Ada 5 elemen penting yang menjadi dasar program biosecurity, yaitu:
Gambar 23 Elemen biosecurity
15.1 Keamanan Fisik
Tindakan pengamanan fisik dan pembatasan akses sebaiknya berjenjang tergantung risiko yang dihadapi. Bahan biologis tidak mempunyai tingkat perlindungan fisik yang sama. Mikroorganisme patogen grup 3 dan 4 memerlukan langkah mitigasi yang lebih ketat karena termasuk agen patogen dengan tingkat risiko tinggi yang memerlukan tingkat keamanan yang lebih tinggi.
Gambar 24 Tingkat keamanan fisik berjenjang
Bab 15
Biosecurity (Keamanan Hayati) 103
Gambar 25 Tingkat keamanan fisik berjenjang Tujuan kemanan fisik dikenal dengan 3D, yakni
Deter/Discourage : tidak memotivasi atau memancing kejahatan yang ingin mengakses bahan biologi
Detect : mendeteksi kejahatan yang bertujuan mengakses bahan biologis Delay : memperlambat proses masuk ke daerah penyimpanan bahan
biologis.
Setiap barrier sistem keamanan fisik harus memperlambat pencapaian daerah penyimpanan bahan biologis misalnya adanya pagar, penjaga, pintu dengan kode akses. Kamera, lampu keamanan, alarm bukan barrier karena tidak mencegah akses tetapi benda-benda ini hanyalah alat untuk memonitor sedangkan yang termasuk barrier adalah penjaga, personel yang terlatih, pagar dan lain-lain. Beberapa contoh penerapan keamanan fisik adalah sebagai berikut:
1. Penerapan akses terbatas a. Pemakaian tanda pengenal
b. Pengontrolan akses: kunci mekanik, cardlock, kode pintu, sidik jari, scan retina mata dan lain-lain
2. Akses tercatat: Logbook pengunjung
3. Deteksi adanya pembobolan sistem: alarm, CCTV
Gambar 26 Contoh pengendalian akses masuk
15.2 Keamanan Personel
Pengamanan VBM mempunyai tantangan yang unik dan memerlukan pendekatan khusus yang berbeda dibandingkan dengan menangani bahan kimia atau radio aktif karena
1. Patogen dapat bereplikasi dan pencuri hanya perlu mengambil dalam jumlah yang sangat sedikit;
2. Tidak ada alat yang dapat mendeteksi VBM;
3. Mudah untuk disembunyikan kadang hanya dalam tabung yang sangat kecil, dikeringkan atau di dalam kertas filter; dan
4. Tidak ada sistem yang dapat menelusuri atau memonitor jumlah atau volumenya dengan tepat karena di dalam laboratorium dapat selalu berubah selama eksperimen sehingga sulit diketahui berapa jumlah yang diambil oleh seseorang.
Keefektifan program keamanan VBM sangat tergantung pada integritas masing- masing individu yang bekerja yang mempunyai akses terhadap bahan biologi tersebut.
Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan budaya bertanggung jawab. Program ini akan sangat meningkatkan keberhasilan baik program biosafety maupun biosecurity
2. Mengidentifikasi dan memprioritaskan ancaman terhadap VBM: identifikasi ancaman dari dalam (insider) dan ancaman dari luar (outsider)
3. Program skrining penerimaan personel. Program ini akan sangat membantu dalam mengevaluasi orang yang mempunyai akses ke VBM
Bab 15
Biosecurity (Keamanan Hayati) 105
4. Kepemimpinan (leadership) dalam tingkat institusi dan laboratorium adalah elemen kunci dalam membangun budaya percaya, integritas dan dalam menguatkan biosecurity
5. Meningkatkan budaya bertanggung jawab. aspek integral dalam budaya bertanggung jawab adalah pengertian akan tanggung jawab personel dalam menjadi keselamatan dan keamanan biologi, memperkuat budaya saling percaya, integritas dan tanggung jawab dan membantu meyakinkan kepercayaan publik
Gambar 27 Contoh pedoman internasional tentang tanggung jawab personel 1. Praktik dalam meningkatkan reliabilitas
2. Praktik dalam meningkatkan tanggung jawab dan akuntabilitas 3. Evaluasi pencapaian
4. Pelaporan tingkah laku yang mencurigakan, dan
5. Prosedur pilihan untuk tidak bekerja dengan bahan biologis berisiko tinggi.
15.3 Akuntabilitas Bahan Biologis Berbahaya
Prosedur akuntabilitas bahan biologis berbahaya sebaiknya diterapkan agar dapat melacak inventaris, penyimpanan, penggunaan, transfer, dan pemusnahan bahan biologis berbahaya. Prosedur ini juga mampu melacak bahan biologis yang ada di
fasilitas, melacak keberadaannya dan penanggung jawab bahan biologis tersebut sehingga tidak ada materi tertinggal di freezer atau tempat penyimpanan saat penanggung jawabnya sudah tidak bekerja lagi di laboratorium tersebut.
Beberapa prosedur yang dapat dilakukan dalam program akuntabilitas bahan biologis berbahaya adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi bahan biologis 2. Menunjuk penanggung jawab
3. Menentukan siapa yang diberikan akses terhadap bahan biologis tersebut 4. Menentukan sistem inventarisasi
5. Menentukan sistem dokumentasi yang menentukan di mana disimpan, penggunaan, metode penyimpanan, transfer, dan pemusnahan
6. Menentukan sistem ketanggapdaruratan yang berhubungan dengan bahan biologis tersebut. Sistem pelaporan diperlukan untuk mengetahui kejanggalan, sampel yang hilang, tanda-tanda usaha pencurian
7. Menentukan sistem audit dengan mengembangkan kebijakan untuk mengkaji sistem inventarisasi yang regular dan terjadwal. Peninjauan satu bagian sistem inventarisasi sudah cukup untuk mengontrol suatu sistem itu efektif atau tidak.
Audit khusus dapat dilakukan dalam keadaan darurat misalnya pemindahan bahan biologis secara darurat karena keusakan freezer.
15.4 Keamanan Informasi
Kehati-hatian diperlukan dalam menjaga informasi yang penting agar tidak disalahgunakan seperti informasi mengenai inventaris VBM atau bahan biologis berbahaya, denah laboratorium, informasi penelitian yang sensitif, hasil tes diagnostik dan sebagainya.
1. Personel perlu mendapatkan training untuk menentukan informasi yang sensitif.
Beberapa hal perlu diperhatikan oleh para staf, misalnya tidak meninggalkan informasi sensitif dalam bentuk hardcopy atau softcopy tanpa penjagaan, kunci hardcopy dalam lemari apabila tidak digunakan, tidak membuat fotokopi apabila tidak diperlukan, hanya membawa softcopy atau hardcopy apabila diberikan tugas khusus dan tidak membawanya pulang dan selalu waspada apabila membuka informasi sensitive.
Bab 15
Biosecurity (Keamanan Hayati) 107
2. Akses terbatas untuk informasi yang sensitif untuk peneliti yang memerlukannya.
3. Cybersecurity untuk melindungi dari hacker yang akan mencoba untuk mencuri informasi. Apabila di komputer maka perlu dilindungi dengan kata sandi.
4. Data sebaiknya dihancurkan apabila sudah tidak diperlukan dengan selalu menjaga master data di tempat yang aman.
15.5 Keamanan Transportasi
Penjelasan detail terkait keamanan transportasi bahan biologi dapat dilihat pada Bab 14.
Referensi:
1. World Health Organization. 2004. Laboratory biosafety manual (Third edition 2004). Available: http://www.who.int/csr/resources/publications/biosafety/Bios afety7.pdf. [Accessed 18 August 2019].
2. World Health Organization. 2006. Biorisk Management: Laboratory Biosecurity Guidance. Geneva: WHO; 2006. http://www.who.int/csr/resources/
publications/biosafety/WHO_CDS_EPR_ 2006_6.pdf. [Accessed 18 August 2019].
3. Malaysian Biosafety and Biosecurity Association. 2018. IFBA Biosecurity Examination Preparation.