• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU AKUNTANSI DASAR KELAS X FIX UPLOAD

ACHMAD SOLEH

Academic year: 2024

Membagikan " BUKU AKUNTANSI DASAR KELAS X FIX UPLOAD"

Copied!
356
0
0

Teks penuh

(1)(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) PENGANTAR PENULIS Ilmu Akuntansi adalah sebuah disiplin ilmu yang senantiasa terus berkembang. Baik dalam bidang akademis maupun praktis. Perkembangan dalam tataran praktisterutama dipicu oleh berkembangnya dunia bisnis yang sangat pesat dalam era globalisasi dan yang didukung oleh berkembangnya ilmu teknologi informasi dalam segala bidang yang terus-menerus berubah dengan kecepatan yang tidak terbayangkan sebelumnya. Kondisi seperti ini tentu saja berpengaruh pula terhadappraktik-praktik akuntansi. Pada situasi seperti ini lulusan sekolah menengah kejuruan yang di dalamnya termasuk dari kompetensi keahlian akuntansi dan keuangan lembaga sangat dituntut untuk memiliki kompetensi yang sangat memadai agar dapat bersaing dalam pasarkerja yang relevan dan bersaing dalam hal kewirausahaan. Oleh sebab itulah buku ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kompetensi yang dimaksud. Manfaat buku ini diharapkan tidak hanya akan diperoleh para peserta didik, namun juga bagi para guru sebagai tenaga pendidik/pengajar, maupun bagi masyarakat yang berminat pada bidang akuntansi pada umumnya. PengalamanPenulis sebagai praktisi pada DU/DI serta akademisi di bidang akuntansi dan perbankan diharapkan pula akan dapat sedikit mewarnai buku ini. Kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya buku ini kami para penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada: 1. 2. 3. 4.. Deni Hendra, S.Sos, Ketua Yayasan Baeti Hajar Yodi Sudjana, S.Pd., Gr, Kepala SMK Marga Insan Kamil Rekan Guru dan Tenaga Adimistrasi Sekolah (TAS) SMK Marga Insan Kamil. Semua Pihak yang telah membantu baik moril maupun materilnya dalam proses hingga selesai penulisan buku ini yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.. Akhirnya, masukan berupa kritik dan saran amat diharapkan agar dapat terusmenerus dapat menyempurnakan karya tulis kami di masa yang akan datang. Semoga Allah SWT meridhai amal kita semua. Amin...... Penulis,. (10) Daftar Tabel Nomor Bab. Bab 2 Unsur-Unsur Dasar Akuntansi. Bab 5 Tahap Pengikhtisaran. Bab 6 Tahap Pelaporan. Nomor dan Nama Tabel. Halaman. Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 5.1 Tabel 5.2 Tabel 5.3 Tabel 5.4 Tabel 5.5 Tabel 5.6 Tabel 5.7 Tabel 5.8 Tabel 6.1 Tabel 6.2 Tabel 6.3 Tabel 6.4 Tabel 6.5 Tabel 6.6 Tabel 6.7 Tabel 6.8 Tabel 6.9 Tabel 6.10 Tabel 6.11 Tabel 6.12 Tabel 6.13 Tabel 6.14 Tabel 6.15 Tabel 6.16 Tabel 6.17 Tabel 6.18 Tabel 6.19. 63 65 65 70 170-171 173 176-177 185 186 187 188 189 223 224 225 226 228 234 235 235 236 241 253 254 255 256 257 258 263 264 265. (11) Bab 7 Tahap Penutupan. Tabel 6.20 Tabel 6.21 Tabel 6.22 Tabel 6.23 Tabel 6.24 Tabel 7.1 Tabel 7.2 Tabel 7.3 Tabel 7.4 Tabel 7.5 Tabel 7.6 Tabel 7.7 Tabel 7.8 Tabel 7.9 Tabel 7.10 Tabel 7.11 Tabel 7.12 Tabel 7.13 Tabel 7.14 Tabel 7.15 Tabel 7.16 Tabel 7.17 Tabel 7.18 Tabel 7.19 Tabel 7.20 Tabel 7.21. 266 267 268 268 269 288 288 289 289 290 291 291 292 296 296 297 297 297 301 301 301 302 303 303 303 303. (12) Daftar Gambar Nomor Bab. Bab 1 Perusahaan dan Akuntansi. Bab 2 Unsur-Unsur Dasar Akuntansi. Nomor dan Nama Tabel Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3 Gambar 1.4 Gambar 1.5 Gambar 1.6 Gambar 1.7 Gambar 1.8 Gambar 1.9 Gambar 1.10 Gambar 1.11 Gambar 1.12 Gambar 1.13 Gambar 1.14 Gambar 1.15 Gambar 1.16 Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8 Gambar 2.9 Gambar 2.10 Gambar 2.11 Gambar 2.12 Gambar 2.13 Gambar 3.1. Halaman 3 5 5 6 6 7 7 8 8 9 10 14 17 17 20 24 49 51 53 54 55 56 57 57 58 59 60 61 67 85. (13) Bab 3 Persamaan Dasar Akuntansi Bab 4 Tahap Pencatatan dan Penggolongan Bab 5 Tahap Pengikhtisaran. Bab 6 Tahap Pelaporan Bab 7 Tahap Penutupan. Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 3.4 Gambar 3.5. 89 90 92 94. Gambar 4.1. 112. Gambar 5.1. 146. Gambar 6.1 Gambar 6.2 Gambar 6.3 Gambar 6.4 Gambar 6.5 Gambar 7.1 Gambar 7.2. 200 208 229 236 259 284 293. Gambar 7.3. 298. (14) PETA BUKU. Mata Pelajaran Kelas Alokasi Waktu Materi. : Akuntansi Dasar (C2) : X (sepuluh) : 20JP X @ 45menit : PERUSAHAAN DAN AKUNTANSI. KI selama 3 Tahun 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian/kerja Akuntansi Dasar pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. IPK Kompetensi Dasar Pengetahuan. Memahami pengertian, 1. Memahami pengertian, tujuan, peran akuntansi tujuan, peran akuntansi dan pihak-pihak yang dan pihak-pihak yang membutuhkan membutuhkan informasi kuntansi informasi akuntansi 2. Memahami jenis-jenis 2. Memahami jenis-jenis profesi akuntansi profesi akuntansi 1.. Tujuan Pembelajaran. Materi Pembelajaran. 1. Memahami jenis dan bentuk perusahaan 2. Memahami karakteristik perusahaan 3. Memahami makna dan definisi akuntansi. 1. Jenis Perusahaan dan Organisasinya 1.1 Perusahaan dan Jenis Usahanya 1.2 Bentuk Organisasi Perusahaan dan Jenis Usahanya. Keterampilan. 1. Mengelompokkan pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi sesuai perannya 2. Mengelompokkan profesi akuntansi. (15) (bidang-bidang spesialisasi akuntansi, pentingnya etika profesi) 3. Memahami jenis-jenis profesi akuntansi (bidang-bidang spesialisasi akuntansi, pentingnya etika profesi). 3. Memahami jenis dan bentuk badan usaha. 3. Mengelompokkan jenis dan bentuk badan usaha. secara umum dan khusus 4. Menjelaskan standar akuntansi 5. Menjelaskan bidang pekerjaan yang ada dalam dunia akuntansi 6. Memahami karakteristik kualitatif informasi akuntansi 7. Mengidentifikasi para pengguna akuntansi 8. Memahami tujuan akuntansi 9. Memahami fungsi akuntansi 10. Memahami manfaat akuntansi 11. Memahami asumsi dasar akuntansi. 2. Ruang Lingkup Akuntansi 2.1 Pengertian Akuntansi 2.2 Standar Akuntansi 2.3 Bidang Pekerjaan Akuntansi 2.4 Para Pengguna Informasi Akuntansi 2.5 Tujuan Akuntansi 2.6 Fungsi dan Manfaat Akuntansi 2.7 Asumsi Dasar Akuntansi. (16) Mata Pelajaran Kelas Alokasi Waktu Materi. : Akuntansi Dasar (C2) : X (sepuluh) : 15JP X @ 45menit : UNSUR-UNSUR DASAR AKUNTANSI. KI selama 3 Tahun 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian/kerja Akuntansi Dasar pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. IPK Kompetensi Dasar. Tujuan Pembelajaran Pengetahuan. 1. Memahami asumsi, 1. Memahami asumsi, prinsip-prinsip dan prinsip-prinsip dan konsep dasar akutansi. konsep dasar akuntansi 2. Menerapkan jurnal, 2. Menerapkan konsep konsep debet dan debit dan kredit, saldo kredit, saldo normal, normal, dan sistematika sistematika pencatatan, pencatatan dan bentuk jurnal. Materi Pembelajaran. Keterampilan. 1. Mengelompokkan asumsi, prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi 2. Melakukan pencatatan konsep debit dan kredit, saldo normal, dan sistematika pencatatan. 1. Memahami rekening 1. Rekening dalam akuntansi 1.1 Pengertian 2. Memahami jenis-jenis Rekening rekening 1.2 Jenis Rekening 3. Memahami klasifikasi 1.3 Klasifikasi dan rekening Penggolongan 4. Memahami Rekeening penggolongan rekening 1.4 Glosarium 5. Mengidentifikasi aturan debit dan kredit 2. Aturan Debit dan 6. Memahami makna Kredit debit dan kredit. (17) 7. Memahami pencatatan debit dan kredit 8. Memahami fungsi debit dan kredit. 2.1 Pengertian Debit dan Kredit 2.2 Pencatatan Debit dan Kredit 2.3 Fungsi Debit dan Kredit. (18) Mata Pelajaran Kelas Alokasi Waktu Materi. : Akuntansi Dasar (C2) : X (sepuluh) : 25JP X @ 45menit : PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI. KI selama 3 Tahun 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian/kerja Akuntansi Dasar pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. IPK Kompetensi Dasar. Tujuan Pembelajaran Pengetahuan. Materi Pembelajaran. Keterampilan. 1. Menerapkan 1. Menerapkan persamaan 1. Membuat persamaan persamaan dasar dasar akuntansi dasar akuntansi 2. Memahami transaksi 2. Memahami transaksi 2. Mengelompokkan bisnis perusahaan baik bisnis perusahaan baik transaksi bisnis perusahaan jasa, perusahaan jasa, perusahaan baik dagang dan dagang, dan perusahaan jasa, manufacture manufacture dagang, dan 3. Menerapkan jurnal, manufacture konsep debet dan. 1. Memahami makna transaksi dalam akuntansi. 2. Memahami jenis-jenis transaksi akuntansi. 3. Menganalisis jenis transaksi akuntansi.. 1. Transaksi 1.1 Pengertian Transaksi 1.2 Jenis-jenis Transaksi 2. Komponen Persamaan Dasar Akuntansi 2.1 Aset. (19) kredit, saldo normal, sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal. 4. Menyatakan hubungan antara aktiva dan pasiva. 5. Mampu menerapkan konsep persamaan dasar akuntansi.. 2.2 Kewajiban 2.3 Ekuitas 2.4 Menerapkan Konsep Dasar Akuntansi. (20) Mata Pelajaran Kelas Alokasi Waktu Materi. : Akuntansi Dasar (C2) : X (sepuluh) : 30JP X @ 45menit : TAHAP PENGIKHTISARAN. KI selama 3 Tahun 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian/kerja Akuntansi Dasar pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. IPK Kompetensi Dasar. Tujuan Pembelajaran Pengetahuan. 1. Menganalisis jurnal 1. Menganalisis jurnal penyesuaian penyesuaian 2. Menganalisis perkiraan 2. Menganalisis perkiraan untuk menyusun neraca untuk menyusun lajur sebagai pembantu neraca lajur sebagai dalam membuat laporan pembantu dalam keuangan membuat laporan 3. Menganalisis perkiraan keuangan untuk menyusun tahap penutupan laporan keuangan. Materi Pembelajaran. Keterampilan 1. Membuat jurnal penyesuaian 2. Menyusun laporan keuangan 3. Menyusun laporan penutupan siklus akuntansi. 1. Memahami konsep 1. Ayat Jurnal pencatatan berbasis kas Penyesuaian dan akrual 1.1 Konsep Pencatatan 2. Memahami sifat dan Berbasis Kas dan proses penyesuaian Akrual 3. Mengidentifikasi akun1.2 Sifat dan Proses akun yang Penyesuaian memerluklan 1.3 Menerapkan Ayat penyesuaian Jurnal Penyesuaian 4. Menerapkan ayat jurnal penyesuaian untuk. (21) biaya yang dibayar 1.4 Perbedaan Antara dimuka. Jurnal Koreksi 5. Menerapkan ayat jurnal Dan Penyesuaian penyesuaian untuk Soal Latihan dan pendapatan yang Solusinya diterima dimuka Tugas Mandiri 6. Menerapkan ayat jurnal penyesuaian untuk 2. Neraca Lajur beban yang masih 2.1 Tujuan Dibuatnya harus dibayar Neraca Lajur 7. Menerapkan ayat 2.2 Menerapkan jurtnal penyesuaian Neraca Lajur untuk pendapatan yang masih harus diterima. 8. Menerapkan ayat jurnal penyesuaian untuk penyusutan aset tetap 9. Memahami perbedaan antara jurnal koreksi dan penyesuaian 10. Menerapkan jurnal koreksi 11. Memahami neraca lajur/kertas kerja 12. Menerapkan konsep pencatatan dalam format kertas kerja. (22) Mata Pelajaran Kelas Alokasi Waktu Materi. : Akuntansi Dasar (C2) : X (sepuluh) : JP X @ 45menit : TAHAP PENGIKHTISARAN. KI selama 3 Tahun 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian/kerja Akuntansi Dasar pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. IPK Kompetensi Dasar. Tujuan Pembelajaran Pengetahuan. 1. Menganalisis perkiraan untuk menyusun neraca lajur sebagai pembantu dalam membuat laporan keuangan 2. Menyusun laporan keuangan. 1. Menganalisis jurnal penyesuaian 2. Menganalisis perkiraan untuk menyusun neraca lajur sebagai pembantu dalam membuat laporan keuangan 3. Menganalisis perkiraan untuk menyusun tahap penutupan laporan keuangan. Materi Pembelajaran. Keterampilan 1. Membuat jurnal penyesuaian 2. Menyusun laporan keuangan 3. Menyusun laporan penutupan siklus akuntansi. 1. Memahami makna tahap pelaporan dalam siklus akuntansi. 2. Memahami urutan laporan keuangan sebagai tahap pelaporan siklus akuntansi. 3. Memahani tujuan laporan keuangan.. 1. Laporan Keuangan 1.1 Pengertian Laporan Keuangan 1.2 Tujuan Laporan Keuangan 2. Bentuk Laporan Keuangan 2.1 Laporan Laba Rugi 2.1.1 Batasan-Batasan Laporan Laba Rugi. (23) 4. Memahami unsurunsur dalam laporan keuangan. 5. Menerapkan laporan keuangan dalam bentuk laporan laba/rugi. 6. Menerapkan laaporan keuangan dalam bentuk laporan perubahan modal. 7. Menerapkan laporan keuangan dalam bentuk laporan neraca keuangan. 8. Menerapkan laporan keuangan dalam bentuk laporan arus kas.. 2.1.2 Pengakuan Pendapatan dan Keuntungan 2.1.3 Pengakuan Beban dan Kerugian 2.1.4 Unsur-Unsur Laporan Laba Rugi 2.1.5 Menerapkan Laporan Laba Rugi 2.2 Laporan Perubahan Modal 2.2.1 Unsur-Unsur Laporan Perubahan Modal 2.2.2 Menerapkan Laporan Perubahan Modal 2.3 Laporan Neraca 2.3.1 BatasanBatasan Neraca 2.3.2 Unsur-Unsur neraca 2.3.3 Menerapkan Laporan Neraca 2.4 Laporan Arus Kas. (24) 2.4.1. 2.4.2. Penggolongan Komponen Laporan Arus Kas Ilustrasi Laporan Keuangan. (25) Mata Pelajaran Kelas Alokasi Waktu Materi. : Akuntansi Dasar (C2) : X (sepuluh) : 45JP X @ 45menit : TAHAP PELAPORAN. KI selama 3 Tahun 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian/kerja Akuntansi Dasar pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. IPK Kompetensi Dasar Pengetahuan 1. Menganalisis perkiraan 1. Memahami makna untuk menyusun tahap pelaporan dalam neraca lajur sebagai siklus akuntansi. pembantu dalam 2. Memahami urutan membuat laporan laporan keuangan keuangan sebagai tahap 2. Menyusun laporan pelaporan siklus keuangan akuntansi. 3. Memahani tujuan laporan keuangan.. Tujuan Pembelajaran. Materi Pembelajaran. 1) Memahami makna tahap pelaporan dalam siklus akuntansi. 2) Memahami urutan laporan keuangan sebagai tahap pelaporan siklus akuntansi. 3) Memahani tujuan laporan keuangan.. 1. Laporan Keuangan 1.1 Pengertian Laporan Keuangan 1.2 Tujuan Laporan Keuangan 2. Bentuk Laporan Keuangan 2.1 Laporan Laba Rugi 2.1.1 Batasan-Batasan Laporan Laba Rugi. Keterampilan 1. Menerapkan laporan keuangan dalam bentuk laporan perubahan modal. 2. Menerapkan laporan keuangan dalam bentuk laporan neraca keuangan. 3. Menerapkan laporan keuangan dalam bentuk laporan arus kas.. (26) 4. Memahami unsurunsur dalam laporan keuangan. 5. Menerapkan laporan keuangan dalam bentuk laporan laba/rugi.. 4) Memahami unsurunsur dalam laporan keuangan. 5) Menerapkan laporan keuangan dalam bentuk laporan laba/rugi. 6) Menerapkan laaporan keuangan dalam bentuk laporan perubahan modal. 7) Menerapkan laporan keuangan dalam bentuk laporan neraca keuangan. 8) Menerapkan laporan keuangan dalam bentuk laporan arus kas.. 2.1.2. Pengakuan Pendapatan dan Keuntungan 2.1.3 Pengakuan Beban dan Kerugian 2.1.4 Unsur-Unsur Laporan Laba Rugi 2.1.5 Menerapkan Laporan Laba Rugi 2.2 Laporan Perubahan Modal 2.2.1 Unsur-Unsur Laporan Perubahan Modal 2.2.2 Menerapkan Laporan Perubahan Modal 2.3 Laporan Neraca 2.3.1 Batasan-Batasan Neraca 2.3.2 Unsur-Unsur Neraca 2.3.3 Menerapkan Laporan Neraca 2.4 Laporan Arus Kas 2.4.1 Penggolongan Komponen Laporan Arus Kas. (27) 2.4.2 Ilustrasi Laporan Keuangan. (28) Mata Pelajaran Kelas Alokasi Waktu Materi. : Akuntansi Dasar (C2) : X (sepuluh) : 15JP X @ 45menit : TAHAP PENUTUPAN. KI selama 3 Tahun 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian/kerja Akuntansi Dasar pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. IPK Kompetensi Dasar. Tujuan Pembelajaran Pengetahuan. 1. Menganalisis perkiraan 1. Memahami tahapan untuk menyusun penyusunan tahap neraca lajur sebagai pembantu dalam penutupan pada membuat laporan laporan keuangan. keuangan 2. Menyusun laporan 2. Memahami komponen keuangan pada masing-masing laporan penutupan. Materi Pembelajaran. Keterampilan 1) Menerapkan ayat jurnal penutup pada laporan keuangan 2) Menerapkan laporan neraca saldo setelah penutupan. a) Memahami tahapan penyusunan tahap penutupan pada laporan keuangan.. 1. Jurnal Penutup 1.1 Komponen Jurnal Penutup 1.2 Menerapkan Jurnal Penutup 2. Neraca Saldo Setelah Penutupan 2.1 Komponan Neraca Saldo Setelah Penutupan. (29) 3. Memahami tujuan. 3) Menerapkan ayat. b) Memahami komponen. pembuatan siklus. jurnal pembalik pada. pada masing-masing. akuntansi tahap. laaporan keuangan.. laporan penutupan. penutupan 4. Memahami manfaat. c) Memahami tujuan pembuatan siklus. tahap penutupan. akuntansi tahap. laporan keuangan. penutupan d) Memahami manfaat tahap penutupan laporan keuangan e) Menerapkan ayat jurnal penutup pada laporan keuangan f) Menerapkan laporan neraca saldo setelah penutupan g) Menerapkan ayat jurnal pembalik pada laaporan keuangan.. 2.2 Menerapkan Neraca Saldo Setelah Penutupan 2.3 Ilustrasi Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan 3. Jurnal Pembalik 3.1 Tujuan Penyusunan Jurnal Pembalik 3.2 Komponen Jurnal Pembalik 3.3 Menerapkan Pencatatan dalam Jurnal Pembalik. (30) (31) KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN. Bidang Keahlian. : Bisnis dan Manajemen. Program Keahlian. : Akuntansi dan Keuangan. Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga (C2). Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu 1) aspek kompetensi sikap spiritual, 2) sikap sosial, 3) pengetahuan, dan 4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.. (32) KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.. KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) KI-4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi dan Keuangan. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.. (33) Mata Pelajaran Jam Pelajaran. : Akuntansi Dasar : 180 JP (5 @ 45 Menit). KOMPETENSI DASAR. KOMPETENSI DASAR. 3.1 Memahami pengertian, tujuan, peran 4.1 Mengelompokkan pihak-pihak yang akuntansi dan pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi membutuhkan informasi kuntansi sesuai perannya 3.2 Memahami jenis-jenis profesi 4.2 Mengelompokkan profesi akuntansi akuntansi (bidang-bidang spesialisasi (bidang-bidang spesialisasi akuntansi, akuntansi, pentingnya etika profesi) pentingnya etika profesi) 3.3 Memahami jenis dan bentuk badan usaha. 4.3 Mengelompokkan jenis dan bentuk badan usaha. 3.4 Memahami asumsi, prinsip-prinsip dan konsep dasar akutansi.. 4.4 Mengelompokkan asumsi, prinsipprinsip dan konsep dasar akutansi.. 3.5 Memahami siklus akuntansi. 4.5 Mengelompokkan akuntansi. 3.6 Menerapkan persamaan dasar. 4.6 Membuat persamaan dasar akuntansi. tahapan. siklus. 3.7 Memahami transaksi bisnis 4.7 Melakukan pencatatan buku jurnal, perusahaan baik perusahaan jasa, konsep debet dan kredit, saldo normal, dagang dan manufacture sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal 3.8 Menerapkan jurnal, konsep debet dan 4.8 Melakukan pencatatan buku besar kredit, saldo normal, sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal 3.9 Menerapkan buku besar. 4.9 Membuat jurnal penyesuaian. 3.10 Menganalisis jurnal penyesuaian. 4.10 Membuat jurnal penyesuaian. 3.11 Menganalisis perkiraan untuk 4.11 Menyusun laporan keuangan menyusun neraca lajur sebagai pembantu dalam membuat laporan keuangan. (34) Daftar Isi Sambutan Kata Pengantar Daftar Tabel Daftar Gambar Peta Buku KI-KD Akuntansi Dasar Kelas X Daftar Isi BAB 1 PERUSAHAAN DAN AKUNTANSI Tujuan Pembelajaran Peta Konsep Kata Kunci Uraian Materi 1. Jenis Perusahaan dan Organisasinya 1.1 Perusahaan dan Jenis Usahanya 1.2 Bentuk Organisasi Perusahaan dan Jenis Usahanya 2. Ruang Lingkup Akuntansi 2.1 Pengertian Akuntansi 2.2 Standar Akuntansi 2.3 Bidang Pekerjaan Akuntansi 2.4 Para Pengguna Informasi Akuntansi 2.5 Tujuan Akuntansi 2.6 Fungsi dan Manfaat Akuntansi 2.7 Asumsi Dasar Akuntansi CAKRAWALA TUGAS MANDIRI RANGKUMAN MATERI LATIHAN SOAL REFLEKSI. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. ................... 1 1 3 3 3 3 3-8 8-19 20 20-21 22-23 24-27 27-29 29-30 30-31 31-35 35-37 38 39-44 45 46. BAB 2 UNSUR-UNSUR DASAR AKUNTANSI Tujuan Pembelajaran Peta Konsep Kata Kunci Uraian Materi: 1. Rekening. .................. .................. .................. .................. .................. ................... 47 47 48 49 49 49. (35) 1.1 Pengertian Rekening 1.2 Jenis Rekening 1.3 Klasifikasi dan Penggolongan Rekening 1.4 Glosarium 2. Aturan Debit dan Kredit 2.1 Pengertian Debit dan Kredit 2.2 Pencatatan Debit dan Kredit 2.3 Fungsi Debit dan Kredit CAKRAWALA RANGKUMAN MATERI LATIHAN SOAL REFLEKSI. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. ................... 49-51 51-62 62-65 66 67 67-69 69-73 73-74 75 76-80 81 82. BAB 3 PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI Tujuan Pembelajaran Peta Konsep Kata Kunci Uraian Materi: 1. Transaksi 1.1 Pengertian Transaksi 1.2 Jenis-jenis Transaksi 2. Komponen Persamaan Dasar Akuntansi 2.1 Aset 2.2 Kewajiban 2.3 Ekuitas 2.4 Menerapkan Konsep Dasar Akuntansi CAKRAWALA LATIHAN SOAL RANGKUMAN MATERI REFLEKSI. .................. 83 .................. 83 .................. 84 .................. 85 .................. 85 .................. 85 .................. 85-86 .................. 86-88 .................. 89-90 .................. 90-91 .................. 92-93 .................. 94-95 .................. 95-101 .................. 102-103 .................. 104-105 .................. 106-107 .................. 108. BAB 4 TAHAP PENCATATAN DAN PENGGOLONGAN Tujuan Pembelajaran Peta Konsep Kata Kunci Uraian Materi: 1. Memahami Tahapan Pencatatan Siklus Akuntansi 1.1 Analisis Transaksi dan Jurnal 1.2 Mencatat Transaksi dalam Jurnal Umum 2. Tahap Penggolongan 2.1 Buku Besar 2.2 Memposting Buku Besar 2.3 Neraca Saldo CAKRAWALA RANGKUMAN MATERI. ................... 109. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. ................... 109 110 111 111 111 112-114 114-124 124 125-128 128-132 133-134 135-136 137-139. (36) LATIHAN SOAL REFLEKSI BAB 5 TAHAP PENGIKHTISARAN Tujuan Pembelajaran Peta Konsep Kata Kunci Uraian Materi: 1. Ayat Jurnal Penyesuaian 1.1 Konsep Pencatatan Berbasis Kas dan Akrual 1.2 Sifat dan Proses Penyesuaian 1.3 Menerapkan Ayat Jurnal Penyesuaian 1.4 Perbedaan Antara Jurnal Koreksi Dan Penyesuaian Soal Latihan dan Solusinya Tugas Mandiri 2. Neraca Lajur 2.1 Tujuan Dibuatnya Neraca Lajur 2.2 Menerapkan Neraca Lajur CAKRAWALA RANGKUMAN MATERI LATIHAN SOAL REFLEKSI. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. ................... 140-142 143 144 144 145 146 146 146 146-150 150-152 152-167 167-175. BAB 6 TAHAP PELAPORAN Tujuan Pembelajaran Peta Konsep Kata Kunci Uraian Materi 1. Laporan Keuangan 1.1 Pengertian Laporan Keuangan 1.2 Tujuan Laporan Keuangan 2. Bentuk Laporan Keuangan 2.1 Laporan Laba Rugi 2.1.1 Batasan-Batasan Laporan Laba Rugi 2.1.2 Pengakuan Pendapatan dan Keuntungan 2.1.3 Pengakuan Beban dan Kerugian 2.1.4 Unsur-Unsur Laporan Laba Rugi 2.1.5 Menerapkan Laporan Laba Rugi 2.2 Laporan Perubahan Modal 2.2.1 Unsur-Unsur Laporan Perubahan Modal 2.2.2 Menerapkan Laporan Perubahan Modal 2.3 Laporan Neraca 2.3.1 Batasan-Batasan Neraca 2.3.2 Unsur-Unsur Neraca 2.3.3 Menerapkan Laporan Neraca 2.4 Laporan Arus Kas 2.4.1 Penggolongan Komponen Laporan Arus Kas. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. ................... 198 198 199 200 200 200 200-204 204-208 208 208-210 210-211 211-213 213-215 215-220 220-228 229-230 231-234 234-236 236-238 238-239 239-251 251-258 259-261 261-265. 176-178 179 179-180 180-189 190-191 192-194 195-196 197. (37) 2.4.2 Ilustrasi Laporan Keuangan CAKRAWALA RANGKUMAN MATERI LATIHAN SOAL REFLEKSI. .................. .................. .................. .................. ................... 266-269 270-272 273-278 279-280 281. BAB 7 TAHAP PENUTUPAN Tujuan Pembelajaran Peta Konsep Kata Kunci Uraian Materi 1. Jurnal Penutup 1.1 Komponen Jurnal Penutup 1.2 Menerapkan Jurnal Penutup 2. Neraca Saldo Setelah Penutupan 2.1 Komponan Neraca Saldo Setelah Penutupan 2.2 Menerapkan Neraca Saldo Setelah Penutupan 2.3 Ilustrasi Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan 3. Jurnal Pembalik 3.1 Tujuan Penyusunan Jurnal Pembalik 3.2 Komponen Jurnal Pembalik 3.3 Menerapkan Pencatatan dalam Jurnal Pembalik CAKRAWALA RANGKUMAN MATERI LATIHAN SOAL REFLEKSI. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. ................. .................. .................. .................. .................. .................. ................... 282 282 283 284 284 284-286 287-289 289-292 293 293-294 294 295-297 298 298-299 299-300 300-304 304-309 310-314 315 316. Daftar Pustaka Biodata Penulis. (38) Tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran tentang perusahaan dan akuntansi antara lain:. 1. Memahami jenis dan bentuk perusahaan. 2. Memahami karakteristik perusahaan. 3. Memahami makna dan definisi akuntansi secara umum dan khusus. 4. Menjelaskan standar akuntansi. 5. Menjelaskan bidang pekerjaan yang ada dalam dunia akuntansi. 6. Memahami karakteristik kualitatif informasi akuntansi. 7. Mengidentifikasi para pengguna akuntansi. 8. Memahami tujuan akuntansi. 9. Memahami fungsi akuntansi.. 1. 1. (39) PERUSAHAAN DAN AKUNTANSI. JENIS PERUSAHAAN DAN. RUANG LINGKUP AKUNTANSI. BENTUK ORGANISASINYA. 1. Definisi perusahaan 2. Jenis perusahaan 3. Bentuk organisasi perusahaan 4. Karakteristik perusahaan. 1. Definisi akuntansi 2. Standar akuntansi 3. Bidang spesialis akuntansi 4. Karakteristik kualitatif informasi akuntansi 5. Tujuan akuntansi 6. Fungsi akuntansi 7. Manfaat akuntansi 8. Asumsi dasar akuntansi. 2. 2. (40) Organisasi, bisnis, manufaktur, merchandising, service, entitas, investor, proprietorship, partnership, corporation, capital stock, deviden, standar akuntansi, debitor, kreditor, kas, inflasi, aktiva/Aset, pasiva/kewajiban.. 1. Jenis Perusahaan dan Bentuk Organisasinya 1.1 Perusahaan dan Jenis Usahanya. Gambar 1.1. 3. 3. (41) Salah satu faktor penunjang peningkatan bidang perekonomian adalah dengan adanya perusahaan. Dengan banyak terbentuknya suatu perusahaan, maka peningkatan ekonomi juga semakin berkembang, jika dalam suatu perusahaan mengalami kemajuan dan perkembangan dari sistem pengelolaan organisasinya.. Perusahaan adalah sebuah organisasi/badan usaha yang dibentuk atau dikelola oleh individu maupun kelompok yang didalam kegiatannya memiliki operasional jual beli suatu produk (barang dan atau jasa), dengan tujuan menghasilkan keuntungan kepada para pelanggannya. Perusahaan juga dapat didefinisikan sebagai suatu lembaga dalam bentuk organisasi dimana operasional dan kegiatannya terdapat semua faktor produksi dengan tujuan untuk menyediakan barang dan jasa dengan motif keuntungan. Tujuan operasional dari sebagian besar perusahaan adalah untuk memaksimalkan profit (keuntungan). Selain itu beberapa jenis perusahaan yang dalam kegiatan usahanya lebih mengutamakan pada pelayanan secara prima dan maksimal kepada masyarakat. Jenis usaha ini dinamakan organisasi nirlaba. Selain meningkatnya bidang perekonomian, dengan adanya perusahaan tingkat kesejahteraan masyarakat pun akan meningkat sebagai dampak adanya perusahaan.. Ditinjau dari jenis usahanya (produk yang dijual), jenis perusahaan dibedakan menjadi:. 1.. Perusahaan Manufaktur (Manufacturing Business) Perusahaan manufaktur adalah badan usaha yang kegiatan usahanya mengolah bahan baku menjadi bahan yang siap dijual dengan mengalami proses produksi sebelumnya. Perusahaan jenis ini terlebih dahulu mengubah (merakit) bahan mentah (raw material) menjadi bahan jadi (finished goods/final goods), baru kemudian dijual kepada para pelanggan (distributor).. 4. 4. (42) Contoh perusahaan manufaktur, di antaranya adalah perusahaan pembuat (pabrik) obat, tas, sepatu, pabrik penghasil keramik, perusahaan perakit mobil, computer, dan sebagainya. Gambar 1.2. Perusahaan perakit mobil. Dalam kegiatannya membuat dan menyusun bagian-bagian mobil, sehingga menjadi kesatuan barang/produk siap jual (mobil). Gambar 1.3. Perusahaan pembuat makanan. Dalam kegiatannya mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi yang siap dipasarkan/dijual.. 5. 5. (43) Gambar 1.4. Perusahaan pembuat sepatu. Dalam kegiatannya mengubah bahan baku, bahan setengah jadi sampai dengan barang siap dijual.. 2. Perusahaan Dagang (Merchandising Business) Perusahaan dagang adalah badan usaha yang kegiatan usahanya menjual barang jadi yang siap untuk dijual tanpa proses produksi barang sebelumnya. Perusahaan jenis ini menjual produk (barang jadi), tetapi perusahaan tidak membuat/menghasilkan sendiri produk yang dijualnya melainkan memperolehnya dari perusahaan lain.. Contoh perusahaan dagang, di antaranya adalah Indomaret, Alfa-Mart, Carrefour, Gramedia, distro pakaian, dan sebagainya.. Gambar 1.5. Supermarket. Jenis perusahaan dagang yang menjual barang/ produk jadi yang siap untuk dijual, tanpa mengolahnya terlebih dahulu.. 6. 6. (44) Gambar 1.6. Toko buku Jenis perusahaan dagang yang menjual barang jadi, dan siap dipasarkan. Gambar 1.7. Toko pakaian Jenis perusahaan dagang yang kegiatannya menjual barang siap pakai (pakaian).. 3. Perusahaan Jasa Perusahaan jasa adalah badan usaha yang kegiatan usahanya memproduksi/menjual suatu produk yang tidak berwujud atau jasa. Perusahaan jenis ini tidak menjual barang secara berwujud tetapi menjual jasa kepada para pelanggan. Pada perusahaan jasa kegiatan operasionalnya. memprioritaskan. pelayanan. jasa. kepada. masyarakat/pelanggan dalam upaya untuk memperoleh keuntungannya.. 7. 7. (45) Contoh perusahaan jasa, di antaranya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan transportasi (jasa angkut), pelayanan kesehatan (rumah sakit), jasa konsultan, telekomunikasi, dan sebagainya. Gambar 1.8. Perbankan jenis perusahaan jasa yang melayani nasabah sebagai aktivitas/operasional perusahaan. Gambar 1.9. Jasa konsultan Jenis perusahaan jasa yang kegiatan operasionalnya melayani masyarakat dalam rangka mencari laba. 8. 8. (46) Gambar 1.10. Pelayanan kesehatan Jenis perusahaan jasa yang kegiatan operasionalnya melayani masyarakat.. 1.2 Bentuk Organisasi Perusahaan dan Karakteristiknya Organisasi merupakan individu atau sekelompok orang yang secara formal dipersatukan dalam suatu bentuk kerja sama dalam kegiatan usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau direncanakan sebelumnya. Dalam suatu perusahaan, hubugan antara organisasi satu dengan yang lainnya akan membentuk suatu sistem dalam kegitan perusahaan tersebut yang saling berkaitan. Ditinjau dari karakteristik bentuk organisasinya, perusahaan dapat dibedakan menjadi:. 1. Perusahaan Perorangan (Proprietorship) Perusahaan perorangan merupakan bentuk perusahaan yang paling sederhana dan mencakup ruang lingkup organisasi yang sempit. Perusahaan jenis ini dimiliki oleh satu orang sehingga jika perusahaan mendapatkan suatu keuntungan (profit) maupun kerugian (loss) maka seluruh keuntungan akan dinikmati sendiri dan seluruh kerugian juga akan ditanggung oleh si pemilik tunggal. Pemilik perusahaan bertanggung jawab secara pribadi atas seluruh kewajiban maupun tuntutan hukum yang ditujukan kepada perusahaan. Dengan kata lain,. 9. 9. (47) apabila perusahaan mengalami pailit maka para kreditor berhak untuk menyita kekayaan (Aset) pribadi pemilik perusahaan, jika perusahaan sebelumnya bersangkutan dengan kreditor dalam menjalankan usahanya, seperti bagaimana pemilik perusahaan mendapatkan Aset pokok maupun Aset lainnya. Dalam melakukan pengambilan keputusan usaha seluruhnya berada dalam kendali dan kebijakan satu orang.. Contoh perusahaan perorangan adalah usaha kecil atau UKM (Usaha Kecil Menengah) seperti bengkel, salon kecantikan, rumah makan, persewaan computer, dan jenis usaha perorangan lainnya. Gambar 1.11. Usaha perbengkelan Bentuk organisasi perusahaan perorangan. Adapun kelebihan dan kekurangan jenis perusahaan perorangan di antaranya:. a) Kelebihan perusahaan perorangan 1) Penghasilan yang diperoleh perusahaan akan dikenakan pajak hanya pada level individu, bukan pada entitas perusahaan. Hal ini berarti, tidak akan ada pajak atas badan (entitas), melainkan pajak atas nama pribadi.. 10. 10. (48) 2) Seluruh keuntungan yang diperoleh akan menjadi milik pribadi. Bentuk perusahaan perorangan memungkinkan menerima jumlah prosentase maksimal laba yang dihasilkan perusahaan. 3) Adanya kebebasan dan fleksibilitas dalam pengambilan keputusan. Pemilik perusahaan perorangan tidak perlu melakukan konsultasi dengan orang lain dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan tindakan dalam penanganan operasional perusahaan. 4) Perusahaan perorangan tidak memerlukan laporan keuangan atau informasi sedetail mungkin yang berhubungan dengan masalah keuangan perusahaan. Dengan demikian masalah tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh pesaing. 5) Pengorganisasian perusahaan cenderung lebih ringkas dan hemat biaya. Karena jenis perusahaan ini hanya dimiliki oleh satu orang, jadi bentuk penanganan operasionalnya tidak akan banyak melibatkan organisasi lain/kelompok lain, sehingga tidak perlu adanya anggaran biaya untuk membayar pihak lain.. b) Kelemahan perusahaan perorangan 1) Sumber dana/keuangan yang tersedia bagi perusahaan hanya sebatas pada jumlah modal yang dimiliki oleh satu orang. 2) Sulit untuk mengembangkan besaran perusahaan karena modal yang terbatas. Tentu pemilik dapat melukan pinjaman ke kreditor, namun kuantitasnya tidak akan banyak. Hal ini disebabkan oleh ruang lingkup perusahaan jenis perorangan ini yang cenderung sederhana. 3) Perusahaan akan mengalami kesulitan dalam melakukan manajemen. Pada umumnya, perusahaan dalam bentuk lain terdiri atas bagianbagian atau divisi yang mengurus aktivitas tertentu dalam perusahaan, seperti pembukuan, pembelian penjualan, pengaturan karyawan dan lain sebagainya. Namun ketiadaan bagian-bagian ini dalam perusahaan perorangan memang akan menjadikan pengelolaan menjadi ringkas.. 11. 11. (49) 4) Minimnya kesempatan perusahaan untuk berkembang karena ruang lingkup perusahaan berada pada posisi yang sama dalam jangka waktu yang tidak menentu. 5) Keberlangsungan perusahaan cenderung tidak terjamin karena sangat tergantung kepada pemilik perusahaan. Apabila terjadi hal yang tidak terduga terhadap pemilik perusahaan, seperti sakit keras, meninggal dunia atau sebab lain, maka jalannya perusahaan dapat terancam bahkan berhenti total.. 2. Perusahaan Persekutuan (Partnership) Dari segi kepemilikan, perusahaan persekutuan ini dimiliki oleh dua orang atau lebih yang dibentuk atas dasar komitmen bersama dalam kegiatan organisasinya. Dalam partnership keahlian yang dimiliki oleh salah seorang anggota organisasi dapat dikombinasikan dengan sumber daya (modal) yang dimiliki oleh anggota organisasi lainnya. Dengan demikian antara anggota organisasi/perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan saling bekerja sama berdasarkan sumber daya dan keahlian yang dimiliki oleh masing-masing individu.. Sebagai contoh, seorang anggota memiliki keahlian dalam bidang akuntansi, akan tetapi tidak memiliki modal untuk membuka usaha jasa konsultan keuangan, kemudian bergabung dengan seorang anggota yang lain sebagai pemilik modal, membentuk sebuah firma (perusahaan persekutuan). Pendapatan maupun kerugian bersih (net income/net loss) yang timbul akan didistribusikan di antara para sekutu/anggota (partner) menurut kesepakatan bersama. Masing-masing anggota sekutu memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas. (unlimitedliability). kepada. kreditor. atas. seluruh. utang/kewajiban yang ditimbulkan oleh perusahaan. Sehingga apabila perusahaan tidak dapat membayar utang kepada kreditor maka setiap anggota sekutu yang terlibat dalam perusahaan harus bersedia bahwa. 12. 12. (50) kekayaan/harta pribadinya disediakan untuk mencukupi pembayaran utang perusahaan. Karakteristik lain dari perusahaan persekutuan adalah mutual agency, artinya setiap anggota sekutu adalah wakil atau perantara perusahaan dimana tindakan dari setiap anggota sekutu ini akan mengikat perusahaan secara keseluruhan dan menjadi kewajiban bagi seluruh anggota sekutu. Aset yang diinvestasikan ke dalam perusahaan oleh setiap anggota sekutu akan menjadi milik bersama (joint Asets) bagi seluruh anggota sekutu yang ada. Nantinya, ketika firma dibubarkan, klaim dari setiap anggota sekutu terhadap kekayaan perusahaan akan diukur berdasarkan pada jumlah saldo modal masingmasing para anggota.. Perusahaan persekutuan sama halnya dengan perusahaan perorangan, dimana perusahaan/entitas tidak dikenakan pajak. Pajak hanya akan dikenakan pada level individu, yaitu pada setiap anggota sekutu yang menerima bagian atas laba perusahaan. Perusahaan persekutuan memiliki usaha yang terbatas, artinya perusahaan dapat dibubarkan apabila terdapat seorang anggota sekutu yang mengundurkan diri. Jika kegiatan oeprasional perusahaan/bisnisnya akan tetap dilanjutkan, maka perusahaan persekutuan baru dapat dibentuk kembali dengan membuat perjanjian atau kesepakatan firma yang baru berdasarkan anggota dan jumlah anggota yang baru, seperti kesepakatan mengenai perbandingan jumlah modal yang baru, rasio pembagian laba/rugi yang baru, dan sebagainya.. Contoh perusahaan persekutuan meliputi, persekutuan perdagangan, persekutuan jasa, persekutuan komanditer (CV), koperasi, dan sebagainya. 13. 13. (51) Gambar 1.12. Bursa modal Bentuk organisasi perusahaan persekutuan. Perusahaan. persekutuan. memiliki. kelebihan. dan. kelemahan. berdasarkan karakteristiknya, di antaranya: a) Kelebihan perusahaan persekutuan: 1) Kemungkinan berkembang dalam perusahaan relatif besar. Dengan adanya variasi dalam manajemen dan banyak sumber modal akan dapat meningkatkan berbagai aspek dalam perusahaan persekutuan untuk berkembang dari kegiatan operasional perusahaan. 2) Peluang penambahan modal dari kreditor akan sangat mudah. Lembaga keuangan atau investor dalam meminjamkan sejumlah modal pada perusahaan persekutuan akan lebih mudah, hal ini dikarenakan ruang lingkup perusahaan dan keberadaan anggota yang lebih banyak dapat menjamin pelunasan kewajiban nantinya. 3) Bertambahnya. jenis. keahlian. dan. keterampilan. dalam. perusahaan. Dengan adanya partner yang mempunyai berbagai latar belakang dapat saling melengkapi satu dengan yang laainnya untuk kelangsungan kegiatan operasional perusahaan.. 14. 14. (52) 4) Beban resiko yang ditanggung oleh perusahaan tidak terlalu berat. Salah satu karakteristik jenis perusahaan ini adalah terdapat beberapa anggota sekutu dalam status kepemilikan, artinya beban resiko yang harus dihadapi akan dipegang oleh semua anggota pemilik perusahaan.. b) Kelemahan perusahaan persekutuan: 1) Tanggung jawab dari setiap anggota yang tidak terbatas. Semua anggota secara individu dan bersama mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas terhadap utang dan kewajiban persekutuan dalam perusahaan 2) Perusahaan persekutuan memiliki masa usia yang terbatas. Secara hukum dan ketentuan dalam pendirian perusahaan persekutuan, bahwa perusahaan dapat diberhentikan atau dibubarkan jika salah satu atau beberapa anggota mengajukan pengunduran diri dari persekutuan dalam perusahaan, atau ketidakmampuan anggota dalam menjalankan operasional perusahaan. 3) Lemahnya pengendalian atas perusahaan. Pengendalian dalam perusahaan persekutuan lemah dikarenakan setiap anggota wajib bertanggung jawab terhadap keputusan anggota yang lain, sehingga semua yang dilakukan setiap anggota atas nama persekutuan dalam perusahaan. 4) Keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan akan diberikan dan dibagi dengan sejumlah anggota perusahaan/status kepemilikan perusahaan, sehingga setiap anggota tidak akan mendapatkan laba perusahaan secara keseluruhan, melainkan pembagian sesuai dengan kesepakatan dan ketentuan yang telah dibuat bersama.. 15. 15. (53) 3. Perusahaan Perseroan (Corporation) Perusahaan perseroan merupakan perusahaan yang modal dalam usaha dan kepemilikan perseronya terbagi ke dalam lembar saham. Modal perusahaan diperoleh dari hasil penjualan saham kepada para pemegang saham (stockholders) yang dinamakan sebagai modal saham (capital stock). Keunggulan utama dari bentuk persero adalah adanya potensi atau kemampuan perusahaan dalam meningkatkan atau mendapatkan sejumlah besar dana atau sumber daya ekonomi dengan cara menerbitkan dan menjual saham. Dalam persero memiliki ketentuan bahwa kewajiban pemegang saham kepada kreditor perusahaan hanya sebatas pada besarnya investasi atau jumlah saham yang dibeli (dimiliki) Public corporation adalah persero yang sahamnya diperdagangkan secara luas kepada publik di pasar modal (bursa efek), sedangkan nonpublic. corporation. adalah. persero. yang. sahamnya. tidak. diperdagangkan kepada publik, melainkan hanya kepada sekelompok kecil investor. Persero memiliki umur yang tidak terbatas, artinya persero tidak akan berhenti beroperasi (dibubarkan) dengan adanya pengunduran diri dari salah seorang investor yang melepas kepemilikan sahamnya dari perseroan. Persero tidak seperti halnya perusahaan perorangan maupun perusahaan persekutuan, di mana pajak dikenakan baik pada tingkatan individu (pajak atas deviden yang diterima investor) maupun atas penghasilan (laba) perusahaan. Contoh dari bentuk perusahaan perseroan meliputi, PT. PLN, PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom), PT. Kereta Api Indonesia (KAI), PT. Garuda indonesia, PT. Pertamina, dan sebagainya.. 16. 16. (54) Gambar 1.13. PT Kereta Api Indonesia.. Gambar 1.14. PT Pertamina. a.) Kelebihan perusahaan perseroan Selain keunggulan utama perusahaan perseroan, yaitu adanya kemampuan perusahaan dalam meningkatkan dan memperoleh sejumlah besar dana maupun sumber daya ekonomi, kelebihan lainnya dari perusahaan perseroan antara lain: 1) Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap utang-utang perusahaan.. 17. 17. (55) 2) Kelangsungan perusahaan dari berbagai aspek lebih terjamin. Perusahaan perseroan memiliki badan hukum yang dapat menjamin kelangsungan perusahaan. Badan hukum inilah yang juga dapat membuat perusahaan perseroan memiliki umur perusahaan yang tidak terbatas (sesuai dengan asumsi kesinambungan usaha/going concern). 3) Memudahkan pemindahan hak milik dengan menjual saham kepada pemegang saham lainnya. 4) Sistem manajemen dan spesialis yang terdapat pada perusahaan perseroan sangat memungkinkan pengelolaan sumber-sumber modal untuk digunakan secara efisien. 5) Memiliki kemudahan dalam mencari pegawai/tenaga kerja perusahaan. 6) Kekayaan/harta pemilik dan perusahaan dapat dipisahkan. 7) Adanya pembagian keuntungan berupa deviden bagi para pemegang saham.. b.) Kelemahan perusahaan perseroan 1) Timbulnya. pajak. berganda. (double-tax),. dimana. laba. perusahaan yang telah dikenakan pajak akan dipajakkan kembali pada waktu sebagian dari laba ini didistribusikan kepada para investor dalam bentuk deviden tunai. Ketentuan pajak berganda ini timbul dikarenakan terdapat dua pihak terpisah yang dianggap turut menikmati laba, yaitu perusahaan selaku badan hukum dan para investor selaku individu. 2) Rahasia perusahaan tidak terjamin, hal ini dikarenakan adanya campur tangan kepemilikian saham antara investor yang satu dengan yang lainnya, sehingga ketentuan perusahaan yang bersifat intern dapat diketahui oleh para investor. 3) Jumlah pajak yang dibayarkarkan cukup besar. 4) Kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada pemilik saham.. 18. 18. (56) 5) Kepemilikan perusahaan dapat berpindah tangan. Dalam perusahaan perseroan pemilik saham terbesar memiliki peran dan kontribusi besar yang berhubungan dengan kelangsungan kegiatan. perusahaan,. hal. inilah. yang. dapat. membuat. kepemilikan perusahaan berpindah tangan jika adanya investor lain yang menanamkan saham lebih besar pada perusahaan. 6) Banyaknya peraturan pemerintah yang mengikat serta harus terpaku pada regulasi pemerintahan yang berkuasa.. Berdasarkan materi dan penjelasan tentang perusahaan diatas, maka tugas anda:. 1. Carilah dan amati bentuk perusahaan yang ada di daerah tempat tinggal kamu, kemudian klasifikasikan perusahaan yang telah anda amati dan jelaskan menurut jenisnya, bentuk organisasi dan karakteristiknya. 2. Presentasikan hasil pengamatanmu tentang perusahaan.. 19. 19. (57) 2. Ruang Lingkup Akuntansi 2.1 Pengertian Akuntansi. Gambar 1.15. Secara umum, akuntansi dapat diartikan sebagai sistem informasi keuangan yang memberikan laporan kepada para pengguna informasi akuntansi atau kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap proses dan hasil kinerja serta kondisi keuangan dalam suatu perusahaan. Akuntansi juga didefinisikan. sebagai. pengidentifikasian,. proses. pencatatan,. suatu. kegiatan. penggolongan,. yang. meliputi. pengikhtisaran,. dan. pelaporan yang berkaitan dengan proses keuangan yang terjadi bisnis suatu organisasi ataupun perusahaan. Dari pengertian-pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah suatu bidang yang berisi informasi dan proses kegiatan mengenai keuangan dalam suatu organisasi/perusahaan yang digunakan bagi para pengguna informasi akuntansi.. 20. 20. (58) Adapun pengertian akuntansi secara khusus menurut para ahli,. di. antaranya:. 1) American Accounting Association (AAA) American Accounting Association (AAA), merupakan lembaga di Amerika Serikat yang bergerak dalam bidang riset, pengembangan serta pengajaran akuntansi. Menurut American Accounting Association, akuntansi adalah proses identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas serta tegas bagi pengguna informasi tersebut.. 2) Abu Bakar A. dan Wibowo Abu Bakar dan Wibowo merupakan pakar akuntansi Indonesia. Menurut abu Bakar dan Wibowo, akuntansi memiliki pengertian sebagai prosedur mengakui, pencatatan, dan korespondensi bursa keuangan dari suatu unsur atau organisasi. Maksudnya akuntansi adalah sistem informasi yang mengakui dan mencatat transaksi keuangan kemudian disajikan dalam laporan keuangan. Selanjutnya laporan tersebut berguna sebagai. sarana. korespondensi. atau laporan. bagi. pihak-pihak. berkepentingan dengan suatu organisasi atau perusahaan dalam hal kegiatan bisnis dan keuangan. 3) Keputusan Menteri Keuangan Menteri Keuangan juga memberikan definisi atas akuntansi melalui Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.476 KMK 01 tahun 1991, bahwa akuntansi adalah suatu proses pengumpulan, penganalisaan,. pengklasifikasian,. pencatatan,. peringkasan,. dan. pelaporan terhadap suatu transaksi keuangan dari kesatuan ekonomi untuk menyediakan sebuah informasi keuangan bagi yang memerlukan informasi tersebut yang berguna dalam pengambilan keputusan.. 21. 21. (59) 4) Dr. M. Gede Menurut Dr. M. Gede, akuntansi adalah ilmu pengetahuan terapan dan seni pencatatan dimana pengolahannya dan analisa catatan tersebut dilakukan secara terus-menerus berdasarkan aturan dan sistem tertentu, sehingga. tersusun. suatu. laporan. keuangan. sebagai. bentuk. pertanggungjawaban dari pimpinan perusahaan atas kinerjanya.. 5) Charles Thomas Horngren dan Walter T. Harrison Charles Thomas Horngren merupakan seorang professor akuntansi di Stanford University, sedangkan Walter T. Harrison adalah penulis buku-buku akuntansi yang terkenal. Di dalam buku garapan kedua ahli tersebut, akuntansi didefinisikan sebagai suatu sistem informasi yang mengukur aktifitas bisnis, memproses data menjadi laporan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan.. 2.2 Standar Akuntansi Standar akuntansi adalah suatu metode dan format baku yang terdapat pada bidang akuntansi dalam penyajian informasi laporan keuangan suatu kegiatan usaha dalam organisasi/perusahaan. Standar akuntansi disusun, dibuat dan disahkan oleh lembaga resmi dalam masing masing badan usaha dan organisasi. Dalam kegiatan akuntansi, seorang akuntan harus berprinsip pada standar akuntansi yang telah ditentukan, berdasarkan ruang lingkup organisasinya.. Berikut adalah 4 (empat) pilar dalam standar akuntansi di Indonesia:. 1) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan-Internasional Financial Report Standard (PSAK) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan-Internasional Financial Report Standard (PSAK) merupakan istilah lain dari SAK (Standar. 22. 22. (60) Akuntansi Keuangan) yang diterapkan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), yang digunakan untuk badan usaha atau bisnis yang memiliki akuntabilitas publik, seperti perusahaan publik, asuransi, perbankan, BUMN, dan sebagainya.. 2) Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntansi Publik (SAK-ETAP) Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntansi Publik (SAK-ETAP), digunakan untuk entitas yang akuntabilitas publiknya tidak signifikan dan laporan keuangannya hanya untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal.. 3) PSAK Syariah PSAK Syariah merupakan pedoman standar akuntansi yang dapat digunakan untuk lembaga-lembaga kebijakan syariah, seperti bank syariah, pegadaian syariah, badan zakat, dan lain sebagainya. Standar ini terdiri dari kerangka konseptual penyusunan dan pengungkapan laporan keuangan, dan standar khusus transaksi syariah.. 4) Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), telah ditetapkan sebagai peraturan pemerintah untuk entitas pemerintah dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). SAP dibuat untuk menjamin transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara demi terwujudnya pemerintahan yang baik.. 23. 23. (61) 2.3 Bidang Pekerjaan Akuntansi. Gambar 1.16. Akuntansi (accounting) pada umumnya berbeda dengan pembukuan (bookkeeping). Akuntansi meliputi seluruh proses pelaporan, mulai dari pengidentifikasian transaksi perusahaan, pencatatan, pengkomunikasian (dalam bentuk laporan) sampai pada tahapan analisis dan interprestasi, sedangkan pembukuan hanya meliputi aktivitas pencatatan semata. Akuntansi dibedakan menjadi akuntansi keuangan (financial accounting) dan. akuntansi. accounting).. manajerial/manajemen Akuntansi. keuangan. (managerial/management memberikan. informasi. akuntansi/keuangan bagi kepentingan pemakai eksternal. Akuntansi manajerial/manajemen memberikan informasi akuntansi/keuangan bagi kepentingan pemakai internal.. Berbagai macam jenis pekerjaan/profesi yang terdapat pada bidang akuntansi adalah: 1) Akuntansi Keuangan (Financial Accounting). 24. 24. (62) Akuntansi keuangan merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang berfokus. pada. semua. catatan. transaksi. perusahaan. secara. periodik/periode tertentu yang disajikan dalam bentuk laporan. Pada proses penyusunan laporan keuangan dilakukan dengan mempertimbangkan dan memperhatikan prinsip akuntansi berdasarkan pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK). 2) Akuntansi Biaya (Cost Accounting) Akuntansi biaya adalah bidang spesialisasi akuntansi yang berfokus pada semua bentuk pencatatan dan penyajian data operasional biaya. Dalam kegiatan akuntansi biaya juga menentukan serta menyiapkan laporan harga pokok produksi. Akuntansi biaya ini lebih mengarah kepada akuntansi untuk perusahaan manufaktur. Informasi yang diperoleh dari akuntansi biaya akan digunakan untuk melakukan perencanaan terhadap semua biaya operasional agar terkendali dan ketepatan harga produksi oleh manajemen.. 3) Akuntansi Pajak (Tax Accounting) Setiap akuntan pajak harus memiliki kemampuan menjalankan peraturan dan ketentuan perpajakan, perencanaan pajak, serta pelaksanaan administrasi pajak. Selain itu kegiatan di dalam akuntansi pajak menyiapkan dan melaporkan perhitungan pajak penghasilan.. 4) Pemeriksaan Eksternal (External Auditing) Dalam. pemeriksaan. eksternal,. akuntan. publik. memberikan. opini/pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan klien. Dalam opini tersebut auditor akan menyatakan, bahwa laporan yang diperiksa sudah bebas atau masih mengandung salah dalam penyajian dan apakah laporan sudah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang telah ditentukan.. 25. 25. (63) 5) Pemeriksaan Internal (Internal Auditing) Auditor internal mengevaluasi efisiensi dan efektifitas kinerja unit/divisi maupun perusahaan secara keseluruhan serta memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional perusahaan telah berjalan sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen. Auditor internal tidak memberikan opini mengenai kewajaran tentang laporan keuangan dari perusahaan dimana ia bekerja, melainkan hanya memberikan rekomendasi/saran-saran perbaikan untuk peningkatan efisiensi dan efektifitas.. 1. Akuntansi Umum (General Accounting) Kegiatan yang dilakukan dalam akuntansi umum adalah melakukan pencatatan atas transaksi harian dan menyiapkan laporan keuangan.. 2. Akuntansi Manajemen (Management Accounting) Akuntansi manajamen merupakan bidang spesialisasi yang dalam kegiatannya melakukan pengembangan dan penafsiran informasi yang akan membantu perusahaan dalam menjalankan manajemen perusahaan. Informasi ini diperoleh dari bidang spesialisasi lainnya yang akan digunakan sebagai prediksi di masa/periode yang akan datang.. 3. Akuntansi Anggaran (Budgetting Accounting) Segala kegiatan yang bersifat perencanaan suatu perusahaan akan disusun dalam bidang spesialisasi akuntansi anggaran dimana hasil dari akuntansi anggaran akan digunakan untuk membandingkan antara perencanaan dan hasil kerja yang dicapai.. 4. Akuntansi Pemerintah/Sektor Publik (Government Accounting) Akuntansi pemerintah digunakan dalam penyusunan anggaran dan perhitungan biaya di dalam instansi pemerintah. Akuntansi ini juga. 26. 26. (64) berhubungan dengan masalah bentuk pemeriksaan keuangan pada instansi dan lembaga negara terkait.. 5. Sistem Akuntansi (Accounting System) Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, akuntansi telah berkembang mengikuti zamannya dimana semua sistem akuntansi telah terprogram kedalam sebuah sistem komputerisasi. Dengan demikian tentu akan mempermudah cara kerja dan sistem yang ada, sehingga laporan keuangan ataupun informasi tentang akuntansi yang terkait akan lebih efektif.. 2.4 Para Pengguna Informasi Akuntansi Informasi akuntansi dapat dijadikan sebagai penilaian kondisi keuangan serta dapat digunakan sebagai pedoman evaluasi. Untuk memberikan informasi yang penting dan bermanfaat untuk pihak-pihak yang terlibat, maka informasi ini harus ditampilkan dalam laporan keuangan yang dapat memenuhi karakteritik kualitatif. Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah segala ukuran normatif yang harus diwujudkan dalam sistem informasi akuntansi agar dapat memenuhi tujuan. Oleh sebab itu maka karakteriristik kualitatif laporan keuangan dalam penyajiannya harus relevan, seperti informasi memiliki manfaat umpan balik, informasi memiliki manfaat yang prediktif, tepat waktu, dan lengkap. Selain itu informasi akuntansi juga harus memenuhi karakter handal (disajikan secara jujur, dapat diverifikasi, dan netralitas), dapat dibandingkan, dan dapat dipahami. Informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan sangat berbeda-beda (bervariasi) tergantung pada jenis keputusan yang hendak diambil. Para pengguna informasi akuntansi ini dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu pemakai informasi akuntansi internal (internal users) dan pemakai informasi akuntansi eksternal (external users). Yang termasuk dalam kategori pemakai internal, antara lain:. 27. 27. (65) 1) Direktur dan Manajer Keuangan Untuk menentukan mampu atau tidak suatu perusahaan dalam melunasi utang dan kewajiban secara tepat waktu kepada kreditor (banker, supplier), maka mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya uang kas yang tersedia di perusahaan pada saat jatuh tempo pinjaman/utang.. 2) Direktur Operasional dan Manajer Pemasaran Untuk menentukan efektif atau tidaknya suatu saluran distribusi produk maupun aktivitas pemasaran yang telah dilakukan oleh perusahaan, maka mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai tingkat penjualan.. 3) Manajer dan Supervisor Produksi Manajer dan supervisor Produksi membutuhkan informasi akuntansi biaya untuk menentukan harga pokok produksi yang mana pada akhirnya digunakan sebagai dasar untuk menetapkan harga jual produk per unit.. Sedangkan yang termasuk dalam kategori pemakai eksternal, antara lain:. 1) Investor (penanam modal) Investor dalam menggunakan informasi akuntansi, untuk mengambil keputusan dalam hal membeli atau melepas saham investasi miliknya. Dalam hal ini, investor perlu secara cermat dan hati-hati dalam menanggapi setiap perkembangan kondisi keuangan di dalam perusahaan yang menjadi media dalam menanamkan modal/sahamnya.. 2) Kreditor Tujuan. penggunaan. informasi. untuk. kreditor. adalah. untuk. mengevaluasi tingkat resiko dari pemberian kredit atau pinjaman uang.. 28. 28. (66) Dalam hal ini, kreditor dapat meminimalisir resiko dengan cara mencari tahu seberapa besar tingkat bonafiditas dan likuiditas debitor melalui laporan keuangan debitor yang bersangkutan.. 3) Pemerintah Pemerintah berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan (wajib pajak) dalam hal perhitungan dan penetapan besar pajak penghasilan yang harus disetor ke kas negara. Pemerintah juga perlu menganalisis dari laporan keuangan yang berprinsip kepada standar akuntansi pemerintah untuk mengukur meningkat atau menurunnya jumlah anggaran untuk kepentingan kepemerintahan.. 1.. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) Dalam hal ini, pihak BAPEPAM memiliki kepentingan terhadap kinerja keuangan dengan tujuan untuk melindungi para investor yang berkaitan dengan hal-hal atau badan hukum penanaman saham/modal. Oleh sebab itu public corporation harus melampirkan laporan keuangan secara rutin kepada badan pengawas pasar modal.. 2.. Ekonom, Praktisi dan Analis Tujuan dari penggunaan informasi akuntansi dalam hal ini bertujuan untuk memprediksi situasi perekonomian, menentukan tingkat inflasi, pertumbuhan pendapatan nasional dan berbagai analisis lainnya.. 2.5 Tujuan Akuntansi Tujuan akuntansi secara luas adalah untuk mengumpulkan dan melaporkan informasi yang berkaitan dengan keuangan, kinerja, posisi keuangan, dan arus kas masuk dan keluar dalam suatu perusahaan/organisasi bisnis yang akan digunakan sebagai dasar dalam membuat keputusan untuk masa yang akan datang.. 29. 29. (67) Adapun tujuan akuntansi secara umum antara lain: 1) Menyediakan informasi mengenai perubahan pada berbagai sumber ekonomi perusahaan. 2) Memberikan informasi mengenai keuangan, baik aktiva maupun pasiva dalam perusahaan. 3) Menyediakan informasi lainnya terkait laporan keuangan untuk membantu pengguna laporan tersebut. 4) Memberikan informasi keuangan perusahaan yang dapat membantu dalam pembuatan estimasi potensi keuntungan perusahaan.. Tujuan akuntansi secara khusus: 1) Menyediakan informasi dalam bentuk laporan pencatatan atas transaksi yang terjadi dalam perusahaan, seperti laporan pembuatan jurnal umum. 2) Menyediakan informasi. laporan keuangan yang bertujuan untuk. menggolongkan jenis transaksi dan harta perusahaan, seperti laporan penggolongan buku besar dan neraca saldo. 3) Menyediakan informasi laporan dengan tujuan untuk proses pengikhtisaran keuangan dalam bentuk penyesuaian perhitungan dan kertas kerja. 4) Menyediakan informasi keuangan dalam bentuk laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, dan laporan neraca keuangan serta arus kas.. 2.6 Fungsi dan Manfaat Akuntansi 2.6.1 Fungsi Akuntansi Dari definisi akuntansi, kegiatan akuntansi maupun badan yang membutuhkan informasi akuntansi yang telah menyinggung tentang sistem pelaporan dan kegiatan akuntansi keuangan yang mana bahwasanya akuntansi memiliki fungsi sebagai bahasa bisnis dimana informasi bisnis dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan melalui laporan akuntansi. Sehingga akuntansi memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi maupun bisnis perusahaan di. 30. 30. (68) berbagai sektor usaha. Selain itu akuntansi juga memiliki beberapa fungsi lain dalam perusahaan, di antaranya:. a) Recording Report Recording report atau merekam catatan transaksi dalam perusahaan secara sistematis dan kronologis merupakan salah satu fungsi akuntansi. Rekam catatan transaksi ini kemudian dikirim ke tahap laporan akuntansi berikutnya secara berurutan untuk mengetahui profit dan loss dari bisnis pada akhir periode akuntansi.. b) Melindungi Properti dan Aset Fungsi akuntansi berikutnya adalah untuk menghitung jumlah penyusutan Aset sebenarnya dengan menggunakan metode yang tepat dan berlaku untuk Aset tertentu yang ada di dalam perusahaan.. c) Mengkomunikasikan Hasil Laporan yang telah dibuat dalam kegiatan akuntansi yang dilakukan dalam organisasi/perusahan akan dijadikan sebagai acuan untuk strategi bisnis periode berikutnya, dengan melihat hasil yang diperoleh dari laporan keuangan.. d) Membuat Ringkasan Aktivitas meringkas ini melibatkan penyajian data rahasia dengan penyampaian yang bisa dimengerti dan berguna bagi pengguna informasi akuntansi internal maupun eksternal dari laporan akuntansi tersebut. Aktivitas ini mengarah pada penyusunan laporan neraca saldo, laporan laba rugi, dan neraca dimana laporan ini berkaitan dengan ringkasan penggolongan aset dan penggambaran dari kondisi nilai semua harta perusahaan serta berkaitan dengan laba/rugi dari semua kegiatan akuntansi yang ada pada perusahaan.. 31. 31. (69) e) Mengklasifikasikan Fungsi akuntasi sebagai klasifikasi adalah berkaitan dengan analisis sistematis dari semua data yang telah dicatat. Dengan adanya klasifikasi tersebut akan memudahkan dalam pengelompokan jenis transaksi yang ada pada perusahaan.. f) Analisis dan menafsirkan Akuntansi sebagai bidang yang befungsi sebagai tindakan analisis dan menafsirkan data keuangan, artinya data keuangan yang sudah melalui proses analisis kemudian diinterprestasikan dengan cara yang mudah dan dapat dimengerti sehingga dapat membantu dalam membuat penilaian mengenai kondisi keuangan dan profitabilitas operasional bisnis.. 2.6.2 Manfaat Akuntansi Akuntansi merupakan kegiatan yang bukan hanya sekedar berkaitan dengan teknik pembukuan ataupun hanya mencangkup pencatatan transaksi saja, manfaat akuntansi cukup memberikan dampak besar bagi bisnis organisasi maupun perusahaan. Hal ini dikarenakan akuntansi memiliki peran yang sangat penting, melaui kegiatan operasional perusahaan, kelangsungan. data. keuangan. perusahaan. perusahaan dan. anggota. yang. menjadi. potensi. organisasinya. hingga. memberikan informasi penting yang berguna bagi para pengguna informasi akuntansi untuk dijadikan bahan analisis dan dasar untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan keuangan. Manfaat akuntansi meliputi:. 1) Untuk memberikan informasi keuangan sebagai dasar membuat keputusan manajerial. 2) Untuk memberikan informasi/laporan kepada pihak internal maupun eksternal.. 32. 32. (70) 3) Untuk mengontrol dan mengendalikan keuangan dalam sebuah organisasi/perusahaan. 4) Untuk dijadikan sebagai alat evaluasi perusahaan. 5) Untuk menjadikan dasar dan acuan dalam mengalokasikan sumber daya yang ada dalam perusahaan.. 2.7 Asumsi Dasar Akuntansi Bidang dan profesi akuntansi telah mengembangkan seperangkat standar yang berlaku dan dapat diterima secara umum. Standar ini dinamakan sebagai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum seperti yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya. Standar ini diperlukan sebagai pedoman dalam penyusunan laporan keuangan yang baku. Dengan adanya standar ini pihak manajemen selaku pengelola dana aktivitas perusahaan dapat mencatat, mengikhitasarkan, dan melaporkan seluruh hasil kegiatan operasional maupun kegiatan keuangan perusahaan secara baku dan transparan. Laporan keuangan yang telah disusun manajemen berdasarkan standar/prinsip akuntansi yang berlaku umum ini merupakan salah satu bentuk dari pertanggungjawaban manajemen kepada investor sebagai pemilik dana.. Dalam prinsip akuntansi yang berlaku secara umum, terdapat empat asumsi dasar yang melandasi proses penyusunan laporan akuntansi secara keseluruhan. Asumsi dasar tersebut adalah:. 1) Asumsi Unit Moneter (Monetary Unit Assumption) Data transaksi yang akan dilaporkan dalam catatan akuntansi harus dapat dinyatakan dalam satuan mata uang (unit moneter). Asumsi ini memungkinkan akuntansi untuk dapat mengukur setiap transaksi bisnis/peristiwa ekonomi kedalam nilai uang. Asumsi unit moneter terkait langsung dengan penerapan konsep biaya. Konsep biaya digunakan sebagai dasar dalam penyusunan laporan keuangan dimana aset yang dibeli pada umumnya akan dicatat sebesar harga perolehannya.. 33. 33. (71) Sebagai contoh, sebuah kendaraan kantor dibeli dengan harga 17 juta rupiah, maka kendaraan kantor yang baru dibeli tersebut dapat dicatat sebesar harga perolehannya dengan satuan mata uang (unit moneter) dalam rupiah. Contoh data transaksi yang tidak dapat diukur (dinyatakan) dalam satuan mata uang adalah banyaknya jumlah karyawan, tingkat kepuasan pelanggan, tingkat kepuasan pekerja, jumlah karyawan yang berhenti, dan sebagainya.. 2) Asumsi Kesatuan Usaha (Economic/Business Entity Assumption) Dalam asumsi kesatuan usaha terdapat pemisahan pencatatan antara transaksi perusahaan sebagai entitas ekonomi dengan transaksi pemilik sebagai individu dan transaksi entitas ekonomi lainnya. Sebagai contoh, seorang pemilik perusahaan bengkel mobil tidak boleh memperhitungkan biaya pribadi sebagai beban/biaya bengkel. Misalnya, biaya untuk sewa apartemen sebagai tempat tinggal, biaya untuk keperluan keluarga, dan lain sebagainya. Jadi, yang boleh diperhitungkan sebagai beban bengkel hanya pengeluaran/pembiayaan yang benar-benar terkait langsung dengan usaha bengkel. Demikian pula jika orang tersebut memiliki dua jenis usaha yang berbeda, seperti usaha bengkel dan usaha salon, harus dipisahkan antara beban pribadi, beban usaha bengkel, dan beban usaha salon.. 3) Asumsi Periode Akuntansi (Accounting/Time Period Assumption) Salah satu manfaat informasi akuntansi juga dibutuhkan atas dasar ketetapan waktu. Umur aktivitas perusahaan dapat dibagi menjadi beberapa periode akuntansi, seperti bulanan (monthly), tiga bulanan (quarterly), atau tahunan (annually).. 4) Asumsi Kesinambungan Usaha (Going Concern Assumption) Perusahaan didirikan dengan maksud untuk tidak dibubarkan (dilikuidasi) dalam jangka waktu dekat, akan tetapi perusahaan diharapkan tetap terus. 34. 34. (72) beroperasi (exist) dalam jangka waktu yang panjang maupun waktu yang tak terbata. Jika tidak ada asumsi ini, maka berarti tidak aka nada penyusutan atas Aset tetap, karena Aset tetap yang dibeli tidak akan dicatat sebesar harga perolehannya melainkan dicatat sebesar nilai pada saat perusahaan dilikuidasi. Demikian juga terdapat penggolongan lancar dan tidak lancar atas aset dan kewajiban.. Jadi, dalam praktik akuntansi yang berlaku secara umum, penyusutan atas aset tetap dan penggolongan aset serta kewajiban lancar dan tidak lancar timbul karena adanya asumsi kesinambungan usaha.. 35. 35. (73) Sejarah Perkembangan. Bidang-bidang akuntansi mulai diterapkan di. akuntansi dan akuntan di. Indonesia sejak tahun 1642, tetapi bukti yang. Indonesia. jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit di Jakarta sejak 1747. Kemudian akuntansi di Indonesia berkembang setelah UU Tanam Paksa dihapuskan pada tahun 1870 sehingga bermunculan para pengusaha swasta Belanda yang menanamkan modalnya di Indonesia. Praktik akuntansi di Indonesia bisa ditelusuri pada era penjajahan Belanda sekitar 17 (ADB 2003) atau sekitar tahun 1642. Bukti dari praktik akuntansi di Indonesia pada tahun 1747,. yaitu. dilaksanakan. praktik. pembukuan. yang. Societeit. yang. Amphioen. berkedudukan di Jakarta. Pada era ini, Belanda memperkenalkan. sistem. pembukuan. berpasangan (double entry bookkeeping) yang dikembangkan oleh Luca Pacioli. Pengiriman Van Schagen menjadi titik tolak berdirinya. Jawatan. Akuntan. Negara. Government Accountant Dienst yang terbentuk pada tahun 1915. Akuntan publik yang pertama adalah Frese dan Hogeweg yang mendirikan. 36. 36.

Referensi

Dokumen terkait

Latar belakang masalah penelitian ini adalah adanya keterbatasan buku yang sesuai dengan perkembangan anak sekolah dasar kelas II pada mata pelajaran

Mengingat keterbatasan waktu penelitian, pengembangan bahan ajar ini hanya dibatasai pada melihat tanggapan pengguna (guru dan siswa) terhadap buku ajar fisika

Oleh karena itu, disimpulkan bahwa soal pada kompetensi dasar Menerapkan Buku Jurnal layak menjadi instrumen penilaian bagi guru dalam pembelajaran.. Kata kunci: HOTS,

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan buku ajar akuntansi kas berbasis scientific approach pada mata pelajaran akuntansi keuangan kelas XI di SMK Negeri

dalam penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap develop (pengembangan) karena keterbatasan waktu dan biaya, 2) kelayakan modul akuntansi perusahaan jasa berbasis

Masalah utama dalam penelitian ini adalah “Apakah buku ajar Biologi SMA yang digunakan di sekolah telah merefleksikan literasi sains?” dengan pertanyaan penelitian

Masalah utama dalam penelitian ini adalah “Apakah buku ajar Biologi SMA yang digunakan di sekolah telah merefleksikan literasi sains?” dengan pertanyaan penelitian

1 LITERASI BUKU SAKU PERSEDIAAN AKUNTANSI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PEMBUKUAN KEUANGAN KELOMPOK UMKM DI RT 04 / RW 02 PUNGGAWAN BANJARSARI SURAKARTA Hirawresti Langen Apsari1,