I. Sumber Dana
Pendanaan P3-TGAI bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara tahun anggaran berjalan dalam:
a. DIPA Satuan Kerja Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan; dan b. DIPA Satuan Kerja yang diberi penugasan untuk melaksanakan P3-
TGAI di tingkat BBWS/BWS.
II. Alokasi Anggaran
1. Alokasi Dana P3-TGAI pada P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain
Dana P3-TGAI dialokasikan paling banyak sebesar Rp195.000.000,00 (seratus sembilan puluh lima juta rupiah) per P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain.
Ketentuan perpajakan dan pelaporan realisasi pajak pada kegiatan P3-TGAI dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
Dana P3-TGAI digunakan oleh P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain untuk rehabilitasi jaringan irigasi, peningkatan jaringan irigasi, dan/atau pembangunan jaringan irigasi yang dikerjakan atau dihasilkan sendiri oleh P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain secara swakelola atau tidak dipihakketigakan.
Jumlah dana tersebut sudah termasuk biaya yang dikeluarkan oleh P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain untuk persiapan, koordinasi, perencanaan, rapat pelaksanaan, penyediaan fasilitas kesehatan, penyediaan vitamin dan nutrisi tambahan, pelaporan dan dokumentasi paling banyak sebesar 5 % (lima per seratus).
2. Alokasi Dana Belanja Barang pada KMB dan TPM
Selain untuk gaji atau upah, PPK mengalokasikan biaya operasional dan kegiatan bagi KMB maupun untuk TPM sesuai dengan ketersediaan dana.
Biaya operasional untuk KMB tersebut terdiri atas:
a. KMB berupa Badan Usaha sudah termasuk didalam kontrak.
b. KMB berupa Konsultan Perorangan terdiri atas:
a) biaya mobilisasi dan demobilisasi;
b) biaya komunikasi;
c) biaya sewa kendaraan;
d) biaya transportasi (BBM);
e) biaya penyusunan laporan serta dokumentasi; dan f) sewa ruang kerja.
Biaya operasional dan pelaksanaan untuk TPM tersebut terdiri atas:
c. biaya komunikasi;
d. biaya sewa kendaraan;
e. biaya transportasi; dan
f. biaya penyusunan laporan yang menjadi tugas TPM.
3. Alokasi Dana Belanja Barang untuk Operasional Satker dan TPB Biaya yang digunakan untuk operasional Satker dan TPB terdiri atas:
a. biaya pengadaan;
b. biaya penyelenggaraan pelatihan bagi TPM;
c. biaya sewa kendaraan;
d. biaya perjalanan dinas untuk koordinasi dan pemantauan;
e. biaya alat tulis kantor;
f. biaya rapat/pertemuan/sosialisasi (misalnya snack/makan, sewa ruangan);
g. pengadaan fasilitas kesehatan dan fasilitas tambahan lainnya antara lain rapid test/swab antigen, thermometer gun, masker, hand gloves, hand sanitizer, sabun cuci tangan, cairan disinfektan, vitamin dan nutrisi tambahan;
h. honor TPB dan tenaga pembantu TPB;
i. honor rapat/transport lokal;
j. biaya penyusunan laporan;
k. biaya dokumentasi;
l. biaya publikasi; dan
m. honor narasumber dan tim pendukung P3-TGAI.
III. Proses Penyaluran atau Pencairan Dana 1. Penyaluran dana P3-TGAI
Penyaluran dana P3-TGAI berupa uang yang secara langsung disalurkan dari rekening kas negara ke rekening P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain melalui mekanisme lumpsum sesuai rencana kerja P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain.
2. Proses pencairan dana
Proses pencairan dana P3-TGAI kepada P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain sebagai berikut:
a. dalam rangka pelaksanaan P3-TGAI, ketua bersama bendahara P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain diwajibkan untuk membuka rekening di bank umum pemerintah terdekat.
Rekening tersebut dibuat atas nama P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain dengan ditandatangani bersama oleh ketua dan bendahara dengan 2 (dua) identitas diri dan nama yang berbeda.
Rekening P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain tidak boleh dibuka di bank perkreditan rakyat dan sejenisnya;
b. rencana kerja yang disampaikan kepada PPK dilampiri salinan buku rekening bank P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain;
c. P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain yang ditetapkan oleh PPK sebagai penerima P3-TGAI sudah harus memiliki bukti pengesahan paling rendah berupa akta notaris.
d. Proses pencairan dana P3-TGAI
Pencairan dana P3-TGAI dilakukan secara bertahap sebagai berikut:
1) Pencairan dana tahap I
Pencairan dana tahap I sebesar 70% dari nilai perjanjian kerja sama, yang dilaksanakan setelah penandatanganan pakta integritas dan perjanjian kerja sama.
Contoh format pakta integritas sebagaimana tercantum dalam Format 35 Lampiran II.
P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain mengajukan surat permohonan pencairan dana tahap I kepada PPK.
Contoh format surat permohonan pencairan dana tahap pertama sebagaimana tercantum dalam Format 36 Lampiran II.
Surat permohonan pencairan dana tahap I dilampiri:
a) salinan perjanjian kerja sama dan buku rekening bank P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain;
b) rencana penggunaan dana tahap I sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari nilai perjanjian kerja sama.
Contoh format rencana penggunaan dana sebagaimana tercantum dalam Format 37 Lampiran II;
c) surat pernyataan telah siap melaksanakan swakelola.
Contoh format surat pernyataan siap melaksanakan kegiatan P3-TGAI secara swakelola sebagaimana tercantum dalam Format 38 Lampiran II;
d) kuitansi tanda terima tahap I yang ditandatangani ketua P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain.
Contoh format kuitansi tanda terima sebagaimana tercantum dalam Format 39 Lampiran II; dan
e) salinan pengesahan P3A GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain paling sedikit dibuktikan dengan akta notaris.
2) Pencairan dana tahap II
Pencairan dana tahap II sebesar 30% dari nilai perjanjian kerja sama, dilaksanakan setelah progres kemajuan fisik mencapai paling sedikit 50% (lima puluh persen).
P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain mengajukan surat permohonan pencairan dana tahap II kepada PPK.
Contoh format surat permohonan pencairan dana tahap ke dua sebagaimana tercantum dalam Format 40 Lampiran II.
Surat permohonan pencairan dana tahap II dilampiri:
a) laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan fisik telah mencapai paling sedikit 50% (lima puluh persen), yang dibuktikan dengan berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan P3-TGAI;
b) rencana penggunaan dana tahap II sebesar 30% (tiga puluh persen) dari nilai perjanjian kerja sama;
c) laporan pendukung pencairan dana berupa:
i. dokumentasi pelaksanaan pekerjaan;
ii. salinan buku kas yang dilampirkan salinan bukti pembelian (nota)/kuitansi; dan
iii. salinan absensi tenaga kerja;
iv. catatan harian, laporan 2 (dua) mingguan dan bulanan;
d) kuitansi tanda terima tahap II yang ditandatangani oleh ketua P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain; dan
e) surat pernyataan tanggung jawab belanja (SPTB) ditandatangani oleh ketua P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain.
Contoh format surat pernyataan tanggung jawab belanja (SPTB) sebagaimana tercantum dalam Format 29 Lampiran II.
e. setelah seluruh lampiran surat permohonan pencairan tersebut di atas telah diterima oleh PPK, PPK melakukan proses pencairan dana P3-TGAI.