• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

BAB III METODE PENELITIAN

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

Sugiyono (2017:39) menjelaskan variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, Kemudian ditarik kesimpulannya. Di dalam penelitian ini dipergunakan 2 jenis variabel yaitu:

1. Variabel independen (bebas)

Menurut sugiyono (2017:39) mendefinisikan variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel bebas (X) dilihat dari human capital dengan lima indikator yaitu:

1) Tingkat pendidikan formal (X1)

Pada perbankan terdiri dari auditor dengan berbagai jenis tingkat pendidikan. Pembentukan human capital yang baik juga dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan. Pendidikan juga merupakan modal dalam menunjang kompetensi seseorang.

Dengan demikian pendidikan formal baik, meningkatkan human capital dan akan berpengaruh pada hasil audit. Pendidikan terdiri dari pendidikan formal dan informal. Pendidikan formal biasanya memiliki jenjang tertentu dan terdapat bukti berupa ijazah.

Sedangkan pendidikan informal bersifat jangka penddek dan khusus.

Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat pendidikan formal adalah lama pendidikan yang telah ditempuh. Indikator

tingkat pendidikan menurut lestari dalam Kevin Djordian (2021:12), yaitu:

a. Pendidikan formal

Indikatornya berupa pendidikan terakhir yang ditamatkan oleh setiap pekerja yang meliputi Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi

b. Pendidikan informal

Indikatornya berupa sikap dan kepribadian yang dibentuk dari keluarga dan lingkungan

Menurut UU SIDIKNAS No. 20 (2003), indikator tingkat pendidikan terdiri dari jenjang pendidikan dan kesesuaian jurusan. Terdiri dari:

b. Jenjang pendidikan

1) Pendidikan dasar: Jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

2) Pendidikan menengah: Jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar.

3) Pendidikan tinggi: Jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

c. Kesesuaian jurusan adalah sebelum karyawan direkrut terlebih dahulu perusahaan menganalisis tingkat pendidikan dan kesesuaian jurusan pendidikan karyawan tersebut agar

nantinya dapat ditempatkan pada posisi jabatan yang sesuai dengan kualifikasi pendidikannya tersebut. Dengan demikian karyawan dapat memberikan kinerja yang baik bagi perusahaan.

2) Pengalaman Kerja (X2)

Pengalaman Kerja adalah Pengetahuan atau keterampilan yang telah diketahui dan dikuasai seseorang akibat dari perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan selama beberapa waktu tertentu dan dinilai latar belakang pribadi, bakat, dan minat sikap dan kebutuhan, serta keterampilan dan kemampuan teknik.

Menurut Renica Anggraeny S. (2012) indikator yang diukur dalam variabel pengalaman adalah lama auditor bekerja pada bidang audit. Pengalaman diukur dari dari tahun sejak auditor bekerja di bidang audit menjadi auditor.

Menurut Foster dalam kevin Djordian (2021:15) menyatakan bahwa dimensi pengalaman kerja dapat dilihat dari lama waktu atau masa kerja, tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimilik,serta jenis pekerjaan:

(1) Lama waktu atau masa kerja

Ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh seseorang dapat memahami tugas-tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik.

(2) Tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki Pengetahuan merujuk pada konsep, prinsip, prosedur, kebijakan atau informasi lain yang dibutuhkan oleh karyawan.

Pengetahuan juga mencakup kemampuan untuk memahami dan menerapkan informasi pada tanggung jawab pekerjaan.

Sedangkan keterampilan merujuk pada kemampuan fisik yang dibutuhkan untuk mencapai atau menjalankan suatu tugas atau pekerjaan

(3) Penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatan

Tingkat penguasaan seseorang dalam pelaksanaan aspek- aspek teknik peralatan dan teknik pekerjaan.

3) Tingkat Kualifikasi Profesi

Kualifikasi Profesi adalah pendidikan khusus untuk memperoleh suatu keahlian yang diperlukan untuk memperoleh sesuatu.

Menurut Renica Anggraeni S. (2012) menyatakan bahwa indikator untuk mengukur kualifikasi profesi auditor adalah dengan pendidikan profesi yang telah ditempuh sehingga resmi menjadi akuntan. Untuk perhitungan variabel ini menggunakan variabel dummy.

Menurut Haryomo Dwi P. (2019) menyimpulkan bahwa indikator kualifikasi profesi di ukur dari data/riwayat tingkat atau jenjang pendidikan formal terakhir yang di capai oleh PNS, yaitu:

1. Jenjang Doktor atau Strata 3 (S3)

2. Jenjang Master/Megister atau Strata 2 (S2) 3. Jenjang Sarjana (S1)/Diploma 4 (D4) 4. Jenjang Diploma 3 (D3)

5. Jenjang Diploma 1 (D1)/Diploma (D2)/Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)/sederajat

6. Dibawah SLTA 2. Variabel dependen (terikat)

Menurut (2017:39) variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kualitas Auditor (Y).

1 Kualitas Auditor (Y)

Kualitas auditor adalah Kadar baik buruknya auditor dalam melaksanakan kegiatan audit. Pada penelitian ini kualitas auditor diukur melalui proksi ukuran KAP. Semakin besar ukuran KAP maka kualitas audit yang dihasilkan semakin tinggi. Untuk mengukur kualitas auditor, peneliti menggunakan variabel dummy.

Variabel dummy dalam penelitian untuk menentukan kualitas auditor ini adalah KAP Big Four dan non Big Four, auditor yang termasuk dalam KAP Big Fourdan rekan diberi lambang 1 dan yang non Big Four diberi lambang 0. KAP Big 4ini yaitu KAP Price Waterhouse Coopersyang bekerjasama dengan KAP Haryanto Sahari dan rekan, KAP KPMG (Klynveld Peat Marwick Goerdeler), yang bekerjasama dengan KAP Siddharta dan Widjaja dan rekan, KAP Ernst and Young, yang bekerjasama dengan KAP Purwantono, Sarwoko dan Sandjaj, dan rekan, dan KAP Deloitte Touche Thomatsu, yang bekerjasama dengan KAP Osman Bing Satrio dan rekan.

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

Nama variabel Definisi Operasional pengukuran Skala Kualitas

Auditor (Y)

Jika perusahaan diaudit oleh KAP Big 4 = 1, dan jika diaudit oleh KAK non Big 4 = 0

Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP)

Nominal

Tingkat Pendidikan Formal (X1)

Pendidikan yang ditempuh oleh auditor hingga ke perguruan tinggi maka nilai

=1, jika tidak = 0

Lamanya

pendidikan yang ditempuh oleh auditor

Nominal

Pengalaman Kerja (X2)

Jumlah tahun auditor melakukan perikatan dengan perusahaan yang sama, tahun perikatanperiode pertama dimulai dengan angka 1 dan ditambah dengan angka 1 untuk tahun berikutnya.

Lamanya hubungan perusahaan kerja sama antara auditor dan perusahaan

Interval

Tingkat Kualifikasi Profesi

Pengukuran akan

menggunakan variabel dummy dilihat jika auditor memiliki data/riwayat jenjang pendidikan profesi maka nilai

= 1, jika tidak = 0

Auditor yang memiliki jenjang pendidikan profesi

Nominal

D. Populasi dan Sampel

Dokumen terkait