• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pengumpulan Data

Dalam dokumen INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA (Halaman 73-78)

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Data merupakan unit informasi yang direkam media yang dapat dibedakan dengan data lain, dapat dianalisis dan relevan dengan problem tertentu. Data haruslah merupakan keterkaitan antara informasi dalam arti bahwa data harus mengungkapkan kaitan antara sumber informasi dan bentuk simbolik asli pada satu sisi. Di sisi lain data harus sesuai dengan teori dan pengetahuan.5 Data adalah informasi tentang sebuah gejala yang harus dicatat oleh para pengamat dengan mudah, dapat dibaca dengan mudah

5 Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif),( Jakarta: GP Press, 2008), h. 23

55

oleh mereka yang harus memprosesnya, tetapi tidak begitu mudah diubah oleh tipu daya berbagai maksud yang tidak jujur.6

Setelah data data terkumpul, dilakukan pembahasan secara selektif disesuaikan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian.

Setelah itu dilakukan pengolahan dengan proses editing, yaitu dengan meneliti kembali data-data yang didapat, apakah data tersebut sudah cukup baik dan dapat segera dipersiapkan untuk proses berikutnya.

Secara sistematis dan konsisten bahwa data yang diperoleh, dituangkan dalam suatu rancangan konsep yang kemudian dijadikan dasar utama dalam memberikan analisis. Analisis data menurut Bogdan dan Biklen yang dikutip oleh Moleong, adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data memilah milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistemkannya, mencari data dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang tidak dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.7

Dalam melaksanakan penelitian, untuk memperoleh keakuratan data ada beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu: observasi, wawancara dan studi dokumen. Berikut penjelasannya:

1. Observasi

Nasution menyatakan bahwa “Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi”.8 Observasi (pengamatan), yaitu cara untuk mengamati

6 Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis. (Yogyakarta: Teras, 2011), hal.

79

7 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), h. 248

8 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, …, h. 250

suatu keadaan atau suatu kegiatan/tingkah laku.9 Dengan dilakukan sebuah observasi peneliti menjadi betul betul mengetahui di mana kelemahan dan kelebihan dari objek yang diteliti.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan observasi partisipatif. Observasi partisipatif yaitu observasi di mana observer berada dalam situasi yang sedang diamati. Sebelum melakukan pengamatan partisipasi secara langsung terhadap siswa dalam kegiatan sekolah maupun kegiatan di rumah, peneliti harus memupuk terlebih dahulu hubungan baik dan mendalam dengan informan.10 Hubungan baik sudah terjalin terlebih dahulu dengan siswa sehingga cukup membantu dan mempermudah langkah untuk melakukan aktivitas pengamatan partisipasi tanpa mengganggu konsentrasi siswa selama melakukan kegiatan. Obyek penelitian yang diobservasi menurut Iskandar situasi sosial, yang terdiri atas tiga komponen yaitu; Place, atau tempat di mana interaksi dalam situasi sosial sedang berlangsung. Dalam melakukan obyek observasi sangat penting kita mengetahui di mana dan bagaimana keadaan di tempat penelitian tersebut, ataukah mendukung atau bahkan sebaliknya, activity, atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor dalam situasi sosial yang sedang berlangsung.11

Dengan metode observasi ini penulis mengamati secara langsung berbagai aktifitas dan kegiatan yang berlangsung ke lokasi penelitian (SDIT Ar-Rahman) untuk melihat peristiwa atau aktifitas, mengamati benda, serta mengambil dokumentasi dari lokasi

9 Sunaryo Kartadinata, Bimbingan di Sekolah Dasar, (Jakarta: DEPDIKBUD, 1999), h. 12

10 Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif),…, h. 42

11 Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif),…, h. 44

57

penelitian yang berkaitan dengan efektifitas metode ummi dalam kedisiplinan siswa.

2. Wawancara

Menurut Moleong, wawancara adalah “percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan.”12 Menurut Mc Millan dan Schumacher wawancara adalah tanya jawab yang terbuka untuk memperoleh data tentang maksud hati partisipan bagaimana menggambarkan dunia mereka dan bagaimana mereka menjelaskan atau menyatakan perasaannya tentang kejadian-kejadian penting dalam hidupnya.13 Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan tanya jawab dengan siswa yang bersangkutan (Kepala sekolah, guru, orang tua, murid).

Jadi, wawancara merupakan proses interaksi dengan orang lain, dan bagaimana mengolah pandangan yang mungkin berbeda.

Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara. yaitu:

wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan, wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list.14

Dalam hal ini, penulis terlebih dahulu menentukan siapa saja yang akan diwawancarai serta menyiapkan secara garis besar daftar pertanyaan yang sesuai dan berkaitan dengan judul penelitian. Di sela proses wawancara itu diselipkan pertanyaan pancingan dengan

12 Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian…, 186

13 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2001), h. 16

14 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:

PT. Rineka Cipta, 2013), h. 27

maksud untuk menggali lebih dalam lagi tentang hal-hal yang diperlukan. Hal yang sering terjadi mengenai hasil wawancara adalah adanya informasi yang kadang bertentangan antara informan satu dengan lainnya sehingga data yang menunjukkan ketidak sesuaian itu hendaknya dilacak kembali dengan terus mengadakan wawancara kepada subyek penelitian hingga benar-benar peneliti bisa mendapatkan kevalidan dan keabsahan data. Di antara pihak yang diwawancarai antara lain adalah kepala sekolah, para dewan guru, para siswa di SDIT Ar Rahman karena mereka yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dari sumber- sumber non-insani.15 Dalam penelitian ini, penulis mengambil data berupa catatan, transkrip, buku agenda, dan sebagainya yang ada di SDIT Ar-Rahman, hal ini dilakukan untuk lebih meyakinkan akan kebenaran objek yang akan diteliti. penulis akan melakukan pencatatan data secara terus-menerus dan baru berakhir apabila terjadi kejenuhan, yaitu dengan tidak ditemukannya data baru dalam penelitian. Dengan demikian dianggap telah diperoleh pemahaman yang mendalam terhadap kajian ini.

Setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan sehingga penulis menggunakan ketiga metode yaitu wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi supaya saling melengkapi antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini bertujuan agar data yang diperoleh menghasilkan temuan yang valid.

15 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik,…, h. 240

59

Pada referensi lain, Menurut Suharsimi Arikunto metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.16 Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data atau dokumen-dokumen asli yang tertulis, gambar, surat keluar masuk atau aspek-aspek lainnya secara efisien dan efektif untuk selanjutnya dapat dianalisis terkait hubungannya dengan hal yang akan diteliti di SD Islam Terpadu Ar Rahman.

Dalam dokumen INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA (Halaman 73-78)

Dokumen terkait