BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
2. Deskripsi Pelaksanaan Perlakuan
Penelitian ini menggunakan tari sebagai treatment untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh setelah diberikan perlakuan. Pemberian perlakuan (treatment) menggunakan pembelajaran seni tari dengan menggunakan tari kreasi yaitu tari kupu-kupu. Pemberian perlakuan dengan menggunakan tari kupu-kupu karena gerakannya yang sederhana dan mudah dipahami oleh anak. Gerakan dalam tari kupu-kupu terdiri dari gerakan berputar, gerakan maju mundur, gerakan berlutut, gerakan berjinjit, gerakan tangan mengayun, gerakan membungkuk. Berikut deskripsi gerakan tari kupu-kupu selama pemberian perlakuan (treatment):
a) Gerakan berputar
Pemberian perlakuan pertama dengan gerakan berputar, gerakan berputar adalah gerakan dasar dari tari kupu-kupu. Pada saat perlakuan (treatment) kemampuan berputar peserta didik sudah baik, peserta didik dapat menyeimbangkan tubuhnya pada saat berputar. Dalam gerakan berputar posisi kedua tangan berada di depan muka lalu ibu jari bertemu dengan jari telunjuk membentuk lingkaran dan ujung selendang dijepit di antara jari telunjuk dan ibu jari. Terdapat beberapa peserta didik yang belum mampu mengikuti posisi tangan yang dicontohkan oleh peneliti. Gerakan berputar selanjutnya dengan gerakan
41 berputar sambil badan digoyangkan ke kiri dan ke kanan, semua peserta didik mampu melakukan gerakan ini dan peserta didik cukup antusias melakukan gerakan tari tersebut.
b) Gerakan maju mundur
Gerakan maju mundur adalah gerakan ke dua yang diajarkan oleh peneliti, dalam gerakan maju mundur tediri dari gerakan maju mundur sambil tangan di ayunkan berputar 360° pada saat melakukan gerakan maju mundur terdapat beberapa peserta didik yang belum mampu melakukannya secara bersamaan. Pada saat akan mengayunkan tangan, peserta didik tersebut akan diam ditempat lalu melanjutkan gerakan maju mundur. Gerakan selanjutnya yaitu gerakan maju mundur dengan tangan diayunkan menyilang, dalam gerakan tangan menyilang terkadang peserta didik lupa melakukannya dan hanya mengayunkan tangan dengan berputar 360°. Dan semua peserta didik melakukan gerakan maju mundur sebanyak 4 kali.
c) Gerakan berlutut
Posisi awal dari gerakan berlutut yaitu kedua tangan direntangkan dan selendang diselipkan disela-sela jari, kemudian perlahan-lahan mulai melakukan posisi berlutut sambil kepala dibergerak ke kiri dan ke kanan. Semua peserta didik mampu melakukan posisi berlutut, tetapi ada beberapa peserta didik yang kurang aktif dalam bergerak seperti posisi kepala tidak bergerak ke kiri dan ke kanan. Dan selanjutnya semua peserta mampu melakukan posisi tangan direntangkan dengan posisi selendang diselipkan disela-sela jari dan mampu mengganti posisi tangan yang di rentangkan menghadap ke kiri dan ke kanan.
d) Gerakan berjinjit
Terdapat beberapa peserta didik kesulitan untuk melakukan gerakan berjinjit, untuk melakukan gerakan berjinjit sambil berputar peserta didik terkadang kurang bisa menjaga keseimbangan. Beberapa peserta didik hanya mampu berjinjit kecil namun pada saat disuruh untuk berputar posisi kaki seperti berjalan.
Selanjutnya posisi gerakan berjinjit berikutnya yaitu berjinjit dengan tangan di ayunkan ke atas ke bawah, ada beberapa peserta didik yang belum mampu mengikuti posisi gerakan yang dicontohkan oleh peneliti.
e) Gerakan tangan mengayun
Gerakan mengayun posisi tangan mampu berputar 360°, terdapat beberapa peserta didik yang tidak sesuai dengan gerakan mengayunkan yang dicontohkan oleh peneliti. Begitupun dengan gerakan menyilang tekadang peserta didik hanya melakukan gerakan mengayun dengan posisi kedua telapak tangan berputar 360°, dan tidak melakukan gerakan manyilang. Selanjutnya gerakan tangan ke atas dan ke bawah semua peserta didik mampu melakukannya seperti yang dicontohkan oleh peneliti.
f) Gerakan membungkuk
Gerakan terakhir adalah gerakan membungkuk, gerakan ini dimulai dengan posisi kedua tangan berada di depan muka lalu ibu jari bertemu dengan jari telunjuk membentuk lingkaran dan ujung selendang dijepit di antara jari telunjuk dan ibu jari, semua peserta didik sudah mampu melakukan gerakan ini, karena gerakan ini sudah diberikan pada saat perlakukan (treatment) sebelumnya. Kemudian perlahan melakukan posisi duduk dengan kaki ditekuk ke belakang dan dilanjutkan dengan
43 membungkuk dengan posisi duduk kaki ditekuk ke belakang. Posisi kepala menoleh ke kiri dan ke kanan dan kedua tangan diayunkan ke atas. Semua peserta didik mampu melakukan gerakan tersebut yang artinya semua peerta didik cukup lentur melakukan gerakan tersebut.
Setelah melakukan gerakan membungkuk, gerakan selanjutnya mengulang gerakan posisi kedua tangan berada di depan muka lalu ibu jari bertemu dengan jari telunjuk membentuk lingkaran dan ujung selendang dijepit di antara jari telunjuk dan ibu jari dan bersiap untuk bangkit untuk memulai posisi berdiri.
Selama proses pemberian perlakuan (treatment) melalui tari kupu-kupu terdapat beberapa anak yang masih kesulitan dalam mengikuti gerakan tari seperti yang dicontohkan oleh peneliti. Ada beberapa peserta didik yang pasif atau tidak aktif mengikuti gerakan tari dan hanya berdiam diri ditempat. Gerakan yang cukup sulit dilakukan oleh peserta didik yaitu gerakan maju mundur sambil tangan diayunkan.
Sedangkan gerakan tari yang mudah dikuasai oleh peserta didik adalah gerakan membungkuk dan berlutut. Pada gerakan tersebut menunjukkan kemampuan gerak non lokomotor peserta didik menunjukkan sudah sangat baik. Selama perlakuan peserta didik menunjukkan kemampuan motoriknya mengalami peningkatan.
Selama mengajarkan gerakan tari peneliti terlebih dahalu mengajarkan gerakan tari melalui hitungan 1 x 8, setelah merasa anak sudah mampu menguasai gerakan tari peneliti menggunakan musik untuk menyesuaikan gerakan dengan irama musik. Pemberian perlakuan (treatment) terakhir peneliti mengajak peserta didik untuk mengulangi semua gerakan tari yang telah diajarkan dengan iringan
musik. Peserta didik sangat antusias dan bersemangat ketika menari dengan iringan musik yang diberikan oleh peneliti.