• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melalui:

a. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang memperoleh informasi dari informan tanpa memberikan pertanyaan, melainkan dengan melakukan observasi atas aktivitas dan perilaku di lingkungan kerja.

Aktivas dan perilaku ini dapat berupa kebiasaan kerja, pertemuan, ekspersi wajah dan bahasa tubuh. Lingkungan kerja seperti tata letak kantor atau penempatan aset dan peralatan kantor juga dapat menjadi bahan observasi.

Observasi sangat membantu peneliti di dalam memahami kondisi alamiah yang sesungguhnya terjadi di PT Gerbang NTB Emas. Observasi ini dapat digunakan sebagai pelengkap maupun pembanding hasil wawancara.

Observasi dilakukan dengan cara Observasi Partisipant dan nonpartisipant. Pada Observasi Partisipant ini peneliti masuk langsung pada organisasi yang diteliti dan menjadi bagian darinya. Sedangkan observasi nonpartisipant merupakan suatu teknik pencarian data di mana peneliti hanya sebagai pemantau setiap peristiwa atau perkembangan dan tidak terlibat sebagai bagian dari subjek yang sedang diteliti.38

Peneliti adalah salah satu mahasiswa yang sedang melakukan praktik kerja lapangan (PKL) di PT Gerbang NTB Emas sehingga secara tidak langsung telah dan sedang melakukan observasi partisipant dalam pengumpulan datanya, selain itu juga peneliti melakukan obeservasi nonpartisipant. Dengan melakukan obeservasi partisipant dan nonpartisipant ini diharapkan peneliti dapat lebih memahami secara detail tentang penerapan atau implementasi CSR (Corporate Social Responsibility) yang ada di PT GNE.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu; ini merupakan proses tanya jawab lisan, di mana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik. Terdapat dua pihak dengan kedudukan yang berbeda dalam proses wawancara. Pihak pertama berfungsi sebagai penanya, disebut sebagai interviewer,

38Ibid,. hlm, 251

sedangkan pihak kedua berfungsi sebagai pemberi informasi atau biasa disebut informan.39

Teknik wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara terstruktur. Penelitian ini menggunakan jenis wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan ketika peneliti mengetahui informasi yang dibutuhkan dan memiliki daftar pertanyaan yang relevan dengan masalah yang diteliti. Narasumber menyampaikan pandangannya yang kemudian dicatat/direkam oleh peneliti.

Peneliti dapat mengajukan pertanyaan di luar daftar pertanyaan yang telah dibuat dengan tujuan memperdalam pemahaman atas masalah yang diteliti. Jika informasi yang didapat telah dirasa cukup, maka peneliti dapat menghentikan wawancaranya untuk kemudian ditabulasikan dan analisa selanjutnya.40 Penelitian menggunakan teknik wawancara mendalam untuk mendapatkan data tentang penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) di PT GNE melalui para Pimpinan dan karyawanya.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metedologi penelitian sosial untuk dapat

39 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif:Teori fan Praktik,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), hlm. 160-161.

40Sekaran, U. Research Methods for Business. United States of America: Hermitage Publishing Services. 2000, hlm, 222-225.

mengetahui dan menelusuri data historis.41 Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara membaca dan mengutip dokumen- dokumen yang dipandang relevan dengan permasalahan yang diteliti.

Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data dengan cara mengumpulkan bahan-bahan bacaan, termasuk peraturan perundang-undangan dan dokumen-dokumen laporan keuangan yang ada kaitannya dengan masalah penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) pada PT.

Gerbang NTB Emas. Data-data tersebut digunakan untuk melengkapi informasi yang telah didapat sebelumnya melalui proses wawancara dan observasi.

4. Sumber dan Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti dari objek penelitian secara langsung. Data sekunder adalah data yang tidak dikumpulkan langsung oleh peneliti, didapatkan melalui sumber lain seperti dokumen atau rekaman.42

Dalam penelitian ini peneliti memperoleh data primer melalui wawancara mendalam terhadap para karyawan PT Gerbang NTB Emas tentang Penerapan CSR (Corporate Social Responsibility). Wawancara dilakukan di lokasi penelitian PT. Gerbang NTB Emas yang terletak di Jln.

41Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif:Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 121.

42Sekaran, U. Research Methods for Business. United States of America: Hermitage Publishing Services, 2000. Hlm. 57.

Sangkareang No. 60 Cakranegara dengan subyek yang diteliti yaitu staf divisi umum & HRD dan juga divisi keuangan.

Data sekunder didapat melalui dokumentasi perusahaan yang meliputi data keuangan yang berkaitan dengan pelaporan CSR, buku, jurnal, dan skripsi.

5. Analisis Data

Analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan, mengelompokan, memberi kode/tanda, dan mengategorikannya data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab.

Melalui serangkaian aktivitas tersebut, data kualitatif yang biasanya berserakan dan bertumpuk-tumpuk bisa disederhanakan untuk akhirnya bisa dipahami dengan mudah.43

Metode digunakan penulis di dalam menganalisis data penelitian lebih diarahkan pada metode induktif, yang merupakan jalan berfikir dengan mengambil kesimpulan dari data-data yang bersifat khusus. Dengan kata lain, berfikir induktif adalah berangkat dari fakta-fakta khusus, peristiwa-peristiwa konkrit, kemudian dari fakta-fakta tersebut ditarik generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat umum.44

43Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif:Teori fan Praktik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), hlm. 209.

44L. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2004), hlm, 248.

Dengan demikian, data yang terkumpul tersebut dibahas, ditafsirkan serta dikumpulkan secara induktif sehingga dapat memberikan gambaran tepat terkait penarapan CSR (Corporate Social Responsibility) di PT. Gerbang NTB Emas. Akibatnya, pokok persoalan dari penelitian ini dapat terjawab sesuai dengan apa yang diharapkan.

6. Keabsahan Data

Untuk menjamin validitas dan realibilitas data dan temuan, seorang peneliti perlu melakukan usaha-usaha dalam rangka menyempurnakan penelitian yang dilakukan sehingga data-data yang didapatkan benar-benar valid. Dalam hal ini peneliti melakukan usaha pemeriksaan keabsahan data- data yang telah ditemukan sehingga menghasilkan penyajian data yang memiliki realibilitas.45

a. Pemeriksaan teman sejawat

Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat agar data yang diperoleh benar-benar valid..

b. Kecukupan Referensi

Kecukupan referensi adalah sebagai alat untuk menyaring data dan menyesuaikan dengan kritik tertulis untuk keperluan evaluasi.

Kecukupan referensi ini digunakan sebagai landasan teoritis yang cukup kuat merumuskan permasalahan.

45Ibid., , hlm. 277.

c. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan bertujuan untuk menentukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi-situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti. Kemudian peneliti fokus pada hal-hal tersebut secara rinci, yaitu peneliti hanya memusatkan dan mencari jawaban sesuai dengan rumusan masalah saja.

H. Sistematika Pembahasan

Untuk memeperoleh gambaran lebih jelas mengenai isi dari proposal skripsi ini agar lebih mudah dipahami, maka diperlukan suatu sistematika penulisan yang sederhana sehingga pembaca tidak kesulitan dalam membaca maupun memahami isi dari proposal skripsi ini. Sistematika pembahasan proposal skripsi ini adalah:

Bab I Pendahuluan berisi, konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan dan manfaat, ruang lingkup dan setting penelitian, telaah pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian, sistematika, daftar rujukan.

Bab II merupakan Bab paparan data dan temuan, pada bagian ini diuraikan tentang gambaran umum lokasi penelitian dan penerapan sistem CSR (Corporate Social Responsibility) pada PT. Gerbang NTB Emas.

Bab III berisi Bab pembahasanan atau analisa temuan. Pada Bab ini penulis berusaha menganalisis hasil temuan yang penulis paparkan pada Bab II sebelumnya yaitu, penerapan sistem CSR (Corporate Social Responsibility) pada PT. Gerbang NTB Emas di Cakranegara.

Bab IV adalah Bab penutup. Bab ini berisi kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian dan saran yang sesuai dengan persoalan penelitian.

38 BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah PT Gerbang NTB Emas

PT Gerbang NTB Emas (PT. GNE) merupakan salah salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Nusa Tenggara Barat. Diawal sejarahnya pada tahun 1957, Departemen Perindustrian RI dengan surat nomor 3428/SD. Tgl. 26 Oktober 1957, membentuk “INDUK PANDE BESI LOMBOK” di Mataram.

Berdasarkan PP No. 186/1961 tentang pendirian Perusahaan Negara Industri Logam dan Mesin, Induk Pande Besi berubah menjadi Perusahaan Negara Perindustrian Rakyat (PNPR)” Wisaya Yasa”, atau dikenal dengan nama Pabrik Logam Lombok Unit XV yang langsung bernaung dibawah Departemen Perindustrian Rakyat.

Pada tahun1964 semua PNPR beralih ke Departemen Dalam Negeri, termasuk PNPR Wisaya Yasa. Tahun 1965 PNP RWiasaya Yasa ditangani oleh Gubernur Provinsi NTB sesuai dengan UU.No.5/1962 (tentang perusahaan daerah). Tahun 1969 PNPR Wisaya Yasa diubah menjadi perusahaan Daerah yang disahkan Mendagri dengan surat No. 10/36/5-248 dengan nama

“Perusahaan Daerah Tingkat Unit Logam”.

Selanjutnya pada tahun 1980 berubah nama menjadi “perusahaan daerah tingkat I NTB “WISAYA YASA” berdasarkan SK No. 1/539/650/1980 dengan status bediri sendiri (otonomi). Tahun 2006, PD.WISAYA YASA berubah nama dengan status menjadi PERSERO PT GERBANG NTB EMAS.

Berdasarkan PERDA No. 2 Tahun 2006, maka PT. Gerbang NTB Emas secara resmi dibentuk/didirikan dengan akta Notaris No. 1 tanggal 5 april 2007 (Notaris : Ermi Purnama Sari SH. MKn Mataram), selanjutnya disyahkan oleh Menteri Hukum dan HAM RI tanggal 16 Mei 2007 No.W24-00044 HT.01.01 TH.2007. PT GERBANG NTB EMAS sebagai salah satu BUMD milik PEMDA Provinsi NTB, diamanatkan untuk mampu menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya secara maksimal. Mampu berperan bagi perusahaan perekonomian di daerah serta dapat memberikan sumbangsi PAD bagi daerah NTB. Untuk mencapai tujuan tersebut maka PT. GERBANG NTB EMAS dituntut untuk bekerja secara maksimal dan profesional.

Modal dasar perseroan berjumlah Rp. 20.000.000.000.00,- (Dua Puluh Milyar Rupiah), terbagi atas 20.000 (dua puluh ribu) lembar saham, masing- masing saham bernilai nominal sebesar Rp. 1.000.000.00,- (satu juta rupaih).

Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan oleh para pendiri yaitu:

a. Gubernur NTB cq. Pemerintah daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

b. Drs. H. MUDJITAHID

c. MUHAMMAD ANWAR

d. H. ABDARAB M. SALEH

100% (Seratus Persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan tersebut di atas, telah disetor penuh secara tunai kepada perseroan oleh masing-masing pendiri pada saat penanda tanganan akta pendirian.

Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh perseroan menurut keperluan modal perseroan, atas persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS).

2. Keadaan Geografis Perusahaan PT. GNE

Perusahaan PT. GNE memiliki Lokasi yang sangat strategis karena berada di pinggir jalan dan sarana transportasi yang mudah didapat. Perusahaan PT. GNE berlokasi di jalan Selaparang No. 60 Cakranegara tepatnya di Samping sebelah timur Transmart yakni di Cakranegara. Kabupaten Lombok Barat. Lokasi Perusahaan PT. GNE mudah dijangkau oleh konsumen, maka dapat dikatakan secara geografis perusahaan berada pada lokasi yang menguntungkandan strategis.

3. Visi dan Misi PT. GNE a. Visi

Menjadi perusahaan daerah (BUMD) yang Sehat, Produktif, Tangguh dan Berdaya Saing.

b. Misi

1) Membangun manajemen perusahaan modern dan professional.

2) Membangun bisnis berbasis potensi daerah yang berdampak pada perluasan lapangan kerja.

3) Mengembangkan perusahaan yang berdaya saing, kompetitif dan berprofit tinggi.

4. Keadaan Fisik dan Sarana Prasarana PT. GNE Tabel 2.1

Daftar Aset Tetap dan Kapasitas PT GNE Tahun Buku 2018.

No. Asset Jumlah Satuan Kapasitas

1. Tanah 14.747 -

2. Gedung Kantor 1 Areal -

3. Barak Kerja 1 Areal -

4. Mesin Multiblock 4 Unit Paving Block

@200 per hari 5. Mesin Multiblock SB-

306 CP

1 Unit Paving Block

@200 per hari

6. Molen 8 Unit Kerb @150 biji per

hari, jika mnggunakan Ready Mix 225 biji per hari

7. Cetakan Paving Block 22 Set -

8. Cetakan Kerb 151 Set -

9. Cetakan Buis 29 Set -

10. Cetakan Batako 35 Set -

11. Cetakan Guide Post 12 Set -

12. Cetakan U-Ditch 33 Set -

13. Cetakan Box Culvert 5 Set -

14. Truk Mitsubishi 2 Unit 50 per rate untuk paving block 100 biji per rate untuk kereb 15. Pick-Up L300 1 Unit 50 per rate untuk paving block 20 biji per rate untuk kereb

16. Mobil Avanza 1 Unit -

17. Motor Revo 2 Unit -

Sumber: Laporan Pertanggungjawaban Direksi PT GNE Tahun Buku 2018.

PT GNE berdiri di atas tanah seluas 14.747 dengan Kantor sebagai gedung utama dan barak kerja sebagai areal produksi, terdapat ada lima unit

mesin press multiblok, delapan unit mesin molen, 250 lebih unit cetakan dan dua truk pengangkut barang. Kapasitas produksi paving block 1.000 per hari.

Kapasitas angkutan paving block 50 per rate dan terdapat satu unit mobil avanza sebagai operasional dan dua motor revo sebagai pendukung operasional kantor.

Alat-alat/aset tersebut digunakan untuk memproduksi berbagai macam produk berdasar pesanan. Banyak dari produk tersebut merupakan inovasi produk baru.46 Faktor teknologi ini menunjukkan suatu hal yang baik, karena itu secara umum dapat dikatakan, bahwa teknologi sangat membantu perusahaan dalam meningkatkan produksi maupun proses distribusi sehingga tidak tertinggal dari usaha lain yang sudah menggunakan teknologi pada perusahaannya.

46Dokumentasi, Laporan Pertanggungjawaban Direksi PT GNE Tahun Buku 2018.

5. Struktur Organisasi

Gambar 1.3

Sturuktur Organisasi PT. Gerbang NTB Emas

Sumber: Laporan Pertanggungjawaban Direksi PT GNE Tahun Buku 2019.

RUPS

KOMISARIS UTAMA L. Mudjitahid

KOMISARIS Afuani Kasim DIR. UTAMA

Samsul Hadi

DIR. Oper

&Marketing Ahmad Jaelani

SPI Halilurahman

DIR. Umum

&Keuangan M. Sodiqul Asri

DIV. Umum &HRD I Gusti Ayu Made

Widyari

DIV. Marketing

& Penjualan Ahyar

DIV. Keu

&Penagihan Iskandar Zulkarnaen DIV. Beton &

Konstruksi Abdurrahman

6. Bidang Usaha PT. GNE

PT. GNE sebagai perusahaan manufaktur dan pelayanan jasa, menggeluti beberapa unit usaha bisnis yakni:

a. Industri beton

b. Jasa kontruksi dan Properti c. Ekonomi Kreatif

B. Penerapan Sistem CSR (Corporate Social Responsisbility) Pada PT. Gerbang NTB Emas.

Pada penelitian ini, peneliti terfokus untuk meneliti bagaimana penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) di PT. GNE.

Penerapan/implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan. Implementasi bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.47

Implementasi kebijakan merupakan tindakan yang dilakukan oleh (organisasi) pemerintah dan swasta baik secara individu maupun secara kelompok yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan.48

47Nurdin Syafrudin dan Usman Basyiruddin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm 70.

48Haedar Akib, “Implementasi Kebijakan:Apa, Mengapa, dan Bagaimana”, Jurnal Administrasi Publik, Volume 1 , No. 1 , 2010, hlm 2.

PT. Gerbang NTB Emas merupakan perusahaan milik daerah NTB yang salah satu kegiatannya juga melaksanakan suatu kebijakan Undang-Undang no 40 tahun 2007 yaitu penerapan tanggung jawab sosial.

Setelah peneliti melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap para karyawan dari PT. GNE ditemukan bahwa penerapan program CSR PT. GNE tidak diprogramkan secara khusus dan juga belum dikelola dengan baik.

Seperti yang dikatakan oleh Guruh Sugiharto selaku sekretaris manajer keuangan PT. GNE, bahwa:

“Penerapan program CSR PT. GNE tidak diprogramkan secara khusus akan tetapi lebih bersifat jika terjadi suatu keadaan atau yang membutuhkan bantuan maka PT. GNE akan mengeluarkan dana bantuan”.

49

Hal ini juga diungkapkan oleh salah satu anggota karyawan PT. GNE dalam divisi Umum & HRD, bahwa:

Menurut Rahmawati, “CSR secara pribadi menurut saya itu boleh melaksanakan tergantung kemampuan karena ini terkait dengan kegiatan sosial, akan tetapi karena ini perusahaan jadinya wajib apalagi PT .GNE juga merupakan perusahaan daerah BUMD jadi PT. GNE juga melakukannya, kalau dikatakan tidak melaksanakan salah karena perusahaan tetap melaksanakan akan tetapi belum dikelola dengan baik apalagi banyak masyarakat kita di luar sana yang kurang mampu perlu banyak bimbingan dan arahan merupakan salah satu kepedulian perusahaan¸seperti yang saya tahu di perusahaan swasta, bank memiliki usaha binaan terhadap masyarakat akan tetapi terus terang kalau di PT.GNE belum kami laksanakan tapi kalau untuk bantuan sosial terhadap masyarakat sudah kami laksanakan walaupun mungkin menurut yan lain belum seberapa namun ini menjadi tugas kami yang harus diperbaiki agar kedepannya lebih baik lagi.”.50

49Guruh Sugiharto, Wawancara, PT. Gerbang NTB Emas, 8 juli 2019.

50 Rahmawati, Wawancara, PT. Gerbang NTB Emas, 8 juli 2019.

Dalam melakukan kegiatan penerapan CSR PT. Gerbang NTB Emas memiliki dua macam prosedurnya yaitu pertama, dari inisiatif perusahaan sendiri artinya perusahaan melakukan pencarian sendiri sasaran dari program CSR, dan yang kedua, dengan melalui kerja sama dengan lembaga lain artinya apabila lembaga lain memiliki suatu kegiatan sosial yang membutuhkan dana maka lembaga tersebut mengajukan proposal yang berisi tentang rincian dana yang di perlukan kemudian baru diserahkan dana oleh PT. Gerbang NTB Emas kepada yang bersangkutan.

Hal ini seperti yang dikatakan oleh Nuraini selaku salah satu karyawan pada divisi umum & HRD PT. GNE, bahwa:

“PT. GNE melakukan penerapan CSR dengan dua cara yaitu mencari sendiri sasaran atau dengan adanya lembaga lain yang mengadakan acara sosial dan mengajukan proposal dana kepada PT.GNE”.51

Dana CSR yang disisihkan oleh PT. Gerbang NTB Emas untuk program CSR adalah berkisar 2% dari laba bersih perusahaan sesuai dengan Permen Negara BUMN menjelaskan bahwa sumber dana PKBL berasal dari penyisihan laba bersih perusahaan sebesar 2 persen yang dapat digunakan untuk Program Kemitraan ataupun Bina Lingkungan. Akan tetapi dalam pelaksanaanya dana yang disisihkan untuk progam CSR tersebut bisa kurang dan juga bisa lebih tergantung dari keadaan yang terjadi. Dari data yang diperoleh CSR tahun 2017 dan 2018, bahwa jumlah dana yang di keluarkan oleh PT. GNE paling banyak sebesar Rp. 25.000.000 dan yang paling kecil sebesar Rp. 50.000.

51Nuraini, Wawancara, PT. Gerbang NTB Emas, 8 juli 2019.

Dari hasil wawancara yang dilakukan Guruh sugiharto selaku sekretaris manajer keuangan PT. GNE mengatakan, bahwa:

“Dana CSR yang disisihkan oleh perusahaaan 2 % untuk program sosial akan tetapi dana tersebut bisa kurang atau bisa lebih tergantung dari keadaan apabila terjadi keadaan darurat seperti bencana alam maka bisa lebih dari itu, jika tidak ada kejadian apapun maka bisa kurang dari itu”.52 1. Data Jumlah Anggaran CSR (Corporate social Responsibility) PT GNE

Tahun 2017-2018.

Tabel 2.2

Anggaran CSR Tahun 2017-2018 (dalam ribuan rupiah)

No. Tahun Jumlah

1. 2017 122.780.000

2. 2018 45.795.000

Sumber: Lampiran53

Dari tabel di atas dapat diketahui realisasi anggaran dana program CSR PT. Gerbang NTB Emas dua tahun terakhir yaitu pada tahun 2017 dan 2018 yang mengalami penurunan secara drastis anggaran pada tahun 2018 sebesar Rp. 122.780.000 menjadi Rp. 45.795.000 pada tahun 2017 yang artinya turun sejumlah Rp. 76.985.000. Penyebab turunnya jumlah dana CSR PT. GNE dari tahun 2017 ke 2018 ini adalah adanya perubahan kebijakan manajamen dan juga karena terbatasnya dana yang disisihkan untuk program CSR.

52Guruh Sugiharto, Wawancara, PT. Gerbang NTB Emas, 8 juli 2019.

53Dokumentasi, Laporan Pertanggungjawaban Direksi PT GNE Tahun Buku 2019, hlm. 6.

Dalam hasil wawancara dikemukakan oleh Rahmawati selaku karyawan divisi umum & HRD PT. GNE, bahwa:

“CSR merupakan suatu kegiatan sosial dan PT. GNE telah melakukannya dalam bentuk sumbangan-sumbangan sampai kadang melebihi dari yang seharusnya akhirnya pihak perusahaan banyak yang complain kenapa kok banyak sekali tapi kalau secara prosedur yang seharusnya seperti perusahaan yang lain diprogramkan kemudian disalurkan kemana aja itu yang belum kita punya dan juga terbatasnya dana untuk kita sisihkan buat kegiatan sosial CSR ini karena tergantung pendapatan perusahaan”.54

2. Tahapan Implementasi CSR (Corporate Social Responsisbility) Pada PT.

Gerbang NTB Emas.

Dalam melakukan penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) di PT. Gerbang NTB Emas meskipun tidak diprogramkan secara khusus akan tetapi terdapat beberapa tahapan-tahapan dalam pelaksanaanya sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan.

Dalam melakukan penerapan/implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) di PT. Gerbang NTB Emas terdapat tahapan dalam perencanaan:

1) Menentukan masalah, tugas, tujuan dan kebutuhan secara jelas.

2) Mencari informasi yang berhubungan dengan kegiatan secara lengkap.

3) Mengobservasi, meneliti, kemudian menganalisis dan mengklasifikasi informasi yang sudah didapatkan.

54Rahmawati, Wawancara, PT. Gerbang NTB Emas, 8 juli 2019.

4) Memilih rencana yang diajukan (memantapkan perencanaan) dan juga mempertimbangkan hambatan-hambatan yang terjadi pada berbagai kegiatan.

5) Menetapkan rencana alternatif.

6) Memilih dan memeriksa rencana yang diajukan.

7) Membuat metode atau alternatif penyelesaian.

8) Mengatur urutan dan waktu rencana secara rinci.

9) Mengadakan penilaian (evaluasi).

Perencanaan dalam melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR) itu memberikan pedoman atua acuan bahwa perusahaan bukan lagi sebagai entitas yang hanya mementingkan dirinya sendiri saja.

Hal ini sesuai dengan yang kemukan oleh Guruh sugiharto selaku sekretaris manajer keuangan PT. GNE, bahwa:

“Setiap perusahaan menyisihkan dana sosial termasuk PT.

Gerbang NTB Emas yang juga menyisihkan dananya untuk kegiatan-kegiatan sosial hal ini disesuaikan dengan undang-undang dan peraturan Pemerintah”.55

Namun, untuk pengendalian dana agar tersalur dengan baik, proporsional dan accountable, maka manajemen PT. Gerbang NTB Emas telah menetapkan beberapa strategi, yaitu sebagai berikut:

a) Membentuk tim kerja biasanya dalam tim tersebut perwakilan dari divisi umum & HRD yang bertugas untuk menentukan waktu dan

55Guruh Sugiharto, Wawancara, PT. Gerbang NTB Emas, 8 juli 2019.

Dokumen terkait