• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 PEMBAHASAN

4.1 Pengkajian

4.1.5 Riwayat Kehamilan

Riwayat kehamilan sekarang pada teori atau tinjauan pustaka didapatkan untuk mengetahui apakah ibu di restui atau tidak, meliputi : (1).

Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) : Digunakan untuk mengetahui umur kehamilan. (2). Hari Perkiraan Lahir (HPL) : Untuk mengetahui perkiraan lahir. (3). Keluhan-keluhan : Untuk mengetahui apakah ada keluhan- keluhan pada trimester I,II dan II. (4). Ante Natal Care (ANC) : Mengetahui riwayat ANC, teratur / tidak, tempat ANC, dan saat kehamilan berapa (Wiknjosastro, 2010).

Pada tinjauan kasus data yang diperoleh yaitu dari wawancara dengan pasien dengan HPHT 12 juni 2020 dan HPL 19 Maret 2021 dengan kehamilaan 9 bulan dengan kehamilan yang ke dua.

Menurut penulis dari data antara teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan dan merupakan kehamilan dengan persalinan normal karena sudah terlihat dari HPHT nya dan umur kehamilannya.

4.1.6 Pengkajian Pemeriksaan Fisik Head to toe

Dari tinjauan pustaka didapatkan menurut (Sulistyawati, 2013) 4.1.6.1 Kepala

Bentuk kepala oval dan bulat, kulit kepala bersih, rambut berwarna hitam dan tidak rontok. Muka oedem, tidak ada nyeri tekan

Mata : Mata simetris kanan dan kiri, sklera mata berwarna putih, konjungtiva berwarna merah muda

Telinga : Simetris kanan kiri, bersih tidak ada serumen, pendengaran berfungsi dengan baik.

Hidung : Bentuk normal, keadaan bersih, tidak ada polip, pertumbuhan rambut hidung merata, penciuman normal.

Mulut : Bentuk normal, kedaan bersih, tidak ada kesulitan menelan.

Leher : Normal, tidak terdapat pembengkakan kelenjar dan vena jugularis Sedangkan pada tinjaun kasus didapatkan :

Kepala Leher

Kepala : Kepala klien bulat, normal, simetris, dan tidak ada lesi maupun benjolan. Mata : Mata normal, simetris kanan-kiri, konjungtiva berwarna merah muda, sklera tampak putih, pupil mata berwarna hitam dan berukuran sama. Hidung : Hidung tampak simetris, bersih, lurus, dan tidak ada lesi.

Mulut : Bibir klien berwarna merah muda, lembab, dan simetris. Telinga : Telinga normal bentuknya sama, simetris, tidak ada lesi maupun benjolan, selama penilaian tes Watch Tick (detak jam), klien dapat mendengar detak dikedua telinga. Leher: Leher normal, tidak ada kaku kuduk, tidak terlihat kelenjar tiroid dan tidak ada lesi.

Menurut pendapat penulis, setelah dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik Kepala Leher dengan teori yang didapat di tinjauan kasus keduanya tidak terdapat kesenjangan.

4.1.6.2 Dada

Dari tinjauan pustaka didapatkan menurut (Sulistyawati, 2013) Dada :

Payudara : Payudara simetris, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, areola mamae berwarna hitam merata, payudara terasa padat, papilla mammae menonjol, colostrum ada, tidak ada kelainan pada payudara

Paru paru :

Jalan nafas spontan, vokal fremitus getarannya sama, tidak teraba massa, perkusi sonor, suara nafas vesikuler, tidak adanya suara nafas tambahan yaitu wheezing atau ronchi.

Jantung :

Jantung terdengar lup dup S1,S2 tunggal, irama jantung normal, umumnya tidak ada kelainan bunyi jantung, tidak ada nyeri tekan.

Sedangkan pada tinjaun kasus didapatkan : Dada

Paru : Dinding dada utuh tanpa ada nyeri tekan, dan tidak ada bantuan retraksi otot bantu nafas. Jantung : Jantung didapatkan suara jantung normal S1 dan S2 normal Lup, Dup. Payudara : Puting susu menonjol, Areola berwarna kehitaman, Terdapat pengeluaran ASI atau kolestrum.

Menurut pendapat penulis, setelah dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik pada : Paru paru, Payudara, Jantung dengan teori yang didapat di tinjauan kasus keduanya tidak terdapat kesenjangan.

4.1.6.3 Abdomen

Dari tinjauan pustaka didapatkan menurut (Sulistyawati, 2013) :

Abdomen untuk mengetahui bentuk abdomen membujur atau melintang, ada atau tidaknya bekas operasi, dipalpasi adanya distensi abdomen, TFU 3 jari dibawah prosesus xifoideus, terdapat nyeri perut karena kontraksi uterus.

Pada pemeriksaan leopold

1) Leopold I Tujuan Pemeriksaan : Mengetahui tinggi fundus uteri untuk memperkirakan usia kehamilan, Menenetukan bagian-bagian janin yang berada di fundus uteri

2) Leopold II

Tujuan Pemeriksaan : Mengetahui bagian-bagian janin yang berada pada bagian samping kanan dan kiri uterus

3) Leopold III

Tujuan Pemeriksaan : Menentukan presentasi janin, Menentukan apakah presentasi sudah masuk ke pintu atas panggul

4) Leopold IV

Tujuan Pemeriksaan: Memastikan bagian terbawah janin sudah masuk Pintu Atas Panggul, Menentukan seberapa jauh bagian terbawah janin sudah memasuki pintu Atas Panggul

Sementara pada tinjauan kasus didapatkan : Uterus

Tinggi fundus uteri : 3 jari di bawah prosesus xifoideus, adanya kontraksi, pemeriksaan Leopold yang didapat pada Leopold I : Bokong, Tinggi fundus uteri : 40 cm, Taksiran Berat Janin : 2,500 gram, Leopold II : Kanan : Bagian kecil (ekstremitas), Kiri : Punggung, Denyut jantung janin : 144x/mnt, Leopold III : Kepala, Leopold IV : Bagian masuk PAP : kepala. Pigmentasi adanya Linea nigra : Ya, Strie gravidarum : Ya, Fungsi pencernaan : Baik (Tidak mual atau muntah).

Pada Tahapan persalinan : Kala 1 : Adanya His : yang terdapat selama 3-4x dalam 10 menit lama kekuatan 30 detik dengan frekuensi kuat, terdapat nyeri dibagian bawah perut, P : Pasien mengatakan kenceng- kenceng, Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk, R : Dibagian bawah perut, S : Skala 5 (0-10), T : Nyeri jarang (hilang timbul), oleh bidan dinyatakan masuk kala 1 dengan pembukaan 2-3 cm, Kala 2 : Tidak terkaji, Kala 3 : Tidak terkaji, Kala 4 : Tidak terkaji.

Menurut pendapat penulis, setelah dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik pada abdomen dengan teori yang didapat di tinjauan kasus keduanya tidak terdapat kesenjangan.

4.1.6.4 Genetalia

Dari tinjauan pustaka didapatkan menurut (Sulistyawati, 2013)

Lakukan pemeriksaan genetalia eksterna dan anus untuk mengetahui kondisi anatomis genetalia eksternal dan mengetahui adanya tanda infeksi dan penyakit menular seksual. Karena adanya peningktan hormone sekresi cairan vagina semakin meningkat sehingga membuat rasa tak nyaman pada ibu, periksa apakah cairan pervaginaan (secret) berwarna dan berbau.

Lakukan pemeriksaan anus bersamaan pemeriksaan genetalia, lihat adakah kelainan, misalnya hemorrhoid (pelebaran vena) di anus dan perineum, lihat kebersihannya.

Sedangkan pada tinjauan kasus didapatkan :

Vagina varises : Tidak, Kebersihan : Bersih, Keputihan : Tidak ada keputihan, Lochea : Tidak ada, Warna : Tidak ada, Nyeri : Tidak ada nyeri

Menurut pendapat penulis, setelah dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik Sistem Genetalia dan dengan teori yang didapat di tinjauan kasus keduanya tidak ada kesenjangan.

4.1.6.5 Sistem Ekstermitas Atas

Dari tinjauan pustaka didapatkan menurut (Sulistyawati, 2013):

Ekstermitas Atas : Pada pasien persalinan normal ekstremitas atas : Lingkar Lengan Atas sekisaran 23 cm, tidak ada edema .

Ekstremitas bawah : Ada atau tidak edema, ada atau tidak varises, ada atau tidak reflek patela

Sedangkan pada tinjauan kasus didapatkan :

Ekstremitas atas, Lingkar Lengan Atas : 28 cm, Edema : Tidak, Ekstremitas bawah, Edema : Tidak, Varises : Tidak, Reflex patella : Tidak Ada ( - ), jika ada : +1/ +2/ +3

Menurut pendapat penulis, setelah dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik Sistem Ekstermitas dan dengan teori yang didapat di tinjauan kasus keduanya tidak terdapat kesenjangan.

4.2 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan pada tinjauan pustaka adalah nyeri akut berhubungan dengan intensitas kontraksi, defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi, ansietas berhubungan dengan ketidaktahuan tentang situasi persalinan, nyeri pada persalinan (Sulistyawati, 2010)

Pada tinjauan pustaka didapatkan diagnosa nyeri akut berhubungan dengan intensitas kontraksi (Mitayani, 2009) karena pasien mengeluh nyeri

pada perut akibat pecahnya ketuban yang menyebabkan tidak ada tahanan pada plasenta.

Pada tinjauan kasus hanya didapatkan hasil dengan satu diagnosa yaitu nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus dengan data pasien mengeluh nyeri kenceng-kenceng pada perut bagian bawah disertai data objektif yang mendukung pasien tampak menyeringai, pasien memegangi perutnya, pasien tampak mengerutkan alisnya, skala nyeri 5.

Menurut pendapat penulis hal ini terjadi kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus pada pasien persalinan normal karena hanya terdapat muncul satu diagnosa yaitu nyeri akut, karena pasien tidak mengalami defisit pengetahuan saat ditanya pasien sudah mengetahui tanda dan penyebab persalinan karena adanya his atau (nyeri) ketika selaput ketuban sudah pecah maka akan merembeslah air ketuban yang disertai dengan lendir yang bercampur darah.

Penulis mengangkat dengan problem nyeri karena saat dilakukan pengkajian didapatkan data subjektif : klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah. Data objektif : klien mengatakan nyeri perut bagian bawah (kenceng-kenceng). Pengkajian nyeri didapatkan data Paliatif : Nyeri kenceng- kenceng, Qualitas : Nyeri seperti ditusuk-tusuk, Region : Perut, Skala : skala nyeri 5, Time : Tidak tentu kadang hilang kadang timbul. Data objektif : klien tampak meringis kesakitan dan memegangi perutnya, skala nyeri 5. Jadi diagnose yang muncul adalah Nyeri akut berhubungan dengan Kontraksi Uterus.

4.3 Perencanaan Keperawatan

Pada perumusan tujuan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus tidak ada kesenjangan. Pada tinjauan pustaka perencanaan menggunakan kriteria hasil yang mengacu pada pencapaian tujuan. Sedangkan pada tujuan kasus perencanaan menggunakan sasaran dalam intervensinya dengan tujuan penulis ingin meningkatkan kemandirian klien dan keluarga dalam pelaksanaan asuhan keperawatan melalui peningkatan pengetahuan (kognitif), perubahan tingkah laku klien (afektif) dan keterampilan mengenai masalah (psikomotor).

4.3.1 Intervensi diagnosa keperawatan Nyeri Akut berhubungan dengan Kontraksi Uterus

Pada intervensi tinjauan pustaka dilakukan intervensi yang sama pada tinjauan kasus Alasannya karena data yang didapat : Pasien mengatakan kenceng-kenceng, nyeri seperti di tusuk-tusuk, di perut bagian bawah, dengan skala nyeri 5, nyeri terasa jarang (hilang timbul). Diagnose ini dijadikan prioritas karena paling yang dirasakan oleh klien. Dengan data objektif yang mendukung pasien tampak meringis dan memegangi perutnya. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 5 jam, diharapakan nyeri pasien dapat berkurang / teratasi dengan kriteria hasil : Pasien dapat menjelaskan kembali tentang nyeri dan penyebab nyeri, Pasien dapat melaporkan nyerinya berkurang, Pasien dapat mempraktekkan kembali teknik relaksasi dan distraksi, Tingkat nyeri berkurang, Pasien sudah tidak tampak meringis, tampak lebih rileks dan memegangi perutnya, Tanda-tanda vital dalam batas normal, Tingkat kesadaran baik, Kala pembukaan lengkap. Dilakukan intervensi menjelaskan pada pasien tentang nyeri dan penyebab dari nyeri,

menganjurkan pasien untuk memposisikan dirinya senyaman mungkin, mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi, mengobservasi tingkat nyeri pasien, mengobservasi tanda-tanda vital pasien, mengobservasi tingkat kesadaran pasien, mengobservasi kala pembukaan pasien.

Penulis mengangkat dengan problem nyeri karena saat dilakukan pengkajian didapatkan. Data subjektif : klien mengatakan nyeri perut bagian bawah (kenceng-kenceng). Pengkajian nyeri didapatkan data Paliatif : Nyeri kenceng-kenceng, Qualitas : Nyeri seperti di tusuk-tusuk, Region : Perut, Skala : Skala nyeri 5, Time : Tidak tentu kadang hilang kadang timbul. Data objektif : klien tampak meringis kesakitan dan memegangi perutnya, skala nyeri 5. Jadi diagnose yang muncul adalah Nyeri Akut berhubungan dengan Kontraksi Uterus.

Diagnosa nyeri merupakan diagnosa yang aktual karena nyeri akut merupakan keluhan utama yang dirasakan pada saat pengkajian. Untuk pemilihan etiologi dari masalah keperawatan, nyeri akut b/d kontraksi uterus adalah diagnosa yang tepat menurut (Mitayani, 2009) karena nyeri akut berlangsung setelah tanda-tanda persalinan telah jelas.

Tindakan yang dilakukan penulis untuk mengurangi rasa nyeri adalah menjelaskan pada pasien tentang nyeri dan penyebab dari nyeri, rasional : dengan menjelaskan tentang nyeri dan penyebab nyeri dapat menambah pengetahuan pasien tentang nyeri dan penyebab dari nyeri. Anjurkan pasien untuk memposisikan diri senyaman mungkin, rasional : dengan menganjurkan pasien untuk memposisikan diri senyaman mungkin untuk dapat membantu mengurangi nyeri pada pasien. Ajarkan teknik relaksasi dan

distraksi, rasional : untuk dapat mengalihkan rasa nyeri pasien. Observasi tingkat nyeri pasien, rasional : untuk dapat mengetahui keadaan pasien.

Observasi tanda-tanda vital pasien, rasional : untuk mengetahui keadaan umum pasien dan keseluruhan. Observasi tingkat kesadaran pasien, rasional : untuk mengetahui keadaan pasien pasien. Observasi kala pembukaan pasien, rasional : untuk mengetahui kesiapan persalinan.

4.4 Implementasi

Implementasi merupakan pengelolaan dan perwujudan dan rencana keperawatan yang telah disusun dan ditetapkan pada tahap perencanaan (Setiadi, 2012). Pelaksanaan pada tinjauan pustaka belum dapat direalisasikan karena hanya membuat teori asuhan keperawatan. Sedangkan pada tinjauan kasus telah disusun dan direalisasikan pada klien dan ada pendokumentasian serta intervensi keperawatan.

4.4.1 Implementasi dignosa keperawatan Nyeri Akut berhubungan dengan Kontraksi Uterus

Pada implementasi tinjauan pustaka sama seperti tinjauan kasus.

Dilakukan tindakan seperti menjelaskan pada pasien tentang nyeri dari penyebab dari nyeri, menganjurkan pasien untuk memposisikan diri senyaman mungkin, mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi, mengobservasi tingkat nyeri pasien, mengobservasi tanda-tanda vital pasien, mengobservasi tingkat kesadaran pasien, mengobservasi kala pembukaan pasien. Menurut opini penulis untuk mengatasi nyeri yang dialami klien dapat dilakukan terapi farmakologi dan non farmakologi yaitu dengan cara relaksasi dan distraksi yaitu dengan melakukan teknik nafas dalam dan dikeluarkan

secara perlahan-lahan, mengalihkan perhatian dengan berjalan-jalan, berbincang-bincang dengan keluarga lainnya dan dengan bidan. Sedangkan tindakan farmakologi yaitu dengan cara pemberian obat analgesik hal ini dapat mengurangi nyeri.

Menurut penulis, pada implementasi keperawatan penulis tidak mengalami kesulitan untuk menjelaskan tentang persalinan pada pasien, karena dengan menjelaskan tentang persalinan dapat menambah wawasan terhadap pasien dan keluarga.

4.5 Evaluasi

Pada tinjauan pustaka evaluasi belum dapat diterlaksana karena merupakan kasus semu.

Sedangkan pada tinjaun kasus evaluasi dapat dilakukan karena dapat diketahui keadaan pasien dan masalahnya secara langsung.

Pada diagnosa nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus sudah dilakukan dalam waktu 1 x 5 jam karena tindakan yang tepat, pasien juga melakukan apa yang bidan ajarkan untuk nyerinya dan telah berhasil dilaksanakan dan tujuan kriteria hasil telah tercapai.

Menurut penulis, dari hasil evaluasi akhir pada tanggal 06 Maret 2021 pukul 14.00 WIB, masalah keperawatan Nyeri Akut berhubungan dengan Kontraksi Uterus teratasi, skala nyeri klien berkurang menjadi 3, klien tampak lebih rileks, walaupun keadaan klien sudah mulai membaik tetap harus dilakukan pemantauan keadaan klien untuk mencegah komplikasi lain dan menghentikan intervensi.

BAB V KESIMPULAN

Setelah penulis melakukan pengamatan dan melaksankan asuhan keperawatan secara langsung pada klien dengan kasus asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosa medis G2 P1001 persalinan normal kala 1 dengan masalah keperawatan nyeri akut di rumah bidan Tutut Amd.Keb Di Desa Kebonagung Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sekaligus saran yang dapat bermanfaat dalam meningkatkan mutu asuhan keperawatan klien dengan Persalinan Normal.

5.1 Simpulan

Dari hasil uraian yang telah menguraikan tentang asuhan keperawatan pada klien dengan Persalinan Normal, maka penulis dapat mengambil simpulan sebagai berikut :

5.1.1 Pada tinjauan kasus data pengkajian didapatkan data fokus. Pada tinjauan pustaka dengan persalinan normal berdominan terjadi pada ibu-ibu dengan usia kehamilan 38-42 minggu. Sedangkan pada tinjauan kasus ditemukan hal yang sama pada tinjauan pustaka yaitu pada kehamilan 38 minggu.

5.1.2 Masalah keperawatan yang muncul adalah Nyeri Akut berhubungan dengan Kontraksi Uterus

5.1.3 Nyeri Akut berhubungan dengan Kontraksi Uterus setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan tujuan nyeri dapat berkurang. Kriteria hasil keadaan umum baik, TTV normal (TD : 120/80 mmHg, N : 80x/menit, S : 36,2°C, RR : 20x/menit), wajah tampak rileks, tingkat nyeri berkurang, skala nyeri sedikit berkurang 3-1.

81

5.1.4 Pada akhir evaluasi semua tujuan dapat tercapai karena pasien dengan persalinan normal tidak memiliki resiko apapun. Hasil evaluasi pada Ny. M telah selesai dan pasien saat ini sudah pulang.

5.2 Saran

Berlatar belakang dari kesimpulan diatas penulis memberikan saran sebagai berikut :

5.2.1 Keterlibatan pasien , keluarga, dan tim kesehatan yang terjalin dengan baik perlu ditingkatkan sehingga timbul rasa saling percaya, serta untuk dapat mencapai hasil keperawatan yang sesuai harapan

5.2.2 Perawat atau bidan sebagai petugas kesehatan hendaknya mempunyai pengetahuan, keterampilan yang cukup serta dalam bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya dengan memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan persalinan normal

5.2.3 Pemahaman dan pengembangan mengenai konsep kesehatan perlu ditingkatkan secara komprehensif sehingga mampu untuk menerapkan asuhan keperawatan dengan baik

DAFTAR PUSTAKA

Abdulloh Suyuti, (2019). Diunggah dalam artikel mojok.com tanggal 15 juni 2019 jam 15.30 WIB.

Anwar, Saifuddin, (2014). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Arif, Ulfa., dkk, (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kecemasan pada Ibu Hamil Primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Pasar Kemis Tanggerang Tahun 2014. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 8, No. 49-56, Desember 2014. ISSN : 2086-9206.

Dinas Kesehatan Jawa Timur. (2016).

http://wwwdepkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PR OVINSI_2016/15_jatim_2016.pdf.

Hafifah, (2011). Laporan Pendahuluan pada Pasien dengan Persalinan Normal.

http:///D:/MATERNITY%20NURSINGLP%20PERSALINANLaporan -pendahuluan-pada-pasien-dengan-Html.

Heardman, T, Heather, (2018-2020). NANDA-1 Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2018. Jakarta : EGC.

Herlman, T. Heather. (2012). NANDA International Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta : EGC.

Herlman, T. Heather, dkk. 2015. NANDA International Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Jakarta: EGC.

Irmayanti, (2011). Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dan Pemeriksaan Kehamilan dengan Komplikasi Persalinan di RSUD Dr. Pirngadi Medan.

Lombogia M, (2017). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Konsep Teori dan Modul Pratikum. Yogyakarta : Indonesia Pustaka.

Mitayani, (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.

Nursalam, (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta Salemba Medika.

Prawiroharjo, S, (2010). Ilmu Kebidanan. Edisi 4 : cetakan 3. Jakarta : Yayasan Pustaka Saswono Prawirohardjo.

Rohani, (2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta : Salemba Medika.

Sulistyawati Ari, & Nugraheny, E. (2010). Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin.

Jakarta : Salemba Medika.

Sulistyawati Ari, & Nugraheny, E. (2012). Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika.

Sulistyawati Ari, & Nugraheny, E. (2013). Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin.

Jakarta : Salemba Medika.

Tasnim et all, (2011). http://eprints.ums.ac.id/30133/2/BAB_1 .pdf.

Taufan, (2014). Askep Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika WHO.http://.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profilkesehatan -indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2014.pdf.

Wahyu P Sukami K Icemi, (2013). Buku Ajar Keperawatan Maternitas.

Dokumen terkait