BAB III TIPE-TIPE WIRAUSAHA
A. Berdasarkan profilnya dalam masyarakat 1. Young Entrepreneur
BAB III
2. Women entrepreneur
Bukan hanya kaum laki-laki, namun kaum perempuan juga ikut andil dalam dunia wirausaha. Hal itu terjadi karena banyak dari kaum perempuan yang mengalami diskriminasi di tempet mereka bekerja. Oleh karena itu, semakin berjalannya waktu kaum perempuan menyadari dan menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Mereka berpandangan bahwa cara terbaikuntuk menembus hambatan-hambatan karier seorang perempuan untuk mencapai ke puncak organisasi adalah dengan memulai bisnis yang mereka bangun sendiri.
3. Monority entrepreneur
Peningkatan populasi bisnis kecil ayang kian berkembang dengan cepat adalah perusahaan yang dimiliki oleh kaum minoritas. Alasan kaum minoritas memulai berwirausaha tidak jauh berbeda dengan alasan dari kaum perempuan memulai bisnis. Yaitu dikarenakan adanya diskriminasi pada dunia kerja yang mereka pernah lalui. Pada saat ini, bisnis kaum minoritas terus mengalami kemajuan dan keberhasilanya terus meningkat kearah yang diharapkan.
4. Migrant entrepreneur
Kaum imigran yang datang ke suatu negara tidak hanya datang dengan tangan kosong. Meteka datang dengan bekal Pendidikan dan pengalaman yang lebih baik daripada penduduk lokal. Dengan modal yang telah disiapkan sejak berangkat dari negara atau daerah asal kaum migran menjadi wirausahawan di daerah tujuan dengan beebekal dedikasi dan keinginan untuk berhasil dan sukses dibidang bisnis yang mereka rintis dan mereka jalani.
BAB III : Tipe-tipe Wirausaha |
45
5. Part time entrepreneur
Bisnis paruh waktu adalah langkah awal yang bisa dilakukan untuk menjadi seorang wirausahawan. Bisnis ini bisa dilakukan bahkan sejak seseorang masih berada dibangku sekolah SMP/SMA dengan skill kreativitaas yang mereka miliki. Para wirausahwan paruh waktu sama-sama mendapatkan keuntungan dari kedua dunianya. Bagi mereka yang masih duduk dibangku sekolah mereka tetap bisa berbisnis tanpa mengorbankan kebutuhan mereka untuk tetap bersekolah dan menikamati masa- masa sekolahnya. Kemudian untuk mereka yang sudah memiliki pekerjaan disebuah perusahaan, mereka tetap bisa masuk kedalam bisnis tanpa mengorbankan pendapatan dan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan. Keuntungan yang paling utama dari bisnis paruh wakru adalah resiko yang lebih rendah apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada usaha yang telah dirintis.
6. Home based entrepreneur
Bisnis rumahan saat ini berkembang dengan sangat pesat.
Lima puluh tiga persen dari seluruh bisnis dijalankan dari rumah, namun sekitar 91 persen diantaranya bisa dikatakan bisnis yang masih kecil dan berjalan tanpa karyawan. Factor-faktor yang menyebabkan para wirausahawan memilih rumah sebagai lokasi berjalannya bisnis yang mereka rintis adalah:
Menjalankan bisnis dari rumah meminimalkan biaya awal dan biaya operasi.
Perusahaan rumahan memungkinkan pemiliknya dapat menpertahankan gaya hidup dan gaya kerja fleksibel, serta tidak harus berpakaian rapi.
Teknologi yang mengubah banyak rumah-rumah biasa menjadi ―via elektronik‘ yang memungkinkan wiraushawan
untuk menjalankan berbagai macam bisnis dari rumah sendiri.
Banyak wirausahawan menggunkan internet untuk menjalankan bisnis perdagangan elektronik dari rumah dan bisa menjangkau seluruh dunia,
Industry rumahan dimasa lalu cenderung berupa industry yang kurang menarik seperti kerajinan tangan atau menjhit, namun sekarang bisnis rumahan lebih beragam dan usaha yang dijalankan pun berteknologi tinggi.
7. Family owned business
Bisnis keluarga adalah bisnis yang pengendalian keuangannya dilakukan oleh satu atau lebih anggota keluarga.
Bisnis keluarga merupakan bagian integral dari perekonomian.
Pada umumnya banyak bisnis keluarga yang menamai perusahaan mereka dengan nama keluarga atau marga mereka.
8. Owned business copreneurs
Copreneur dibuat dengan cara menciptakan pembagian pekerjaan berdasarkan keahlian masing-masing orang. Wirasutri (copreneurs) adalah sepasang suami istri wirausahawan yang bekerja bersama sebagai rekan kerja dalam bisnis yang dijalankan.
Wirasutri menciptakan pembagian kerja berdasarkan keahlian msing-masing. Berdasarkan penelitian perusahaan-perusahaan yang dirintis oleh pasangan suami istri masuk sebagai salah satu sector usaha yang bertumbuh paling cepat. Sifat-sifat yang harusnya diandalkann oleh wirasutri adalah:
Penilaian apakah kepribadian suami istri akan bertaut atau menimbulkan konflik dalam lingkup bisnis.
Saling menghormati bakat masing-masing.
BAB III : Tipe-tipe Wirausaha |
47
Tujuan bisnis yang sesuai dengan tujuan hidup, yaitu visi bersama.
Pandangan bahwa suami istri merupakan mitra sejajar, bukan atasan dan bawahan.
Keterampilan bisnis yang saling melengkapi diakui dan dihargai oleh masing-masing pihak dan mengarah pada identitas bisnis yang unik bagi masing-maasing pasangan.
Kemampuan menjaga jalur komunikasi tetap terbuka, berbicara, dan mendengarkan satu sama lain.
Pembagian peran dan wewenang yang jelas, idealnya berdasarkan keterampilan dan kemampuan masing-masing pasangan, untuk meminimalisit konflik dan perebutan pengaruh.
Kemampuan untuk saling mendorong semanagt masing- masing dan mengangkat mitra yang kurang bersemangat.
Ruang kerja terpisah yang memungkinkan wirasutri menyendiri apabila diperlukan.
Batas antara kehidupan bisnis dan kehidupan pribadi sehingga tidak tumpeng tindih.
Adanya rasa humor
Kesadaran bahwa tidak setiap pasangan dapat bekerja Bersama-sama
9. Korban PHK Perusahaan
Orang-orang yang terkena PHK oleh perusahaan memutuskan bahwa pertahanan terbaik atas ketidakpastian pekerjaan adalah dengan gebrakan kewirausahaan.
10. Karyawan yang mengundurkan diri dari perusahaan
Proses restrukturisasi atau krisis kepercayaaan di perusahaan mengakibatkan meningkatnya jumlah karyaawan yang
keluar dari struktur perusahaan dan kemudian menjadi wirausahawan. Karyawan yang keluar dari perusahaan ini memutuskan menjadi wirausahawan karena mempunyai latar belakang Pendidikan tinggi, pengetahuan bisnis, dan pengalaman manajemen selama bertahun-tahun. Wirausahwan yang lebih terlatih dan lebih memiliki pengalaman akan kecil kemungkinannya untuk gagal.
11. Wirausaha sosial
Wirausahawan sosial (social entrepreneurs) menggunakan berbagai keahlian tidak hanya untuk membuat bisnis menjadi menguntungkan, tetapi juga untuk mencapai tujuan sosial dan lingkungan bagi kebaikan bersama. Bisnis wirausahawan sosial sering kali memiliki tiga pertimbangan utama yang meliputi tujuan ekonomi, sosial,dan lingkungan. Para wirausahawan sosial memandang bisnis yang dijalankan sebagai suatu mekanisme untuk mencapai tujuan sosiaal yang penting sebagai individu.