BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN
B. Desain Pembelajaran Dengan Metode Hypnoteaching
h. Selalu mendahulukan kepentingan orang laun diatas kepentingan pribadi serta ikhlas.
i. Berpakain rapi serta sopan dalam ucapan dan perbuatan.
j. Mengembangkan husnudzan dan menjauhi suudzan.
11. Profil lulusan MAN 1 Mataram
Cerminan perilaku yang harus dimiliki oleh lulusan MAN 1 Mataram adalah sebagai berikut:
a. Beriman dan bertaqwa kepada Allah b. Kemantapan Aqidah
c. Keagungan akhlak atau moral d. Keluasan ilmu pengetahuan
e. Sikap berkopetensi dengan lulusan sekolah (SMA) lain.
f. Mampu menjunjung tinggi nama baik almamater.
Desain pembelajaran yang disusun dalam bentuk RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) digunakan sebagai bahan acuan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran didalam kelas. Namun, pada kenyataannya tidak semua metode pembelajaran dapat dituangkan dalam bentuk RPP. Hal ini sejalan dengan pernyataan pak Sigit Teguh Prasetyanto selaku guru Ekonomi di MAN 1 Mataram.
“mengenai desain pembelajaran dengan metode hypnotecing ini, kita tidak cantumkan secara nyata dalam perangkat pembelajaran.
Karena dalam pelaksanaannya hypnoteaching ini membutuhkan waktu yang lama jadi interval waktu yang dibutuhkan lebih lama.
Karena disana ada 4 komponen yang harus ada yaitu freetalk, proses induksi, sugesti dan engkert. Jadi apabila kita gunakan metode hypnoteaching ini untuk keseluruhan jam pelajaran misalnya satu kali tatap muka hanya satu jam maka waktu kita akan habis. Jadi inilah mengapa saya katakan hypnoteaching ini kita gunakan sesuai situasi. Penerapan metode hypnoteaching ini sesuai situasi dan materi. Jika materi pembelajarannya ringan dan kondisi siswa sedang dalam keadaan nyaman maka tidak diterapkan metode ini, tetepi sebaliknya kalau materi pembelajarannya berat seperti hitung-hitungan maka digunakan metode hypnoteaching. Kalau dilihat dari RPP tentang materi APBN, saya gunakan model pembelajaran Discovery Learning, dengan metode diskusi. Disini siswa akan melakukan diskusi dan menyelesaikan tugasnya didalam perpus. Nah sebelum masuk perpustakaan, saya kondisikan dulu siswa dalam keadaan nyaman dengan menggunakan metode hypnoteaching. Melalui metode ini saya membangun mindset mereka”.36
Hal ini senada dengan pernyataan Nadia siswa kelas XI IIS ia menyatakan bahwa:
“pada saat belajar ekonomi kita tidak selalu merasa tertarik kak, kadang-kadang kita merasa bosan karena terlalu banyak hitung- hitungan apalagi pada jam-jam terakhir kita sudah lapar, haus, dan ngantuk”.37
36Sigit Teguh Prasetyanto (Wawancara tanggal 08 Juni 2020)
37 Nadia(Wawancara tanggal 09 Juni 2020)
Dalam suatu pelaksanaan pembelajaran penting untuk merancang dan merencanakan sebuah proses yang akan dijalankan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang akan menunjang jalannya proses pembelajaran sehinggga tujuan pembelajaran dapat tercapai sebagaimana yang dikehendaki. pentingnya perancangan dan desain pembelajaran dikemukakan oleh guru agama, Lalu Syaiful Hidayat.
“guru harus memperhatikan keadaan siswa dalam memberikan pengajaran, guru tidak boleh hanya mempertihatikan satu aspek saja melainkan harus dari banyak aspek sehingga proses pembelajaran akan berlangsung menyenangkan. guru harus mampu merancang dan mendesain pembelajaran dengan baik tanpa melihat satu aspek saja”38
Desain pembelajaran adalah merancang urutan pembelajaran yang disusun untuk mengarahkan siswa pada pembentukan pemahaman secara utuh dan tidak terbatas hanya pada satu konteks saja.
C. Penerapan Metode Hypnoteaching dalam Pembelajaran IIS Kelas XI di MAN 1 Mataram
Penerapan metode pembelajaran yang tepat akan memudahkan siswa untuk menyarap informasi yang disampaikan sehigga memudahkan tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Metode hypnoteaching merupakan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru ekonomi di MAN 1 Mataram. Metode ini pada prinsipnya merupakan metode pembelajaran yang dalam penyampainnya guru menggunakan bahasa-bahasa bawah sadar sehingga bisa menumbuhkan ketertarikan bagi siswa untuk belajar.
38 Lalu Syaiful Hidayat(Wawancara taggal 08 juni2020)
Sebagai suatu metode pembelajaran, metode hypnoteaching tentunya memiliki langkah-langkah yang haruus dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Hal ini di ungkapkan guru Ekonomi, pak Sigit Teguh Prasetyanto menjelaskan bahwa:
“langkah awal dalam hypnoteaching adalah niat dan motivasi dalam diri, ini menjadi kunci awal suksesnya belajar, kita membuat image dulu, kita buat siswa nyaman dulu, Tanya dulu secara universal bagaimana kesiapan mereka dulu, bagaimana perasaan mereka dari rumah menuju madrasah, apakah ada kendala atau masalah. kita gunakan dulu audio, visual dan kinestetik Kita angkat motivasi mereka dulu nah disitu akan kelihatan siswa yang bermasalah. Kalau presentasinya banyak siswa yang bermasalah kita gunakan hypnomotivasi massal. Ya kita tidurkan semua satu kelas, disana kita berikan mereka sugesti meminta mereka mengeluarkan perasaan negatifnya. Kita tidak perlu tau masalah mereka tetapi cukup kita meminta mereka untuk melepaskan perasaan negatifnya. Ketika siswa sudah nyaman baru kita pasang engker kita pasang penanda dimana siswa akan ingat sebuah kenyamanan dimanapun mereka berada. Ketika mereka merasa tidak nyaman mereka akan mengingat tanda itu. Ketika mereka sudah nyaman baru kita masuk ke appersepsi dengan mengatakan oke anak-anak pertemuan kemarin kita bahas apa yaa? Dari sinilah kita pasti menemukan kenyamanan”39
Lebih lanjut pak Sigit mengemukakan bahwa:
“langkah selanjutnya adalah Pacing jadi proses pacing itu mudah makanya seorang terapis itu tidak harus memaksakan banyak sekali pacing yang ada. contohnya ketika ingin mempengaruhi orang lain tanpa dia sadari melalui gerakan ekspresi wajah saja tanpa dia sadari dapat menemukan titik gelombang otak yang sama. Pacing itu proses mengelabuhi tanpa disadari orang itu akan nyaman dengan kita. Proses dikelaspun sama, anak-anak lihat pak guru, angkat tangannya mereka akan angkat tangan kan, misalnya kita ambil contoh kayak gini, kita ambil satu siswa, kita suruh maju kedepan itu proses pacing dulu mereka akan mengamati misalnya sekarang kita berikan sugesti angkat tangannya tinggi tinggi sekali banyangkan kita akan meraih sesuatu diatas semakin tinggi kita meraih entah kenapa semakin kuat kita kencangkan tangan kita
39Sigit Teguh Prasetyanto, ( Wawancara, 08 Juni 2020)
semakin memanjang, kemudian siswa disuruh meluruskan tangannya kedepan setelah itu diukur hasilnya mereka akan merasakan tangan mereka lebih panjang dari ukuran sebelumnya”
Langkah hypnoteaching selanjutnya adalah leading, hal ini kembali dijelaskan oleh bapak Sigit ia menerangkan bahwa:
“Setelah pacing, kita berikan induksi untuk mereka mematuhi apa yang kita katakan. Setelah induksi dapat setelah mereka masuk dalam sekali kedalam kondisi trance namanya yaitu gelombang alfa yang paling dalam baru kita bisa engker (barkot) kapanpun dan dimanapun kalian berada saat ini dan seterusnya kalian akan nyaman belajar ekonomi yang setuju angkat tangan. Dan ini diulangi beberapa kali”
Langkah berikutnya adalah penggunaan kata positif, langkah ini juga dijelaskan oleh guru ekonomi pak sigit teguh prasetyanto ia menerangkan bahwa:
“Dalam pembelajaran, pemberian sugesti kepada siswa, tidak boleh menggunakan kata-kata larangan seperti jangan dan tidak. Karena otak manusia tidak bisa menerima kalimat kata-kata negatif. Kalau siswa tidak mengerjakan tugas, jangan katakan kalian malas, kalian bodoh dan sejenisnya tetapi gunakanlah kata-kata atau kalimat yang positif seperti tidak apa-apa masih ada kesempatan, lain waktu dikerjakan ya. Kalaupun kita melarang harus menggunakan kalimat positif”
Langkah hypnoteaching lebih lanjut dikemukakan oleh pak sigit
“dalam pembelajaran menggunakan hypnoteaching, reward itu harus mbak, selalu. Reward yang paling sederhana adalah ingat nama, jadi saya setiap ngajar itu harus tau nama siswa. Hafal absen dan tanda wajah siswa Bahkan pernah saya bawa hp lihat biodata siswa lengkap dengan nama ibu bapaknya sampai alamat rumahnyapun saya tau”
Kemudian pak sigit menjelaskan langkah berikutnya yaitu modeling ia menerangkan bahwa:
“selama saya mengajar sejak tahun 2005 saya tidak pernah mukul siswa, saya tidak pernah ngomong kasar, saya selalu berusaha menyapa siswa, saya memposisikan diri sebagai orang tua bagi
mereka. Teladan ini mudah, hindari melakukan kesalahan dimanapun kita berada. Saya selalu mengatakan kepada mereka ilmu kalian yang dibuku itu tidak penting, yang penting itu bagaimana cara kalian menggali ilmu itu. Jika kalian bertanya tentang materi yang ada dibuku itu akan sia-sia karena apa yang kalian cari sudah ada kalian tinggal membacanya tapi tanyakan sesuatu ilmu yang kalian tidak tahu yang tidak ada dibuku kepada pak guru”
Adapun mengenai penguasaan materi dalam mengajar merupakan keharusan bagi seorang guru, baik menggunakan metode hypnoteaching maupun metode pembelajaran yang lainnya. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh pak sigit “penguasaan materi itu harus, karena siswa itu kritis, sebaiknya guru tidak bawa buku saat ngajar”.
Dalam melangsungkan pembelajaran, antara guru dan siswa hendaknya harus bisa saling berinteraksi baik dari segi komunikasi maupun tingkah lakunya agar terjalin proses pembelajaran yang bermakna sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh guru Kimia, Khairun Nasirin ia mengemukakan bahwa:
“kita sebagai guru tidak boleh egois. Egois dalam arti hanya memikirkan materi pembelajaran yang disiapkan harus disampaikan tanpa melihat kondisi siswa tetapi kita harus bisa saling memahami antara guru dan siswa. ketiika belajar, kenyamanan siswa harus dipertimbangkan karena ketika mereka tidak dalam kondisi nyaman maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan maksimal karena kondisi siswa tidak kondiisif”.40 kondisi nyaman saat belajar memang sangat dibutuhkan sehingga proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak membosankan. hal
40 Khairun Nasirin, (Wawancara, 08 Juni 2020)
ini sesuai dengan pendapat Lili ketika diwawancarai mengenai bagaimana perasaannya ketika belajar ekonomi.
“saya senang belajar ekonomi, gurunya juga menyenangkan.
sebelum belajar kita dikasih motivasi-motivasi yang bisa membangkitkan semangat kita, kita juga tidak disalahkan apalagi dimarahi ketika melakukan kesalahan, kita diberikan pujian, dan kita diberikan kata-kata yang bisa meyakinkan bahwa kita adalah anak yang pintar, baik dan sebagainya”.41
Sebuah metode pembelajaran pastinya mempunyai langkah- langkah yang harus dilakukan dalam proses penerapannya sehingga metode pembelajaran itu dapat terlaksana dengan baik. Dalam hal ini, metode hypnoteaching mempunyai beberapa langkah yang harus dilaksanakan sebagaimana yang telah dipaparkan oleh narasumber yang telah diwawancarai.
41Lili (wawancara tanggal 09 Juni 2020)
BAB III PEMBAHASAN
A. Desain Pembelajaran dengan Metode Hypnoteaching
Pendidikan merupakan suatu keharusan dalam kehidupan manusia sebab pendidikan merupakan jalan bagi terciptanya manusia yang berilmu.
Terlaksananya pendidikan yang bermutu tentunya harus melalui perencanaan dan perancangan yang matang. Hal ini bertujuan agar berjalannya proses pendidikan dapat sesuai dengan yang dikehendaki sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat dicapai. Adapun tujuan pendidikan itu sendiri telah tertuang dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berilmu, beriman, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Tujuan pendidikan tersebut dapat tercapai apabila dalam pelaksanaannya dapat berlangsung dengan baik. Berjalannya proses pendidikan disekolah sangat ditentukan oleh keprofesionalan guru untuk menciptakan kondisi dan suasana pembelajaran yang efektif.
Keprofesionalan guru dalam hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator profesional diantaranya adalah penguasaan materi, penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar, penggunaan media pembelajaran, kemampuan mengelola kelas dan sebagainya. Dalam menjalankan proses
49
pembelajaran,guru hendaknya melakukan persiapan terlebih dahulu sebelum mengajar.
Persiapan pengajaran yang baik akan menunjang berlangsungnya proses pembelajaran yang maksimal sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam hal ini diperlukan adanya desain atau rancangan pembelajaran yang cermat dan rinci. Rancangan pembelajaran yang disusun oleh guru tertuang dalam bentuk RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). RPP yang dibuat biasanya terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Ketiga kegiatan ini memuat hubungan antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa lainnya. Hubungan interaksi ini dirancang oleh guru di dalam perangkat pembelajaran yang berdasar atas metode pembelajaran yang digunakan.
Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru ekonomi di MAN 1 Mataram adalah metode hypnoteaching.Langkah-langkah penerapan metode hypnoteaching dalam pembelajaran sebagaimana yang telah diketahui seharusnya tertuang dalam perangkat pembelajaran. Hal ini merupakan salah satu bentuk keseriusan guru dalam merancang rencana pembelajaran.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan diketahui bahwa dalam praktiknya guru ekonomi melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode hypnoteaching.
Namun demikian, perangkat pembelajaran untuk metode ini tidak direncanakan dan dirancang dengan khusus didalam perangkat
pembelajaran yang berupa RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
Seperti yang diketahui dari hasil wawancara bahwa salah satu materi yang diajarkan dengan metode ini adalah materi APBN. Ketika dilihat dari perangkat pembelajaran tentang materi APBN, terlihat bahwa memang benar meskipun dalam praktiknya pak Sigit menggunakan hypnoteaching, tetapi perangkat pembelajarannya tidak disusun secara nyata dalam bentuk RPP. Adapun metode yang digunakan dalam perangkat pembelajaran (RPP) yang dirancang oleh pak Sigit adalah metode tanya jawab, wawancara, diskusi, dan bermain peran.
Alasan mengapa metode hypnoteaching ini tidak dicantumkan dalam perangkat pembelajaran adalah karena penggunaannya situasional.
Jika kondisi pembelajaran sedang kondusif maka pembelajaran berlangsung seperti biasa dengan metode yang ada dalam RPP.
Sebaliknya, jika kondisi siswa sedang tidak dalam keadaan nyaman dan materi yang diajarkan juga berat, seperti materi hitung-hitungan, maka disinilah metode ini digunakan.
B. Penerapan Metode Hypnoteaching dalam Pembelajaran ekonomi kelas XI di MAN 1 Mataram
Seorang guru memiliki andil yang sangat besar dalam mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Cara belajar yang menyenangkan menjadi salah satu jalan yang diyakini berhasil apabila diterapkan dalam proses pembelajaran. Saat ini telah banyak ditemukan metode pembelajaran yang yang dinila dapat membangun
ketertarikan peserta didik dalam mempelajari materi yang diajarkan.
Salah satu metode pembelajaran yang dimaksud adalah metode hypnoteaching.
Menurut Hakim hypnosis merupakan kondisi saat seseorang mudah menerima informasi, saran, dan sugesti yang mampu mengubah seseorang dari hal yang tidak baik menjadi hal yang baik. Hypnoteaching merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada komunikasi alam bawah sadar siswa, baik yang dilakukan di luar kelas ataupun didalam kelas.42
Pada saat pembelajaran dengan metode hypnoteaching, guru tidak hanya mementingkan ketuntasan materi yang akan disampaikan tetapi juga sangat memperhatikan kondisi psikis siswa dan juga aspek sikap yang mereka miliki. Dalam pengaplikasian metode hypnoteaching di kelas, guru tidak hanya bertindak sebagai pengajar tetapi juga berperan sebagai pendidik. Hal ini mengharuskan seorang guru untuk memiliki rasa empati dan simpati yang tinggi kepada siswa. Hal lain yang harus diperhatikan juga oleh seorang guru adalah dengan memilih kata-kata yang baik dan tepat, artinya bahwa seorang guru ketika mengajar tidak boleh menggunakan kata-kata yang berkonotasi negatif.
Selama mengajar dengan hypnoteaching, seorang guru diumpamakan sebagai Magnet yang dapat menarik perhatian siswa dengan kekuatan pengetahuan, kepercayaan, iman, dan keyakinan yang ada dalam dirinya. Suasana pembelajaran dengan menggunakan metode
42Hasbullah dan Eva Yuni Rahmawati, “Pengaruh Penerapan Metode Hypnoteaching Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Universitas Indaprasta PGRI”, Jurnal formatif, Vol 5, Nomor 1, 2015, hlm. 3-4.
hypnoteaching ini dibuat sedemikian rupa sehingga pembelajaran akan terasa menyenangkan dan nyaman.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan dengan merujuk pada data-data yang peneliti temukan di lapangan, pak Sigit Teguh Prasetyanto selaku guru ekonomi menerapkan metode hypnoteaching dalam pembelajaran dengan menerapkan cara sebagai berikut:
Pada awal pembelajaran, pak Sigit menanamkan niat dan memotivasi siswa. Karena kunci awal suksesnya belajar menurutnya adalah terletak pada niat dan motivasi. Ketika awal pembelajaran, pak Sigit berusaha membuat nyaman siswanya dengan tidak langsung menanyakan materi pembelajaran atau tugas rumah siswa. Pak Sigit lebih mementingkan kondisi psikis siswa terlebih dahulu, memperhatikan kesiapan mereka dengan menanyakan bagaimana perasaan mereka ketika berangkat dari rumah ke madrasah apakah terdapat kendala atau masalah yang dihadapi siswa.Dengan demikian, siswa akan merasa ada yang memperhatikan sehingga akan muncul image bahwa guru tidak hanya berambisi untuk hanya menyampaikan materi saja tetapi juga peduli kepada mereka. Dari jawaban siswa yang telah didapatkan di awal, akan terlihat persentasi siswa yang mengalami masalah yang menyebabkan mereka tidak nyaman.
Penanaman niat dan motivasi dalam diri peserta didik sebagaimana yang dilakukan oleh pak Sigit didalam pembelajarannya sesuai dengan
teori tentang langkah-langkah hypnoteaching yaitu niat dan motivasi dalam diri. Pandangan ini sesuai dengan prinsip bahwa niat sangat berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang. Karena dengan niat, seseorang akan berusaha dan bekerja keras untuk mencapai cita-cita yang ingin diraih. Pada gilirannya, niat dan tekad yang kuat akan menumbuhkan motivasi dan komitmen yang tinggi terhadap pekerjaan atau bidang yang tengah ditekuni.
Setelah proses penanaman niat dan motivasi dalam diri peserta didik pak Sigit berusaha menyamakan gerak dengan siswa dengan memperhatikan siswa kemudian pak sigit memberikan intruksi untuk mengikuti gerakannya dengan mengatakan “anak-anak lihat pak guru, angkat tangannya, bayangkan kita akan meraih sesuatu yang diatas, semakin tinggi kita kencangkan entah kenapa rasanya tangan kita akan semakin memanjang” dengan melakukan hal tersebut tanpa disadari siswa telah mendapatkan pacing atau kesamaan gelombang otak dengan gurunya. Ketika pacing atau menyamakan gelombang otak telah berhasil dilakukan, siswa akan merasa nyaman dengan suasana pembelajaran yang berlangsung didalam kelas.
Keadaan menyamakan gelombang otak dengan peserta didik yang dilakukan oleh pak Sigit merupakan langkah kedua yang harus dilakukan ketika menerapkan metode hypnoteaching. Menyamakan gelombang otak dalam hal ini disebut dengan istilah pacing. Proses pacing atau menyamakan gelombang otak seperti yang dijelaskan diatas, sejalan
dengan teori tentang langkah-langkah hypnoteaching yaitu pacing.Pacing ini dilakukan karena sesuai dengan pandangan bahwa setiap orang akan cenderung senang berkumpul bersama dan berinteraksi dengan sejenisnya atau yang mempunyai banyak kesamaan dengannya. Hal ini jika dilihat secara naluriah dan alami, setiap orang pasti akan merasa senang dan nyaman untuk berkumpul dengan orang lain yang mempunyai banyak kesamaan dengannya. Karena, hal ini akan membuat seseorang merasa nyaman saat berada didalamnya.
Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh pak Sigit adalah memberikan induksi. Induksi ini diberikan agar mereka mematuhi apa yang dikatakan oleh guru. Induksi sama artinya dengan leading yang dimana leading ini adalah memimpin atau mengarahkan siswa. Dalam hal ini pak Sigit mengucapkan perkataan sebagai intruksi kepada peserta didik. Intruksi tersebut seperti “kapanpun dan dimanapun kita berada kita akan nyaman belajar ekonomi, kapanpun dan dimanapun kita berada ketika pak guru menyampaikan materi pelajaran kalian akan ingat dan nyaman menerimanya, yang setuju angkat tangannya” inilah proses
leading yang dilakukan.
Leading yang dilakukan dalam hal ini bertujuan untuk mengarahkan atau memimpin peserta didik. Proses leading yang dilakukan oleh guru adalah bagian dari langkah-langkah hypnoteaching sebagaimana teori tentang hypnoteaching. Leading ini pada penerapannya dilakukan setelah proses pacing. Karena setelah siswa mendapatkan pacing dari guru
peserta didik akan merasa nyaman dengan suasana pembelajaran yang sedang berlangsung. Saat itulah peserta didik akan mendengar dan melakukan apapun perkataan atau tugas yang diberikan oleh guru.
Setelah siswa dalam keadaan nyaman dan leading telah dilakuakan, selanjutnya pak Sigit memberikan sugesti yang berupa kalimat-kalimat positif kepada siswa. Dalam proses pembelajaran, pemberian sugesti kepada siswa tidak boleh menggunakan kata-kata atau kalimat negatif karena pikiran bawah sadar manusia pada dasarnya tidak dapat menerima kata-kata negatif atau sebuah larangan seperti “jangan dan tidak”. Sugesti yang diberikan seperti “kalian adalah anak yang rajin, rajin shalat, tidak menggunakan narkoba, tidak merokok dan petuh kepada orang tua, kapanpun dan dimanapun kalian berada untuk saat ini dan seterusnya kalian akan nyaman belajar ekonomi”. Dalam pembelajaran, sebagai wujud penerapan kalimat positif ini, pak sigit dalam pembelajarannya tidak menegur siswa dengan mengatakan kalimat- kalimat negatif sebagaimana yang dikehendaki pikiran bawah sadar.
Apabila siswa tidak mengerjakan tugas, siswa tidak dihakimi dengan memvonis siswa sebagai anak yang malas, anak yang bodoh dan sebagainya tetapi pak Sigit mengatakan “tidak apa-apa masih ada kesempatan, lain waktu dikerjakan ya tugasnya”.
Mengatakan hal-hal dengan kalimat yang baik dan positif merupakan keharusan bagi seorang guru apabila menggunakan metode hypnoteaching dalam pembelajarannya. Karena apabila dirujuk dari teori
tentang langkah-langkah hypnoteaching bahwa menggunakan kata-kata positif adalah langkah keempat dalam menerapkan metode hypnoteaching.
Penggunaan kata positif ini merupakan hal yang harus dilakukan karena pada prinsipnya metode hypnoteaching adalah metode pembelajaran yang menekankan dan memanfaatkan alam bawah sadar siswa. Adapun cara kerja alam bawah sadar adalah tidak dapat menerima kata-kata negatif.
Apapun yang dikatakan oleh guru baik secara langsung maupun tidak langsung akan dapat mempengaruhi kondisi psikis peserta didik.
Selain dengan menggunakan kalimat positif pak Sigit juga dalam melaksanakan pembelajaran, selalu memberikan pujian atau reward terhadap peserta didik. Menurutnya reward yang paling sederhana adalah dengan mengingat nama siswa. Ketika nama siswa diingat tentunya siswa akan merasa dia adalah orang yang penting didalam kelas. Pujian ini menjadi salah satu jalan bagi terciptanya kenyamanan belajar siswa.
Memberikan pujian atau reward adalah salah satu hal yang baik dan penting untuk dilakukan oleh guru kepada siswa dalam proses pembelajaran. Pujian dapat meningkatkan harga diri seseorang. Pemberian pujian ini adalah salah satu cara yang dilakukan untuk membentuk konsep diri seseorang. Melalui reward peserta didik akan merasa terdorong untuk melakukan hal yang lebih baik dari apa yang dilakukan dan dicapai sebelumnya.
Dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh pak Sigit dengan menggunakan metode hypnoteaching dapat dilihat bahwa reward selalu