4. R/C Rasio (Revenue/Cost Ratio)
2.3 Aspek Sosial
Istilah sosial merupakan segala sesuatu yang dipakai sebagai acuan dalam berinteraksi antar manusia dalam konteks masyarakat atau komuniti, sebagai acuan berarti sosial bersifat abstrak yang berisi simbol-simbol berkaitan dengan pemahaman terhadap lingkungan, dan berfungsi untuk mengukur tindakan- tindakan yang dimunculkan oleh individu-individu sebagai anggota suatu masyarakat (Rudito, 2013).
2.3.2 Aspek Pengetahuan
pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, karena perilaku yang didasarkan oleh pengetahuan akan lebih anggeng dari pada perilaku tidak disadari oleh pengetahuan. Jadi dapat disimpulkan pengetahuan adalah hasil tahu dari pengamatan sendiri atau dari pengalaman orang lain yang merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan (Hamrat, 2018).
Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah
dengan jenjang yang paling tinggi. Kedelapan jenjang atau aspek yang dimaksud adalah pengetahuan (Know), pemahaman (comprehend) , penerapan (apply), analisis (analyze), evaluasi (evaluate), sintesis (synthesize), imagine dan create (Dettmer, 2006:73).
1. pengetahuan (Know), kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, rumus- rumus, dan sebagaainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. Pengetahuan atau ingatan adalah merupakan proses berpikir yang paling rendah.
2. pemahaman (comprehend), kemampuan sesorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat tanpa harus menghubungkannya dengan hal-hal lain. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi.
3. penerapan (apply), kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip- prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya, dalam situasi yang baru dan kongkret. Pnerapan ini adalah merupakan proses berpikir setingkat lebih tinggi ketimbang pemahaman.
4. analisis (analyze), kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan di antara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor-faktor lainnya. Jenjang analisis adalah setingkat lebih tinggi ketimbang jenjang aplikasi.
5. sintesis (synthesize), kemampuan berpikir yang merupakan kebalikan dari
menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru.
Jenjang sintesis kedudukannya setingkat lebih tinggi dari pada analisis.
6. evaluasi (evaluate), penilaian/evaluasi disini merupakan kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhdap suatu kondisi, nilai atau ide, misalkan jika seseorang dihadapkan pada bebrapa pilihan makan ia akan mampu memilih satu pilihan yang terbaik sesuai dengan patokan- patokan atau kriteria yang ada.
3.
4.
Kajian Penelitian
“Inovasi Nugget Ayam Broile Dengan Penambahan Tepung Ampas Tahu Terhadap Mutu Produk Dan Daya Terima Konsumen Di Kelurahan Penatoi
Kecamatan Mpunda Kota Bima”
Sasaran
KWT Melati Kelurahan Penatoi Kecamatan
Mpunda KONDISI SAAT INI
1. Potensi ampas tahu di kelurahan Penatoi kecamatan Mpunda sangat melimpah.
2. Terdapat komuditas peternakan ayam broiler yang diusahakan petani di WKPP Mpunda berjumlah 28.000 ekor di kecamatan Mpunda kota bima.
3. Pelaku usaha masih belum mengetahui pemanfaatan ampas tahu.
HARAPAN
1. Peternak dapat memanfaatkan potensi limbah ampas tahu yang ada di kelurahan Penatoi kecamatan mpunda kota bima.
2. Peternak mampu menggolah daging ayam broiler menjadi nugget dengan penambahan tepung ampas tahu guna meningkatkan perekonomian.
3. Pelaku usaha mampu memanfaatkan ampas tahu.
MASALAH
Pelaku usaha belum mengetahui manfaat ampas tahu dalam pembuatan nugget ayam broiler.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana perbedaan penambahan tepung ampas tahu pada nugget ayam broiler terhadap daya terima konsumen dan mutu kimia ?
2. Bagaimana hasil kaji ekonomi pembuatan nugget ayam broiler dengan penambahan tepung ampas tahu ?
3. Bagaimana rancangan penyuluhan dan hasil uji coba rancangan penyuluhan tentang tingkat pengetahuan sasaran terhadap pembuatan nugget ayam broiler penambahan tepung ampas tahu di Kelurahan Penatoi Kecamatan Mpunda Kota Bima ?
4. Bagaimana peningkatan pengetahuan sasaran terhadap pembuatan nugget penambahan ampas tahu terhadap mutu produk dan daya terima konsumen?
Tujuan
1. Untuk mengetahui perbedaan penambahan tepung ampas tahu pada nugget ayam broiler terhadap daya terima konsumen dan mutu kimia.
2. Untuk mengetahui hasil kaji ekonomi pembuatan nugget ayam broiler dengan subtitusi tepung ampas tahu.
3. Untuk mengetahui rancangan penyuluhan dan hasil uji coba rancangan penyuluhan tentang tingkat pengetahuan sasaran terhadap pembuatan nugget ayam broiler penambahan tepung ampas tahu di Kelurahan Penatoi Kecamatan Mpunda Kota Bima.
4. Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan sasaran terhadap pembuatan nugget penambahan ampas tahu terhadap mutu produk dan daya terima konsumen pada tahap yang dievaluasi
Rancangan Penyuluhan IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH
Materi
Pembuatan Nugget Ayam Broiler Dengan Penambahan Tepung Ampas
Media
Power Poin, Vidio Tutorial dan Leatflet
Matode Ceramah dan Diskusi
C
Pelaksanaan Penyuluhan
H0 : Tidak terdapat perbedaan hasil uji organoleptik dan hasil uji proksimat meliputi uji kadar kaborhidrat , kadar protein, kadar lemak, kadar serat, kadar abu dan kadar air antara perlakuan P0 (100% daging ayam), P1 (90% daging ayam dan 10% tepung ampas tahu), P2 (80% daging ayam dan 20% tepung ampas tahu), P3 (70% daging ayam dan 30% tepung ampas tahu), P4 (60% daging ayam dan 40% tepung ampas tahu) dan P5 (50% daging ayam dan 50% tepung ampas tahu) pada nugget ayam broiler dengan penambahan tepung ampas tahu.
H1 : Terdapat perbedaan hasil uji organoleptik dan hasil uji proksimat meliputi uji kadar kaborhidrat , kadar protein, kadar lemak, kadar serat, kadar abu dan kadar air antara perlakuan P0 (100% daging ayam), P1 (90% daging ayam dan 10% tepung ampas tahu), P2 (80% daging ayam dan 20%
tepung ampas tahu), P3 (70% daging ayam dan 30% tepung ampas tahu), P4 (60% daging ayam dan 40% tepung ampas tahu) dan P5 (50% daging ayam dan 50% tepung ampas tahu) pada nugget ayam broiler dengan penambahan tepung ampas tahu.
Kegiatan yang dilaksanakan ada 2 yaitu kegiatan teknis dan penyuluhan.
Kegiatan teknis meliputi pembuatan nugget ayam broiler dengan penambahan tepung ampas tahu dan dilanjutkan dengan uji organoleptik. Pembuatan nugget ayam broiler serta uji organoleptik oleh 25 panelis dilakukan di Kelurahan Penatoi Kecamatan Mpunda Kota Bima. Dilanjutkan dengan Uji proksimat meliputi uji kadar kaborhidrat , kadar protein, kadar lemak, kadar serat, kadar abu dan kadar air dilakukan di Laboratorium Universitas Mataram (UNRAM). Inovasi nugget ayam broiler dilaksanakan pada bulan maret 2022 sampai april 2022.
Selanjutnya kegiatan penyuluhan pertanian dilaksanakan pada bulan Mei 2022 di Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Kelurahan Penatoi Kecamatan Mpunda Kota Bima.