BAGIAN III: RUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI
18. CAPAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI
30 g. Mampu mengelola, termasuk menyimpan, mengaudit, mengaman-kan, dan menemukan kembali data dan informasi hasil penelitian yang berada dibawah tanggung jawabnya (KU7).
h. Mampu mengembangkan dan memelihara hubungan kolegial dan kesejawatan di dalam lingkungan sendiri atau melalui jaringan kerjasama dengan komunitas peneliti diluar Lembaga (KU8).
17. ACUAN AKREDITASI INTERNASIONAL DAN
31 Adapun semua CP dalam 5 (lima) komponen tersebut sebagai berikut.
SIKAP.
S1. Mampu menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugasnya serta menghargai pendapat atau pandangan orang lain berlandaskan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
S2. Mampu berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, memiliki rasa nasionalisme dan tanggungjawab yang tinggi pada negara dan bangsa sertataat hukum dan disiplin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila.
S3. Mampu bekerja sama, memiliki kepekaan dan kepedulian sosial serta mampu menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan dan kewirausahaan terhadap masyarakat dan lingkungan.
S4. Mampu menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik untuk bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.
PENGETAHUAN.
P1. Menguasai filsafat ilmu, konsep dasar matematika teori dan matematika terapan, serta perkembangan IPTEKS mutakhir yang relevan dengan bidang keahliannya.
P2. Mampu menerapkan konsep matematika untuk mengembangkan pengetahuan baru (orisinal) di bidang matematika, khususnya di bidang ilmu hayati dan industri.
KETERAMPILAN UMUM.
KU1. Mampu mengembangkan teori/konsepsi/ gagasan ilmiah baru, memberikan kontribusi pada IPTEKS, menyusun penelitian interdisiplin, multidisiplin atau transdisiplin yang dituangkan dalam bentuk disertasi, dan makalah yang telah diterbitkan di jurnal internasional bereputasi.
KU2. Mampu menyusun argumen dan solusi keilmuan, teknologi berdasarkan pandangan kritis atas fakta, konsep, prinsip, atau teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika akademik, serta mengkomunikasikannya melalui media massa atau langsung kepada masyarakat.
32 KU3. Mampu memilih penelitian yang tepat guna, terkini, termaju, dan mengembangkan peta jalan penelitian melalui pendekatan interdisiplin, multidisiplin, atau transdisiplin, dalam rangka mengembangkan dan/atau menghasilkan penyelesaian masalah di bidang keilmuan, teknologi atau kemasyarakatan, berdasarkan hasil kajian tentang sasaran pokok penelitian, ketersediaan sumberdaya internal maupun eksternal dan konstelasinya pada sasaran yang lebih luas, mengelola, termasuk menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi hasil penelitian yang berada di bawah tanggung jawabnya.
KU4.Mampu menunjukkan kepemimpinan akademik dalam pengelolaan, pengembangan, dan pembinaan sumberdaya yang berada di bawah tanggung jawabnya serta mengembangkan dan memelihara hubungan kolegial dan kesejawatan baik di dalam lingkungan sendiri maupun melalui jaringan kerjasama dengan komunitas peneliti di luar lembaga.
KETERAMPILAN KHUSUS.
KK1.Memiliki profesionalisme dan mampu mewujudkan kompetensi keterbaruan (novelty) dan orisinal bidang matematika teori atau matematika terapan, sehingga dapat menjadi pelopor pengembangan inovasi dan penerapan IPTEK yang orisinal, khususnya bidang ilmu hayati dan industri secara multidisipliner, interdisipliner, atau transdisipliner untuk memecahkan permasalahan di masyarakat.
KK2.Mampu mewujudkan ide-ide baru melalui penelitian untuk menghasilkan teori, model, metode, atau algoritma (software) matematika yang orisinal dan bermanfaat untuk menyelesaikan masalah-masalah di bidang ilmu hayati dan industri.
LIFELONG LEARNING.
LL. Mampu belajar sepanjang hayat (lifelong learning) dalam bidang matematika teori dan matematika terapan untuk mendukung perkembangan IPTEKS.
Hasil pemetaan antara Capaian Pembelajaran pada PSDM UB dengan butir-butir komponen Sikap (S) dan Keterampilan Umum (KU) yang termuat dalam SN-Dikti Tahun 2020 disajikan pada Tabel 3.4.
33 Tabel 3.4. Pemetaan CPL Komponen Sikap (S) dan Keterampilan Umum (KU)
antara PSDM dan SN-Dikti 2020.
CPL PSDM
Komponen Sikap (S) SN-Dikti 2020 Komponen Keterampilan Umum (KU) SN-Dikti 2020 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 KU
1 KU
2 KU
3 KU
4 KU
5 KU
6 KU
7 KU 8
S1 √ √ √
S2 √ √ √
S3 √ √
S4 √ √
KU1 √ √
KU2 √
KU3 √ √ √
KU4 √ √
19. ANLISIS S.M.A.R.T CAPAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI
Analisis SMART merupakan metode yang digunakan dalam mengukur ketercapaian dari sebuah tujuan yang ingin dicapai, dengan mendasarkan pada indikator-indikator:
Specific, Measurable, Achievable, Realistic / Relevant, dan Timely Bound.
1. Aspek Spesifik dari Capaian Pembelajaran (Specific)
Berdasarkan empat sumber acuan dalam penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) PSDM, telah dirumusakan 13 CP yang meliputi komponen Sikap (S), Keterampilan Umum (KU), Keterampilan Khusus (KK), Pengetahuan (P), dan Lifelong Learning (LL). CPL PSDM mempunyai aspek tujuan yang spesifik yakni P2, KK1, KK2 dan LL. Dengan adanya CPL ini, kurikulum PSDM disusun sedemikian sehingga CPL tersebut akan dapat dicapai secara menyeluruh.
2. Aspek Keterukuran (Measurable)
Aspek keterukuran (measurable) pada CPL PSDM dimaknai bahwa seluruh CPL yang telah ditetapkan harus dapat diukur mulai dari proses pembentukan, perumusan CPL sampai kepada penerapan CPL tersebut dalam mata kuliah. Dalam Capaian Pembelajaran PSDM yang telah ditetapkan dapat diukur melalui indikator-indikator
34 yang termuat dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) proses belajar mengajar setiap mata kuliah, sebagai berikut.
a. Keterkaitan antara mata kuliah dengan CPL PSDM yang ditetapkan dapat dilihat melalui RPS mata kuliah yang ada dalam kurikulum PSDM. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) yang termuat dalam RPS memiliki keterkaitan dengan sebagian atau seluruh CPL PSDM. Penyusunan CPMK dalam RPS suatu mata kuliah, disusun melalui serangkaian kegiatan berupa Focus Group Discussion (FGD) dan workshop supaya mendapat masukan dari banyak pihak yang berkompeten.
b. Dalam melaksanakan proses belajar mengajar, seluruh materi pembelajaran / pokok bahasan direncanakan dalam 16 pertemuan (termasuk UTS dan UAS).
Muatan, sebaran, dan substansi mata kuliah PSDM mencerminkan seluruh elemen dari CPL yang ditentukan mulai dari komponen Sikap, Pengetahuan, Keterampilan Umum, dan Keterampilan Khusus.
c. Evaluasi proses belajar mengajar berupa penilaian secara kuantitatif, dilakukan secara periodik dalam satu semester berupa tugas, kuis, UTS, UAS, ataupun bentuk lainnya, dengan masing-masing bobotnya telah telah tercantum dalam RPS mata kuliah PSDM, dan disepakati bersama mahasiswa pada saat melakukan kontrak kuliah di awal pertemuan. Hasil kompilasi penilaian pada akhir pembelajaran menjadi nilai akhir yang dapat menggambarkan ketercapaian dari capaian pembelajaran mata kuliah tersebut. Gabungan ketercapaian pembelajaran seluruh mata kuliah mengindikasikan ketercapaian dari Capaian Pembelajaran Lulusan PSDM.
3. Aspek Ketercapaian (Achievable)
Agar aspek ketercapaian (achievable) dari CPL PSDM terpenuhi, mata kuliah dalam kurikulum PSDM disusun dengan memperhatikan minat penelitian disertasi dari mahasiswa dan isu penelitian terkini. Mata kuliah disusun dengan lebih menekankan pada penelitian yang menghasilkan disertasi dan publikasi internasional, dengan MKPD yang dapat berbeda untuk setiap mahasiswa dengan tujuan untuk mendukung pelaksanaan penelitian disertasi mahasiswa yang bersangkutan. Perkuliahan mata kuliah wajib dan Mata Kuliah Penunjang Disertasi (MKPD) dilaksanakan secara terstruktur, sedangkan untuk mata kuliah yang terkait dengan penulisan disertasi
35 dilaksanakan secara tidak terstruktur. Dalam perkuliahan yang tidak terstruktur, mahasiswa harus melakukan beberapa aktivitas akademik di bawah bimbingan dari komisi pembimbing disertasi. Lebih lanjut seluruh muatan dari CPL yang diterjemahkan dalam satuan sks mata kuliah dirancang dapat ditempuh mahasiswa sesuai dengan rencana pembelajaran tiap semesternya, sehingga dapat dinyatakan lulus sesuai persyaratan yang ditentukan. Penyelesaian studi PSDM dirancang untuk jangka waktu tiga tahun, termasuk desain proses penyelesaian studi dan indikator- indikator yang diharapkan dapat dipenuhi. Syarat yang diwajibkan bagi mahasiswa agar dinyatakan lulus (yudisium) dan berhak menyandang gelar Doktor adalah paling sedikit 44 (empat puluh empat) sks dengan masa studi paling lama 7 (tujuh) tahun akademik.
4. Aspek Realistis (Realistic)
Perumusan CPL PSDM disusun melalui proses analisis yang mendalam dengan mempertimbangkan berbagai macam faktor diantaranya masukan dari dosen, mahasiswa, alumni, dan stakeholders. Hal ini menunjukkan CPL PSDM disusun dengan mempertimbangkan dan mengakomodasi banyak aspek, termasuk kemampuan mahasiswa secara umum. Mahasiswa yang lolos seleksi ke PSDM setelah melalui serangkaian tes, sehingga CPL PSDM yang dirumuskan secara realistik dapat diimplementasikan kepada mahasiswa dan secara relevan dapat dicapai oleh mahasiswa. Agar CPL PSDM relevan dapat dicapai mahasiswa, dalam pelaksanaan proses belajar mengajar didukung fasilitas fisik yang baik serta sumber daya manusia yang berkualitas. Secara periodik, setiap akhir semester dilaksanakan evaluasi terhadap pembelajaran yang dilaksanakan, dan perbaikan silabus mata kuliah jika diperlukan untuk menyesuaikan dengan hasil penelitian terkini.
Selanjutnya setiap empat tahun sekali akan dilakukan rekonstruksi kurikulum untuk perbaikan CPL sesuai kebutuhan pasar.
5. Timely Bound
Aspek yang terakhir dari analisis SMART adalah Timely Bound, yang berarti bahwa CPL yang telah dirumuskan harus mampu dicapai dengan cara, metode yang dapat diukur berdasarkan waktu pencapaiannya. Secara umum, pendidikan PSDM dapat ditempuh selama tiga tahun. Perkuliahan secara tatap muka dan terstruktur dilakukan
36 pada semester pertama, sedangkan untuk semester kedua dan seterusnya dilaksanakan secara tidak terstruktur di bawah bimbingan komisi pembimbing (promotor dan ko-promotor) hingga mahasiswa menyelesaikan pendidikannya.
Pentahapan waktu dalam pencapaian CPL PSDM telah ditetapkan secara optimal dengan mempertimbangkan beban dan kemampuan mahasiswa dan dosen dalam proses belajar mengajar, dan pada setiap tahapan tersebut ada evaluasi akademik berdasarkan hasil pencapaian mahasiswa.
37
BAGIAN IV:
PENETAPAN BAHAN KAJIAN
20. PROSES PENETAPAN BAHAN KAJIAN
Profil lulusan adalah tahapan penting dalam menyusun kurikulum. Pada Bab III bagian 15 dokumen kurikulum ini telah dinyatakan profil lulusan PSDM yang sesuai dengan rumusan visi, misi dan tujuan.
Capaian Pembelajaran pada PSDM adalah kompetensi yang sesuai dengan KKNI dan SN-Dikti yang terdiri dari 13 kompetensi yang mencakup 4 kompetensi Capaian Pembelajaran komponen Sikap, 2 kompetensi Capaian Pembelajaran komponen Pengetahuan, 4 kompetensi Capaian Pembelajaran komponen Keterampilan Umum, 4 kompetensi Capaian Pembelajaran komponen Keterampilan Khusus, dan sebagai tambahan 1 kompetensi Capaian Pembelajaran komponen Lifelong Learning. Hal ini telah dirumuskan pada Bab III bagian 18.
Berdasarkan rumusan Capaian Pembelajaran’ tersebut penyusunan kurikulum suatu program studi dapat dikembangkan ke tahap berikutnya yaitu penyusunan bahan kajian dan mata kuliah. Adapun prosen perumusan bahan kajian dan mata kuliah masing-masing dijelaskan dalam Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Proses Perumusan Bahan Kajian
38 Perumusan bahan kajian ini telah disepakati oleh Tim Rekonstruksi Kurikulum PSDM pada Rapat Koordinasi ke-6 pada hari Sabtu tanggal 29 Mei 2026 secara daring. Penetapan bahan kajian ini juga dilengkapi dengan deskripsi dan kegiatan atau mata kuliah yang sesuai. Proses pembentukan mata kuliah harus mengacu pada capaian pembelajaran dan bahan kajian yang telah ditetapkan yang dideskripsikan dalam bagan pada Gambar 4.2 berikut.
Gambar 4.2. Proses Pembentukan Mata Kuliah
21. KONDISI KETERKINIAN (CURRENT STATE) KEILMUAN DAN PROYEKSI KEBUTUHAN MENDATANG
PSDM menjalankan Pendidikan Doktor mengacu pada beberapa bidang ilmu matematika teori dan terapan. Bidang minat yang ada disesuaikan dengan kajian literature review mutakhir berdasarkan artikel dari jurnal internasional yang bereputasi baik.
Penelitian disertasi mahasiswa nantinya dapat diusulkan berdasarkan masalah-masalah terbuka yang ada sesuai dengan kajian pustaka mutakhir sehingga jelas keterbaruan (novelty) dari penelitian disertasi yang akan dilakukan oleh mahasiswa. Dengan demikian, kajian keilmuan yang ada jelas sesuai dengan kondisi keterkinian (current state) dan proyeksi kebutuhan mendatang.
39
22. BODY OF KNOWLEDGE
Body of Knowledge (disingkat BoK) merupakan suatu kerangka yang terdiri dari fakta, konsep, generalisasi, dan teori yang menjadi ciri khas bagi ilmu yang bersangkutan sesuai dengan lingkungan (boundary) yang dimilikinya. Kerangkan ilmu pengetahuan ini dikembangkan oleh sebuah program studi atas masukan dari berbagai pemangku kepentingan dalam bidang ilmu yang terkait dan/atau bidang pekerjaan profesional tertentu. BoK merupakan sumber dari penetapan Bahan Kajian (BK) dari program studi.
PSDM mempunyai beberapa Body of Knowledge yang terfiri dari bidang minat keahlian tentang topik riset yang akan dipilih mahasiswa sebagai berikut.
1. Bidang Minat Matematika Fisika
a. Pemodelan dan simulasi perambatan gelombang air b. Pemodelan dan komputasi perambatan gelombang optik
c. Analisis solusi persamaan gelombang nonlinear (regularity, asymptotic solution, scattering theory, dll.)
2. Bidang Minat Matematika Biologi
a. Pemodelan pertumbuhan populasi (ekologi, epidemiologi, bioproses) b. Analisis dinamik (sistem dinamik kontinu/diskret)
c. Pengembangan skema numerik untuk sistem dinamik d. Estimasi parameter model dinamik
3. Bidang Minat Statistika / Optimasi a. Biostatistika
b. Metode Bayesian c. Ekonometrika
d. Optimasi pada kondisi ketidakpastian
e. Teknik/Komputasi/Metode numerik optimasi f. Transportasi
4. Bidang Minat Analisis
a. Analisis harmonik dan analisis fungsional b. Microlocal analysis
c. Teori operator diferensial/integral d. Teori titik tetap
e. Analisis Set-Valued
40 5. Bidang Minat Sains Komputasi
a. Pengolahan Citra Digital b. Komputasi Cerdas
6. Bidang Minat Aljabar / Kombinatorik a. Struktur Aljabar
b. Pelabelan Graf
Topik riset yang dipilih mahasiswa diharuskan sesuai dengan kondisi keilmuan terkini untuk mendukung kebutuhan masa kini / mendatang dan perkembangan IPTEKS.
23. KETETAPAN KELUASAN BAHAN KAJIAN
Dalam menempuh pendidikan Doktor pada PSDM diperlukan suatu pedoman untuk merumuskan mata kuliah yang akan ditempuh oleh mahasiswa selama studi. Hal inilah yang mendorong munculnya konsep bahan kajian untuk mengatur tahapan / proses studi mahasiswa.
Dengan mengacu pada rumusan profil lulusan dan untuk mencapai Capaian Pembelajaran yang telah dirumuskan, Body of Knowlwdge, serta memperhatikan rekomendasi serta benchmark pada beberapa PT, ditetapkan bidang kajian PSDM sebagai berikut.
Tabel 4.1. Penetapan Bahan Kajian.
Bahan Kajian (BK) Deskripsi Kegiatan / Proses
BK1. Hakikat Ilmu, Penguatan Dasar Teori, dan
Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Penekanan pada penguasaan dasar dan perkembangan ilmu
pengetahuan yang memuat orisinal dan keterbaruan sesuai dengan pilihan bidang minat, yang teruji secara tertulis dan lisan.
- MK Filsafat Ilmu - MK Metode
Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah Matematika - MKPD
- MK Ujian Kualifikasi BK2. Kajian
Persiapan Penelitian Disertasi
Pengkajian orisinal dan keterbaruan permasalahan penelitian: literatur review,
perumusan arah penelitian disertasi, penyusunan hipotesis dan rumusan masalah, kerangka konsep, dan metode penelitian dalam bentuk proposal disertasi dan teruji secara lisan dalam seminar.
- Penyusunan portofolio - Kolokium - MK Proposal
Disertasi
41 BK3. Kegiatan
Penelitian Awal Disertasi
Pelaksanaan penelitian awal disertasi sesuai dengan arahan tim promotor dan saran/masukan dari tim penguji. Kegiatan ini
menghasilkan suatu karya ilmiah, sebagai bagian dari disertasi, yang dipresentasikan dan telah diterima untuk diterbitkan dalam prosiding Seminar Internasional terindeks Scopus.
- Penyusunan portofolio - Kolokium
- Penyusunan paper prosiding
- MK Pelaksanaan Penelitian dan Penulisan Disertasi I - MK Seminar Ilmiah
Internasional BK4. Kegiatan
Penelitian Lanjutan Disertasi
Pelaksanaan penelitian lanjutan disertasi sesuai dengan arahan tim pembimbing untuk menyelesaikan rumusan masalah yang terdapat pada Proposal Disertasi. Kegiatan ini menghasilkan suatu karya ilmiah, sebagai bagian dari disertasi, dalam bentuk paper (minimal 1) yang telah dikirim pada Jurnal Internasional
bereputasi.
- Penyusunan portofolio - Kolokium
- Penyusunan paper jurnal
- MK Pelaksanaan Penelitian dan
Penulisan Disertasi II
BK5. Penyusunan Disertasi
Penyusunan naskah disertasi sesuai dengan kaidah penulisan secara komprehensif yang telah dimonitor oleh tim promotor dan diverifikasi orisinal dan keterbaruannya dalam Seminar Hasil.
- Penyusunan portofolio - Kolokium
- Sidang komisi dengan tim promotor
- MK Seminar Hasil Penelitian Disertasi BK6. Penilaian
Kelayakan Disertasi
Forum untuk pengecekan orisinal, keterbaruan, komprehensif, dan self content dari naskah disertasi. Pada proses kegiatan ini, paper telah diterima (minimal 1) pada Jurnal Internasional bereputasi.
- Penyusunan portofolio - Kolokium - MK Publikasi
Internasional - MK Pelaksanaan
Penelitian dan
Penulisan Disertasi III - MK Ujian Kelayakan
Disertasi BK7. Ujian Akhir
Disertasi
Forum untuk mengukur penguasaan materi, kemampuan untuk
memposisikan hasil penelitian dalam konteks sehari-hari / pengembangan IPTEKS,
kemampuan berargumentasi, dan berkomunikasi secara lisan tentang keseluruhan hasil disertasinya
- Penyusunan portofolio
- Diseminasi (minimal 2 paper telah
terbit/diterima pada jurnal internasional terakreditasi) - MK Ujian Akhir
Disertasi
42
24. PEMETAAN BAHAN KAJIAN
Capaian Pembelajaran PSDM telah dirumuskan pada bagian 11 yang terdiri dari 4 buah komponen Sikap (S1, S2, S3, dan S4), 2 komponen Pengetahuan (P1 dan P2), 4 komponen Keterampilan Umum (KU1, KU2, KU3, dan KU4), 2 komponen Keterampilan Khusus (KK1 dan KK2), serta 1 komponen Lifelong Learning (LL). Bahan kajian telah ditetapkan pada bagian 13 yang memuat 7 buah Bahan Kajian (BK1, BK2, BK3, BK4, BK5, BK6, dan BK7). Adapun pemetaan Bahan Kajian dan Pemenuhan Capaian Pembelajaran Lulusan disajikan dalam matriks pada tabel berikut.
Tabel 4.2. Pemetaan Bahan Kajian
No. CPL – PSDM BAHAN KAJIAN (BK)
BK1 BK2 BK3 BK4 BK5 BK6 BK7 SIKAP (S)
1. S1. √ √ √ √ √ √ √
2. S2. √ √ √ √ √ √ √
3. S3. √ √ √ √ √ √ √
4. S4. √ √ √ √ √ √ √
PENGETAHUAN (P)
1. P1. √ √ √
2. P2. √ √ √ √ √
KETERAMPILAN UMUM (KU)
1. KU1. √ √ √ √ √ √
2. KU2. √ √ √ √ √ √
3. KU3. √ √ √ √ √ √ √
4. KU4. √ √ √ √ √
KETERAMPILAN KHUSUS (KK)
1. KK1. √ √ √ √
2. KK2. √ √ √ √
LIFELONG LEARNING (LL) √ √ √ √ √ √ √
Capaian Pembelajaran komponen sikap S1, S2, S3, dan S4 harus termuat dalam setiap Bahan Kajian. Sikap ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa (S1), taat hukum dan disiplin berandaskan Pancasila (S2), bekerjasama (S3) dan bertanggung jawab secara mandiri (S4) tercermin dalam setiap kegiatan, proses, dan mata kuliah yang terkait dengan penelitian disertasi mahasiwa. Pengukuran komponen ini dinilai pada setiap mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa yang mengutamakan kejujuran, etika akademik, keterbaruan (novelty), dan orisinal (anti-plagiarisme).
43 Capaian Pembelajaran komponen Pengetahuan (P1) tentang penguasaan filsafat ilmu, konsep dasar matematika teori dan matematika terapan, serta perkembangan IPTEKS mutakhir harus termuat dalam Bahan Kajian (BK1, BK2, dan BK3). Pengetahuan P1 jelas mendukung BK1 tentang Hakikat Ilmu, Penguatan Dasar Teori, dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan. Selain itu, Pengetahuan P1 juga harus menjadi pedoman BK2 yaitu Kajian Persiapan Penelitian Disertasi. Oleh karena itu, komponen Pengetahuan P1 ini juga harus tercermin dalam BK3 yaitu Kegiatan Penelitian Awal Disertasi. Kemudian, komponen Pengetahuan P2 tentang mampu menerapkan konsep keterbaruan (novelty) dan orisinal matematika untuk mengembangkan pengetahuan baru di bidang matematika, khususnya di bidang ilmu hayati dan industry menjdi pedoman lanjutan Bahan Kajian (BK3 s.d BK7).
Hal ini dikarenakan Bahan Kajian disusun secara sistematis berdasarkan proses tahapan penelitian disertasi mahasiswa. Penelitian disertasi ini juga wajib berpedoman pada Capaian Pembelajaran komponen Pengetahuan yang menekankan keterbaruan (novelty) dan orisinal.
Capaian Pembelajaran komponen Keterampilan Umum (KU1 dan KU2) tentang penyusunan penelitian dan solusi keilmuan tercermin dalam setiap tahapan penelitian disertasi sehingga hal ini mendukung Bahan Kajian (BK2 s.d. BK7). Kemudian, Keterampilan Umum (KU3) tentang pemilihan penelitian yang tepat guna dan solusinya sesuai bidang munat keilmuan harus berpedoman pada semua Bahan Kajian (BK1 s.d.
BK7). Selanjutnya Keterampilan Umum (KU4) tentang kepemimpinan akademik dan hubungan kolegial harus tercermin dalam pelaksanaan penelitian disertasi, sehingga komponen ini jelas mendukung Bahan Kajian Pelaksanaan Penelitian (BK3 s.d. BK7).
Capaian Pembelajaran komponen Keterampilan Khusus (KK1) tentang eksistensi kompetensi bidang matematika teori atau matematika terapan harus tercermin dalam penguasan konsep (BK1), penyusunan penelitian (BK2), dan pelaksanaan penelitian (BK3 dan BK4). Kemudian, Keterampilan Khusus (KK2) tentang mewujudkan ide-ide baru penelitian dan solusinya harus termuat dalam hasil penelitian disertasi (BK4) yang teruji keterbaruan (novelty) dan orisinal secara tertulis maupun lisan (BK5 s.d. BK7).
44 Capaian Pembelajaran tambahan untuk Program Studi Doktor yaitu Lifelong Learning (LL) tentang belajar sepanjang hayat harus tercermin dalam setiap bahan kajian (BK1 s.d. BK7). Mahasiswa Program Studi Doktor harus selalu memotivasi diri untuk semangat belajar dalam setiap proses tahapan penelitian disertasinya. Setelah lulus, mereka juga dituntut untuk mengembangkan keilmuannya sesuai dengan profesi lulusan.
45
BAGIAN V:
PENETAPAN MATA KULIAH
25. PROSES REKONSTRUKSI MATA KULIAH
Berpedoman pada rumusan Bahan Kajian dan Body of Knowledge yang telah ditetapkan, perlu disusun konstruksi pengelompokan mata kuliah untuk mendukung terwujudnya keberhasilan penelitian disertasi. Adapun pengelompokan mata kuliah tersebut terdiri dari 3 (tiga) jenis antara lain sebagai berikut.
A. Mata Kuliah Wajib Program
Kelompok mata kuliah ini diwujudkan untuk mendukung Bahan Kajian 1 (BK1) dan ditekankan pada penguasaan dasar dan perkembangan ilmu pengetahuan yang memuat orisinal dan keterbaruan (novelty) sesuai dengan pilihan bidang minat, yang teruji secara tertulis dan lisan. Berdasarkan hal tersebut, terdapat 3 Mata Kuliah (MK) yang diperlukan yaitu Filsafat Ilmu (A1), Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah Matematika (A2), dan Ujian Kualifikasi (A3). Mata Kuliah Ujian Kualifikasi ini sebagai output dari mata kuliah A1 dan A2 yang teruji secara tertulis dan lisan, sehingga mata kuliah ini disepakati besarnya 0 sks.
B. Mata Kuliah Pendukung Disertasi (MKPD)
Kelompok MKPD ini muncul untuk mendukung Body of Knowledge (bidang minat) yang telah ditetapkan yaitu bidang Matematika Fisika, Matematika Biologi, Statistika / Optimasi, Analisis, Sains Komputasi, dan Aljabar / Kombinatorik. Pengadaan mata kuliah ini dilakukan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan untuk mendukung penelitian disertasi. Pada kelompok MKPD minimal pengambilan 3 MK (misalkan disimbolkan B1, B2, dan B3) yang dinilai cukup untuk mendukung bidang minat penelitian disertasi.
46 C. Mata Kuliah Disertasi
Kelompok mata kuliah ini diwujudkan untuk mendukung tahapan proses pelaksanaan penelitian disertasi yang termuat dalam Bahan Kajian (BK2 s.d. BK7), yaitu mulai dari Kajian Persiapan Penelitian Disertasi (BK2), Kegiatan Penelitian Awal Disertasi (BK3), Kegiatan Penelitian Lanjutan Disertasi (BK4), Penyusunan Disertasi (BK5), Penilaian Kelayakan Disertasi (BK6), dan Ujian Akhir Disertasi (BK7). Untuk mendukung kelompok mata kuliah ini, diperlukan beberapa mata kuliah yang mendukung hampr semua Bahan Kajian. Mata Kuliah tersebut terdiri dari Proposal Disertasi (C1), Pelaksanaan Penelitian dan Penulisan Disertasi I (C2), Pelaksanaan Penelitian dan Penulisan Disertasi II (C3), Pelaksanaan Penelitian dan Penulisan Disertasi III (C4), Seminar Ilmiah Internasional (C5), Publikasi Internasional (C6), Seminar Hasil Penelitian Disertasi (C7), Ujian Kelayakan Disertasi (C8), dan Ujian Akhir Disertasi (C9).
Berdasarkan Pedoman Kurikulum Pendidikan Tinggi (Dikti) 2020, proses rekonstruksi mata kuliah dapat digunakan model matriks pemetaan untuk mendukung Capaian Pembelajaran Program Studi. Adapun cara kerja pembentukan tabel berdasarkan model matriks tersebut sebagai berikut.
1. Pilih beberapa butir CPL yang terdiri dari Sikap, Pengetahuan, Ketrampilan Umum, Keterampilan Khusus, dan Life Long Learning, beri tanda centang (√) pada sel tabel, sebagai dasar pembentukan mata kuliah.
2. Bahan kajian yang dikandung oleh CPL yang dibebankan pada mata kuliah tersebut, selanjutnya dijabarkan sebagai materi pembelajaran dengan keluasan dan kedalaman sesuai dengan kebutuhan jenjang program studinya (Standar Isi SN-Dikti, pasal 9 ayat 2).
3. Pastikan bahwa setiap butir CPL Prodi telah habis dibebankan pada seluruh mata kuliah, pada kolom paling kanan (Jumlah) dapat diketahui jumlah/distribusi butir CPL pada masing-masing mata kuliah.
4. Sedangkan pada dua baris terakhir dapat digunakan untuk mengestimasi waktu yang diperlukan untuk mencapai CPL yang dibebankan pada mata kuliah tersebut, kemudian dikonversi dalam besaran sks (1 sks = 170 menit). Perhutungan sks pada mata kuliah dijelaskan pada Gambar 5.1. berikut.