• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Data

Dalam dokumen INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA (Halaman 94-103)

G. Prosedur Pengumpulan Data

2. Deskripsi Data

75

halaman berbeda, dan biasanya dipakai untuk jilid 2 atau 3 ke atas.

b). Klasikal Baca Simak

Metode pembelajaran Al-Qur’an yang dijalankan dengan cara membaca bersama-sama halaman jilid Ummi yang ditentukan oleh guru, selanjutnya setelah dianggap tuntas oleh guru, pembelajaran dilanjutkan dengan pola baca simaki, yaitu anak membaca, sementara yang lainnya menyimak halaman yang dibaca oleh temannya. Metode ini digunakan jika dalam satu kelompok jilidnya sama meskipun halaman berbeda, dan biasanya banyak dipakai untuk jilid 3 ke atas atau pengajaran kelas Al-Qur’an.

c). Klasikal Baca Simak Murni

Metode pembelajara Al-Qur’an baca simak murni sama dengan metode klasikal baca simak, perbedaannya klasikal baca simak murni jilid dan halaman siswa dalam satu kelompok yang sama.

Dengan sistem pengajaran Al-Qur’an metode Ummi seperti ini tentulah siswa menjadi terbiasa untuk disiplin, baik disiplin waktu, tempat dan dalam proses pembelajarannya.

melakukan beberapa langkah untuk mendapatkan informasi sesuai dengan fakta yang ada. Langkah yang penulis lakukan diantaranya adalah mengadakan wawancara dengan berbagai pihak yang terkait, serta mengadakan observasi dan mengumpulkan dokumen-dokumen atau arsip-arsip yang berhubungan dengan permasalahan penelitian.

Setelah mendapatkan ijin penelitian dari SDIT Ar-Rahman Jakarta melalui persetujuan Ibu Neneng Faridah, S.Pd M.M. kepala sekolah SDIT Ar-Rahman Jakarta, maka penulis mulai mengadakan penelitian yang diawali dengan melakukan observasi yang meliputi proses pembelajaran, kedisiplinan siswa dan keefektifan dalam belajarnya di SDIT Ar-Rahman Jakarta. Kemudian setelah itu penulis mengadakan wawancara kepada guru Al-Qur’an metode ummi, koordinator guru Al-Qur’an metode ummi, kepala sekolah, siswa, serta guru-guru yang terlibat di dalam pengajaran hafalan Al-Qur’an metode ummi.12

Selain itu, penulis juga mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan kedisiplinan belajar Al-Qur’an metode ummi pada siswa. Di sekolah ini terdapat beberapa kendala di antaranya masih ada siswa yang kurang bersemangat dalam menghafal Al- Qur’an (disiplin belajar), sehingga menghambat keberhasilan program tahfizh di SDIT Ar-Rahman Jakarta, masih ada siswa yang kurang disiplin dalam menghafal dan setoran hafalan (disiplin hafalan dan disiplin waktu), sehingga menghambat target hafalan yang telah diwajibkan, serta tilawah harian dan muroja’ah hafalan siswa merupakan hal yang penting dalam keberhasilan pembelajaran Al- Qur’an metode ummi di SDIT Ar-Rahman Jakarta, namun masih ada siswa yang malas melakukan tilawah harian dan muroja’ah (disiplin

12 Observasi, Pada tanggal 3 Mei 2019.

77

adab) sehingga hafalan menjadi lupa dan hilang. Selain itu para siswa tidak segera menuju ke kelompoknya masing-masing/halaqah saat pergantian pelajaran (disiplin tempat).13 Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan dengan guru Al- Qur’an metode ummi dan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, maka diperoleh keterangan bahwa upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan kedisiplinan belajar pembelajaran Al-Qur’an metode ummi pada siswa kelas II, yaitu sebagai berikut :

1). Kedisiplinan Siswa dalam Pembelajaran Al-Qur’an

Disiplin dalam proses pembelajaran mempunyai peranan penting dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik, akan mencerminkan kedisiplinan siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Neneng Faridah S.Pd. M.M. beliau mengutarakan bahwa disiplin itu sangat penting dan harus dilakukan dalam hal apapun, di mana pun, dalam situasi dan dalam kegiatan apapun, terutama pada sekolah islam yang tujuannya adalah agar mereka terbiasa dalam sikap disiplin, karena disiplin bukan hanya sekedar datang tepat waktu, bukan hanya sekedar memakai seragam sesuai aturan tetapi yang paling mendasar adalah bagaimana mereka nantinya bisa membiasakan diri shalat tepat waktu atau di awal waktu karena itu bagian dari budaya disiplin yang ingin dicapai, membaca Al-Qur’annya terbiasa ketika di rumah seusai shalat fardhu. Jika disiplin sudah terbangun maka tanpa disuruh pun mereka sudah terbentuk (disiplin ibadah).14

13 Observasi, Pada tanggal 6 Mei 2019.

14 Wawancara dengan Kepala Sekolah SDIT Ar-Rahman Jakarta, Neneng Faridah, Jakarta, 26 Juli 2019.

2). Efektifitas Kedisiplinan Siswa dalam Pembelajaran Al- Qur’an Metode Ummi

SDIT Ar-Rahman adalah salah satu di antara sekolah Islam yang ada di Pesanggrahan, Petukangan Utara. Tentunya sebagai sekolah Islam SDIT Ar-Rahman Jakarta mempunyai jam pembelajaran khusus untuk belajar tahfizh dan tahsinnya.

“Salah satu program unggulan SDIT Ar-Rahman adalah Al- Qur’annya, oleh Karena itu kami merancang pembelajaran Al- Qur’an dengan porsi yang terbesar dari pelajaran-pelajaran lainnya”. (Wawancara kepala sekolah Ar-Rahman)

Dengan target lulus SD harapan pengurus SDIT Ar- Rahman Jakarta siswa menguasai hafalan Juz 29-30 beserta dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, mengetahui hukum tajwid, beserta sifat-sifat hurufnya dan menjadikan pembiasaan membaca Al-Qur’an adalah budaya mereka.

Tentunya untuk memudahkan tercapainya tujuan SDIT Ar- Rahman dalam pembelajaran Al-Qur’an, sekolah akan menentukan metode yang betul-betul efektif dalam pembelajaran.

Sudah ketiga kalinya sekolah mengganti metode dalam pembelajaran Al-Qur’an, setelah dievaluasi kembali dua metode sebelumnya progress yang diterapkan kepada anak-anak kurang cocok, hingga akhirnya pada ketiga kalinya ini SDIT Ar-Rahman menggunakan metode ummi yang diterapkan dalam pembelajaran Al-Qur’an. Melihat beberapa tahun berjalannya SDIT Ar-Rahman menggunakan metode ummi pada pembelajaran Al-Qur’an ada banyak perubahan yang mempengaruhi siswa-siswa, terutama pada sisi bacaan siswa menjadi lebih tertib dan disiplin mengikuti pakem ummi. Akan tetapi hakikatnya semua metode bagus,

79

tergantung yang mengajarnya, bagaimana seorang guru yang menyajikan.15 Sejauh ini kepala sekolah ibu Neneng Faridah, S.Pd. M.M. optimis bahwa siswanya akan sampai ke arah tujuan yang diharapkan yaitu menjadi disiplin dalam bidang manapun terutama dalam disiplin ibadahnya baik di rumah maupun di sekolah.

Menurut Ibu Titi Ambariah, Amd. Kordinator guru Al-Qur’an mengutarakan dengan menggunakan metode ummi dalam pembelajaran Al-Qur’an di Sekolah SDIT Ar-Rahman siswa terlihat lebih disiplin dalam berbagai bidang khususnya dalam pembelajaran Al-Qur’an ini, di antaranya seluruh siswa menjadi satu irama dengan menggunakan pakem ummi (disiplin irama), sebelum KBM berlangsung tiap level kelas akan dikumpulkan di dalam aula sekolah untuk pembagian kelompok yang dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan menyesesuaikan kembali level bacaan jilid siswa antar kelas, tiap kelas akan dibagi menjadi dua kelompok (satu di dalam kelas dan satu di luar kelas) sehingga dengan begitu saat KBM berlangsung siswa segera bergegas menuju ke kelompoknya masing-masing (disiplin waktu), posisi belajar siswa juga sesuai konsep ummi foundation itu sendiri yaitu membuat huruf “U” dengan tujuan agar pengucapan sifat-sifat huruf yang diucapkan siswa dapat diperhatikan oleh guru dan teman-teman lainnya (disiplin tempat duduk), dan proses kenaikan jilid selaku kordinator Al-Qur’an Ibu Titi Ambariah, Amd. telah menentukan jadwal kenaikan jilid yaitu antar kelas, sebelum siswa melanjutkan bacaan tahsinnya

15 Wawancara dengan Kepala Sekolah SDIT Ar-Rahman Jakarta,, Neneng Faridah, 26 Juli 2019.

ke jilid selanjutnya agar tidak berbarengan proses kenaikan jilid tersebut sehingga menyebabkan kehabisannya waktu (disiplin kenaikan jilid).16

Selanjutnya penulis juga mewawancarai salah satu guru Al-Qur’an metode ummi, yang mana tentunya sebagai guru mereka yang lebih mengetahui situasi dan kondisi yang ada di lapangan pada siwa-siswanya. Setelah melakukan wawancara kepada bapak Alif Nabawi Ilham, S.Pd terkait kedisiplinan siswa beliau mengatakan ada banyak sekali perubahan pada siswa dalam beberapa tahun ini terutama dalam segi disiplinnya mereka semenjak beralih mengunakan metode ummi.

Di awal pembagian kelompok para guru telah bersama-sama menentukan tata tertib beserta konsekuensinya selama proses pembelajaran berlangsung dengan siswa atau adanya MOU yang disepakati oleh guru dengan siswa (disiplin peraturan), kemudian tentunya mereka menjadi lebih semangat dalam pembelajaran Al-Qur’an karena memang metode ummi merupakan metode yang mengasyikkan dan tidak membosankan, dari awal sampai akhir pembelajaran siswa sepenuhnya aktif mengikuti proses pembelajaran tersebut. Dimulai dari pengulangan hafalan yang telah dihafal, pembacaan alat peraga metode ummi, hingga saat pembacaan tilawah atau pembacaan jilid masing-masing siswa diwajibkan ikut mendengarkan dan memperhatikan bacaan temannya sehingga tidak ada lagi siswa yang mengobrol dan bercanda yang dapat mengganggu konsentrasi temannya.

16 Wawancara dengan Kordinator Guru Al-Qur’an SDIT Ar-Rahman Jakarta, Titi Ambariah, Jakarta, 27 Juli 2019.

81

Selain itu selepas pembelajaran selesai tidak hanya sampai itu, akan tetapi siswa tetap harus melanjutkan atau melancarkan kembali di rumah masing-masing bacaan tahsin dan tahfizh yang telah dipelajari di sekolah, dengan buku prestasi yang telah disediakan oleh ummi foundation dengan tujuan agar tetap terpantau oleh orang tua di rumah sehingga orang tua mengetahui bagaimana hasil belajar siswa setiap harinya.17

Tidak hanya sampai disitu, penulis mewawancarai salah satu wali kelas siswa juga diperlukan untuk mengetahui apakah siswa juga disiplin saat pembelajaran di luar jam pelajaran Al-Qur’an Metode ummi . Ibu Sumi Rahmawati, S.Pd. wali kelas kelas II, beliau mengutarakan tentunya adalah tanggung jawab kami sebagai guru untuk membentuk dan membiasakan sifat disiplin apalagi siswa masih berbilang kanak-kanak, oleh sebab itu kesempatan bagi kami seorang guru membentuk dan membiasakannya agar tertanam hingga dewasa nanti sifat disiplin tersebut. Wali kelas mengatakan selama ada metode baru dalam pembelajaran Al-Qur’an yaitu metode ummi siswa menjadi lebih disiplin terutama dalam disiplin waktu dan disiplin dalam memperhatikan pembelajaran.18

Terakhir adalah wawancara kepada salah satu orang tua murid kelas II Ibu Nur Hasanah, beliau mengungkapkan senang sekali dengan metode ummi ini, selain materi yang diajar mudah dan menyenangkan juga pemantauan yang dilakukan bukan hanya sampai pembelajaran selesai tetapi sampai di rumah juga

17 Wawancara dengan Guru Al-Qur’an Metode Ummi SDIT Ar-Rahman Jakarta, Alif Nabawi Ilham, Jakarta, 27 Juli 2019.

18 Wawancara dengan Wali Kelas II SDIT Ar-Rahman Jakarta, Sumi Rahmawati, Jakarta, 28 Juli 2019.

ditekankannya. Seperti siswa menjadi terbiasa untuk shalat fardhunya, jika tertidur mereka meminta tolong untuk dibangunkan. Ketika ditanya mengapa? jawab siswa ialah karena sebelum mulai pembelajaran metode ummi siswa akan ditanyakan satu persatu oleh gurunya apakah sudah melaksanakan shalat fardhu ketika di rumah, selain itu juga seusai shalat fardhu siswa menjadi terbiasa membaca kembali dan meminta untuk didengarkan kepada orang tuanya bacaan tahsin dan pengulangan hafalan barunya.19

Setelah penulis melakukan observasi, wawancara, serta analisis terkait efektifitas kedisiplinan yang ada di SDIT Ar- Rahman kelas II gambaran umumnya dengan menggunakan metode Ummi siswa dilatih disiplin tiap harinya sehingga siswa akan menjadi terbiasa dalam dirinya untuk menanamkan jiwa disiplin.

19 Wawancara dengan Orang tua siswa kelas II SDIT Ar-Rahman Jakarta, Nur Hasanah, Jakarta, 29 Juli 2019.

90 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Dari uraian yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya dan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini mengenai efektifitas pembelajaran Al-Qur’an metode ummi dalam kedisiplinan siswa kelas II di SDIT Ar-Rahman Jakarta Tahun Pelajaran 2018/2019, penulis menyimpulkan bahwa:

1. Hasil dari observasi pembelajaran Al-Qur’an menggunakan metode ummi dapat menghasilkan siswa menjadi disiplin, bukan hanya disiplin di sekolah saja akan tetapi disiplin di mana saja. Sebab di dalamnya terdapat pembentukan disiplin dari awal, di mulai saat awal pembelajaran adanya MOU yang ditawarkan oleh guru kepada siswa terkait hal-hal yang mendukung efektifnya pembelajaran maupun adanya kerjasama antara guru dan orang tua siswa dengan dilakukannya kontroling setiap harinya melalui buku prestasi siswa yang menjadi salah satu media dari metode ummi tersebut.

2. Hasil dari wawancara semua pihak yang berkaitan penulis menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode Ummi pada pembelajaran Al-Qur’an di SDIT Ar-Rahman Jakarta ini sangatlah efektif, sebab dapat membawa pengaruh baik khususnya di bidang kedisiplinan bagi siswa baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, akan tetapi harus selalu ada kordinasi yang baik antara pihak sekolah maupun pihak orang tua.

Dalam dokumen INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA (Halaman 94-103)

Dokumen terkait