• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ringkasan Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

N/A
N/A
Aflia Alkadrie

Academic year: 2025

Membagikan "Ringkasan Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

TP-1

SISTEM

INFORMASI MANAJEMEN

Syarifah Aflia Alkadrie [11230930000019]

(2)

i

KATA PENGANTAR

Sistem Informasi dan Manajemen adalah salah satu mata kuliah yang didapatkan oleh mahasiswa semester dua program studi Sistem Informas Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Mata kuliah ini membahas mengenai manajemen sistem informasi pada suatu organisasi serta hubungan antara keduanya. Apabila sistem informasi dimanfaatkan dengan baik, suatu organisasi dapat mencapai keunggulan kompetitif dan melakukan perancangan organsisasi mereka dengan baik.

Resume ini memuat beberapa materi yang ada dalam mata kuliah ini, yaitu Konsep Sistem Informasi, Perancangan Strategis Sistem Informasi, Enterprise Architecture, Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi, Cloud Computing, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Enterprise Resource Planning (ERP), Manajemen Proyek Sistem Informasi, Scrum Methodology, Tata Kelola TI, Manajemen Layanan TI, Keamanan SI, dan Audit Sistem Informasi.

Dengan adanya resume ini, penulis berharap dapat semakin memahami materi-materi tersebut serta mampu menganalisisnya dalam dunia sehari-hari.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dalam susunan maupun tata bahasanya.

Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sehingga dalam penyusunan makalah yang akan datang bisa lebih baik lagi dan disempurnakan lagi.

Ciputat, 9 Juni 2024

Penulis

(3)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii - vi BAB I ... 1

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ... 1

A. Pengertian Sistem dan Informasi ... 1

B. Pengertian Sistem Informasi dan Manajemen ... 1

C. Sistem Informasi Manajemen ... 2

D. Komponen Sistem Informasi Manajemen ... 3

E. Manfaat Sistem Informasi Manajemen ... 4

F. Jenis Sistem Informasi Manajemen ... 4

G. Kategori Sistem Informasi Manajemen ... 5

BAB II ... 7

PERANCANGAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI (PSSI) ... 7

A. Definisi dan Pentingnya PSSI ... 7

B. Tujuan dan Karakteristik PSSI... 8

C. Konsep Umum dan Pertimbangan dalam PSSI ... 9

D. Assumptions dan Constraints dalam merancang strategi SI ... 11

E. Konsensus dalam Perancangan SI ... 11

F. Metodologi PSSI ... 12

G. Metodologi PSSI Menurut Ward dan Peppard ... 13

H. Manajemen Sumber Daya Informasi ... 14

I. Hubungan PSSI dengan Enterprise Architecture ... 14

BAB III... 16

Enterprise Architecture (EA) ... 16

A. Konsep Dasar Enterprise Architecture ... 16

B. Manfaat dan Pentingnya EA... 17

C. EA Tools dan Software ... 17

D. Komponen-komponen dalam EA ... 19

E. EA Framework ... 21

(4)

iii

BAB IV ... 24

INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI... 24

A. Konsep Infrastruktur TIK dan Komputer ... 24

B. Perangkat Keras (Hardware) ... 24

C. Perangkat Lunak (Software) ... 27

D. Jaringan (Network)... 29

BAB V... 36

CLOUD COMPUTING ... 36

A. Pengertian Cloud Computing ... 36

B. Model-Model Pelayanan Cloud Computing ... 36

C. Cloud Delivery Models and Services ... 40

D. Karakteristik dan Istilah-Istilah dalam Cloud Computing ... 43

E. Konsep Penyimpanan Objek ... 46

BAB VI ... 47

MANAJEMEN PROSES BISNIS ... 47

A. Pengertian Proses Bisnis... 47

B. Pengertian Manajemen Proses Bisnis ... 47

C. Tahapan Manajemen Proses Bisnis ... 48

D. Manfaat Manajemen Proses Bisnis ... 48

E. Implementasi Manajemen Proses Bisnis ... 49

F. Tantangan dalam Manajemen Proses Bisnis ... 50

G. Studi Kasus Implementasi BPM ... 50

H. Masa Depan Manajemen Proses Bisnis... 51

BAB VII ... 52

MANAJEMEN BASIS DATA (DATABASE) ... 52

A. Pengertian Basis Data dan Sistem Basis Data ... 52

B. Tujuan Sistem Basis Data ... 53

C. Manajemen Sistem Basis Data... 54

D. Database ... 54

E. Jenis Sistem Manajemen Basis Data ... 55

F. Komponen Sistem Manajemen Basis Data ... 56

(5)

iv

G. Pentingnya Manajemen Basis Data ... 56

BAB VIII ... 58

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI (APSI) ... 58

A. Terminologi dan Definisi Analisis Sistem ... 58

B. Analisis Sistem... 59

C. Perancangan Sistem Informasi ... 60

D. Analisis Perancangan Input & Output ... 65

E. Siklus Hidup Pengembangan Sistem... 66

F. Metode Pengembangan Sistem ... 67

BAB IX ... 79

ENTERPRISE RESOURCES PLANNING (ERP)... 79

A. Pengertian ERP ... 79

B. Evolusi Sistem ERP... 79

C. Cara Kerja Sistem ERP... 81

D. Perangkat Lunak ERP ... 81

E. Komponen-Komponen ERP ... 86

F. Implementasi ERP ... 87

G. Kelebihan dan Kekurangan ERP ... 88

BAB X... 89

MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI (MPSI) ... 89

A. Konsep Manajemen Proyek ... 89

B. Manajemen Ruang Lingkup Proyek ... 90

C. Manajemen Waktu Proyek ... 92

D. Manajemen Biaya Proyek ... 93

E. Manajemen Mutu Proyek ... 93

F. Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek... 94

BAB XI ... 95

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI ... 95

A. Konsep Tata Kelola TI ... 95

B. Pentingnya Tata Kelola Teknologi Informasi ... 96

C. Tanggung Jawab Tata Kelola Teknologi Informasi ... 96

(6)

v

D. Kerangka Kerja Tata Kelola Teknologi Informasi ... 97

E. Manfaat Tata Kelola Teknologi Informasi ... 97

F. Model Tata Kelola Teknologi Informasi... 98

BAB XII ... 99

KEAMANAN SISTEM INFORMASI ... 99

A. Konsep Keamanan Sistem Informasi ... 99

B. Tujuan Keamanan Sistem Informasi ... 100

C. Aspek-Aspek Keamanan Sistem Informasi ... 100

D. Manajemen Keamanan Sistem Informasi ... 102

E. Standardisasi Keamanan Sistem Informasi ... 103

F. Dasar-Dasar Keamanan Sistem Informasi ... 103

BAB XIII ... 106

LAYANAN TI ... 106

A. Pengertian Layanan ... 106

B. Pengertian Pengelolaan ... 106

C. Pengertian Layanan Pengelolaan ... 106

D. Karakter Spesifik Layanan ... 106

E. Konsep Dasar Layanan TI ... 107

F. Tujuan ITSM (Information Technology Service Management)... 107

G. Keuntungan ITSM (Information Technology Service Management) ... 108

H. Nilai ITSM (Information Technology Service Management) ... 108

I. Peran ITSM (Information Technology Service Management) ... 108

BAB XIV ... 109

AUDIT SISTEM INFORMASI ... 109

A. Konsep Audit Sistem Informasi... 109

B. Tujuan Audit Sistem Informasi ... 111

C. Langkah dasar Audit SI Audit ... 111

D. Jenis-jenis Audit Sistem Informasi... 112

E. Manfaat Audit SI Internal dan Audit Eksternal ... 113

BAB XV... 114

TREND TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI... 114

(7)

vi

A. Trend Utama dalam TIK ... 114

B. Dampak TIK pada Masyarakat ... 115

C. Masa Depan TIK ... 115

D. Tantangan dan Hambatan dalam Mengadopsi Tren TIK ... 116

BAB XVI ... 117

PENERAPAN TRANSFORMASI DIGITAL ... 117

(E-COMMERCE, E-GOVERMENT)... 117

A. Pengertian E-Commerce ... 117

B. Manfaat E-Commerce ... 117

C. Jenis-Jenis E-Commerce ... 117

D. Tantangan E-Commerce ... 118

E. Pengertian E-Government ... 118

F. Manfaat E-Government ... 118

G. Komponen E-Government ... 118

H. Tantangan E-Government... 119

I. Studi Kasus ... 119

DAFTAR PUSTAKA ... 120

(8)

1

BAB I

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

A. Pengertian Sistem dan Informasi

Sistem, yang berasal dari kata "systēma" dan "sustēma" dalam bahasa Latin, adalah kumpulan elemen atau komponen yang dihubungkan untuk memudahkan aliran materi, energi, atau informasi untuk mencapai suatu tujuan (Sadikin & Wiranda, 2022). Jadi, Sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain dengan batasan yang jelas di mana komponen-komponen tersebut bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Komponen-komponen tersebut memiliki sifat-sifat dasar berupa memiliki tujuan yang sama, adanya kesatuan, adanya keterbukaan antara satu sama lain, adanya transformasi, terjadi interaksi antara satu sama lain, dan adanya manajemen kontrol berupa monitoring dan evaluasi apakah sistem yang dibentuk melakukan hal-hal yang semestinya (hal-hal yang mengarah kepada tercapainya tujuan).

Informasi adalah pesan atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan (Sadikin &

Wiranda, 2022). Informasi juga adalah hasil dari pengolahan sebuah model, farmasi, organisasi atau suatu perubahan data yang memiliki sebuah nilai tertentu, dan dapat menambah pengetahuan bagi yang menerimanya (Gede Endra Bratha, 2022). Dalam hal ini, informasi dapat dianggap sebagai suatu subjek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga disebut sebagai hasil pengolahan atau pemrosesan data.

B. Pengertian Sistem Informasi dan Manajemen

Sistem Informasi (SI) adalah kumpulan teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakannya untuk membantu operasi dan manajemen. Istilah "sistem informasi" dalam arti yang sangat luas merujuk pada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam arti ini, istilah ini juga digunakan untuk merujuk pada organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan bagaimana orang menggunakan teknologi ini untuk mendukung proses bisnis (Sadikin & Wiranda, 2022).

(9)

2

Manajemen dapat dijelaskan sebagai "To get thing done throughother people". Ini mengindikasikan bahwa keberhasilan suatu organisasi tidak hanya tergantung pada manajer, tetapi juga pada kerjasama yang efektif antara manajer dan karyawan melalui sikap saling percaya, transparansi, tanggung jawab, dan dukungan satu sama lain. Stoner (1992) menjelaskan bahwa manajemen adalah proses mengatur, mengarahkan, dan mengendalikan upaya para anggota organisasi dan pemanfaatan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Rahman & Saudin, 2022).

C. Sistem Informasi Manajemen

Berdasarkan pemahaman tentang konsep sistem, informasi, sistem informasi, dan manajemen, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen merupakan sistem yang mengelola data untuk menghasilkan informasi yang mendukung proses pengambilan keputusan dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen. Untuk memastikan informasi yang dihasilkan berkualitas dan digunakan secara optimal, intervensi peran manajemen diperlukan (Rahman & Saudin, 2022).

Menurut Moeljodihardjo, Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah teknik yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang sesuai waktu kepada manajemen mengenai kondisi lingkungan eksternal organisasi, dengan maksud untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan meningkatkan efisiensi dalam perencanaan dan pengawasan.

Sementara menurut Stoner, Sistem Informasi Manajemen adalah suatu pendekatan resmi yang digunakan untuk menyajikan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen, yang diperlukan untuk mempermudah proses pengambilan keputusan serta memfasilitasi fungsi- fungsi manajemen seperti perencanaan, pengendalian, dan operasional organisasi dengan efektif (Sadikin & Wiranda, 2022).

Tujuan dari Sistem Informasi Manajemen adalah untuk menyediakan informasi yang diperlukan dalam merancang anggaran untuk administrasi, barang, dan kebutuhan lainnya yang diminta oleh pimpinan; menyediakan data yang diperlukan dalam merancang, mengendalikan, mengevaluasi, dan terus-menerus memperbaiki proses; serta memberikan informasi secara objektif dan bebas dari kepentingan (Alfatul Hisabi et al., 2022).

Robert V. Head (Davis, 2002) menyajikan sebuah gambaran piramida mengenai sistem informasi manajemen dalam organisasi. Gambar tersebut juga menggambarkan jenis

(10)

3

keterlibatan yang dibutuhkan dari ketiga tingkatan manajemen terkait dengan pengembangan sistem informasi (Rahman & Saudin, 2022).

D. Komponen Sistem Informasi Manajemen

Menurut Davis, elemen-elemen dalam sistem informasi manajemen terdiri dari:

a. Perangkat keras (hardware), Seluruh perangkat fisik yang terdiri dari mesin seperti komputer, printer, keyboard, dan lain-lain serta media floppy disk, dan lain-lain yang digunakan untuk memproses informasi.

b. Perangkat lunak (software), yang merupakan kumpulan instruksi atau kemampuan yang dirancang sesuai pedoman khusus untuk mengarahkan komputer dalam

(11)

4

menyelesaikan tugas tertentu. Seluruh program yang digunakan untuk memproses instruksi yang dapat membantu pemroresan informasi. Perangkat lunak yang digunakan dapat berupa perangkat lunak sistem dan aplikasi.

c. Data, merupakan bagian penting yang juga dikelola untuk pengiriman informasi. Data adalah fakta-fakta yang sifatnya mentah sehingga dapat diolah menjadi informasi yang memiliki kegunaan tertentu di mana data-data tersebut akan diatur, disimpan, dan diakses melalui databases dan knowledge bases.

d. Sumber Daya Manusia (SDM), yang melibatkan peran-peran seperti administrator, pengembang struktur data, dan lainnya, dengan serangkaian tanggung jawab yang diharapkan. Jadi, komponen yang melakukan pengontrolan dan pengawasan, pengambilan keputusan, dan pelaksana keputusan tersebut

e.

Prosedur, serangkaian perintah atau petunjuk bagi orang-orang yang akan menggunakan sistem informasi manajemen sehingga semua dapat terlaksana sebagaimana mestinya. Termasuk dokumentasi metodologi/proses kerangka kerja, fungsi (aplikasi), dan manual khusus (Alfatul Hisabi et al., 2022).

E. Manfaat Sistem Informasi Manajemen

Manfaat dan fungsi dari sistem informasi manajemen sangat luas dan tidak hanya berdampak pada pihak manajemen, tetapi juga pada keseluruhan organisasi. Berikut ini adalah ulasannya: (Rahman & Saudin, 2022).

a. Meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya di dalam organisasi.

b. Meningkatkan kualitas SDM karena sistem kerja akan lebih terkoordinasi dan terstruktur.

c. Mempermudah manajemen dalam melakukan pengawasan, perencanaan, pengarahan, dan delegasi tugas pada semua departemen yang saling berkoordinasi.

d. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas data dengan menyajikan informasi yang real-time dan akurat.

F. Jenis Sistem Informasi Manajemen

a. Tingkat Operasional: Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System/TPS).

(12)

5

b. Tingkat Pengetahuan: Sistem Kerja Pengetahuan (Knowledge Work System/KWS) dan Sistem Otomatisasi Kantor (Office Automation System/OAS).

c. Tingkat Manajemen Menengah: Sistem Informasi Manajemen (Management Information System/MIS) dan Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System/DSS).

d. Tingkat Manajemen Atas: Sistem Pendukung Eksekutif (Executive Support System/ESS) (Rahman & Saudin, 2022).

G. Kategori Sistem Informasi Manajemen

Kategori-kategori dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM) mencakup beragam sistem khusus yang digunakan dalam berbagai aspek manajemen perusahaan: (Dianti, 2017)

a. Executive Information System (EIS): Digunakan oleh manajemen senior untuk mengambil keputusan strategis yang memengaruhi seluruh organisasi. EIS menyediakan data akurat dan analisis yang mendalam untuk mendukung pengambilan keputusan.

b. Marketing Information System (MkIS): Digunakan oleh tim pemasaran untuk melacak dan menganalisis efektivitas strategi pemasaran masa lalu dan saat ini. MkIS memberikan data yang diperlukan untuk merencanakan strategi pemasaran di masa depan.

(13)

6

c. Business Intelligence System (BIS): Digunakan untuk membuat keputusan bisnis dengan menganalisis data dari berbagai sumber. BIS mirip dengan EIS, tetapi digunakan oleh manajer dan eksekutif tingkat menengah.

d. Customer Relationship Management System (CRM): Menyimpan informasi penting tentang pelanggan dan membantu tim pemasaran, layanan pelanggan, penjualan, dan pengembangan bisnis dalam mengelola hubungan dengan pelanggan.

e. Sales Force Automation System (SFA): Otomatisasi tugas-tugas yang dilakukan oleh tim penjualan, seperti manajemen kontak, pelacakan penjualan, dan manajemen pesanan.

f. Transaction Processing System (TPS): Digunakan pada tingkat operasional untuk memproses transaksi harian, seperti sistem point of sale (POS) dan sistem pemesanan hotel.

g. Knowledge Management System (KMS): Digunakan untuk menyimpan, mengatur, dan berbagi pengetahuan di dalam organisasi, membantu layanan pelanggan dalam menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah.

h. Financial Accounting System (FAS): Digunakan untuk mengelola keuangan dan akuntansi perusahaan, seperti menghitung hutang dan piutang dagang.

i. Human Resource Management System (HRMS): Melacak catatan kinerja karyawan dan mengelola data penggajian.

j. Supply Chain Management System (SCM): Digunakan oleh perusahaan manufaktur untuk melacak aliran sumber daya, bahan, dan layanan dari pembelian hingga pengiriman produk akhir.

(14)

7

BAB II

PERANCANGAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI (PSSI)

A. Definisi dan Pentingnya PSSI

Perencanaan strategis sistem informasi adalah serangkaian strategi jangka panjang perusahaan yang merinci tujuan sistem dan struktur teknologi yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi tersebut (Chayati, Y. N., Darwiyanto, E., & Suwawi, 2022).

Perancangan Strategis Sistem Informasi adalah proses perencanaan yang sistematis untuk mengembangkan dan mengelola sistem informasi organisasi secara keseluruhan. Ini mencakup identifikasi kebutuhan informasi organisasi, perumusan strategi untuk memenuhi kebutuhan tersebut, serta pengembangan rencana implementasi dan pengelolaan sistem informasi yang efektif.

Pentingnya PSSI dalam sebuah organisasi dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Mengintegrasikan Teknologi dengan Strategi Bisnis: PSSI membantu organisasi untuk mengintegrasikan teknologi informasi dengan strategi bisnis mereka. Ini memastikan bahwa penggunaan teknologi informasi mendukung tujuan bisnis organisasi dan membantu dalam mencapai keunggulan kompetitif.

2. Optimalisasi Penggunaan Sumber Daya: Dengan merencanakan secara strategis pengembangan dan pengelolaan sistem informasi, organisasi dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya mereka. Hal ini termasuk sumber daya manusia, keuangan, dan infrastruktur teknologi.

3. Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas Operasional: PSSI membantu organisasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional mereka melalui peningkatan proses bisnis dan penerapan teknologi informasi yang tepat.

4. Peningkatan Pengambilan Keputusan: Sistem informasi yang baik akan menyediakan informasi yang relevan dan akurat kepada para pengambil keputusan dalam organisasi. Dengan demikian, PSSI dapat membantu meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.

5. Meningkatkan Pelayanan Pelanggan: Dengan menyediakan sistem informasi yang handal dan responsif, organisasi dapat meningkatkan pelayanan kepada pelanggan

(15)

8

mereka. Hal ini dapat menciptakan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi dan memperkuat hubungan dengan mereka.

6. Mengantisipasi Perubahan Lingkungan: Melalui PSSI, organisasi dapat mengantisipasi perubahan lingkungan yang terjadi, baik itu dari segi teknologi, regulasi, atau permintaan pasar. Ini memungkinkan organisasi untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar.

B. Tujuan dan Karakteristik PSSI Tujuan PSSI:

1. Mendukung Tujuan Bisnis: Salah satu tujuan utama PSSI adalah memastikan bahwa sistem informasi yang dikembangkan mendukung tujuan dan strategi bisnis organisasi secara keseluruhan.

2. Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas: PSSI bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional organisasi dengan mengidentifikasi area-area di mana sistem informasi dapat memberikan manfaat terbesar.

3. Mengintegrasikan Teknologi: PSSI berusaha untuk mengintegrasikan teknologi informasi dengan proses bisnis organisasi agar dapat mencapai sinergi antara teknologi dan operasi bisnis.

4. Memberikan Keunggulan Kompetitif: PSSI bertujuan untuk memberikan organisasi keunggulan kompetitif melalui pemanfaatan teknologi informasi yang inovatif dan efektif.

5. Meningkatkan Pengambilan Keputusan: Tujuan PSSI adalah menyediakan informasi yang relevan dan tepat waktu kepada para pengambil keputusan agar mereka dapat membuat keputusan yang lebih baik dan lebih terinformasi.

Karakteristik PSSI:

1. Orientasi Strategis: PSSI memiliki orientasi strategis yang kuat, fokus pada bagaimana teknologi informasi dapat mendukung tujuan jangka panjang dan visi organisasi.

2. Holistik: PSSI melihat organisasi secara menyeluruh, bukan hanya sebagai kumpulan fungsi atau departemen terpisah. Hal ini memastikan bahwa solusi yang dihasilkan mengintegrasikan kebutuhan dari berbagai bagian organisasi.

(16)

9

3. Berfokus pada Nilai Bisnis: PSSI menekankan pentingnya memberikan nilai tambah bagi organisasi. Ini berarti bahwa setiap keputusan yang diambil dalam perancangan sistem informasi harus diarahkan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, atau daya saing organisasi.

4. Fleksibel dan Adaptif: PSSI harus dapat beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan bisnis, teknologi, dan kebutuhan organisasi. Sistem informasi yang dirancang harus memiliki fleksibilitas untuk mengakomodasi perubahan ini tanpa mengganggu operasi organisasi.

5. Partisipatif: Proses perancangan sistem informasi harus melibatkan partisipasi dari berbagai pemangku kepentingan organisasi, termasuk manajemen, pengguna akhir, dan departemen terkait lainnya. Ini memastikan bahwa kebutuhan semua pihak dipertimbangkan dan solusi yang dihasilkan diterima dengan baik.

6. Berbasis Data dan Fakta: Keputusan dalam PSSI harus didasarkan pada data dan fakta yang valid. Analisis yang cermat tentang kebutuhan, tantangan, dan peluang organisasi harus menjadi dasar bagi pengembangan strategi dan rencana implementasi.

C. Konsep Umum dan Pertimbangan dalam PSSI

Dalam melakukan perancangan strategis sistem informasi, terdapat beberapa hal yang harus dijadikan pedoman dan pertimbangan dasar sebelum memulai perancangan. Konsep umum dan pertimbangan dalam PSSI adalah sebagai berikut.

1. Alignment

Hal yang harus digarisbawahi dalam melakuan perancangan SI adalah adanya keselarasan antara strategi SI dengan strategi bisnis dan organisasi dari organisasi tersebut.

● Keselarasan strategi SI dengan strategi bisnis

Sebelum melakukan perancangan, perlu adanya pehamanan tentang strategi bisnis perusahaan tersebut. Pertanyaan yang harus dijawab adalah pertanyaan mengenai mengapa bisnis tersebut dijalankan, arah dan tujuan bisnis, kapan batas waktu untuk tujuan tersebut, dan perubahan apa saja yang harus dilakukan. Strategi SI yang dibentuk harus fokus pada proses bisnis utama yang paling mungkin

(17)

10

menghasilkan keuntungan strategis yang signifikan melalui pengimplementasian SI tersebut.

● Keselarasan strategi SI dengan strategi organisasi

Strategi SI harus selarah dengan struktur dari organisasi tersebut beserta budaya-budayanya untuk memastikan bahwa tidak ada yang akan bersinggungan dan menghambat pengimplementasian satu sama lain.

2. Uncertainty and risk assessment

Dalam merancang strategi SI, kita juga harus memperhatikan dan mengantisipasi risiko-risiko yang akan muncul dari hal-hal yang tidak pasti. Risiko- risiko ini perlu dinilai dan dianalisis sehingga dapat ditemukan solusi dan

(18)

11

penanggulangannya untuk meminimalisir dampak negatif yang mungkin terjadi ketika risiko ini terjadi. Risiko-risiko tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut.

● Risiko teknologi seperti adanya kegagalan dari infrastruktur IT, serangan virus dan malware, dan lain-lain.

● Risiko implementasi ketika SI sudah diterapkan.

● Risiko ekonomi yang berasal dari keadaan ekonomi dunia dan organisasi

● Risiko organisasi berupa hal-hal dalam organisasi yang mungkin akan menghambat penerapan SI

● Risiko regulasi yang berasal dari pusat organisasi maupun dari luar organisasi seperti pemerintah

3. Flexibility and positioning

Strategi SI yang dirancang harus bersifat fleksibel sehingga dapat merespon segala bentuk perubahan yang mungkin terjadi di masa depan. Strategi yang fleksibel ini dapat dicapai dengan melakukan positioning atau menganalisis letak atau posisi perusahaan ketika terpengaruh oleh perubahan. Dalam konteks bisnis, analisis mengenai skenario yang mungkin terjadi di masa depan dapat membantu merancang strategi SI yang fleksibel. Sedangkan dalam konteks teknologi, analisis yang diperlukan adalah analisis mengenai perkembangan yang mungkin terjadi dari perangkat keras dan perangkat lunak.

D. Assumptions dan Constraints dalam merancang strategi SI

Dalam merancang strategi SI, kita harus mempertimbangkan pula pembatas- pembatas yang mungkin mempengaruhi ketika SI sudah mulai diimplementasikan. Batasan- batasan tersebut dapat berupa kebijakan-kebijakan organisasi dalam penerapan strategi bisnis dan IT, dana yang diberikan untuk investasi infrastruktur TI, dan lain-lain. Hal seperti ini harus dipertimbangkan dalam tahap planning atau perencanaan, dievaluasi secara berkala, dan diberikan ruang untuk memodifikasi, menambahkan, atau menghapus bagian dari perancangan strategi.

E. Konsensus dalam Perancangan SI

Konsensus yang diperlukan dalam membangun strategi SI adalah sebagai berikut.

(19)

12

1. Konsensus dalam membuat strategi TI yang harus dibangun oleh pemegang manajemen tertinggi

2. Konsensus dalam kerja yang fokus pada pengembangan strategi TI. Pengembangan strategi TI merupakan pekerjaan bersama dalam tim sehingga orang-orang dalam tim tersebut harus memenuhi kualifikasi minimum dan diberi tugas sesuai dengan peran mereka masing-masing

3. Persetujuan dari strategi TI yang sudah dibuat harus dilakukan oleh eksekutif yang bertanggung jawab

4. Eksekutif yang memantau dan mengevaluasi progres dari proyek

F. Metodologi PSSI

Perancangan strategis sistem informasi terdiri dari beberapa langkah berikut.

1. Positioning

Positioning adalah melihat posisi organisasi pada saat ini dan mengidentifikasi hal-hal yang mungkin berubah di masa depan. Hal yang dapat diperhatikan adalah gambaran besar organisasi tersebut seperti visi dan misi mereka.

2. Analysis

Setelah menentukan posisi organisasi atau perusahaan, langkah selanjutnya adalah menganalisis kultur, proses bisnis, dan lingkungan kerja dari organisasi tersebut, serta infrastruktur TI dan SI yang sudah ada.

3. Definition

Setelah analisis, langkah selanjutnya adalah membuat rekomendasi to-be yang akan dilakukan oleh perusahaan mengenai infrastruktur SI dan TI serta sistem aplikasi yang akan digunakan oleh perusahaan di masa depan.

4. Implementation Planning

Langkah setelah melakukan rekomendasi to-be adalah mulai mengimplementasikannya ke dalam rancangan yang baru. Perancang dapat mulai mengembangkan framework, membuat proyek-proyek yang menjadi prioritas, program-program strategis, dan mengembangkan strategi untuk proses peralihan dari strategi lama ke strategi baru.

(20)

13

G. Metodologi PSSI Menurut Ward dan Peppard

Menurut Ward dan Peppard, dalam melakukan perancangan strategis sistem informasi, terdapat dua tahap, yaitu tahap masukan dan keluaran. Tahap masukan terdiri dari:

1. Analisis lingkungan bisnis internal (aspek-aspek strategi bisnis serta target, sumber daya, proses, serta budaya bisnis organisasi tersebut)

2. Analisis lingkungan bisnis eksternal (aspek-aspek ekonomi dan industri serta iklim bersaing dari luar perusahaan atau organisasi)

3. Analisis lingkungan SI/TI internal (kondisi, kematangan, infrastruktur, sumber daya dan kontribusi SI/TI yang dilihat dari kacamata dan terhadap bisnis, PSSI saat ini, dan sumber daya manusianya)

4. Analisis lingkungan SI/TI eksternal (tren teknologi di luar perusahaan dan penerapan SI/TI oleh kompetitor)

Keluaran yang akan dihasilkan adalah strategi-strategi yang menyusun dokumen perencanaan strategis SI/TI. Keluaran-keluaran tersebut adalah:

1. Strategi SI bisnis (memberikan penjelasan dan strategi tentang bagaimana SI dapat dimanfaatkan untuk setiap bagian/unit bisnis dalam mencapai target mereka)

2. Strategi TI (kebijakan dan strategi bagi pengelolaan SI/TI)

3. Strategi manajemen SI/TI (hal-hal yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa SI/TI diterapkan secara konsisten dan tetap selaras dengan tujuan perusahaan)

(21)

14

H. Manajemen Sumber Daya Informasi

Information Resource Management (IRM) atau Manajemen Sumber Daya Informasi adalah aktivitas yang dilakukan oleh manajer untuk mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumber daya informasi sehingga informasi terorganisir dengan baik. Dalam IRM, informasi adalah sumber daya utama yang akan digunakan bersamaan dengan sumber daya pendukung lainnya. Dimensi IRM sendiri terdiri atas manajemen sumber daya manajemen teknologi, manajemen fungsional, manajemen distribusi, dan manajemen strategis.

Diagram di atas adalah diagram yang menggambarkan tingkatan sistem yang mempengaruhi IRM. Lingkungan perusahaan akan membentuk eksekutif -eksekutif perusahaan. Manajer yang berada di tingkat tertinggi akan melakukan perencanaan strategis yang akan mendorong perusahaan dalam mencapai tujuan mereka. Area-area fungsional adalah subsistem perusahaan dan rancangan-rancangan strategis dari mereka akan mendukung rancangan strategis perusahaan secara keseluruhan dan menyediakan informasi kepada para pemakai di segala tingkatan.

I. Hubungan PSSI dengan Enterprise Architecture

PSSI adalah rancangan yang akan menjadi penghubung ke enterprise architecture di masa depan. PSSI akan melihat kondisi perusahaan saat ini, melakukan analisis dan

(22)

15

metodologi lainnya, kemudian merancang strategi SI yang tepat sehingga dapat digunakan untuk membuat enterprise architecture masa depan perusahaan.

PSSI (Pengelolaan Strategis Sistem Informasi) memegang peran kunci dalam pengembangan dan implementasi Enterprise Architecture (Arsitektur Perusahaan) di masa depan. Berikut adalah beberapa cara di mana PSSI terkait dengan Enterprise Architecture:

a. Analisis Situasi Perusahaan: PSSI bertanggung jawab untuk melakukan analisis mendalam terhadap kondisi dan kebutuhan perusahaan saat ini dalam hal sistem informasi. Informasi yang dikumpulkan dari analisis ini akan menjadi dasar bagi pengembangan Enterprise Architecture yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis perusahaan.

b. Perancangan Strategi SI: Berdasarkan hasil analisis, PSSI akan merancang strategi sistem informasi yang tepat untuk mendukung visi, misi, dan tujuan perusahaan. Strategi ini harus sejalan dengan rencana bisnis perusahaan dan memperhitungkan perkembangan teknologi informasi yang terus berubah.

c. Integrasi dengan Enterprise Architecture: PSSI harus memastikan bahwa strategi sistem informasi yang dirancangnya terintegrasi secara harmonis dengan Enterprise Architecture perusahaan. Ini berarti bahwa sistem informasi yang dibangun harus sesuai dengan kerangka kerja arsitektur yang telah ditetapkan, termasuk standar teknologi, struktur data, dan kebijakan keamanan.

d. Penyediaan Panduan Implementasi: PSSI juga dapat memberikan panduan dan pedoman implementasi kepada tim pengembangan dan departemen terkait untuk memastikan bahwa sistem informasi yang dibangun sesuai dengan rencana Enterprise Architecture.

Ini termasuk pemilihan teknologi yang sesuai, desain sistem yang modular, dan integrasi antar-sistem yang efisien.

e. Pengelolaan Perubahan: Seiring dengan evolusi bisnis dan teknologi, PSSI harus mengelola perubahan dalam Enterprise Architecture perusahaan. Hal ini mencakup evaluasi terus-menerus terhadap kebutuhan sistem informasi, identifikasi peluang untuk peningkatan, dan penyesuaian strategi SI sesuai kebutuhan baru perusahaan.

(23)

16

BAB III

Enterprise Architecture (EA)

A. Konsep Dasar Enterprise Architecture

Enterprise architecture merujuk pada rencana pengembangan sistem atau serangkaian

sistem (Arifin, 2022). Enterprise, yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi perusahaan, dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem manusia, informasi, proses, dan teknologi yang ada untuk menyediakan suatu produk atau pelayanan dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Istilah enterprise dapat digunakan untuk berbagai jenis organisasi, baik itu besar maupun kecil, swasta maupun privat, dan lain-lain. Architecture, atau yang dalam bahasa Indonesia disebut arsitektur, adalah rancangan cetak biru termasuk hubungan antar komponen-komponen yang ada dalam suatu sistem, prisinsip, dan panduan-panduan untuk menuntun proses penerapan sistem tersebut.

Dari kedua penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa enterprise architecture adalah rencana induk sistem informasi dari suatu perusahaan yang menjelaskan struktur, operasi, dan hubungan antar komponen dari suatu organisasi. EA dapat juga didefinisikan sebagai model yang mendesain tujuan, peran, struktur, dan perilaku organisasi, proses dan informasi bisnis serta teknologi informasi. Setiap organisasi memerlukan perencanaan arsitektur enterprise sebagai panduan utama dalam pembangunan sistem informasi, untuk memastikan bahwa pengembangan tersebut dilakukan secara terencana, terarah, efisien, dan terjadwal. Hal ini bertujuan untuk mendukung strategi bisnis organisasi.

Arsitektur enterprise dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk: (Arifin, 2022)

a. Faktor internal, di mana efektivitas faktor-faktor internal terjadi melalui interaksi antar komponen dalam perusahaan.

b. Faktor eksternal, yang merupakan dorongan bagi perusahaan untuk mengadopsi arsitektur enterprise. Faktor eksternal umumnya lebih dipengaruhi oleh peraturan yang berlaku.

(24)

17

B. Manfaat dan Pentingnya EA

Dalam praktiknya, EA akan mengidentifikasi komponen-komponen yang ada dalam suatu sistem perusahaan untuk kemudian dijelaskan mekanisme kerja dan hubungan dari masing-masing komponen tersebut dengan komponen lainnya dalam mencapai tujuan bisnis perusahaan tersebut. Dengan adanya EA, aliran informasi dalam suatu perusahaan dapat teridentifikasi dengan jelas sehingga perencanaannya dapat dilakukan dengan sebaik mungkin.

Peran EA dalam suatu organisasi atau perusahaan adalah sebagai berikut.

1. Mengintegrasikan praktik bisnis, informasi, dan sumber daya teknologi sehingga kerja sama antara TI dan bisnis perusahaan menjadi lebih terbuka, tidak ada duplikasi sistem informasi, dan pembiayaan kegiatan pemeliharan menjadi lebih hemat karena memberikan sektor bisnis peluang untuk memprioritaskan keuangannya.

2. Mengoptimalkan setiap sumber daya, investasi yang diberikan untuk teknologi informasi, dan aktivitas pengembangan yang dilakukan oleh sistem.

3. Mengorganisir dan memperjelas hubungan antara strategi perusahaan dengan perencanaan modal dan investasi perusahaan tersebut.

4. Mendeskripsikan hubungan antara tujuan organisasi dengan sistem informasi yang akan berpengaruh terhadap pembuatan model bisnis organisasi yang memperhatikan pengaruh dari teknologi terhadap bisnis organisasi tersebut.

5. Memberikan gambaran komperehensif tentang struktur IT dengan semua komponen bisnis di luar IT sehingga hubungan mereka jadi lebih terlihat.

C. EA Tools dan Software

Perangkat lunak dan tools EA (Enterprise Architecture) memainkan peran penting dalam membantu organisasi merancang, merencanakan, dan mengelola arsitektur IT mereka secara efektif. Dengan menggunakan tools ini, organisasi dapat:

Menyelaraskan strategi bisnis dengan IT: EA tools membantu organisasi memvisualisasikan hubungan antara strategi bisnis dan infrastruktur IT mereka, memastikan bahwa investasi IT mendukung tujuan bisnis secara keseluruhan.

(25)

18

Meningkatkan efisiensi dan efektivitas: EA tools membantu organisasi mengidentifikasi dan menghilangkan redundansi dalam sistem mereka, mengoptimalkan proses bisnis, dan meningkatkan pengambilan keputusan.

Mempermudah kolaborasi: EA tools menyediakan platform kolaboratif bagi pemangku kepentingan yang berbeda dalam organisasi untuk bekerja sama dalam membangun dan memelihara arsitektur IT.

Meningkatkan kepatuhan: EA tools membantu organisasi mematuhi peraturan dan standar industri yang relevan.

Berikut adalah beberapa EA tools dan software populer yang tersedia di pasaran:

1. Orbus Software

Orbus Software menawarkan berbagai tools EA yang komprehensif, termasuk Orbus Modeler, Orbus Repository, dan Orbus Publisher. Tools ini membantu organisasi memodelkan, menyimpan, dan berbagi arsitektur EA mereka.

2. Sparx Systems

Sparx Systems adalah pengembang EA tools yang terkenal dengan produknya, Enterprise Architect. Enterprise Architect adalah alat pemodelan terintegrasi yang memungkinkan organisasi untuk memodelkan semua aspek arsitektur EA mereka, termasuk proses bisnis, aplikasi, data, dan infrastruktur.

3. Software AG

Software AG menawarkan Alfabet, platform EA yang komprehensif yang membantu organisasi mengelola siklus hidup lengkap arsitektur EA mereka. Alfabet mencakup tools untuk pemodelan, analisis, dan pelaporan.

4. Avolution

Avolution adalah penyedia tools EA terkemuka yang menawarkan Avolution Now, platform EA yang mudah digunakan dan terjangkau. Avolution Now membantu organisasi memodelkan, menganalisis, dan mengoptimalkan arsitektur EA mereka.

5. Mega

Mega International menawarkan Mega Integrator, platform EA yang kuat yang membantu organisasi mengelola arsitektur EA mereka yang kompleks. Mega Integrator mencakup tools untuk pemodelan, analisis, dan simulasi.

6. BiZZdesign

(26)

19

BiZZdesign menawarkan Modeler, platform EA yang berpusat pada bisnis yang membantu organisasi menghubungkan strategi bisnis mereka dengan arsitektur IT mereka. Modeler mencakup tools untuk pemodelan, analisis, dan pelaporan.

7. Planview

Planview menawarkan Planview Enterprise, platform EA yang membantu organisasi mengelola portofolio IT mereka dan menyelaraskan strategi bisnis dengan IT. Planview Enterprise mencakup tools untuk pemodelan, analisis, dan pelaporan.

8. SAP

SAP menawarkan SAP Solution Manager, platform EA yang membantu organisasi mengelola siklus hidup lengkap solusi SAP mereka. SAP Solution Manager mencakup tools untuk pemodelan, analisis, dan pelaporan.

9. BOC Group

BOC Group menawarkan ArchiMate, bahasa pemodelan open-source yang populer untuk arsitektur EA. ArchiMate digunakan oleh banyak organisasi di seluruh dunia untuk memodelkan arsitektur IT mereka.

10. Erwin

Erwin Data Modeler adalah alat pemodelan data yang populer yang dapat digunakan untuk memodelkan data dalam arsitektur EA. Erwin Data Modeler membantu organisasi memahami dan mengelola data mereka dengan lebih baik.

D. Komponen-komponen dalam EA

Arsitektur enterprise mengenali elemen kunci dari suatu organisasi serta cara komponen-komponen ini berinteraksi dalam sistem untuk mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan. Komponen-komponen tersebut mencakup sumber daya manusia, proses bisnis, teknologi, dan aset lainnya (Arifin, 2022).

(27)

20

Gambar Proses Aristektur Enterprise (Arifin, 2022).

1. Arsitektur Bisnis: Menentukan strategi, tata kelola, organisasi, dan proses bisnis untuk memberikan layanan kepada berbagai pihak. Arsitektur bisnis digunakan untuk menyelaraskan tujuan strategis dan panduan taktis serta mendukung pengambilan keputusan bisnis.

2. Arsitektur Data/Informasi: Menggambarkan struktur organisasi data logis dan fisik serta manajemen aset dan sumber daya data. Ini mencakup entitas data dan hubungan antar entitas yang dibutuhkan untuk mendukung proses bisnis.

3. Arsitektur Aplikasi: Menentukan jenis aplikasi utama yang diperlukan untuk mengelola data dan informasi guna mendukung fungsi bisnis enterprise.

4. Arsitektur Teknologi: Mendeskripsikan platform teknologi yang diperlukan untuk menyediakan lingkungan yang mendukung aplikasi dalam mengelola data dan mendukung fungsi bisnis. Ini meliputi perangkat lunak, perangkat keras, infrastruktur teknologi informasi, jaringan, dan standar yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing perusahaan (Arifin, 2022).

5. Arsitektur Keamanan: Struktur dan pendekatan untuk melindungi aset informasi dan sistem dari ancaman serta risiko keamanan dengan kebijakan, prosedur, kontrol, dan teknologi.

6. Arsitektur Layanan: Pendekatan dalam merancang sistem informasi yang fokus pada penyediaan layanan terpisah dan terdefinisi dengan baik, memungkinkan fleksibilitas dan interoperabilitas antara aplikasi dan sistem.

(28)

21

E. EA Framework

EA framework adalah struktur dasar untuk mengembangkan suatu arsitektur.

Framework dapat diperluas untuk mengorganisir konsep, metode, teknologi, dan perubahan pada suatu rancangan sistem. Framework yang paling umum digunakan adalah sebagai berikut.

1. The Open Group Architectural Framework (TOGAF)

TOGAF adalah salah satu high-level framework untuk EA yang membantu mendesain, merancang, mengimplementasikan, dan mengatur EA IT suatu organisasi.

Framework TOGAF terdiri dari fundamental content yang berisi hal-hal esensial dan best practice yang dapat dijadikan oleh organisasi sebagai dasar dalam pembuatan framework dan extended guidance yang berisi petunjuk untuk hal-hal lain seperti metode agile, BA, dan sebagainya.

TOGAF diperlukan untuk kelangsungan dan kelancaran proses bisnis dengan cara membantu menorganisir strategi-strategi atau hal-hal yang dibutuhkan suatu organisasi sebelum mengeksekusi proyek, terutama dalam hal menyelaraskan strategi IT dengan strategi bisnis secara keseluruhan melalui pendekatan yang sistematis sehingga organisasi memiliki perancangan yang matang. TOGAF dapat memberikan framework yang membantu organisasi mengurangi error, mengatur anggaran, memastikan proyek berjalan sesuai dengan alur waktu yang telah ditentukan, dan lain sebagainya.

(29)

22

2. The Zachman Framework for Enterprise Architecture

Zachman Framework adalah framework yang membagi sistem informasi menjadi tiga komponen utama, yatu data, proses, dan teknologi dan komponen lain yaitu jaringan, SDM, waktu, dan motivasi yang disusun dalam matriks 6x6. Pada awalnya, Zachman Framework ini adalah arsitektur untuk Sistem Informasi yang kemudian diperluas menjadi framework untuk EA.

Framework Zachman dapat digunakan untuk membuat thinking tools, mendefinisikan penerima atau pemakai akhir dari produk yang dihasilkan enterprise tersebut, pengawas dalam menghasilkan produk akhir, dan lain-lain.

(30)

23

3. Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF)

FEAF adalah framework yang awalnya diciptakan untuk kepentingan pemerintahan. Namun, seiring berjalannya waktu, dapat juga digunakan pada perusahaan-perusahaan swasta untuk membuat framework mereka.

(31)

24

BAB IV

INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

A. Konsep Infrastruktur TIK dan Komputer

Teknologi informasi dan komunikasi dapat diartikan sebagai seluruh teknologi yang membantu membuat, memanipulasi, menyimpan, mengomunikasikan, dan/atau menyebarluaskan informasi. Teknologi informasi dan komunikasi merupakan teknologi hasil penggabungan antara komputer dengan teknologi komunikasi sehingga TIK ini memiiki kemampuan untuk melakukan komputasi sambil berkomunikasi dengan kecepatan tinggi yang membawa data, suara, video, dan lain-lain. Salah satu contoh dari TIK yang dapat kita temui sehari-hari adalah personal computer, handphone, dan lain-lain. Sedangkan infrastruktur, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan sebagai sarana.

Dapat disimpulkan, bahwa infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi adalah segala prasarana yang menunjang teknologi yang mengolah, menyimpan, dan menyebarkan informasi. Infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi itu sendiri tersusun atas perangkat keras, jaringan, dan perangkat lunak (perangkat lunak sistem).

B. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras komputer adalah segala mesin dan peralatan yang mewadahi perangkat lunak agar perangkat lunak dapat bekerja. Hal-hal yang berhubungan dengan perangkat keras adalah sebagai berikut.

1. Perkembangan perangkat keras

a. Generasi pertama yang bertahan dari 1946 sampai sekitar 1956 yang menggunakan tabung vakum sebagai komponen utama untuk menyimpan dan memproses informasi.

b. Generasi kedua (1957-1963) yang menggunakan transistor sebagai komponen utamanya.

c. Generasi ketiga (1964-1979), komputer eudah menggunakan integrated circuit (IC) yang merupakan suatu terobosan baru yang sangat penting.

(32)

25

d. Generasi keempat awal (1980-1995) menggunakan VLSI circuits (very-large- scale integrated). Generasi keempat akhir sampai sekarang sudah menggunakan GSI circuits untuk menyimpan dan mengolah informasi.

2. Sistem komputer

Komputer (to compute) adalah alat elektronik untuk menghitung yang mempunyai penyimpanan dan melakukan pekerjaannya di bawah sistem operasi. Sistem komputer dibagi menjadi 4 bagian, yaitu perangkat keras, sistem operasi, program apliksi, dan user. Sedangkan komponennya dibagi menjadi lima, yaitu CPU, memori, storage, input, dan output.

a. Komponen-Komponen Sistem Komputer 1. CPU (Central Processing Unit)

CPU terdiri dari komponen-komponen berikut ini.

a) CU (control unit)

CU adalah komponen yang mengatur aliran informasi yang terjadi pada komputer serta seluruh peralatan yang ada. Seperti kapan komputer menerima input, mengolah data yang dimiliki, dan kapan memberikan output.

b) ALU (arithmatic and logic unit)

ALU adalah komponen CPU yang melakukan perhitungan matematis dan mengatur hal-hal yang berhubungan dengan logika seperti tambah, kurang, bagi, kali, memindahkan data, dan lain-lain.

c) Register

Register adalah komponen CPU tempat data menetap sementara ketika data-data tersebut sedang diolah oleh CPU.

d) CPU Interconnection

CPU interconnection adalah komponen CPU yang memindahkan data antara penyimpanan utama dan prosesor.

2. Memori

Macam-macam memori yang terdapat pada komputer adalah sebagai berikut.

a) Memori Utama

(33)

26

1) RAM (Random Access Memory)

RAM adalah primary storage yang berfungsi untuk menyimpan data sementara sebelum data-data tersebut diproses. RAM dapat diisi dan diambil memorinya tetapi data-data tersebut akan hilang ketika komputer dimatikan.

2) ROM (Read Only Memory)

ROM adalah memori yang menyimpan informasi secara permanen sehingga data-data di dalamnya tidak akan hilang ketika komputer dimatikan. ROM juga menyimpan program-program perangkat lunak di dalamnya dan instruksi-instruksi yang memberitahukan komputer hal-hal yang harus dilakukan ketika komputer dinyalakan.

3) Cache Memory

Cache memory adalah RAM yang diletakkan di antara processor. Ketika processor ingin mencari instruksi atau data, processor akan mengakses cache memory terlebih dahulu untuk melihat apakah instruksi atau data ini pernah diakses sebelumnya.

Jika ada, maka processor akan mengambil dari cache memory dan tidak akan mengulang dari awal.

b) Memori Sekunder

Memori sekunder adalah alat penyimpanan yang terpisah dengan papan sirkuit processor komputernya.

Memori ini menyimpan data dengan persisten, dapat digunakan bersama-sama, dan dapat menyimpan data, informasi, serta program dengan jumlah penyimpanan tertentu. Memori sekunder terdiri atas:

(34)

27

- Optical disk yang menggunakan prinsip optis melalu sinar laser

- Magnetic storage yang menggunakan bahan serbuk magnet dan berbentuk disk/tape

-

3. Storage 4. Input

Komponen input adalah segala sesuatu yang berfungsi untuk memasukkan sesuatu ke dalam sistem komputer. Input yang dimasukkan dapat berupa dat, karakter, huruf, angka, dan lain-lain.

Contohnya adalah mouse, keyboard, dan lain-lain.

5. Output

Komponen output adalah komponen yang berfungsi untuk mengeluarkan hasil informasi yang telah diproses oleh sistem komputer. Perangkat output dapat berupa screen, printer, speaker, dan lain-lain.

C. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak adalah program-program komputer yang berisi instruksi-instruksi elektronik yang memberi tahu komputer apa yang harus dilakukan. Perangkat lunak terdiri dari jenis-jenis berikut ini.

a. Sistem operasi

Perangkat lunak sistem operasi adalah perangkat lunak yang terdiri dari program-program yang memberi instruksi untuk melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer seperti manajemen perangkat keras CPU, memori, dan lain-lain, dan juga perangkat-perangkat periferal. Sistem operasi yang paling populer digunakan adalah sebagai berikut.

1. Disk Operating System (DOS)

Seperti namanya, DOS adalah sistem operasi yang dipakai pada media penyimpanan disk (disket dan harddisk) berbasis perintah. User harus mengetikkan perintah-perintah melalui keyboard yang kemudian akan

(35)

28

diterjemahkan oleh DOS dan dieksekusi setelahnya. Sistem operasi ini banyak digunakan pada tahun 1980-an dan ditujukan untuk pemakaian PC IBM.

2. Windows

Windows adalah sistem operasi yang paling populer saat ini. Sistem operasi dari Microsoft ini memiliki interface yang intuitif (GUI) sehingga sangat mudah untuk digunakan oleh orang awam. Keunggulan lain dari Windows adalah adanya standardisasi proses, multithreading, dan pre-emptive multitasking sehingga komputer dapat melakukan multitasking dengan lebih efektif.

3. UNIX

UNIX adalah sistem operasi yang memiliki portabilitas tinggi, kemampuan multiuser dan multitasking yang efektif, serta manajerial sistem file yang hirarkial sehingga UNIX biasanya digunakan sebagai komputer server.

4. Linux

Linux adalah sistem operasi yang populer di kalangan programmer dan developer karena sifatnya yang open-source sehingga dapat digunakan secara gratis oleh siapa pun, memiliki dokumentasi dan akses informasi yang mudah, serta memiliki komunitas yang besar. Namun, tampilan Linux tidak seramah Windows untuk pemula, sehingga butuh adaptasi yang lebih bagi orang awam untuk menggunakan sistem operasi ini.

5. MacOS

MacOS adalah sistem operasi buatan Apple khusus unntuk komputer- komputer produksi Apple. MacOS ini adalah sistem operasi yang sangat baik untuk graphic designer karena fitur-fiturnya memudahkan proses multitasking dan mendukung multimedia. Tampilannya pun termasuk sederhana sehingga mudah digunakan.

Proses-proses yang dilakukan oleh sistem operasi adalah sebagai berikut.

1. Multiprogramming : Dapat menjalankan lebih dari satu program pada main memory (dengan membaginya menjadi beberpa partisi di mana setiap partisi menyimpan satu program) dalam waktu yang bersamaan.

(36)

29

2. Multiprocessing : Memiliki lebih dari satu processor di mana instruksi- instruksi dari beberapa program yang berbeda dapat diproses secara bersamaan.

3. Timesharing : Sistem operasi memiliki kemampuan untuk menangani banyak pemakai untuk pemakaian sumber daya komputer secara bersamaan.

4. Virtual Storage : Menyimpan data pada penyimpanan virtual untuk menangani masalah memori utama yang tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk menyimpan data-data.

b. Bahasa

Perangkat lunak bahasa adalah program yang digunakan untuk mengubah atau mengartikan instruksi-instruksi yang ditulis dalam bahasa-bahasa pemrograman ke dalam bahasa mesin agar dapat diproses oleh komputer.

c. Aplikasi

Perangkat lunak aplikasi adalah program-program yang ditulis untuk menyelesaikan masalah tertentu secara khusus. Sehingga tidak mengherankan jika ada banyak sekali aplikasi yang dihasilkan. Perangkat lunak aplikasi terdiri dari dua jenis berikut ini.

1. Perangkat lunak aplikasi atau program -> Khusus unuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Misalnya aplikasi WhatsApp untuk melakukan komunikasi, Notes untuk melakukan pengolahan kata, dan lain-lain.

2. Application packages -> Aplikasi yang dibuat sudah dibuat oleh perusahaan dan dapat melakukan berbagai macam hal yang berbeda untuk satu tugas tertentu.

Contohnya adalah word processors, spreadsheets, dan lain-lain.

D. Jaringan (Network)

Jaringan adalah sebuah sistem yang menghasilkan media transmisi sehingga dua atau lebih perangkat dapat berkomunikasi satu sama lain. Telekomunikasi adalah proses komunikasi menggunakan sistem elektromagnetik atau jaringan tersebut sehingga proses pertukaran informasi dapat dilakukan walaupun pembicaraan dilakukan di tempat yang berbeda dan jauh.

(37)

30

Dalam melakukan komunikasi, terdapat beberapa komponen mendukung proses ini.

Komponen-komponen tersebut terdiri atas pengirim (sumber informasi yang mengirimkan data), transmitter (mengubah data menjadi sinyal yang dapat dikirim), saluran (berfungsi sebagai saluran atau media untuk mengirim data), penerima (mengubah sinyal yang diterima menjadi data), dan tujuan (menerima data yang dikirim oleh sumber informasi). Dalam bentuk bagan, komponen-komponen tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Telekmonukasi menggunakan jaringan terdiri dari beberapa jenis berikut ini.

1. Arah komunikasi

a. Simplex : Komunikasi dilakukan secara satu arah sehingga penerima tidak dapat melakukan pengiriman timbal balik seperti TV, radio, dan lain-lain.

b. Duplex : Komunikasi yang dapat dilakukan secara dua arah dan dapat dilakukan pada waktu yang bersamaan. Pengirim dan penemerima sama- sama dapat mengirimkan timbal balik dalam satu waktu.

(38)

31

c. Half-duplex : Komunikasi dua arah tetapi tidak dapat dilakukan pada waktu yang sama. Contohnya adalah HT.

2. Bentuk sinyal

a. Baseband : Hanya memiliki satu sinyal karena frekuensinya melewati suatu pembawa untuk mengangkut data. Baseband biasanya digunakan untuk jaringan LAN.

b. Broadband : Broadband memiliki cakupan yang lebih luas dari baseband karena jangkauan frekuensi untuk mentransmisikan data lebih luas.

3. Area

a. Local Area Network (LAN) : Jaringan lokal untuk area yang terbatas.

Misalnya pada satu ruangan, satu area, dan lain-lain.

b. Metropolitan Area Network (MAN) : Jaringan yang cakupan areanya lebih luas, seperti satu kota, satu desa, dan lain-lain.

c. Wide Area Network (WAN) : Jaringan yang areanya jauh lebih luas, seperti satu negara, bahkan satu dunia.

4. Bentuk dasar (topologi) a. Bus

Topologi di mana komputer berkomunikasi lewat jalur yang sama.

Topologi bentuk ini sangat mudah untuk diimplementasikan dan memiliki harga yang murah. Namun, performanya rendah dibandingkan dengan bentuk lainnya.

(39)

32 b. Ring

Komputer-komputernya terhubung dalam bentuk seperti cincin.

Topologi ini memililki performa dan keamanan yang lebih baik dari topologi bus tetapi harganya lebih mahal.

c. Star

Dalam topologi ini, terdapat satu komputer yang berfungsi sebagai sentral di mana setiap komputer terhubung ke komputer sentral tersebut.

Topologi ini mudah untuk diimplementasikan, tetapi sangat boros kabel.

(40)

33 d. Tree

Topologi tree adalah gabungan dari topologi star dan bus sehingga jika salah satu kabel pengubung hub putus, jaringan masih dapat berfungsi tetapi performanya akan sedikit terganggu.

e. Mesh

Topologi mesh menguhubungkan komputer satu ke seluruh komputer lainnya. Keamanan dan performa yang diberikan oleh topologi

(41)

34

ini adalah yang paling baik dibandingkan dengan topologi lainnya, tetapi pemasangannya rumit, mahal, dan membutuhkan banyak kabel.

A. Manajemen Jaringan Telekomunikasi

Mengatur jaringan telekomunikasi dibutuhkan untuk mengendalikan aliran arus agar kita dapat mendapatkan pengoperasian jaringan yang maksimal. Selain itu, untuk mendapatkan jumlah panggilan sukses yang tinggi, menjamin efektifitas dan efisiensi jaringan, serta mengendalikan dan membatasi trafik dibutuhkan peaturan jaringan telekomunikasi.

B. Protokol Jaringan Telekomunikasi

Protokol jaringan telekomunikasi adalah aturan tentang fungsi-fungsi yang harus dipenuhi oleh pengirim dan penerima agar komunikasi dapat berjalan dengan benar dan lancar. Protokol ini mengatur perbedaan format data pada sistem sampai masalah koneksi listrik. Protokol jaringan telekomunikasi terdiri dari beberapa protokol sebagai berikut.

1. X.25 : Berfungsi untuk menangani pertukaran paket yang dilakukan mellalui sambungan telepon tingkat suara.

2. TCP/IP : Berfungsi untuk mengatur komunikasi data pada jaringan komputer yang dilakukan melalui internet.

(42)

35 3. SMTP : Protokol untuk e-mail

4. HTTP : Protokol yang memungkinkan terciptanya hyperlinked internet

C. Peran Telekomunikasi dalam Membangun Daya Saing Organisasi

Menurut Vietor, terdapat empat elemen yang dapat menunjang pembangunan ekonomi, yaitu strategi nasional, struktur ekonomi, pengembangan sumber daya, dan pemanfaatan sumber daya secara efisien. Pemanfaatan sumber daya secara efisien yang mencakup kulaitas dan loyalitas SDM serta regulasi dari dunia industri. Kedua hal ini adalah faktor yang dapat menghalangi kelangsungan keunggulan kompetitif yang berkaitan dengan Sistem Informasi. Jika hal ini diatur dan diatasi dengan baik, maka telekomunikasi dapat ikut meningkatkan daya saing suatu organisasi.

Telekomunikasi memainkan peran krusial dalam membangun daya saing suatu organisas i melalui beberapa aspek penting:

a. Infrastruktur Komunikasi yang Handal: Telekomunikasi menyediakan infrastruktur yang diperlukan untuk menghubungkan berbagai bagian organisasi secara efisien.

Dengan jaringan komunikasi yang handal, informasi dapat dialirkan dengan cepat dan tepat ke seluruh unit organisasi, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat waktu.

b. Komunikasi Internal yang Efektif: Telekomunikasi memfasilitasi komunikasi internal yang efektif di antara anggota tim dan departemen dalam organisasi.

Melalui telepon, surel, dan aplikasi pesan instan, karyawan dapat berkolaborasi, berbagi informasi, dan menyampaikan ide dengan lebih mudah, mempercepat alur kerja dan meningkatkan produktivitas.

c. Akses Informasi yang Luas: Telekomunikasi membuka akses organisasi terhadap sumber daya informasi yang luas, baik itu dalam bentuk data, analisis pasar, atau informasi terkini tentang tren industri. Dengan akses yang lebih baik terhadap informasi ini, organisasi dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan merumuskan strategi yang lebih baik dalam menghadapi persaingan.

(43)

36

BAB V

CLOUD COMPUTING

A. Pengertian Cloud Computing

Cloud computing (komputasi awan) merupakan bentuk layanan komputasi yang memungkinkan penggunanya untuk mengakses sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan komputasi tanpa perlu memiliki infrastruktur komputasi tersebut secara fisik di lokasi mereka. Sebagai gantinya, pengguna layanan komputasi awan ini dapat menggunakan sumber daya komputasi seperti jaringan, penyimpanan, sistem operasi, database, middleware, keamanan, server, dan aplikasi yang akan disediakan oleh penyedia layanan cloud melalui internet.

Pihak yang menyediakan layanan komputasi awan ini akan bertanggung jawab dalam menjaga, mengatur, memperbarui, dan menjamin keamanan dari infrastruktur, perangkat lunak, dan sistem yang akan digunakan oleh pengguna. Infrastruktur yang dimiliki oleh penyedia layanan biasanya sangat kompleks dan memiliki ukuran yang besar dengan server dan jaringan yang jumlahnya banyak dan canggih. Dengan demikian, pengguna layanan komputasi awan dapat menggunakan sumber-sumber daya yang dibutuhkan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan dan praktis hanya dengan mengubungkan perangkat komputasi mereka ke internet, tidak perlu memberi perangkat keras dan lunaknya secara terpisah.

Dari pembahasan di atas, jelas bahwa keunggulan dari layanan komputasi awan ini adalah aksesibilitasnya yang sangat tinggi (sangat mudah untuk diakses, hanya memerlukan koneksi ke internet), skalabilitas penyimpanan yang besar, dan biaya yang lebih kecil. Namun, jika dilihat dari segi keamanan dan privasi data, layanan komputasi awan ini bukan merupakan pilihan yang terbaik. Contoh dari layanan komputasi awan yang sering kita temui dalam aktivitas sehari-hari adalah layanan surel seperti Gmail d an Yahoo, penyimpan data online seperti Google Drive, perangkat lunak daring seoerti Microsoft Office 365, dan lain-lain.

(44)

B. Model-Model Pelayanan Cloud Computing 1. Model-Model Komputasi Awan

Model-model pelayanan komputasi awan yang umum digunakan adalah sebagai berikut.

a. Infrastructure-as-a-Service (IaaS)

IaaS adalah model layanan komputasi awan yang menyediakan infrastruktur komputasi secara virtual yang diakses melalui koneksi ke internet. Pengguna tidak perlu membeli infrastruktur yang dibutuhkan secara fisik, tetapi dapat menyewanya secara daring dan memilih serta mengatur infrastruktur terebut sesuai dengan kebutuhan mereka. Sebagai contoh, pengguna tidak perlu membeli dan mengatur server perangkat keras, tetapi dapat menyewanya ke penyedia layanan.

Dalam layanan IaaS, pengguna biasanya akan ditawari opsi-opsi konfigurasi inrastruktur untuk menyesuaikannya dengan apa yang dibutuhkan oleh pengguna seperti sistem operasi, perangkat lunak, dan jumlah penyimpanan, RAM, dan CPU yang dibutuhkan. Dengan menggunakan layanan ini, pengguna dapat secara fleksibel memilih dan menyesuaikan infrastruktur atau sumber daya apa yang mereka butuhkan dan tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk membelinya sehingga efisiensi biaya dapat dilakukan. Penyedia layanan infrastruktur yang akan melakukan perbaruan dan pengelolaan infrastruktur serta sistem operasi sehingga pengguna dapat fokus ke pengembangan bisnis mereka tanpa perlu kebingungan dalam mengelola teknologi yang mereka gunakan.

Contoh dari layanan IaaS ini adalah Amazon Web Series (AWS), Google Cloud Platform (GCP), dan Microsoft Azure. Contoh praktiknya adalah ketika perusahaan membutuhkan server untuk melakukan hosting pada situs mereka, perusahaan tersebut dapat memanfaatkan AWS atau GCP untuk melakukan penyewaan server yang dapat diakses secara remote lewat koneksi internet.

b. Platform-as-a-Service (PaaS)

PaaS adalah model layanan komputasi yang menyediakan platform virtual untuk melakukan pengembangan, pengujian, dan menjalankan aplikasi seperti server web, sistem operasi, database, dan lainnya melalui koneksi ke internet.

Peralatan-peralatan dan bahasa pemrograman akan disediakan oleh penyedia

(45)

37

layanan komputasi awan sehingga pengguna tidak perlu membeli perangkat keras dan lunak secara fisik. Contoh dari layanan PaaS ini adalah Google App Engine, Microsoft Azure App Service, dan Heroku yang dapat digunakan oleh berbagai macam pengguna mulai dari perusahaan hingga programmer dan developer individual.

c. Software-as-a-Service (SaaS)

SaaS adalah layanan komputasi awan yang memberikan layanan berupa akses kepada aplikasi perangkat lunak melalui koneksi internet tanpa harus mengunduh dan menjalankan aplikasi tersebut di server mereka sendiri. Contoh dari SaaS adalah layanan yang disediakan Google Workspace, Microsoft 365, Slack, Dropbox, dan Salesforce.

d. Database-as-a-Service (DBaaS)

DBaaS adalah layanan komputasi awan yang menyediakan akses ke database virtual melalui koneksi internet kepada penggunanya. Penyedia layanan DBaaS akan menyediakan segala infrastruktur yang dibutuhkan untuk menggunakan dan menjalankan database sepert tempat penyimpanan, jaringan, dan server. pengguna dapat dengan mudah mengelola database mereka dengan mengatur, membuat, dan mengakses database tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka (self-ssrvice). Database yang disediakan pun beragam mulai dari MongoDB, PostgreSQL, hingga MySQL.

Contoh layanan DBaaS yang sering digunakan adalah Amazon RDS, Google Cloud SQL, dan Microsoft Azure SQL yang menyediakan layanan akses ke database relasional serta MongoDB Atlas yang menyediakan layanan akses ke database NoSQL.

e. Communicationa-as-a-Service (CaaS)

CaaS adalah layanan komputasi awan yang memberikan layanan infrastruktur dan sumber daya untuk berkomunikasi (mengirim dan menerima pesan, suara, mau pun viedo) melalui internet. Fokus utama dari layanan CaaS adalah penyediaan infrastruktur dan sumber daya untuk melakukan koaborasi secara online. Fitur-firur yang disediakan oleh CaaS berfokus pada komunikasi dan kolaborasi seperti berbagi dokumen dan lain-lain.

Gambar

Diagram  di  atas  adalah  diagram  yang  menggambarkan  tingkatan  sistem  yang  mempengaruhi  IRM
Gambar Proses Aristektur Enterprise (Arifin, 2022).
Gambar Hubungan Tata Kelola TI dan Tata Kelola Perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

Deskripsi Singkat Mata Kuliah : Mata kuliah Sistem Informasi Manajemen membahas tentang konsep dasar sistem dan informasi, konsep sistem informasi,

Mata kuliah sistem informasi manajemen ini merupakan mata kuliah wajib di Program Studi Manajemen jenjang S-1. Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan:

Mata kuliah ini membahas konsep dasar Manajemen Stratejik Pariwisata melalui langkah analisis lingkungan internal dan eksternal, penyusunan visi, misi dan tujuan,

Manfaat Mata Kuliah Manfaat mata kuliah Manajemen Pemasaran Veteriner ini adalah agar mahasiswa mendapatkan pengetahuan tentang konsep - konsep pemasaran mulai dari sistem informasi

ix Peta Kompetensi Sistem Informasi Manajemen/EKMA4434/3 sks Setelah mengikuti mata kuliah Sistem Informasi Manajemen mahasiswa diharapkan diharapkan mampu menjelaskan

BAB 2: KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 5 Konsep Sistem Informasi Sistem Informasi Manajemen Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh

Dokumen ini membahas tentang peran sistem informasi manajemen dalam organisasi, khususnya rumah

Ringkasan rencana pengajaran untuk mata kuliah Manajemen