• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses dan Tahapan Pengembangan Kewirausahaan

Dalam dokumen Buku Kewirausahaan untuk Pendidikan Tinggi (Halaman 79-85)

BAB IV MODEL PROSES

B. Proses dan Tahapan Pengembangan Kewirausahaan

control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, dan pengalaman.

Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi seperti model peran, aktivitas dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipenruhi lingkungan, organisasi dan keluarga.

BAB IV : Model Proses Kewirausahaan |

73

persetujuan yang memungkinkan untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan dengan harga yang serendah mungkin.

4. Menjalankan manajemen usaha

Setelah wirausahawan mencari sumber daya maka mereka harus mulai menjalankan dan merealisasikan rencana bisnis mereka.

Tahap-tahap kewirausahaan secara umum dalam melakukan wirausaha (Mulyono, & Hadian, 2019), sebagai berikut :

1. Tahap memulai

Yaitu tahap dimana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah dibidang pertanian, industry/manufaktur/produksi atau jasa.

2. Tahap melaksanakan usaha

Tahap melaksanakan usaha sering diringkas dengan tahap jalan, tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek : pembiayaan, SDM, Kepemilikan, oranisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.

3. Tahap mempertahankan usaha

Tahap dimana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

4. Tahap mengembangkan usaha

Tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.

Dilihat dari prosesnya, Zimmer, T.W, (1996) membagi proses perkembangan kewirausahaan ke dalam 2 tahap yaitu mencakup tahap awal (perintisan) dan tahp pertumbuhan.

Model proses perintisan dan pengembangan kewirausahaan seperti digambarkan oleh Bygrave dalam Alma (2011) menjadi urutan langkah-langkah atau tahapan, sebagai berikut:

1. Inovasi atau Ide/Konsepsi usaha (the idea or conception of the business).

2. Peristiwa yang memicu operasi (the event that triggers the operations) 3. Implementasi (implementations)

4. Pertumbuhan (growth)

Proses kewirausahaan tersebut disajikan pada bagan berikut:

BAB IV : Model Proses Kewirausahaan |

75

Keterangan :

1. Innovation (Inovasi)

Jika dilihat dari faktor internal, proses yang mendorong wirausaha adalah adanya keinginan berprestasi, sifat penasaran, kesanggupan menanggung resiko, nilai pribadi, pendidikan, pengalaman, pengakuan kesempatan

Seseorang yang memiliki inovasi akan mendorong untuk mencari celah atau pemicu untuk memulai usaha. Sedangkan faktor environmental yang dapat mendorong inovasi adalah terdapatnya peluang, adanya pengalaman dan adanya kreativitas.

Hal inilah yang dapat mendorong inovasi bagi seorang wirausaha.

2. Proses Pemicu

Beberapa faktor personal yang dapat mendorong triggering event atau yang memicu/memaksa seseorang untuk memasuki atau terjun ke dunia bisnis (usaha) adalah adanya ketidakpastian terhadap pekerjaan yang sedang dijalankan (sekarang), adanya pemutusan hubungan kerja (PHK), tidak da pekerjaan lain, dorongan karena faktor usia, keberanian menanggung resiko, dan komitmen atau minat yang tinggi terhadap bisnis. Sedangkan faktor environment yang mendorong menjadi pemicu bisnis antara lain adanya persaingan dalam dunia kehidupan, tersedianya sumber-sumber yang dapat dimanfaatnkan (misalnya adanya modal usaha, memiliki tabungan, adanya warisan, memiliki bangungan yang strategis), adanya keterampilan yang diperoleh dari latihan-latihan atau kursus bisnis, adanya kebijakan pemerintah (misalnya adanya kemudahan untuk usaha mikro kecil menengah/UMKM, dan lain sebagainya. Sementara faktor sosial yang menjadi pemicu aadalah adanya hubungan atau relasi yang luas atau banyak orang, adanya tim yang dapat diajak kerjasama dalam berusaha, adanya dorongan dari orangtua dan

keluarga dalam membuka usaha, adanya bantuan keluaraga dalam berbagi kemudahan, dan adanya pengalaman berbisnis sebelumnya.

3. Proses Pelaksanaan

Faktor-faktor personal yang menjadi pendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis atau usaha adalah adanya seorang wirausaha yang sudah dibekali dengan mental yang siap aksi, adanya manajer pelaksana sebagai penanggung jawab utama dan berperan sebagai tangan kanan, adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis/usaha, dan adanya visi atau pandangan yang jauh ke depan guna mencapai keberhasilan.

4. Proses Pertumbuhan

Proses pertumbuhan didukung oleh faktor organisasi antara lain, adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua rencana dapat berjalan dengan baik dan produktif, adanya strategi yang mantap dalam mengahsilkan produk, adanya struktur dan budaya organisasi yang sudah membudaya, sehingga menjadi modal dalam membangun perusahaan agar cepat berkembang, dan adanya produk yang dapat dibanggakan atau keistimewaan, misalnya kualitas makanan, lokasi usaha, manajemen, personalia, dan sebagainya.

Sedangkan faktor environment yang mendorong implementasi dari pertumbuhan bisnis yaitu adanya konsumen dan pemasok barang yang terus menerus(kontinu), adanya bantuan dari perbankan atau pihak –pihak investor yang memberikan fasilitas keuangan, adanya sumber-sumber yang dapat dimanfaatkan dan adanya lebijakan pemerintah yang menunjang berupa peraturan bidang ekonomi yang menguntungkan.

BAB IV : Model Proses Kewirausahaan |

77

Berdasarkan analisis pustaka terkait kewirausahaan, diketahui bahwa aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan wirausaha (Hendrawan, 2018) adalah :

1. Mencari peluang usaha baru : lama usaha dilakukan, dan jenis usaha yang pernah dilakukan

2. Pembiayaan : pendanaan, jumlah dan sumber dana.

3. SDM : tenaga kerja yang dipergunakan

4. Kepemilikan : peran-peran dalam pelaksanaan usaha

5. Organisasi : pembagian kerja antara tenaga kerja yang dimiliki 6. Kepemimpinan : kejujuran, agama, tujuan jangka panjang, proses

manajerial (POAC)

7. Pemasaran : lokasi dan tempat usaha

Sementara menurut Leech dan Melicher (2012), proses kewirausahaan meliputi :

1. Mengembangkan peluang, 2. Mengumpulkan sumber daya, 3. Mengelola dan membangun operasi,

Semua dengan tujuan menciptakan nilai. Berikut gambar yang memberikan gambaran grafis dari proses ini.

Gambar model proses kewirausahaan – Leech & Melicher Gambar tersebut menunjukkan sebuah persimpangan dari nilai tiga komponen. Masing-masing komponen memberikan kontribusi untuk nilai keseluruhan. Sebagai pengingat konteks yang lebih luat, Value ditempatkan sebagai komponen dan persimpangan dari ekonomi, hukum, dan sosial lingkungan.

Dalam dokumen Buku Kewirausahaan untuk Pendidikan Tinggi (Halaman 79-85)