• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis tindak tutur terhadap aksi perobekan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis tindak tutur terhadap aksi perobekan"

Copied!
217
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Masalah

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Pustaka

  • Penelitian yang Relevan
  • Pengertian Pragmatik …
  • Tindak Tutur
  • Bentuk Tindak Tutur
  • Aspek-aspek Situasi Ujar
  • Peristiwa Tutur
  • Jenis Tindak Tutur Berdasarkan Cara Penyampaiannya
  • Interaksi Berbagai Tindak Tutur
  • Facebook

Hasil penelitian ini berupa data berupa jenis-jenis tindak tutur dalam acara Galau Nite di Metro TV. Tindak tutur ini menjadi dasar bagi tindak tutur lainnya, khususnya tindak tutur ilokusi. Tindak tutur ilokusi tersebut umumnya berkaitan dengan memberi persetujuan, mengucapkan terima kasih, memerintah, menawarkan dan berjanji (Chaer dan Agustina, 2010: 53).

Tindak tutur ilokusi merupakan tindak tutur yang mengandung daya tutur atau biasa disebut dengan tujuan dan fungsi. Tindak tutur ilokusi disebut juga perbuatan sesuatu atau kekuatan tuturan (Chaer dan Agustina, 2010: 53). Tindak tutur perlokusi pada hakikatnya mempunyai tujuan, yaitu makna yang terkandung dalam tuturan yang lebih dalam.

Tindak tutur literal langsung adalah tindak tutur yang diungkapkan dengan maksud agar ungkapan tersebut sama dengan tindak tutur dan maknanya. Dalam hal ini, kalimat interogatif tidak dapat digunakan untuk menyatakan tindak tutur langsung yang tidak harafiah.

Tabel 2.1. Penggunaan  Modus  Kalimat
Tabel 2.1. Penggunaan Modus Kalimat

Kerangka Pikir

Ilokusi jenis ini cenderung berfungsi menyenangkan dan kurang kompetitif karena tidak mengacu pada kepentingan penutur, melainkan kepentingan penutur (mitra tutur); ekspresif yang berfungsi mengungkapkan atau mengungkapkan sikap psikologis penutur terhadap situasi yang tersirat dalam ilokusi, misalnya mengucapkan terima kasih, mengucapkan selamat, meminta maaf, mengkritik, memuji, menyampaikan belasungkawa, dan sebagainya; dan pernyataan bahwa keberhasilan pelaksanaan ilokusi ini akan menghasilkan kesesuaian antara isi pernyataan dengan kenyataan, misalnya mengundurkan diri, membaptis, memberhentikan, menyebut nama, menjatuhkan hukuman, mengucilkan/membuang, mengangkat, dan sebagainya.

METODELOGI PENELITIAN

  • Rancangan Penelitian
  • Definisi Istilah
  • Data dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Instrumen Penelitian
  • Pemeriksaan Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Mengajak Lawan Melakukan Sesuatu (Get Hearer to Do) (48) Konteks: Tuturan tersebut berasal dari tanggapan Furqan Jurdi. Komentar Muhammad Abduh tentang status Furqan Jurdi (Mencabut bendera IMM di..biarkan lawan berbuat sesuatu). Mengomentari status Furqan Jurdi (Pencopotan bendera IMM di kampus Muhammadiyah merupakan aksi premanisme). biarkan lawan bicara melakukan sesuatu).

Komentar Syamsiar Zamzam tentang status Furqan Jurdi (Pencabutan bendera IMM di kampus Muhammadiyah adalah tindakan perampokan). untuk memaksa lawan bicara melakukan sesuatu).

Tabel 3.1. Analisis  T i n d a k  T u t u r
Tabel 3.1. Analisis T i n d a k T u t u r

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Bentuk Tindak Tutur Lokusi
  • Tindak Tutur Tindak Ilokusi
  • Bentuk Tindak Tutur Perlokusi

Ucapan tersebut murni pertanyaan dari Ulum selaku pembicara lawan bicara yaitu Furqan Jurdi tentang situasi terkini kejadian tersebut. Data: 4) Tuturan (16) merupakan salah satu bentuk tindak tutur asertif karena tuturan ini digunakan oleh Furqan Jurdi sebagai penutur untuk mengatakan kepada lawan bicaranya yaitu Maryon Muh R. Tasijawa agar sudah saatnya teman-teman OKP yang lain memperhatikannya. setinggi ini IMM nya di kampus muhammadiyah. Tuturan (24) merupakan salah satu bentuk tindak tutur komisif karena tuturan ini mengikat Furqan Jurdi sebagai penutur untuk melakukan perbuatan yang dituturkannya, yaitu penutur berjanji akan memperjuangkan usulan orang yang dituturkannya. 25) Konteks: Pidato tersebut diambil dari dialog antara Randi Rachman Soubangun dan Syalleh Rudalamun.

Tuturan (25) merupakan salah satu bentuk tindak tutur imperatif karena tuturan tersebut memaksa Randi Rachman Soubang selaku penutur untuk melakukan sesuatu seperti yang telah diutarakannya, yaitu penutur akan segera mengunjungi UM-Sorong apabila diizinkan oleh IMM DPD Maluku. 26) Konteks: Pidato tersebut berasal dari dialog antara Furqan Jurdi dan Panglima Ngali. Ucapan (34) merupakan jawaban Furqan Jurdi atas pertanyaan Chaeruddin Hakim tentang pelaku peristiwa bendera IMM. Tuturan (42) diungkapkan Muhamed Samsul saat mengomentari status Furqan Xhurdi terkait aksi penurunan bendera IMM.

Ucapan (43) dilontarkan Younk Yenk saat mengomentari status Furqan Jurdi terkait aksi pembongkaran bendera IMM.

Pembahasan

IMMawan Dian Ikbal dan Furqan Jurdi muncul setelah IMMawan Dian Ikbal berkomentar. membuat lawan bicara melakukan sesuatu). Dialog antara Kotarumalos Baneli dan Furqan Jurdi dimulai setelah Kotarumalos Baneli mengomentari statusnya. membuat lawan bicara melakukan sesuatu). Pencabutan bendera IMM dari Kampus Muhammadiyah merupakan tindakan kekerasan). membuat lawan bicara melakukan sesuatu) dalam hal ini DPP IMM 38.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Bentuk-bentuk lokusi yang terdapat pada status dan komentar di Facebook mengenai aksi pembongkaran bendera Persatuan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Sorong adalah lokusi berita atau deklaratif, lokusi imperatif atau imperatif, dan lokusi tanya atau interogatif. Bentuk ilokusi yang banyak ditemukan adalah bentuk asertif, kaku, ekspresif dan komisif, sedangkan bentuk deklaratif tidak ditemukan sama sekali dalam penelitian ini. Pasalnya, dalam status dan komentar di Facebook tentang aksi pembongkaran bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Sorong, tidak ada pembicara yang melakukan tindakan deklaratif seperti menyatakan perang antar OKP dan tidak ada yang berbohong. tidak menghukum, memberi nama, atau membaptis dalam status atau komentar.

Bentuk tindak tutur ilokusi asertif yang paling umum adalah karena dalam tindak tutur asertif ini penutur berhadapan dengan kenyataan yang ada pada bagian yang diungkapkan, misalnya menyatakan, menyarankan, mengeluh, mengkritik, dan menyatakan pendapat. Bentuk-bentuk perlokusi yang terdapat dalam rangkaian tersebut adalah mengajak pendengar untuk mempelajari hal itu, mendorong, membuat pendengar memikirkan, mengajak pendengar untuk melakukan. , menyenangkan (menghibur), menjengkelkan (menggoda) dan membosankan (membosankan). Secara umum, perlokusi untuk diketahui oleh pembicara (agar pendengar mengetahui) banyak terdapat pada komentar Facebook mengenai Aksi Robek Bendera Persatuan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Sorong, karena pembicara menjawab pertanyaan dari pembuatnya dengan status tersebut. maksudnya, untuk memberitahukan kepada yang bertanya mengenai penjelasan atau pendapat yang diberikan oleh pembuat status tersebut.

Saran

Lalu muncullah dialog antara Rasyidin Kusman Rumakat dan Furqan Jurdi. membuat lawan bicaranya melakukan sesuatu) dan menghibur orang-orang yang tidak mengenal dirinya sendiri.

Tabel Analisis Data Tindak Tutur Terhadap Aksi Perobekan Bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah  di Universitas Muhammadiyah Sorong dalam Media Sosial (Facebook)
Tabel Analisis Data Tindak Tutur Terhadap Aksi Perobekan Bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Sorong dalam Media Sosial (Facebook)

Gambar

Tabel 2.1. Penggunaan  Modus  Kalimat
Tabel 3.1. Analisis  T i n d a k  T u t u r
Tabel Analisis Data Tindak Tutur Terhadap Aksi Perobekan Bendera Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah  di Universitas Muhammadiyah Sorong dalam Media Sosial (Facebook)

Referensi

Dokumen terkait

Jenis-Jenis Tindak Tutur yang Terdapat pada Percakapan Data 3 No Tuturan Tindak Lokusi Ilokusi Perlokusi 1 “Hehe, nasibku baik sekali, siang ini aku akan makan Kancil yang