DATA MUSTAHIK PENERIMA BANTUAN BAZNAS KABUPATEN JEMBER TAHUN 2020
3. Dampak Adanya Fatwa MUI Nomor 23 Tahun 2020 Tentang Pemanfaatan Harta Zakat, Infaq Dan Shadaqoh Untuk
Penanggulangan Wabah COVID-19 Terhadap Ketahanan Keluarga Yang Memperoleh Bantuan BAZNAS Kabupaten Jember (Ketahanan Keluarga Versi Euis Sunarti)
Dalam UU No. 10 Tahun 1992, UU No 52 tahun 2009 pasal 1 ayat 11 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, serta Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia No. 06 Tahun 2013 tentang pelaksanaan
4.4 Tabel Data Mustahik Penerima Bantuan BAZNAS Kabupaten Jember Tahun 2020
pembangunan keluarga, memiliki pengertian yang sama mengenai definisi tentang ketahanan keluarga merupakan suatu keadaan dinamis dalam keluarga yang mempunyai sikap ulet, tangguh, dan kuat secara keuangan, jasmani, rohani, spiritual, mental agar memiliki kemandirian dalam hidup, melakukan pengembangan diri serta menciptakan keluarga yang harmonis yang sejahtera secara lahiriah dan batiniah.92
Adapun dampak dari adanya Fatwa MUI No.23 Tahun 2020 terhadap ketahanan keluarga yang memperoleh bantuan dari BAZNAS Kabupaten Jember mengalami peningkatan ketahanan keluarga yang semakin kuat, baik secara fisik, sosial maupun psikologis. Berikut wawancara penulis kepada para narasumber.
Bu Supatmi (Dana Modal Usaha) menceritakan kisah keluarganya selama masa pandemi:
“Saya memiliki usaha berjualan aneka minuman dingin dan panas, serta kripik tempe dan jamur crispy. Kemarin saya menerima bantuan dana modal usaha sebesar 500 ribu. Selama masa pandemi, omzet jualan saya menurun. Walau demikian, keadaan keuangan saya masih tetap stabil. Karena untuk uang makan saya bekerja di pesantren dan menjaga butik milik Kyai Misbah (Ketua BAZNAS Kabupaten Jember) sehingga pengeluaran saya tidak banyak. Saya tinggal dirumah sendiri. Saya jarang sekali beli pakaian. Anak Saya 1, sekarang merantau ke surabaya untuk kerja. Jadi disini saya sendiri, suami sudah lama meninggal. Semasa hidup, beliau merupakan suami yang harmonis. Meskipun jauh dari anak, kami sering melakukan komuikasi via telepon untuk sekedar bertukar kabar sambil saya memberikan nasihat kepadanya. Anak biasanya pulang 1 bulan sekali. Selama masa pandemi, alhamdulillah saya tidak pernah sakit, saya juga telah melakukan vaksin 2x. Saya tidak makan ikan karena saya alergi ikan. Dalam bermasyarakat saya ikut pengajian muslimatan, dengan berkumpul dengan teman inilah yang
92 Undang-Undang 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga.
membuat saya terhindar dari stres, saya juga selalu beryukur didalam hidup. Saya berharap semoga anak saya dapat memiliki usaha sendiri, sehingga bisa menaikkan derajat orang tua.
Perubahan setelah mandapatkan bantuan, saya bisa menambah uang belanja buat kebutuhan usaha saya. Menurut saya kinerja BAZNAS Kabupaten Jember sudah baik, semoga BAZNAS Kabupaten Jember bisa semakin maju”.93
Bu Surya (Dana Modal Usaha) menceritakan kisah keluarganya selama masa pandemi:
“Uang bantuan yang saya peroleh dari BAZNAS Kabupaten Jember sebesar 500 ribu dan saya gunakan untuk membeli kebutuhan warung. Selama masa pandemi ini warung nasi saya mengalami penurunan omzet, biasanya ketika sebelum masa pandemi, saya bisa memperoleh omzet penjualan 500 ribu rupiah dalam sehari, namun semasa pandemi ini saya hanya mendapatkan 100 ribu rupiah.
Pembeli saya kebanyakan anak-anak sekolah, jadi ketika ada pemberlakuan sekolah dari rumah yang beli jadi sedikit. Hal ini yang membuat ekonomi sulit, sehingga saya sering pinjem uang ke shopeepay untuk membeli beras. Kalo untuk membeli pakaian, jarang. Saya tinggal dirumah milik pribadi. Saya dirumah tinggal sama suami yang bekerja disawah, anak-anak ada tiga semuanya sudah pada menikah dan tinggal dirumah masin-masing. Walau tidak serumah, anak-anak sering datang kerumah berkunjung karena jaraknya tidak terlalu jauh. Ketika berkumpul, kami sering bahas masalah ekonomi dan saya tak lupa juga memberi nasihat kepada anak-anak. Alhamdlillah anak semua bisa sekolah sampai SMA dan menikah. Saya berdoa semoga mereka bisa rukun bersama keluarganya. Saya didalam masyarakat bergabung dalam muslimatan dan sering ikut istighosah. Untuk mengatasi masalah yang terjadi, saya sering bercerita kepada orang terdekat dan melakukan ibadah. Kemarin, setelah saya menerima bantuan, saya merasa terbantu karena uang itu dapat menjadi modal buat saya membeli kebutuhan warung. Menurut saya BAZNAS Kabupaten Jember kerjanya bagus, terkadang kami sering menerima bantuan sembako berupa beras, semoga BAZNAS Kabupaten Jember makin sering memberikan bantuan”.94
Pak Ahmad Sudjono (Dana Modal Usaha) menceritakan kisah keluarganya selama masa pandemi:
93 Supatmi, diwawancara oleh Penulis, Jember, 14 Maret 2022.
94 Surya, diwawancara oleh Penulis, Jember, 14 Maret 2022.
“Dana modal usaha yang saya dapatkan sebesar 500 ribu, saya gunakan untuk membeli kebutuhan pertanian saya, seperti bibit dan pupuk, karena saya bekerja di sawah. Istri saya juga bekerja dengan menjaga warung makan. Pemasukan kami menurun selama masa pandemi, oleh karena itu kami menjadi sedikit kesulitan. Saya tinggal dirumah sendiri. Saya sekolah hanya tamatan sd, tapi alhamdulillah sama masyarakat saya diberi julukan kyai, karena ketika ada pengajian saya sering menjadi pemimpin menggantian kyai Misbah yang sering keluar kota. Saya jarang membeli pakaian baru. Malahan sering dikasih sama orang, seperti sarung. Anak Saya 4 sudah pada menikah dan saya telah mempunyai 2 cucu.
Mereka pada merantau ke Bali untuk bekerja. Ketika momen kami berkumpul, saya selalu membahas tentang agama, ekonomi dan juga bercerita tentang berbagai hal. Saya mendidik anak-anak agar memiliki pondasi agama yang kuat dan bisa menjadi orang yang baik dan sukses. Selama masa pandemi, alhamdulillah kami sekeluarga sehat, kami telah vaksin 2 kali. Meskipun saya rutin merokok saya tidak kena virus corona, saya sering minum air kapur untuk mencegahnya berdasarkan kitab ihya ulumuddin juz 3. Saya akan mencari kesenangan ketika saya memiliki masalah dan stress.
Saya merasa terbantu dengan dana yang didapatkan. Menurut saya BAZNAS Kabupaten Jember memiliki kerja yang baik, semoga BAZNAS Kabupaten Jember bisa terus memberikan manfaat yang banyak buat umat”.95
Bu Umiyati (Bedah Rumah) menceritakan kisah keluarganya selama masa pandemi:
“Selama masa pandemi keuangan kami cukup stabil, suami saya bekerja di sawah dan anak-anak sudah pada bekerja juga. Jadi untuk keperluan makan tercukupi, tapi kalo untuk membeli pakaian jarang. Saya tinggal dirumah pribadi. Saya dan suami tamatan sd.
Saya di masyarakat sering ikut pengajian muslimatan. Alhamdulilah dalam beribadah saya lancar. Saya tidak melakukan vaksin kerena takut, tapi anak-anak semua sudah vaksin. Cara saya terhindar dari sakit, saya selalu berusaha tidak stess dan bersikap santai dalam menghadapi masalah, jadi tidak terlalu dipikirkan. Jika keluarga yang memiliki masalah kita akan berdiskusi agar masalah atau hubungan keluarga tetap baik-baik saja. Saya berdoa, semoga anak- anak bisa sehat dan sukses. Dari BAZNAS Kabupaten Jember, saya menenerima bantuan bedah rumah. Awalnya rumah saya dari gedhek, kalo siang sering panas dan kalo malam itu dingin.
Alhamduillah setelah mendapatkan bantuan dari BAZNAS Kabupaten Jember, Saya sekeluarga jadi nyaman dan betah
95 Ahmad Sudjono, diwawancara oleh Penulis, Jember, 14 Maret 2022.
dirumah. Menurut saya BAZNAS Kabupaten Jember kinerjanya bagus sekali, harapannya semoga BAZNAS Kabupaten Jember sukses terus”.96
Bu Salani (Mandi Cuci Kakus / MCK) menceritakan kisah keluarganya selama masa pandemi:
“Keadaan ekonomi kami normal. Saya ibu rumah tangga, kalo suami bekerja sebagai pembuat tali rafia yang hasilnya sering dikirim ke malang. Anak saya satu, berumur empat tahun. Dalam mendidik anak, saya sabar dan sering memberi nasihat. Saya alhamdulillah tinggal dirumah sendiri. Untuk beli pakaian paling beliin untuk anak saja, orang tuannya enggak. Selama pandemi, kondisi keluarga sehat dan tidak pernah terkena virus corona.
Dalam menjaga kesehatan kami makan-makanan yang sehat dan melakukan vaksin serta menjalankan protokol sesuai anjuran pemerintah. Ketika ada masalah keluarga, kami saling pegertian dan mengalah. Kami melakukan ibadah solat di rumah. Saya sering ikut tiba‟an bersama muslimat. Saya memiliki harapan agar anak saya dapat menjadi tahfidz quran, kondisi keuangan tetap tercukupi dan keluarga bisa sehat. Setelah menerima bantuan Mandi Cuci Kakus (MCK) dari BAZNAS Kabupaten Jember, keadaan keluarga saya jauh lebih baik. Saya dan keluarga merasa bersyukur bisa mendapat bantuan. Bagi saya BAZNAS Kabupaten Jember kinerjanya sangat baik dan semoga kedepannya terus semakin baik”.97
Pak Wayardi (Mandi Cuci Kakus / MCK) menceritakan kisah keluarganya selama masa pandemi:
“Selama masa pandemi, alhamdulillah keuangan keluarga saya stabil, sehingga untuk makan cukup. Kelarga juga sehat, tidak pernah ada gejala dan terkena virus corona, paling hanya gejala batuk dan pilek. Saya bekerja serabutan dan istri jaga toko. Saya hanya tamatan SD, tapi saya dan istri memiliki harapan agar anak bisa lanjut sekolah tinggi dan menjadi orang sukses. Saya tinggal dirumah pribadi. Saya jarang beli-beli pakaian. Saya dan istri sering memberi nasihat dan menyuruh anak untuk belajar, setidaknya 1 jam sehari di malam hari. Anak saya 2 yang satu sudah bekerja dan yang satunya masih SMA. Dalam menghibur diri, saya senang nonton tv dan main hp. Dalam beribadah saya selalu solat dan mengikuti pengajian di masyrakat. Guna menjaga
96 Umiyati, diwawancara oleh Penulis, Jember, 14 Maret 2022.
97 Salani, diwawancara oleh Penulis, Jember, 14 Maret 2022.
keharmonisan keluarga, yang saya dan istri lakukan adalah dengan saling pengertian. Alhamdulillah, setelah menerima bantuan MANDI CUCI KAKUS (MCK) dari BAZNAS Kabupaten Jember, kami sekeluarga bisa merasakan mandi dan buang air dengan nyaman. Karena, tak jarang sebelum memiliki kamar mandi, kami mesti pergi ke sungai untuk mandi atau sekedar buang hajat. Bagi saya, BAZNAS Kabupaten Jember kerjanya bagus, karena bisa memberikan bantuanya secara merata kepada masyarakat.
Harapannya, semoga BAZNAS Kabupaten Jember bisa semakin maju”.98
Pak Selamet (Mandi Cuci Kakus / MCK) menceritakan kisah keluarganya selama masa pandemi:
“Penjualan saya mengalami penurunan. Saya bekerja sebagai pedagang ikan keliling, yang ikannya saya ambil dari daerah puger.
Istri saya dirumah tidak bekerja. Saya tinggal dirumah pribadi. Saya jarang beli pakaian, mungkin hanya ketika momen lebaran saja.
Saya sekolah lulusan SD. Anak saya dua, yang pertama kerja dan yang kedua SMP cita-cita pingin jadi dokter. Biasanya saya ikut mendampingi anak belajar setengah jam waktu magrib. Dalam mendidik anak, saya sering memberikan nasihat sekaligus juga memberikan contoh. Kami sering kumpul, biasanya kami bahas masalah ekonomi dan menu masakan besok hari. Selama pandemi, kami tidak pernah kena virus corona, kami sudah melakukan vaksin dan mengikuti protokol kesehatan. Saya tidak penah ikut-ikut organisasi, tapi kalo ada kegiatan dimasyarakat saya ikut bantu.
Saya ibadah dirumah bersama keluarga. Jika ada masalah, saya diam dan mencari solusi. Dalam menjaga hubungan keluarga, kami saling sabar dan sayang walau sedang banyak masalah. Saya berharap agar keluarga bisa sehat serta anak-anak bisa menjadi orang baik dan sukses. Dari BAZNAS Kabupaten Jember saya memperoleh bantuan MANDI CUCI KAKUS (MCK). Saya mengucapkan terimakasih kepada BAZNAS Kabupaten Jember karena sudah memberikan bantuannya. Sehingga keluaga saya bisa punya kamar mandi. BAZNAS Kabupaten Jember kerjanya joss- mantap. Pokoknya dari saya, semoga BAZNAS Kabupaten Jember bisa sukses terus”.99
Bu Sayani (Bedah Rumah) menceritakan kisah keluarganya selama masa pandemi:
98 Wayardi, diwawancara oleh Penulis, Jember, 14 Maret 2022.
99 Selamet, diwawancara oleh Penulis, Jember, 14 Maret 2022.
“Gak ada penghasilan karena gak bekerja. Jadi keuangan minus karena cucu sering minta uang belanja. Dulu bekerja sebagi buruh tani, sekarang hanya dirumah. Saya tinggal dirumah pribadi. Saya enggak sering beli baju. Saya belum menikah dan tidak sekolah.
Saya tinggal bertiga sama dua cucu, namun yang satu sudah merantau untuk bekerja. Saya gak pernah kena virus corona dan belum vaksin. Dalam menjaga kesehatan, saya sering berjemur dan berjalan kaki. Terkadang jika sakit, saya kesusahan karena tidak ada yang merawat, karena cucu masih SD. Saya sering memarahi dan menasihati kalo cucu salah. Kalo beribadah saya dirumah, saya hanya menjalankan ibadah wajibnya saja. Saya jarang ikut pengajian atau perkumpulan karena saya tidak bisa (dibaca: buta huruf). Ketika ada masalah saya menghadinya dengan sabar. Saya memiliki harapan kelak cucu saya bisa jadi orang yang baik dan sukses. Saya sangat bersyukur rumah saya bisa dibedah oleh BAZNAS Kabupaten Jember, sehingga keluarga saya bisa memiliki rumah yang layak. Kerjanya BAZNAS Kabupaten Jember bagus.
Doa saya, semoga pegawai BAZNAS Kabupaten Jember bisa diberikan kesehatan semua dan bisa makin sukses.”.100
Pak Lukman Hakim (Mandi Cuci Kakus / MCK) menceritakan kisah keluarganya selama masa pandemi:
”Pandemi membuat perekonamian kami mengalami penurunan.
Saya dan istri bekerja sebagai buruh tani. Sebelum pandemi, biasanya ketika kami bantu disawah orang, kami bisa bekerja sampai 25 hari, tapi sekarang hanya 15 hari saja. Satu hari kerja, kami dapat upah 75 ribu. Alhamduillah meski begitu, dalam hal makan kami cukup. Kami memiliki tiga orang anak, sekarang mereka masih dibangku kuliah, SMA dan SD. Anak-anak juga kami masukkan ke pendidikan informal, seperti pondok pesantren dan les belajar. Salah satu anak kami ada yang pingin jadi artis. Kami sering memberi arahan kepada anak-anak. Kami tinggal dirumah pribadi, kami jarang beli pakaian, paling jika lebaran atau pakaian sekolah. Kami kalau ibadah dirumah saja dan jarang melakukan ibadah sunah. Kami kalau kumpul sering bahas ekonomi terutama biaya pendidikan anak-anak. Kami sering mengadiri kegiatan pengajian dan hajatan yang diadakan masyarakat. Kami sekeluarga enggak vaksin, kecuali satu anak saya yang SMA, dipondok diwajibkan sama kyai. Alhamduillah meski begitu, kami sehat-sehat semua dan tidak pernah kena virus corona. Jika kami punya masalah, kami mengahadapinya dengan sabar dan tidak saling menyalahkan. Meskipun saya mejadi suami dan kepala rumah tangga, saya tidak bersikap semena-mena. Harapan saya, semoga
100 Sayani, diwawancara oleh Penulis, Jember, 14 Maret 2022.
keluarga kami pada sehat, bisa hidup rukun, serba cukup, anak- anak semua bisa menjadi orang yang baik dan sukses. Saya mendapatkan bantuan MANDI CUCI KAKUS (MCK) dari BAZNAS Kabupaten Jember. Tentu ada perubahan setelah kami menerima bantuan. Kami sekeluarga bisa punya kamar mandi yang layak dan nyaman. Dari saya, BAZNAS Kabupaten Jember punya kerja yang bagus. Semoga untuk kedepannya, kerjanya makin bagus dan sukses”.101
Bu Arlifah (Dana Modal Usaha) menceritakan kisah keluarganya selama masa pandemi:
“Saya mendapat bantuan Dana Modal Usaha dari BAZNAS Kabupaten Jember sebesar 500 ribu. BAZNAS Kabupaten Jember juga pernah memberi bantuan kebutuhan pangan, seperti beras.
Saya bekerja sebagai penjual jajanan tradisional. Ketika terjadi pandemi, penjualan saya mengalami penurun. Sehingga kami kesulitan dan terkadang sampai berhutang guna memenuhi kebutuhan hidup. Suami saya sudah meninggal, sekarang saya tinggal berdua sama anak angkat saya yang perempuan dirumah pribadi. Anak angkat saya yang satunya sudah menikah dan tinggal di kota Jombang ikut istrinya. Kedua anak-anak angkat saya ini tamatan SMA. Dulu ketika kecil sering saya suruh untuk ngaji. Hari ini, saya sudah memiliki dua orang cucu. Saya jarang komunikasi sama anak yang ada di kota Jombang, karena tidak memiliki hp sebagai alat bantu komunikasi. Mereka juga jarang pulang. Saya kalau beribadah sholat selalu berjamaah di masjid, karena dekat.
Selain menjalankan ibadah wajibnya, saya juga melakukan ibadah sunnahnya. Saya rutin ikut pengajian bareng muslimat. Sayang jarang beli pakaian baru. Saya belum vaksin dan tidak pernah kena virus corona. Jika sakit paling hanya sakit panas-dingin biasa.
Untuk menjaga kesehatan saya membiasakan diri untuk tidur siang minimal 1 jam dan berjalan kaki. Ketika menghadapi masalah, saya selalu menerima, sabar, tidak terlalu dipikirkan dan dijalani pelan- pelan. Dulu sama suami, saya bahagia. Karena kalau bertengkar gak pernah lama. Takut sama Gusti Allah. Jadi harus saling sayang, memaafkan dan sabar. Saya berdoa semoga Keluarga diberi selamat dan sehat. Untuk urusan rezeki biar tuhan yang mengatur, yang penting harus selalu sabar dan bersyukur. Di masa pandemi, banyak kan yang mengalami kesulitan. Alhamduillah dengan adanya bantuan dari BAZNAS Kabupaten Jember, saya jadi ada uang tambahan buat modal usaha saya. Harapannya untuk BAZNAS
101 Lukman Hakim, diwawancara oleh Penulis, Jember, 14 Maret 2022.
Kabupaten Jember, semoga bisa selalu memberikan kebaikan dan kebermanfaatan yang banyak bagi orang-orang”.102
Program BAZNAS Kabupaten Jember Dana Modal Usaha bantuannya senilai Rp.500.000 per orang, diberikan kepada seseorang yang telah memiliki usaha kecil seperti warung makan dan toko klontong.
Sementara, untuk bantuan program BAZNAS Kabupaten Jember bedah rumah dan Mandi Cuci Kakus (MCK), BAZNAS Kabupaten Jember mendata seseorang yang berhak menerima bantuan dengan syarat KTP dan KK. Setelah sesuai dengan kriteria, barulah bantuan ini diberikan. Untuk bedah rumah, dana yang disiapan antara 12,5 - 15 juta perumah, serta untuk bantuan Mandi Cuci Kakus (MCK) adalah 3,5 juta. Masyarakat juga ada yang memiliki bahan sendiri, seperti batako, batu-bata, triplek, pasir, kayu dan bahan - bahan bangunan lainnya. Sehingga bahan tambahan ini juga bisa digunakan merenovasi rumah mereka.
Dari uraian data diatas, yang diperoleh dari hasil wawancara secara langsung dilapangan, analisis penulis mengenai dampak adanya Fatwa MUI Nomor 23 Tahun 2020 tentang pemanfaatan harta zakat, infaq dan shadaqoh untuk penanggulangan wabah COVID-19 terhadap ketahanan keluarga yang memperoleh bantuan BAZNAS Kabupaten Jember, adalah: Jika ditinjau dari ketahanan keluarga versi Euis Sunarti yang konsepnya menekankan terhadap ketahanan keluarga yang berdasarkan ketahanan fisik, ketahanan sosial, dan ketahanan psikologis. Selama masa pandemi COVID-19, para keluarga yang memperoleh bantuan dari BAZNAS Kabupaten Jember,
102 Arlifah, diwawancara oleh Penulis, Jember, 14 Maret 2022.
memiliki tingkat ketahanan keluarga yang beragam. Namun, terdapat satu persamaan setelah mereka mendapatkan bantuan dari BAZNAS Kabupaten Jember, yakni para keluarga tersebut merasa terbantu, bahkan terdapat keluaga yang keadaanya mengalami perubahan menjadi lebih baik di tengah kondisi pandemi seperti ini. Seperti para keluarga mereka yang menerima bantuan bedah rumah dan MANDI CUCI KAKUS (MCK).
Adapun kondisi ketahanan keluarga yang memperoleh bantuan dari BAZNAS Kabupaten Jember, sebagai berikut; Adapun kondisi ketahanan keluarga yang memperoleh bantuan dari BAZNAS Kabupaten Jember, sebagai berikut; 1) Ketahanan Fisik, dari segi ini banyak keluarga yang mengaku keuangannya mengalami penurunan, terutama bagi mereka yang berjualan dan menjadi buruh tani. Namun, ada juga yang keuangannya tetap stabil, karena sedikitnya kebutuhan dan tanggungan hidup. Semua narasumber yang penulis wawancarai, memiliki tempat tinggal sendiri.
Untuk pendidikan, rata-rata hanya sampai SD. Meski begitu, mereka tetap mengutamakan pendidikan bagi anak-anaknya. Sehingga rata-rata pendidkan anak mereka tamatan SMA bahkan ada juga yang sedang berkuliah di perguruan tinggi. Dalam hal kebutuhan pangan, masih bisa tercukupi untuk makan sehari-hari. Namun jika untuk membeli keinginan, seperti membeli pakaian baru, semua jarang membeli, mungkin di momen lebaran saja. Kesehatan keluarga selama masa pandemi tetap terjaga. Tidak ada keluarga yang terkena gejala atau virus COVID-19. Banyak keluarga
yang sudah melakukan vaksinisasi, serta mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
2) Ketahanan Sosial, dari segi ini, jika dilihat dalam beragama, keluarga yang penulis wawancarai mengaku untuk ibadah banyak yang sering sholat dirumah, namun ada juga beberapa yang rutin ke masjid untuk berjamaah. Para ibu-ibu sering ikut pengajian muslimatan. Suami-istri saling berbagi peran pekerjaan dalam mencari uang, ada yang salah satunya saja bekerja dan ada juga yang sama-sama bekerja. Dalam hal mendidik anak, mereka melakukannya secara bersama. Keluarga saling mendukung dalam hal positif, terutama tekait pendidikan terhadap anak-anak. Mereka memilki harapan agar anak-anak mereka bisa sekolah terus, sehingga dapat menjadi orang sukses dan mengangkat derajat orang tua. Dalam menyempatkan berkumpul keluarga, keluarga yang tidak merantau, selalu kumpul bersama keluarga. Sedangkan bagi keluarga yang anggotanya merantau, mereka sedikit lama untuk bisa berkumpul. Ketika momen berkumpul keluarga inilah, keluarga melakukan komunikasi bersama dengan membicarakan tentang berbagai hal. Mulai dari keseharian, ekonomi, pekerjaan dan lainnya. Namun ketika sedang berjauhan, mereka menggunakan alat komunikasi hp sebagai media untuk saling berhubungan.
Orang tua melakukan pembinaan sosial kepada anak-anakya melalui nasihat, arahan dan teguran agar keluarga dapat melakukan hal yang baik.
Ketika ada kegiatan yang diadakan oleh masyarakat, keluarga akan hadir, seperti menhadiri acara pengajian, hajatan, atau acara-acara lainnya.
Terdapat persamaan dalam cara melakukan manajemen pemecahan masalah.
Seperti, bersama-sama saling mencari solusi, saling mengalah, serta menghadapi masalahnya dengan sabar dan tenang. 3) Ketahanan psikologis, dari segi ini, guna mengontrol perasaan agar terjaga dengan baik. Keluarga yang penulis wawancarai mengaku mencari kebahagian dengan cara melakukan hal yang disukai, seperti; menonton tv, main hp atau berkumpul bersama teman dan keluarga. Selain itu, mereka juga besikap sabar dalam mengadapi permasalahan, bersyukur dengan kehidupan yang dijalankan, dan melakukan ibadah kepada Tuhan. Agar tercipta sebuah hubungan rumah tangga yang harmonis, pasangan saling memberikan perhatian, saling menyayangi, dan saling mengalah. Mereka memiliki cita-cita agar keluarganya selalu diberikan kesehatan, dilancarkan rezekinya, dan anak- anak mereka bisa menjadi orang yang baik dan sukses.
Berdasarkan survey dilapangan, tingkat kepuasan para keluarga penerima bantuan terhadap kinerja BAZNAS Kabupaten Jember cukup tinggi. Mereka menilai BAZNAS Kabupaten Jember memiliki kinerja ang bagus. Mereka berharap, agar BAZNAS Kabupaten Jember dapat terus sukses, tambah maju, lebih banyak dan sering lagi dalam memberikan bantuan.
Jadi, jika dilihat dari teori ketahanan keluaga versi Euis Sunarti, yang berdasarkan tiga aspek; A. Ketahanan Fisik; 1) Keuangan. 2) Tempat Tinggal. 3) Pendidikan. 4) Makanan. 5) Kesehatan. 6) Pakaian. B) Ketahanan Sosial; 1) Taat Beragama. 2) Saling berbagi peran pekerjaan. 3)