PETA BUKU
BAB 7 TAHAP PENUTUPAN Tujuan Pembelajaran
3. Perusahaan Jasa
1.2 Bentuk Organisasi Perusahaan dan Karakteristiknya
Organisasi merupakan individu atau sekelompok orang yang secara formal dipersatukan dalam suatu bentuk kerja sama dalam kegiatan usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau direncanakan sebelumnya.
Dalam suatu perusahaan, hubugan antara organisasi satu dengan yang lainnya akan membentuk suatu sistem dalam kegitan perusahaan tersebut yang saling berkaitan.
Ditinjau dari karakteristik bentuk organisasinya, perusahaan dapat dibedakan menjadi:
1. Perusahaan Perorangan (Proprietorship)
Perusahaan perorangan merupakan bentuk perusahaan yang paling sederhana dan mencakup ruang lingkup organisasi yang sempit.
Perusahaan jenis ini dimiliki oleh satu orang sehingga jika perusahaan mendapatkan suatu keuntungan (profit) maupun kerugian (loss) maka seluruh keuntungan akan dinikmati sendiri dan seluruh kerugian juga akan ditanggung oleh si pemilik tunggal. Pemilik perusahaan bertanggung jawab secara pribadi atas seluruh kewajiban maupun tuntutan hukum yang ditujukan kepada perusahaan. Dengan kata lain,
9
10
apabila perusahaan mengalami pailit maka para kreditor berhak untuk menyita kekayaan (Aset) pribadi pemilik perusahaan, jika perusahaan sebelumnya bersangkutan dengan kreditor dalam menjalankan usahanya, seperti bagaimana pemilik perusahaan mendapatkan Aset pokok maupun Aset lainnya. Dalam melakukan pengambilan keputusan usaha seluruhnya berada dalam kendali dan kebijakan satu orang.
Contoh perusahaan perorangan adalah usaha kecil atau UKM (Usaha Kecil Menengah) seperti bengkel, salon kecantikan, rumah makan, persewaan computer, dan jenis usaha perorangan lainnya.
Gambar 1.11.
Usaha perbengkelan Bentuk organisasi perusahaan perorangan
Adapun kelebihan dan kekurangan jenis perusahaan perorangan di antaranya:
a) Kelebihan perusahaan perorangan
1) Penghasilan yang diperoleh perusahaan akan dikenakan pajak hanya pada level individu, bukan pada entitas perusahaan. Hal ini berarti, tidak akan ada pajak atas badan (entitas), melainkan pajak atas nama pribadi.
10
11
2) Seluruh keuntungan yang diperoleh akan menjadi milik pribadi.
Bentuk perusahaan perorangan memungkinkan menerima jumlah prosentase maksimal laba yang dihasilkan perusahaan.
3) Adanya kebebasan dan fleksibilitas dalam pengambilan keputusan.
Pemilik perusahaan perorangan tidak perlu melakukan konsultasi dengan orang lain dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan tindakan dalam penanganan operasional perusahaan.
4) Perusahaan perorangan tidak memerlukan laporan keuangan atau informasi sedetail mungkin yang berhubungan dengan masalah keuangan perusahaan. Dengan demikian masalah tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh pesaing.
5) Pengorganisasian perusahaan cenderung lebih ringkas dan hemat biaya. Karena jenis perusahaan ini hanya dimiliki oleh satu orang, jadi bentuk penanganan operasionalnya tidak akan banyak melibatkan organisasi lain/kelompok lain, sehingga tidak perlu adanya anggaran biaya untuk membayar pihak lain.
b) Kelemahan perusahaan perorangan
1) Sumber dana/keuangan yang tersedia bagi perusahaan hanya sebatas pada jumlah modal yang dimiliki oleh satu orang.
2) Sulit untuk mengembangkan besaran perusahaan karena modal yang terbatas. Tentu pemilik dapat melukan pinjaman ke kreditor, namun kuantitasnya tidak akan banyak. Hal ini disebabkan oleh ruang lingkup perusahaan jenis perorangan ini yang cenderung sederhana.
3) Perusahaan akan mengalami kesulitan dalam melakukan manajemen.
Pada umumnya, perusahaan dalam bentuk lain terdiri atas bagian- bagian atau divisi yang mengurus aktivitas tertentu dalam perusahaan, seperti pembukuan, pembelian penjualan, pengaturan karyawan dan lain sebagainya. Namun ketiadaan bagian-bagian ini dalam perusahaan perorangan memang akan menjadikan pengelolaan menjadi ringkas.
11
12
4) Minimnya kesempatan perusahaan untuk berkembang karena ruang lingkup perusahaan berada pada posisi yang sama dalam jangka waktu yang tidak menentu.
5) Keberlangsungan perusahaan cenderung tidak terjamin karena sangat tergantung kepada pemilik perusahaan. Apabila terjadi hal yang tidak terduga terhadap pemilik perusahaan, seperti sakit keras, meninggal dunia atau sebab lain, maka jalannya perusahaan dapat terancam bahkan berhenti total.
2. Perusahaan Persekutuan (Partnership)
Dari segi kepemilikan, perusahaan persekutuan ini dimiliki oleh dua orang atau lebih yang dibentuk atas dasar komitmen bersama dalam kegiatan organisasinya. Dalam partnership keahlian yang dimiliki oleh salah seorang anggota organisasi dapat dikombinasikan dengan sumber daya (modal) yang dimiliki oleh anggota organisasi lainnya. Dengan demikian antara anggota organisasi/perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan saling bekerja sama berdasarkan sumber daya dan keahlian yang dimiliki oleh masing-masing individu.
Sebagai contoh, seorang anggota memiliki keahlian dalam bidang akuntansi, akan tetapi tidak memiliki modal untuk membuka usaha jasa konsultan keuangan, kemudian bergabung dengan seorang anggota yang lain sebagai pemilik modal, membentuk sebuah firma (perusahaan persekutuan). Pendapatan maupun kerugian bersih (net income/net loss) yang timbul akan didistribusikan di antara para sekutu/anggota (partner) menurut kesepakatan bersama.
Masing-masing anggota sekutu memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas (unlimitedliability) kepada kreditor atas seluruh utang/kewajiban yang ditimbulkan oleh perusahaan. Sehingga apabila perusahaan tidak dapat membayar utang kepada kreditor maka setiap anggota sekutu yang terlibat dalam perusahaan harus bersedia bahwa
12
13
kekayaan/harta pribadinya disediakan untuk mencukupi pembayaran utang perusahaan. Karakteristik lain dari perusahaan persekutuan adalah mutual agency, artinya setiap anggota sekutu adalah wakil atau perantara perusahaan dimana tindakan dari setiap anggota sekutu ini akan mengikat perusahaan secara keseluruhan dan menjadi kewajiban bagi seluruh anggota sekutu. Aset yang diinvestasikan ke dalam perusahaan oleh setiap anggota sekutu akan menjadi milik bersama (joint Asets) bagi seluruh anggota sekutu yang ada. Nantinya, ketika firma dibubarkan, klaim dari setiap anggota sekutu terhadap kekayaan perusahaan akan diukur berdasarkan pada jumlah saldo modal masing- masing para anggota.
Perusahaan persekutuan sama halnya dengan perusahaan perorangan, dimana perusahaan/entitas tidak dikenakan pajak. Pajak hanya akan dikenakan pada level individu, yaitu pada setiap anggota sekutu yang menerima bagian atas laba perusahaan. Perusahaan persekutuan memiliki usaha yang terbatas, artinya perusahaan dapat dibubarkan apabila terdapat seorang anggota sekutu yang mengundurkan diri. Jika kegiatan oeprasional perusahaan/bisnisnya akan tetap dilanjutkan, maka perusahaan persekutuan baru dapat dibentuk kembali dengan membuat perjanjian atau kesepakatan firma yang baru berdasarkan anggota dan jumlah anggota yang baru, seperti kesepakatan mengenai perbandingan jumlah modal yang baru, rasio pembagian laba/rugi yang baru, dan sebagainya.
Contoh perusahaan persekutuan meliputi, persekutuan perdagangan, persekutuan jasa, persekutuan komanditer (CV), koperasi, dan sebagainya
13
14
Gambar 1.12.
Bursa modal Bentuk organisasi perusahaan persekutuan
Perusahaan persekutuan memiliki kelebihan dan kelemahan berdasarkan karakteristiknya, di antaranya:
a) Kelebihan perusahaan persekutuan:
1) Kemungkinan berkembang dalam perusahaan relatif besar.
Dengan adanya variasi dalam manajemen dan banyak sumber modal akan dapat meningkatkan berbagai aspek dalam perusahaan persekutuan untuk berkembang dari kegiatan operasional perusahaan.
2) Peluang penambahan modal dari kreditor akan sangat mudah.
Lembaga keuangan atau investor dalam meminjamkan sejumlah modal pada perusahaan persekutuan akan lebih mudah, hal ini dikarenakan ruang lingkup perusahaan dan keberadaan anggota yang lebih banyak dapat menjamin pelunasan kewajiban nantinya.
3) Bertambahnya jenis keahlian dan keterampilan dalam perusahaan. Dengan adanya partner yang mempunyai berbagai latar belakang dapat saling melengkapi satu dengan yang laainnya untuk kelangsungan kegiatan operasional perusahaan.
14
15
4) Beban resiko yang ditanggung oleh perusahaan tidak terlalu berat. Salah satu karakteristik jenis perusahaan ini adalah terdapat beberapa anggota sekutu dalam status kepemilikan, artinya beban resiko yang harus dihadapi akan dipegang oleh semua anggota pemilik perusahaan.
b) Kelemahan perusahaan persekutuan:
1) Tanggung jawab dari setiap anggota yang tidak terbatas. Semua anggota secara individu dan bersama mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas terhadap utang dan kewajiban persekutuan dalam perusahaan
2) Perusahaan persekutuan memiliki masa usia yang terbatas.
Secara hukum dan ketentuan dalam pendirian perusahaan persekutuan, bahwa perusahaan dapat diberhentikan atau dibubarkan jika salah satu atau beberapa anggota mengajukan pengunduran diri dari persekutuan dalam perusahaan, atau ketidakmampuan anggota dalam menjalankan operasional perusahaan.
3) Lemahnya pengendalian atas perusahaan. Pengendalian dalam perusahaan persekutuan lemah dikarenakan setiap anggota wajib bertanggung jawab terhadap keputusan anggota yang lain, sehingga semua yang dilakukan setiap anggota atas nama persekutuan dalam perusahaan.
4) Keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan akan diberikan dan dibagi dengan sejumlah anggota perusahaan/status kepemilikan perusahaan, sehingga setiap anggota tidak akan mendapatkan laba perusahaan secara keseluruhan, melainkan pembagian sesuai dengan kesepakatan dan ketentuan yang telah dibuat bersama.
15
16
3. Perusahaan Perseroan (Corporation)
Perusahaan perseroan merupakan perusahaan yang modal dalam usaha dan kepemilikan perseronya terbagi ke dalam lembar saham. Modal perusahaan diperoleh dari hasil penjualan saham kepada para pemegang saham (stockholders) yang dinamakan sebagai modal saham (capital stock). Keunggulan utama dari bentuk persero adalah adanya potensi atau kemampuan perusahaan dalam meningkatkan atau mendapatkan sejumlah besar dana atau sumber daya ekonomi dengan cara menerbitkan dan menjual saham. Dalam persero memiliki ketentuan bahwa kewajiban pemegang saham kepada kreditor perusahaan hanya sebatas pada besarnya investasi atau jumlah saham yang dibeli (dimiliki) Public corporation adalah persero yang sahamnya diperdagangkan secara luas kepada publik di pasar modal (bursa efek), sedangkan nonpublic corporation adalah persero yang sahamnya tidak diperdagangkan kepada publik, melainkan hanya kepada sekelompok kecil investor. Persero memiliki umur yang tidak terbatas, artinya persero tidak akan berhenti beroperasi (dibubarkan) dengan adanya pengunduran diri dari salah seorang investor yang melepas kepemilikan sahamnya dari perseroan. Persero tidak seperti halnya perusahaan perorangan maupun perusahaan persekutuan, di mana pajak dikenakan baik pada tingkatan individu (pajak atas deviden yang diterima investor) maupun atas penghasilan (laba) perusahaan.
Contoh dari bentuk perusahaan perseroan meliputi, PT. PLN, PT.
Telekomunikasi Indonesia (Telkom), PT. Kereta Api Indonesia (KAI), PT. Garuda indonesia, PT. Pertamina, dan sebagainya.
16
17
Gambar 1.13.
PT Kereta Api Indonesia.
Gambar 1.14.
PT Pertamina
a.) Kelebihan perusahaan perseroan
Selain keunggulan utama perusahaan perseroan, yaitu adanya kemampuan perusahaan dalam meningkatkan dan memperoleh sejumlah besar dana maupun sumber daya ekonomi, kelebihan lainnya dari perusahaan perseroan antara lain:
1) Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap utang-utang perusahaan.
17
18
2) Kelangsungan perusahaan dari berbagai aspek lebih terjamin.
Perusahaan perseroan memiliki badan hukum yang dapat menjamin kelangsungan perusahaan. Badan hukum inilah yang juga dapat membuat perusahaan perseroan memiliki umur perusahaan yang tidak terbatas (sesuai dengan asumsi kesinambungan usaha/going concern).
3) Memudahkan pemindahan hak milik dengan menjual saham kepada pemegang saham lainnya.
4) Sistem manajemen dan spesialis yang terdapat pada perusahaan perseroan sangat memungkinkan pengelolaan sumber-sumber modal untuk digunakan secara efisien.
5) Memiliki kemudahan dalam mencari pegawai/tenaga kerja perusahaan.
6) Kekayaan/harta pemilik dan perusahaan dapat dipisahkan.
7) Adanya pembagian keuntungan berupa deviden bagi para pemegang saham.
b.) Kelemahan perusahaan perseroan
1) Timbulnya pajak berganda (double-tax), dimana laba perusahaan yang telah dikenakan pajak akan dipajakkan kembali pada waktu sebagian dari laba ini didistribusikan kepada para investor dalam bentuk deviden tunai. Ketentuan pajak berganda ini timbul dikarenakan terdapat dua pihak terpisah yang dianggap turut menikmati laba, yaitu perusahaan selaku badan hukum dan para investor selaku individu.
2) Rahasia perusahaan tidak terjamin, hal ini dikarenakan adanya campur tangan kepemilikian saham antara investor yang satu dengan yang lainnya, sehingga ketentuan perusahaan yang bersifat intern dapat diketahui oleh para investor.
3) Jumlah pajak yang dibayarkarkan cukup besar.
4) Kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada pemilik saham.
18
19
5) Kepemilikan perusahaan dapat berpindah tangan. Dalam perusahaan perseroan pemilik saham terbesar memiliki peran dan kontribusi besar yang berhubungan dengan kelangsungan kegiatan perusahaan, hal inilah yang dapat membuat kepemilikan perusahaan berpindah tangan jika adanya investor lain yang menanamkan saham lebih besar pada perusahaan.
6) Banyaknya peraturan pemerintah yang mengikat serta harus terpaku pada regulasi pemerintahan yang berkuasa.
Berdasarkan materi dan penjelasan tentang perusahaan diatas, maka tugas anda:
1. Carilah dan amati bentuk perusahaan yang ada di daerah tempat tinggal kamu, kemudian klasifikasikan perusahaan yang telah anda amati dan jelaskan menurut jenisnya, bentuk organisasi dan karakteristiknya.
2. Presentasikan hasil pengamatanmu tentang perusahaan.
19
20
2. Ruang Lingkup Akuntansi 2.1 Pengertian Akuntansi
Gambar 1.15
Secara umum, akuntansi dapat diartikan sebagai sistem informasi keuangan yang memberikan laporan kepada para pengguna informasi akuntansi atau kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap proses dan hasil kinerja serta kondisi keuangan dalam suatu perusahaan. Akuntansi juga didefinisikan sebagai proses suatu kegiatan yang meliputi pengidentifikasian, pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, dan pelaporan yang berkaitan dengan proses keuangan yang terjadi bisnis suatu organisasi ataupun perusahaan. Dari pengertian-pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah suatu bidang yang berisi informasi dan proses kegiatan mengenai keuangan dalam suatu organisasi/perusahaan yang digunakan bagi para pengguna informasi akuntansi.
20
21
Adapun pengertian akuntansi secara khusus menurut para ahli, di antaranya: