• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentuk Tindak Tutur Perlokusi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

3. Bentuk Tindak Tutur Perlokusi

Perlokusi merupakan daya pengaruh atau efek yang muncul ketika membaca tuturan dari penutur. Makna yang terkadung dalam suatu ujaran sangat ditentukan oleh penafsiran dari lawan tutur. Penafsiran setiap lawan tutur (pembaca) berbeda antara yang satu dengan yang lain. Jenis- jenis perlokusi yang ditemukan dalam penelitian ini, yaitu membuat lawan tutur tahu (bring hearer to learn that), mendorong (encourage), membuat

lawan tutur berpikir tentang (get hearer to think about), membuat lawan tutur melakukan sesuatu (get hearer to do), menyenangkan (amuse), menjengkelkan (irritate), dan menjemukan (bore).

a. Membuat Lawan Tutur Tahu (Bring Hearer to Learn That)

(33) Konteks : Tanggapan Syalleh Rumasukun terhadap pernyataan Randi Rachman Souwakil.

Wujud Tuturan : Randi Rachman Souwakil cuman mau bilang buat kawan bahwa yang saat ini membuat kalian marah dan lain sebagainya itu adalah berita HOAX yang kalian perbicarakan. Kalau saya mau beri nama

“IMM tipu IMM”. (Data: 17)

Tuturan (33) merupakan tanggapan Syalleh Rumasukun terhadap pernyataan Randi Rachman Souwakil tentang berita perobekan bendera IMM. Tuturan Syalleh Rumasukun tersebut mempunyai efek terhadap Randi Rachman Souwakil yaitu bisa tahu bahwa informasi yang dibicarakan itu adalah berita hoaks.

(34) Konteks : Dialog antara Chaeruddin Hakim dan Furqan Jurdi.

Wujud Tuturan :

Chaeruddin Hakim : Siapa yang copot?

Furqan Jurdi : Chaeruddin Hakim menurut informasi, bendera itu dirampas dari tangan kader lalu diambil kemudian dibakar bambu yang dipakai menjadi tiang. Pelakunya, oknum organisasi kemahasiswaan ekstra kampus.

(Data: 39)

Tuturan (34) merupakan jawaban dari Furqan Jurdi pertanyaan Chaeruddin Hakim tentang pelaku dari insiden bendera IMM. Tuturan Furqan Jurdi tersebut mempunyai efek terhadap Chaeruddin Hakim bahwa pelakunya adalah oknum organisasi kemahasiswaan ekstra

kampus, dengan begitu Chaeruddin Hakim dan pengguna Facebook yang lain bisa tahu pelaku dari insiden tersebut.

(35) Konteks : Komentar Mukhtarudin Muchsiri terhadap status Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme).

Wujud Tuturan : Saya Ketua Bidang Kader DPD IMM salah satu provinsi di Sumatera. Pada masa lebih kurang 19 tahun yang lalu, saya tidak menolerir tindakan menurunkan bendera IMM di kampus PTM. Perlu diusut tuntas sampai akar masalahnya. Tapi saya sadar bahwa di kampus UM Sorong lebih dari 60%

mahasiswanya adalah nonmuslim. Merupakan jumlah yang cukup besar sebagai komponen lingkungan yang tentu saja tidak kondusif untuk tumbuh kembangnya IMM. Tentu saja itu juga harus disadari meski di rumah sendiri, hakikatnya aktivis IMM adalah komunitas yang minoritas di kampus tersebut. Oleh karena itu, harus pandai-pandai memainkan peran dan dalam membawa diri.

Terlepas dari itu, ada pelajaran menarik dan penting bahwa kejadian ini menambah deret kasus ummat Islam meski dalam jumlah mayoritas sering mengalami dan tertimpa kejadian yang terkait ketidak-adilan dan kondisi yang tidak menyenangkan bahkan berdimensi tekanan dan pelecehan. Ini merupakan PR yang tidak ringan bagi DPP IMM sekarang untuk fokus menyelesaikan persoalan internal agar tidak sibuk mengurusi kerja- kerja eksternal yang lebih bernuansa politik praktis dan oportunis. (Data: 120)

Tuturan (35) merupakan komentar yang ditulis oleh Mukhtarudin Muchsiri terhadap status Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme). Tuturan Mukhtarudin Muchsiri tersebut mempunyai efek terhadap pengguna Facebook yang membacanya bahwa di kampus UM Sorong lebih dari 60% mahasiswanya adalah nonmuslim, itu merupakan jumlah yang cukup besar sebagai komponen lingkungan

yang tentu saja tidak kondusif untuk tumbuh kembangnya IMM dan tentu saja itu juga harus disadari meski di rumah sendiri. Sehingga dengan begitu para pengguna Facebook yang lain bisa tahu dan memahami kondisi di sana.

b. Mendorong (Encourage)

(36) Konteks : Dialog antara M Risal Abusama dan Faisal.

Wujud Tuturan :

M Risal Abusama : Kita di tanah Papua sini berbeda dengan kultur kalian. Kita identik dengan beberapa agama, suku, ras, dan lain-lain. Jika kalian menganggap kalian tuan rumah di tanah Papua, sorry bos di tanah moyang ini sudah ada tuan tanah sebelum kamu orang datang.

Faisal : M Risal Abusama, kok kamu nggak nyambung ngomongnya saudaraku. (Data:

161)

M Risal Abusama : Amal usaha PTM juga patut ikut terhadap aturan negara.

Tuturan (36) merupakan pernyataan Faisal yang bingung dengan maksud dari komentar M Risal Abusama. Pertanyaan Faisal mempunyai efek atau perlokusi mendorong (encourage), yaitu mendorong M Risal Abusama untuk memperjelas maksud dari pernyataan sebelumnya.

(37) Konteks : Dialog antara Budi Sunarso dan Syamsudin Seknun.

Wujud Tuturan :

Syamsudin Seknun : Budi Sunarso banyak belajar sejarah biar tidak oon.

Budi Sunarso : Syamsudin Seknun, sejarah apa? Baca pula PEDOMAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH NOMOR 2/PED/I.0 /B/2012 TENTANG PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH. (Data: 184)

Syamsudin Seknun : Budi Sunarso hahahahaha sejarah lahirnya kampus tersebutlah dodol.

Tuturan (37) tepatnya pada kalimat “Syamsudin Seknun, sejarah apa?” merupakan pertanyaan Budi Sunarso yang bingung dengan maksud dari tanggapan Syamsudin Seknun. Pertanyaan Budi Sunarso mempunyai efek atau perlokusi mendorong (encourage), yaitu mendorong Syamsudin Seknun untuk memperjelas sejarah yang maksud dari pernyataan sebelumnya.

(38) Konteks : Tuturan berasal dari dialog antara Furqan Jurdi dan Panglima Ngali.

Wujud Tuturan :

Panglima Ngali : Waw, sadis sekali ya.

Furqan Jurdi : Panglima Ngali coba kalau di Bima, panglima turun gunung pasti (tertawa).

(Data: 41)

Panglima Ngali : Furqan Jurdi pastilah, bahkan bisa dipastikan oknum tersebut ……

Tuturan (38) tepatnya pada kalimat “Panglima Ngali coba kalau di Bima, panglima turun gunung pasti (tertawa).” merupakan pertanyaan Furqan Jurdi yang menanggapi komentar Panglima Ngali.

Pernyataan Furqan Jurdi mempunyai efek atau perlokusi mendorong (encourage), yaitu mendorong Panglima Ngali akan ikut bertindak apabila insiden serupa terjadi di daerahnya dan bahkan mengancam akan melakukan sesuatu pada oknum yang melakukan hal serupa.

c. Menjengkelkan (Irritate)

(39) Konteks : Komentar M Risal Abusama terhadap status Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme).

Wujud Tuturan : Woe bos, stop bicara-bicara banyak kalau tidak ada di tempat kejadian bos. (Data: 47)

Tuturan (49) diungkapkan oleh M Risal Abusama dalam dalam komentarnya terhadap status Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme). Pertanyaan Furqan Jurdi dalam statusnya tersebut mempunyai efek atau perlokusi menjengkelkan (irritate), dalam hal ini membuat M Risal Abusama merasa jengkel dengan Furqan Jurdi karena telah menulis informasi tentang aksi tersebut padahal dia sendiri tidak ada di tempat kejadian.

(40) Konteks : Dialog antara Irsam Ichank Rumagesan dan Arun tentang demo yang digelar oleh IMM Sorong untuk menolak kegiatan LK-1 di PTM.

Wujud Tuturan :

Arun : …Saya kasi tahu kamu dek, IMM adalah anak kandung dari kampus yang berlebelkan Muhammadiyah dan secara aturan PTM mengatur di dalamnya terkait organisasi internal, jadi bila ada organisasi eksternal yang ingin merekrut kader baru disilakan…. (Data: 211)

Irsam Ichank R. : Kata anak kandung itu yang buat permasalahan, jadi tidak bisa ada siram bensin….

Tuturan (40) diungkapkan oleh Arun kepada Irsam Ichank Rumagesan. Arun yang menyatakan bahwa IMM adalah anak kandung dari kampus yang berlebelkan Muhammadiyah dan secara aturan PTM mengatur di dalamnya terkait organisasi internal mempunyai efek atau perlokusi menjengkelkan (irritate), dalam hal ini membuat Irsam Ichank Rumagesan merasa jengkel karena julukan “anak kandung”

tersebut.

(41) Konteks : Dialog antara Irsam Ichank Rumagesan dan Arun.

Wujud Tuturan :

Irsam Ichank R. : Arun jangan baper. (menyengir). (Data:

219)

Arun : Irsam Ichank Rumagesan kalau abang baper, abang sudah blokir kamu dari dulu karena tidak mau dengan nasihat abang hehehehehe.

Tuturan (41) diungkapkan oleh Irsam Ichank Rumagesan kepada Arun agar tidak bawa perasaan terkait perdebatan mereka. Pernyataan Arun tersebut mempunyai efek atau perlokusi menjengkelkan (irritate), dalam hal ini membuat Arun merasa jengkel dengan Irsam Ichank Rumagesan walaupun disampaikan dengan candaan.

d. Membuat Lawan Tutur Berpikir Tentang (Get Hearer to Think About)

(42) Konteks : Tuturan berasal dari tanggapan Syalleh Rumasukun terhadap komentar Muhammad Samsul Umasangdji.

Wujud Tuturan :

Muhammad Samsul : Laporkan saja ke kepolisian. (Data: 18) Syalleh Rumasukun : Muhammad Samsul Umasa ngadji siapa

yang dilaporkan, OKP/OKPI atau OKP/OKPI yang melaporkan IMM ke kepolisian karena sudah menyebarkan berita bohong terkait pembakaran atribut?

Tuturan (42) diungkapkan oleh Muhammad Samsul saat mengomentari status Furqan Jurdi tentang aksi perobekan bendera IMM. Pertanyaan Muhammad Samsul mempunyai efek atau perlokusi membuat lawan tutur berpikir tentang (get hearer to think about), dalam hal ini membuat Syalleh Rumasukun berpikir tentang yang

seharusnya dilapokan ke kepolisian, OKP atau IMM karena sudah menyeberkan berita bohong.

(43) Konteks : Dialog antara Sofyan Fkm Ump dan Younk Yenk.

Wujud Tuturan :

Younk Yenk : Sebagai saran, untuk menjaga IMM di kampus PTM maka setiap calon ketua BEM, senat, ataupun presiden BEM PTM wajib sudah mengikuti Darul Arqam Madya (DAM IMM). (Data: 71)

Sofyan Fkm Ump : Younk Yenk itu tidak cukup bos. Harus kader aktif minimal 1 tahun di kegiatan IMM atau mendapat rekomendasi dari Korkom/PC.

Younk Yenk : Sofyan Fkm Ump setuju.

Tuturan (43) diungkapkan oleh Younk Yenk saat mengomentari status Furqan Jurdi tentang aksi perobekan bendera IMM. Pertanyaan Younk Yenk mempunyai efek atau perlokusi membuat lawan tutur berpikir tentang (get hearer to think about), dalam hal ini membuat Sofyan Fkm Ump berpikir bahwa harus kader aktif minimal 1 tahun di kegiatan IMM atau mendapat rekomendasi dari Korkom/PC untuk calon ketua BEM, senat, ataupun presiden BEM PTM.

(44) Konteks : Dialog antara Andy Mohabbaten dan Kartini tentang status Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme).

Wujud Tuturan :

Andy Mohabbaten : Cari oknum yang bakar itu, suruh dia minta maaf pada Muhammadiyah secara umum dan IMM secara khusus. Kemudian, keluarkan dia dari kampus jika dia mahasiswa UMS. (Data: 92)

Kartini : Andy Mohabbaten maaf, itu tak cukup.

Proses secara hukum.

Tuturan (44) diungkapkan oleh Andy Mohabbaten saat mengomentari Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme). Andy Mohabbaten mempunyai efek atau perlokusi membuat lawan tutur berpikir tentang (get hearer to think about), dalam hal ini membuat Kartini berpikir bahwa minta maaf pada Muhammadiyah secara umum dan IMM secara khusus kemudian dikeluarkan dari kampus tidak cukup dijadikan sanksi bagi pelaku aksi tersebut harus diproses secara hukum.

e. Menyenangkan (Amuse)

(45) Konteks : Tuturan berasal dari dialog antara Furqan Jurdi dan Randi Rachman Souwakil tentang status Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme).

Wujud Tuturan :

Randi Rachman S. : Hormat Kanda, saran saya perlu ditertibkan birokrasi di PTM karena banyak yang Muhammadiyah tapi bukan lahir dari IMM.

Furqan Jurdi : Ini usulan yang bagus bro.

Randi Rachman S. : Furqan Jurdi mohon diperjuangkan kanda.

Furqan Jurdi : In syaa Allah, siap. (Data: 11) Randi Rachman S. : Furqan Jurdi mantap, kanda.

Tuturan (45) merupakan ungkapan Furqan Jurdi kepada Randi Rachman Souwakil. Saat Furqan Jurdi menyatakan akan memperjuangkankan saran dari Randi Rachman Souwakil, tuturan tersebut memiliki perlokusi menyanangkan (amuse), yaitu Randi Rachman Souwakil selaku lawan tutur memuji Furqan Jurdi karena merasa senang sarannya akan diperjuangkan.

(46) Konteks : Dialog antara Furqan Jurdi dan Yandis Alfhauzan Nababan IpmAsweet tentang status Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme).

Wujud Tuturan :

Yandis Alfhauzan : Itulah realitanya di PTM kita kanda.

Teman-teman DPP harus berpikir keras untuk menghentikan semua ini. Tamu yang seharusnya tahu diri malah bertingkah seperti tuan, makanya di kampus kami walaupun berkali-kali dilobi oleh OKP lain untuk masuk di kampus tapi IMM komisariat dan BEM tetap berkomitmen untuk tidak memberikan ruang kepada mereka demi menjaga segala yang terjadi.

Mudah-mudahan segera diatasi dan kawan- kawan DPP segera turun tangan. #salam IMM Komisariat STIA Muhammadiyah Lombok Timur.

Furqan Jurdi : Yandis Alfhauzan Nababan IpmAsweet siap, salam solidaritas ikatan. (Data: 21) Yandis Alfhauzan : Siap kanda, kami siap terima perintah

kanda.

Tuturan (46) merupakan ungkapan Furqan Jurdi kepada Yandis Alfhauzan Nababan IpmAsweet. Saat Furqan Jurdi selaku anggota DPP menyatakan siap untuk segera mengatasi insiden yang terjadi di Sorong, tuturan tersebut memiliki perlokusi menyanangkan (amuse), yaitu Alfhauzan Nababan IpmAsweet selaku lawan tutur merasa senang dengan pernyataan dari Furqan Jurdi tersebut.

(47) Konteks : Komentar Rasyidin Kusman Rumakat terhadap status Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme).

Wujud Tuturan :

Rasyidin Kusman : DPP IMM jangan mandul, secepatnya menyikapi. Jika DPP IMM diam dan abaikan masalah yang dilakukan oleh

oknum-oknum yang tidak tahu diri itu, maka kader IMM Maluku siap angkat bicara. #salam hormat, PK IMM Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Ambon. (Data:

43)

Furqan Jurdi : Rasyidin Kusman Rumakat mantap.

Tuturan (47) merupakan ungkapan Rasyidin Kusman Rumakat saat mengomentari status Furqan Jurdi (Mencopot bendera IMM di Kampus Muhammadiyah adalah Tindakan Premanisme). Rasyidin Kusman Rumakat menyatakan kader IMM Maluku siap angkat bicara jika DPP IMM diam dan abaikan masalah yang dilakukan oleh oknum- oknum yang tidak tahu diri itu, tuturan tersebut memiliki perlokusi menyanangkan (amuse), yaitu Furqan Jurdi selaku lawan tutur memuji Rasyidin Kusman Rumakat karena merasa senang dengan pernyataan sikap tersebut.

f. Membuat Lawan Tutur Melakukan Sesuatu (Get Hearer to Do) (48) Konteks : Tuturan berasal dari tanggapan Furqan Jurdi

terhadap komentar Yandis Alfhauzan Nababan IpmAsweet.

Wujud Tuturan :

Yandis Alfhauzan : Itulah realitanya di PTM kita kanda.

Teman-teman DPP harus berpikir keras untuk menghentikan semua ini. Tamu yang seharusnya tahu diri malah bertingkah seperti tuan, makanya di kampus kami walaupun berkali-kali dilobi oleh OKP lain untuk masuk di kampus tapi IMM komisariat dan BEM tetap berkomitmen untuk tidak memberikan ruang kepada mereka demi menjaga segala yang terjadi.

Mudah-mudahan segera diatasi dan kawan-kawan DPP segera turun tangan.

#salam IMM Komisariat STIA Muhammadiyah Lombok Timur. (Data: 20)

Furqan Jurdi : Yandis Alfhauzan Nababan Ipm Asweet siap, salam solidaritas ikatan.

Tuturan (48) merupakan komentar Yandis Alfhauzan kepada DPP. Pada kalimat “Mudah-mudahan segera diatasi dan kawan-kawan DPP segera turun tangan.”, penutur berharap kepada DPP agar segera mengatasi insiden bendera IMM tersebut. Tuturan tersebut memiliki perlokusi membuat lawan tutur melakukan sesuatu (get hearer to do), yaitu Furqan Jurdi sebagai salah satu anggota DPP IMM akan melakukan apa yang diinginkan oleh Yandis Alfhauzan.

(49) Konteks : Dialog antara IMMawan Dian Ikbal dan Furqan Jurdi.

Wujud Tuturan :

IMMawan Dian I. : Perang sudah dimulai kanda. Arogansi mereka terlalu nampak jelas.

Furqan Jurdi : IMMawan Dian Ikbal ini pancingan kecil.

(jempol). (Data: 28)

IMMawan Dian I. : Siap, tunggu instruksi kanda.

Tuturan (49) merupakan tanggapan dari Furqan Jurdi terhadap komentar IMMawan Dian Ikbar. Furqan Jurdi menyatakan bahwa insiden tersebut merupakan pemicu untuk perang antar OKP. Tuturan tersebut memiliki perlokusi membuat lawan tutur melakukan sesuatu (get hearer to do), yaitu IMMawan Dian Ikbal selaku lawan tutur akan menunggu instruksi dari Furqan Jurdi untuk bersedia untuk berpartisipasi.

(50) Konteks : Tuturan berasal dari dialog antara Furqan Jurdi dan Randi Rachman Souwakil.

Wujud Tuturan :

Randi Rachman S. : Hormat Kanda, saran saya perlu ditertibkan birokrasi di PTM karena banyak yang Muhammadiyah tapi bukan lahir dari IMM.

Furqan Jurdi : Ini usulan yang bagus bro.

Randi Rachman S. : Furqan Jurdi mohon diperjuangkan kanda.

(Data: 10)

Furqan Jurdi : In syaa Allah, siap.

Tuturan (50) merupakan ungkapan Randi Rachman Souwakil Furqan Jurdi. Randi Rachman Souwakil memohon agar Furqan Jurdi memperjuangkan sarannya. Selain, memiliki fungi memohon, tuturan tersebut memiliki perlokusi membuat lawan tutur melakukan sesuatu (get hearer to do), yaitu Furqan Jurdi selaku lawan tutur akan berusaha memperjuangkan saran dari Randi Rachman Souwakil.

g. Menjemukan (Bore)

(51) Konteks : Dialog antara Irsam Ichank Rumagesan dan Arun tentang demo yang digelar oleh IMM Sorong untuk menolak kegiatan LK-1 di PTM.

Wujud Tuturan :

Irsam Ichank R. : Kata anak kandung itu yang buat permasalahan, jadi tidak bisa ada siram bensin. (Data: 213)

Arun : Irsam Ichank Rumagesan pembahasan terlalu meluas dan kau tidak akan paham dan kau hanya ingin memancing sesuatu yang seharusnya tidak perlu dibahas lagi.

Sebaiknya, kau cari tahu tentang aturan PTM terkait keberadaan organisasi internal agar tidak membias setiap komentarmu.

Tuturan (51) merupakan Irsam Ichank Rumagesan kepada Arun.

Pada pernyataan Irsam Ichank Rumagesan tersebut memiliki perlokusi menjemukan (bore), yaitu Arun sudah meresa jemu dengan perdebatan

mereka yang menurutnya sudah terlalu meluas dan hanya ingin memancing pembahasan yang seharusnya tidak perlu dibalas lagi.

Jadi, berdasarkan pembahasan beberapa contoh tuturan tentang aksi perobekan bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Sorong dalam media sosial (Facebook) di atas, dapat disimpulkan bahwa tindak tutur perlokusi merupakan reaksi, efek, atau dampak terjadi kepada lawan tutur ketika penutur menyampaikan tuturannya.

Dokumen terkait