• Tidak ada hasil yang ditemukan

15.2.1.1 Beban desain untuk kolom berspasi harus merupakan jumlah beban desain dari masing-masing komponen struktur individual.

15.2.1.2 Peningkatan kapasitas beban kolom berspasi karena ujung-jepit yang dikembangkan oleh konektor cincin belah atau pelat geser dan blok ujung, hanya efektif dalam arah tegak lurus muka lebar dari kolom (arah sejajar dengan dimensi d1, pada Gambar 15A). Kapasitas kolom berspasi dalam arah sejajar dengan muka lebar dari kolom (arah sejajar dengan dimensi d2 dalam Gambar 15A) harus mengikuti ketentuan untuk kolom solid sederhana, sebagaimana diatur dalam 15.2.3.

Gambar 15A - Kolom berspasi tergabung dengan konektor cincin belah atau pelat geser

Beban pada pusat bentang Beban pada ¼ bentang Pusat Balok Distribusi ke balok

samping

Tengah bentang Distribusi ke balok samping

1,00 0,00 1,00 0,00 0,90 0,10 0,94 0,06 0,80 0,20 0,87 0,13 0,70 0,30 0,79 0,21 0,60 0,40 0,69 0,31 0,50 0,50 0,58 0,42 0,40 0,60 0,44 0,56 0,33 0,67 0,33 0,67

Pelat geser sambungan pada kelos akhir

Kolom berspasi

Kelos Ujung

Kelos antara

Kelos Ujung Kondisi “a”

Kondisi “b”

“Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”

SNI 7973:2013

© BSN 2013 131 dari 318 

Kondisi "a": jarak ujung < ℓ1/20

1 dan ℓ2 = jarak antara titik tumpuan lateral pada bidang 1 dan 2,diukur dari jarak pusat titik tumpuan lateral untuk kolom berspasi menerus, dan diukur dari ujung ke ujung untuk kolom berspasi sederhana, mm.

3 = Jarak dari pusat kelos ke pusat berat konektor cincin belah atau pelat geser di kelos ujung, mm.

d1 dan d2, = dimensi melintang komponen struktur tekan persegi panjang individual di bidang tumpuan lateral, mm.

Kondisi "b": ℓ1/20 < jarak ujung < ℓ1 / 10

15.2.2 Ketentuan kelos dan kelos ujung

15. 2.2.1 Kolom berspasi harus diklasifikasikan sebagai kondisi "a" atau kondisi "b" (lihat Gambar 15A) untuk kondisi jepit ujung, sebagai berikut:

(a) Untuk kondisi "a", pusat berat dari konektor cincin belah atau pelat geser, atau kelompok konektor, di kelos akhir harus berada di dalam ℓ1/20 dari ujung kolom.

(b) Untuk kondisi "b", pusat berat dari konektor cincin belah atau pelat geser, atau kelompok konektor, di kelos akhir harus berada di antara ℓ1/20 dan ℓ1/10 dari ujung kolom.

15.2.2.2 Apabila sebuah kelos tunggal terletak di dalam 1/10 tengah panjang kolom, ℓ1, maka konektor pelat geser atau cincin belah tidak diperlukan untuk kelos ini. Jika ada dua atau lebih kelos, maka konektor cincin belah atau pelat geser harus ada dan jarak antara dua kelos yang berdekatan tidak boleh melebihi 1/2 jarak antara pusat konektor cincin belah atau pelat geser dalam kelos akhir.

15.2.2.3 Untuk kolom berspasi yang digunakan sebagai batang tekan pada rangka batang, titik panel yang berada pada arah lateral harus dianggap sebagai akhir dari kolom berspasi, dan bagian dari batang vertikal dan diagonal, antara batang-batang individual yang membentuk kolom berspasi, dapat dianggap sebagai kelos akhir.

15.2.2.4 Tebal kelos dan kelos ujung tidak boleh kurang dari komponen individual kolom berspasi dan juga tebal, lebar, dan panjang kelos dan kelos ujung tidak boleh kurang dari persyaratan untuk konektor cincin belah atau plat geser yang ukuran dan banyaknya mampu memikul beban yang dihitung dengan 15.2.2.5.

15.2.2.5 Untuk mendapatkan aksi kolom berspasi, konektor cincin belah atau pelat geser di masing-masing permukaan yang terhubung pada kelos ujung dan komponen individual pada setiap akhir kolom berspasi harus mempunyai ukuran dan jumlah yang mencukupi kapasitas beban dalam N sama dengan luas potongan yang disyaratkan dalam satuan mm2 dari salah satu batang individu dikali dengan konstanta kelos akhir yang sesuai, Ks, yang ditentukan dari persamaan berikut:

Jika kolom berspasi adalah bagian dari sistem rangka batang atau rangka serupa lainnya, Kelompok

Spesies

Konstanta kelos ujung Ks

A Ks= 0,066 (ℓ1/d1 - 11)< 2 082 B Ks= 0,056 ( ℓ1/d1 - 11)< 1 775 C Ks= 0,046 ( ℓ1/d1 - 11)< 1 468 D Ks= 0,037 ( ℓ1/d1 - 11)< 1 161

ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”

 

maka konektor cincin belah atau pelat geser yang disyaratkan oleh ketentuan sambungan dalam Pasal 12 dari Spesifikasi ini harus diperiksa terhadap konstanta kelos akhir, Ks, yang ditentukan di atas.

15.2.3 Faktor Stabilitas Kolom, Cp

15.2.3.1 Panjang kolom efektif, ℓc, untuk kolom berspasi harus ditentukan sesuai dengan mengacu pada prinsip-prinsip mekanika teknik. Salah satu metode untuk menentukan panjang efektif kolom, apabila kondisi perletakan ujung diketahui, maka panjang kolom yang sebenarnya dikalikan dengan faktor panjang efektif yang ditentukan dalam Lampiran G, ℓc = (Ke) (ℓ), kecuali bahwa panjang efektif kolom, ℓc, tidak kurang dari panjang kolom yang sebenarnya, ℓ.

15.2.3.2 Untuk batang individual dari kolom berspasi (lihat Gambar 15A):

(a) ℓ1 / d1 tidak boleh lebih dari 80, dengan ℓ1 adalah jarak antara tumpuan lateral yang menahan dalam arah tegak lurus terhadap muka lebar dari batang individual.

(b) ℓ2 / d2 tidak boleh lebih dari 50, dengan ℓ2 adalah jarak antara perletakan lateral yang menahan dalam arah sejajar dengan muka lebar dari batang individual.

(c) ℓ3 / d3 tidak boleh lebih dari 40, dengan ℓ3 adalah jarak antara pusat kelos dan pusat berat dari kelompok konektor cincin belah atau pelat geser dalam kelos ujung.

15.2.3.3 Faktor stabilitas kolom harus dihitung sebagai berikut:

cE c*

 

cE c*

2 cE c*

p

1 F / F 1 F / F F / F

C 2c 2c c

 

 

 

  

 

 

(15.2-1)

Keterangan:

Fc' = nilai desain acuan tekan sejajar serat dikalikan dengan semua faktor koreksi yang berlaku kecuali Cp (lihat 2.3)

x min cE

e

0,822K E

F / d

(15.2-2)

Kx = 2,5 untuk kondisi penjepitan "a"

= 3,0 untuk kondisi penjepitan "b"

c = 0,8 untuk kayu gergajian

= 0,9 untuk glulam struktural atau kayu komposit struktural

15.2.3.4 Apabila batang individual dari kolom berspasi terdiri dari spesies, mutu, atau ketebalan yang berbeda, maka nilai desain tekan sejajar serat terkoreksi, Fc’, untuk batang yang lebih lemah berlaku untuk semua batang.

15.2.3.5 Nilai desain tekan sejajar serat terkoreksi dengan desain, Fc’, untuk kolom berspasi tidak boleh melebihi nilai desain tekan sejajar serat terkoreksi, Fc’, bagi batang individual yang dihitung sebagai kolom solid tanpa memperhatikan tingkat penjepitan sesuai dengan 3.7, dengan menggunakan rasio kelangsingan kolom ℓ2/d2 (lihat Gambar 15A).

15.2.3.6 Untuk kondisi layanan yang buruk dan/atau bahaya luar biasa, penggunaan nilai desain terkoreksi yang lebih rendah, mungkin diperlukan. Lihat Lampiran H untuk informasi

“Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”

SNI 7973:2013

© BSN 2013 133 dari 318 

mengenai perhitungan stabilitas kolom dan Lampiran F untuk informasi mengenai koefisien variasi modulus elastisitas (COVE).

15.2.3.7 Persamaan dalam 3.9 untuk kombinasi lentur dan pembebanan aksial yang dipikul kolom berspasi hanya untuk lentur uniaksial pada arah sejajar dengan muka terlebar batang individual (dimensi d2 dalam Gambar 15A).

15.3 Kolom Tersusun

Dokumen terkait