• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh pembelajaran seni tari terhadap kemampuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh pembelajaran seni tari terhadap kemampuan"

Copied!
168
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Teori

  • Seni Tari
  • Pengertian Motorik
  • Kaitan Pembelajaran Tari dengan Kemampuan Motorik Kasar
  • Penelitian yang Relevan

Modal dasar pengembangan motorik kasar ada tiga yang berkaitan dengan sensor utama, yaitu keseimbangan (vesibular), indra persendian (propiroseception), dan perabaan (tactile). Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa keterampilan motorik kasar adalah gerakan-gerakan yang dikendalikan oleh seluruh tubuh, termasuk otot-otot besar. Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa kemampuan motorik kasar anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang bersifat eksternal maupun internal.

Adanya keterkaitan antara perkembangan motorik anak usia dini dengan tari, sehingga perkembangan motorik kasar anak juga dapat berkembang melalui tari. Hal ini mendukung hipotesis bahwa kegiatan menari mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan motorik kasar anak kelompok B di TK Pertiwi Pucang Tulung Klaten Tahun Pelajaran 2017/2018. Keterampilan motorik kasar anak melalui kegiatan menari di kelompok B TK Muslimat Mazraatul Ulum II Paciran Lamongan cukup berkembang, karena perkembangan motorik kasar anak tidak merata pada beberapa aspek.

Perkembangan peningkatan motorik kasar anak ditunjukkan melalui kegiatan observasi pada saat kegiatan menari binatang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan motorik kasar anak pada siklus I mencapai 33,33%, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 84,44%.

Kerangka Pikir

Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

  • Rancangan Penelitian
  • Populasi dan Sampel Penelitian
  • Definisi Operasional Variabel
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Salah satu gerakan yang cukup sulit dilakukan siswa adalah gerakan maju mundur dengan mengayunkan lengan. Hasil data pretest menunjukkan bahwa motorik kasar siswa perlu ditingkatkan mengingat masih ada beberapa siswa yang memperoleh nilai rendah. Hal ini didukung ketika selama perlakuan siswa mempertunjukkan dengan baik gerakan tari yang diberikan peneliti.

Gerak dasar lokomotor dan non lokomotor berasal dari gerak tari yang diajarkan peneliti dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar siswa. Hasil yang diperoleh berdasarkan data penelitian bersama menunjukkan adanya peningkatan kemampuan motorik kasar siswa setelah pelajaran menari. Usai pemanasan, guru melanjutkan dengan pra-tes gerak tari kupu-kupu dan motorik kasar siswa.

Setelah pemanasan, guru melanjutkan dengan melakukan post test terhadap kemampuan penampilan kupu-kupu dan motorik kasar siswa. Guru memanggil siswa berdasarkan absensi untuk maju ke depan kemudian melakukan post-test kemampuan pertunjukan kupu-kupu dan motorik kasar setelah diberikan treatment.

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Hasil Penelitian

  • Hasil Analisis Deskriptif
  • Deskripsi Pelaksanaan Perlakuan
  • Deskripsi Hasil Pretest
  • Deskripsi Hasil Posttest
  • Deskripsi Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest
  • Hasil Uji Inferensial

Saat siswa mengayunkan lengannya, ia akan tetap di tempatnya dan kemudian terus bergerak maju mundur. Ada siswa yang hanya mampu berdiri dengan berjinjit, namun ketika diminta berbalik, posisikan kakinya seperti sedang berjalan. Posisi gerak mengayun tangan mampu berputar 360°, terdapat beberapa siswa yang kurang sesuai dengan gerak mengayun yang dicontohkan peneliti.

Selain itu, semua siswa mampu menggerakkan tangannya ke atas dan ke bawah seperti yang ditunjukkan oleh peneliti. f) Gerakan lentur. Semua siswa mampu melakukan gerakan-gerakan tersebut, artinya semua siswa cukup leluasa dalam melakukan gerakan-gerakan tersebut. Ada sebagian siswa yang pasif atau tidak aktif mengikuti gerak tari dan hanya diam saja.

Pada perlakuan akhir, peneliti mengajak siswa mengulangi seluruh gerak tari yang telah dipelajarinya di bawah pengawasan. Para siswa sangat bersemangat dan bersemangat sambil menari mengikuti irama musik peneliti. Pada pretest peneliti menguji kemampuan motorik kasar siswa sesuai instrumen penelitian yang telah disiapkan peneliti dan lolos uji validasi.

Gerakan maju mundur sambil mengayunkan lengan juga merupakan gerakan yang cukup sulit dilakukan oleh sebagian siswa. Pada saat siswa bergerak maju mundur dan mengayunkan lengannya, siswa berhenti sejenak untuk mengayunkan lengannya kemudian melanjutkan maju mundur. Dari hasil tes unjuk kerja menunjukkan bahwa siswa cukup kesulitan dalam melakukan gerakan gerak atau berpindah tempat.

Keterampilan gerak motorik siswa juga mengalami peningkatan yang sangat baik dibandingkan dengan hasil skor pada saat pretest. Hasil post-test menunjukkan bahwa tingkat kemampuan motorik kasar siswa berkembang dengan baik, dibuktikan dengan 4 siswa yang memperoleh nilai tertinggi, dengan nilai 16. Siswa yang memperoleh nilai 16 menunjukkan bahwa siswa menunjukkan sangat baik. keterampilan gerak lokomotor dan nonlokomotor yang berkembang dengan baik.

Grafik 4.1 Rekapitulasi Skor Pretest dan Posttest Kemampuan Motorik Kasar
Grafik 4.1 Rekapitulasi Skor Pretest dan Posttest Kemampuan Motorik Kasar

Pembahasan

Dari tabel data skor pretest siswa yang memperoleh skor terendah yaitu dengan skor 9 terlihat bahwa kemampuan motorik kasar anak masih kurang diantara teman-temannya. Nilai pretest tertinggi diraih oleh siswa NAN dengan nilai 14. Terlihat bahwa kemampuan motorik kasarnya paling baik diantara teman-temannya. Pembelajaran tari diberikan sebagai suatu perlakuan, pada perlakuan pertama siswa dikenalkan dengan dua gerak tari, yaitu gerak dasar dan non gerak.

Dalam gerak gerak, siswa cukup kesulitan melakukan gerakan maju mundur sambil melambaikan tangan. Ada siswa yang hanya melakukan gerakan maju mundur, namun ketika melambaikan tangannya, siswa tersebut diam di tempatnya. Gerak tari yang melibatkan gerak non lokomotor, siswa dapat menampilkan dengan cukup baik dan dapat mengikuti gerak tari yang dimodelkan. Pada perlakuan pertama, peneliti mengalami kesulitan yang cukup besar, karena ada beberapa siswa yang kurang aktif mengikuti gerakan tari yang diberikan.

Pada perlakuan tahap kedua, peneliti mengajak siswa mengulangi gerakan tari yang telah dipelajari sebelumnya, dengan tujuan melatih siswa dalam gerak lokomotor dan non lokomotor. Siswa menunjukkan adanya peningkatan pada gerak lokomotor seperti siswa mampu melakukan gerakan maju mundur sambil mengayunkan lengan, meskipun gerakan mengayun tersebut tidak sesuai dengan gerakan mengayun yang digambarkan peneliti. Pada perlakuan akhir, peneliti mengajak siswa mengulangi seluruh gerak tari yang diberikan.

Peneliti meminta 3 siswa untuk maju menari di hadapan temannya, ketiga siswa inilah yang paling mengingat setiap gerak tari yang diberikan. Saat siswa menari, peneliti mengamati siswa untuk mengetahui sejauh mana keterampilan gerak tari yang dimiliki siswa, meliputi keterampilan gerak dasar dan keterampilan non gerak. Selama perlakuan siswa dapat memperagakan keterampilan gerak dan non geraknya dengan baik dan sesuai dengan apa yang peneliti contohkan, meskipun pada saat perlakuan masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dan hanya diam ditempat, ada beberapa siswa yang hanya bermain dan tidak menari dengan serius.

Siswa yang memperoleh nilai tertinggi pada posttest menunjukkan bahwa keterampilan motorik kasarnya telah berkembang sangat baik untuk seluruh aspek penilaian keterampilan motorik kasar. Motorik kasar siswa mengalami peningkatan dengan baik, terbukti dari hasil post test kemampuan motorik anak mengalami peningkatan dibandingkan hasil pre test. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh peningkatan kemampuan motorik kasar setelah diberikan perlakuan dengan pembelajaran menari.

Bagi guru pemanfaatan seni tari dalam pembelajaran harus ditingkatkan, seni tari mempunyai banyak manfaat yang baik bagi perkembangan siswa, karena dengan menari anak akan bergerak bebas dan aktif, dan menari merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dan disukai anak. . Pengaruh gerak tari kolaboratif terhadap motorik kasar anak kelompok A usia dini di TK Bidarayya Makassar. Guru mendorong anak untuk berbaris rapi di depan kelas dengan membentuk 4 baris. Setelah siswa berbaris rapi, guru terlebih dahulu memberikan pemanasan dengan bergerak bebas.

Guru memanggil siswa berdasarkan absensi untuk maju ke depan kemudian melakukan pre-test kemampuan pertunjukan tari kupu-kupu dan motorik kasar berdasarkan instrumen yang telah disiapkan oleh guru.

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

  • Indikator Motorik Anak
  • Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design
  • Skor Pretest Hasil Kemampuan Motorik Kasar
  • Skor Posttest Hasil Kemampuan Motorik Kasar
  • Data Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest
  • Hasil Pengujian Wilcoxon Signed Rank Test

Anak dapat memutar kedua tangannya di depan wajah kemudian ibu jari bertemu dengan jari telunjuk membentuk lingkaran. Seimbangkan tubuh Anda dengan berlutut dengan tangan terentang. Seimbangkan tubuh Anda dengan membungkuk dan lengan ke atas. Anak sudah mampu mengambil posisi berlutut dengan tangan terayun ke kiri dan ke kanan, Anak sudah mampu berdiri dari posisi tersebut.

Gerakan membungkuk: Anak dapat melakukan posisi berlutut pertama dengan tangan di depan wajah kemudian ibu jari dan jari telunjuk menyentuh lingkaran. Setelah melakukan pretest, guru memberikan pendinginan yaitu dengan mengambil posisi duduk dengan kedua kaki diluruskan ke depan dan tangan memegang ujung jempol kaki. Putar kedua tangan di depan wajah lalu ibu jari menyentuh jari telunjuk hingga membentuk lingkaran.

Posisi awal anak berdiri, kemudian anak perlahan berlutut dengan tangan terentang ke samping, kepala digerakkan ke kiri dan ke kanan. Dalam posisi berlutut, badan bergantian menoleh ke kiri dan ke kanan dengan tangan terentang serta menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan. Mengayunkan lengan dengan kedua tangan di depan wajah, lalu ibu jari bertemu dengan jari telunjuk membentuk lingkaran.

Kemudian tekuk lengan ke atas sambil memutar kepala ke kiri dan ke kanan. Setelah melakukan gerakan tari, guru melakukan pendinginan dengan cara duduk dengan kedua kaki lurus ke depan dan tangan memegang jari kaki. Setelah menyelesaikan post-test, guru melakukan pendinginan dengan duduk dalam posisi duduk dengan kedua kaki lurus ke depan dan tangan memegang jari kaki.

Menjelaskan kepada siswa cara melakukan tarian kupu-kupu, terbang berputar-putar dan bergerak maju mundur.

Gambar

Gambar              Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design
Grafik 4.1 Rekapitulasi Skor Pretest dan Posttest Kemampuan Motorik Kasar
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sultan Alauddin Tlp : 0411 860132 Makassar 90221 SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : INDRI WULANDARI NIM : 10538 02181 11 Jurusan : Pendidikan Sosiologi