BAB I PENDAHULUAN
F. Kerangka Teoretik
3. Etika Berpakaian
larangan-Nya. Dari sini dapat dipahami bahwa pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak ini sangat menentukan bagaimana tingkah laku peserta didik kepada sang pencipta, kepada orang yang lebih dewasa serta tingkah laku terhadap sesamanya.
Sedangkan menurut iman al-Gazali dalam buku Darajat mengatakan bahwa etika/moral (etika) adalah bentuk batin yang tertanam dalam jiwa seseorang yang mendorong ia berbuat (tingkah laku), dan bukan karena suatu pemikiran atau pertimbangan, dimana batin seseorang ada yang baik dan ada pula yang buruk, ada yang terpuji dan ada yang tercela.30
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa etika atau moral adalah salah satu bentuk cerminan kepribadian seseorang yang ditampilkan dalam bentuk sikap, tingkah laku dan pola pikir yang dilakukan dengan cara sengaja dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain seseorang dapat dikatakan baik apabila perbuatan dan tingkah lakunya sesuai dengan ajaran/norma agama dan menghasilkan kebaikan dan manfaat bagi orang lain.
Adapun yang dimaksud dengan pakaian adalah kain yang digunakan untuk menutup aurat.31 Definisi yang dijelaskan bahwa pakaian kain yang lapang dan luas yang dapat digunakan untuk menutup aurat baik laki-laki maupun perempuan.32
Dari paparan di atas dapat dipahami bahwa etika berpakaian adalah suatu bentuk sikap dan perilaku dalam cara berpakaian yang
30 Zakiah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal. 68.
31Syeekh Nashiruddin Al-Bani, Jilbab Wanita Muslimah, (PT. Medi Hidayah, 2002) hal.
12.
32Mabruri, Identitas Wanita Muslimah-Modis, Elegan Sesuai Syariat, (Majalah Ummi, Jakarta, 2002) hal.28.
ditampilkan oleh seseorang dalam bentuk perbuatan dan menjadi cermin kepribadian yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari.
2. Fungsi Pakaian Dalam Pandangan Islam
Pakaian dalam kehidupan sehari-hari memiliki beberapa fungsi bagi orang yang menggunakannya yaitu:
a) Sebagai Penutup Aurat
Menurut AL-Tsa’libi daam kitabnya yang berjudul fiqh Al- Lughah di jelaskan bahwa aurat (awrah) adalah hiya kullu ma yustahya min kasyifihi fa huwa awrah yaitu segala sesuatu yang memalukan karena terbukanya aurat33. Sedangkan menurut Ibrahim Anis dalam kitabnya AL-Mu‟jam AL-Wash mendefinisikan aurat adalah kullu ma yasturuhu linsamu istinkafan auwhayan yaitu setiap yang ditutup manusia, karena malu melihatnya atau karena malu terlihat.34
b)Sebagai Perhiasan
Fungsi yang kedua ini menunjukkan begitu besar Islam memperhatikan keindahan-keindahan atau estetika merupakan salah satu fitrah diantara fitrah-fitrah lainnya. Kaitannya dengan hal ini dijelaskan:
Setiap manusia senang kepada perhiasan dan keindahan, hanya saja tidak setiap manusia memiliki ketajaman dalam menikmati perhiasan dan keindahan tersebut. Begitu juga dalam hal berpakaian, ada yang hanya memenuhi fungsi yang pertama saja. Yakni yang penting menutup aurat, tetapi ada juga malahan ini yang lebih banyak bahwa berpakaian itu juga
33 Sudarno, Etika Berpakaian Menurut Syari‟at Islam, (LPID, Surakarta, 2005), hal. 10.
34 Ibid, hal 10.
harus serasi antara badan, warna kulit dan bahan pakaiannya, model serta dimana dalam acara apakah pakaian itu dikenakan.35
Dalam AL-Qur’an Allah SWT telah berfirman sebagaimana firman Allah berikut ini:
Artinya: Hai anak Adam, pakailah pakaian yang bersih setiap kali kamu kemasjid (Q.S.Al-A’raaf (7): 31).36
c) Sebagai Perlindungan
Pakaian berfungsi sebagai perlindungan adalah berfungsi untuk melindungi kulit dari sengatan matahari, dinginya cuaca sehingga suhu badan tetap terjaga. Maka pakaian dapat menjaga kesehatan manusia, teidak mudah kena penyakit kulit, iritasi kulit, terjangkit virus dan lain sebagainya. Bahwan dalam peperangan sekalipun, pakaian memiiki fungsi yang sangat penting bagi manusia.37
1. Etika Berpakai Menurut Pandangan Islam
Melihat generasi muda yang masih kurang faham/keliru berkenaan etika berpakaian yang dibenarkan dalam Islam dan dilarang dalam Islam. Islam pun menggariskan beberapa etika berpakaian bagi lelaki dan perempuan. Etika ini memenuhi batas-batas penutupan aurat sebagai seorang muslim. Namun demikian Islam ini cukup mudah sehingga golongan Adam maupun Hawa diberikan kelonggaran dari segi
35 Ibid, hal. 12.
36Aljamil, Al-Qur‟an Tajwid Warna dan Terjemahan Per Kata, ( Bekasi: Cipta Bagus Segara, 20012), hal. 157.
pemakaian, pakailah pakaian apapun yang penting pakaian itu menutup aurat dan menggambarkan seorang muslim. Di antara etikanya ialah :38 Laki-Laki :
a) Pakaian yang digunakan menutup aurat dari pusat sehingga lutut.
b)Pakailah pakaian yang terbaik dan indah mata memandang c) Memakai jeans yang ketat karena hukumnya makruh bagi lelaki d)Dilarang menyerupai pakaian perempuan.
Perempuan :
a) Pakaian yang digunakan menutup aurat yaitu menutup seluruh bentuk badan kecuali pergelangan tangan dan muka.
b)Pakailah pakaian yang indah dan tidak mencolok mata c) Memakai pakaian yang longgar dan tidak menarik perhatian d)Dilarang memakai wangian yang menarik perhatian.39
Berdasarkan beberapa poin di atas dapat disimpulkan bahwa syarat-syarat berpakaian ataupun boleh disebut dengan etika berpakaian dalam Islam. Jikalau di ikuti dengan pandangan ulama’ yang lain maka banyak syaratnya. Namun penulis ingin membedakan secara asas dan umum berkenaan etika berpakaian ini supaya perkara ini dapat diambil perhatian kepada seluruh pelajar Islam.
1. Fungsi dan Tujuan Berpakaian
38 Marwan Ibrahim, Petunjuk Praktis Akhlak Islam,(Jakarta: Lentera, 2003), h. 95.
39 Ibid.
Maksud berpakaian muslim bagi siswa adalah untuk menggambarakan keimanan seseorang dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu wata’ala serta taat mengamalkan Agama Islam sekaligus melestarikan pakaian adat.
Fungsi berpakaian Muslim dan Muslimah adalah untuk menjaga kehormatan dan harga diri, sebagai identitas Muslim dan Muslimah, serta untuk menghindari kemungkinan terjadi ancaman dan gangguan dari pihak lain.
Tujuan berpakaian Muslim dan Muslimah adalah :
a) Menbentuk sikap dan perilaku sebagai seorang Muslim dan Muslimah yang baik dan berakhlak mulia.
b)Membiasakan diri bertpakaian Muslim dan Muslimah dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan berkeluarga maupun dihadapan masyarakat umum;
c) Menciptakan masyarakat yang mencintai budaya islam dan budaya daerah.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa etika berpakaian sangar besar manfaatnya untuk menutup aurat anggota tubuh dalam kehidupan sehari-hari, sebab dengan etika berpakaian yang baik dapat menjadikan seseorang terhindar dari perbuatan-perbuatan yang melanggar norma-norma agama baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat yang lebih luas.