Jenis Transaksi
2. Basis Akrual (Accrual Basis)
Metode pencatatan akuntansi dimana setiap terjadi transaksi akan dicatat berdasarkan konsep pengakuan yang sesungguhnya
Contoh:
“PT Aman” pada tanggal 1 Januari 2011 membayar uang sewa gedung sebesar Rp 10.000.000,00 untuk dua bulan kedepan, maka pencatatan jurnalnya adalah:
1 Januari Sewa Dibayar Dimuka Rp 10.000.000,00
Kas Rp 10.000.000,00
148
149
Jurnal pada pencatatan dengan konsep basis akrual menunjukan bahwa nominal yang dibayarkan untuk sewa gedung senilai Rp 10.000.000,00 tidak dikategorikan sebagai beban yang terjadi pada saat itu (pada saat transaksi), melainkan pengeluaran untuk pembayaran ini masih dianggap sebagai harta perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan belum menerima manfaat dari aktivitas sewa gedung itu, meskipun telah dilakukan pembayaran terhadap penyewaan gedung. Untuk hal tersebut, maka perusahaan harus melakukan “penyesuaian” (adjustment), guna mencatatat penyesuaian yang benar-benar digunakan pada bulan berjalan.
Jurnal penyesuaian ini dapat dilakukan/dibuat pada akhir bulan untuk mengakui beban yang sesungguhnya.
Misalkan, berhubungan pada transaksi pencatatan akrual diatas, maka pada tanggal 31 Januari 2011 dan 28 Februari 2011, pencatatan jurnalnya adalah:
31 Januari Beban Sewa Rp 5.000.000,00
Kas Rp 5.000.000,00
28 Februari Beban Sewa Rp 5.000.000,00
Kas Rp 5.000.000,00
Karena pada dasarnya uang yang dibayarkan pada awal (saat terjadi transaksi) sebesar Rp 10.000.000,00 untuk digunakan dua bulan yaitu sebesar Rp 5.000.000, sehingga dalam pencatatan basis akrual akan dilakukan dua pencatatan jurnal, yaitu pencatatan pada saat terjadi transaksi, dan akan dilakukan pencatatan penyesuaian pada akhir periode untuk menggambarkan kondisi yang sebebarnya, dimana yang seharusnya diakui sebagai beban.
149
150 Konsep pencatatan akruallah yang menjadi dasar pembuatan jurnal
penyesuaian dalam siklus akuntansi tahap pengikhtisaran.
1.2 Sifat dan Proses Penyesuaian
Dalam periode akuntansi, banyak saldo akun dalam buku besar yang dapat dilaporkan dalam laporan keuangan tanpa adanya penyesuaian atas nilai tersebut, akan tetapi beberapa akun dari jenis transaksi yang belum menggambarkan kondisi sebenarnya. Pada dasarnya perusahaan akan mengeluarkan pembayaran secara tunai atas sesuatu yang dibebankan pada bulan berjalan karena memang itu adalah menjadi kewajiban yang harus dibayar, namun ada kalanya perusahaan membayar kewajiban yang sebenarnya belum memasuki bulan berjalan, dengan alasan perusahaan hanya tinggal menikmati fasilitas/kewajiban tanpa membayar, karena telah dibayar pada saat belum dibebankan, atau alasan tetrtentu lainnya. Hal ini dalam pembukuan akuntansi belum menggambarkan kondisi yang sebenarnya, maka perlu adanya penyesuaian, yang disebut ayat jurnal penyesuaian. Istilah pembayaran beban/kewajiban yang telah dibayarkan, namun belum masuk bulan/periode berjalan disebut beban dibayar di muka, yang meliputi pembayaran sewa, gaji, atau kewajiban yang memiliki nilai tetap lainnya. Sama halnya dengan pendapatan yang diterima di muka, yang merupakan jenis pendapatan yang belum menggambarkan kondisi sebenarnya, dimana kita sudah menerima pendapatan akan tetapi perusahaan belum memberikan jasa/ jenis produk yang perusahaan jual kepada pelanggan (yang telah membayar).
Jurnal penyesuaian adalah laporan siklus akuntansi tahap pengikhtisaran yang dibuat pada akhir periode akuntansi dengan tujuan untuk menyesuaikan saldo-saldo akun yang belum menggambarkan kondisi sebenarnya pada periode berjalan,
150
151
sehingga dengan dibuatnya jurnal penyesuaian saldo-saldo yang telah disesuaikan akan mencerminkan jumlah yang sebenarnya.
Secara umum, fungsi dibuatnya jurnal penyesuaian adalah untuk menetapkan saldo catatan akun buku besar pada akhir periode, serta menghitung jenis pendapatan dan beban selama periode yang bersangkutaan. Setelah ayat jurnal umum diposting ke buku besar, disiapkanlaah neraca saldo. Neraca saldo ini memiliki sifat dimana niali yang ada di dalam neraca saldo masih bersifat sementara, sehingga disebut neraca saldo sebelum penyesuaian. Siklus akuntansi belum selesai sampai demikian, melaikan masih ada beberapa tahapan proses lagi yang harus dibuat oleh akuntan peerusahaan. Tahapan proses tersebut diantaranya adalah proses penyesuaian seperti yang telah diuraikan di atas, dan proses penyajian neraca saldo setelah penyesuaian, hingga tahapan seterusnya.
Selain yang telah disebutkan sebelumnya, proses penyesuaian ini perlu dilakukan untuk memperbaharui data laporan keuangan, agar sesuai dengan konsep akrual yang berlaku dalam akuntansi. Kondisi lainnya yang membutuhkan penyesuaian adalah penyesuaian atas akun beban gaji dan utang gaji yang timbul atas jumlah gaji yang belum dibayarkan tetapi bebannya telah terjadi, akun piutang bunga dan akun pendapatan bunga yang timbul atas jumlah bunga yang belum diterima uangnya tetapi pendapatannya telah terjadi dan lain sebagainya.
Setiap ayat jurnal penyesuaian sekurang-kurangnya akan mempengaruhi satu akun laporan laba/rugi dan satu akun neraca.
Jadi, dalam ayat jurnal penyesuaian penyesuaian selalu melibatkan akun pendapatan atau akun beban, dana kun aset atau akun kewajiban. Jika perusahaan tidak melakukan penyesuaian terhadap
151
152 akun-akun yang belum mencerminkan kondisi sebenarnya, maka
akun-akun tersebut memiliki jumlah nominal yang kebesaran (overstated) maupun kekecilan jumlahnya (understated), sehingga akan terjadinya salah penyajian dalam laporan keuangan.
1.3 Menerapkan Ayat Jurnal Penyesuaian
Pada prinsipnya ada empat item/ jenis kondisi yang memerlukan penyesuian, yaitu beban yang masih harus dibayar/kewajiban yang harus dibayar (accrued expenses or accrued liabilities), pendapatan yang masih harus diterima/pendapatan akrual (accrued revenues or accrued Asets), beban yang ditangguhkan/biaya dibayar dimuka (deffered expenses or prepaid expenses), dan pendapatan yang ditangguhkan pendapatan diterima dimuka (deffered revenues or unearned revenues).
Keempat item inilah yang dalam kelajutan dasar laporan keuangan harus disesuaikan terlebih dahulu. Untuk menyesuaikan keempat item ini, maka akuntan harus betul-betul memahami kondisi yang sebelumnya telah tercatat, sehingga pencatatan ayat jurnal penyesuaian yang dibuat akan dapat dijadikan dasar lanjutan tahap siklus akuntansi yang selanjutnya.
Berikut adalah penerapan dan pencatatan ayat jurnal penyesuaian atas keempat item tersebut: