matematika : komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung, konsep dasar terkait geometri dan statistik, serta menyelesaikan masalah matematika sederhana yang rutin.

Cakap Murid mampu membuat interpretasi dari informasi implisit yang ada dalam teks; mampu membuat simpulan dari hasil integrasi bebrapa informasi dalam suati teks

Murid memiliki

keterampilan dasar matematika : komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung, konsep dasar terkait geometrid an statistic, serta menyelesaikan masalah matematika sederhana yang rutin.

Mahir Murid mampu

mengintegrasikan

beberapa informasi lintas teks; mengevaluasi isi, cara penulisan suatu teks, dan bersikap reflektif terhadap isi teks.

Murid mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah kompleks dan nonrutin berdasarkan konsep matematika yang dimilikinya.

Menurut Ismail (2021) Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bernalar dengan menggunakan literasi dan numerasi serta penguatan pendidikan karakter.Namun hasil Asesmen Kompetens Mnimum (AKM) tidak menjadi ukuran keberhasilan dari tiap individu, sebab Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) memotret dan memetakan mutu sekolah dan pendidikan secara menyeluruh.58

58 Fani Linda Lestari, Nani Ratnaningsih, Analisi…, hlm 3.

84

Assesmen Nasonal mengukur dua macam literasi, yaitu Literasi membaca dan Literasi Matematika (atau Numerasi). Kedunya dipilih karena merupakan kemampuan atau kompetensi yang mendasar dan diperlukan oleh semua murid, terlepas dari profesi dan cita-citanya dimasa depan. Literasi dan numerasi juga merupakan kompetensi yang perlu dikembangkan secara lintas mata pelajaran.Kemampuan membaca yang diukur melalui pelajaran Bahasa Indonesia, tapi juga pelajaran Agama, IPA, IPS, dan pelajaran lainnya.Kemampuan berfikir logis-sistematis yang diukur melalui AKM Numerasi juga sebaiknya dikembangkan melalui berbagai pelajaran.Dengan mengukur literasi dan numerasi, Assesmen Nasional mendorong guru semua mata peajaran untuk berfokus pada pengembangan kompetensi membaca dan berfikir logis-sistematis.

Pada literasi membaca AKM, terdapat tiga level kognitif yang diuji yaitu (1) menemukan informasi (access an retrieve), (2) memahami (interpret and integrate), dan (3) mengevaluasi dan merefleksi (evaluate and reflect).

85

Tabel 1.1 Kompetensi dan Subkompetensi

Kompetensi Subkompetensi

Menemukan Informasi

a. Mengakses dan mencari informasi dalam teks b. Mencari dan memilih informasi yang relevan Memahami a. Memahami teks secara literal

b.Menyusun inferensi, membuat konesi dan prediksi baik teks tunggal ,ataupun jamak Mengevaluasi dan

Merefleksi

a. Menilai kualitas dan kredibilitas konten pada teks informasi tunggal dan jemak

b. Menilai format penyajian dalam teks

c.Merefleksi isi wacana untuk pengambilan keputusan, menetapkan pilihan, dan mengaitkan isi teks terhadap pengalaman pribadi

Level kognitif numerasi Assesmen Kompetensi Minimum dibagi menjadi tiga level, yakni : 1) mengetahui (knowing), 2) menerapkan (applying), dan 3) menalar (reasoning). Deskripsi dari masing-masing level itu adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui (Knowling)

Level kognitif ini mencakup kemampuan pengetahuan peserta didik tentang fakta, proses, konsep, dan prosedur. Kata kunci yang umum digunakan pada level ini adalah: mengingat, mengidentifikasi, mengkasifikasikan, menghitung, mengambil/memperoleh, dan mengukur.

86 2. Penerapan (Applying)

Level kognitif ini mencakup kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dan pemahaman matematika terkait fakta-fakta, relasi, proses, konsep, prosedur, dan metode pada konteks situasi nyata untuk menyelesaikan masalah atau menjawab pertanyaan. Kata kunci yang biasa digunakan pada level ini adalah:

memilih/melaksanakan, menyatakan/membuat model, dan menerapkan/melaksanakan.

3. Penalaran (Reasoning)

Level kognitif ini mencakup kemampuan penalaran peserta didik dalam menganalisis data dan informasi, membuat simpulan, memperluas pemahaman mereka dalam situasi baru. Kata kunci yang umum digunakan pada level ini adalah: menganalisis, memadukan (mensintesis), mengevaluasi, menyimpulkan dan membuat justifikasi.59

Berdasarkan dari tujuan utama Assesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah terpenuhinya kemampuan literasi membaca dan literasi numerasi peserta didik. Sehingga sesuai dengan tujuan tersebut peneliti dapat mengukur tingkat keberhasilan dari penerapan Assesmen Kompetensi Minimum (AKM). Adapun tingkat literasi yang sudah diterakan MAN 1 Lombok Barat sudah mencapai pada tingkat yang dibilang sudah memenuhi. Yang dimana peserta didik di sekolah tersebut sudah pada tingkat mengevaluasi dan merefleksikan suatu teks.

59 Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Berorientasi AKM Assesmen KompetensiMinimum, ( Jakarta Timur: PT Bumi Aksara, 2021), hal. 6.

87

Begitu juga pada tingkat pembelajaran numerasi, dimana pada numerasinya memiliki tiga tingkatan yang mengetahui, penerapan dan penalaran. Peserta didik di MAN 1 Lombok Barat sudah pada tingkat penalaran. Dimana pada tingkatan ini peserta didik diasah untuk berfikir kritis dengan bahasa dan pemahaman mereka sendiri terhadap suatu permasalahan. Dengan memberikan tanggapan atau komentar mengenai suatu permasalahan.

Dilihat dari hasil AKM pada tahun 2021 di MAN 1 Lombok Barat bahwa hasil AKM pada tahun 2021, mutu hasil belajar peserta didik menunjukan bahwa sekitar 50% peserta didik telah mencapai batas kompetensi minimum untuk literasi membaca. Begitu juga dengan kemampuan numerasi sekitar 50% peserta didik telah mencapai batas kompetensi minimum untuk numersi. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan AKM di MAN 1 Lombok Barat masih perlu dikembangkan lagi. Walaupun begitu sekitar 50%

peserta didik di MAN 1 Lombok Barat sudah mencapai batas kompetensi minimum yang sudah ditetapkan walaupun masih perlu dikembangkan lagi.

Dalam dokumen analisis tingkat keberhasilan penerapan akm (Halaman 98-103)

Dokumen terkait