• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data Hasil Tindakan Siklus I Peningkatan Kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi Hasil Penelitian

2. Data Hasil Tindakan Siklus I Peningkatan Kemampuan

menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan yaitu metode bermain Kegiatan bermain ular tangga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak di kelompok B TK Dharma Wanita Jalanru.

2. Data Hasil Tindakan Siklus I Peningkatan Kemampuan Mengenal

46

4.1.Media gambar ular tangga 4. Mempersiapkan Instrument

Peneliti ini menggunakan lembar observasi berbentuk ceklist. Lembar observasi digunakan untuk mengukur Peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan anak pada proses pembelajaran.

b. Tahap Tindakan

Proses tindakan siklus I terdiri dari pertemuan 1, pertemuan 2, dan pertemuan 3 yang terdiri dari kegiatan awal, inti dan ahkir. Siklus satu menggunakan tema binatang. Deskripsi tiap pertemuan sebagai berikut :

1). Siklus I pertemuan 1

Pelaksanaan tindakan dilakasankan pada hari selasa,22 Oktober 2019 dengan menggunakan tema binatang, sub tema binatang darat, dan sub-sub tema ayam

a) Kegitan Awal

Langkah pertama anak-anak berbaris didepan kelas setelah bel berbunyi, dilanjutkan dengan kegiatan motorik dengan jalan ditempat serta bernyanyi (lagu Lonceng berbunyi dan Bom-Bom) setelah itu guru memeriksa kuku anak.anak- anak masuk satu persatu dikelas. Pada tahap awal pelaksanaan kegiatan

pembelajaran didahului dengan mengucapkan salam terlebih dahulu dan berdoa bersama (doa sebelum belajar) kemudian guru mengajak peserta didik membaca surah-surah pendek (surah Al-Ikhlas,Al-Falaq,dan An-Naas), selanjutnya guru mengajak peserta didik untuk bernyanyi (lagu bangun tidur, nama-nama hari, panca indra dan satu-satu aku sayang ibu). Sebelum melakukan kegiatan proses belajar mengajar guru memberikan gambaran terlebih dulu dengan bercakap- cakap dan tanya jawab tentang tema binatang ayam.

b) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti guru sudah memberikan waktu kepada peneliti untuk melakukan kegiatan proses belajar mengajar dengan media ular tangga. Dalam permainan ular tangga terdapat beberapa gambar binatang dan tanaman. Langkah yang dilakukan guru dan peneliti dalam kegiatan mengenal konsep bilangan anak yaitu:

a) Guru menyiapkan bahan utnuk mengenal konsep bilangan anak yaitu media ular tangga dan dadu yang sudah disediakan oleh peneliti

b) Peneliti menjelaskan aturan permainan dan mengenalkan beberapa binatang pada anak, Peneliti membagi beberapa kelompok yang setiap kelompok 1 terdiri dari 2- 4 orang anak.

c) Peneliti dan guru mempraktekkan terlebih dahulu cara melaksanakan permainan ular tangga selanjutnya anak diminta mempraktekkan cara melaksanakan kegiatan menyebutkan,menggurutkan ,menunjukkan lambang bilangan angka 1-20 melalui permainan ular tangga dan membilang titik yang ada pada dadu serta menghitung langkah poin sesuai jumlah titik yang terdapat

48

pada dadu. Setiap anak mendapatkan giliran untuk melempar dadu dan setiap kelompok melakukan permainan sampai pada kotak terakhir/finish. Dimana pada saat menjalankan permainan ular tangga ada beberapa anak sibuk ngobrol dengan teman kelompoknya sehingga tidak menjalankan orang (bidak), Evan, Nabil, Shaleh selalu ingin bermain sendiri sehingga pada saat kegiatan berlangsung guru harus memberikan pengertian dan arahan tentang tidak boleh egois dan harus saling berbagi sesama teman.

d) Selain itu peneliti dan guru membimbing setiap kelompok mengalami kesulitan. Setelah peserta didik melaksanakan pekerjaannya dan membereskan peralatan belajarnya. Peserta didik mencuci tangan sebelum makan,berdoa sebelum makan(doa sebelum makan) ,dan makan bersama.

c) Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir dilakukan setelah proses belajar dimana anak diajak duduk melingkar untuk membaca doa sesudah makan. Kemudian dilanjutkan dengan guru bertanya pada anak, perasaan ketika melakukan kegiatan, serta menanyakan gambar apa saja yang terdapat pada gambar ular tangga, membaca doa harian ( doa keselamatan dunia ahkirat, doa kedua orang tua,doa keluar rumah) dan pesan- pesan untuk anak dan Selanjutnya guru mengajak anak bernyanyi (lagu gelang sipaku gelang) membaca doa sebelum pulang (surah Al-Asr), salam dan pulang.

2). Siklus I Pertemuan Ke 2

Pelaksanaan tindakan dilakasankan pada hari rabu,23 Oktober 2019 dengan menggunakan tema binatang, sub tema binatang darat, dan sub-sub tema kucing

a) Kegitan Awal

Langkah pertama anak-anak berbaris didepan kelas setelah bel berbunyi, dilanjutkan dengan kegiatan motorik dengan jalan ditempat serta bernyanyi (lagu Lonceng berbunyi dan Bom-Bom) setelah itu guru memeriksa kuku anak.anak- anak masuk satu persatu dikelas. Pada tahap awal pelaksanaan kegiatan pembelajaran didahului dengan mengucapkan salam terlebih dahulu dan berdoa bersama (doa sebelum belajar) kemudian guru mengajak peserta didik membaca surah-surah pendek (surah Al-Ikhlas,Al-Falaq,dan An-Naas), selanjutnya guru mengajak peserta didik untuk bernyanyi (lagu bangun tidur, nama-nama hari, panca indra dan satu-satu aku sayang ibu). Sebelum melakukan kegiatan proses belajar mengajar guru memberikan gambaran terlebih dulu dengan bercakap- cakap dan tanya jawab tentang tema binatang kucing.

b). Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti guru sudah memberikan waktu kepada peneliti untuk melakukan kegiatan proses belajar mengajar dengan media ular tangga. Langkah yang dilakukan guru dan peneliti dalam kegiatan mengenal konsep bilangan anak yaitu:

a) Guru menyiapkan bahan utnuk mengenal konsep bilangan anak yaitu media ular tangga dan dadu yang sudah disediakan oleh peneliti

b) Peneliti menjelaskan aturan permainan dan mengenalkan beberapa binatang pada anak, Peneliti membagi beberapa kelompok yang setiap kelompok 1 terdiri dari 2- 4 orang anak.

50

c) Peneliti dan guru mempraktekkan terlebih dahulu cara melaksanakan permainan ular tangga selanjutnya anak diminta mempraktekkan cara melaksanakan kegiatan menyebutkan,menggurutkan ,menunjukkan lambang bilangan angka 1-20 melalui permainan ular tangga dan membilang titik yang ada pada dadu serta menghitung langkah poin sesuai jumlah titik yang terdapat pada dadu. Setiap anak mendapatkan giliran untuk melempar dadu dan setiap kelompok melakukan permainan sampai pada kotak terakhir/finish. Dimana pada saat menjalankan permainan ular tangga ada beberapa anak sibuk ngobrol dengan teman kelompoknya sehingga tidak menjalankan orang (bidak), Evan, Nabil, Shaleh selalu ingin bermain sendiri sehingga pada saat kegiatan berlangsung guru harus memberikan pengertian dan arahan tentang tidak boleh egois dan harus saling berbagi sesama teman.

d) Selain itu peneliti dan guru membimbing setiap kelompok mengalami kesulitan. Setelah peserta didik melaksanakan pekerjaannya dan membereskan peralatan belajarnya. Peserta didik mencuci tangan sebelum makan,berdoa sebelum makan(doa sebelum makan) ,dan makan bersama c). Kegiatan Akhir

Kegiatan ahkir dilakukan setelah proses belajar dimana anak diajak duduk melingkar untuk membaca doa sesudah makan. Kemudian dilanjutkan dengan guru bertanya pada anak, perasaan ketika melakukan kegiatan, serta menanyakan gambar apa saja yang terdapat pada gambar ular tangga, membaca doa harian ( doa keselamatan dunia ahkirat, doa kedua orang tua,doa keluar rumah) dan pesan-

pesan untuk anak dan Selanjutnya guru mengajak anak bernyanyi (lagu gelang sipaku gelang) membaca doa sebelum pulang (surah Al-Asr), salam dan pulang.

3). Siklus I Pertemuan Ke 3

Pelaksanaan tindakan dilakasankan pada hari kamis,24 Oktober 2019 dengan menggunakan tema binatang, sub tema binatang darat, dan sub-sub tema kambing

a). Kegitan Awal

Langkah pertama anak-anak berbaris didepan kelas setelah bel berbunyi, dilanjutkan dengan kegiatan motorik dengan jalan ditempat serta bernyanyi (lagu Lonceng berbunyi dan Bom-Bom) setelah itu guru memeriksa kuku anak.anak- anak masuk satu persatu dikelas. Pada tahap awal pelaksanaan kegiatan pembelajaran didahului dengan mengucapkan salam terlebih dahulu dan berdoa bersama (doa sebelum belajar) kemudian guru mengajak peserta didik membaca surah-surah pendek (surah Al-Ikhlas,Al-Falaq,dan An-Naas), selanjutnya guru mengajak peserta didik untuk bernyanyi (lagu bangun tidur, nama-nama hari, panca indra dan satu-satu aku sayang ibu). Sebelum melakukan kegiatan proses belajar mengajar guru memberikan gambaran terlebih dulu dengan bercakap- cakap dan tanya jawab tentang tema binatang kucing.

b). Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti guru sudah memberikan waktu kepada peneliti untuk melakukan kegiatan proses belajar mengajar dengan media ular tangga. Langkah yang dilakukan guru dan peneliti dalam kegiatan mengenal konsep bilangan anak yaitu:

52

a) Guru menyiapkan bahan utnuk mengenal konsep bilangan anak yaitu media ular tangga dan dadu yang sudah disediakan oleh peneliti

b) Peneliti menjelaskan aturan permainan dan mengenalkan beberapa binatang pada anak, Peneliti membagi beberapa kelompok yang setiap kelompok 1 terdiri dari 2- 4 orang anak.

c) Peneliti dan guru mempraktekkan terlebih dahulu cara melaksanakan permainan ular tangga selanjutnya anak diminta mempraktekkan cara melaksanakan kegiatan menyebutkan,menggurutkan ,menunjukkan lambang bilangan angka 1-20 melalui permainan ular tangga dan membilang titik yang ada pada dadu serta menghitung langkah poin sesuai jumlah titik yang terdapat pada dadu. Setiap anak mendapatkan giliran untuk melempar dadu dan setiap kelompok melakukan permainan sampai pada kotak terakhir/finish. Dimana pada saat menjalankan permainan ular tangga ada beberapa anak sibuk ngobrol dengan teman kelompoknya sehingga tidak menjalankan orang (bidak) dan tidak sabar menunggu giliran, Evan, Nabil, Shaleh mulai bergabung bermain bersama dengan temannya yang lain. Dan ada beberapa anak sudah bisa mematuhi aturan yang telah dijelaskan pendidik.

d) Selain itu peneliti dan guru membimbing setiap kelompok mengalami kesulitan. Setelah peserta didik melaksanakan pekerjaannya dan membereskan peralatan belajarnya. Peserta didik mencuci tangan sebelum makan,berdoa sebelum makan(doa sebelum makan) ,dan makan bersama

c). Kegiatan Akhir

dilakukan setelah proses belajar dimana anak diajak duduk melingkar untuk membaca doa sesudah makan. Kemudian dilanjutkan dengan guru bertanya pada anak, perasaan ketika melakukan kegiatan, serta menanyakan gambar apa saja yang terdapat pada gambar ular tangga, membaca doa harian ( doa keselamatan dunia ahkirat, doa kedua orang tua,doa keluar rumah) dan pesan- pesan untuk anak dan Selanjutnya guru mengajak anak bernyanyi (lagu gelang sipaku gelang) membaca doa sebelum pulang (surah Al-Asr), salam dan pulang.

c. Tahap Pengamatan (observasi)

Pada saat guru menjelaskan beberapa anak berusaha memahami yang di sampaikan oleh pendidik dan terdapat anak tidak fokus hal ini terbukti ada beberapa anak sibuk ngobrol dengan teman kelompoknya, terdapat beberapa anak yang tidak sabar menunggu giliran oleh karena itu ada 7 anak belum berkembang, 5 anak mulai berkembang, 2 berkembang sesuia harapan oleh karena itu pendidik lebih menekankan untuk memberikan pengarahan tentang peraturan dalam melaksanakan pembelajaran kemampuan mengenal konsep bilangan anak melalui media ular tangga anak mulai paham dalam setiap aturan pelaksanaa kegiatan pembelajaran meskipun belum seluruhnya optimal.

Adapun hasil observasi aktivitas anak didik Peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan pada pertemuan kesatu, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga pada Siklus I yang disajikan dalam Tabeldi bawah ini :

54

Tabel 4.6. Hasil Observasi dan Evaluasi Aktivitas Anak Didik Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Anak Pada Pertemuan 1,2, dan 3 Pada Siklus I

No

Nama Anak Didik

Skor

P. 1 Presentase Skor

P.2 Presentase Skor

P.3 Presentase Kriteria 1 Aditia

7 35% 7 35% 10 50% Kurang/ Mulai

Berkembang(MB) 2 Fiqri

6 30% 6 30% 9 45% Kurang/ Mulai

Berkembang(MB) 3 Aziza

5 25% 5 25% 8 40% Tidak Baik/Belum

Berkembang (BB) 4 Dilla

5 25% 5 25% 8 40% Tidak Baik/Belum

Berkembang (BB) 5 Nabil

6 30% 7 35% 10 50% Kurang/ Mulai

Berkembang(MB) 6 Evan

5 25% 5 25% 7 35% Tidak Baik/Belum

Berkembang (BB) 7 Amelia

5 25% 5 25% 7 35% Tidak Baik/Belum

Berkembang (BB) 8 Putra

5 25% 5 25% 7 35% Tidak Baik/Belum

Berkembang (BB) 9 Rahmat

5 25% 5 25% 8 40% Tidak Baik/Belum

Berkembang (BB) 10 Shaleh

6 30% 6 30% 11 55% Kurang/ Mulai

Berkembang(MB) 11 Dzaki

9 45% 9 45% 12 60% Cukup /Berkembang

sesuai harapan(BSH) 12 Haikal

5 25% 5 25% 8 40% Tidak Baik/Belum

Berkembang (BB) 13 Adelia

9 45% 9 45% 12 60% Cukup /Berkembang

sesuai harapan(BSH) 14 Nur.aziz

ah 6 30% 6 30% 10 50% Kurang/ Mulai

Berkembang(MB) Rata –Rata Presentase Aktivitas Anak Didik Peningkatan

Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Pada Siklus I 45,35% Kurang/ Mulai Berkembang(MB) Ket :Skor Pertemuan 1(Skor.P.1)

Skor Pertemuan 2(Skor.P.2) Skor Pertemuan 3(Skor.P.3)

dapat diketahui pencapaian peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan anak dikelompok b pada siklus I menggambarkan bahwa dari 14 anak ada 7 anak yang memiliki kriteria belum berkembang karena pada saat menjalankan permainan ular tangga sibuk cerita dengan temannya, tidak mengikuti peraturan yang sudah dijelaskan oleh karena dimana pada saat menjalankan orang ( bidak) tidak sesuai dengan jumlah point yang di dapat.5 anak memiliki kriteria mulai berkembang karena dimana pada saat menjalankan orang(

bidak) mengurutkan angka yang didapat pada saat melempar dadu dari awal star menuju angka selanjutnya ke arah kanan dan jika mendapatkan tangga maka anak tersebut naik ke angka selanjutnya tetapi mendapatkan ular maka anak tersebut turun ke angka yang lebih rendah. Sudah mulai mematuhi aturan yang telah dijelaskan oleh pendidik.

2 anak yaitu Dzaki dan Adelia memiliki kriteria berkembang sesuai harapan karena dimana sudah bisa menyebutkan, menggurutkan, menunjukkan lambang bilangan tanpa harus di ingatkan dan di bimbing oleh peneliti serta sudah dapat membantu temannya. Pada saat melempar dadu Dzaki dan Adelia sangat bersemangat dan menjalankan orang (bidak) sesuai jumlah titik yang didapat pada dadu. Mematuhi aturan karena pada saat mendapatkan ular di nomor 10 Dzaki langsung menurunkan orang (bidak) nya di bawah ke nomor 3. Adelia pada saat mendapatkan anak tangga di nomor 7 langsung naik ke nomor 13 tanpa harus ditanya.

Dari Tabel hasil observasi dan evaluasi aktivitas anak didik peningkatan Kemampuan mengenal konsep bilangan pada pertemuan kesatu, pertemuan kedua,

56

dan pertemuan ketiga pada siklus I di atas dapat disajikan melalui Tabel dibawah ini:

Tabel4.7. Rekapitulasi Hasil Observasi dan Evaluasi Aktivitas Anak Didik Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Pada Pertemuan Kesatu, Pertemuan Kedua,Dan Pertemuan Ketiga Pada Siklus I

No Kriteria

Jumlah Anak Didik

Presentase Skor

1 Tidak Baik/ Belum Berkembang (BB) 7 18,92% 265

2 Kurang /Mulai Berkembang (MB) 5 17,85% 250

3 Cukup /Berkembang Sesuai Harapan(BSH) 2 8,58% 120 4 Baik /Berkembang Sangat Baik (BSB)

Rata –rata presentase aktivitas anak didik

peningkatankemampuan mengenal konsep bilangan pada siklus I 45.35%

Berdasarkan Tabel rekapitulasi data hasil aktivitas dan evaluasi anak didik utnuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak pada pertemuan kesatu, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga pada siklus I mengalami sedikit peningkatan. Dari 14 anak ada 7 anak memiliki kriteria belum berkembang yaitu karena Aziza memperoleh jumlah skor 8 pada pertemuan ketiga siklus I karena pada saat kegiatan menyebutkan angka 1-20 melalui permainan ular tangga, menggurutkan lambang bilangan 1-20 melalui permainan ular tangga, menunjukkan lambang bilangan melalui permainan ular tangga, membilang titik yang ada pada dadu, dan menghitung langkah point sesuai jumlah titik yang terdapat pada dadu. Aziza hanya menyebutkan dan menunjukkan 1-10 saja dan masih harus di ingatkan dan dibantu oleh peneliti sedangkan Aziza hanya dapat mengurutkan lambang bilangan 1 terus melangkah naik ke atas tanpa mengikuti

aturan yang telah ditetapkan dan di contohkan oleh peneliti. Membilang titik yang ada pada dadu dan menghitung langkah point Aziza sudah mampu meskipun masih harus di ingatkan dan di bantu oleh guru.

Dilla memperoleh jumlah skor 8 pada pertemuan ketiga siklus I karena pada saat kegitan menyebutkan angka 1-20 melalui permainan ular tangga, menggurutkan lambang bilangan 1-20 melalui permainan ular tangga, menunjukkan lambang bilangan melalui permainan ular tangga, membilang titik yang ada pada dadu, dan menghitung langkah point sesuai jumlah titik yang terdapat pada dadu. Dilla hanya menyebutkan dan menunjukkan angka 1-10 dan itu pun masih harus di ingatkan di bantu oleh peneliti dan aziza pun juga termasuk anak pendiam di kelas. Mengurutkan lambang bilangan aziza belum bisa dan sering meninggalkan pekerjaannya. Akan tetapi dalam membilang titik dan menghitung langkah poin yang ada pada dadu lumayan bisa meskipun harus dituntun dan dibantu oleh peneliti.

Evan memperoleh jumlah skor 7 pada pertemuan ketiga siklus I karena pada saat kegitan menyebutkan angka 1-20 melalui permainan ular tangga, menggurutkan lambang bilangan 1-20 melalui permainan ular tangga, menunjukkan lambang bilangan melalui permainan ular tangga, membilang titik yang ada pada dadu, dan menghitung langkah point sesuai jumlah titik yang terdapat pada dadu. Evan hanya menyebutkan angka 1-10 dan sudah mampu membilang titik yang ada pada dadu tersebut meskipun harus dengan bimbingan oleh peneliti. Mengurutkan, menunjukkan lambang bilangan dan menghitung langkah point sesuai jumlah titik yang terdapat pada dadu belum bisa karena pada

58

saat mengurutkan eval selalu ingin melangkah keatas tanpa mengikuti urutan kekanan. Amel dan Putra memperoleh jumlah skor 7 pada pertemuan ketiga siklus I karena pada saat kegitan menyebutkan angka 1-20 melalui permainan ular tangga, menggurutkan lambang bilangan 1-20 melalui permainan ular tangga, menunjukkan lambang bilangan melalui permainan ular tangga, membilang titik yang ada pada dadu, dan menghitung langkah point sesuai jumlah titik yang terdapat pada dadu.Amel dan Putra menyebutkan angka 1-10 dan membilang titik yang ada pada dadu lumayan bisa meskipun harus di bimbing sedangkan menunjukkan, mengurutkan dan menghitungkan langkah point sesuai lambang kar bilangan belum bisa karena pada saat pembelajaran Amel dan Putra sibuk mengganggu teman dan tidak menyelesaikan pekerjaannya dan kadang tidak sesuai dengan jumlah titik yang didapat.

Rahmat memperoleh jumlah skor 8 pada pertemuan ketiga siklus I karena pada saat kegiatan menyebutkan angka 1-20 melalui permainan ular tangga, menggurutkan lambang bilangan 1-20 melalui permainan ular tangga, menunjukkan lambang bilangan melalui permainan ular tangga, membilang titik yang ada pada dadu, dan menghitung langkah point sesuai jumlah titik yang terdapat pada dadu. Rahmat lumayan bisa menyebutkan dan menunjukkan lambang bilangan 1-10 meskipun masih harus di ingatkan oleh peneliti dan pada saat mengurutkan lambang bilangan Rahmat mengurutkan dari kiri bukan dari kanak. Haikal memperoleh jumlah skor 8 pada siklus I karena pada saat kegiatan menyebutkan angka 1-20 melalui permainan ular tangga, menggurutkan lambang bilangan 1-20 melalui permainan ular tangga, menunjukkan lambang bilangan

melalui permainan ular tangga, membilang titik yang ada pada dadu, dan menghitung langkah point sesuai jumlah titik yang terdapat pada dadu. Haikal lumayan bisa menyebutkan, menunjukkan 1- 10 masih tidak berurutan dalam menyebutkan angkanya dan membilang titik yang ada pada dadu meskipun harus di ingatkan dan contohkan oleh peneliti Haikal belum bisa mengurutkan lambang bilangan dan menghitung langkah point sesuai jumlah titik yang terdapat pada dadu.

Bahwa anak yang memiliki kriteria kurang/mulai berkembang (MB) ada 5 anak karena Aditia memperoleh jumlah skor 10 pada pertemuan ketiga siklus I karena pada saat kegiatan menyebutkan angka 1-20 melalui permainan ular tangga, menggurutkan lambang bilangan 1-20 melalui permainan ular tangga, menunjukkan lambang bilangan melalui permainan ular tangga, membilang titik yang ada pada dadu, dan menghitung langkah point sesuai jumlah titik yang terdapat pada dadu. Aditia hanya menyebutkan, menggurutkan, menunjukkan angka 1 sampai 10 saja dan itu pun masih di ingatkan dan di bantu oleh penelitimembilang dan menghitung langka point lumayan bisa meskipun harus dibantu oleh peneliti dan selalu ingin main sendiri. Fiqri memperoleh jumlah skor 9 pada pertemuan ketiga siklus I karena pada saat kegiatan menyebutkan angka 1- 20 melalui permainan ular tangga, menggurutkan lambang bilangan 1-20 melalui permainan ular tangga, menunjukkan lambang bilangan melalui permainan ular tangga, membilang titik yang ada pada dadu, dan menghitung langkah point sesuai jumlah titik yang terdapat pada dadu.

60

Fiqri hanya menyebutkan,menunjukkan,membilang titik yang ada pada dadu dan menghitung langkah poin sesuai jumlah yang terdapat pada dadu 1 sampai 10 dan itu pun masih di ingatkan dan di bantu oleh peneliti karena pada saat kegiatan berlangsung Fiqri selalu meninggalkan perkerjaannya tersebut. Nabil memperoleh jumlah skor 10 pada pertemuan ketiga siklus I karena pada saat kegiatan menyebutkan angka 1-20 melalui permainan ular tangga, menggurutkan lambang bilangan 1-20 melalui permainan ular tangga, menunjukkan lambang bilangan melalui permainan ular tangga, membilang titik yang ada pada dadu, dan menghitung langkah point sesuai jumlah titik yang terdapat pada dadu. Nabil lumayan bisa menyebutkan angka 1-10 dan membilang titik yang ada pada dadu meskipun tidak menyelesaikan pekerjaan dan pada saat ahkir pembelajaran Nabil baru ingin mau melanjutkan pekerjaan setelah dibujuk oleh peneliti.

Shaleh memperoleh jumlah skor 11 pada pertemuan ketiga siklus I karena pada saat kegiatan menyebutkan angka 1-20 melalui permainan ular tangga, menggurutkan lambang bilangan 1-20 melalui permainan ular tangga, menunjukkan lambang bilangan melalui permainan ular tangga, membilang titik yang ada pada dadu, dan menghitung langkah point sesuai jumlah titik yang terdapat pada dadu. Shaleh lumayan bisa dalam menyebutkan angka 1-20 secara mandiri tanpa harus di ingatkan oleh peneliti. Mengurutkan, menunjukkan, membilang titik dan menghitung langkah poin lumayan bisa karena pada saat peneliti mencontohkan cara bermain ular tangga Shaleh menyimak dengan baik dan dapat menyelesaikan tugasnya.

Bahwa anak yang memiliki kriteria cukup/berkembang sesuai harapan (BSH) ada 2anak karena Dzaki dan Adel memperoleh jumlah skor 12 pada pertemuan ketiga siklus I karena pada saat kegiatan menyebutkan angka 1-20 melalui permainan ular tangga, menggurutkan lambang bilangan 1-20 melalui permainan ular tangga, menunjukkan lambang bilangan melalui permainan ular tangga, membilang titik yang ada pada dadu, dan menghitung langkah point sesuai jumlah titik yang terdapat pada dadu. Dzaki dan Adel cukup bisa dalam menyebutkan dan menunjukkan angka 1-20 secara mandiri tanpa bantuan oleh peneliti dan mengurutkan, membilang titik dan menghitung langkah point lumayan bisa karena dapat mengurutkan angka 1-10 dari awal star menuju angka selanjutnya ke arah kanan dan dapat menyelesaikan tugas dari awal pembelajaran sampai ahkir pembelajaran.

Berdasarkan pelaksanaan sebelum tindakan menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan belum seluruhnya optimal karena masih terdapat anak yang memiliki kriteria tidak baik/belum berkembang(BB) Sebelum tindakan memperoleh rata-rata presentase 29,64%

yang diperoleh dari keseluruhan rata-rata yang dimiliki oleh anak. sedangkan pada siklus I memiliki kriteria kurang/ mulai berkembang dengan memperoleh hasil rata-rata presentase 45,35% yang diperoleh dari pertemuan terahkir yaitu pertemuan ketiga karena pertemuan ketiga memperoleh hasil rata-rata presentase tertinggi dari pertemuan I dan pertemuan II. Namun hal ini belum mencapai kriteria yang diharapkan kriteria yaitu kriteria baik/ berkembang sangat baik

Dokumen terkait