• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cost Production (biaya produksi)

Dalam dokumen kontribusi pendapatan usaha tani tembakau (Halaman 59-67)

BAB II PAPARAN DAN DATA TEMUAN

B. DATA TEMUAN

6. Cost Production (biaya produksi)

Cost production atau biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh suatu usaha yang berkaitan dengan fungsi dalam pengelolaan bahan baku menjadi bahan yang siap untuk dipasarkan dan memiliki nilai jual. Adapun biaya produksi sendiri memiliki banyak jenis biaya yang terjadi dalam sebuah proses produksi yang memiliki tujuan untuk dapat mengolah sebuah bahan baku menjadi produk yang sudah jadi atau siap untuk dipasarkan pada sebuah perusahaan. Adapun yang dimaksud dengan biaya keseluruhan adalah yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja

45

langsung, dan biaya overhead (pengeluaran yang sedang berlangsung) pabrik baik yang berlaku variabel maupun tetap. Berikut ini biaya produksi didalam penelitian ini yang dihitung dalam pendekatan full costing atau biaya keseluruhan.

Biaya variabel merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi, yang terdiri dari bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

Operating cost atau biaya operasional adalah biaya pengeluaran yang memiliki hubungan dengan operasi, yang artinya semua pengeluaran digunakan untuk sebuah produksi atau pembelian sebuah barang yang akan dijual termasuk biaya umum, administrasi, dan biaya bunga pinjaman yang tidak ada kaitanya dengan biaya produksi yang dijalankan perusahaan sehari-hari adapun biaya operasional usaha tani tembakau ini dapat dilihat pada tabel diatas.

Berdasarkan penjelasan di biaya produksi usaha tani tembakau di Desa Lekor dapat dilihat sebagai berikut:

TABEL 9.

Biaya Tetap Petani Tembakau No Jenis biaya Jumlah rata-rata /

petani

Jumlah rata- rata / ha (Rp)

1 Biaya bahan Baku

- Bibit 100.000/seribu 130.000

2 Biaya lahan

- Sewa

Milik sendiri

13.000.000/musim Tembakau

13.000.000

Jumlah 13.013.000

46

Sumber : Data Sekunder dari PT Djarum yang diolah 2022

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa biaya tetap dari petani tembakau meliputi biaya tanah, biaya sewa, biaya bibit, dimana besar biaya yang dikeluarkan untuk membeli bibit, petani biasanya mengeluarkan biaya sebesar Rp.100.000/

seribu bibit yang didapatkan saat pembelian, dan dalam hal ini biasanya petani menghabiskan bibit 13.000 yang dimana bila di rupiahkan petani menghabiskan uang sebesar Rp.1.300.000/ hektar sesuai dengan kebutuhan petani dalam menentukan jumlah bibit yang ingin digunakan serta kebanyakan petani di Desa Lekor biasanya membeli bibit tembakau dari sesama petani lainya. Selain biaya bibit ada juga biaya sewa lahan dimana besar biaya sewa lahan sebesar Rp.13.000.000/ha pada musim tembakau. Tetapi hanya sebagian petani yang menyewa lahan karena kebanyakan petani memiliki lahan sendiri.

Tabel 10.

Biaya Variabel Usaha Tani Tembakau

No Biaya Variabel Jumlah rata-rata/

petani

Jumlah rata- rata/ ha

47 Tenaga kerja

 Penataan Jerami

 Pembuatan Got

 Guludan

 Penanaman

 Pemupukan

 Pengairan

 Dangir

(KECEPREK)

 Proteksi

 Toping/Suckering

 Panen

50.000/orang 70.000/orang 70.000/orang 50.000/orang 50.000/orang 50.000/orang 70.000/orang 50.000/orang 50.000/orang

1.000.000 1.050.000 1.050.000 7500.000 1.500.000 250.000 2.800.000 200.000 500.000

Jumlah 510.000 6.580.000

Sumber : Data Sekunder dari PT Djarum yang diolah 2022 Dari tabel diatas bisa kita simpulkan bahwasanya biaya variabel dalam usaha tani tembakau tersebut berupa biaya tenaga kerja yang dipergunakan mulai dari penataan jerami dengan penghabisan Rp 50.000 sampai dengan waktu panen petani rata-rata mengeluarkan biaya sebesar Rp 50.000 akan tetapi biaya ini diatur oleh kedua belah

48

pihak antara (petani dengan buruh) yang dengan kata lain biaya yang dikeluarkan untuk mengupah tenaga kerja perorangan tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak dan untuk sekali kerja menghabiskan total biaya sebesar Rp 510.000 perorangan. Dengan rata-rata jumlah biaya tenaga kerja per hektarnya membutuhkan banyak tenaga kerja untuk melakukan usaha tani tersebut sehingga sehingga total biaya yang dikeluarkan petani untuk biaya tenaga kerja per hektarnya sebesar Rp. 200.000 sampai dengan Rp. 2.800.000 dengan total keseluruhan dari mulai penumpukan jerami sampai dengan panen mengeluarkan rata-rata biaya sebesar Rp. 6.850.000.

Tabel 11.

Biaya Marginal/Biaya Tambahan Usaha Tani Tembakau

No Biaya Operasional Jumlah rata- rata/petani

Jumlah rata- rata/ hektar

1

Biaya Operasional

 Ikat Giantang

 Naik Turun (oven)

 Pengapian

 Rempos/sortasi

 Ngebal

250.000 350.000 300.000 250.000 20.000 250.000

758.000 2.100.000 1.800.000 614.000 700.000 800.000

49

 Transport 2 Biaya tambahan

 Makanan

 Minuman

100.000 50.000

100.000 50.000

Jumlah 1.320.000 6.772.000

Sumber : Data Sekunder dari PT Djarum yang diolah 2022

Berdasarkan tabel diatas biaya operasional tambahan usaha tani tembakau untuk menyiapkan tembakau sehingga siap untuk di jual ke pengepul maupun langsung di jual ke pabrik adapun biaya tambahan yang di maksud mulai dari Ikat Gelantang sampai biaya transport daun tembakau ke tempat pengepul maupun langsung menjualnya kepada pabrik sehingga menghabiskan biaya sebesar Rp.

1.420.000/Petani dan sebesar Rp.

6.622.000/Hektarnya. Adapun biaya tambahan yang dikeluarkan saat penjualan tembakau ke pabrik yakni sebesar Rp.150.000 untuk biaya makan dan minum petani, adapun total biaya operasional yang dikeluarkan petani sebesar Rp.1.570.000/ petani.

dengan total keseluruhan/hektarnya sebesar Rp.

6.772.000.

Tabel 12.

Biaya Penyusutan Usaha Tani Tembakau No Biaya Penyusutan Jumlah rata-rata/

petani

Jumlah rata=rata/

hektar Biaya Penyusutan

 Oven

50

 Sprayer

 Gelantang

 Drum

 Gudang

 Flue set

 Press bale

 Tali Benang

 Tungku

 Gembor

Jumlah 1.000.000

Sumber : Data Sekunder dari PT Djarum yang diolah 2022

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwasanya biaya penyusutan yang mulai dari biaya Open sampai Biaya Gembor yang dimana dalam data yang saya temukan dari penelitian dapat disimpulkan bahwasanya kita tidak bisa menyimpulkan berapa penyusutan hanya dari satu orang dikarenakan setiap orang mempunyai biaya penyusutannya masing- masing, maka dari itu yang saya mencari data ke pihak PT sehingga didapatkan bahwasanya biaya penyusutan yang dikeluarkan sebesar Rp. 1.000.000.

Tabel 13.

51

Biaya Pupuk Dan Pestisida Usahatani Tembakau No Biaya Pupuk Dan Pestisida Jumlah rata-

rata/ Petani

Harga rata- rata/kg dan Ltr

Jumlah rat rata/Hektar Biaya pupuk dan Pestisida

 Pupuk KNO3

 Pupuk Fertila

 Pupuk ZA

 Pupuk ZK

 Pupuk Urea

 TSP 36

 Larvin/Decis/Matin do

 Antracol

 Prowl

100 /Kg 350/kg 75/kg 200/kg 100/kg 150/kg 1/Ltr 1/Ltr 4/Ltr

17.500/Kg 9.500/Kg 4.800/Kg 11.780/Kg 2.600/Kg 2.800/Kg 240.000/Kg 130.000/Kg 140.000/Kg

1.750.000 3.325.000 360.000 2.350.000 260.000 420.000 240.000 130.000 560.000

Jumlah 558.980 9.155.000

Sumber : Data Sekunder dari PT Djarum yang diolah 2022

Berdasarkan tabel diatas rata-rata penggunaan pestisida dalam satu musim dengan harga pestisida yang dibeli petani yaitu sesuai dengan tabel yang tertera diatas adapun Jenis dan harga yang dibutuhkan oleh petani dalam satu musim yaitu, seperti Pupuk KNO3 dengan harga 17.500/Kg dengan kebutuhan sebesar 100 kg/hektar yang sehingga bisa kita kalikan 17.500 X 100 = 1.750.000, sehingga kita bisa simpulkan jumlah biaya rata-rata pupuk/kg sebesar Rp. 558.980 hasil ini dapat berubah sesuai dengan berapa yang dibutuhkan per petani. sehingga bila kita jumlahkan keseluruhan rata-rata per hektarnya yang dibutuhkan pupuk serta pestisida yang digunakan sebesar Rp. 9.155.000.

52

Dalam dokumen kontribusi pendapatan usaha tani tembakau (Halaman 59-67)

Dokumen terkait