• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran kepada guru ekonomi untuk lebih teratur dalam pelaksanaan pembelajaran dengan merancang dan mendesain proses pembelajaran yang akan dilaksanakan terutama yang berkaitan dengan metode yang digunakan dalam pembelajaran, rencana pembelajaran sebaiknya dituangkan didalam bentuk RPP dengan menyelipkan setiap langkah-langkah pembelajaran hypnoteaching pada bagian-bagian proses pembelajaran. Metode hypnoteaching ini juga dapat dipelajari dan diterapkan oleh guru-guru pada mata pelajaran yang lainnya. Selain itu, peneliti juga berharap agar peneliti yang akan melakukan penelitian selanjutnya tentang metode hypnoteaching ini mengkaji lebih dalam lagi mengenai metode hypnoteaching sehingga referensi bagi pembaca menjadi lebih banyak.

DAFTAR PUSTAKA

Aris Singgih Budiarso, “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Metode Hypnoteaching untuk Memotivasi Siswa SMP dalam Belajar IPA pada Materi Energy Terbarukan”, Jurnal Pena Sains, Vol. 3, Nomor 2, Oktober 2016.

Abdul Karim, et.al, “Meningkatkan Motivasi Guru dengan Metode Hypnoteaching”, jurnal pengabdian kepada masyarakat, Vol 10, Nomor 2, September 2019

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007.

Aliyatin Nafisah, “Arti Penting Perpustakaan bagi Upaya Peningkatan Minat Baca Masyarakat”, Jurnal Perpustakaan Libraria, vol. 2, Nomor 2, Juli- Desember 2014

Dwima Selfiana, “Korelasi Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak Kelas IV MIN 5 Bandar Lampung”, Skripsi, FTK UIN Raden Intan Lampung, Lampung, 2018

Desy Kumala Sari, “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Komputer Akuntasi Siswa Kelas Xi SMK Negeri Depok Tahun Ajaran 2017/2018”, Skripsi, Fakultas Ekomoni Universitas Negeri Yogyakarta UNY , Yogyakarta, 2018.

Dianne Amor Kusuma, “Penerapan Ethnomathematics Dan Hypnoteaching Pada Mata Kuliah Matematika Kimia”, JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika), Vol. 3, Nomor 2, September 2019.

Deby Noviyanti, “Pengaruh Metode Gallery Walk Terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Biologi di SMA Muhammadiyah 2 Palembang”, Skripsi,Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Palembang, 2017 Dimas Ardiansyah Ramadhan, et.al, “Penerapan Hypnoteaching dalam

Mengurangi Kesalahan Siswa Menyelesaikan Soal pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok di Kelas VIII-F SMP Negeri 7 Jember Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013”, Kadikma, Vol. 4, Nomor 3, Desember 2013.

Estiana Embo, “Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Makassar, Skripsi, Universitas Negeri Makassar, Makassar, 2017.

Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2017.

Hepta Bungsu Agung Jawardana dan Djukri, “Pengembangan Model Pembelajaran Hypnoteaching Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA/MA”, Jurnal Inovasi Pendidikan IPA ,Vol. 1, Nomor 2, Oktober 2015.

Hasbullah dan Eva Yuni Rahmawati, “Pengaruh Penerapan Metode Hypnoteaching Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Universitas Indaprasta PGRI”, Jurnal formatif, Vol 5, Nomor 1, 2015.

Jatmiko, “Eksperimen Model Pembelajaran Think-Pair-Share Dengan Modul (TPS-M) terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Minat Belajar”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Vol. 3, Nomor 2, februari 2015.

Muhammad Yaomi dan Muljono Damopolii, Action Reseach Teori, Model, dan Aplikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014.

Miftakhurrozaq, “Implementasi Metode Hypnoteaching dalam Pembelajaran PAI”, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 6, Nomor 1, Juni 2018.

Maftukin Hudah, “Pengaruh Penerapan Metode Hypnoteaching Terhadap Kemampuan Renang Gaya Dada Mahasiswa Semester 3 PJKR UPGRIS 2016/1017”, Jendela Olahraga, Vol. 2, Nomor 1, Januari 2017.

Muhammad Basri Gahu,“Desain Pembelajaran Al-Qur’an Hadis dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pembelajaran di MAN 1 Makassar”, Skripsi, Universitas Islam Negeri Makassar, UIN Alauddin Makassar, 2012.

N. Yustisia, Hypnoteaching Seni Ajar Mengeksplorasi Otak Peserta Didik, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2017.

Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Qs. Al-Mujadilah 58:11, Muhmud Yunus, Tasir Qur’an Al-Karim, Kuala Lumpurr: Victory Agenciee, 2010.

Qomario, “Pengaruh Hypnoteaching Dalam Contextual Teaching and Learnig Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis”, Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol.9, Nomor 1, Desember 2018.

Ramayulis, Profesi dan Etika Keguruan, Jakarta,: Kalam Mulia, 2013.

Ratmi Qori, Dkk, “Penerapan Metode Hypnoteaching untuk Melihat Motivasi Belajar Siswa pada Materi Trigonometri Kelas X”, Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 2, Nomor 1, Maret 2018.

Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016.

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2011.

Siti Maesaroh, “Peranan Metode Pembelajaran Terhadap Minat dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam”, Jurnal Kependidikan, vol 1, No 1, November 2013.

Salmi, “Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Peserta Didik Kelas Xii Ips-2 Sma Negeri 2 Palembang”, Jurnal Profit vol 6, no.1 Mei 2019.

Samwil, “Pengaruh Penerapan Metode Hypnoteaching pada Pembelajaran Ekonomi Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IIS di MAN 1 Mataram Tahun Pelejaran 2015/2016”, Skripsi, Universitas Islam Negeri Mataram, UIN Mataram, 2015.

Syuwandi, “Efektifitas penerapan metode hypnoteaching terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Alla Kabupaten Enrekang”, Skripsi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Makassar, 2016.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2018.

Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT Refika Aditama, 2009.

LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA GURU MATA PELAJARAN 1. Berapa kali metode hypnoteaching diterapkan dalam satu semester?

2. Sebelum menggunakan metode hypnoteaching, metode apa yang digunakan dalam pembelajaran?

3. Bagaimana desain pembelajaran dengan menggunakan metode hypnoteaching?

4. Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dengan metode hypnoteaching?

5. Apa kelebihan dan kekurangan metode hypnoteaching?

6. Bagaimana cara kerja hypnoteaching sehingga siswa dapat menerima sugesti yang diberikan?

Wawancara guru mata pelajaran:

Nama: Sigit Teguh Prasetyanto, S.E Mata Pelajaran: Ekonomi

1. Pewawancara : Berapa kali metode hypnoteaching diterapkan dalam satu semester?

Narasumber : awal semester pasti saya gunakan karena untuk mengembalikan motivasi mereka ketika masuk sekolah, pertengahan semester saya gunakan, dan di akhir semester selalu saya gunakan. Kalau dihitung enam kali saya gunakan secara formalnya kalau untuk yang kondisionl itu sering.

2. Pewawancara : Sebelum menggunakan metode hypnoteaching, metode apa yang digunakan dalam pembelajaran?

Narasumber : karena pada zaman dulu itukan metode ceramah yang paling mendominasi mbak ya, jadi metode ceramah sering kali kita gunakan sebelum ini karena kolaborasi dengan multimedia kan baru-baru aja jadi ya kalau ceramah memang pasti. Tetapi ceramah ini juga sedikit tidak sudah mengarah kesana karena hypnosis ini sudah lama saya pelajari.

3. Pewawancara : Bagaimana desain pembelajaran dengan menggunakan metode hypnoteaching?

Narasumber : mengenai desain pembelajaran dengan metode hypnotecing ini, kita tidak cantumkan secara nyata dalam perangkat pembelajaran. Karena dalam pelaksanaannya hypnoteaching ini membutuhkan waktu yang lama jadi interval waktu yang dibutuhkan lebih lama.Karena disana ada 4 komponen yang harus ada yaitu freetalk, proses induksi, sugesti dan engkert.

Jadi apabila kita gunakan metode hypnoteaching ini untuk keseluruhan jam pelajaran misalnya satu kali tatap muka hanya satu jam maka waktu kita akan habis. Jadi inilah mengapa saya katakan hypnoteaching ini kita gunakan sesuai situasi.Penerapan metode hypnoteaching ini sesuai situasi dan materi. Jika materi pembelajarannya ringan dan kondisi siswa sedang dalam keadaan nyaman maka tidak diterapkan metode ini, tetepi sebaliknya kalau materi pembelajarannya berat seperti hitung-hitungan maka digunakan metode hypnoteaching. Kalau dilihat dari RPP tentang materi APBN, saya gunakan model pembelajaran Discovery Learning, dengan metode diskusi. Disini siswa akan melakukan diskusi dan menyelesaikan tugasnya didalam perpus. Nah sebelum masuk perpustakaan, saya kondisikan dulu siswa dalam keadaan nyaman dengan menggunakan metode

hypnoteaching.Melalui metode ini saya membangun mindset mereka.

4. Pewawancara : Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dengan metode hypnoteaching?

Narasumber : langkah awal dalam hypnoteaching adalah niat dan motivasi dalam diri, ini menjadi kunci awal suksesnya belajar, kita membuat image dulu, kita buat siswa nyaman dulu, Tanya dulu secara universal bagaimana kesiapan mereka dulu, bagaimana perasaan mereka dari rumah menuju madrasah, apakah ada kendala atau masalah. kita gunakan dulu audio, visual dan kinestetik Kita angkat motivasi mereka dulu nah disitu akan kelihatan siswa yang bermasalah. Kalau presentasinya banyak siswa yang bermasalah kita gunakan hypnomotivasi massal.Ya kita tidurkan semua satu kelas, disana kita berikan mereka sugesti meminta mereka mengeluarkan perasaan negatifnya.Kita tidak perlu tau masalah mereka tetapi cukup kita meminta mereka untuk melepaskan perasaan negatifnya. Ketika siswa sudah nyaman baru kita pasang engker kita pasang penanda dimana siswa akan ingat sebuah kenyamanan dimanapun mereka berada. Ketika mereka merasa tidak nyaman mereka akan mengingat tanda itu. Ketika mereka

sudah nyaman baru kita masuk ke appersepsi dengan mengatakan oke anak-anak pertemuan kemarin kita bahas apa yaa? Dari sinilah kita pasti menemukan kenyamanan langkah selanjutnya adalah Pacing jadi proses pacing itu mudah makanya seorang terapis itu tidak harus memaksakan banyak sekali pacing yang ada. contohnya ketika ingin mempengaruhi orang lain tanpa dia sadari melalui gerakan ekspresi wajah saja tanpa dia sadari dapat menemukan titik gelombang otak yang sama. Pacing itu proses mengelabuhi tanpa disadari orang itu akan nyaman dengan kita. Proses dikelaspun sama, anak-anak lihat pak guru, angkat tangannya mereka akan angkat tangan kan, misalnya kita ambil contoh kayak gini, kita ambil satu siswa, kita suruh maju kedepan itu proses pacing dulu mereka akan mengamati misalnya sekarang kita berikan sugesti angkat tangannya tinggi tinggi sekali banyangkan kita akan meraih sesuatu diatas semakin tinggi kita meraih entah kenapa semakin kuat kita kencangkan tangan kita semakin memanjang, kemudian siswa disuruh meluruskan tangannya kedepan setelah itu diukur hasilnya mereka akan merasakan tangan mereka lebih panjang dari ukuran sebelumnya Setelah pacing, kita berikan induksi untuk mereka

mematuhi apa yang kita katakan. Setelah induksi dapat setelah mereka masuk dalam sekali kedalam kondisi trance namanya yaitu gelombang alfa yang paling dalam baru kita bisa engker (barkot) kapanpun dan dimanapun kalian berada saat ini dan seterusnya kalian akan nyaman belajar ekonomi yang setuju angkat tangan. Dan ini diulangi beberapa kaliSelanjutnya adalah pemberian sugesti, dalam pembelajaran, pemberian sugesti kepada siswa, tidak boleh menggunakan kata-kata larangan seperti jangan dan tidak.Karena otak manusia tidak bisa menerima kalimat kata-kata negatif. Kalau siswa tidak mengerjakan tugas, jangan katakan kalian malas, kalian bodoh dan sejenisnya tetapi gunakanlah kata-kata atau kalimat yang positif seperti tidak apa-apa masih ada kesempatan, lain waktu dikerjakan ya. Kalaupun kita melarang harus menggunakan kalimat positif Yang berikutnya adalah memberikan pujian karena dalam pembelajaran menggunakan hypnoteaching, reward itu harus mbak, selalu. Reward yang paling sederhana adalah ingat nama, jadi saya setiap ngajar itu harus tau nama siswa. Hafal absen dan tanda wajah siswa Bahkan pernah saya bawa hp lihat biodata siswa lengkap dengan nama ibu bapaknya sampai alamat rumahnyapun saya tau

Untuk membangun kepercayaan siswa kepada kita kita perlu memberikan tauladan yang baik dan Alhamdulillah bukannya saya sombong ya mbak, selama saya mengajar sejak tahun 2005 saya tidak pernah mukul siswa, saya tidak pernah ngomong kasar, saya selalu berusaha menyapa siswa, saya memposisikan diri sebagai orang tua bagi mereka. Teladan ini mudah, hindari melakukan kesalahan dimanapun kita berada. Saya selalu mengatakan kepada mereka ilmu kalian yang dibuku itu tidak penting, yang penting itu bagaimana cara kalian menggali ilmu itu. Jika kalian bertanya tentang materi yang ada dibuku itu akan sia-sia karena apa yang kalian cari sudah ada kalian tinggal membacanya tapi tanyakan sesuatu ilmu yang kalian tidak tahu yang tidak ada

dibuku kepada pak guru.

Yang terakhir adalah penguasaan materi pembelajaran, kita sebagai guru itu harus menguasai materi, penguasaan materi itu harus, karena siswa itu kritis, sebaiknya guru tidak bawa buku saat ngajar.

5. Pewawancara : Apa kelebihan dan kekurangan metode hypnoteaching?

Narasumber : kelebihannya luar biasa mbak karena kita bekerja dengan gelombang otak bawah sadar yang intinya 88

% mengendalikan setiap tingkah laku siswa.

Kelebihannya ketika ini kita terapkan secara sungguh-sungguh hasilnya akan maksimal karena apa? 88% yang mengendalikan pikiran manusia itu akan bisa mendominasi sesuatu yang positif katakanlah ini hypnoteaching ini kita gunakan bisa untuk mencapai goal-goal yang ingin dicapai peserta didik. Kelemahannya ada, hypnoteaching itu juga punya kelemahan, ketika kita tanamkan engker kita, tidak dipicu setiap hari itu tidak akan ada manfaatnya, artinya begini kita memberikan engker kepada peserta didik itu harus dipicu setiap hari. Kelemahannya apa? karena ekonomi tidak diajarkan setiap hari jadi harus terus intens kalau ndak intens sia-sia. Harus intens rutinlah.

6. Pewawancara : Bagaimana cara kerja hypnoteaching sehingga siswa dapat menerima sugesti yang diberikan?

Narasumber : cara kerjanya mudah, satu hypnoteaching ini bergerak dengan menggunakan indeksi bawah sadar jadi tanpa mereka sadari ketika dia nyaman dengan kita materi yang kita sampaikan akan mudah diserap oleh siswa, jadi cara kerjanya mudah sekali jadi penerapan metode hypnoteaching ini kuncinya adalah siswa merasa nyaman.

Pedoman wawancara guru-guru lain

1. Bagaimana pendapat bapak tentang desain sebuah pembelajaran?

2. Bagaimana pendapat bapak tentang metode hypnoteaching?

3. Apakah metode ini perlu untuk dikembangkan?

Pedoman wawancara

Nama: Lalu Syaiful Hidayat, S. Ag Mata Pelajaran: Fiqih

1. Pewawancara : Bagaimana pendapat bapak tentang mendesain sebuah pembelajaran?

Narasumber : kita sebagai guru mempunyai tugas untuk membuat siswa belajar, untuk memastikan siswa kita belajar dengan baik, kita harus mengemas pembelajaran itu sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran yang kita jalankan dapat memberikan sesuatu yang bermakna bukan hanya kepada siswa tetapi juga kita sebagai guru yang mengajarkan karena merancang atau mendesain pembelajaran itu merupakan cara kita merencanakan bagaimana jalannya proses pembelajaran yang akan kita selenggarakan. Dalam merancang proses pembelajaran guru harus memperhatikan keadaan siswa dalam memberikan pengajaran, guru tidak boleh hanya mempertihatikan satu aspek saja melainkan harus dari banyak aspek sehingga proses pembelajaran akan berlangsung menyenangkan. guru harus mampu merancang dan mendesain pembelajaran dengan baik tanpa melihat satu aspek saja

2. Pe wawancara : Bagaimana pendapat bapak tentang metode hypnoteaching?

Narasumber : dalam proses pembelajaran kita setting supaya siswa itu nyaman, siswa itu merasa enak belajarnya, memang diharapkan seperti itu teorinya. Kan nanti bagaimana kondisinya tergantung situasi kelas dan kemampuan guru itu dalam menguasai suatu proses pembelajaran dikelas itu sendiri in syaa Allah aman, yang lain-lain jadi disinilah peran guru untuk memberi rasa aman kepada anak baik dari sisi sikap, dikasih perhatian karena masing-masing anak berbeda permasalahan.

3. Pewaancara : Apakah metode ini perlu untuk dikembangkan?

Narasumber : kalau itu positif tidak apa-apa karena metode itukan banyak, kita kira-kira mana yang cocok buat materi yang mau disampaikan itu, tidak semua. Ada materi yang cocok sama metode itu, ada yang tidak cocok. Metode itukan tergantung apa materi yang akan kita ajarkan.

Sama seperti misalkan meteri sejarah islam jadi disanakan tidak melulu diskusi tidak melulu Tanya jawab jadi penting juga kita lakukan bermain peran supaya anak itu lebih memahami oo jadi ternyata begini.

Perlulah kolaborasi perlulah kerjasama dengan guru bahasa Indonesia mungkin dari segi teksnya,narasinya, dari segi dramanya bagaimana kita perlu kerjasama sama guru

bahasa Indonesia. Itu satu contoh.

Wawancara guru

Nama : Khairun Nasirin, S. Pd Mata pelajaran : Kimia

1. Pewawancara : Bagaimana pendapat bapak tentang mendesain sebuah pembelajaran?

Narasumber : mendesain berarti merancang proses pembelajaran dari awal sampai akhir, kalau menurut saya pribadi merancang pembelajaran itu harus kita lakukan Karena rancangan itu akan memberikan kita gambaran kearah mana pembelajaran itu akan berlangsung. Ya meskipun memang dalam pelaksanaannya, proses belajar mengajar dikelas itu tergantung situasi. Meskipun kita sudah merencanakan dan merancang proses pembelajaran tetapi apabila terjadi suatu peristiwa atau keadaan diluar kendali kita misalnya seperti gempa dan lain sebagainya kan berarti rencana pembelajaran kita otomatis tidak akan kita jalankan dengan maksimal.

2. Pewawancara : Bagaimana pendapat bapak tentang metode hypnoteaching?

Narasumber : sejauh dan selama hypnotis itu positif maksudnya bukan untuk kemudian saat belajar nanti anak digali informasi-informasi yang selain itu yang bersifat pribadi ya jangan ya. Intinya selama metode hypnotis itu digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran ya ndak jadi masalah

3. Pewaancara : Apakah metode ini perlu untuk dikembangkan?

Narasumber : metode-metode yang baru perlu dikembangkan, saya tidak tau apakah hypnoteaching ini termasuk metode yang perlu dikembangkan atau tidak ya karena perlu kita dengarkan pendapat pakarnya terlebih dahulu tentunya kan. Terutama di madrasah apakah perlu kita bertanya kepada guru-guru agama apakah secara hukum boleh nggak menerapkan metode hypnoteaching ini karena persepsi orang tentang hypnotis ini macem-macem ada yang mempersepsikan positif ada yang masih sampai saat inipun ada yang menganggapnya negative gitu kan, kalau harus diterapkan pada pembelajaran khususnya madrasah tentunya harus melakukan pertimbangan dulu. Kalau saya pribadi ya selama itu positif dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama yang ada kenapa tidak untuk diterapkan.

Wawancara guru

Nama: fathurrahman S. Pd

Mata Pelajaran: Seni Budaya (Wali Kelas XI IIS 2)

1. Pewawancara : Bagaimana pendapat bapak tentang mendesain sebuah pembelajaran?

Narasumber : menurut saya mendesain pembelajaran itu bagus karena dengan begitu kita tau apa yang akan kita lakukan didalam kelas ketika mengajar.

mendesain kan merencanakan pembelajaran, nah didalam pelaksaan pembelajaran perlu adanya perencanaan itu sebagai petunjuk bagi kita untuk melaksanakan pembelajaran.

2. Pewawancara : Bagaimana pendapat bapak tentang metode hypnoteaching?

Narasumber : wah metode hypnoteaching berarti yang menghipnotis-hipnotis itu ya? Unik berarti pembelajarannya, jadi penasaran bagaimana hipnotis di aplikasikan dalam pembelajaran.

Saya belum tau metode hypnotis itu lebih jelasnya seperti apa, Tapi apapun metode pembelajaran yang digunakan oleh guru pastinya sudah dipertimbangkan sebelumnya sehingga dapat digunakan. Karena setiap guru mempunyai

tujuan yang sama yaitu memberikan pengajaran dengan sebaik-baiknya kepada siswa sehingga mereka tidak bosan jadi tujuan pembelajaran juga dapat dicapai.

4. Pewaancara : Apakah metode ini perlu untuk dikembangkan?

Narasumber : perlu atau tidaknya dikembangkan itu tergantung bagaimana metode ini di aplikasikan, apabila dalam penerapannya dapat meningkatkan kualitas belajar dan hasil belajar siswa kenapa tidak.

Intinya ya semua terletak pada manfaatnya.Kalau metode ini diterima dengan baik ya silahkan

dikembangkan.

PEDOMAN WAWANCARA SISWA 1. Bagaimana perasaan anda saat belajar ekonomi?

2. Jika mata pelajaran ekonomi diajarkan oleh guru lain, bagaimana tanggapan anda?

3. Apakah guru ekonomi anda sering memberikan motivasi?

4. Ketika belajar ekonomi apakah anda sering diberikan penghargaan oleh guru anda?

5. Apakah anda nyaman ketika belajar ekonomi?

6. Selama belajar ekonomi apakah anda dimarahi ketika melakukan kesalahan

File Note Wawancara Siswa

Pada hari selasa tanggal 09 juni 2020 peneliti bertemu dengan empat orang siswi kelas XI IIS 2 MAN 1 mataram di Madrasah (MAN ) 1 Mataram yang terletak di jalan Pendidikan no. 31 Mataram. Pertemuan peneliti dengan narasumber yaitu siswi kelas XI telah disetujui beberapa hari sebelumnya via Whatsapp. Hari itu peneliti meminta waktu dan kesedian mereka untuk peneliti wawancarai guna mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam rangka melengkapi data-data penelitian yang peneliti butuhkan. Adapun nama-nama siswi yang peneliti temui waktu itu adalah Lili, Herli, Nadia dan juga Karina. Pada kesempatan itu peneliti mewawancarai mereka secara bersamaan. Hal ini bermaksud agar data yang diperoleh benar-benar murni seperti apa yang mereka lihat dan rasakan pada saat belajar ekonomi didalam kelas.

Pertanyaan peneliti dimulai dari siapa nama guru yang mengajarkan mata pelajaran ekonomi

Kemudian secara bersamaan mereka menjawab dengan semangat “pak sigit kak”.

Peneliti melanjutkan pertanyaan bagaimana pak Sigit ketika mengajar? “pak sigit itu kalau ngajar menyenangkan kak, kita tidak mudah bosan kalau dijelaskan sama dia, orangnya juga humble banget kita tidak pernah dimarahi. Iya kan guys?, jawab Nadia. Iya kak sahut Lili pak Sigit itu kalau ngajar tidak terlalu mengekang kita, kita kalau ngelakuin kesalahan tidak pernah dimarahi kita di peringati dengan bahasa-bahasa yang tidak langsung menuduh tapi pelan-pelan kita dibuat mengerti dan kalau beliau ngajar kita itu banyak cerita banyak motivasi yang diberikan dan

saya senang belajar ekonomi, gurunya juga menyenangkan. sebelum belajar kita dikasih motivasi-motivasi yang bisa membangkitkan semangat kita, kita juga tidak disalahkan apalagi dimarahi ketika melakukan kesalahan, kita diberikan pujian, dan kita diberikan kata-kata yang bisa meyakinkan bahwa kita adalah anak yang pintar, baik dan sebagainya. Pak sigit itu kak serba bisa, kita kalau dijelaskan langsung praktik kita diberikan contoh-contoh nyata dalam kehidupan nah itu langsung dipraktikkan seperti waktu itu kita pernah disuruh buat alarm gempa dari kaleng plastik karena dia itu juga kan sebagai konsultan di ekonomi kreatif disekolah Tegas Herli . Pak sigit itu selow kak belajarnya santai penjelasannya mudah kita pahami pokonya belajar ekonomi itu menyenangkan dah kak apalagi kalau dijelaskan materi pajak banyak hitung-hitungannya tapi kita mudah mengerti lanjut karina.

Selanjutnya penelti melajutkan perbincangan, wah seperfect itu ya memangnya motivasi yang seperti apa sih yang sering banget kalian dengar dari pak Sigit?

Kalau yang paling saya ingat itu ya “ aku adalah apa yang aku pikirkan, jika aku berpikir bisa maka aku bisa, jika aku berpikir aku pintar maka aku adalah orang yang pintar” kata Lili. Kemudian herli membenarkan perkataan lili dengan menyatakan hal yang sama. Kalau aku sih yang paling aku ingat aku adalah anak yang pintar, aku anak yang berbakti kepada orang tua, aku anak yang rajin, gitu- gitu dah kak jawab Nadia. Ya gitu dah kak sering banget pak Sigit itu memberikan motivasi-motivasi yang membuat kita merasa kita memang kita adalah orang seperti apa yang kita katakan itu, kita kayak dihipnotis gitu kak. jadi kalau dia

Dokumen terkait