• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cloud Delivery Models and Services 1. Private Cloud

CLOUD COMPUTING A. Pengertian Cloud Computing

C. Cloud Delivery Models and Services 1. Private Cloud

Private cloud adalah komputasi awan yang secara eksklusif dimiliki dan digunakan oleh satu perusahaan tertentu saja. Penggunaannya hanya diperuntukkan untuk anggota- anggota internal organisasi tersebut. Peng-hostingan pada private cloud juga akan dilakukan di tempat fisik perusahaan tersebut, data center pihak ketiga, mau pun di lingkungan cloud (on-premises).

Pengelolaan dan pemeliharaan dari private cloud ini akan dilakukan oleh departemen TI perusahaan itu sendiri sehingga jika dibandingkan dengan public cloud, keamanan data dan manajemen infrastrukturnya lebih baik karena perusahaan memiliki kontrol yang lebih besar pada sistem cloud computing tersebut dan penggunaannya oleh internal organisasi saja. Hal ini juga dipengaruhi oleh masalah syarat-syarat keamanan, privasi data, dan kepatuhan terhadap peraturan dapat diatur lebih keta oleh organisasi tersebut. Namun, biaya yang harus digunakan oleh perusahaan yang menggunakan private cloud akan lebih besar karena perusahaan tersebut harus mengalokasikan dana untuk mengelola infrastruktur dan perangkat lunak serta staf-staf TI.

2. Public Cloud

Public cloud adalah salah satu jenis komputasi awan yang merupakan kebalikan dari private cloud. Sumber-sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan komputasi seperti server, jaringan, dan ruang penyimpanan disediakan oleh penyedia layanan komputasi awan yang dapat diakses oleh siapa pun melalui koneksi internet tanpa perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk infrastruktur dan perangkat keras yang diperlukan.

Pengguna layanan komputasi awan publik ini tidak perlu mengkhawatirkan mengenai pengelolaan, perbaikan, serta perawatan infrastruktur yang mereka pakai. Hal ini karena pengelolaan, perbaikan, serta perawatan tersebut akan dilakukan oleh penyedia layanan. Selain itu, biaya yang akan dikeluarkan akan jadi lebih sedikit karena pengguna hanya akan membayar untuk layanan yang mereka gunakan yang dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan mereka.

Kelebihan dari public cloud ini adalah pengeluaran biaya yang lebih sedikit, kemampuan untuk mengakses yang tinggi, serta skalabilitas yang tidak sulit. Namun, karena bersifat umum di mana aplikasi dan data disimpan di internet yang dapat diakses

41

oleh orang lain, privasi dan keamanan data bukan merupakan hal yang unggul dalam komputasi awan publik ini. Perusahaan yang umum dikenal sebagai penyedia layanan public cloud adalah Google Cloud Platform, Microsoft Azure, dan Amazon Web Services (AWS).

3. Hybrid Cloud

Hybrid cloud adalah salah satu jenis dari komputasi awan yang menggabungkan antara public dan private cloud yang terhubung satu sama lain sehingga dapat beroperasi secara terpisah maupun tergabung. Dengan menggabungkan kedua jenis komputasi awan ini, perusahaan dapat memanfaatkan dan mengambil kelebihan dari masing-masing jenis untuk memajukan proses bisnisnya.

Private cloud biasanya akan dimanfaatkan untuk hal-hal yang bersifat konfidensial seperti penyimpanan data dan aplikasi-aplikasi yang penting bagi perusahaan. Sedangkan public cloud akan dimanfaatkan untuk penyimpanan data dan aplikasi-aplikasi yang bersufat umum dan boleh diketahui oleh publik. Dengan menggunakan hybrid cloud, pengguna layanan komputasi awan dapat meletakkan aplikasi dan data pada tempat yang sesuai dengan kebutuhan mereka dari segi kelancaran dan keamanannya.

Contoh penggunaan hybrid cloud terdapat pada industri perbankan di mana private cloud digunakan untuk menyimpan data-data mengenai pelanggan dan transaksi yang dilakukan sedangkan public cloud dimanfaatkan untuk menjalankan aplikasi perbankan yang sifatnya umum dan dapat digunakan oleh siapa pun.

Keunggulan dari hybrid cloud adalah perusahaan dapat melakukan pengalokasian sumber daya secara dinamis untuk beradaptasi pada permintaan yang tidak tetap (berubah-ubah) sehingga dapat mengefisienkan pengeluaran biaya.

Namun, pengintegrasian antara sistem yang bersifat public dan private tidak dapat dibilang mudah. Pengelolaannya juga akan sangat kompleks.

4. Community Cloud

Community cloud adalah model layanan komputasi awan di mana infrastruktur komputasi dibagi dan digunakan oleh beberapa perusahaan yang memiliki tujuan yang sejenis atau kepentingan bersama. Dalam community cloud,

42

karakteristik-karakteristik model layanan komputasi awan yang ada seperti hybrid cloud, private cloud, dan public cloud digabungkan dengan pengaturan yang disesuaikan dengan apa yang setiap anggota butuhkan.

Contoh dari pengaplikasian community cloud adalah lembaga pemerintahan yang berada dalam lingkup wilayah yang sama seperti di kota atau provinsi yang bekerja sama dalam mengelola data yang berkaitan satu sama lain untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pengaturan infrastruktur cloudnya kemudian akan mengikuti kebutuhan dari masing-masing instansi yang regulasinya akan disesuaikan dengan aturan pemerintah yang berlaku.

Dengan menggunakan community cloud, perusahaan-perusahaan yang saling bekerja sama dapat mengurangi pengeluaran biaya karena infrastruktur yang dibangun akan dibiayai oleh kedua pihak. Privasi dan keamanan data mau pun sistem juga lebih terjaga karena data digunakan oleh internal perusahaan dengan aturan yang lebih ketat. Selain itu, community cloud juga memungkinkan adanya kolaborasi antar pihak yang bekerja sama. Hal yang harus digarisbawahi adalah kedua pihak harus setuju dengan kesepakatan yang dibuat dan secara konsisten mematuhi kesepakatan tersebut untuk menghindari konflik antar pengguna.

5. On-Premise vs. Off-Premise Hosting

On-premise dan off-premise adalah istilah menegenai tempat suatu sistem dioperasikan dan diatur.

Istilah on-premise berarti infrastruktur fisik digunakan untuk mengoperasikan sistem atau aplikasi yang digunakan oleh perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menjaga, mengelola, dan memperbarui semua perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur lain yang digunaan untuk menggunakan sistem tersebut.

Sedangkan istilah off-premise, atau bisa juga disebut sebagai komputasi awan, merujuk pada pengoperasian sistem yang dilakukan di luar infrastruktur yang dimiliki oleh perusahaan. Oleh sebab itu, berkebalikan dengan on-premise, perusahaan tidak perlu menjaga, mengelola, dan memperbarui infrastruktur fisik, perangkat keras, dan perangkat lunak karena hal tersebut akan dilakukan oleh penyedia layanan cloud.

43

Perbedaan on-premise dan off-premise secara lebih jelas disajikan dalam tabel di bawah ini.

6. Orchestration Platforms

Orchestration platforms adalah perangkat lunak yang berfungsi mengotomatisasi dan mengatur infrastruktur yang digunakan dalam komputasi awan. Dengan adanya platform ini, pengguna dapat mengelola sumber-sumber daya yang digunakan dalam komputasi awan seperti jaringan, mesin virtual, dan ruang penyimpanan serta mengatur layanan, aplikasi, dan flow kerja yang bekerja di atas infrastruktur dalam cloud sehingga lingkungan cloud computing menjadi lebih efisien dan fleksibel operasinya. Jika tidak ada orchestration platforms, ada kemungkinan sumber-sumber daya di cloud tidak dapat bekerja sama dengan baik.

Orchestration platforms mengatur proses-proses yang berkaitan dengan pengelolaan infrastruktur dan aplikasi sehingga waktu dan tenaga menjadi lebih hemat dari pada melakukan pengelolaan secara manual. Contoh dari orchestration platforms ini adalah Kubernetes, OpenStack, Docker Swarm, dan CloudStack.

D. Karakteristik dan Istilah-Istilah dalam Cloud Computing