• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAHAPAN PENYELENGARAAN P3-TGAI

Penyelenggaraan P3-TGAI terdiri atas tahapan:

a. persiapan;

b. perencanaan;

c. pelaksanaan; dan d. penyelesaian kegiatan.

Kegiatan P3-TGAI diselenggarakan dengan memperhatikan kebutuhan, kesulitan, dan aspirasi setiap orang baik laki-laki maupun perempuan termasuk lansia, kelompok disabilitas, dan berkebutuhan khusus lainnya, sehingga tercipta kesetaraan dan keadilan gender. Untuk itu akses partisipasi, kontrol dan manfaat harus dibuka seluas-luasnya pada seluruh kelompok masyarakat baik laki-laki, perempuan termasuk lansia, kelompok disabilitas dan berkebutuhan khusus lainnya di setiap tahapan kegiatan.

Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan usulan prioritas yang telah disusun melalui proses musyawarah desa. Selain itu, pemberdayaan masyarakat petani juga bertujuan untuk memperkuat dan meningkatkan kemandirian masyarakat petani dalam kegiatan pengelolaan jaringan irigasi.

Dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 pada pelaksanaan P3-TGAI maka perlu adanya langkah-langkah pencegahan, penanganan, dan pengendalian penyebaran Covid-19 dalam tahapan pelaksanaan P3-TGAI.

Selama masa penanganan penyebaran Covid-19, tata cara pencegahan, penanganan, dan pengendalian penyebaran Covid-19 dalam pelaksanaan P3-TGAI terdiri atas:

1. Tata cara pelatihan/sosialisasi/musyawarah desa/rapat P3-TGAI dilakukan dengan ketentuan penyelenggara harus:

a. melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 dan menyediakan fasilitas kesehatan sesuai dengan standar dan aturan yang berlaku;

b. melakukan penyemprotan disinfektan pada seluruh tempat acara/pertemuan dan fasilitasnya; dan

c. melaksanakan secara bertahap dan membatasi jumlah peserta dengan tetap menjaga jarak (physical distancing) dengan kebutuhan ruang 2,5 m2 (dua koma lima meter persegi) per-orang.

2. Tata cara pelaksanaan pekerjaan fisik P3-TGAI dilakukan dengan ketentuan:

a. melaksanakan pekerjaan dengan membatasi jumlah pekerja dengan cara menjaga jarak (physical distancing) minimal 2 m (dua meter) antar pekerja;

b. para pekerja menggunakan masker dan pencuci tangan (air, sabun dan hand sanitizer);

c. pengawas lapangan/TPM memulangkan pekerja yang terindikasi memiliki suhu tubuh di atas 38 (tiga puluh delapan) derajat celcius;

d. dalam hal ditemukan pekerja di lapangan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19, maka pelaksanaan kegiatan mengikuti prosedur berdasarkan Instruksi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 02/IN/M/2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran COVID-19 Dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

Tahap pelaksanaan kegiatan P3-TGAI sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 :

Bagan Alir Kegiatan P3-TGAI

Mulai

Pembentukan TPB

Tidak Valid

Pembentukan TTP

Penyusunan Petunjuk Teknis P3-TGAI

Penjaringan Calon Lokasi P3-TGAI

oleh TPB

Validasi Calon Lokasi

D.I. Oleh TPB

Valid

Usulan Lokasi D.I. P3-TGAI dari Kepala BBWS/BWS ke Direktur Jenderal SDA tembusan ke Direktur

Bina O&P SK Penetapan Lokasi D.I. P3-TGAI

Pengadaan Konsultan Tingkat Pusat Pengadaan Konsultan

Tingkat BBWS/BWS dan TPM

TAHAP PERSIAPAN

Sosialisasi Kegiatan P3-TGAI di Tingkat Pusat

oleh TTP

ToT kepada TPB dan/atau KMB oleh TTP Pelatihan kepada TPM oleh

TPB A TTP

Menyampaikan Usulan Lokasi

Usulan Calon Lokasi dari P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau

dengan nama lain

BBWS/BWS

Dinas PUPR Provinsi/ Kab./Kota

TTP Penyesuaian Alokasi pagu anggaran

A

Sosialisasi P3-TGAI Tingkat BBWS/BWS oleh TPB Sosialisasi P3-TGAI di Tingkat

Penerima P3-TGAI oleh TPM

Musyawarah Desa I Usulan Calon Penerima

P3-TGAI kepada PPK

Tidak Verifikasi

Calon P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan

nama lain Penerima P3-TGAI oleh

KMB Ya

Penetapan dan Pengesahan P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain

Survei Kondisi Jaringan Irigasi Musyawarah Desa II

Penyusunan Rencana Kerja P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain Usulan Rencana Kerja P3A, GP3A, dan/atau

IP3A atau dengan nama lain kepada PPK

Verifikasi

Rencana Kerja P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan

nama lain oleh KMB

Tidak

Ya

Persetujuan Rencana Kerja P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain oleh PPK

B

TAHAP PERSIAPANTAHAP PERENCANAAN

Penandatanganan Pakta Integritas dan Perjanjian Kerja Sama

Pencairan Dana Tahap I (Sebesar 70 %)

Musyawarah Desa III

Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan P3- TGAI

Pelaksanaan, Pemantauan, Pengawasan dan Evaluasi, Pelaporan, dan Pendokumentasian Kegiatan P3-TGAI

Pencairan Dana Tahap II (Sebesar 30 %) Progres Fisik Min. 50 %

Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K) P3-TGAI Penyerahan Pekerjaan P3-TGAI dari P3A, GP3A,

dan/atau IP3A atau dengan nama lain ke PPK Penyerahan Pekerjaan P3-TGAI dari

PPK ke Kasatker

Penyerahan Pekerjaan P3-TGAI dari Kasatker ke Pemerintah Desa untuk selanjutnya pengelolaannya diserahkan

ke P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain

SELESAI B

TAHAP PELAKSANAANTAHAP PENYELESAIAN KEGIATAN

Pemeliharaan hasil Pekerjaan P3-TGAI oleh P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain

1. Tahap persiapan

Tahap persiapan P3-TGAI terdiri atas:

a. pembentukan TTP

TTP ditetapkan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Air.

b. penyusunan petunjuk teknis penyelenggaraan P3-TGAI

TTP menyusun petunjuk teknis penyelenggaraan P3-TGAI sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam pedoman penyelenggaraan P3-TGAI yang ditetapkan oleh Menteri.

Petunjuk teknis penyelenggaraan P3-TGAI tersebut ditetapkan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Air.

c. pembentukan TPB

TPB dibentuk oleh Kepala BBWS/BWS yang terdiri atas unsur BBWS/BWS, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi atau dengan nama lain dan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten/Kota atau dengan nama lain.

Dalam hal di daerah irigasi lokasi P3-TGAI terdapat Pengamat dan/atau Juru Pengairan, maka keanggotaan TPB dibantu oleh Pengamat dan/atau Juru Pengairan.

d. penjaringan usulan lokasi daerah irigasi penerima P3-TGAI

Penjaringan usulan lokasi daerah irigasi penerima P3-TGAI dilaksanakan pada tahun sebelumnya (n-1).

Lokasi daerah irigasi pelaksanaan P3-TGAI ditentukan berdasarkan:

1) Usulan BBWS/BWS

2) Usulan instansi pemerintah daerah; dan/atau 3) Usulan aspirasi masyarakat.

Usulan lokasi daerah irigasi penerima P3-TGAI dari BBWS/BWS berasal dari usulan P3A/GP3A/IP3A atau dengan nama lain pada daerah irigasi kewenangan pusat.

Usulan lokasi daerah irigasi dari instansi pemerintah daerah meliputi usulan dari:

1) Dinas Pekerjaan Umum Provinsi atau dengan nama lain pada daerah irigasi kewenangan provinsi; atau

2) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten/Kota atau dengan nama lain pada daerah irigasi kewenangan kabupaten/kota.

Usulan lokasi daerah irigasi penerima P3-TGAI dari aspirasi masyarakat ditentukan sebagai berikut:

1) jaringan irigasi tersier pada daerah irigasi kewenangan pemerintah pusat, provinsi dan/atau kabupaten/kota diusulkan oleh P3A/GP3A/IP3A atau dengan nama lain; dan

2) jaringan irigasi desa diusulkan oleh Kepala Desa;

Usulan lokasi daerah irigasi penerima P3-TGAI dari instansi pemerintah daerah; dan/atau aspirasi masyarakat disampaikan melalui surat resmi kepada kepala BBWS/BWS.

Dalam hal usulan aspirasi masyarakat disampaikan kepada TTP, maka TTP akan menyampaikan usulan tersebut kepada BBWS/BWS.

Tahapan penjaringan usulan lokasi selanjutnya adalah:

1) BBWS/BWS melakukan rekapitulasi seluruh usulan yang masuk;

2) BBWS/BWS menyampaikan hasil rekapitulasi usulan kepada TTP;

3) TTP melakukan penyesuaian alokasi masing-masing BBWS/BWS;

4) TTP menyampaikan hasil penyesuaian alokasi ke masing-masing BBWS/BWS; dan

5) Kepala BBWS/BWS menugaskan TPB untuk melakukan validasi terhadap calon lokasi daerah irigasi penerima P3-TGAI.

Persyaratan calon lokasi P3-TGAI adalah sebagai berikut:

1) calon lokasi daerah irigasi penerima kegiatan P3-TGAI sesuai dengan kriteria Petunjuk Teknis Penyelenggaraan P3-TGAI;

2) ketersediaan sumber air;

3) diprioritaskan sudah terbentuk P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain sesuai syarat dan urutan prioritas penerima P3- TGAI;

4) tidak tumpang tindih dengan pekerjaan P3-TGAI tahun-tahun sebelumnya.

Contoh format surat usulan calon lokasi daerah irigasi penerima P3- TGAI dari kepala desa sebagaimana tercantum dalam Format 3 Lampiran II.

Contoh format surat usulan calon lokasi daerah irigasi penerima P3- TGAI dari P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain sebagaimana tercantum dalam Format 4 Lampiran II.

e. validasi calon lokasi daerah irigasi penerima P3-TGAI

Validasi dilaksanakan oleh TPB untuk memastikan kelayakan calon lokasi daerah irigasi penerima P3-TGAI terhadap:

1. calon lokasi daerah irigasi penerima kegiatan P3-TGAI sesuai dengan kriteria Petunjuk Teknis Penyelenggaraan P3-TGAI;

2. ketersediaan sumber air;

3. sudah terbentuk P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain sesuai syarat dan urutan prioritas penerima P3-TGAI; dan

4. tidak tumpang tindih dengan pekerjaan P3-TGAI tahun-tahun sebelumnya.

Contoh Format Validasi Calon Lokasi Daerah Irigasi Penerima P3-TGAI sebagaimana tercantum dalam Format 5 Lampiran II.

f. Usulan BBWS/BWS

Hasil validasi calon lokasi daerah irigasi penerima P3-TGAI dituangkan dalam berita acara hasil validasi yang disampaikan kepada kepala BBWS/BWS sebagai usulan calon lokasi penerima P3- TGAI kepada Direktur Jenderal Sumber Daya Air dengan tembusan ke Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan.

Contoh format lampiran berita acara validasi calon lokasi daerah irigasi penerima P3-TGAI sebagaimana tercantum dalam Format 6 Lampiran II.

g. penetapan lokasi daerah irigasi penerima P3-TGAI

Berdasarkan usulan lokasi P3-TGAI oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Menteri menetapkan lokasi daerah irigasi penerima P3-TGAI.

Perubahan penetapan lokasi daerah irigasi penerima P3-TGAI, dapat dilaksanakan dalam hal:

1) terdapat kesalahan pengetikan nama daerah irigasi, nama kabupaten/kota, dan/atau nama kecamatan;

2) terdapat perubahan data administrasi;

3) terjadi perubahan jumlah lokasi daerah irigasi;

4) terjadi perubahan urutan prioritas pelaksanaan P3-TGAI;

dan/atau

5) terjadi permasalahan sosial dan/atau permasalahan teknis sehingga kegiatan P3-TGAI tidak dapat dilaksanakan.

Perubahan penetapan lokasi daerah irigasi penerima P3-TGAI sebagaimana dimaksud di atas ditetapkan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Air atas nama Menteri.

h. pengadaan KMP, KMB, dan TPM

Pengadaan KMP, KMB, dan TPM dilakukan melalui mekanisme pengadaan barang dan jasa berdasarkan peraturan perundang- undangan mengenai pengadaan barang/ jasa pemerintah.

Untuk pengadaan KMP diproses melalui Satuan Kerja Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan.

Sedangkan untuk pengadaan KMB dan TPM diproses melalui pengadaan barang dan jasa pada Satuan Kerja BBWS/BWS yang diberi penugasan untuk melaksanakan P3-TGAI.

i. sosialisasi kegiatan P3-TGAI di tingkat pusat

Setelah ditetapkannya Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang penetapan lokasi daerah irigasi penerima P3-TGAI, TTP melaksanakan sosialisasi kegiatan P3-TGAI yang meliputi sosialisasi Pedoman Penyelenggaraan P3-TGAI dan Petunjuk Teknis P3-TGAI kepada Kepala BBWS/BWS, Kasatker, PPK, dan TPB.

j. pelatihan kepada TPB dan/atau KMB untuk menjadi pelatih

Pelatihan dilaksanakan oleh TTP kepada TPB dan/atau KMB untuk menjadi pelatih dalam rangka pembekalan pelaksanaan P3-TGAI kepada TPM.

k. pelatihan kepada TPM

Untuk memberikan pembekalan pendampingan TPM kepada P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain dalam pelaksanaan P3- TGAI, TPB melakukan pelatihan kepada TPM dengan difasilitasi oleh Kasatker.

l. sosialisasi P3-TGAI di tingkat BBWS/BWS

Sosialisasi P3-TGAI di tingkat BBWS/BWS dilaksanakan oleh TPB kepada camat, kepala desa, pengamat dan juru pengairan pada daerah irigasi penerima P3-TGAI.

Materi dan topik sosialisasi P3-TGAI meliputi:

1) Penjelasan maksud, tujuan, sasaran dan prinsip pendekatan P3- TGAI;

2) Penjelasan tahapan persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan tahap penyelesaian P3-TGAI;

3) Penjelasan kriteria usulan rehabilitasi jaringan irigasi, peningkatan jaringan irigasi, dan/atau pembangunan jaringan irigasi;

4) Penjelasan sumber dana dan mekanisme penyaluran dana;

5) Penjelasan tugas dan tanggung jawab penerima P3-TGAI; dan 6) Penjelasan tentang pakta integritas.

Selain materi dan topik dimaksud di atas, selama masa penanganan penyebaran Covid-19, TPB juga harus menjelaskan tata cara pencegahan, penanganan, dan pengendalian penyebaran Covid-19

kepada camat, kepala desa, pengamat dan juru pengairan pada daerah irigasi penerima P3-TGAI.

Dalam hal diperlukan, BBWS/BWS dapat melibatkan TPM dalam sosialisasi P3-TGAI di tingkat BBWS/BWS.

m. sosialisasi P3-TGAI di tingkat penerima P3-TGAI

Sosialisasi P3-TGAI di tingkat penerima P3-TGAI dilaksanakan oleh TPM untuk memberikan penjelasan petunjuk teknis penyelenggaraan P3-TGAI dan pakta integritas serta tata cara pencegahan, penanganan, dan pengendalian penyebaran Covid-19 kepada P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain dan aparatur desa.

Contoh format berita acara sosialisasi P3-TGAI di tingkat penerima P3- TGAI sebagaimana tercantum dalam Format 7 Lampiran II.

n. musyawarah desa I

Musyawarah desa I dilaksanakan di tingkat desa dengan didampingi oleh TPM untuk melakukan pemilihan dan penetapan P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain calon penerima P3-TGAI serta pembentukan penyelenggara swakelola. Susunan anggota penyelenggara swakelola agar melibatkan peran perempuan.

Penyelenggara swakelola terdiri atas:

1) Tim Persiapan;

2) Tim Pelaksana; dan 3) Tim Pengawas.

Hasil musyawarah desa I tersebut dituangkan dalam berita acara.

Contoh format berita acara musyawarah desa I sebagaimana tercantum dalam Format 8 Lampiran II.

Berdasarkan Musyawarah Desa I di atas, ketua P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain menyampaikan usulan calon penerima P3-TGAI dan susunan keanggotaan penyelenggara swakelola beserta dokumen administrasi pendukung lainnya yang diperlukan kepada PPK.

Usulan calon penerima P3-TGAI disampaikan secara tertulis dengan melampirkan surat pernyataan kesediaan melaksanakan kegiatan P3- TGAI secara swakelola.

Pelaksanaan musyawarah desa I dilakukan dengan tetap mengikuti protokol penanganan penyebaran Covid-19.

Contoh format surat usulan calon penerima P3-TGAI sebagaimana tercantum dalam Format 9 Lampiran II dan contoh format surat

pernyataan kesediaan melaksanakan kegiatan P3-TGAI secara swakelola sebagaimana tercantum dalam Format 10 Lampiran II.

o. verifikasi calon P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain penerima P3-TGAI

Verifikasi calon P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain penerima P3-TGAI dilakukan oleh KMB.

KMB menyampaikan hasil verifikasi calon P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain penerima P3-TGAI tersebut kepada PPK.

Verifikasi calon P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain penerima P3-TGAI tersebut dilakukan dengan memeriksa kelengkapan administrasi.

Pelaksanaan verifikasi calon P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain penerima P3-TGAI tersebut, dilakukan untuk memeriksa:

1) keabsahan administrasi identitas calon P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain penerima P3-TGAI;

2) kelengkapan dan keabsahan data pengurus P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain (dilengkapi kartu tanda penduduk masing-masing pengurus yang masih berlaku);

3) nomor rekening pada bank pemerintah atas nama P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain (bukan bank perkreditan rakyat dan tidak atas nama perseorangan); dan

4) data pengalaman dan kompetensi P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain dalam melaksanakan rehabilitasi jaringan irigasi, peningkatan jaringan irigasi, dan/atau pembangunan jaringan irigasi.

p. penetapan dan pengesahan P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain

Berdasarkan hasil verifikasi calon P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain penerima P3-TGAI yang dilakukan oleh KMB, PPK melakukan penetapan P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain penerima P3-TGAI untuk selanjutnya disahkan oleh Kasatker.

Contoh format surat keputusan penetapan P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain penerima P3-TGAI sebagaimana tercantum dalam Format 11 Lampiran II.

2. Tahap perencanaan

Pada tahap perencanaan kegiatan, P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain berkoordinasi dengan Juru/Mantri Pengairan di wilayahnya.

Tahap perencanaan P3-TGAI terdiri atas:

a. survei kondisi jaringan irigasi

Survei kondisi jaringan irigasi dilaksanakan oleh P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain dengan didampingi oleh TPM dengan tujuan untuk pengumpulan data kondisi jaringan irigasi.

Hasil survei kondisi jaringan irigasi akan digunakan untuk menyusun usulan rehabilitasi jaringan irigasi, peningkatan jaringan irigasi, dan/atau pembangunan jaringan irigasi, sket lokasi, sket desain, serta rencana anggaran biaya.

b. musyawarah desa II

Musyawarah desa II dilaksanakan oleh P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain dengan didampingi oleh TPM. Musyawarah desa II bertujuan untuk menentukan prioritas usulan rehabilitasi jaringan irigasi, peningkatan jaringan irigasi, dan/atau pembangunan jaringan irigasi yang akan dilaksanakan dalam kegiatan P3-TGAI.

Selain itu, musyawarah desa II dilaksanakan dalam rangka mencapai kesepakatan mengenai:

1). permasalahan jaringan irigasi pada lokasi tersebut;

2). usulan penanganan masalah jaringan irigasi;

3). pemilihan upaya penanganan masalah jaringan irigasi berdasarkan urutan prioritas; dan

4). perumusan rencana kerja P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain.

Hasil Musyawarah Desa II dituangkan dalam Berita Acara.

Pelaksanaan musyawarah desa II dilakukan dengan tetap mengikuti protokol penanganan penyebaran Covid-19.

Contoh format berita acara pelaksanaan musyawarah desa II sebagaimana tercantum dalam Format 12 Lampiran II.

c. penyusunan rencana kerja P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain

Penyusunan rencana kerja dilaksanakan oleh P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain dengan didampingi TPM.

Untuk daerah irigasi kewenangan pusat, provinsi dan/atau kabupaten/kota, rencana kerja P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain diketahui oleh Juru Pengairan. Untuk irigasi desa, rencana kerja P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain diketahui oleh Kepala Desa/Lurah.

Contoh format penyusunan rencana kerja P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain sebagaimana tercantum dalam Format 13 Lampiran II.

Rencana kerja P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain tersebut meliputi:

1) sket lokasi dan sket desain

Contoh format sket lokasi sebagaimana tercantum dalam Format 14 Lampiran II.

2) jenis dan kuantitas kegiatan usulan rehabilitasi jaringan irigasi, peningkatan jaringan irigasi, dan/atau pembangunan jaringan irigasi yang akan dilaksanakan, berupa perhitungan volume pekerjaan

Contoh format perhitungan volume sebagaimana tercantum dalam Format 15 Lampiran II.

3) rencana anggaran biaya

Contoh format rencana anggaran biaya sebagaimana tercantum dalam Format 16 Lampiran II.

Rencana anggaran biaya dilampiri:

a). daftar satuan bahan, material, alat bantu, dan tenaga kerja Contoh format harga satuan bahan, material, alat bantu, dan tenaga kerja sebagaimana tercantum dalam Format 17 Lampiran II; dan

b). analisa harga satuan

Mekanisme penyusunan analisis harga satuan dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan mengenai analisis harga satuan.

Contoh format analisa harga satuan sebagaimana tercantum dalam Format 18 Lampiran II.

4) jadwal pelaksanaan kegiatan P3-TGAI

Contoh format jadwal pelaksanaan kegiatan P3-TGAI sebagaimana tercantum dalam Format 19 Lampiran II.

d. usulan rencana kerja P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain

Rencana kerja P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain beserta lampirannya disampaikan kepada PPK.

e. verifikasi rencana kerja P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain

Verifikasi rencana kerja P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain dilaksanakan oleh KMB. Hasil verifikasi rencana kerja P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain disampaikan kepada PPK.

Pelaksanaan verifikasi rencana kerja P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain, meliputi:

1) kelengkapan dan kesesuaian rencana kerja P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain dengan kriteria usulan rehabilitasi jaringan irigasi, peningkatan jaringan irigasi, dan/atau pembangunan jaringan irigasi; dan

2) jenis pekerjaan yang diusulkan dalam rencana kerja harus sesuai dengan kemampuan teknis P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain;

Hasil verifikasi rencana kerja P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain dilaporkan kepada PPK.

f. persetujuan rencana kerja P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain

Berdasarkan hasil verifikasi rencana kerja dari KMB, PPK memeriksa dan menyetujui rencana kerja P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain.

3. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan P3-TGAI terdiri atas:

a. penandatanganan pakta integritas dan perjanjian kerja sama.

Penandatanganan pakta integritas dilakukan oleh ketua P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain dengan diketahui oleh kepala desa dan PPK.

Pakta integritas dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dengan ketentuan:

1). rangkap pertama disimpan oleh ketua P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain;

2). rangkap kedua disimpan oleh kepala desa; dan 3). rangkap ketiga disimpan oleh PPK.

Penandatanganan perjanjian kerja sama dilaksanakan oleh PPK dengan ketua P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain.

Contoh format perjanjian kerja sama sebagaimana tercantum dalam Format 20 Lampiran II.

b. penyaluran atau pencairan dana P3-TGAI

Penyaluran atau pencairan dana P3-TGAI dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam BAB VI.

c. pelaksanaan rehabilitasi jaringan irigasi, peningkatan jaringan irigasi, dan/atau pembangunan jaringan irigasi

Pelaksanaan rehabilitasi jaringan irigasi, peningkatan jaringan irigasi, dan/atau pembangunan jaringan irigasi dilaksanakan oleh P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain secara swakelola atau tidak dipihakketigakan.

Dalam rangka pencegahan, penanganan, dan pengendalian penyebaran Covid-19, seluruh rangkaian kegiatan pekerjaan fisik P3- TGAI harus mengikuti protokol penanganan penyebaran Covid-19.

Proses pelaksanaan rehabilitasi jaringan irigasi, peningkatan jaringan irigasi, dan/atau pembangunan jaringan irigasi tersebut antara lain:

1). pekerjaan persiapan (misalnya pengukuran lapangan, pembersihan lapangan, penyiapan lokasi, dan penyediaan fasilitas kesehatan/fasilitas tambahan dalam rangka pencegahan, penanganan, dan pengendalian penyebaran Covid- 19);

2). pengadaan material, barang dan tenaga kerja

Pengadaan material dan barang harus sesuai dengan spesifikasi atau rincian material dan barang yang telah disepakati dan disetujui dalam rencana kerja P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain. Material yang akan digunakan harus diperiksa oleh Tim Pengawas.

Proses pengadaan material dan/atau barang dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pengadaan material dan/atau barang dapat dibeli langsung kepada penyedia material dan/atau barang. Alat bukti untuk pengadaan material, barang dan tenaga kerja berupa:

a). nota pembelian/bukti pembelian untuk pengadaan material dan/atau barang dengan nilai sampai dengan Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah); dan

b). kuitansi untuk pengadaan material dan/atau barang dengan nilai sampai dengan Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Nota pembelian/bukti pembelian dan kuitansi dengan nilai transaksi di atas Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) dibubuhi meterai dengan nominal Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah).

Dokumen terkait