• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 TINJAUAN KASUS

3.3 Daftar Masalah Keperawatan

3.4 Daftar Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas 3.4.1 Nyeri Akut berhubungan dengan Kontraksi Uterus

3.5 Rencana Tindakan Keperawatan

Tanggal : 06 Maret 2021 Nama Pasien : Ny. M

Tabel 3.5 Rencana Tindakan Keperawatan hasil pengkajian Ny. M di rumah bidan Tutut Amd.Keb Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo

No Tujuan / Kriteria Hasil Intervensi Rasional

1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 5 jam, diharapkan nyeri pasien dapat berkurang / teratasi.

Dengan Kriteria Hasil : 1. Pasien dapat menjelaskan kembali tentang nyeri dan penyebab nyeri

2. Pasien dapat melaporkan nyerinya berkurang

3. Pasien dapat

mempraktekkan kembali teknik relaksasi dan distraksi 4. Tingkat nyeri berkurang 5. Tanda-tanda vital dalam batas normal

TD : 110-120 / 80 mmHg N : 60-100x / menit S : 36,4°-37,5°C RR : 12-24x / menit 6 .- Pasien sudah tidak tampak meringis, tampak lebih rileks dan memegangi perutnya

- Tingkat kesadaran baik - Kala pembukaan lengkap

1. Jelaskan pada pasien pasien tentang nyeri dan penyebab dari nyeri

1. Untuk dapat menambah pengetahuan pada pasien tentang nyeri 2. Anjurkan pasien

untuk

memposisikan dirinya

senyaman mungkin

2. Untuk membantu mengurangi nyeri pada pasien 3. Ajarkan teknik

relaksasi dan distraksi

3. Untuk mengalihka n rasa nyeri pada pasien 4. Observasi

tingkat nyeri pasien

4. Untuk dapat mengetahui keadaan pasien 5. Observasi tanda-

tanda vital pasien

5. Untuk dapat mengetahui keadaan pada pasien 6. Observasi

tingkat

kesadaran pasien

6. Untuk dapat mengetahui keadaan pasien 7. Observasi kala

pembukaan pasien

7. Untuk dapat mengetahui kesiapan persalinan pasien

3.6 Implementasi Keperawatan

Nama Pasien : Ny. M Umur : 29 Tahun

Tabel 3.6 Implementasi Keperawatan hasil pengkajian Ny. M di rumah bidan Tutut Amd.Keb Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo

No Tanggal Jam Implementasi Nama/Tanda

Tangan 1 06/03/2021 11.00 1. Menjelaskan pada pasien

tentang nyeri dan penyebab dari nyeri

- respon : Pasien dapat menjelaskan kembali tentang nyeri dan penyebab nyeri

11.00 2. Menganjurkan pasien untuk memposisikan dirinya senyaman mungkin

- respon : Pasien dapat melaporkan nyerinya berkurang 11.30 3. Mengajarkan teknik relaksasi

nafas dalam kepada pasien dengan cara menarik nafas dalam dengan hidung kemudian di hembuskan perlahan melalui mulut, dilakukan secara bertahap

- respon : Pasien dapat mempraktekkan kembali teknik relaksasi dan distraksi

12.00 4. Mengobservasi skala nyeri (0- 10) yatu : jika 0 (tidak nyeri), 1-3 (nyeri ringan), 4-6 (nyeri sedang), 7-9 (nyeri berat), dan 10 (nyeri sangat berat)

- respon : Tingkat nyeri berkurang, dan pasien sudah tidak tampak meringis tampak lebih rileks dan tidak memegangi perutnya

14.00 5. Mengobservasi tanda-tanda vital pasien, tingkat kesadaran, dan kala pembukaan lengkap pasien

- respon : Tanda-tanda vital dalam batas normal TD : 110/90 mmHg, N : 88x / menit, S : 36,5°C, RR : 20x / menit - Kala pembukaan lengkap

3.7 Evaluasi Keperawatan

Nama Pasien : Ny. M Umur : 29 Tahun

Tabel 3.8 Evaluasi Keperawatan hasil pengkajian Ny. M di rumah bidan Tutut Amd.Keb Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo

Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf

06/03/2021 Nyeri Akut S : Pasien mengatakan Berhubungan dengan nyerinya sudah sedikit Kontraksi Uterus Berkurang

O :

- Keadaan umum cukup - GCS : 4-5-6

- Wajah pasien sudah tidak tampak meringis, tampak lebih rileks dan tidak memegangi perut - Skala nyeri 3

- TTV :

TD : 120/80 mmHg N : 80x/menit S : 36,2°C RR : 20x/menit A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan kesenjangan antara teori dan asuhan keperawatan secara langsung pada Ny. M dengan diagnosa medis G2 P1001 persalinan normal kala 1 di rumah bidan Tutut Amd.Keb Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo yang meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

4.1 Pengkajian

Pada tahap pengumpulan data penulis tidak mengalami kesulitan karena penulis telah mengadakan perkenalan dan menjelaskan maksud penulis yaitu untuk melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dan keluarga secara terbuka, mengerti dan kooperatif.

4.1.1 Identitas Pasien

Pada tinjauan pustaka data yang di dapat untuk ibu bersalin dengan persalinan normal dengan usia ibu dalam kategori usia subur (15-49 tahun), usia ibu terlalu muda (kurang dari 20 tahun), dan usia ibu dengan kelompok resiko tinggi atau terlalu tua (lebih dari 35 tahun). (Taufan, 2014)

Sedangkan pada tinjauan kasus data yang di dapat untuk ibu bersalin dengan persalinan normal adalah ibu dengan usia 29 tahun

Menurut pendapat penulis tidak ada kesenjangan antara teori dengan data yang didapat saat pengkajian, karena usia ibu yang didapat saat pengkajian merupakan termasuk dalam kategori usia subur dan bukan ibu dengan resiko bersalin tinggi. Pada tahap pengumpulan data, penulis tidak mengalami kesulitan karena penulis telah mengadakan perkenalan dan

67

menjelaskan maksud penulis yaitu untuk melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dan keluarga secara terbuka, mengerti dan kooperatif.

4.1.2 Keluhan Utama

Keluhan utama : Pada tinjauan pustaka klien persalinan normal akan mengeluh nyeri pada daerah pinggang menjalar ke perut, adanya his yang makin sering, teratur, keluarnya lendir dan darah. (Rohani, 2011).

Sedangkan pada tinjauan kasus ditemukan data yang sama yaitu pasien mengatakan nyeri pada pinggang dan menjalar ke perut bagian bawah (kenceng-kenceng) disertai dengan adanya his

Menurut pendapat penulis tidak terdapat kesenjangan antara teori dan tinjauan kasus, karena jika waktu persalinan sudah dekat selaput ketuban akan pecah maka akan merembeslah air ketuban yang disertai dengan lendir darah serta bayi akan mendorong atau mendesak keluar sehinga terciptalah nyeri dan his yang teratur pada tiap menitnya

4.1.3 Riwayat Penyakit Sekarang

Riwayat penyakit sekarang : Pada tinjauan pustaka ditemukan ibu hamil dengan usia kehamilan antara 38-42 minggu disertai tanda-tanda menjelang persalinan yaitu nyeri pada daerah pinggang menjalar ke perut, his makin sering, teratur, kuat, adanya show (pengeluaran darah campur lendir), kadang ketuban pecah dengan sendirianya. (Mitayani, 2009).

Sedangkan pada tinjauan kasus. Pasien mengatakan hamil dengan usia kehamilan 9 bulan lebih, mengeluh merasakan nyeri pada perut (kenceng- kenceng), nyeri seperti ditusuk-tusuk diperut bagian bawah dengan skala 5, nyeri dirasakan mulai pukul 06.00 WIB dan terasa jarang, pasien mengatakan

keluar cairan ketuban merembes warna putih jernih melalui kemaluan (jalan lahir) saat bangun tidur dan kencing pada jam 06.00.

Menurut pendapat penulis tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan tinjauan kasus, karena jika waktu persalinan sudah dekat selaput ketuban akan pecah, ketika selaput ketuban sudah pecah maka air ketubanlah merembes yang disertai dengan lendir dan darah serta bayi akan mendorong atau mendesak keluar sehingga terciptalah nyeri dan his yang teratur pada tiap menitnya.

4.1.4 Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Pada tinjauan pustaka data yang didapat pada riwayat kehamilan ibu yang lalu (1). Kehamilan : Untuk mengetahui berapa umur kehamilan ibu dan hasil pemeriksaan kehamilan (2). Persalinan : Spontan atau buatan, lahir aterm atau prematur, ada perdarahan atau tidak, waktu persalinan ditolong oleh siapa, dimana tempat melahirkan. (3). Nifas : Untuk mengetahui hasil akhir persalinan (abortus, lahir hidup, apakah dalam kesehatan yang baik) apakah terdapat komplikasi atau intervensi pada masa nifas, dan apakah ibu tersebut mengetahui penyebabnya. (Wiknjosastro, 2010).

Sedangkan pada tinjauan kasus data yang di dapat oleh penulis dari wawancara dengan pasien yaitu pernah mengandung dengan usia 9 bulan dengan persalinan normal dan ditolong oleh bidan dan tidak ada komplikasi.

Menurut pendapat penulis tidak ada kesenjangan antara teori dengan tinjauan kasus pada persalinan yang lalu.

4.1.5 Riwayat kehamilan sekarang

Riwayat kehamilan sekarang pada teori atau tinjauan pustaka didapatkan untuk mengetahui apakah ibu di restui atau tidak, meliputi : (1).

Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) : Digunakan untuk mengetahui umur kehamilan. (2). Hari Perkiraan Lahir (HPL) : Untuk mengetahui perkiraan lahir. (3). Keluhan-keluhan : Untuk mengetahui apakah ada keluhan- keluhan pada trimester I,II dan II. (4). Ante Natal Care (ANC) : Mengetahui riwayat ANC, teratur / tidak, tempat ANC, dan saat kehamilan berapa (Wiknjosastro, 2010).

Pada tinjauan kasus data yang diperoleh yaitu dari wawancara dengan pasien dengan HPHT 12 juni 2020 dan HPL 19 Maret 2021 dengan kehamilaan 9 bulan dengan kehamilan yang ke dua.

Menurut penulis dari data antara teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan dan merupakan kehamilan dengan persalinan normal karena sudah terlihat dari HPHT nya dan umur kehamilannya.

4.1.6 Pengkajian Pemeriksaan Fisik Head to toe

Dari tinjauan pustaka didapatkan menurut (Sulistyawati, 2013) 4.1.6.1 Kepala

Bentuk kepala oval dan bulat, kulit kepala bersih, rambut berwarna hitam dan tidak rontok. Muka oedem, tidak ada nyeri tekan

Mata : Mata simetris kanan dan kiri, sklera mata berwarna putih, konjungtiva berwarna merah muda

Telinga : Simetris kanan kiri, bersih tidak ada serumen, pendengaran berfungsi dengan baik.

Hidung : Bentuk normal, keadaan bersih, tidak ada polip, pertumbuhan rambut hidung merata, penciuman normal.

Mulut : Bentuk normal, kedaan bersih, tidak ada kesulitan menelan.

Leher : Normal, tidak terdapat pembengkakan kelenjar dan vena jugularis Sedangkan pada tinjaun kasus didapatkan :

Kepala Leher

Kepala : Kepala klien bulat, normal, simetris, dan tidak ada lesi maupun benjolan. Mata : Mata normal, simetris kanan-kiri, konjungtiva berwarna merah muda, sklera tampak putih, pupil mata berwarna hitam dan berukuran sama. Hidung : Hidung tampak simetris, bersih, lurus, dan tidak ada lesi.

Mulut : Bibir klien berwarna merah muda, lembab, dan simetris. Telinga : Telinga normal bentuknya sama, simetris, tidak ada lesi maupun benjolan, selama penilaian tes Watch Tick (detak jam), klien dapat mendengar detak dikedua telinga. Leher: Leher normal, tidak ada kaku kuduk, tidak terlihat kelenjar tiroid dan tidak ada lesi.

Menurut pendapat penulis, setelah dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik Kepala Leher dengan teori yang didapat di tinjauan kasus keduanya tidak terdapat kesenjangan.

4.1.6.2 Dada

Dari tinjauan pustaka didapatkan menurut (Sulistyawati, 2013) Dada :

Payudara : Payudara simetris, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, areola mamae berwarna hitam merata, payudara terasa padat, papilla mammae menonjol, colostrum ada, tidak ada kelainan pada payudara

Paru paru :

Jalan nafas spontan, vokal fremitus getarannya sama, tidak teraba massa, perkusi sonor, suara nafas vesikuler, tidak adanya suara nafas tambahan yaitu wheezing atau ronchi.

Jantung :

Jantung terdengar lup dup S1,S2 tunggal, irama jantung normal, umumnya tidak ada kelainan bunyi jantung, tidak ada nyeri tekan.

Sedangkan pada tinjaun kasus didapatkan : Dada

Paru : Dinding dada utuh tanpa ada nyeri tekan, dan tidak ada bantuan retraksi otot bantu nafas. Jantung : Jantung didapatkan suara jantung normal S1 dan S2 normal Lup, Dup. Payudara : Puting susu menonjol, Areola berwarna kehitaman, Terdapat pengeluaran ASI atau kolestrum.

Menurut pendapat penulis, setelah dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik pada : Paru paru, Payudara, Jantung dengan teori yang didapat di tinjauan kasus keduanya tidak terdapat kesenjangan.

4.1.6.3 Abdomen

Dari tinjauan pustaka didapatkan menurut (Sulistyawati, 2013) :

Abdomen untuk mengetahui bentuk abdomen membujur atau melintang, ada atau tidaknya bekas operasi, dipalpasi adanya distensi abdomen, TFU 3 jari dibawah prosesus xifoideus, terdapat nyeri perut karena kontraksi uterus.

Pada pemeriksaan leopold

1) Leopold I Tujuan Pemeriksaan : Mengetahui tinggi fundus uteri untuk memperkirakan usia kehamilan, Menenetukan bagian-bagian janin yang berada di fundus uteri

2) Leopold II

Tujuan Pemeriksaan : Mengetahui bagian-bagian janin yang berada pada bagian samping kanan dan kiri uterus

3) Leopold III

Tujuan Pemeriksaan : Menentukan presentasi janin, Menentukan apakah presentasi sudah masuk ke pintu atas panggul

4) Leopold IV

Tujuan Pemeriksaan: Memastikan bagian terbawah janin sudah masuk Pintu Atas Panggul, Menentukan seberapa jauh bagian terbawah janin sudah memasuki pintu Atas Panggul

Sementara pada tinjauan kasus didapatkan : Uterus

Tinggi fundus uteri : 3 jari di bawah prosesus xifoideus, adanya kontraksi, pemeriksaan Leopold yang didapat pada Leopold I : Bokong, Tinggi fundus uteri : 40 cm, Taksiran Berat Janin : 2,500 gram, Leopold II : Kanan : Bagian kecil (ekstremitas), Kiri : Punggung, Denyut jantung janin : 144x/mnt, Leopold III : Kepala, Leopold IV : Bagian masuk PAP : kepala. Pigmentasi adanya Linea nigra : Ya, Strie gravidarum : Ya, Fungsi pencernaan : Baik (Tidak mual atau muntah).

Pada Tahapan persalinan : Kala 1 : Adanya His : yang terdapat selama 3-4x dalam 10 menit lama kekuatan 30 detik dengan frekuensi kuat, terdapat nyeri dibagian bawah perut, P : Pasien mengatakan kenceng- kenceng, Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk, R : Dibagian bawah perut, S : Skala 5 (0-10), T : Nyeri jarang (hilang timbul), oleh bidan dinyatakan masuk kala 1 dengan pembukaan 2-3 cm, Kala 2 : Tidak terkaji, Kala 3 : Tidak terkaji, Kala 4 : Tidak terkaji.

Menurut pendapat penulis, setelah dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik pada abdomen dengan teori yang didapat di tinjauan kasus keduanya tidak terdapat kesenjangan.

4.1.6.4 Genetalia

Dari tinjauan pustaka didapatkan menurut (Sulistyawati, 2013)

Lakukan pemeriksaan genetalia eksterna dan anus untuk mengetahui kondisi anatomis genetalia eksternal dan mengetahui adanya tanda infeksi dan penyakit menular seksual. Karena adanya peningktan hormone sekresi cairan vagina semakin meningkat sehingga membuat rasa tak nyaman pada ibu, periksa apakah cairan pervaginaan (secret) berwarna dan berbau.

Lakukan pemeriksaan anus bersamaan pemeriksaan genetalia, lihat adakah kelainan, misalnya hemorrhoid (pelebaran vena) di anus dan perineum, lihat kebersihannya.

Sedangkan pada tinjauan kasus didapatkan :

Vagina varises : Tidak, Kebersihan : Bersih, Keputihan : Tidak ada keputihan, Lochea : Tidak ada, Warna : Tidak ada, Nyeri : Tidak ada nyeri

Menurut pendapat penulis, setelah dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik Sistem Genetalia dan dengan teori yang didapat di tinjauan kasus keduanya tidak ada kesenjangan.

4.1.6.5 Sistem Ekstermitas Atas

Dari tinjauan pustaka didapatkan menurut (Sulistyawati, 2013):

Ekstermitas Atas : Pada pasien persalinan normal ekstremitas atas : Lingkar Lengan Atas sekisaran 23 cm, tidak ada edema .

Ekstremitas bawah : Ada atau tidak edema, ada atau tidak varises, ada atau tidak reflek patela

Sedangkan pada tinjauan kasus didapatkan :

Ekstremitas atas, Lingkar Lengan Atas : 28 cm, Edema : Tidak, Ekstremitas bawah, Edema : Tidak, Varises : Tidak, Reflex patella : Tidak Ada ( - ), jika ada : +1/ +2/ +3

Menurut pendapat penulis, setelah dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik Sistem Ekstermitas dan dengan teori yang didapat di tinjauan kasus keduanya tidak terdapat kesenjangan.

4.2 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan pada tinjauan pustaka adalah nyeri akut berhubungan dengan intensitas kontraksi, defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi, ansietas berhubungan dengan ketidaktahuan tentang situasi persalinan, nyeri pada persalinan (Sulistyawati, 2010)

Pada tinjauan pustaka didapatkan diagnosa nyeri akut berhubungan dengan intensitas kontraksi (Mitayani, 2009) karena pasien mengeluh nyeri

pada perut akibat pecahnya ketuban yang menyebabkan tidak ada tahanan pada plasenta.

Pada tinjauan kasus hanya didapatkan hasil dengan satu diagnosa yaitu nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus dengan data pasien mengeluh nyeri kenceng-kenceng pada perut bagian bawah disertai data objektif yang mendukung pasien tampak menyeringai, pasien memegangi perutnya, pasien tampak mengerutkan alisnya, skala nyeri 5.

Menurut pendapat penulis hal ini terjadi kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus pada pasien persalinan normal karena hanya terdapat muncul satu diagnosa yaitu nyeri akut, karena pasien tidak mengalami defisit pengetahuan saat ditanya pasien sudah mengetahui tanda dan penyebab persalinan karena adanya his atau (nyeri) ketika selaput ketuban sudah pecah maka akan merembeslah air ketuban yang disertai dengan lendir yang bercampur darah.

Penulis mengangkat dengan problem nyeri karena saat dilakukan pengkajian didapatkan data subjektif : klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah. Data objektif : klien mengatakan nyeri perut bagian bawah (kenceng-kenceng). Pengkajian nyeri didapatkan data Paliatif : Nyeri kenceng- kenceng, Qualitas : Nyeri seperti ditusuk-tusuk, Region : Perut, Skala : skala nyeri 5, Time : Tidak tentu kadang hilang kadang timbul. Data objektif : klien tampak meringis kesakitan dan memegangi perutnya, skala nyeri 5. Jadi diagnose yang muncul adalah Nyeri akut berhubungan dengan Kontraksi Uterus.

4.3 Perencanaan Keperawatan

Pada perumusan tujuan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus tidak ada kesenjangan. Pada tinjauan pustaka perencanaan menggunakan kriteria hasil yang mengacu pada pencapaian tujuan. Sedangkan pada tujuan kasus perencanaan menggunakan sasaran dalam intervensinya dengan tujuan penulis ingin meningkatkan kemandirian klien dan keluarga dalam pelaksanaan asuhan keperawatan melalui peningkatan pengetahuan (kognitif), perubahan tingkah laku klien (afektif) dan keterampilan mengenai masalah (psikomotor).

4.3.1 Intervensi diagnosa keperawatan Nyeri Akut berhubungan dengan Kontraksi Uterus

Pada intervensi tinjauan pustaka dilakukan intervensi yang sama pada tinjauan kasus Alasannya karena data yang didapat : Pasien mengatakan kenceng-kenceng, nyeri seperti di tusuk-tusuk, di perut bagian bawah, dengan skala nyeri 5, nyeri terasa jarang (hilang timbul). Diagnose ini dijadikan prioritas karena paling yang dirasakan oleh klien. Dengan data objektif yang mendukung pasien tampak meringis dan memegangi perutnya. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 5 jam, diharapakan nyeri pasien dapat berkurang / teratasi dengan kriteria hasil : Pasien dapat menjelaskan kembali tentang nyeri dan penyebab nyeri, Pasien dapat melaporkan nyerinya berkurang, Pasien dapat mempraktekkan kembali teknik relaksasi dan distraksi, Tingkat nyeri berkurang, Pasien sudah tidak tampak meringis, tampak lebih rileks dan memegangi perutnya, Tanda-tanda vital dalam batas normal, Tingkat kesadaran baik, Kala pembukaan lengkap. Dilakukan intervensi menjelaskan pada pasien tentang nyeri dan penyebab dari nyeri,

menganjurkan pasien untuk memposisikan dirinya senyaman mungkin, mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi, mengobservasi tingkat nyeri pasien, mengobservasi tanda-tanda vital pasien, mengobservasi tingkat kesadaran pasien, mengobservasi kala pembukaan pasien.

Penulis mengangkat dengan problem nyeri karena saat dilakukan pengkajian didapatkan. Data subjektif : klien mengatakan nyeri perut bagian bawah (kenceng-kenceng). Pengkajian nyeri didapatkan data Paliatif : Nyeri kenceng-kenceng, Qualitas : Nyeri seperti di tusuk-tusuk, Region : Perut, Skala : Skala nyeri 5, Time : Tidak tentu kadang hilang kadang timbul. Data objektif : klien tampak meringis kesakitan dan memegangi perutnya, skala nyeri 5. Jadi diagnose yang muncul adalah Nyeri Akut berhubungan dengan Kontraksi Uterus.

Diagnosa nyeri merupakan diagnosa yang aktual karena nyeri akut merupakan keluhan utama yang dirasakan pada saat pengkajian. Untuk pemilihan etiologi dari masalah keperawatan, nyeri akut b/d kontraksi uterus adalah diagnosa yang tepat menurut (Mitayani, 2009) karena nyeri akut berlangsung setelah tanda-tanda persalinan telah jelas.

Tindakan yang dilakukan penulis untuk mengurangi rasa nyeri adalah menjelaskan pada pasien tentang nyeri dan penyebab dari nyeri, rasional : dengan menjelaskan tentang nyeri dan penyebab nyeri dapat menambah pengetahuan pasien tentang nyeri dan penyebab dari nyeri. Anjurkan pasien untuk memposisikan diri senyaman mungkin, rasional : dengan menganjurkan pasien untuk memposisikan diri senyaman mungkin untuk dapat membantu mengurangi nyeri pada pasien. Ajarkan teknik relaksasi dan

distraksi, rasional : untuk dapat mengalihkan rasa nyeri pasien. Observasi tingkat nyeri pasien, rasional : untuk dapat mengetahui keadaan pasien.

Observasi tanda-tanda vital pasien, rasional : untuk mengetahui keadaan umum pasien dan keseluruhan. Observasi tingkat kesadaran pasien, rasional : untuk mengetahui keadaan pasien pasien. Observasi kala pembukaan pasien, rasional : untuk mengetahui kesiapan persalinan.

4.4 Implementasi

Implementasi merupakan pengelolaan dan perwujudan dan rencana keperawatan yang telah disusun dan ditetapkan pada tahap perencanaan (Setiadi, 2012). Pelaksanaan pada tinjauan pustaka belum dapat direalisasikan karena hanya membuat teori asuhan keperawatan. Sedangkan pada tinjauan kasus telah disusun dan direalisasikan pada klien dan ada pendokumentasian serta intervensi keperawatan.

4.4.1 Implementasi dignosa keperawatan Nyeri Akut berhubungan dengan Kontraksi Uterus

Pada implementasi tinjauan pustaka sama seperti tinjauan kasus.

Dilakukan tindakan seperti menjelaskan pada pasien tentang nyeri dari penyebab dari nyeri, menganjurkan pasien untuk memposisikan diri senyaman mungkin, mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi, mengobservasi tingkat nyeri pasien, mengobservasi tanda-tanda vital pasien, mengobservasi tingkat kesadaran pasien, mengobservasi kala pembukaan pasien. Menurut opini penulis untuk mengatasi nyeri yang dialami klien dapat dilakukan terapi farmakologi dan non farmakologi yaitu dengan cara relaksasi dan distraksi yaitu dengan melakukan teknik nafas dalam dan dikeluarkan

secara perlahan-lahan, mengalihkan perhatian dengan berjalan-jalan, berbincang-bincang dengan keluarga lainnya dan dengan bidan. Sedangkan tindakan farmakologi yaitu dengan cara pemberian obat analgesik hal ini dapat mengurangi nyeri.

Menurut penulis, pada implementasi keperawatan penulis tidak mengalami kesulitan untuk menjelaskan tentang persalinan pada pasien, karena dengan menjelaskan tentang persalinan dapat menambah wawasan terhadap pasien dan keluarga.

4.5 Evaluasi

Pada tinjauan pustaka evaluasi belum dapat diterlaksana karena merupakan kasus semu.

Sedangkan pada tinjaun kasus evaluasi dapat dilakukan karena dapat diketahui keadaan pasien dan masalahnya secara langsung.

Pada diagnosa nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus sudah dilakukan dalam waktu 1 x 5 jam karena tindakan yang tepat, pasien juga melakukan apa yang bidan ajarkan untuk nyerinya dan telah berhasil dilaksanakan dan tujuan kriteria hasil telah tercapai.

Menurut penulis, dari hasil evaluasi akhir pada tanggal 06 Maret 2021 pukul 14.00 WIB, masalah keperawatan Nyeri Akut berhubungan dengan Kontraksi Uterus teratasi, skala nyeri klien berkurang menjadi 3, klien tampak lebih rileks, walaupun keadaan klien sudah mulai membaik tetap harus dilakukan pemantauan keadaan klien untuk mencegah komplikasi lain dan menghentikan intervensi.

BAB V KESIMPULAN

Setelah penulis melakukan pengamatan dan melaksankan asuhan keperawatan secara langsung pada klien dengan kasus asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosa medis G2 P1001 persalinan normal kala 1 dengan masalah keperawatan nyeri akut di rumah bidan Tutut Amd.Keb Di Desa Kebonagung Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sekaligus saran yang dapat bermanfaat dalam meningkatkan mutu asuhan keperawatan klien dengan Persalinan Normal.

5.1 Simpulan

Dari hasil uraian yang telah menguraikan tentang asuhan keperawatan pada klien dengan Persalinan Normal, maka penulis dapat mengambil simpulan sebagai berikut :

5.1.1 Pada tinjauan kasus data pengkajian didapatkan data fokus. Pada tinjauan pustaka dengan persalinan normal berdominan terjadi pada ibu-ibu dengan usia kehamilan 38-42 minggu. Sedangkan pada tinjauan kasus ditemukan hal yang sama pada tinjauan pustaka yaitu pada kehamilan 38 minggu.

5.1.2 Masalah keperawatan yang muncul adalah Nyeri Akut berhubungan dengan Kontraksi Uterus

5.1.3 Nyeri Akut berhubungan dengan Kontraksi Uterus setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan tujuan nyeri dapat berkurang. Kriteria hasil keadaan umum baik, TTV normal (TD : 120/80 mmHg, N : 80x/menit, S : 36,2°C, RR : 20x/menit), wajah tampak rileks, tingkat nyeri berkurang, skala nyeri sedikit berkurang 3-1.

81

Dokumen terkait