• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESAIN DAN METODEOLOGI PENELITIAN

F. Keabsahan Data

Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik triangulasi data. Triangulasi data dilakukan dengan cara menggabungkan tiga teknik prosedur pengumpulan data yang berbeda-beda. Jika hasil dari ketiga teknik penelitian tersebut menghasilkan data yang sama maka hasil penelitian dapat dikatakan valid atau akurat.

BAB IV

HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Singkat Objek Penelitian

Penelitian ini difokuskan untuk mengkaji dan membahas tentang efektifitas fungsi Bappeda dalam proses perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Maros. Oleh karena itu yang menjadi objek penelitian sekaligus menjadi unit analisis adalah Kantor Bappeda Kabupaten Maros. Untuk itu keberadaan Bappeda Kabupaten Maros dapat dideskripsikan secara singkat yang terkait dengan kedudukan, susunan organisasi, tugas pokok dan fungsi, visi dan misi dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Organisasi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang disingkat Bappeda Kabupaten Maros merupakan salah satu lembaga teknis daerah memiliki kedudukan, tugas pokok dan fungsi, susunan organisasi dan tata kerja yang jelas sebagaimana ditegaskan dalam Perda Nomor 6 tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Maros.

Kantor Bappeda Kabupaten Maros berlokasi pada Komplek Pemerintahan Maros di Jl. Asoka No. 5 Pettuadae Maros .

Bappeda Kabupaten Maros berkedudukan sebagai unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan daerah di Kabupaten Maros, dengan tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan daerah. Bappeda Kabupaten Maros terdiri dari: (a) Unsur Pimpinan, (b) Unsur Pembanru Pimpinan

yaitu Sekretariat yang meliputi beberapa subbagian-subbagian dan (c) Unsur Pelaksana yaitu Bidang-bidang yang terdiri dari subbidang- subbidang, dengan demikian Organisasi Bappeda Kabupaten Maros memiliki susunan organisasi sebagai berikut:

a. Kepala Badan

b. Sekretariat terdiri dari;

(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan, (2) Sub Bagian Umum, Asset dan kepegawaian.

c. Bidang Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan, terdiri dari :

(1) Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi Pembangunan, (2) Sub Bidang Pelaporan Pembangunan,

(3) Sub Bidang Perencanaan Makro.

d. Bidang Sarana Prasarana dan Pembangunan Wilayah, terdiri dari:

(1) Sub Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana Daerah, (2) Sub Bidang Perencanaan pengembangan Wilayah dan

Kawasan,

(3) Sub Bidang Perencanaan Pengembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi.

e. Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya, terdiri dari : (1) Sub Bidang Perencanaan Ekonomi dan SDA, (2) Sub Bidanhg Perencanaan Sosial Budaya, (3) Sub Bidang Perencanaan SDM,

Dengan susunan organisasi tersebut, Bappeda Kabupaten Maros memiliki Struktur Organisasi sebagaimana terlampir yang ditetapkan berdasarkan Perbup Kabupaten Maros Nomor 88 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Fungsi, dan Tata Kerja Perangkat Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Maros.

2. Visi dan Misi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Maros telah menetapkan rumusan Visi dan Misi sebagai berikut;

VISI : TERWUJUDNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH YANG PARTISIPATIF DAN LEBIH BAIK.

MISI : 1. MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS DATA STATISTIK GUNA KEBUTUHAN PEMBANGUNAN DAERAH

2. MENINGKATKAN KUALITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH YANG PARTISIPATIF.

3. MENINGKATKAN PENGENDALIAN DALAM

PELAKSANAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, 4. MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS

SUMBER DAYA MANUSIA PERENCANA.

3. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Bupati Maros Nomor 65 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Fungsi, dan Tata Kerja Perangkat Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Maros, maka rumusan tugas dan fungsinya sebagai berikut :

a. Bappeda Kabupaten Maros memiliki tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan daerah.

b. Berdasarkan tugas tersebut, Bappeda Kabupaten Maros menyelenggarakan beberapa fungsi, yaitu: (a) perumusan kebijakan teknis dibidang perencanaan pembangunan, (b) mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan, (c) pembinaan dan pelaksanaan tugas dibiidang perencanaan pembangunan daerah, serta (d) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4. Sumber Daya Manusia

Bappeda Kabupaten Maros didukung oleh sumber daya manusia (SDM) sebanyak 50 (lima puluh) orang yang terdiri dari 21 orang laki-laki dan 29 orang perempuan. Dengan jumlah tersebut dapat disajikan dalam bentuk matrik berdasarkan kualifikasi pendidikan terakhir, berdasarkan golongan kepangkatan dan berdasarkan jenjang eselon dan fungsional, masing-masing sebagai berikut:

Tabel 1

Jumlah Pegawai Bappeda Kabupaten Maros Tahun 2017 (berdasarkan Jenjang Pendidikan)

Pendidikan Terkahir Laki-laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4)

Strata Tiga (S3) - - 0

Strata Dua (S2) 3 7 10

Sarjana (S1) 16 20 36

Sarjana Muda (D3) - - 0

SLTA/sederajat 2 2 4

SLTP/Sederajat - - 0

Sekolah Dasar - - 0

Seluruhnya 21 29 50

Sumber : data sekunder diolah, 2018

Tabel di atas menunjukkan bahwa SDM Bappeda Kabupaten Maros dari segi kuantitas dan jenjang pendidikan terakhir sangat memadai dengan indikator SDM pada umumnya berpendidikan tinggi S1 dan S2 sebanyak 36 orang (92%) yang pendidikan SLTA sederajat hanya 4 orang (8%).

Tabel 2

Jumlah Pegawai Bappeda Kabupaten Maros Tahun 2017 (berdasarkan Golongan Kepangkatan)

Golongan Pangkat Laki-laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4)

IV 2 1 3

III 15 22 37

II 4 6 10

I - - 0

Seluruhnya 21 29 50

Sumber : data sekunder diolah, 2018

Tabel di atas menunjukkan bahwa SDM Bappeda Kabupaten Maros dari segi kuantitas dan jenjang golongan kepangkatan sangat memadai dengan indikator SDM pada umumnya bernagkat/golongan III dan IV

sebanyak 40 orang (80%) yang bernagkat golongan II hanya 10 orang (20%), sedangkat pangkat golongan I tidak ada.

Tabel 3

Jumlah Pegawai Bappeda Kabupaten Maros Tahun 2017 (berdasarkan Jenjang Jabatan Eselon/Fungsional)

Jenjang Jabaran Laki-laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4)

Eselon I - - 0

Eselon II 1 0 1

Eselon III 1 3 4

Eselon IV 2 8 10

Fungsional Perencana 0 0 0

Fungsional Umum 17 18 35

Seluruhnya 21 29 50

Sumber : data sekunder diolah, 2018

Tabel di atas menunjukkan bahwa SDM Bappeda Kabupaten Maros dari segi kuantitas dan jenjang kepangkatan sudah mencukupi dengan indikator pemangku jabatan struktural (eselon II, III dan IV) semuanya terisi. Sedangkan fungsional perencana belum ada sama sekali (0%) sementara fungsional umum jumlah masih sangat beser yaitu sebanyak 35 orang (70%).

5. Program Kerja dan Anggaran

Bappeda Kabupaten Maros mendapat alokasi anggaran belanja sebesar Rp. 4.963.915.758,- yang diperuntukkan membiayai sebanyak 12 program kerja dengan jumlah kegiatan sebanyak 62, dengan rincian anggaran masing-masing sebagaimana dituangkan dalam tabel berikut:

Tabel 4

Program Kerja Bappeda Kabupaten Maros Tahun 2017 (berdasarkan jumlah kegiatan dan anggaran)

No Program Kerja

Jumlah Kegiat an

Jml Anggaran (Rp)

(1) (2) (3) (4)

1

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 3

410.748.500,-

2 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 4 122.500.000,-

3 Program Peningkatan Disiplin

Aparatur 1 12.500.000,-

4 Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur 1 6.000.000,-

5 Program Perencanaan

Pembangunan Daerah 7 493.340.000,-

6 Program Perencanaan

pembangunan Ekonomi 8 422.780.000,-

7 Program Perencanaan

Pembangunan Sosial Budaya 7 131.005.000,- 8 Program Perencanaan

Pembangunan SDM dan Masy. 7 133.890.000,- 9

Program Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Daerah

12

716.485.000,-

10

Program Perencanaan pembangunan Kawasan dan Wilayah

6

71.205.000,-

11 Program Perencanaan

Pembangunan TIK 3 10.650.000,-

12

Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencananan Daerah

3

116.375.000,-

Seluruhnya

62 4.963.915.758, -

Sumber: data sekunder diolah, 2018

Tabel tersebut menunjukkan bahwa Anggaran Belanja Langsung pada Bappeda Kabupaten Maros sebesar 56,40% dari total anggaran yang ada, sebesar 17,83% digunakan untuk belanja pegawai. 78,18 %

digunakan untuk barang dan jasa, dan sisanya 3,98% untuk belanja modal.

B. Karakteristik Sumber Data

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah secara umum untuk mengukur efektivitas fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dalam Perencanaan pembangunan Daerah di Kabupaten Maros. Penelitian ini dilakukan di kantor BAPPEDA Kabupaten Maros dan dilaksanakan mulai bulan Juli 2018 sampai selesai.

Sumber data pada penelitian ini adalah informan kunci yang berasal dari Instansi Bappeda Kabupaten Maros. Sumber informasi pada penelitian ini didasarkan atas pertimbangan bahwa informan memiliki pemahaman dan pengetahuan tentang sistematik Perencanaan pembangunan Daerah. Selain itu, informan yang dipilih adalah para pemegang jabatan termasuk Kepala Bappeda sendiri. Informan merupakan individu yang mempunyai peran penting sebagai tumpuan dalam pengumpulan data yang di butuhkan. Adapun data masing-masing informan wawancara dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5

Daftar Nama Informan Penelitian

N o

Nama Um

ur

Jenis Kelami

n

Pendidik an

Jabatan Kode

1 H.Noralim, SH.MH

51 Laki-laki S2 Kepala Bappeda

HN

2 Ir.H.Muhammad Nur, M.AP

50 Laki- Laki

S2 Sekretaris Bappeda

HMN

3 Ir. Sartina 52 Peremp uan

S1 Kabid

Peren.dan Pengendali an Pemb.

SRT

4 A.Suriyani,S.Sos 46 peremp uan

S1 Kasubag

Peren.Keu AS

5 Sanawiah, S.sos 49 peremp uan

S1 Kasubag

Umum, Asset dan Kepegawai an

SNW

Sumber : Data Kepegawaian BAPPEDA Kab. Maros Tahun 2018

Dari table di atas menunjukkan informan dari instansi BAPPEDA Kabupaten Maros yang di pilih sesuai dengan kompetensi dan bidang masing-masing yang dapat memberikan keterangan yang di perlukan oleh peneliti.

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Setelah selesai melakukan penelitian di BAPPEDA Kab. Maros, selanjutnya data dikelompokkan dan direduksi dari hasil wawancara, observasi dan dokumen-dokumen yang terkait dengan Perencanaan Pembangunan Daerah. Hasil wawancara dan observasi dideskripsikan dalam bentuk kutipan sedangkan hasil telaah dokumen di gambarkan dengan penjelasan, ketiga data tersebut dikelompokkan sesuai dengan kecocokan dan persamaan informasi yang diperoleh sesuai permasalahn yang dibahas.

Dalam penelitian ini dikelompokkan dalam tiga variabel sebagaimana yang telah di tuangkan dalam kerangka konsep dengan menggunakan pendekatan sistem yaitu pertama aspek (Input) yang di gunakan dalam organisasi Bappeda Kab, Maros untuk menjalankan fungsinya dalam perencanaan pembangunan daerah dapat dilihat pada beberapa indikator meliputi Sumber Daya Manusia (SDM), Anggaran, dan Sarana Prasarana.

Kedua yaitu aspek (Proses) dalam pelaksanaan fungsi Bappeda dalam perencanaan pembangunan daerah meliputi pendekatan perencanaan pembangunan, mekanisme perencanaan pembangunan, efektivitas perencanaan pembangunan, dan hambatan yang di hadapi dalam perencanaan pembangunan. Sedangkan yang ketiga yaitu aspek (Output) pelaksanaan fungsi Bappeda dalam perencanaan pembangunan daerah dapat dilihat dari hasil akhir berupa adanya, RPJMD, dan RKPD tahun 2018.

Berdasarkan penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data penelitian lapangan yang menggunakan telaah dokumen, wawancara dan observasi, maka hasilnya dapat dideskripsikan sebagai berikut.

1. Aspek Input

Hasil penelitian tentang terkait aspek input organisasi Bappeda Kabupaten Maros dalam menjalankan fungsinya, dengan indikator meliputi: (a) sumber daya manusia, (b) anggaran, dan (c) sarana dan prasarana dapat digambarkan seperti berikut ini.

a. Sumber Daya Manusia

Dari hasil telaah dokumen diperoleh data bahwa Bappeda Kabupaten Maros memiliki sumber daya manusia (SDM) sebanyak 50 (lima puluh) orang yang terdiri dari 21 orang laki-laki dan 29 orang perempuan serta dengan kualifikasi pendidikan seperti disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 6

Keadaan Pegawai Bappeda Kabupaten Maros Tahun 2017 (berdasarkan jenis kelamin dan pendidikan)

Jenis Kelamin Pendidikan Terakhir

Jumlah

S2 S1 SLTA

1 2 3 4 5

Laki-laki 3 16 2 21

Perempuan 7 20 2 29

Seluruhnya 10 36 4 50

Sumber: data sekunder diolah, 2018

Tabel di atas menunjukkan bahwa Bappeda Kabupaten Maros dari segi kuantitas memiliki jumlah SDM yang memadai untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Bappeda dalam melaksanakan fungsinya

sebagai SKPD bertanggung jawab dalam perencanaan pembangunan daerah, dengan indikator kualifikasi pendidikan S1 dan S2 sebesar 92 % sedangkan yang pendidikan SLTA hanya 8 %. Hal ini sejalan dengan penjelasan Kasubag Umum, Asset, dan Kepegawaian Bappeda Maros, yang menegaskan bahwa:

“Pada dasarnya kami memiliki potensi SDM yang lebih dari cukup baik dari segi jumlah maupun dari segi latar belakang pendidikannya. Jadi dari segi jumlah kami memiliki SDM sebanyak 46 orang yang pendidikannya S2 dan S1 sedangkan yang pendidikan SLTA hanya 4 orang.”

(Wawancara SNW: 27 Juli 2018)

Sedangkan dari segi kualifikasi golongan kepangkatan Pegawai, Bappeda Kabupaten Maros memiliki SDM juga pada umumnya golongan III dan IV seperti yang disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 7

Keadaan Pegawai Bappeda Kabupaten Maros Tahun 2017 (berdasarkan golongan kepangkatan)

Jenis Kelamin Golongan Kepangkatan

Jumlah

IV III II

1 2 3 4 5

Laki-laki 2 15 4 21

Perempuan 1 22 6 29

Seluruhnya 3 37 10 50

Sumber: data sekunder diolah, 2018

Data dalam tabel di atas menunjukkan bahwa SDM Bappeda Kabupaten Maros dari segi kuantitas dan jenjang golongan kepangkatan sangat memadai dengan indikator SDM pada umumnya bernagkat/golongan III dan IV sebanyak 40 orang (80%) yang bernagkat golongan II hanya 10 orang (20%), sedangkat pangkat golongan I tidak

ada. Terkait dengan data tersebut dijelaskan oleh Kasubag Umum, Asset, dan Kepegawaian Bappeda Maros, bahwa:

“Dari segi kepangkatan golongan pegawai di Bappeda Maros sebagian besar sudah berpangkat/golongan IV dan III dan sesuai dengan syarat kepangkatan/golongan yang dipersyaratkan berdasarkan ketentuan yang berlaku sesuai tuntutan kualifikasi dan kompetensi jabatan yang ada.”(Wawancara SNW: 27 Juli 2018).

Selanjutnya diperoleh pula data dari hasil telaah dokumen terkait dengan keadaan pegawai Bappeda Kabupaten Maros berdasarkan jabatan struktural dan fungsional yang disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 8

Keadaan Pegawai Bappeda Kabupaten Maros Tahun 2017 (berdasarkan golongan kepangkatan)

Jenis Kelamin

Kelompok Jabatan

Jumlah Struktural

Fungsion al Perencan

a

Fungsion al Umum

1 2 3 4 5

Laki-laki 4 0 17 21

Perempuan 11 0 18 29

Seluruhnya 15 0 35 50

Sumber: data sekunder diolah, 2018

Data dalam tabel di atas menunjukkan bahwa Bappeda Kabupaten Maros ternyata belum didukung oleh adanya pegawai fungsional perencana, tetapi masih didominasi oleh pegawai fungsional umum sebanyak 70% dan pejabat struktural sebanyak 30%. Terkait dengan hal ini dijelaskan oleh Kepala Sub Bagian Umum, Aset dan Kepagawaian sebagai berikut:

“Selama ini memang kami belum pernah memiliki pegawai dalam jabatan fungsional perencana, tetapi untuk keperluan penguatan kompetensi perencana selalu dilakukan upaya penugasan pejabat struktural dan fungsional umum untuk mengikuti berbagai kegiatan pelatihan teknis perencana, workshop, seminar yang dilaksanakan oleh Bappenas dan Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan.”(Wawancara SNW : 27 Juli 2018).

Lebih lanjut dijelaskan oleh Kepala Sub Bagian Umum, Aset dan Kepagawaian Bappeda Kabupaten Maros, bahwa:

“Penugasan pejabat struktural dan pegawai fungsional yang dimaksud terkait adalah untuk pengembangan kompetensi dan pengembangan wawasan dibidang perencanaan pembangunan serta pemahaman dan penguasaan segala kebijakan baru dibidang perencanaan pembangunan daerah.” (Wawancara SNW: 27 Juli 2018).

Berdasarkan temuan penelitian dari hasil telaah dokumen dan hasil wawancara di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek input organisasi dari indikator ketersediaan SDM pada Bappeda Kabupaten Maros, sebagai berikut:

a) Dari segi kuantitas SDM, Bappeda Kabupaten Maros memiliki jumlah pegawai yang memadai sesuai kebutuhan,

b) Dari segi kualitas SDM, Bappeda Kabupaten Maros belum memiliki pegawai dalam jabatan fungsional perencana,

c) Namun untuk penguatan kompetensi bidang perencanaan, dilakukan upaya penugasan pejabat dan pegawai fungsional umum mengikuti pelatihan, workshop, dan seminar dibidang perencanaan pembangunan daerah.

b. Anggaran

Dari hasil telaah dokumen diperoleh data bahwa Bappeda Kabupaten Maros memiliki dukungan ketersediaan anggaran yang cukup memadai dan mengalami peningkatan jumlah dalam 3 tahun terakhir (2015, 2016 dan 2017). Ketersediaan anggaran Bappeda Kabupaten

Maros tersebut dalam tiga tahun terakhir dapat digambarkan dalam tabel berikut:

Tabel 9

Perkembangan Jumlah Anggaran Bappeda Kabupaten Maros Tahun 2015, 2016 dan 2017

Tahun Anggaran Pagu Anggaran (Rp) Keterang an

(1) (2) (3)

2015 4.251.750.100,-

2016 4.775.678.451,-

2017 4.963.915.758,-

Sumber: data sekunder diolah, 2018

Data dalam tabel di atas menggambarkan adanya kenaikan ketersediaan pagu anggaran pada Bappeda Kabupaten Maros dari tahun anggaran 2015 hingga 2017. Terjadinya kenaikan pagu anggaran dijelaskan oleh Kepala Sub bagian Perencanaan Keuangan, sebagai berikut:

“Memang kami di sediakan anggaran untuk perencanaan pembangunan, dalam tiga tahun terakhir ini pagu anggaran kami mengalami kenaikan yang cukup memadai untuk mendukung penguatan kapasitas Bappeda dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai koordinator perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Maros.” (Wawancara SRY:

27 Juli 2018)

Lebih lanjut dijelaskan oleh Kepala Sub bagian Perencanaan keuangan terkait dengan kenaikan pagu anggaran tersebut, bahwa;

“Kenaikan pagu anggaran kami tersebut terkait dengan penyesuaian kebutuhan anggaran untuk belanja langsung dalam artian pelaksanaan tugas pokok dibidang perencanaan pembangunan daerah, termasuk didalamnya pelaksanaan koordinasi Bappeda dengan seluruh SKPD dilingkup pemerintahan Kabupaten Maros.” (Wawancara SRY : 27 Juli 2018).

Dari hasil telaah dokumen terkait dengan pagu anggaran Bappeda Kabupaten Maros tersebut, khususunya pagu anggaran tahun anggaran 2017 diperoleh data bahwa 56,40 % dari pagu anggaran sebesar Rp.

4.963.915.758,- tersebut, yaitu sebanyak Rp. 2.799.648.487,- dialokasikan untuk belanja langsung untuk membiayai sebanyak 12 program kerja dengan jumlah kegiatan sebanyak 62, dengan rincian anggaran disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 10

Pagu Anggaran Bappeda Kab. Maros Tahun 2017 (Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program)

No Program Kerja Jumlah

Kegiatan Anggaran (Rp) 1 Program pelayanan administrasi

perkantoran 3 410.748.500,-

2 Program peningkatan Sarpras Aparatur 4 122.500.000,- 3 Program peningkatan disiplin Aparatu 1 122.500.000,- 4 Program peningkatan Kapasitas SDA 1 60.000.000,- 5 Program Perencanaan Pembangunan

Daerah 7 493.340.000,-

6 Program Perencanaan pembangunan

Ekonomi 8 422.780.000,-

7 Program Perencanaan Pembangunan Sosial

Budaya 7 131.005.000,-

8 Program Perencanaan SDM dan Masyarakat 7 133.890.000,- 9 Program Perencanaan Pembangunan

infrastruktur Daerah 12 716.485.000,-

10 Program Perencanaan Pembangunan kawasan

& Wilayah 6 71.205.000,-

11 Program Perencanaan Pembangunan TIK 3 10.650.000,- 12 Program Peningkatan KapasitasKelembagaan Perencanaan Daerah 3 116.375.000,-

Seluruhnya 62 Rp.

2.799.648.487, -

Sumber: data sekunder diolah, 2018

Terkait dengan data anggaran yang disajikan dalam tabel di atas, dijelaskan oleh Kepala Sub bagian Perencanaan dan Keuangan, bahwa:

“Anggaran Belanja Langsung pada Bappeda Kabupaten Maros sebesar 56,40% dari total anggaran yang ada, sebesar 17,83% digunakan untuk belanja pegawai. 78,18 % digunakan untuk barang dan jasa, dan sisanya 3,98% untuk belanja modal.” (Wawancara SRY: 27 Juli 2018)

Dari data tersaji dalam tabel dan penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa dukungan anggaran untuk pelaksanaan fungsi Bappeda dalam proses perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Maros cukup memadai dan tersedia secara berkesinambungan. Hal ini didukung dengan penjelasan Kepala Bidang Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan , sebagai berikut:

“Pelaksanaan fungsi Bappeda dalam proses perencanaan pembangunan daerah selama ini bisa berjalan dengan baik karena tersedianya anggaran yang cukup memadai yang teralokasikan dalam pagu anggaran Bappeda Kabupaten Maros dari tahun ketahun”.(Wawancara SRT: 27 Juli 2018).

Hal senada juga disampaikan oleh Kabid Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan, yang menegaskan bahwa;

“Kami dapat menjalankan fungsi Bappeda dalam proses perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Maros karena didukung adanya anggaran yang tersedia dan mencukupi kebutuhan pembiayaan anggaran program dan kegiatan yang telah dirancang dan ditetapkan.” (Wawancara SRT : 27 Juli 2018)

Berdasarkan temuan penelitian dari hasil telaah dokumen dan hasil wawancara di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek input organisasi dari indikator ketersediaan anggaran pada Bappeda Kabupaten Maros, sebagai berikut:

a) Dari segi kesinambungan dukungan anggaran pada Bappeda Kabupaten Maros dapat dikatakan mengalami peningkatan dari tahun ketahun,

b) Dari segi ketersediaan pagu anggaran pada Bappeda Kabupaten Maros cukup memadai untuk membiayai proses penyusunan perencanaan pembangunan daerah, dan

c) Namun untuk penguatan kompetensi bidang perencanaan, masih diperlukan adanya upaya peningkatan jumlah sesuai dengan tuntutan perkembangan dan kompleksitas permasalahan dalam proses perencanaan pembangunan.

c. Sarana dan Prasarana

Dari hasil telaah dokumen, wawancara dan observasi diperoleh data bahwa Bappeda Kabupaten Maros telah dilengkapi sarana dan prasarana yang diharapkan mampu mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya.

Untuk prasarana gedung meskipun belum memiliki gedung sendiri yang bersifat khusus namun telah disediakan gedung yang cukup memadai untuk menampung pelaksanaan tugas.

Adapun jenis sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Bappeda Kabupaten Maros dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:

Tabel 11

Daftar Sarana Prasarana Bappeda Kab. Maros (Tahun 2017)

No Jenis Barang Jumlah

1 Partisi (dinding penyekat) 1 Paket

2 Kendaraan Dinas :

a. Kendaraan roda 4 (empat) 2 unit

b. Kendaraan bermotor roda (dua) 14 unit

3 Laptop/Note Book 10 unit

4 Komputer (personal computer) 12 unit

5 Mesin Ketik Manual 1 unit

6 Air Conditioner (AC) 14 unit

7 TV Berwarna 1 unit

8 Infokus 1 unit

9 Global Postioning System (GPS) 1 unit

10 Kamera Foto/Digital 2 unit

11 Handycam 1 unit

12 Wireless 1 unit

13 Brankas 1 unit

14 Filling Cabinet 23 unit

15 Almari Kayu/Besi/Kaca 16 unit

16 Kursi Tamu 4 set

17 Meja Kerja (1 Biro) 15 unit

18 Kursi Putar 28 unit

19 Meja Rapat 2 unit

20 Kursi Rapat 19 unit

21 Kursi Lipat 57 unit

22 White Board 2 unit

23 Jam Dinding 1 unit

24 Pesawat Telepon 1 unit

25 Mesin Faximili 1 unit

26 Printer 15 unit

27 Pelubang Kertas 1 unit

28 Lemari Es 1 unit

29 Meja Kerja (1/2 Biro) 38 unit

30 Laminating 1 unit

31 Buffet Kayu 2 unit

32 UPS 6 unit

33 Lemari Besi 2 unit

34 Handy Talkie 1 unit

35 Gorden 1 paket

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Berdasarkan temuan dari hasil telaah dokumen dan hasil wawancara dapat hal ini dapat di sampaikan oleh Kasubag umum, asset dan kepegawaian Bappeda Kab. Maros bahwa:

“Sebenarnya kami belum mempunyai gedung tersendiri, kami masih satu atap dengan instansi lain tapi Alhamdulillah kami di dukung oleh sarana prasarana yang cukup memadai.

Jadi dalam hal perencanaan pembangunan untuk fasilitasnya ya cukup memadai”. (Wawancara SNW : 27 Juli 2018).

2. Aspek Proses

Efektifitas fungsi Bappeda dalam perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Maros dari aspek proses dilihat dari beberapa indikator yaitu;

a) Pendekatan Perencanaan Pembangunan, b) Mekanisme Perencanaan Pembangunan, c) Efektivitas Perencanaan Pembangunan, dan d) Hambatan yang dihadapi.

Berdasarkan penelitian lapangan yang dilakukan, hasilnya dapat di deskripsikan sebagai berikut;

a. Pendekatan Perencanaan Pembangunan

Dari hasil telaah dokumen, secara normatif dapat dipahami bahwa Perencanaan pembangunan berdasarkan jangka waktunya dan mengacu pada UU Nomor 25 Tahun 2004 dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Pembangunan Tahunan. RPJP merupakan rencana pembangunan untuk jangka waktu

20 tahun dan RPJM untuk jangka waktu 5 tahun. Hal ini didukung oleh Kepala Bappeda Maros yang menegaskan bahwa:

“Menurut UU Nomor 25 Tahun 2004 Pasal 15 RPJP Daerah memuat visi, misi, dan arah pembangunan daerah yang mengacu pada RPJP Nasional. Kemudian RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah terpilih yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Sedangkan RKPD yang merupakan perencanaan tahunan daerah adalah penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu pada RKP, memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan Daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat” (Wawancara NH, 28 Juli 2018) .

Terkait dengan hal tersebut, Kepala Bappeda Maros lebih lanjut menegaskan bahwa :

“Pendekatan Perencanaan pembangunan yang dilaksakanakan oleh Bappeda Maros adalah mengacu pada sistem perencanaan pembangunan nasional. Artinya bahwa pembangunan yang dilaksanakan didaerah tidak terlepas dari konsep rencana pembangunan nasional, karenanya dalam menyusun program pembangunan daerah tetap mengacu kepada rencana pembangunan nasional, baik rencana pembangunan jangka panjang maupun menengah.

(Wawancara HN, 28 Juli 2018).

Hal ini sejalan dengan hasil telaah dokumen yang menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan PP No. 8 Tahun 2008 menggunakan kombinasi pendekatan politik, teknokratik, partisipatif, atas-bawah (topdown) dan bawah-atas (bottomup). Adapun pokok-

Dokumen terkait