DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
P. T. METRODATA ELECTRONICS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
5. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 4, manajemen diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
In the application of the Group accounting policies, which are described in Note 4, management is required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Critical Judgments in Applying Accounting Policies
Pertimbangan kritis, selain yang melibatkan estimasi seperti yang dibahas di bawah ini, berhubungan dengan penilaian mengenai apakah Perusahaan memiliki pengendalian atas PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI), yang merupakan joint venture antara Perusahaan dan King’s Eye Investments Limited (KEIL).
The critical judgment, apart from those involving estimations as discussed below, relate to the assessment as to whether the Company has control over PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI), which is a joint venture between the Company and King’s Eye Investments Limited (KEIL).
Meskipun Perusahaan dan KEIL memiliki hak suara yang sama (50:50) pada SMI, susunan Dewan Direksi saat ini dari SMI, yang memiliki wewenang atas kebijakan perencanaan, operasi dan keuangan SMI, memberikan Perusahaan hak untuk mengatur kebijakan finansial dan operasional dari SMI.
Although the Company and KEIL have equal voting rights (50:50) on SMI, the composition of the present Board of Directors of SMI, which has the authority over the planning, operation and financial policies of SMI, gives the Company the power to govern the financial and operating policies of SMI.
Sumber Estimasi Ketidakpastian Key Sources of Estimation Uncertainty Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber
estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
Rugi Penurunan Piutang Impairment Loss on Receivables Grup menilai penurunan piutang pada setiap
tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi.
Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat piutang telah diungkapkan dalam Catatan 8.
The Group assesses its receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. The carrying amount of receivables are disclosed in Note 8.
P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Lanjutan)
P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Continued)
- 33 -
Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan Allowance for Decline in Value of Inventories Grup membuat penyisihan penurunan nilai
persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Grup. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 9.
The Group provides allowance for decline in value of inventories based on estimated future usage of such inventories. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in value of inventories are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the allowance for decline in value of inventories, which ultimately will impact the result of the Group’s operations. The carrying amount of inventories is disclosed in Note 9.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Estimated Useful Lives of Property and Equipment
Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi di masa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
The useful life of each item of the Group’s property and equipment, are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tersebut.
A change in the estimated useful life of any item of property and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of these assets.
Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 13.
The carrying amounts of property and equipment is disclosed in Note 13.
Pajak Penghasilan Income Taxes
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, Grup melaporkan pajak berdasarkan sistem self- assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku. Grup memiliki eksposur terhadap pajak penghasilan karena terkait pertimbangan yang signifikan dalam menetapkan provisi pajak penghasilan Grup.
Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penetapan akhir pajaknya tidak pasti selama kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas masalah pajak yang diharapkan berdasarkan estimasi tambahan pajak yang jatuh tempo. Bila hasil final pajak atas masalah-masalah ini berbeda dengan jumlah yang telah diakui, perbedaan tersebut akan berpengaruh pada pajak penghasilan pada periode dimana penetapan terjadi.
Under the tax laws of Indonesia, the Group submits tax returns on the basis of self- assessment. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitation under prevailing regulations. The Group has exposure to income taxes since significant judgment is involved in determining the Group’s provision for income taxes. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected tax issues based on estimates of whether additional taxes will be due.
Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recognized, such differences will impact the income tax and deferred tax provisions in the period in which such determination is made.
- 34 - Jumlah tercatat liabilitas pajak kini dan aset pajak tangguhan Grup masing-masing diungkapkan di Catatan 17 dan 33.
The carrying amount of the Group’s current income tax liabilities and net deferred tax assets are disclosed in Notes 17 and 33, respectively.
Penilaian Instrumen Keuangan Valuation of Finance Instruments Seperti dijelaskan dalam Catatan 42 Grup
menggunakan teknik penilaian yang meliputi input yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi untuk mengestimasi nilai wajar dari beberapa jenis instrumen keuangan. Catatan 42 memberikan informasi yang rinci mengenai asumsi utama yang digunakan dalam menentukan nilai wajar instrumen keuangan.
As described in Note 42, the Group uses valuation techniques that include inputs that are not based on observable market data to estimate the fair value of certain types of financial instruments.
Note 42 provides detailed information about the key assumptions used in the determination of the fair value of financial instruments.
Direksi berpendapat bahwa teknik penilaian yang dipilih dan asumsi yang digunakan adalah tepat dalam menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan.
The directors believe that the chosen valuation techniques and assumptions used are appropriate in determining the fair value of financial instruments.
6. ENTITAS ANAK 6. SUBSIDIARIES
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 December 2010, Perusahaan mempunyai entitas anak dengan rincian sebagai berikut:
As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010, the Company’s subsidiaries are as follows:
Tahun Operasi
Komersial/ 1 Januari 2011/
Start of 31 Desember 2010/
Jenis Usaha/ Commercial January 1, 2011/
Nature of Business Operations 2012 2011 December 31, 2010
2012 2011 2010 Rp Rp Rp
% % %
PT Mitra Integrasi Informatika (MII) Integrasi sistem/ 1996 100 100 100 621.634.615.540 462.154.851.793 358.649.438.610 System integration
PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI) Distribusi produk
teknologi informasi/ 2000 50 50 100 862.075.945.628 656.183.208.607 428.053.144.216 Information technology
product distribution
PT Soltius Indonesia (SI) Konsultasi perangkat lunak/ 1998 100 100 100 62.912.446.067 61.777.127.300 45.778.487.473 Software consultancy
PT My Icon Technology (MIT) Penjualan produk-produk 2011 100 100 - 14.572.161.244 8.126.664.182 - personal komputer/Sales of
personal computer products
Soltius Asia Pte. Ltd. (SAPL) Konsultasi perangkat lunak/ 2007 100 100 100 2.191.115.050 3.334.816.123 5.766.430.032 Software consultancy
Soltius (Thailand) Limited (STL) *) Konsultasi perangkat lunak/ 2000 48,98 48,98 48,98 3.126.393.969 3.928.104.351 4.486.583.733 Software consultancy
Soltius Australia Pty. Ltd. (SA) *) Konsultasi perangkat lunak/ 1997 - - 100 - - 32.138.389 Software consultancy
*) Pemilikan tidak langsung melalui SAPL /Indirect ownership through SAPL
31 Desember/December 31, Total Assets Before Elimination Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/
Subsidiaries Entitas Anak/
Percentage of Ownership Persentase Pemilikan/
Seluruh entitas anak berdomisili di Jakarta, kecuali SAPL berdomisili di Singapura, STL berdomisili di Thailand dan SA berdomisili di Australia.
All subsidiaries are domiciled in Jakarta, except for SAPL which is domiciled in Singapore, STL which is domiciled in Thailand and SA which is domiciled in Australia.
P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Lanjutan)
P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Continued)
- 35 -
SMI SMI
Berdasarkan Perjanjian Joint Venture and Shareholders Agreement antara Perusahaan dan King’s Eye Investments Limited (KEIL) sehubungan dengan PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI), tertanggal 10 Nopember 2010 (“JVA”), para pihak setuju untuk melakukan perjanjian sebagai berikut:
According to the Joint Venture and Shareholders Agreement between the Company and King’s Eye Investments Limited (KEIL), in relation to PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI), dated November 10, 2010 (“JVA”), all parties agreed on the following:
1. Perusahaan dan KEIL akan melakukan joint venture (sebagaimana didefinisikan dalam JVA) dengan menggunakan SMI sebagai alat joint venture.
1. The Company and KEIL wish to enter into a joint venture (as defined in the JVA), using SMI as the vehicle for Joint Venture.
2. Pemegang saham Perusahaan dan KEIL memberikan kewenangan dan kepastian bahwa modal ditempatkan dan disetor SMI harus sebesar Rp 300.000.000.000 dan nilai nominal setiap saham sebesar Rp 1.000.000.
Pemegang saham SMI akan menjadi sebagai berikut:
Perusahaan sebesar 50%.
KEIL sebesar 50%.
2. The Shareholders of the Company and KEIL shall authorize and procure that the issued and paid–up capital of SMI shall be Rp 300,000,000,000 and nominal value of each share will be Rp 1,000,000. The shareholding structure of SMI shall be as follow:
The Company has 50%.
KEIL has 50%.
3. Perusahaan dan KEIL akan mempunyai lembar saham yang sama di SMI (dalam persentase dan jumlah saham) tetapi Perusahaan adalah pihak yang akan mengkonsolidasikan laporan keuangan SMI yang menunjukkan bahwa Perusahaan adalah pemegang saham pengendali SMI.
3. The shareholding of the Company and KEIL in SMI will be the same (in percentage and number of shares), however the Company is the party that will consolidate SMI’s financial statements to indicate that the Company is the controlling shareholder of SMI.
Perusahaan dan KEIL menyetujui joint venture secara efektif terjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011, sesuai dengan penyelesaian pada kondisi tertentu seperti tercantum dalam perjanjian.
Sesuai dengan JVA, pada tanggal 5 Januari 2011 KEIL melakukan setoran modal ke dalam SMI sebesar Rp 150.000.000.000 sehingga JVA tersebut menjadi efektif.
The Company and KEIL agreed that the joint venture is effective on or after January 1, 2011, subject to the completion of certain conditions as set out in the agreement.
In accordance with the JVA, on January 5, 2011, KEIL injected its contributed capital into SMI amounting to Rp 150,000,000,000 and the JVA become officially effective.
SI SI
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 12 Oktober 2010, SAPL menjual seluruh saham SI yang dimilikinya kepada Perusahaan dengan harga Rp 1.820.990.000. Perjanjian ini efektif pada tanggal 31 Oktober 2010.
According to the Shares Sale Agreement dated October 12, 2010, SAPL sold its shares in SI to the Company with selling price amounting to Rp 1,820,990,000. The agreement became effective on October 31, 2010.
MIT MIT
Pada tanggal 23 Desember 2010, Perusahaan dan MII, entitas anak mendirikan PT My Icon Technology (MIT) dengan modal dasar sebanyak 20.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham dan melakukan penyetoran saham masing-masing sebanyak 4.999 saham dan 1 saham pada bulan Maret 2011.
On December 23, 2010, the Company and MII, subsidiary, established PT My Icon Technology (MIT) with authorized capital stock totaling 20,000 shares with par value of Rp 1,000,000 per share and injected the contributed capital totaling 4,999 shares and 1 (one) share, respectively, in March 2011.
- 36 -
SA SA
Pada tanggal 12 Januari 2011, pemegang saham Soltius Australia Pty. Ltd. (SA) telah memutuskan melakukan pembubaran perusahaan (voluntary winding up) sesuai dan berdasarkan hukum di Australia. Giles Geoffrey Woodgate ditunjuk sebagai likuidator SA. Laporan likuidator SA menyatakan bahwa pada tanggal 27 Pebruari 2012, proses likuidasi telah diselesaikan dengan pengembalian kas sebesar nihil.
On January 12, 2011, the shareholder of Soltius Australia Pty. Ltd. (SA) has decided to take voluntary winding up in accordance with Australia’s Law. Giles Geoffrey Woodgate is nominated as SA’s liquidator. The liquidator report of SA on February 27, 2012, stated that the liquidation process has been completed with return of cash of nil.
7. KAS DAN SETARA KAS 7. CASH AND CASH EQUIVALENTS
1 Januari 2011/
31 Desember 2010/
January 1, 2011/
2012 2011 December 31, 2010
Rp Rp Rp
Kas 146.897.299 144.783.171 95.898.225 Cash on hand
Bank - Pihak ketiga Cash in banks - Third parties
Rupiah Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 16.512.296.205 1.195.798.948 1.939.552.928 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk 3.786.427.246 1.674.361.563 5.165.798.031 PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.391.149.810 15.251.989.373 78.554.718 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk 548.152.933 8.974.367.435 2.129.020.057 PT Bank Permata Tbk
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 5.000.000.000) 6.115.853.241 7.066.322.026 3.349.449.253 Others (below Rp 5,000,000,000 each)
Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 17.305.977.776 42.764.851.021 14.310.057.529 PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Permata Tbk 4.043.436.332 16.921.565.833 7.357.022.054 PT Bank Permata Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 3.124.244.037 1.895.442.963 7.134.868.290 PT Bank Danamon Indonesia Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 5.000.000.000) 9.759.935.450 13.319.156.564 16.358.872.932 Others (below Rp 5,000,000,000 each)
Euro Euro
PT Bank Permata Tbk 3.220.990.620 3.338.682.272 461.830.886 PT Bank Permata Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk - 96.341.656 303.288.861 PT Bank CIMB Niaga Tbk
Baht Baht
Kasikornbank Public Company Kasikornbank Public Company
Limited, Thailand 2.994.153.431 3.690.711.002 2.834.691.921 Limited, Thailand
Dolar Australia Australian Dollar
Commonwealth Bank of Australia, Commonwealth Bank of Australia,
Australia - - 31.980.448 Australia
Deposito berjangka - Pihak ketiga Time deposits - Third parties
Rupiah Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk 72.649.999.150 55.480.000.000 13.700.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 32.401.000.000 12.643.000.000 700.000.000 PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Permata Tbk 17.049.998.950 - - PT Bank Permata Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk 7.300.005.790 2.110.000.000 6.240.000.000 PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 6.700.000.560 2.730.000.000 11.200.000.000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank ICBC Indonesia - 2.266.065.000 - PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - - 3.600.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar
PT Bank OCBC NISP Tbk 16.439.000.000 1.586.060.000 - PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk - 10.368.300.000 - PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 4.270.500.000 - PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Baht Baht
Kasikornbank Public Company Kasikornbank Public Company
Limited, Thailand - - 65.122.352 Limited, Thailand
Jumlah 222.489.518.830 207.788.298.827 97.056.008.485 Total
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Interest rates for time deposits per annum
Rupiah 3,25% - 7,5% 4,25% - 7,25% 4,5% - 6,1% Rupiah
Dolar Amerika Serikat 1,94% - 2,25% 1,25% - 2,5% - U.S. Dollar
Baht - - 0,5% Baht
31 Desember/December 31,
P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Lanjutan)
P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Continued)
- 37 -
8. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA 8. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE FROM