• Tidak ada hasil yang ditemukan

Corporate Social Responsibility (CSR)

Dalam dokumen Fisiografi, Tektonik, dan Stratigrafi (Halaman 91-95)

BAB VII FIELD DEVELOPMENT SCENARIO

8.2. Corporate Social Responsibility (CSR)

85 8.1.6.3. Pengelolaan Emisi Udara

Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya (PP No. 41 Tahun 1999, Sekertaris Negara PROF. DR. H.

Muladi S.H.). Sumber utama emisi:

a. Kompresor turbin b. Generator turbine c. Boiler/heater d. Well Testing

e. Drilling dan peralatan atau transportasi yang berkaitan denganlogistik f. Venting

g. Oily Water Treatment Unit (OWTU) h. Figitve emission

i. Oil Spill incidents dan Bioremediasi

Gas H2S merupakan gas beracun yang berasal dari formasi bawah permukaan dan sering dijumpai pada lokasi pemboran. Gas ini sangat berbahaya karena sangat beracun dan sangat mudah terbakar. Gas ini dapat membunuh apabila dijumpai pada konsentrasi yang tinggi dan tidak melaksanakan SOP yang tepat. Gas CO2 juga berasal dari bawah permukaan dan sangat sensitif terhadap isu polusi udara secara global.

Walaupun tidak terlalu berbahaya, namun gas CO2 juga merupakan salah satu poin dari HSE yang paling penting. Flaring dapat dilakukan dengan mengacu pada PERMEN ESDM Nomor 31 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan Pembakaran Gas Suara Bakar (Flaring) Pada Kegiatan Usaha Minyak Dan Gas Bumi.

86 saham, masyarakat dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Coorporate Social Responsibility (CSR) dilandaskan pada UU No.22 Tahun 2001 Tentang Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi Bab VIII Pasal 40 Ayat 3, 4, 5, dan 6 yang berisikan Badan Usaha dan Bentuk Usaha Tetap yang melaksanakan kegiatan usaha minyak dan gas bumi ikut bertanggungjawab dalam mengembangkan lingkungan dan masyarakat setempat.

Program CSR memiliki tujuan untuk menjaga citra dan juga nama baik perusahaan di hadapan masyarakat umum. Program CSR yang dilaksanakan perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu dengan menunjukkan bahwa pihak perusahaan merupakan pihak yang akan bertanggungjawab atas kesejahteraan masayarakat pada lingkungan sekitar. Tujuan berikutnya dari pelaksanaan program CSR yaitu untuk menjaga dan memelihara hubungan baik dengan pemangku kepentingan selain itu program ini berfungsi mengatasi kesenjangan dan mencegah timbulnya konflik antara masyarakat dengan perusahaan.

Program yang diusulkan untuk dipakai pada Lapangan Kompretulesyen-19 adalah “Education Campaign for Modern Association”, program ini berfokus pada ruang lingkup edukasi dengan Pendidikan formala melihat masalah yang dihadapi masyarakat sekitar adalah kurangnya kualitas dari sumber daya manusia di daerah tersebut

Pada UU. No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 disebutkan tentang tujuan pendidikan yakni mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis juga bertanggung jawab. Adapun beberapa kegiatan CSR adalah sebagai berikut :

1) Mecmata Better Future

Program ini bertujuan membentuk kualitas sumberdaya manusia yang tinggi dengan meningkatkan minat baca serta memberi kesempatan untuk mendapatkan Pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta kompetensi

87 yang terfokus pada suatu bidang keahlian. Kegiatan di bidang Pendidikan ini antara lain adalah sebagai berikut :

a) Beasiswa bagi siswa berprestasi, tidak mampu serta bentuk beasiswa yang langsung mengarah pada suatu kebidangan

b) Pengadaan perpustakaan keliling, sebagai bentuk peningkatan kualitas sumber daya manusia yang sudah tidak menempuh jenjang pendidikan.

c) Pemberian dana pengembangan kualitas KBM bagi sekolah-sekolah sekitar serta meningkatkan sarana prasarana.

2) Mecmata Modern District

Program CSR di bidang Infrastruktur pada umumnya adalah untuk memfasilitasi dan menunjang kegiatan masyarakat agar melahirakan komunitas yang produktif serta akses menuju kebutuhan dasar yang mudah serta meningkatkan kualitas dari fasilitas publik dengan tujuan meningkatkan taraf hidup dan pembangunan yang berkelanjutan. Kegiatan CSR di bidang infrastruktur yang akan dilaksanakan antara lain:

a) Pembangunan tempat ibadah, akses untuk kemudahan menunaikan kebutuhan rohani dianggap menjadi pondasi yang konkret dalam pembangunan komunitas yang maju untuk menunjang pembangunan yang berkelanjutan

b) Perbaikan jalan, pembangunan jalan kelurahan serta desa yang sukar mendapat bantuan dari pemerintah menjadi salah satu perhatian utama mecmata energy guna memuaskan hati masyarakat, menilik etnologi masyarakat pedesaan yang sangat mengandalkan fasilitas fasilitas umum yang mana membuat kemudahan akses menuju ruang ruang publik menjadi kebutuhan yang krusial

3) Mecmata Modern Association

Program CSR Pada bidang sosial berfokus pada pencerdasan terhadap masyarakat sekitar yang mana bertujuan untuk pembangunan sumberdaya

88 manusia jangka panjang yang tidak lepas dari pencerdasan dalam bidang social ekonomi untuk menunjang manifesto pendidikan terhadap generasi penerusnya.

a) Pembangunan komunitas cendekiawan, mecmata energy memiliki harapan untuk menjadikan entitas yang ada didalam komunitas ini sebagai patron dan acuan dari beragam komunitas lainnya serta guna menentukan arah dari pembangunan berkelanjutan.

b) Membangkitkan perkumpulan warga, Kelompok Wanita Tani, Karang Taruna, Kelompok Peternak dan lain sebagainya. Restrukturisasi ini bertujuan untuk membangkitkan potensi dari daerah tersebut serta menciptakan menciptakan komunitas sosial yang maju guna menunjang pembangunan yang berkelanjutan

89 BAB IX

ABANDONMENT SITE & RESTORATION

Plug and abandonment atau penutupan sumur akan dilakukan apabila minyak sudah tidak komersial lagi untuk diproduksikan atau sumur sudah tidak dapat lagi berproduksi.

9.1. Penutupan Sumur Secara Permanen

Pada open hole atau sumur yang terbuka, diinjeksikan semen dengan minimal 100 feet di atas lapisan yang mengandung fluida hidrokarbon (minyak, gas atau air) untuk mengisolasi fluida pada lapisan tersebut, serta untuk mencegah aliran dari lapisan lain ke permukaan. Apabila terdapat lubang terbuka di bawah casing, penginjeksian semen harus ditempatkan pada casing terdalam dengan metoda pendorong semen minimal 100 feet di atas casing shoe.

Ada beberapa metode yang dapat dilakukan sebagai pengganti penyumbatan semen di sepanjang casing shoe:

1. Pemasangan cement retainer dan penyumbatan semen. Cement retainer harus memiiki kontrol back pressure yang efektif dan harus dipasang minimum 50 feet hingga 100 feet di atas casing shoe. Sedangkan untuk penyumbatan semen harus dipasang setidaknya 100 feet di bawah casing shoe dan sedikitnya 50 feet di atas retainer.

2. Apabila terjadi atau ada dugaan akan terjadinya lost circulation, permanent – tipe bridge plug dapat dipasang pada 150 feet di atas casing shoe dengan penyumbatan semen minimal 50 feet di atas bridge plug (diuji sesuai ketentuan).

3. Penyumbatan atau pengisolasian interval perforasi sumbatan semen harus dipasang dengan metoda pendorong. Penyumbatan semen harus menjangkau 100 feet di atas interval perforasi sampai dengan 100 feet di bawah interval perforasi atau sampai penyumbatan casing terdekat.

90 4. Penyumbatan ruang annulus, ruang annulus yang mencapai mud line harus

disumbat sedikitnya dengan semen sedalam 200 feet.

5. Penyumbatan permukaan, harus dilakukan dengan semen sedikitnya memiliki panjang 150 feet harus dipasang dengan puncak penyumbat berada pada 150 feet di bawah mud line. Penyumbatan harus ditempatkan pada casing terkecil yang mencapai mud line.

6. Penempatan penyumbatan. Penempatan dan lokasi penyumbatan pertama di bawah penyumbatan permukaan harus ditunjang oleh salah satu metoda di bawah ini.

● Operator harus melaksanakan uji beban seberat minimum 15.000 pound pada penyumbatan cement retainer, atau bridge plug. Semen yang dipasang di atas sumbat pemisah atau retainer tidak perlu diuji.

● Operator harus melaksanakan uji tekan sumbat semen dengan tekanan minimum 1000 psi dengan hasil yang tidak boleh kurang dari 10 % dari tekanan uji selama 15 menit per perioda.

7. Cairan yang tinggal di dalam lubang, setiap interval berturut-turut dari lubang di antara berbagai sumbat semen harus diisi dengan cairan.

91 Gambar 9.1. Trayek Penutupan Sumur

92 BAB X

PROJECT SCHEDULE & ORGANIZATION

10.1. Project Schedule

Jadwal proyek ini dibangun untuk menjalankan semua pekerjaan secara sistematis dan teratur serta menentukan tingkat keberhasilan yang telah dibuat.

Dalam hal ini terdapat jadwal pengembangan Lapangan Kompretulesyen-19 serta jadwal yang berisi rincian tentang persiapan peralatan produksi. Lamanya waktu dalam persiapan ini untuk mencapai waktu produksi sejak tahun 2021 sampai dengan tahun 2051, total lamanya kontrak adalah selama 30 tahun.

Tabel X.1. Project Schedule Pengembangan Lapangan Kompretulesyen-19

93 10.2. Organization

Mecmata Energy merupakan perusahaan multinasional yang bergerak dalam bidang minyak dan gas bumi. Berdiri pada tahun 2022, perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan pengekspor minyak terbesar di Indonesia, yang sudah memiliki koneksi hampir ke seluruh wilayah di Tanah Air maupun di dunia.

Sudah beroperasi di lebih dari 50 negara, perusahaan ini memiliki ratusan ribu pekerja. Perusahaan ini sendiri berpusat di Yogyakarta, Indonesia. Mecmata Energy senantiasa memegang teguh komitmen untuk menyediakan energi dan mengembangkan energi baru dan terbarukan dalam rangka mendukung terciptanya kemandirian energi Nasional.

Pada rencana pengembangan Lapangan “Kompretulesyen-19” yang terletak cekungan Sumatra Tengah, Mecmata Energy telah mengerahkan tim proyek terbaik di bidangnya yang terdiri dari GnG Engineer, Reservoir Engineer, Drilling Engineer, Production Engineer, dan Economic Analyst yang bekerja sama untuk merumuskan skenario terbaik untuk pengembangan lapangan ini. Dengan informasi ini, rencana pengembangan yang baik akan dikembangkan dan diusulkan untuk mengeksploitasi sumber daya hidrokarbon yang berharga secara menguntungkan dan aman.

10.2.1. Project Lead & Drilling Engineer

Bapak Issac Aaron Zefanya Ola adalah insinyur pengeboran sekaligus team lead untuk proyek pengembangan Lapangan Kompretulesyen-19. Beliau merupakan lulusan Heriot-Watt University Edinburgh Campus cabang Sleman dan merupakan seorang insinyur perminyakan ternama, terutama di bidang pemboran.

94 Berbekal dari pengalaman beliau, beberapa project ternama sudah ditangani, seperti deepwater drilling project, hingga horizontal drilling. Tanggung jawab utamanya termasuk mengembangkan program pengeboran dan casing untuk pengembangan Lapangan Bola, rencana penyelesaian dan jadwal operasi sumur, serta perencanaan HSE, CSR, dan ASR

10.2.2. Geological and Geophysical Engineer

Adam Rakha Pandya adalah ahli geologi/geofisika untuk proyek pengembangan Lapangan “Kompretulesyen -19”. Merupakan lulusan King Fahd University cabang Depok Sleman. Tanggung jawab utamanya adalah GnG, di mana ia melakukan analisis geologi, geofisika, dan petrofisika untuk proyek tersebut dengan melakukan studi literatur sesuai dengan kondisi lapangan yang telah diberikan.

10.2.3. Reservoir Engineer

Bapak Faskanata R.G.Tampubolon merupakan insinyur serta peneliti di bidang reservoir. Beliau merupakan lulusan Colorado School of Mines kampus Sleman, dengan predikat sangat memuaskan. Bersama dengan bapak Reynaldi Mulyawan yang merupakan lulusan kampus yang sama, mereka bertanggung jawab proyek pengembangan Lapangan Bola. Dengan latar belakang yang kuat dalam studi simulasi reservoir dengan pengalaman industri dari tNavigator PETREL, CMG, ECLIPSE, dan NEXUS mereka adalah aset berharga bagi tim. Project yang sudah pernah dikerjakan oleh mereka diantaranya, Studi Simulasi Injeksi CO2, Coal Bed Methane, Shale Oil, Reservoir Rekah Alami, dsb. Tanggung jawab utamanya adalah studi reservoir termasuk pembuatan model dinamis Lapangan Kompretulesyen-19 dan bekerja sama dengan tim pengeboran dan produksi untuk memastikan rencana pengembangan yang paling efisien dijalankan. Selain itu ia juga berperan dalam pelaksanaan proyek, di mana ia memastikan bahwa proyek berjalan lancar untuk memenuhi tenggat waktu dengan menetapkan tonggak.

10.2.4. Production Engineer

95 Ibu Alfiona Deovani Nainggolan sebagai production engineer untuk proyek pengembangan Lapangan “Kompretulesyen-19”. Alfiona Deovani memiliki gelar di bidang teknik perminyakan dengan fokus pada teknik dan teknologi produksi pada Colorado School of Mines cabang Denggung. Tanggung jawab utamanya meliputi desain fasilitas produksi dan menentukan profil produksi.

10.2.5. Economic Analyst

Ibu Rahma Fauziah menjabat sebagai ekonom perminyakan dan insinyur reservoir untuk proyek pengembangan “Lapangan Kompretulesyen-19”. Ibu Rahma Fauziah mendapat gelar insinyur teknik perminyakan pada Oklahoma University cabang kampus dua. Beliau memiliki fundamental yang kuat di Field Management bidang minyak dan gas. Tanggung jawab utamanya adalah untuk mengevaluasi ekonomi proyek untuk memastikan hasil yang paling menguntungkan untuk eksploitasi sumber daya hidrokarbon Lapangan

“Kompretulesyen-19”. Selain itu, beliau juga bertugas membantu pemodelan reservoir dan menentukan kasus optimal untuk pengembangan lapangan Lapangan

“Kompretulesyen-19”

96 BAB XI

LOCAL CONTENT

Berdasarkan peraturan pemerintah Indonesia mengenai local content mengacu kepada proses rekrutmen lokal, pelatihan, pembelian alat dan layanan lokal, yang dirancang untuk mengembangkan infrastruktur industri dan keterampilan masyarakat di tempat yang memiliki proyek minyak dan gas.

Peraturan tersebut menyediakan:

11.1. Daftar Kebutuhan Operasional KKS terdiri dari:

1. Kebutuhan barang utama, meliputi semua jenis barang dan peralatan yang dibutuhkan dan harus tersedia dalam kegiatan operasional eksplorasi dan produksi migas dan khusus untuk kegiatan tersebut.

2. Kebutuhan barang pendukung, mencakup semua jenis barang dan peralatan yang dibutuhkan dan harus tersedia dalam kegiatan operasional KKS tetapi tidak khusus untuk kegiatan operasional eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi.

Berdasarkan perencanaan tentang penggunaan barang dan jasa, jasa dan barang yang digunakan dalam rencana pengembangan Lapangan “Kompretulesyen-19” ini sekitar 55.84% dari barang dan jasa domestik.

11.2. Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa

Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa khususnya mengutamakan penggunaan barang yang diproduksi dalam negri dan mengutamakan penggunaan jasa dalam negeri, menggunakan Buku Apresiasi Produksi Dalam Negeri (Buku APDN) yang diterbitkan oleh instansi pemerintah yang membidangi industri minyak dan gas bumi. Kontraktor PSC menggunakan buku APDN sebagai acuan dalam penyusunan strategi pengadaan serta penetapan syarat dan ketentuan dalam pengadaan.

97 11.3. Klasifikasi Barang dan Layanan

Proses pengadaan barang dilakukan dengan menggunakan penawaran yang terbatas untuk barang produksi dalam negeri. Komite pengadaan mengundang semua produsen di dalam negeri atau menunjuk suatu agen yang bertindak sebagai distributor tunggal yang ditunjuk oleh produsen di negara yang tercantum dalam buku APDN, dengan pencapaian kandungan lokal minimal 55% (lima belas persen). Di bawah ini adalah tabel pengadaan:

Tabel XI-1. Daftar TKDN Lapangan “Kompretulesyen-19”

Berdasarkan hasil table diatas, persentasi dari local content untuk Lapangan Kompretulesyen-19 diperkirakan sebesar 55,84%

98 BAB XII

ECONOMICS & COMMERCIAL

12.1. Pendahuluan

Sistem kontrak migas pada pengembangan lapangan “Kompretulesyen-19”

dilakukan menggunakan sistem Production Sharing Contract (PSC) Cost Recovery yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Skema sistem PSC Cost Recovery yang digunakan adalah sebagai berikut:

Gambar 12.1. Fiscal regime PSC Lapangan “Kompretulesyen-19”

12.2. Syarat dan Ketentuan PSC Cost Rescovery

Syarat dan ketentuan PSC Cost Recovery yang digunakan pada lapangan Kompretulesyen-19 adalah sebagai berikut:

99 PARAMETER

Contractor Share 40 %

Discount Factor 10 %/Tahun

Escalation Rate 2 %

Tax 30 %

Depresiasi 5 Tahun

Decline Baloon

FTP 20 %

DMO 25 %

Local Content 55 %

Capital Cost 60 %

Non-Capital Cost 40 %

Lama waktu kontrak lapangan Kompretulesyen adalah 30 tahun, kontrak dimulai pada tahun 2021. Analisa keekonomian dilakukan dari awal mulai kontrak pada tahun 2021 hingga kontrak berakhir pada tahun 2051 Metode depresiasi yang digunakan adalah Double Decline Baloon Balance selama 5 tahun. Sistem Baloon merupakan suatu cara untuk menjamin semua capital didepresiasi sehingga pada akhir tahun proyek nilai dari capital adalah nol (salvage value).

12.1.1. Landasan Hukum

1. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 22 Tahun 2008 mengenai Jenis-jenis Biaya Kegiatan Usaha Hulu Migas Yang Tidak Dapat Dikembalikan Kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama

2. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2010 tentang Biaya Operasi Yang Dapat Dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghasilan di Bidang Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (PP 79/2010).

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2010 Temang Biaya Operasi Yang Dapat Dikembalikan Dan Perilakuan Pajak Penghasilan Di Bidang Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi.

100 4. Pasal 56 PP No. 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Migas.

12.3. Model dan Variabel Ekonomi

Lapangan Kompretulesyen-19 merupakan lapangan yang telah berproduksi dari tahun 2012 - 2021, yang kemudian akan dilakukan POD hingga 30 tahun dari awal tahun produksi hingga tahun 2051. Analisa Ekonomi akan dilakukan terhadap 4 skenario yang menggunakan sistem kontrak berupa Cost Recovery (PSC Conventional) yang sesuai dengan regulasi dari pemerintah Indonesia.

12.4. PSC Cost Recovery

Production Sharing Contract (PSC) adalah sistem bagi hasil di mana kedua pihak yang terlibat (antara Pemerintah sebagai host dan perusahaan migas asing atau nasional) membagi hasil produksi minyak dan gas bumi yang dihasilkan, tidak membagi hasil penjualan minyak dan gas bumi sebagai dilakukan di sistem sebelumnya. PSC merupakan bentuk kerjasama usaha pertambangan minyak dan gas bumi antara pemegang manajemen dengan perusahaan minyak asing dan nasional. Fiskal Production Sharing Contract - Conventional digambarkan pada bagan berikut:

12.5. Cost Estimation Mecmata Energy

Estimasi biaya yang dikeluarkan oleh Mecmata Energy dapat diketahui dari rincian tabel pada lampiran 1.1.

12.6. Project Economic

Project Economic memuat hasil dari perhitungan ekonomi. Hasil perhitungan yg dimuat berupa indikasi ekonomi, distribusi revenue, profil NCF, Payout Time, dan Analisa sensitivitas. Project economic dilakukan pada skenario terbaik yaitu skenario 2

101 Tabel XII-5. Indikator Ekonomi Lapangan “Kompretulesyen-19”

Perhitungan ekonomi dari Lapangan “Kompretulesyen-19” menggunakan PSC-Cost Recovery. Evaluasi penentuan skenario yang optimum dari beberapa skenario yang telah dibuat, dilihat dari parameter ke ekonomiannya. Jika dilihat dari parameter NPV nya, Lapangan “Kompretulesyen-19” dapat di kerjakan dengan skenario 4, yaitu dengan menggunakan 3 sumur produksi, 2 sumur infill, 3 sumur Pressure Maintenance dan 1 Sumur Waterflood. NPV digunakan karena merupakan keuntungan bersih yang diperoleh di akhir pengerjaan suatu proyek.

Berbeda dengan NCF yang tidak memperhitungkan discount factor. Pada skenario 4 memiliki NPV sebesar 1,98 MMUSD dengan cummulative production sebesar 1,51 MMSTB. Berdasarkan NPV, proyek dinilai layak karena berpotensi menghasilkan keuntungan.

Jika NPV mengukur investasi dari profitabilitasnya, metode Pay Out Time mengukur kecepatan pengembalian investasi. Pada skenario 4 memiliki POT sebesar 1,7 tahun. Angka tersebut sudah terbilang cukup cepat jika dibandingkan dengan total waktu dari kontrak, yaitu 30 tahun. Adapun dengan melihat nilai ROR

Basecase + Work Over

Skenario 1 + PM

Skenario 2 + Infill2

Skenario 3 + WF+ CTI 1 Split

2 Contractor 169,7% 326,0% 1131,7% 820,0% -1762,3%

3 Government 586,2% 1822,0% 8338,3% 12180,2% 24454,2%

4 Oil Production MMBBL 0,107008443 0,187486491 0,985546203 1,34304377 2,26816756

5 Oil Price USD/BBL 92,65 92,65 92,65 92,65 92,65

10 Production Period Years 13 29 29 29 29

11 Gross Revenue MMUSD 11 0 117,9271735 162,0808882

Investment MMUSD 3 5 9 11 13

Sunk Cost MMUSD 0 0 0 0 0

Capital MMUSD 2,77 3,450128808 5,807886083 7,574347449 8,46934188 Non-capital MMUSD 0,607196262 1,32456528 2,71003994 3,768836345 4,30259055 Total Operational Cost MMUSD

Operating Cost MMUSD 1 3 17 23 26

Contractor

Net Cash Flow MMUSD 4,74 8,94 40,28 40,28 41,62

NPV@10% MMUSD 0,28 1,10 4,41 4,41 1,98

IRR % 37,30% 82,43% 11,42% 11,42% 6,18%

POT Years 1,57 3,76 1,77 1,77 1,76

PIR 1,40 1,87 3,55 3,55 3,26

DPIR 0,08 0,23 0,39 0,39 0,15

Government

Government Share MMUSD 3,26 13,24 58,55 58,55 66,48

Net DMO MMUSD 0,41 0,79 41,58 41,58 54,20

Tax MMUSD 1,13 2,17 5,47 5,47 3,41

GOI Take MMUSD 5,862222939 18,22043286 121,80 121,802 142,50

NPV@10% Government MMUSD 0,28 1,10 4,41 4,41 1,98

13

14

15

Unit Basecase

Skenario Pengembangan Lapangan

%

12

No. Parameter Keekonomian

102 yang lebih besar dari nilai discount factor, dan MARR, Lapangan

“Kompretulesyen-19” dapat dikembangkan secara ekonomis dengan menggunakan skenario 4.

12.5.1. Profil NCF dan POT

Net Cash Flow digunakan untuk mengetahui fluktuasi uang masuk dan keluar yang dialami kontraktor setiap tahunnya. Dari grafik Net Cash Flow terlihat bahwa pada awal tahun 2022 dan 2023 terdapat pengeluaran investasi NCF negatif, dan pada tahun 2024 sudah menunjukkan nilai NCF positif yang menandakan sudah ada uang yang berasal dari produksi.

103 BAB XIII

CONCLUSION

1. Lapangan Kompretulesyen-19 direncanakan akan dikembangkan dengan menggunakan skenario 4 yaitu dengan penambahan 3 sumur pressure maintenance, 2 sumur infill dan 1 sumur waterflood . Berdasarkan simulasi reservoir, pengembangan ini mampu memperoleh nilai recovery factor sebesar 13,56% dengan cumulative produksi sebesar 1,76 MMSTB pada akhir masa kontrak.

2. Pemboran berhasil dilakukan secara vertikal untuk ketiga sumur existing.

Sedangkan untuk beberapa sumur seperti infill, dan sumur workover dilakukan directional drilling. Pemboran berhasil dilakukan menggunakan lumpur KCL Polymer dan Polymer, dengan semen CMHEC, serta dengan tiga trayek saja, yaitu conductor, surface, dan production. Dalam kegiatan PnA (penutupan sumur) ditutup dengan tiga barrier utama surface plug, secondary barrier, dan primary well barrier.

3. Fluida produksi dari sumur dialirkan menuju manifold menggunakan flowline, lalu mengalir ke separator melalui header, lalu fluida dari separator dialirkan ke gas treating system melewati gas scrubber, dialirkan ke oil treating system melewati FWKO, dan dialirkan ke water treating system melewati oil skimmer.

4. Mecmata Energy selaku operator migas yang akan mengakusisi kepemilikan Lapangan ”Kompretulesyen-19” menargetkan %TKDN sebesar 55,84%.

5. Berdasarkan hasil analisa keekonomian per-skenario pengembangan lapangan, maka lapangan “Kompretulesyen-19” layak untuk dikembangkan, dengan menggunakan skenario 4. Karena hasil analisa keekonomian skenario 4 dapat memberikan harga indikator keuntungan: NPV = 1,98 MMUSD, POT

= 1,7 tahun, dan DPIR = 0,15.

Dalam dokumen Fisiografi, Tektonik, dan Stratigrafi (Halaman 91-95)

Dokumen terkait