• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Lokasi Penelitian

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah PT Gerbang NTB Emas

PT Gerbang NTB Emas (PT. GNE) merupakan salah salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Nusa Tenggara Barat. Diawal sejarahnya pada tahun 1957, Departemen Perindustrian RI dengan surat nomor 3428/SD. Tgl. 26 Oktober 1957, membentuk “INDUK PANDE BESI LOMBOK” di Mataram.

Berdasarkan PP No. 186/1961 tentang pendirian Perusahaan Negara Industri Logam dan Mesin, Induk Pande Besi berubah menjadi Perusahaan Negara Perindustrian Rakyat (PNPR)” Wisaya Yasa”, atau dikenal dengan nama Pabrik Logam Lombok Unit XV yang langsung bernaung dibawah Departemen Perindustrian Rakyat.

Pada tahun1964 semua PNPR beralih ke Departemen Dalam Negeri, termasuk PNPR Wisaya Yasa. Tahun 1965 PNP RWiasaya Yasa ditangani oleh Gubernur Provinsi NTB sesuai dengan UU.No.5/1962 (tentang perusahaan daerah). Tahun 1969 PNPR Wisaya Yasa diubah menjadi perusahaan Daerah yang disahkan Mendagri dengan surat No. 10/36/5-248 dengan nama

“Perusahaan Daerah Tingkat Unit Logam”.

Selanjutnya pada tahun 1980 berubah nama menjadi “perusahaan daerah tingkat I NTB “WISAYA YASA” berdasarkan SK No. 1/539/650/1980 dengan status bediri sendiri (otonomi). Tahun 2006, PD.WISAYA YASA berubah nama dengan status menjadi PERSERO PT GERBANG NTB EMAS.

Berdasarkan PERDA No. 2 Tahun 2006, maka PT. Gerbang NTB Emas secara resmi dibentuk/didirikan dengan akta Notaris No. 1 tanggal 5 april 2007 (Notaris : Ermi Purnama Sari SH. MKn Mataram), selanjutnya disyahkan oleh Menteri Hukum dan HAM RI tanggal 16 Mei 2007 No.W24-00044 HT.01.01 TH.2007. PT GERBANG NTB EMAS sebagai salah satu BUMD milik PEMDA Provinsi NTB, diamanatkan untuk mampu menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya secara maksimal. Mampu berperan bagi perusahaan perekonomian di daerah serta dapat memberikan sumbangsi PAD bagi daerah NTB. Untuk mencapai tujuan tersebut maka PT. GERBANG NTB EMAS dituntut untuk bekerja secara maksimal dan profesional.

Modal dasar perseroan berjumlah Rp. 20.000.000.000.00,- (Dua Puluh Milyar Rupiah), terbagi atas 20.000 (dua puluh ribu) lembar saham, masing- masing saham bernilai nominal sebesar Rp. 1.000.000.00,- (satu juta rupaih).

Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan oleh para pendiri yaitu:

a. Gubernur NTB cq. Pemerintah daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

b. Drs. H. MUDJITAHID

c. MUHAMMAD ANWAR

d. H. ABDARAB M. SALEH

100% (Seratus Persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan tersebut di atas, telah disetor penuh secara tunai kepada perseroan oleh masing-masing pendiri pada saat penanda tanganan akta pendirian.

Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh perseroan menurut keperluan modal perseroan, atas persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS).

2. Keadaan Geografis Perusahaan PT. GNE

Perusahaan PT. GNE memiliki Lokasi yang sangat strategis karena berada di pinggir jalan dan sarana transportasi yang mudah didapat. Perusahaan PT. GNE berlokasi di jalan Selaparang No. 60 Cakranegara tepatnya di Samping sebelah timur Transmart yakni di Cakranegara. Kabupaten Lombok Barat. Lokasi Perusahaan PT. GNE mudah dijangkau oleh konsumen, maka dapat dikatakan secara geografis perusahaan berada pada lokasi yang menguntungkandan strategis.

3. Visi dan Misi PT. GNE a. Visi

Menjadi perusahaan daerah (BUMD) yang Sehat, Produktif, Tangguh dan Berdaya Saing.

b. Misi

1) Membangun manajemen perusahaan modern dan professional.

2) Membangun bisnis berbasis potensi daerah yang berdampak pada perluasan lapangan kerja.

3) Mengembangkan perusahaan yang berdaya saing, kompetitif dan berprofit tinggi.

4. Keadaan Fisik dan Sarana Prasarana PT. GNE Tabel 2.1

Daftar Aset Tetap dan Kapasitas PT GNE Tahun Buku 2018.

No. Asset Jumlah Satuan Kapasitas

1. Tanah 14.747 -

2. Gedung Kantor 1 Areal -

3. Barak Kerja 1 Areal -

4. Mesin Multiblock 4 Unit Paving Block

@200 per hari 5. Mesin Multiblock SB-

306 CP

1 Unit Paving Block

@200 per hari

6. Molen 8 Unit Kerb @150 biji per

hari, jika mnggunakan Ready Mix 225 biji per hari

7. Cetakan Paving Block 22 Set -

8. Cetakan Kerb 151 Set -

9. Cetakan Buis 29 Set -

10. Cetakan Batako 35 Set -

11. Cetakan Guide Post 12 Set -

12. Cetakan U-Ditch 33 Set -

13. Cetakan Box Culvert 5 Set -

14. Truk Mitsubishi 2 Unit 50 per rate untuk paving block 100 biji per rate untuk kereb 15. Pick-Up L300 1 Unit 50 per rate untuk paving block 20 biji per rate untuk kereb

16. Mobil Avanza 1 Unit -

17. Motor Revo 2 Unit -

Sumber: Laporan Pertanggungjawaban Direksi PT GNE Tahun Buku 2018.

PT GNE berdiri di atas tanah seluas 14.747 dengan Kantor sebagai gedung utama dan barak kerja sebagai areal produksi, terdapat ada lima unit

mesin press multiblok, delapan unit mesin molen, 250 lebih unit cetakan dan dua truk pengangkut barang. Kapasitas produksi paving block 1.000 per hari.

Kapasitas angkutan paving block 50 per rate dan terdapat satu unit mobil avanza sebagai operasional dan dua motor revo sebagai pendukung operasional kantor.

Alat-alat/aset tersebut digunakan untuk memproduksi berbagai macam produk berdasar pesanan. Banyak dari produk tersebut merupakan inovasi produk baru.46 Faktor teknologi ini menunjukkan suatu hal yang baik, karena itu secara umum dapat dikatakan, bahwa teknologi sangat membantu perusahaan dalam meningkatkan produksi maupun proses distribusi sehingga tidak tertinggal dari usaha lain yang sudah menggunakan teknologi pada perusahaannya.

46Dokumentasi, Laporan Pertanggungjawaban Direksi PT GNE Tahun Buku 2018.

5. Struktur Organisasi

Gambar 1.3

Sturuktur Organisasi PT. Gerbang NTB Emas

Sumber: Laporan Pertanggungjawaban Direksi PT GNE Tahun Buku 2019.

RUPS

KOMISARIS UTAMA L. Mudjitahid

KOMISARIS Afuani Kasim DIR. UTAMA

Samsul Hadi

DIR. Oper

&Marketing Ahmad Jaelani

SPI Halilurahman

DIR. Umum

&Keuangan M. Sodiqul Asri

DIV. Umum &HRD I Gusti Ayu Made

Widyari

DIV. Marketing

& Penjualan Ahyar

DIV. Keu

&Penagihan Iskandar Zulkarnaen DIV. Beton &

Konstruksi Abdurrahman

6. Bidang Usaha PT. GNE

PT. GNE sebagai perusahaan manufaktur dan pelayanan jasa, menggeluti beberapa unit usaha bisnis yakni:

a. Industri beton

b. Jasa kontruksi dan Properti c. Ekonomi Kreatif

B. Penerapan Sistem CSR (Corporate Social Responsisbility) Pada PT. Gerbang NTB Emas.

Pada penelitian ini, peneliti terfokus untuk meneliti bagaimana penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) di PT. GNE.

Penerapan/implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan. Implementasi bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.47

Implementasi kebijakan merupakan tindakan yang dilakukan oleh (organisasi) pemerintah dan swasta baik secara individu maupun secara kelompok yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan.48

47Nurdin Syafrudin dan Usman Basyiruddin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm 70.

48Haedar Akib, “Implementasi Kebijakan:Apa, Mengapa, dan Bagaimana”, Jurnal Administrasi Publik, Volume 1 , No. 1 , 2010, hlm 2.

PT. Gerbang NTB Emas merupakan perusahaan milik daerah NTB yang salah satu kegiatannya juga melaksanakan suatu kebijakan Undang-Undang no 40 tahun 2007 yaitu penerapan tanggung jawab sosial.

Setelah peneliti melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap para karyawan dari PT. GNE ditemukan bahwa penerapan program CSR PT. GNE tidak diprogramkan secara khusus dan juga belum dikelola dengan baik.

Seperti yang dikatakan oleh Guruh Sugiharto selaku sekretaris manajer keuangan PT. GNE, bahwa:

“Penerapan program CSR PT. GNE tidak diprogramkan secara khusus akan tetapi lebih bersifat jika terjadi suatu keadaan atau yang membutuhkan bantuan maka PT. GNE akan mengeluarkan dana bantuan”.

49

Hal ini juga diungkapkan oleh salah satu anggota karyawan PT. GNE dalam divisi Umum & HRD, bahwa:

Menurut Rahmawati, “CSR secara pribadi menurut saya itu boleh melaksanakan tergantung kemampuan karena ini terkait dengan kegiatan sosial, akan tetapi karena ini perusahaan jadinya wajib apalagi PT .GNE juga merupakan perusahaan daerah BUMD jadi PT. GNE juga melakukannya, kalau dikatakan tidak melaksanakan salah karena perusahaan tetap melaksanakan akan tetapi belum dikelola dengan baik apalagi banyak masyarakat kita di luar sana yang kurang mampu perlu banyak bimbingan dan arahan merupakan salah satu kepedulian perusahaan¸seperti yang saya tahu di perusahaan swasta, bank memiliki usaha binaan terhadap masyarakat akan tetapi terus terang kalau di PT.GNE belum kami laksanakan tapi kalau untuk bantuan sosial terhadap masyarakat sudah kami laksanakan walaupun mungkin menurut yan lain belum seberapa namun ini menjadi tugas kami yang harus diperbaiki agar kedepannya lebih baik lagi.”.50

49Guruh Sugiharto, Wawancara, PT. Gerbang NTB Emas, 8 juli 2019.

50 Rahmawati, Wawancara, PT. Gerbang NTB Emas, 8 juli 2019.

Dalam melakukan kegiatan penerapan CSR PT. Gerbang NTB Emas memiliki dua macam prosedurnya yaitu pertama, dari inisiatif perusahaan sendiri artinya perusahaan melakukan pencarian sendiri sasaran dari program CSR, dan yang kedua, dengan melalui kerja sama dengan lembaga lain artinya apabila lembaga lain memiliki suatu kegiatan sosial yang membutuhkan dana maka lembaga tersebut mengajukan proposal yang berisi tentang rincian dana yang di perlukan kemudian baru diserahkan dana oleh PT. Gerbang NTB Emas kepada yang bersangkutan.

Hal ini seperti yang dikatakan oleh Nuraini selaku salah satu karyawan pada divisi umum & HRD PT. GNE, bahwa:

“PT. GNE melakukan penerapan CSR dengan dua cara yaitu mencari sendiri sasaran atau dengan adanya lembaga lain yang mengadakan acara sosial dan mengajukan proposal dana kepada PT.GNE”.51

Dana CSR yang disisihkan oleh PT. Gerbang NTB Emas untuk program CSR adalah berkisar 2% dari laba bersih perusahaan sesuai dengan Permen Negara BUMN menjelaskan bahwa sumber dana PKBL berasal dari penyisihan laba bersih perusahaan sebesar 2 persen yang dapat digunakan untuk Program Kemitraan ataupun Bina Lingkungan. Akan tetapi dalam pelaksanaanya dana yang disisihkan untuk progam CSR tersebut bisa kurang dan juga bisa lebih tergantung dari keadaan yang terjadi. Dari data yang diperoleh CSR tahun 2017 dan 2018, bahwa jumlah dana yang di keluarkan oleh PT. GNE paling banyak sebesar Rp. 25.000.000 dan yang paling kecil sebesar Rp. 50.000.

51Nuraini, Wawancara, PT. Gerbang NTB Emas, 8 juli 2019.

Dari hasil wawancara yang dilakukan Guruh sugiharto selaku sekretaris manajer keuangan PT. GNE mengatakan, bahwa:

“Dana CSR yang disisihkan oleh perusahaaan 2 % untuk program sosial akan tetapi dana tersebut bisa kurang atau bisa lebih tergantung dari keadaan apabila terjadi keadaan darurat seperti bencana alam maka bisa lebih dari itu, jika tidak ada kejadian apapun maka bisa kurang dari itu”.52 1. Data Jumlah Anggaran CSR (Corporate social Responsibility) PT GNE

Tahun 2017-2018.

Tabel 2.2

Anggaran CSR Tahun 2017-2018 (dalam ribuan rupiah)

No. Tahun Jumlah

1. 2017 122.780.000

2. 2018 45.795.000

Sumber: Lampiran53

Dari tabel di atas dapat diketahui realisasi anggaran dana program CSR PT. Gerbang NTB Emas dua tahun terakhir yaitu pada tahun 2017 dan 2018 yang mengalami penurunan secara drastis anggaran pada tahun 2018 sebesar Rp. 122.780.000 menjadi Rp. 45.795.000 pada tahun 2017 yang artinya turun sejumlah Rp. 76.985.000. Penyebab turunnya jumlah dana CSR PT. GNE dari tahun 2017 ke 2018 ini adalah adanya perubahan kebijakan manajamen dan juga karena terbatasnya dana yang disisihkan untuk program CSR.

52Guruh Sugiharto, Wawancara, PT. Gerbang NTB Emas, 8 juli 2019.

53Dokumentasi, Laporan Pertanggungjawaban Direksi PT GNE Tahun Buku 2019, hlm. 6.

Dalam hasil wawancara dikemukakan oleh Rahmawati selaku karyawan divisi umum & HRD PT. GNE, bahwa:

“CSR merupakan suatu kegiatan sosial dan PT. GNE telah melakukannya dalam bentuk sumbangan-sumbangan sampai kadang melebihi dari yang seharusnya akhirnya pihak perusahaan banyak yang complain kenapa kok banyak sekali tapi kalau secara prosedur yang seharusnya seperti perusahaan yang lain diprogramkan kemudian disalurkan kemana aja itu yang belum kita punya dan juga terbatasnya dana untuk kita sisihkan buat kegiatan sosial CSR ini karena tergantung pendapatan perusahaan”.54

2. Tahapan Implementasi CSR (Corporate Social Responsisbility) Pada PT.

Gerbang NTB Emas.

Dalam melakukan penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) di PT. Gerbang NTB Emas meskipun tidak diprogramkan secara khusus akan tetapi terdapat beberapa tahapan-tahapan dalam pelaksanaanya sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan.

Dalam melakukan penerapan/implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) di PT. Gerbang NTB Emas terdapat tahapan dalam perencanaan:

1) Menentukan masalah, tugas, tujuan dan kebutuhan secara jelas.

2) Mencari informasi yang berhubungan dengan kegiatan secara lengkap.

3) Mengobservasi, meneliti, kemudian menganalisis dan mengklasifikasi informasi yang sudah didapatkan.

54Rahmawati, Wawancara, PT. Gerbang NTB Emas, 8 juli 2019.

4) Memilih rencana yang diajukan (memantapkan perencanaan) dan juga mempertimbangkan hambatan-hambatan yang terjadi pada berbagai kegiatan.

5) Menetapkan rencana alternatif.

6) Memilih dan memeriksa rencana yang diajukan.

7) Membuat metode atau alternatif penyelesaian.

8) Mengatur urutan dan waktu rencana secara rinci.

9) Mengadakan penilaian (evaluasi).

Perencanaan dalam melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR) itu memberikan pedoman atua acuan bahwa perusahaan bukan lagi sebagai entitas yang hanya mementingkan dirinya sendiri saja.

Hal ini sesuai dengan yang kemukan oleh Guruh sugiharto selaku sekretaris manajer keuangan PT. GNE, bahwa:

“Setiap perusahaan menyisihkan dana sosial termasuk PT.

Gerbang NTB Emas yang juga menyisihkan dananya untuk kegiatan-kegiatan sosial hal ini disesuaikan dengan undang-undang dan peraturan Pemerintah”.55

Namun, untuk pengendalian dana agar tersalur dengan baik, proporsional dan accountable, maka manajemen PT. Gerbang NTB Emas telah menetapkan beberapa strategi, yaitu sebagai berikut:

a) Membentuk tim kerja biasanya dalam tim tersebut perwakilan dari divisi umum & HRD yang bertugas untuk menentukan waktu dan

55Guruh Sugiharto, Wawancara, PT. Gerbang NTB Emas, 8 juli 2019.

tempat pelaksanaan dan juga mengevaluasi kebenaran informasi yang diajukan oleh masyarakat kemudian, berkoordinasi dengan divisi keuangan untuk pencairan dana.

b) Memberikan bantuan dengan memperhatikan kemampuan perusahaan dan jumlah anggaran yang tersedia atau dalam bentuk apa. Hal ini dalam pelaksanaan program CSR PT. GNE setiap yang mengajukan proposal untuk bantuan sosial diberikan melalui divisi umum & HRD, kemudian dari divisi umum & HRD akan mengajukan kepada pihak direksi dengan memperhatikan kemampuan perusahaan dan menentukan dalam bentuk apa yang akan diberikan dan jikalau disetujui akan diproses dan dilaksanakan oleh divisi umum & HRD kemudian berkoordinasi dengan pihak divisi keuangan untuk pencairan dana.

b. Tahap Pelaksanaan/implementasi.

PT. Gerbang NTB Emas dalam tahap pelaksanaan melakukan langkah sebagai berikut:

1) Program CSR dilaksanakan perusahaan sesuai dengan waktu dan kebutuhan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

2) Dalam pelaksanaan CSR, perusahaan telah menentukan tim pelaksana di lapangan untuk melakukan tugas dan kewajibannya serta bertanggung jawab kepada manajemen perusahaan dalam hal pelaporannya.

3) Melakukan pelaksanaan sesuai dengan langkah-langkah pelaksanaan sebagai patokan.

c. Tahap evaluasi.

Evaluasi atau pengawasan atau pengendalian berarti menilai setiap aktifitas agar seluruh kegiatan sratejik sesuai dengan yang telah direncanakan. Hal ini diperlukan, bila terjadi penyimpangan harus segera dikoreksi supaya tetap dalam jalur yang benar.56

Dalam hasil wawancara yang dilakukan Rahmawati selaku karyawan divisi umum & HRD PT. GNE mengatakan, bahwa:

“Dalam tahap evaluasi semua program CSR yang telah dilaksanakan dilakukan evaluasi dalam kurun waktu satu tahun sekali ketika rapat RUPS dan proses ini melibatkan karyawan tergabung dalam tim dan pimpinan direksi sebagai evaluator”.57

Hal-hal yang dijadikan bahan evaluasi pada PT. GNE seperti :

1) Kendala-kendala dalam pelaksanaan program CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap karyawan dan masyarakat.

2) Bagaimana pencapaian tujuan yang telah dicapai.

3) Mengevaluasi manfaat dan juga dampak dari kegiatan yang telah dilaksanakan.

4) Apakah sudah tepat program tersebut, baik bagi karyawan maupun bagi masyarakat.

56Suyadi Prawirosuntoto dan Dewi Primasari, Manajemen Stratejik & Pengambilan Keputusan Koorporasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm. 14.

57Rahmawati, Wawancara, PT. Gerbang NTB Emas, 8 juli 2019.

5) Mengevaluasi penggunaan dana yang telah dianggarkan perusahaan.

3. Bentuk-Bentuk Penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) pada PT. Gerbang NTB Emas.

Bentuk-bentuk CSR Pada PT. Getbang NTB Emas, yaitu:

1. Pada Masyarakat.

Lingkungan sosial masyarakat di sekitar perusahaan berada adalah salah satu stakeholders yang secara langsung maupun tidak langsung menerima dampak positif ataupun negatif dari sebuah perusahaan dalam hal aktifitas produksinya. Salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yaitu terhadap masyarakat.

Seperti yang dikatakan pada hasil wawancara oleh Guruh Sugiharto selaku sekretaris manajer keuangan PT. GNE, bahwa:

“Setiap Perseroan Terbatas harus melakukan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat begitu pula PT. Gerbang NTB Emas di NTB ini juga melakukan tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat seperti memberikan sumbangan dana pada acara-acara keagamaan, sumbangan pembangunan masjid, universitas, sekolah/pondok pasantren dan lain-lain, dan juga dalam bentuk material seperti pavin block karena perusahaan ini memproduksi pavin block jadi disumbangkan berupa material juga”.58

Beberapa bantuan yang diberikan oleh PT. Gerbang NTB Emas terhadap masyarakat mencakup beberapa bidang, seperti:

58Guruh Sugiharto, Wawancara, PT. Gerbang NTB Emas, 8 juli 2019.

a. Bantuan sarana ibadah, berupa sumbangan dana dan material bangunan masjid, sumbangan dana acara keagamaan, sumbangan terhadap organisasi keagamaan, dan sumbangan untuk anak yatim piatu dan panti jompo. Bantuan tersebut antara lain:

1) Sumbangan terhadap masjid Arahmah Sweta.

2) Sumbangan untunk anak yatim dan panti jompo Masjid Nurul Yakin Loteng dan buka puasa 100 anak yatim.

3) Sumbangan untuk qurban masjid Ar-rahmah Sandubaya.

4) Sumbangan terhadap muslimat NW.

5) Sumbangan untuk musywarah serikat Islam.

6) Sumbangan acara ramadhan remaja masjid sekitar perusahaan.

7) Sumbangan acara ogoh-ogoh di cakranegara.

8) Sumbangan keagamaan Dusun Aikja Desa Jaga (Praya) dan Desa Gontoran.

9) Sumbangan untuk rehab Masjid Darul Falah Dusun Parampuan.

10)Sumbangan untuk organisasi HIIMAH NW.

11)Sumbangan untuk musywarah daerah dewan dakwah 2018 NTB.

12)Sumbangan muslimat NW cabang Pringgarata.

13)Sumbangan pembangunan Masjid Al-Muqoddim perwakilan BPK Provinsi.

14)Sumbangan partisipasi pada musyawarah nasional alim ulama dan konferensi NU 2017.

b. Bantuan sarana peningkatan kesehatan dan olahraga, pernah berupa sumbangan dana pada organisasi mahasiswa PMI KSR, sumbangan berupa donor darah oleh para karyawan. Bantuan tersebut antara lain:

1) Sumbangan terhadap organisasi kesehatan PMI KSR IAIN 2017.

2) Sumbangan donor darah kepada lembaga PMI NTB.

3) Sumbangan terhadap komunitas one day one jus.

4) Sumbangan untuk turnamen basket ball Gubernur Cup 2017.

5) Sumbangan untuk Fun Bike TNI AU.

c. Bantuan terhadap korban bencana alam. Bantuan tersebut antara lain:

1) Sumbangan untuk bencana alam Gunung Agung Bali.

2) Sumbangan korban banjir Lotim melalui HIIMAH NW.

3) Sumbangan untuk korban Gempa di Lotim dan KLU.

d. Bantuan terhadap kelestarian lingkungan. Bantuan tersebut antara lain:

1) Sumbangan untuk gerakan penanaman pohon NTB Hijau (HUT NTB 2017).

2) Sumbangan untuk gerakan pemuda bangkit peduli lingkungan dan sungai.

3) Sumbangan untuk gerakan pemuda peduli pilkada damai NTB.

e. Bantuan sarana pendidikan, antara lain:

1) Sumbangan dana pendidikan (dies natalis UNRAM).

2) Sumbangan kepada Dispora.

3) Sumbangan untuk PILMITANAS UNRAM.

4) Sumbangan untuk gerakan cinta pancasila/LPTN.

5) Sumbangan untuk 200 nasi kegiatan peringatan HUT RI.

2. Pada Karyawan

Berdasarkan statusnya, karyawan di PT. Gerbang NTB Emas dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu karyawan tetap dengan jumlah 31 orang, karyawan kontrak dengan jumlah 30 orang, karyawan tenaga borongan atau tenaga harian (buruh) dengan jumlah 25 orang.

Dari hasil wawancara dengan Taufik selaku salah satu karyawan pada divisi umum & HRD mengatakan, bahwa:

“Sebagian besar karyawan PT. GNE ini diambil dari lingkungan sekitar yaitu sebagian besar pada karyawan tenaga cetak yaitu karyawan tenaga harian dan juga karyawan lain seperti security, hal ini untuk menjaga keamanan perusahaan”.59

Dari awal perkembangannya PT. GNE sudah merekrut sebagian besar karyawan dari lingkungan sekitar perusahaan berada.

Ayu Widyari mengatakan, bahwa:

“Kalau untuk karyawan tentu tanggung jawab sosial wajib bagi perusahaan untuk menyediakan tersebut, salah satunya itu dari awal perusahaan sudah memperhatikan pengangguran di sekitar lingkungan perusahaan jadi perusahaan merekrut sebagian karyawannya dari lingkungan sekitar dan tentu saja juga ada tanggung jawab perusahaan untuk melindungi karyawan yaitu seperti kesehatan perusahaan mendaftarkan dalam BPJS, kematian, menikah dan lainnya”.60

59Taufik Hidayat, Wawancara, PT. Gerbang NTB Emas, 8 juli 2019.

60I Gusti Ayu Widyari, Wawancara, PT. Gerbang NTB Emas, 13 juli 2019.

Pelaksanaan CSR, PT. Gerbang NTB Emas juga memberikan program kesejahteraan kepada karyawannya, seperti :

a. Bersifat ekonomis, tunjangan hari raya, bonus, tunjangan kematian, tunjangan kesehatan, tunjangan pernikahan. Antara lain seperti:

1) Sumbangan pernikahan staf Ira.

2) Sumbangan persalinan staf Indah.

3) Sumbangan kepada staf bapak mukmin dan Rifai untuk khitanan anak.

4) Sumbangan takziyah untuk tenaga harian.

5) Sumbangan takziyah untuk keluarga a/n staf Aisyah.

b. Pemberian fasilitas, seperti mushola, cuti hamil/melahirkan, cuti hari raya, cuti kematian. Jatah cuti yang diberikan perusahaan yang wajib diterima oleh karyawan PT. GNE yaitu 12 hari dalam setahun.

Kemudian untuk jatah cuti yang diberikan untuk karyawan yang melahirkan yaitu selama 3 bulan kemudian untuk cuti hari raya diberikan selama 3 hari dan untuk cuti kematian atau acara khitanan dan lain –lain biasanya dipotong dengan jatah cuti yang selama 12 hari dalam setahun tersebut.

c. Pelayanan, seperti asuransi kesehatan BPJS.

Pemberian kesejahteraan ini perlu diprogramkan dengan sebaik-baiknya agar bermanfaat untuk tujuan perusahaan, dan tenaga

Dokumen terkait