• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Penelantaran Anak Terhadap Perkembangan Sosial

BAB II PAPARAN DAN DATA TEMUAN

M. Deskripsi Hasil Penelitian

2. Dampak Penelantaran Anak Terhadap Perkembangan Sosial

36

kehidupan ekonomi keluarga sehari-hari. Hasil kerja mereka diserahkan kepada orang tua atau orang tua pengganti.

Selain dua faktor diatas, terdapat faktor konflik keluarga yang menyebabkan anak berada di Yayasan Peduli Anak. Apabila orang tua anak sudah mampu mengatasi konflik yang terjadi di lingkungan keluarganya, Yayasan Peduli Anak boleh mengembalikan anak tersebut dengan berbagai syarat, salah satunya adalah pengawasan dari konselor dan berjanji untuk tidak menelantarkannya kembali.

2. Dampak Penelantaran Anak Terhadap Perkembangan Sosial-

37

juga, anak-anak yang ditinggalkan memiliki trauma yang mendalam baik dalam berperilaku maupun perkembangan intelektual yang rendah.

Namun, anak-anak yang berada di Yayasan Peduli Anak tidak mendapatkan dampak yang signifikan terhadap kondisi tersebut. Mereka yang menjadi korban penelantaran memiliki perkembangan sosial- emosional yang normal seperti anak pada umumnya, hanya saja anak-anak tersebut membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang baru.

Dari hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 09 Agustus yang lalu, guru PAUD sekaligus koordinator PAUD Yayasan Peduli Anak menyatakan bahwa anak usia dini yang berada di Yayasan Peduli Anak memiliki perkembangan sosial-emosional yang belum sesuai dengan anak- anak seusianya. Hal tersebut dibuktikan dengan saat jam belajar belangsung beberapa dari anak tersebut terlihat kurang fokus dalam belajar, menyendiri dan berpisah dari kelompok bermain, bahkan 1 dari 7 orang anak yang berada di kelas beberapa kali terlihat mengamuk dan menangis sehingga menggangu jam belajar.

Masing-masing hambatan terhadap perkembangan sosial- emosional anak korban penelantaran di Yayayan peduli anak akan dijabarkan sebagai berikut :

a) Anak kurang fokus dalam kegiatan belajar

Perasaan yang senang dan mood yang baik akan membuat anak bersemangat dalam belajar, hal itu disebabkan oleh perhatian dan kasih

38

sayang yang diterima oleh anak dirasa cukup. Latar belakang yang dimiliki oleh sebagian dari anak-anak yang berada di PAUD Yayasan Peduli Anak yang hampir tidak mendapatkan kasih sayang serta perhatian selayaknya anak pada umumnya membuat mereka sering menyediri yang mengakibatkan kurangnya fokus mereka saat jam belajar dikelas.

b) Anak belum mampu mengekpresikan emosi sesuai keadaan yang ada Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga berurusan dengan banyak emosi, baik itu perasaan bahagia, malu, gugup, marah atau frustrasi. Namun, anak-anak biasanya kesulitan mengidentifikasi bagaimana perasaan mereka dan bagaimana cara mengekspresikan perasaan itu dengan tepat. Akibatnya, anak dapat melampiaskan frustrasi mereka melalui ledakan emosional atau sulit untuk ditenangkan.

Emosi yang meledak-ledak secara tiba-tiba disebabkan oleh rasa penolakan yang mereka terima membuat sebagian anak yang berada di PAUD Yayasan Peduli Anak sering mengamuk dan menangis jika apa yang mereka inginkan tidak dituruti. Hal ini juga belaku di dalam kelas, dalam hasil pengamatan yang peniliti lakukan selama observasi saat jam belajar berlangsung, terdapat 1 anak bernama Abdul mengambil mainan yang berada di lemari, ketika guru menegur dan mengambil mainan tersebut Abdul langsung menangis dan menarik baju gurunya sambil berusaha merebut mainannya kembali. Guru yang

39

melihat abdul mengamuk berusaha menenangkan dan memberikan pengertian bawah saat jam belajar tidak ada yang boleh bermain.

c) Kurangnya rasa percaya diri

Rasa kurang percaya diri berasal dari perasaan cemas dan tidak tenang serta perasaan-perasaan lain yang mengikutinya seperti malas, kurang sabar, sulit, susah atau rendah diri. Pentingnya memiliki kepercayaan diri pada anak adalah anak dapat mengaktualisasikan diri.

Aktualisasi diri adalah kemampuan seseorang untuk menemukan dan mengembangkan potensi yang orang miliki.

Sebagian anak yang berada di PAUD Yayaysan Peduli Anak masih kesulitan berkomunikasi dengan orang baru. Bahkan dengan teman sebayanya mereka masih belum bisa bergaul satu sama lain dan memilih untuk menyendiri. Anak yang ragu terhadap kemampuan diri sendiri atau tidak percaya diri biasanya kurang leluasa dalam berinteraksi dengan orang sekitaranya dan juga akan kesulitan dalam menyampaikan pesan kepada orang lain. Dengan begitu akan terjadi proses perubahan dalam diri anak bukan hanya pada hasil belajar. akan tetapi juga pada perilaku dan sikap anak, yaitu keberanian, keaktifan, dan aktualisasi diri anak saat proses belajar mengajar sehingga anak memutuskan untuk tidak bergabung dengan teman-temannya yang lain.

40

Berdasarkan hasil evalusi dan observasi diatas ditemukan tanda- tanda terhambatannya perkembangan sosial dan emosional pada anak-anak yang berusia 4-6 tahun yang berada di PAUD Yayasan Peduli Anak.35

Berikut adalah tabel hasil observasi pada perkembangan sosial- emosional anak usia 4-6 tahun di PAUD Yayasan Peduli Anak :

Tabel 2.2

Hasil Observasi Perkembangan Sosial-Emosional Anak Usia 4-6 Tahun.

No. Nama Jenis Kelamin Usia Kompentensi

K1 K2 K3

1. Zidan Laki-laki 4 Tahun BM CM BM

2. Abdul Hayat Febri Nanda

Laki-laki 6 Tahun CM BM BM 3. Muhammad Fatan Al

Fatih

Laki-laki 6 Tahun BM CM BM 4. Ahmad Rohya Nisyah Laki-laki 6 Tahun CM BM BM

Ket*:

Kompetensi 1 (K1) : Anak mampu berkomunikasi baik dengan teman sebaya atau orang dewasa.

Kompetensi 2 (K2) : Mengekspresikan emosi sesuai kondisi yang ada (senang, sedih, marah, kecewa).

Kompetensi 3 (K3) : Anak mampu bekerja sama dalam kegiatan berkelompok.

35Observasi, Langko, 17 Agustus 2022

41 Skor*:

Belum Menguasi (BM) Cukup menguasai (CM) Sudah Menguasai (SM)

Beradaptasi dengan lingkungan yang baru seringkali tidak mudah, orang dewasa pun seringkali merasa tidak nyaman ketika berada di lingkungan yang baru, hal ini tidak luput dari anak usia dini. Tidak jarang anak-anak ketika berada di lingkungan baru akan sering menangis dan tidak suka didekati.36

Begitu Pula dengan anak-anak korban penelantaran di Yayasan Peduli Anak. Berdasarkan rangkuman hasil wawancara, didapati bahwa anak-anak yang baru ditempatkan di Yayasan Peduli Anak seringkali menangis, memukul, dan tidak mampu bersosialisasi dengan teman-teman lainnya untuk pertemuan awal tetapi untuk seterusnya anak-anak sudah bisa bergaul dan bermain seperti biasanya.37

Di usia yang muda, anak-anak terlantar memiliki kebiasaan untuk meminta-minta, tidur di jalan yang dingin dan tanpa alas, serta tidak mampu mengenyam bangku sekolah. Guna menghindari anak-anak terlantar mengalami kejadian tersebut, maka Yayasan Peduli Anak memberikan perlindungan berupa fasilitas-fasilitas yang layak untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.38

36Observasi, Langko 13 Agustus 2022

37Ibid, 13 Agustus 2022

38Obsevasi, Langko, 09 Agustus 2022

42

Perkembangan anak juga dipengaruhi oleh stimulasi dan psikologis.

Keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain akan mempengaruhi anak dalam mencapai perkembangan yang optimal. Seorang anak yang keberadaannya tidak dikehendaki oleh orang tua atau yang selalu merasa tertekan akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangan. Padahal, anak-anak berhak untuk memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Salah satu bentuk penelantaran anak ada dengan membiarkan anak memiliki tumbuh kembang yang tidak ideal.

Guna menghindari anak-anak terlantar memiliki perkembangan yang terhambat, Yayasan Peduli Anak memberikan bantuan, seperti:

1) Pemberian pendidikan yang berjenjang bagi setiap anak

Setiap anak di Yayasan Peduli Anak diperbolehkan menempuh jenjang pendidikan setinggi-tingginya. Biaya pendidikan akan diberikan kepada anak-anak tersebut oleh Yayasan Peduli Anak. Ela selaku staf administrasi di Yayasan Peduli Anak mengatakan;

Disini sekolahnya gratis, dari PAUD sampai SMP...kalau SMAnya kita arahkan ke SMK biar habis lulus bisa langsung cari kerja atau kalau mereka mau kuliah pun boleh.”39

2) Pemberian kasih sayang oleh Ibu Asuh

Perlindungan anak adalah segala hal yang menjamin hak-hak anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Orang tua hendaknya memberikan kasih sayang dan bertanggung jawab kepada anak sejak dalam kandungan hingga anak dewasa. Tetapi, tidak

39Ela, Wawancara, Langko, 17 Agustus 2022.

43

dengan anak-anak yang berada di Yayasan Peduli Anak, mereka adalah korban dari penelantaran yang dilakukan oleh orang tua kandungnya.

Dari hasil wawancara yang sudah peneliti lakukan, didapati bahwa mayoritas anak-anak di Yayasan Peduli Anak merupakan anak yang terlantar dan tidak dapat menikmati kasih sayang dari kedua orang tuanya. Oleh karena itu, Yayasan Peduli Anak memberikan seorang Ibu Asuh atau foster mother yang memiliki keahlian dalam mengurus anak-anak tersebut setiap harinya. Yayasan Peduli Anak beranggapan bahwa ibu memiliki peran yang sangat besar bagi tumbuh kembang anak.

3) Pemberian penanganan oleh psikolog

Layanan bimbingan dan konseling pada anak usia dini dilakukanun tuk membantu anak agar lebih mengenal dirinya, kemampuannya, sifatnya, kebiasaannya dan kesenangannya. Mengembangkan potensi yang dimiliki anak serta mengatasi kesulitan-kesulitan yang di hadapi juga menjadi tanggung jawab yayasan untuk membantu perkembangan anak-anak tersebut menjadi lebih baik.

Tidak hanya anak yang bermasalah, anak-anak yang memiliki potensi dalam mengembangkan kreativitiasnya juga diberika dorongan dan motivasi agar lebih efektif.

Dari hasil wawancara dengan staf administrasi dan obeservasi yang peniliti lakukan didapati bahwa anak-anak yang berada di Yayasan

44

Peduli Anak diberikan bimbingan berupa penangan oleh psikolog yang untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang menghambat perkembangan anak dari berbagai aspek.

45 BAB III

Dokumen terkait