• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

C. Deskripsi Hasil Penelitian

3. Aspek Output

dilakukan terlaksana sesuai dengan rencana. Indikator keluaran dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur. Adapun aspek output yang diukur untuk mengetahui efekrtifitas fungsi Bappeda dalam perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Maros, adanya dokumen, meliputi: (a) RPJP/D, (b) RPJM/D, dan RKPD Kabupaten Maros.

D. Kerangka Konsep

Badan Perencananan Pembangunan Daerah Kabupaten Maros merupakan salah satu organisasi staf pendukung administratif yang memiliki peran dalam mendukung upaya mewujudkan efisiensi, efektifitas dan rasionalitas penyelenggaraan sistem pemerintahan dan pembangunan di daerah.

Efektivitas merupakan suatu konsep yang sangat penting karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai sasarannya Satu hal yang penting dalam penelitian tentang efektifitas organisasi adalah tindakan merinci sifat hubungan

antara beberapa rangkaian variabel pokok yang secara bersama-sama mempengaruhi hasil yang diinginkan (efektifitas) dengan membuat

kerangka kerja analisis sebagai pedoman untuk memahami berbagai aspek tentang efektifitas organisasi. Kerangka kerja disini mengidentifikasi efektivitas organisasi dilihat dari aspek input, proses dan outpunya.

Untuk lebih jelasnya mengenai kerangka konsep dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3

Kerangka Konsep Penelitian

Sumber : Tampubolon (2012:176)

EVEKTIFITAS FUNGSI BAPPEDA DALAM

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MAROS

INPUT

- SDM

- Anggaran - Sarana dan

Prasarana

PROSES

- Pendekatan - Mekanisme - Efektifias - Hambatan

OUTPUT

- RPJMD 2016 – 2021

- RKPD 2018

E. Pertanyaan Penelitian

Untuk membahas fokus pemasalahan penelitian tentang Efektivitas fungsi Bappeda dalam Proses Perencananan Pembangunan Daerah di Kabupaten Maros, ditegaskan adanya beberapa pertanyaan penelitian yang ingin dijawab, sebagai berikut :

1. Bagaimana efektivitas fungsi Bappeda dalam Perencananan Pembangunan Daerah di Kabupaten Maros diukur dari aspek input?

2. Bagaimana efektivitas fungsi Bappeda dalam Perencananan Pembangunan Daerah di Kabupaten Maros diukur dari aspek proses?

3. Bagaimana efektivitas fungsi Bappeda dalam Perencananan Pembangunan Daerah di Kabupaten Maros diukur dari aspek output?

BAB III

DESAIN DAN METODEOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini berusaha melakukan kajian dan analisis mendalam dengan fokus untuk mengukur dan mengetahui tingkat efektifitas organisasi Bappeda dalam perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Maros. Untuk mengkaji dan menganalisis Efektivitas fungsi Bappeda dalam perencanaan pembangunan daerah di Kabupetan Maros, difokuskan kepada pengukuran efektifitas organisasi dengan sistem pendekatan meliputi aspek-aspek input, proses dan output

Aspek Input, adalah ketersediaan dan kecukupan sumber daya organisasi dengan mengukur jumlah sumber daya meliputi;

(a) Anggaran (dana),

(b) Sumber Daya Manusia (SDM),

(c) Sarana dan Prasarana serta masukan lainnya yang terkait dengan fungsi Bappeda dalam perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Maros.

Aspek Proses meliputi :

(a) Pendekatan dalam perencanaan pembangunan (b) Mekanisme dalam perencanaan pembangunan (c) Efektivitas dalam perencanaan pembangunan

(d) Hambatan yang di hadapi dalam perencanaan pembangunan

Sedangkan aspek output yang diukur untuk mengetahui efektivitas fungsi Bappeda dalam perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Maros, meliputi:

(a) RPJP/D, (b) RPJM/D, dan

(C) RKPD Kabupaten Maros.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Badan Perencananan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Maros dengan fokus penelitian mengkaji dan menganalisis tingkat efektivitas fungsi Bappeda dalam proses Perencananan Pembangunan Daerah di Kabupaten Maros. Penelitian dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan mulai dari bulan Juli 2018 sampai selesai.

C. Sumber Data 1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dan diolah secara langsung oleh peneliti dari informan. Informan adalah orang-orang yang terlibat secara langsung dalam penelitian ini yang ada di Kantor Badan Perencananan Pembangunan Daerah Kabupaten Maros melalui wawancara yang berkaitan dengan masalah penelitian. Adapun sumber data yang diperoleh, tentang efektivitas fungsi Bappeda dalam Perencananan Pembangunan Daerah di Kabupaten Maros diperoleh dari para informan terdiri dari:

1. Kepala Bappeda 2. Sekretaris Bappeda

3. Kabid Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 4. Kasubag Perencanaan dan Keuangan

5. Kasubag Umum, Asset dan Kepegawaian 2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data pendukung yang melengkapi data primer, yang diperoleh melalui dokumen-dokumen atau laporan tertulis, yang diperoleh dari Kantor Bappeda Kabupaten Maros, meliputi data uraian tugas dan fungsi Bappeda Kabupaten Maros. Data dan dokumen terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Perencananan Pembangunan Daerah Kabupaten Maros dalam kurun waktu 2 tahun terakhir.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1.Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan agar data yang diperoleh adalah data yang valid dan akurat. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini berupa dialog langsung dengan informan. Hal ini untuk memperoleh informasi yang relevan dengan penelitian. Wawancara secara terbuka, fleksibel, dan tidak terstruktur. Pertanyaan yang diajukan mengarah pada fokus penelitian.

b. Observasi

Observasi dilakukan dengan melihat, mengamati, mencatat, mendokumentasikan, dan mengidentifikasi berbagai fenomena terkait fungsi Badan Perencananan Pembangunan Daerah Kabupaten Maros.

Observasi secara partisipan dengan mempertimbangkan posisi yang memberikan akses dalam pengumpulan data yang mendalam. Dalam pelaksanaannya, peneliti memperhatikan secara seksama semua kegiatan yang dilakukan di Kantor Badan Perencananan Pembangunan Daerah Kabupaten Maros terutama yang berkaitan dengan fungsi Badan Perencananan Pembangunan Daerah Kabupaten Maros.

C. Telaah Dokumen

Telaah dokumen sebagai salah satu teknik pengumpulan data padapenelitian ini digunakan dengan melakukan telaah dokumen yang relevandengan penelitian ini yaitu mengumpulkan data sekunder yang telah adapada instansi tempat penelitian dilakukan atau pada dinas-dinas terkaityang dikunjungi untuk mendapatkan data.

2. Instrumen Pengumpulan Data

a. Pedoman Wawancara

Wawancara dibantu dengan menggunakan instrumen berupa daftar pedoman wawancara. Tujuan menggunakan pedoman wawancara agar dapat lebih terarah sehingga tidak keluar dari fokus permasalahan yang diteliti. Namun, dalam pelaksanaannya dilakukan secara santai dan terkesan tidak formal.

Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik triangulasi data. Triangulasi data dilakukan dengan cara menggabungkan tiga teknik prosedur pengumpulan data yang berbeda-beda. Jika hasil dari ketiga teknik penelitian tersebut menghasilkan data yang sama maka hasil penelitian dapat dikatakan valid atau akurat.

BAB IV

HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Singkat Objek Penelitian

Penelitian ini difokuskan untuk mengkaji dan membahas tentang efektifitas fungsi Bappeda dalam proses perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Maros. Oleh karena itu yang menjadi objek penelitian sekaligus menjadi unit analisis adalah Kantor Bappeda Kabupaten Maros. Untuk itu keberadaan Bappeda Kabupaten Maros dapat dideskripsikan secara singkat yang terkait dengan kedudukan, susunan organisasi, tugas pokok dan fungsi, visi dan misi dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Organisasi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang disingkat Bappeda Kabupaten Maros merupakan salah satu lembaga teknis daerah memiliki kedudukan, tugas pokok dan fungsi, susunan organisasi dan tata kerja yang jelas sebagaimana ditegaskan dalam Perda Nomor 6 tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Maros.

Kantor Bappeda Kabupaten Maros berlokasi pada Komplek Pemerintahan Maros di Jl. Asoka No. 5 Pettuadae Maros .

Bappeda Kabupaten Maros berkedudukan sebagai unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan daerah di Kabupaten Maros, dengan tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan daerah. Bappeda Kabupaten Maros terdiri dari: (a) Unsur Pimpinan, (b) Unsur Pembanru Pimpinan

yaitu Sekretariat yang meliputi beberapa subbagian-subbagian dan (c) Unsur Pelaksana yaitu Bidang-bidang yang terdiri dari subbidang- subbidang, dengan demikian Organisasi Bappeda Kabupaten Maros memiliki susunan organisasi sebagai berikut:

a. Kepala Badan

b. Sekretariat terdiri dari;

(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan, (2) Sub Bagian Umum, Asset dan kepegawaian.

c. Bidang Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan, terdiri dari :

(1) Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi Pembangunan, (2) Sub Bidang Pelaporan Pembangunan,

(3) Sub Bidang Perencanaan Makro.

d. Bidang Sarana Prasarana dan Pembangunan Wilayah, terdiri dari:

(1) Sub Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana Daerah, (2) Sub Bidang Perencanaan pengembangan Wilayah dan

Kawasan,

(3) Sub Bidang Perencanaan Pengembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi.

e. Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya, terdiri dari : (1) Sub Bidang Perencanaan Ekonomi dan SDA, (2) Sub Bidanhg Perencanaan Sosial Budaya, (3) Sub Bidang Perencanaan SDM,

Dengan susunan organisasi tersebut, Bappeda Kabupaten Maros memiliki Struktur Organisasi sebagaimana terlampir yang ditetapkan berdasarkan Perbup Kabupaten Maros Nomor 88 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Fungsi, dan Tata Kerja Perangkat Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Maros.

2. Visi dan Misi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Maros telah menetapkan rumusan Visi dan Misi sebagai berikut;

VISI : TERWUJUDNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH YANG PARTISIPATIF DAN LEBIH BAIK.

MISI : 1. MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS DATA STATISTIK GUNA KEBUTUHAN PEMBANGUNAN DAERAH

2. MENINGKATKAN KUALITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH YANG PARTISIPATIF.

3. MENINGKATKAN PENGENDALIAN DALAM

PELAKSANAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, 4. MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS

SUMBER DAYA MANUSIA PERENCANA.

3. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Bupati Maros Nomor 65 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Fungsi, dan Tata Kerja Perangkat Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Maros, maka rumusan tugas dan fungsinya sebagai berikut :

a. Bappeda Kabupaten Maros memiliki tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan daerah.

b. Berdasarkan tugas tersebut, Bappeda Kabupaten Maros menyelenggarakan beberapa fungsi, yaitu: (a) perumusan kebijakan teknis dibidang perencanaan pembangunan, (b) mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan, (c) pembinaan dan pelaksanaan tugas dibiidang perencanaan pembangunan daerah, serta (d) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4. Sumber Daya Manusia

Bappeda Kabupaten Maros didukung oleh sumber daya manusia (SDM) sebanyak 50 (lima puluh) orang yang terdiri dari 21 orang laki-laki dan 29 orang perempuan. Dengan jumlah tersebut dapat disajikan dalam bentuk matrik berdasarkan kualifikasi pendidikan terakhir, berdasarkan golongan kepangkatan dan berdasarkan jenjang eselon dan fungsional, masing-masing sebagai berikut:

Tabel 1

Jumlah Pegawai Bappeda Kabupaten Maros Tahun 2017 (berdasarkan Jenjang Pendidikan)

Pendidikan Terkahir Laki-laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4)

Strata Tiga (S3) - - 0

Strata Dua (S2) 3 7 10

Sarjana (S1) 16 20 36

Sarjana Muda (D3) - - 0

SLTA/sederajat 2 2 4

SLTP/Sederajat - - 0

Sekolah Dasar - - 0

Seluruhnya 21 29 50

Sumber : data sekunder diolah, 2018

Tabel di atas menunjukkan bahwa SDM Bappeda Kabupaten Maros dari segi kuantitas dan jenjang pendidikan terakhir sangat memadai dengan indikator SDM pada umumnya berpendidikan tinggi S1 dan S2 sebanyak 36 orang (92%) yang pendidikan SLTA sederajat hanya 4 orang (8%).

Tabel 2

Jumlah Pegawai Bappeda Kabupaten Maros Tahun 2017 (berdasarkan Golongan Kepangkatan)

Golongan Pangkat Laki-laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4)

IV 2 1 3

III 15 22 37

II 4 6 10

I - - 0

Seluruhnya 21 29 50

Sumber : data sekunder diolah, 2018

Tabel di atas menunjukkan bahwa SDM Bappeda Kabupaten Maros dari segi kuantitas dan jenjang golongan kepangkatan sangat memadai dengan indikator SDM pada umumnya bernagkat/golongan III dan IV

sebanyak 40 orang (80%) yang bernagkat golongan II hanya 10 orang (20%), sedangkat pangkat golongan I tidak ada.

Tabel 3

Jumlah Pegawai Bappeda Kabupaten Maros Tahun 2017 (berdasarkan Jenjang Jabatan Eselon/Fungsional)

Jenjang Jabaran Laki-laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4)

Eselon I - - 0

Eselon II 1 0 1

Eselon III 1 3 4

Eselon IV 2 8 10

Fungsional Perencana 0 0 0

Fungsional Umum 17 18 35

Seluruhnya 21 29 50

Sumber : data sekunder diolah, 2018

Tabel di atas menunjukkan bahwa SDM Bappeda Kabupaten Maros dari segi kuantitas dan jenjang kepangkatan sudah mencukupi dengan indikator pemangku jabatan struktural (eselon II, III dan IV) semuanya terisi. Sedangkan fungsional perencana belum ada sama sekali (0%) sementara fungsional umum jumlah masih sangat beser yaitu sebanyak 35 orang (70%).

5. Program Kerja dan Anggaran

Bappeda Kabupaten Maros mendapat alokasi anggaran belanja sebesar Rp. 4.963.915.758,- yang diperuntukkan membiayai sebanyak 12 program kerja dengan jumlah kegiatan sebanyak 62, dengan rincian anggaran masing-masing sebagaimana dituangkan dalam tabel berikut:

Tabel 4

Program Kerja Bappeda Kabupaten Maros Tahun 2017 (berdasarkan jumlah kegiatan dan anggaran)

No Program Kerja

Jumlah Kegiat an

Jml Anggaran (Rp)

(1) (2) (3) (4)

1

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 3

410.748.500,-

2 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 4 122.500.000,-

3 Program Peningkatan Disiplin

Aparatur 1 12.500.000,-

4 Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur 1 6.000.000,-

5 Program Perencanaan

Pembangunan Daerah 7 493.340.000,-

6 Program Perencanaan

pembangunan Ekonomi 8 422.780.000,-

7 Program Perencanaan

Pembangunan Sosial Budaya 7 131.005.000,- 8 Program Perencanaan

Pembangunan SDM dan Masy. 7 133.890.000,- 9

Program Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Daerah

12

716.485.000,-

10

Program Perencanaan pembangunan Kawasan dan Wilayah

6

71.205.000,-

11 Program Perencanaan

Pembangunan TIK 3 10.650.000,-

12

Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencananan Daerah

3

116.375.000,-

Seluruhnya

62 4.963.915.758, -

Sumber: data sekunder diolah, 2018

Tabel tersebut menunjukkan bahwa Anggaran Belanja Langsung pada Bappeda Kabupaten Maros sebesar 56,40% dari total anggaran yang ada, sebesar 17,83% digunakan untuk belanja pegawai. 78,18 %

digunakan untuk barang dan jasa, dan sisanya 3,98% untuk belanja modal.

B. Karakteristik Sumber Data

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah secara umum untuk mengukur efektivitas fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dalam Perencanaan pembangunan Daerah di Kabupaten Maros. Penelitian ini dilakukan di kantor BAPPEDA Kabupaten Maros dan dilaksanakan mulai bulan Juli 2018 sampai selesai.

Sumber data pada penelitian ini adalah informan kunci yang berasal dari Instansi Bappeda Kabupaten Maros. Sumber informasi pada penelitian ini didasarkan atas pertimbangan bahwa informan memiliki pemahaman dan pengetahuan tentang sistematik Perencanaan pembangunan Daerah. Selain itu, informan yang dipilih adalah para pemegang jabatan termasuk Kepala Bappeda sendiri. Informan merupakan individu yang mempunyai peran penting sebagai tumpuan dalam pengumpulan data yang di butuhkan. Adapun data masing-masing informan wawancara dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5

Daftar Nama Informan Penelitian

N o

Nama Um

ur

Jenis Kelami

n

Pendidik an

Jabatan Kode

1 H.Noralim, SH.MH

51 Laki-laki S2 Kepala Bappeda

HN

2 Ir.H.Muhammad Nur, M.AP

50 Laki- Laki

S2 Sekretaris Bappeda

HMN

3 Ir. Sartina 52 Peremp uan

S1 Kabid

Peren.dan Pengendali an Pemb.

SRT

4 A.Suriyani,S.Sos 46 peremp uan

S1 Kasubag

Peren.Keu AS

5 Sanawiah, S.sos 49 peremp uan

S1 Kasubag

Umum, Asset dan Kepegawai an

SNW

Sumber : Data Kepegawaian BAPPEDA Kab. Maros Tahun 2018

Dari table di atas menunjukkan informan dari instansi BAPPEDA Kabupaten Maros yang di pilih sesuai dengan kompetensi dan bidang masing-masing yang dapat memberikan keterangan yang di perlukan oleh peneliti.

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Setelah selesai melakukan penelitian di BAPPEDA Kab. Maros, selanjutnya data dikelompokkan dan direduksi dari hasil wawancara, observasi dan dokumen-dokumen yang terkait dengan Perencanaan Pembangunan Daerah. Hasil wawancara dan observasi dideskripsikan dalam bentuk kutipan sedangkan hasil telaah dokumen di gambarkan dengan penjelasan, ketiga data tersebut dikelompokkan sesuai dengan kecocokan dan persamaan informasi yang diperoleh sesuai permasalahn yang dibahas.

Dalam penelitian ini dikelompokkan dalam tiga variabel sebagaimana yang telah di tuangkan dalam kerangka konsep dengan menggunakan pendekatan sistem yaitu pertama aspek (Input) yang di gunakan dalam organisasi Bappeda Kab, Maros untuk menjalankan fungsinya dalam perencanaan pembangunan daerah dapat dilihat pada beberapa indikator meliputi Sumber Daya Manusia (SDM), Anggaran, dan Sarana Prasarana.

Kedua yaitu aspek (Proses) dalam pelaksanaan fungsi Bappeda dalam perencanaan pembangunan daerah meliputi pendekatan perencanaan pembangunan, mekanisme perencanaan pembangunan, efektivitas perencanaan pembangunan, dan hambatan yang di hadapi dalam perencanaan pembangunan. Sedangkan yang ketiga yaitu aspek (Output) pelaksanaan fungsi Bappeda dalam perencanaan pembangunan daerah dapat dilihat dari hasil akhir berupa adanya, RPJMD, dan RKPD tahun 2018.

Berdasarkan penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data penelitian lapangan yang menggunakan telaah dokumen, wawancara dan observasi, maka hasilnya dapat dideskripsikan sebagai berikut.

1. Aspek Input

Hasil penelitian tentang terkait aspek input organisasi Bappeda Kabupaten Maros dalam menjalankan fungsinya, dengan indikator meliputi: (a) sumber daya manusia, (b) anggaran, dan (c) sarana dan prasarana dapat digambarkan seperti berikut ini.

a. Sumber Daya Manusia

Dari hasil telaah dokumen diperoleh data bahwa Bappeda Kabupaten Maros memiliki sumber daya manusia (SDM) sebanyak 50 (lima puluh) orang yang terdiri dari 21 orang laki-laki dan 29 orang perempuan serta dengan kualifikasi pendidikan seperti disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 6

Keadaan Pegawai Bappeda Kabupaten Maros Tahun 2017 (berdasarkan jenis kelamin dan pendidikan)

Jenis Kelamin Pendidikan Terakhir

Jumlah

S2 S1 SLTA

1 2 3 4 5

Laki-laki 3 16 2 21

Perempuan 7 20 2 29

Seluruhnya 10 36 4 50

Sumber: data sekunder diolah, 2018

Tabel di atas menunjukkan bahwa Bappeda Kabupaten Maros dari segi kuantitas memiliki jumlah SDM yang memadai untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Bappeda dalam melaksanakan fungsinya

sebagai SKPD bertanggung jawab dalam perencanaan pembangunan daerah, dengan indikator kualifikasi pendidikan S1 dan S2 sebesar 92 % sedangkan yang pendidikan SLTA hanya 8 %. Hal ini sejalan dengan penjelasan Kasubag Umum, Asset, dan Kepegawaian Bappeda Maros, yang menegaskan bahwa:

“Pada dasarnya kami memiliki potensi SDM yang lebih dari cukup baik dari segi jumlah maupun dari segi latar belakang pendidikannya. Jadi dari segi jumlah kami memiliki SDM sebanyak 46 orang yang pendidikannya S2 dan S1 sedangkan yang pendidikan SLTA hanya 4 orang.”

(Wawancara SNW: 27 Juli 2018)

Sedangkan dari segi kualifikasi golongan kepangkatan Pegawai, Bappeda Kabupaten Maros memiliki SDM juga pada umumnya golongan III dan IV seperti yang disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 7

Keadaan Pegawai Bappeda Kabupaten Maros Tahun 2017 (berdasarkan golongan kepangkatan)

Jenis Kelamin Golongan Kepangkatan

Jumlah

IV III II

1 2 3 4 5

Laki-laki 2 15 4 21

Perempuan 1 22 6 29

Seluruhnya 3 37 10 50

Sumber: data sekunder diolah, 2018

Data dalam tabel di atas menunjukkan bahwa SDM Bappeda Kabupaten Maros dari segi kuantitas dan jenjang golongan kepangkatan sangat memadai dengan indikator SDM pada umumnya bernagkat/golongan III dan IV sebanyak 40 orang (80%) yang bernagkat golongan II hanya 10 orang (20%), sedangkat pangkat golongan I tidak

ada. Terkait dengan data tersebut dijelaskan oleh Kasubag Umum, Asset, dan Kepegawaian Bappeda Maros, bahwa:

“Dari segi kepangkatan golongan pegawai di Bappeda Maros sebagian besar sudah berpangkat/golongan IV dan III dan sesuai dengan syarat kepangkatan/golongan yang dipersyaratkan berdasarkan ketentuan yang berlaku sesuai tuntutan kualifikasi dan kompetensi jabatan yang ada.”(Wawancara SNW: 27 Juli 2018).

Selanjutnya diperoleh pula data dari hasil telaah dokumen terkait dengan keadaan pegawai Bappeda Kabupaten Maros berdasarkan jabatan struktural dan fungsional yang disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 8

Keadaan Pegawai Bappeda Kabupaten Maros Tahun 2017 (berdasarkan golongan kepangkatan)

Jenis Kelamin

Kelompok Jabatan

Jumlah Struktural

Fungsion al Perencan

a

Fungsion al Umum

1 2 3 4 5

Laki-laki 4 0 17 21

Perempuan 11 0 18 29

Seluruhnya 15 0 35 50

Sumber: data sekunder diolah, 2018

Data dalam tabel di atas menunjukkan bahwa Bappeda Kabupaten Maros ternyata belum didukung oleh adanya pegawai fungsional perencana, tetapi masih didominasi oleh pegawai fungsional umum sebanyak 70% dan pejabat struktural sebanyak 30%. Terkait dengan hal ini dijelaskan oleh Kepala Sub Bagian Umum, Aset dan Kepagawaian sebagai berikut:

“Selama ini memang kami belum pernah memiliki pegawai dalam jabatan fungsional perencana, tetapi untuk keperluan penguatan kompetensi perencana selalu dilakukan upaya penugasan pejabat struktural dan fungsional umum untuk mengikuti berbagai kegiatan pelatihan teknis perencana, workshop, seminar yang dilaksanakan oleh Bappenas dan Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan.”(Wawancara SNW : 27 Juli 2018).

Lebih lanjut dijelaskan oleh Kepala Sub Bagian Umum, Aset dan Kepagawaian Bappeda Kabupaten Maros, bahwa:

“Penugasan pejabat struktural dan pegawai fungsional yang dimaksud terkait adalah untuk pengembangan kompetensi dan pengembangan wawasan dibidang perencanaan pembangunan serta pemahaman dan penguasaan segala kebijakan baru dibidang perencanaan pembangunan daerah.” (Wawancara SNW: 27 Juli 2018).

Berdasarkan temuan penelitian dari hasil telaah dokumen dan hasil wawancara di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek input organisasi dari indikator ketersediaan SDM pada Bappeda Kabupaten Maros, sebagai berikut:

a) Dari segi kuantitas SDM, Bappeda Kabupaten Maros memiliki jumlah pegawai yang memadai sesuai kebutuhan,

b) Dari segi kualitas SDM, Bappeda Kabupaten Maros belum memiliki pegawai dalam jabatan fungsional perencana,

c) Namun untuk penguatan kompetensi bidang perencanaan, dilakukan upaya penugasan pejabat dan pegawai fungsional umum mengikuti pelatihan, workshop, dan seminar dibidang perencanaan pembangunan daerah.

b. Anggaran

Dari hasil telaah dokumen diperoleh data bahwa Bappeda Kabupaten Maros memiliki dukungan ketersediaan anggaran yang cukup memadai dan mengalami peningkatan jumlah dalam 3 tahun terakhir (2015, 2016 dan 2017). Ketersediaan anggaran Bappeda Kabupaten

Maros tersebut dalam tiga tahun terakhir dapat digambarkan dalam tabel berikut:

Tabel 9

Perkembangan Jumlah Anggaran Bappeda Kabupaten Maros Tahun 2015, 2016 dan 2017

Tahun Anggaran Pagu Anggaran (Rp) Keterang an

(1) (2) (3)

2015 4.251.750.100,-

2016 4.775.678.451,-

2017 4.963.915.758,-

Sumber: data sekunder diolah, 2018

Data dalam tabel di atas menggambarkan adanya kenaikan ketersediaan pagu anggaran pada Bappeda Kabupaten Maros dari tahun anggaran 2015 hingga 2017. Terjadinya kenaikan pagu anggaran dijelaskan oleh Kepala Sub bagian Perencanaan Keuangan, sebagai berikut:

“Memang kami di sediakan anggaran untuk perencanaan pembangunan, dalam tiga tahun terakhir ini pagu anggaran kami mengalami kenaikan yang cukup memadai untuk mendukung penguatan kapasitas Bappeda dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai koordinator perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Maros.” (Wawancara SRY:

27 Juli 2018)

Lebih lanjut dijelaskan oleh Kepala Sub bagian Perencanaan keuangan terkait dengan kenaikan pagu anggaran tersebut, bahwa;

“Kenaikan pagu anggaran kami tersebut terkait dengan penyesuaian kebutuhan anggaran untuk belanja langsung dalam artian pelaksanaan tugas pokok dibidang perencanaan pembangunan daerah, termasuk didalamnya pelaksanaan koordinasi Bappeda dengan seluruh SKPD dilingkup pemerintahan Kabupaten Maros.” (Wawancara SRY : 27 Juli 2018).

Dari hasil telaah dokumen terkait dengan pagu anggaran Bappeda Kabupaten Maros tersebut, khususunya pagu anggaran tahun anggaran 2017 diperoleh data bahwa 56,40 % dari pagu anggaran sebesar Rp.

4.963.915.758,- tersebut, yaitu sebanyak Rp. 2.799.648.487,- dialokasikan untuk belanja langsung untuk membiayai sebanyak 12 program kerja dengan jumlah kegiatan sebanyak 62, dengan rincian anggaran disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 10

Pagu Anggaran Bappeda Kab. Maros Tahun 2017 (Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program)

No Program Kerja Jumlah

Kegiatan Anggaran (Rp) 1 Program pelayanan administrasi

perkantoran 3 410.748.500,-

2 Program peningkatan Sarpras Aparatur 4 122.500.000,- 3 Program peningkatan disiplin Aparatu 1 122.500.000,- 4 Program peningkatan Kapasitas SDA 1 60.000.000,- 5 Program Perencanaan Pembangunan

Daerah 7 493.340.000,-

6 Program Perencanaan pembangunan

Ekonomi 8 422.780.000,-

7 Program Perencanaan Pembangunan Sosial

Budaya 7 131.005.000,-

8 Program Perencanaan SDM dan Masyarakat 7 133.890.000,- 9 Program Perencanaan Pembangunan

infrastruktur Daerah 12 716.485.000,-

10 Program Perencanaan Pembangunan kawasan

& Wilayah 6 71.205.000,-

11 Program Perencanaan Pembangunan TIK 3 10.650.000,- 12 Program Peningkatan KapasitasKelembagaan Perencanaan Daerah 3 116.375.000,-

Seluruhnya 62 Rp.

2.799.648.487, -

Sumber: data sekunder diolah, 2018

Dokumen terkait