BAB II PAPARAN DAN DATA TEMUAN
B. DATA TEMUAN
6. Cost Production (biaya produksi)
Cost production atau biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh suatu usaha yang berkaitan dengan fungsi dalam pengelolaan bahan baku menjadi bahan yang siap untuk dipasarkan dan memiliki nilai jual. Adapun biaya produksi sendiri memiliki banyak jenis biaya yang terjadi dalam sebuah proses produksi yang memiliki tujuan untuk dapat mengolah sebuah bahan baku menjadi produk yang sudah jadi atau siap untuk dipasarkan pada sebuah perusahaan. Adapun yang dimaksud dengan biaya keseluruhan adalah yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja
45
langsung, dan biaya overhead (pengeluaran yang sedang berlangsung) pabrik baik yang berlaku variabel maupun tetap. Berikut ini biaya produksi didalam penelitian ini yang dihitung dalam pendekatan full costing atau biaya keseluruhan.
Biaya variabel merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi, yang terdiri dari bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
Operating cost atau biaya operasional adalah biaya pengeluaran yang memiliki hubungan dengan operasi, yang artinya semua pengeluaran digunakan untuk sebuah produksi atau pembelian sebuah barang yang akan dijual termasuk biaya umum, administrasi, dan biaya bunga pinjaman yang tidak ada kaitanya dengan biaya produksi yang dijalankan perusahaan sehari-hari adapun biaya operasional usaha tani tembakau ini dapat dilihat pada tabel diatas.
Berdasarkan penjelasan di biaya produksi usaha tani tembakau di Desa Lekor dapat dilihat sebagai berikut:
TABEL 9.
Biaya Tetap Petani Tembakau No Jenis biaya Jumlah rata-rata /
petani
Jumlah rata- rata / ha (Rp)
1 Biaya bahan Baku
- Bibit 100.000/seribu 130.000
2 Biaya lahan
- Sewa
Milik sendiri
13.000.000/musim Tembakau
13.000.000
Jumlah 13.013.000
46
Sumber : Data Sekunder dari PT Djarum yang diolah 2022
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa biaya tetap dari petani tembakau meliputi biaya tanah, biaya sewa, biaya bibit, dimana besar biaya yang dikeluarkan untuk membeli bibit, petani biasanya mengeluarkan biaya sebesar Rp.100.000/
seribu bibit yang didapatkan saat pembelian, dan dalam hal ini biasanya petani menghabiskan bibit 13.000 yang dimana bila di rupiahkan petani menghabiskan uang sebesar Rp.1.300.000/ hektar sesuai dengan kebutuhan petani dalam menentukan jumlah bibit yang ingin digunakan serta kebanyakan petani di Desa Lekor biasanya membeli bibit tembakau dari sesama petani lainya. Selain biaya bibit ada juga biaya sewa lahan dimana besar biaya sewa lahan sebesar Rp.13.000.000/ha pada musim tembakau. Tetapi hanya sebagian petani yang menyewa lahan karena kebanyakan petani memiliki lahan sendiri.
Tabel 10.
Biaya Variabel Usaha Tani Tembakau
No Biaya Variabel Jumlah rata-rata/
petani
Jumlah rata- rata/ ha
47 Tenaga kerja
Penataan Jerami
Pembuatan Got
Guludan
Penanaman
Pemupukan
Pengairan
Dangir
(KECEPREK)
Proteksi
Toping/Suckering
Panen
50.000/orang 70.000/orang 70.000/orang 50.000/orang 50.000/orang 50.000/orang 70.000/orang 50.000/orang 50.000/orang
1.000.000 1.050.000 1.050.000 7500.000 1.500.000 250.000 2.800.000 200.000 500.000
Jumlah 510.000 6.580.000
Sumber : Data Sekunder dari PT Djarum yang diolah 2022 Dari tabel diatas bisa kita simpulkan bahwasanya biaya variabel dalam usaha tani tembakau tersebut berupa biaya tenaga kerja yang dipergunakan mulai dari penataan jerami dengan penghabisan Rp 50.000 sampai dengan waktu panen petani rata-rata mengeluarkan biaya sebesar Rp 50.000 akan tetapi biaya ini diatur oleh kedua belah
48
pihak antara (petani dengan buruh) yang dengan kata lain biaya yang dikeluarkan untuk mengupah tenaga kerja perorangan tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak dan untuk sekali kerja menghabiskan total biaya sebesar Rp 510.000 perorangan. Dengan rata-rata jumlah biaya tenaga kerja per hektarnya membutuhkan banyak tenaga kerja untuk melakukan usaha tani tersebut sehingga sehingga total biaya yang dikeluarkan petani untuk biaya tenaga kerja per hektarnya sebesar Rp. 200.000 sampai dengan Rp. 2.800.000 dengan total keseluruhan dari mulai penumpukan jerami sampai dengan panen mengeluarkan rata-rata biaya sebesar Rp. 6.850.000.
Tabel 11.
Biaya Marginal/Biaya Tambahan Usaha Tani Tembakau
No Biaya Operasional Jumlah rata- rata/petani
Jumlah rata- rata/ hektar
1
Biaya Operasional
Ikat Giantang
Naik Turun (oven)
Pengapian
Rempos/sortasi
Ngebal
250.000 350.000 300.000 250.000 20.000 250.000
758.000 2.100.000 1.800.000 614.000 700.000 800.000
49
Transport 2 Biaya tambahan
Makanan
Minuman
100.000 50.000
100.000 50.000
Jumlah 1.320.000 6.772.000
Sumber : Data Sekunder dari PT Djarum yang diolah 2022
Berdasarkan tabel diatas biaya operasional tambahan usaha tani tembakau untuk menyiapkan tembakau sehingga siap untuk di jual ke pengepul maupun langsung di jual ke pabrik adapun biaya tambahan yang di maksud mulai dari Ikat Gelantang sampai biaya transport daun tembakau ke tempat pengepul maupun langsung menjualnya kepada pabrik sehingga menghabiskan biaya sebesar Rp.
1.420.000/Petani dan sebesar Rp.
6.622.000/Hektarnya. Adapun biaya tambahan yang dikeluarkan saat penjualan tembakau ke pabrik yakni sebesar Rp.150.000 untuk biaya makan dan minum petani, adapun total biaya operasional yang dikeluarkan petani sebesar Rp.1.570.000/ petani.
dengan total keseluruhan/hektarnya sebesar Rp.
6.772.000.
Tabel 12.
Biaya Penyusutan Usaha Tani Tembakau No Biaya Penyusutan Jumlah rata-rata/
petani
Jumlah rata=rata/
hektar Biaya Penyusutan
Oven
50
Sprayer
Gelantang
Drum
Gudang
Flue set
Press bale
Tali Benang
Tungku
Gembor
Jumlah 1.000.000
Sumber : Data Sekunder dari PT Djarum yang diolah 2022
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwasanya biaya penyusutan yang mulai dari biaya Open sampai Biaya Gembor yang dimana dalam data yang saya temukan dari penelitian dapat disimpulkan bahwasanya kita tidak bisa menyimpulkan berapa penyusutan hanya dari satu orang dikarenakan setiap orang mempunyai biaya penyusutannya masing- masing, maka dari itu yang saya mencari data ke pihak PT sehingga didapatkan bahwasanya biaya penyusutan yang dikeluarkan sebesar Rp. 1.000.000.
Tabel 13.
51
Biaya Pupuk Dan Pestisida Usahatani Tembakau No Biaya Pupuk Dan Pestisida Jumlah rata-
rata/ Petani
Harga rata- rata/kg dan Ltr
Jumlah rat rata/Hektar Biaya pupuk dan Pestisida
Pupuk KNO3
Pupuk Fertila
Pupuk ZA
Pupuk ZK
Pupuk Urea
TSP 36
Larvin/Decis/Matin do
Antracol
Prowl
100 /Kg 350/kg 75/kg 200/kg 100/kg 150/kg 1/Ltr 1/Ltr 4/Ltr
17.500/Kg 9.500/Kg 4.800/Kg 11.780/Kg 2.600/Kg 2.800/Kg 240.000/Kg 130.000/Kg 140.000/Kg
1.750.000 3.325.000 360.000 2.350.000 260.000 420.000 240.000 130.000 560.000
Jumlah 558.980 9.155.000
Sumber : Data Sekunder dari PT Djarum yang diolah 2022
Berdasarkan tabel diatas rata-rata penggunaan pestisida dalam satu musim dengan harga pestisida yang dibeli petani yaitu sesuai dengan tabel yang tertera diatas adapun Jenis dan harga yang dibutuhkan oleh petani dalam satu musim yaitu, seperti Pupuk KNO3 dengan harga 17.500/Kg dengan kebutuhan sebesar 100 kg/hektar yang sehingga bisa kita kalikan 17.500 X 100 = 1.750.000, sehingga kita bisa simpulkan jumlah biaya rata-rata pupuk/kg sebesar Rp. 558.980 hasil ini dapat berubah sesuai dengan berapa yang dibutuhkan per petani. sehingga bila kita jumlahkan keseluruhan rata-rata per hektarnya yang dibutuhkan pupuk serta pestisida yang digunakan sebesar Rp. 9.155.000.
52