• Tidak ada hasil yang ditemukan

Baja Tulangan

Dalam dokumen BAB I : SYARAT TEKNIS UMUM (Halaman 36-40)

PEKERJAAN STRUKTUR

PASAL 2 PEKERJAAN BETON

4. Baja Tulangan

Sesuai ketentuan PBI - 2013 ayat 3.6 air untuk adukan dan merawat beton harus bersih, bebas dari bahan-bahan yang merusak beton/ baja tulangan atau campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Bila mana diperlukan harus :

 Dibuktikan dengan hasil test laboratorium.

 Biaya test menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Rencana Campuran Beton

Rencana rinci dari masing masing campuran yang di perlukan harus diserahkan kepada direksi untuk di periksa sedikinya 4 ( empat) pelaksanaan pengecoran beton). Dalam melaksanakan campuran beton tersebut, kekuatan serta kekedapan air harus menjadi tolak ukur yang utama, dengan memperhitubgkan jumlah air semen minimum dan maksimum, dan perbandingan air semen ( water semen ratio). Maksimum, Kekentalan campuran harus sesuai dengan slumnp test yang di isyaratkan. Rencana campuran harus di dasarkan pada kekuatan rencana rata-rata yang tidak kurang dari kuat tekan karakteristik di tambah dengan 7,5 N/mm2

Keterangan :

au = Tegangan leleh karakteristik.

0,2 = Tegangan karakteristik yang memberikan regangan tetap 0,2%.

1. Kawat beton : kawat pengikat beton harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimal 1 mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu, dan tidak bersepuh seng.

2. Mutu Besi U-24 dan U-40 dan kawat beton dimaksud diatas harus bebas dari kotoran- kotoran, karat, minyak, cat, kulit giling serta bahan lain yang mengurangi daya lekat terhadap beton.

3. Sambungan dan panjang lewatan/ overlaping besi beton harus sesuai dengan PBI 2002

& buku Petunjuk Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding Bertulang untuk Rumah dan Gedung, 1987, Buku Standard Tata Cara Penghitungan Struktur Beton untuk Bangunan dan Gedung, 1991, serta buku referensii lainnya yang releven dan setara.

Pelaksanaan Pekerjaan Pembengkokkan Besi.

1. Sebelum pekerjaan pembengkokkan besi beton, Kontraktor harus terlebih dahulu mempersiapkan daftar pembesian, sketsa dan gambar pembengkokkan dan menyerahkannya pada Konsultan Pengawas. Persetujuan atas gambar kerja oleh Konsultan Pengawas terbatas pada pelaksanaan secara umum sesuai dengan gambar.

1. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya akan ketelitian ukuran dan detail. Ukuran dan detail akan diperiksa di lapangan oleh Konsultan Pengawas pada waktu pemasangan pembesian.

2. Detail dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar standard detail/

peraturan atau standard yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.

3. Besi beton tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan sedemikian rupa, sehingga rusak atau cacat. Dilarang membengkokkan besi beton dengan cara pemanasan, besi beton dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan gambar.

4. Harus dipasang sedemikian rupa hingga sebelum dan selama pengecoran tidak berubah tempat.

5. Besi beton harus bebas dari kotoran, karat, minyak cat serta bahan lainnya yang dapat mengurangi daya lekat semen dengan besi baja.

6. Pekerjaan pembengkokan besi beton harus dilaksanakan dengan teliti sesuai dengan ukuran yang tertera pada gambar.

7. Harus diperhatikan khusus pada pembuatan tulangan geser (beugel) sehingga diperoleh ukuran yang sesuai dengan gambar kerja.

8. Batang dengan tekukan atau bengkokkan yang tidak tercantum dalam gambar tidak boleh dipakai.

9. Bengkokan atas haak harus dibengkokkan melingkari sebuah pasak dengan diameter tidak kurang dari 5 kali diameter besi beton, kecuali untuk besi beton yang lebih besar dari 25 mm dan pasak yang dipergunakan harus tidak kurang dari 8 kali diameter besi beton kecuali bila ditentukan lain.

10. Beugel dan batang pengikat harus dibengkokkan melingkari sebuah pasak dengan diameter tidak kurang dari 2 kali diameter minimum besi beton.

11. Semua pembesian harus mempunyai haak pada kedua ujungnya bila tidak ditentukan lain.

12. Diameter bengkokan yang diukur pada bagian dalam batang tulangan, selain dari untuk sengkang dan pengikat dengan ukuran D-10 hingga D-16, tidak boleh kurang dari nilai dalam Tabel.

13. Diameter dalam bengkokan untuk sengkang dan pengikat tidak boleh kurang dari 4db untuk batang tulangan D-16 dan yang lebih kecil. Untuk batang tulangan yang lebih besar dari D-16, diameter bengkokan harus sesuai dengan Tabel.

14. Diameter dalam bengkokan pada tulangan kawat las untuk sengkang dan pengikat tidak boleh kurang dari 4db untuk kawat ulir yang lebih besar dari D-7 dan 2db

untuk semua kawat lainnya. Bengkokan dengan diameter dalam kurang dari 8db

tidak boleh berada kurang dari 4db dari persilangan las yang terdekat.

Tabel Diameter minimum bengkokan

Ukuran batang tulangan Diameter

minimum

D-10 sampai D-25 6db

D-29, D-32, dan D-36 8db

D-44 dan D-56 10db

Pemasangan Besi Beton/ Pembesian 1. Pembersihan

Sebelum dipasang, besi beton harus bebas dari sisa logam, karat dan lapisan yang dapat merusak atau mengurangi daya ikat. Bila pengecoran beton ditunda, besi beton harus diperiksa kembali dan dibersihkan.

2. Pemasangan

a. Pembesian harus distel dengan cermat sesuai dengan gambar dan diikat dengan kawat atau jepitan yang sesuai pada persilangan dan harus ditunjang oleh penumpu atau logam dan penggantung logam.

b. Jepitan atau penumpu logam tidak boleh diletakkan menempel pada bekisting. Kawat beton harus dibengkokkan kearah dalam bekisting, sehingga diperoleh beton dekking yang telah ditentukan.

c. Bilamana tidak ditentukan lain, disamping perlengkapan yang biasa dipakai untuk memegang pembesian secara kokoh pada tempatnya, harus dipakai ketentuan berikut :

- Dalam pelat, berdiameter 12 mm berbentuk U dan Z dengan jarak 80- 100 cm, untuk menunjang penulangan bagian atas.

- Dalam dinding dengan 2 lapisan penulangan, pembagian jarak berbentuk U dan Z dengan jarak 180 - 200 cm.

a. Toleransi pada pemasangan penulangan harus sesuai SNI 2013.

Toleransi untuk d Toleransi untuk selimut beton yang disyaratkan

d < 200 mm 10 mm –10 mm

d > 200 mm 13 mm –13 mm

b. Pemeriksaan.

Sebelum dilakukan pengecoran. Kontraktor harus memberi tahukan kepada Pengawas bila penulangan sudah siap untuk diperiksa. Pemasangan penulangan harus diperiksa oleh Konsultan Pengawas

c. Panjang Penyaluran

Panjang penyaluran harus mengacu dalam standar gambar

STR- 002 dan SNI 2847:2013 PERSYARATAN BETON STRUKTURAL UNUTK BANGUNAN GEDUNG -2013 PADA PASAL 12

Panjang penyaluran yang digunakan = 1.3 Ld.

Untuk detail penyaluran di lihat pada Standar Gambar yang dIkeluarkan konsultan perencana.

Perawatan.

1. Besi beton harus disimpan dengan baik tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan di udara terbuka untuk jangka waktu yang panjang.

1. Bila besi beton telah terpasang sebagai tulangan struktur dan belum dilakukan pengecoran untuk jangka waktu yang lama (lebih dari 2 minggu), maka besi beton tersebut harus dilindungi dari terjadinya karatan, yakni dibungkus dengan campuran semen pasir dengan perbandingan 1 pc : 8 pasir.

Test dan Sertifikat.

1. Untuk mendapatkan jaminan atas kualitas atau mutu baja tulangan sesuai dengan RKS ini, maka pada saat pemesanan baja tulangan Pemborong harus menyerahkan sertifikat resmi dari Laboratorium, khusus ditujukan untuk keperluan proyek ini.

1. Setiap pengiriman 25000 kg baja tulangan harus diadakan tes periodik minimal 3 contoh untuk setiap diameter batang baja tulangan. Pengambilan contoh baja tulangan akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas.

2. Semua pengetesan tersebut diatas, harus dilakukan di laboratorium Lembaga Uji Konstruksi BPPT (LUK BPPT) Serpong atau lembaga lainnya yang direkomendasi oleh owner/ Konsultan Pengawas dan minimal sesuai dengan SII 0136-84. Mutu dan cara uji baja tulangan beton atau standard/ peralatan lain yang setara.

Semua biaya pengetesan tersebut ditanggung oleh Kontraktor.

5. Bekisting

Dalam dokumen BAB I : SYARAT TEKNIS UMUM (Halaman 36-40)