BAB V: PENUTUP
B. Data Khusus Gotong Royong Dan Pembangunan Di Desa Nongkodono
56
B. Data Khusus Gotong Royong Dan Pembangunan Di Desa
57
Dengan mengisi pada kegiatan kemasyarakatan, beliau menyampikan kebiajakan untuk bergotong royong dengan mendapatkan pendekatan masyarakat, dalam artian beliau melihat titik kenyamanan kata agar apa yang diucapkan mampu diterima dengan baik oleh masyarakat.
Sebab komunikasi yang baik akan menghasilkan hasil yang baik pula, begitu istilah yang mungkin menjadi ciri komunikasi lisan yang selama ini disampaikan oleh Bapak Kepala Desa Nongkodono.49
Ajakan untuk pembangunan bukan hanya menggunakan komunikasi lisan saja, namun juga menggunakan sikap dan tindakan oleh seorang pemimpin dalam menjalani rutinitas sehari-hari. Adapun tindakan yang merupakan ajakan dan contoh tauladan yang baik dari beliau Kepala Desa Nongkodono ialah beliau sangat berantusias sekali dalam menghadiri acara-acara dalam masyarakat. Dengan demikian, sosok Kepala Desa Nongkodono Bapak Jemadi terkesan bukan hanya sekedar seorang kepala desa yang hanya gemar mengurus dan memajukan desa dalam bentuk pembangunan fisik, tetapi beliau juga membangun karakter untuk menjadikan Desa Nongkodono lebih maju. 50
Dan Pembangunan di Desa Nongkodono pada zaman dahulu mengandalkan pembangunan yang bersumber dari partisipasi masyarakat (Gotong Royong) yang berupa tenaga dan kebutuhan-kebutuhan yang lain.
Pembangunan dilakukan dengan gotong royong, semua pekerjaan di pikul secara bersama-sama seluruh masyarakat Desa Nongkodono. Salah satu
49 Hasil Transkip Wawancara, Nomer 01/W/06-3/2023.
50 Ibid.
58
partisipasi masyarakat adalah pembangunan Balai Desa Nongkodono.
Contoh lainya adalah, pembangunan masjid, perbaikan selokan, pembangunan jalan serta pembangunan ruko-ruko di pasar condong, semua mengadalkan gotong royong.51
Sampai saat ini pembangunan di Desa Nongkodono masih mengandalkan gotong royong walaupun sebenarnya sudah mulai terkikis oleh perkembangan zaman. Hal ini dilakukan karena Alokasi Dana Desa (ADD) dari tahun ketahun semakin meningkat namun belum mampu memenuhi harapan dan kebutuhan pembangunan di Desa Nongkodono.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya pembangunan yang sudah dilaksanakan dengan harapan masyarakat 5 tahun kedepan, yang cukup banyak sekali harapan-harapan dari aspirasi masyarakat Nongkodono.
Dalam kegiatan gotong royong ini Kepala Desa menyampikan kebijakannya dalam bentuk komunikasi yang menggunakan tulisan ataupun lisan. Seperti yang disampikan beliau dalam wawancara bahwasanya
“kegiatan ini kan berkaitan dengan masyarakat jadi kalau berhubungan dengan masyarakat langsung terus urusannya itu pekerjaan atau kegiatan gotong royong, jadikan kita selaku aparatur pemerintahan desa atau kepala desa itu kan punya tangan kanan yaitu kamituwo dan perangkat desa yang lain. Jadi apabila ada kegiatan gotong royong, contoh yang sifatnya itu desa kerja bakti bersih-bersih lingkungan dsb. Jadi dalam menyampikan kebijakan itu biasnya saya memakai surat dan juga terkadang mengerakkan masyarakat melalu tangan kanan saya atau perangkat desa seperti kamituwo tadi. Tetapi jika kalau yang sifatnya itu individu, itukan secara langsung walaupun tidak ada
51 Hasil Transkip Wawancara, Nomer 02/W/03-3/2023.
59
perintahkan otomatis sudah bertindak dengan sendirinya contoh apabila ada kematian”. 52
Jadi dalam menyampikan kebijakan itu beliau menggunakan surat atau bisa dengan menyuruh aparatur perangkat desa untuk menggerakkan masyarakat bergotong royong. Bentuk komunikasi ini membuthkan alat berupa bahasa yang outputnya berupa ucapan atau tulisan kata-kata.
Komunikasi ini akan efektif selama orang yang berinteraksi mengerti bahasa yang digunakan. Dalam komunikasi ini komunikator menggunakan perangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas. Dalam menyampikan kebijakan komunikator juga menggunakan komunikasi yang tidak menggunakan bahasa secara langsung. Hal seperti lambain tangan untuk menyatakan ajakan adalah contoh yang sederhana.
Komunikasi ini tidak memiliki struktur yang standar seperti bahasa, tapi dengan interpretasi dan logika, orang dapat mengerti maksud orang lain.
Komunikasi ini biasanya menjadi penguat dalam komunikasi yang disampikan mengunakan kata-kata atau lisan. Dalam komunikasi ini biasanya berguna untuk memperjelas apa yang tadinya disampikan dengan menggunakan kata-kata atau lisan.
2. Strategi Komunikasi Kepala Desa Dalam Menggerakkan Gotong Royong Masyarakat
Dalam mengkomunikasikan kegiatan gotong royong ini kepala desa juga menggunakan beberapa startegi dalam menyampikan
52 Hasil Transkip Wawancara, Nomer 01/W/06-3/2023.
60
kebijakannya. Yang mana kepala desa berkomunikasi dengan masyarakat itu dengan cara mengulang-ulang pesan kepada masyarakat. Seperti yang disampikan beliau yakni
“ itu kan kegiatan rutinitas sebenarnya jadi kegiatan kerja bakti atau gotong royong itu termasuk kegiatan rutinitas masyarakat di Nongkodono ini, cuman terkadang saya hanya sebatas meninggtkan saja mengenai pentingnya kegiatan gotong royong tersebut”.53
Jadi, dengan teknik ini, Kepala Desa akan lebih mudah untuk menyampikan kebijakan karena masyarakat akan lebih memperhatikan pesan ini, karena justru berkontras dengan pesan yang tidak diulang- ulang, sehingga ia lebih banyak memikat perhatian. Dan dalam teknik ini juga dapat menambah kedekatan antara komunikan dan komunikator jadi dapat lebih mudah pesan itu tersampikan.
Selain menyampikan kebijakan dengan berulang-ulang Kepala Desa juga memberikan edukasi yang mana beliau menyampikan beberapa fakta-fakta dan pendapat. Seperti yang beliau sampaikan dalam wawancara,
“ saya menyampikan kebijakan atau ajakan gotong royong biasanya saat menghadiri acara masyarakat, seperti yasinan, tahlilan dsb”.
Jadi beliau itu dalam menyampikan kebijakan bisanya ketika ada kegiatan kemasyarakatan seperti yang disampikan beliau, jadi beliau memanfaatkan kesempatan yang ada tersebut untuk sedikit menyampikan
53Hasil Transkip Wawancara, Nomer 01/W/06-3/2023.
61
fakta-fakta atas suatu hal yang berkaitan dengan masyarakat. Yang mana dalam beliau menyampikan fakta-fakta tersebut harapanya supaya komunikasi-komunikasi yang disampikan beliau itu bisa meraih kemanfaatan secara individual dan sosial dengan tetap memperhatiakan asas kepantasan dan ketepatan. Dalam menyampikan fakta-fakta tersebut Bapak Kepala Desa juga memeberikan pengertian atau memberikan penerangan. Penerangan di sini berarti menyampikan sesuatu apa adanya, apa sesungguhnya, di atas fakta-fakta dan data-data yang benar serta pendapat-pendapat yang benar pula. Dan dalam teknik ini sebenarnya lebih ditujukan pada penggunaan akal pikiran masyarakat.
Dan dalam hal ini kepala desa juga menyampikan kebijakan mengenai kegiatan gotong royong juga dengan cara membujuk. Dalam hal ini masyarakat digugah baik pikirannya maupun perasaanya. Jadi dalam komunikasi ini kepala desa mengunakan kecepatan dalam menyampikan kebijakan agar pesannya masuk tepat sesuai keinginan atau tepat sesuai sasaran.
3. Hasil Komunikasi Kepala Desa Dalam Menggerakkan Gotong Royong Masyarakat
Dari semua strategi dan teknik yang Bapak Kepala Desa terapkan tentunya membuahkan hasil, Yang mana teknik-teknik yang sudah diterapkan tadi guna untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan suatu pekerjaan atau tindakan. Jadi disini dapat dipahami bahwa keberhasilan
62
komunikasi terletak pada tercapainya tujuan yang diinginkan melalui aktivitas komunikasi tersebut. Artinya, bisa dikatakan komunikasi yang efektif yaitu apabila komunikasi berhasil mencapai tujuan yang diinginkan oleh komunikan. Keberhasilan komunikasi diindikasikan dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan dan menimbulkan suatu tindakan yang baik.
Dalam wawancara kemarin Kepala Desa menyampikan bahwasanya,
“Hasilnya kenyamanan kita dalam pekerjaan, atusias warga masyarakat yaitu memberi suport kepada pemerintah desa yaitu tentang keberhasilan pembangunan, baik pembangunan sumber daya manusia dan pembangunan infrasruktur. Jadi kan untuk pembangunan itu juga tidak cuma membangun infrastrukturnyakan tetapi juga SDMnya juga. Pembanguna SDM itu seperti latian- latian yang mana bertujuan supaya masyarakatnya bersinergi bukan fisiknya saja yang dibangun tapi kan akhlaknya juga dibangun dan keterampilannya juga dibangun. Terus untuk kegiatan pemberdayaan sumber daya manusia contohnya ada pelatiahan jahit, bordir, sablon, bengkel, pelatihan ternak kambing”. 54
Jadi dalam efektifitas komunikasi yang di sampikan Kepala Desa Nongkodono yakni dapat membuat masyarakatnya menjadi lebih berantusias atas semua kegiatan kemasyarakatan khususnya dalam kegaiatan gotong royong baik pembangunan sumber daya manusia atau pun pembangunan infrastruktur. Dengan adanya gotong royong dalam pembangunan SDM dapat meningkatkan kualitas masyarakan Desa Nongkodono karena dengan kegiatan tersebut dapat menambah kretifitas masyarakat dalam bidang apapun yang di kembangkan disit. Dan selain
54 Hasil Transkip Wawancara, Nomer 01/W/06-3/2023.
63
fisiknya yang dibangun di Desa Nongkodono masyaraktnya juga dibangun akhlaknya yang mana setiap harinya pastinya kita melaksanakan ibadah masing-masing dan setiap minggunya juga ada kegiatan rutinan seperti yasinan, jadi kegiatan seperti itu akan meningkatkan keimanan dan ketaatan masyarakat Desa Nongkodono. Keberhasilan Desa Nongkodono dalam memenangkan beberapa perlombaan desa, dan juga atusias masyarakat dalam bergotong royong tinggi, merupakan sebuah bukti keberhasilan seorang pemimpin desa dalam memberdayakan potensi- potensi sumber daya yang ada di Desa Nongkodono.
Adapun masyarakat juga menyampikan bahwasanya,
“ Bapak Jemadi selalu ikut serta dalam semua kegiatan gotong royong, entah hanya memantau atau ikut serta turun lapangan.
Dalam periode pemerintahannya sangat banyak sekali perubahan- perubahan yakni seperti pembangunan balai desa, pembangunan jalan, pembangunan lapangan, pembangunan bumdes dan taman kanak-kanak. Jadi dalam pemerintahanya beliau juga selalu mengkuti kegiatan kemasyarakatan seperti tahlilan dan yasinan.
Dan tak lupa beliau juga selelu menyampikan kebijakan dan merangkul masyarakat untu terus rukun dan salaing tolong menolong (Gotong Royong) yang mana guna untuk kepentingan dan kenyamanan bersama”55
Dalam kegiatan gotong royong di Desa Nongkodono Kepala Desa tidak hanya sekedar memerintah tetapi beliau juga sering kali ikut terjun ke lapangan untuk ikut serta dalam kegiatan gotong royong tersebut. Jadi bapak jemadi disini tidak hanya menyuruh tapi ikut bekerja, sehingga apa yang di harapkan dari pembangunan desa memperoleh hasil yang maksimal dengan anggaran dana yang cukup tidak berlebihan.
55 Hasil Transkip Wawancara, Nomer 01/W/06-3/2023.
64
Jadi untuk keberhasilan komunikasi yang diterapkan Kepala Desa dapat dilihat bahwasanya membuat keyamanan untuk semua masyarakat dengan adanya perubahan-perubahan yang sudah dirasakan hasilnya. Jadi apa yang diterapkan Kepala Desa itu mencapai target yang diinginkan, yang mana mengingkan masyarakat kompak, melakukan tindakan yang baik, mampu bersosial dengan baik, dan menjadikan desa nongkodono nyaman dan pembangunan-pembangunan di Desa Nongkodono berjalan dengan baik.
65 BAB IV
ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI KEPALA DESA DALAM MENGGERAKKAN GOTONG ROYONG MASYARAKAT DESA
NONGKODONO A. Pola Komunikasi Kepala Desa Nongkodono
Pola komunikasi ada dua yaitu pola komunikasi pesan verbal dan pesan nonverbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tulisan atau bentuk komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik dalam bentuk percakapan maupun tulisan (speak language). Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan atar manusia. Melalui kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka, menyampikan fakta, data dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar. Dalam komunikasi verbal itu bahasa memegang peran penting. Komunikasi verbal mengandung makna denotativ. Media yang sering dipakai yaitu bahasa. Karena, bahasa mampu menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain. 56
Sedangkan komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan pesan-pesan nonverbal. Istilah nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis. Contoh komunikasi nonverbal menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah, menggunakan benda-benda seperti
56 Hasil Transkip Wawancara, Nomer 01/W/06-3/2023.
66
palu, gergaji, pensil dan lain sebaginya. Begitu juga suara orang memberikan isyarat sesuatu dengan batuk-batuk, gerak mulut ketika tidak menyukai sesuatu dan lain sebaginya merupakan komunikasi nonverbal.
Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh lebih banyak dipakai dari pada komunikasi verbal. Dalam komunikasi hampir secara otomatis komunikasi nonverbal ikut terpakai. Karena itu, komunikasi nonverbal bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih bersifat jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena sepontan. Nonverbal juga bisa diartikan sebagai tindakan-tindakan manusia yang secara sengaja dikirimkan dan diiterpretasikan seperti tujuannya dan memiliki potensi akan adanya umpan balik dari penerimanya. Dalam arti lain, seperti bentuk komunikasi tanpa menggunakan lambang-lambang verbal seperti kata- kata, baik dalam bentuk percakapan maupun tulisan. Komunikasi nonverbal dapat berupa lambang-lambang seperti gesture, warna, mimik, wajah.
Dalam penerapanya di Desa Nongkodono Kepala Desa seringkali menggunakan pola komunikasi pesan verbal dan nonverbal tersebut.
Kepala Desa Nongkodono Bapak Jemadi S.Sos, beliau selalu aktif dalam menyampikan gagasan serta ide-ide agar masyarakat Desa Nongkodono gemar tolong menolong, bergotong royong, saling membantu jika ada salah satu warga yang terkena musibah. Dengan mengisi pada kegiatan kemasyarakatan, beliau menyampikan kebiajakan untuk bergotong royong dengan mendapatkan pendekatan masyarakat, dalam artian
67
beliau melihat titik kenyamanan kata agar apa yang diucapkan mampu diterima dengan baik oleh masyarakat. Sebab komunikasi yang baik akan menghasilkan hasil yang baik pula, begitu istilah yang mungkin menjadi ciri komunikasi lisan yang selama ini disampaikan oleh Bapak Kepala Desa Nongkodono.
Ajakan untuk pembangunan bukan hanya menggunakan komunikasi lisan saja, namun juga menggunakan sikap dan tindakan oleh seorang pemimpin dalam menjalani rutinitas sehari-hari. Adapun tindakan yang merupakan ajakan dan contoh tauladan yang baik dari beliau Kepala Desa Nongkodono ialah beliau sangat berantusias sekali dalam menghadiri acara-acara dalam masyarakat. Dengan demikian, sosok Kepala Desa Nongkodono Bapak Jemadi terkesan bukan hanya sekedar seorang kepala desa yang hanya gemar mengurus dan memajukan desa dalam bentuk pembangunan fisik, tetapi beliau juga membangun karakter untuk menjadikan Desa Nongkodono lebih maju.57
Dalam kegiatan gotong royong ini Kepala Desa menyampikan kebijakannya dalam bentuk komunikasi yang menggunakan tulisan ataupun lisan. Jadi dalam menyampikan kebijakan itu beliau menggunakan surat atau bisa dengan menyuruh aparatur perangkat desa untuk menggerakkan masyarakat bergotong royong. Bentuk komunikasi ini membuthkan alat berupa bahasa yang outputnya berupa ucapan atau tulisan kata-kata. Komunikasi ini akan efektif selama orang yang
57 Hasil Transkip Wawancara, Nomer 01/W/06-3/2023.
68
berinteraksi mengerti bahasa yang digunakan. Dalam komunikasi ini komunikator menggunakan perangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas. Dalam menyampikan kebijakan komunikator juga menggunakan komunikasi yang tidak menggunakan bahasa secara langsung. Hal seperti lambain tangan untuk menyatakan ajakan adalah contoh yang sederhana. Komunikasi ini tidak memiliki struktur yang standar seperti bahasa, tapi dengan interpretasi dan logika, orang dapat mengerti maksud orang lain. Komunikasi ini biasanya menjadi penguat dalam komunikasi yang disampikan mengunakan kata-kata atau lisan.
Dalam komunikasi ini biasanya berguna untuk memperjelas apa yang tadinya disampikan dengan menggunakan kata-kata atau lisan.