• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data, rancangan penelitiannya bersifat sementara, dan hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak yaitu peneliti dan subyek peneliti.

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, karena data yang akan diperoleh di lapangan lebih banyak bersifat informasi dan keterangan bukan dalam bentuk simbol atau angka. Penelitian ini diupayakan mendasar, mendalam, berorientasi pada proses, serta didasarkan pada asumsi adanya realitas dinamik sehingga peneliti ini menggunakan penelitian rancangan deskriptif. Peneliti menitik beratkan pada kegiatan observasi dimana peneliti bertindak sebagai observer dengan mengamati gejala, perilaku yang timbul tanpa harus memanipulasi variabel yang ada. Data observasi tersebut nantinya akan dianalisis untuk diambil kesimpulan berdasarkan konteks permasalahan yang diteliti. Tujuan dari penelitian Deskriptif ini adalah membuat gambaran secara sistematis, faktual, akurat mengenai fakta-fakta, sifat- sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

2. Kehadiran Peneliti

Penelitian kualitatif tidak dapat dipisahkan dari pengamatan berperan serta, namun peranan penelitilah yang menentukan skenarionya.

Disini peneliti bertindak aktif tidak hanya mengamati saja tetapi juga menafsirkan data yang diperoleh.

Menurut Lexy J Moleong, “kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit, ia sekaligus perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis, penafsir data dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya”.41

Kehadiran peneliti di lokasi penelitian adalah untuk memperoleh data yang valid, dari beberapa sumber data, seperti Guru-guru, Kepala Sekolah MTs Al-Ikhlashiyah Perampuan karena itu, peneliti tidak akan melakukan sesuatu yang sekiranya dapat mempengaruhi responden sehingga akan memberikan informasi yang kurang valid. Untuk mendapatkan informasi atau data yang valid dan aktual, maka peneliti mengadakan wawancara dengan pihak-pihak yang bersangkutan seperti Kepala Sekolah, Guru-guru agama (Akidah Akhlak) dan Siswa-siswi MTs Al-Ikhlashiyah Perampuan.Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian sampai memperoleh data yang jelas mengenai permasalahan penelitian.

Dengan demikian maka penelitian dalam hal ini bertindak sebagai instrumen penelitian yang didukung dengan interview terpimpin, yakni dalam melaksanakan interview, pewawancara membawa pedoman interview yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan.

Dalam proses pelaksanaan penelitian pada tanggal 25 April 2017 peneliti melakukan penelitian pertama mewawancarai L. Didik selaku Waka Keiswaan karena mempunyai keterlibatan membantu guru akidah

41 Ibid, h. 168.

akhlak dalam membinaan etika berpakaian siswa kelas VIII. Pada setelah itu pada tanggal 26 April 2017 peneliti melakukan wawancara terhadap para siswa kelas VIII sambil melakukan observasi kembali. Kemudiaan pada tanggal 27 April 2017 peneliti kembali melakukan penelitian dengan wewawancarai Bapak Sayadi SE selaku kepala sekolah MTs Al- Ikhlashiyah perampuan, peneliti tidak langsung melakukan wawancara dengan guru akidah akhlak karena belum keluarnya surat izin penelitian dari Depertemen Agama yang mempunyai wewenang menerbitkan izin penelitian, akan tetapi kepala sekolah mengizin melakukan wawancara terlebih dahulu sebelum surat izin keluar. Kemudiaan pada hari Jum’at pada tanggal 28 April 2017 surat ijin penelitian dari Depertemen Agama Kabupaten Lombok Barat keluar. Pada hari itu juga peneliti langsung menyerahkan kepada guru akidah akhlak selaku responden inti untuk menentukan hasil dari penelitian ini. Tetapi terlebih dahulu memberikan pemberitahuan kepada Bapak Sayadi SE selaku Kepala Sekolah MTs Al- Ikhlashiyah Perampuan terkait surat izin telah ada. Keterlambatan mewawancarai responden inti itu diakibatkan oleh guru akidah akhlak(Uswatun Khasanah) tidak menerima di wawancarai ketika sebelum surat izin di bawah langsung. Selanjutnya pada hari senin tanggal 01 Mei 2017 peneliti melakukan pengambilan data terkait pendukung dalam penelitian.

Ketika melakukan penelitian maka memiliki waktu tertentu dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan selama sebulan. dimana satu minggu

mengurus surat izin di akademik dari 20 April 2017 kemudiam mengambil surat izin di akademik untuk di Kementerian agara RI Kabupaten Lombok Barat pada tanggal 24 April 2017. Sebelum surat izin di terbitkan peneliti melakukan penelitian di lapangan tanpa surat izin karena telah di berikan kebijakan oleh Bapak Sayadi SE selaku kepala sekolah asalkan denga cacatan surat menyusul belakangan, kemudian menyerahkan surat di Kementerian agara RI Kabupaten Lombok Barat pada 26 April 2017.

Dalam melakukan penelitian di lapangan peneliti turun di lapangan selama seminggu mulai dari tanggal 25 April 2017-01 Mei 2017 dan 2 minggu menulis hasil dan menganalisi data-data dari tanggal 03 -17 Mei 2017 agar dapat mencapai hasil yang diinginkan peneliti. Dalam jangka waktu yang tertera di atas cukup efektif untuk menentukan hasil dan jawaban yang ingin dicari dalam penelitian ini karena tujuan dalam penelitian dapat tercapai dalam mengetahui peran guru akidah akhlak dalam membina etika berpakaian pada siswa kelas VIII di MTs Al-Ikhlashiyah Perampuan Tahun Pelajaran 2016/2017 dan mengetahui etika berpakaian siswa kelas VIII di MTs Al-Ikhlashiyah Perampuan tahun pelajaran 2016/2017.

3. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian yang akan dijadikan tempat penelitian adalah di MTs. Al-Ikhlashiyah Perampuan kabupaten Lombok Barat.

Peneliti memilih lokasi ini karena beberapa hal, yaitu: karena di Madrasah ini interaksi yang bangun antara guru dan siswa masih kurang baik ( baik ketika proses belajar mengajar berlangsung maupun di luar proses belajar

mengajar), yaitu tidak adanya kesinambungan antara guru dan siswa sehingga siswa cenderung kurang hormat kepada guru dan tidak patuh terhadap peraturan sekolah, sehingga masih ditemukan berbagai pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan siswa. Itulah mengapa peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di madrasah tersebut.

4. Sumber Data

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini harus berhubungan dengan orang-orang yang mengetahui dan terlibat dalam masalah tersebut agar bertujuan Memperoleh data dan informasi yang akurat serta hasilnya yang menyakinkan. Sumber data merupakan sesuatu hal yang penting sekali, sumber data adalah ” subyek darimana data diambil atau diperoleh”.42

Berdasarkan definisi diatas maka sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Guru Akidah Akhlak Kelas VIII MTs Al- Ikhlashiyah Perampuan.

2. Kepala Sekolah MTs Al- Ikhashiyah Perampuan.

3. Waka Kesiswaan MTs Al- Ikhlashiyah Perampuan.

4. Siswa/Siswi MTs Al-Ikhlashiyah Perampuan Kelas VIII.

Dari keempat sumber data di atas, peneliti lebih banyak mengumpulkan data dari guru akidah akhlak dan siswa yang akan diteliti

42 Suharsimi, Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktik, (Jakarta: Reneka Cipta, 2006), hal.129.

dilapanagan. Sehingga dapat mempermudahkan peneliti dalam mengumpulkan data ketika melakukan penelitian.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data sehubungan dengan penelitian ini, penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut :

a. Metode observasi

Observasi adalah “melakukan pengamatan secara langsung terhadap gejala-gejala subjek yang diselidiki, baik itu pengamatan yang dilakukan di dalam situasi sebenarnya maupun situasi buatan yang sengaja diadakan”.43 Observasi ada dua macam: “(1) Observasi partisipatif (langsung) yaitu peneliti terlibat langsung dan mengambil bagian dalam situasi dari orang-orang yang di observasi, (2) Observasi non partisipatif (tidak langsung) yaitu peneliti tidak terlibat langsung dalam situasi yang di observasi, tetapi hanya sebagai penonton”.44

Dari dua jenis data observasi di atas, peneliti mengadopsi jenis yang kedua, yakni observasi non partisipan, yakni peneliti hadir di lokasi penelitian hanya sebatas untuk memperoleh data yang terkait dengan rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian.

Teknik observasi non partisipan ini peneliti gunakan untuk mendapatkan data tentang peran guru akidah akhlak dalam membina etika berpakaian siswa, bagaimana etika berpakaian pada siswa.

43 Ahmad Usman, Mari Belajar Meneliti, (Yogyakarta: Indonesia, 2008), h. 283.

44 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 227-228.

Disamping itu, teknik ini peneliti gunakan untuk memperoleh data yang dikumpulkan melalui terapan metode observasi.

b. Metode Interview

Sutrisno Hadi mengatakan bahwa interview dapat dipandang sebagai metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan cara sistematis yang berlandaskan pada tujuan penyelidikan. Pada umumnya dua orang atau lebih hadir secara fisik proses tanya jawab itu, dan masing-masing pihak dapat menggunakan saluran komunikasi secara lancar dan wajar.45

Interview atau wawancara terdiri dari beberapa jenis yaitu

“wawancara terstruktur, wawancara semiterstruktur dan wawancara tak berstruktur”. 46 Jadi dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis wawancara yang ketiga yakni wawancara tak berstruktur, dimana pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara bebas kepada sumber data atau responden, dan tentunya pertanyaan yang diajukan adalah pertanyaan yang terkait dengan fokus penelitian yang tengah diteliti, data yang dicari dengan menggunakan wawancara tak berstruktur yakni tentang peran guru dalam membina etika berpakaian siswa, bagaimana etika berpakaian siswa di MTs. Al-Ikhlashiyah Perampuan Lombok Barat.

45 Ibid…, h. 19.

46 Ibid..., h. 233.

c.Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah tekhnik pengumpulan data dengan melihat sumber-sumber dokumen yang ada kaitannya dengan jenis data yang diperlukan. Metode dokumentasi adalah cara yang efisien untuk melengkapi kekurangan dan kelemahan metode interview dan observasi.

Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data tertulis, arsip-arsip dan dokumen-dokumen. Penggunaan metode dokumentasi dalam penelitian ini diharapkan dapat membantu mengumpulkan informasi yang benar-benar akurat, sehingga akan menambah kevalidan hasil penelitian seperti :

1) Sejarah berdirinya madrasah 2) Data guru dan tugasnya 3) Data siswa

4) Struktur Organisasinya 6. Teknik Analisis Data

Setelah melakukan berbagai prosedur atau langkah-langkah dalam pengumpulan data, maka selanjutnya adalah menganalisis data-data yang telah diperoleh dari berbagai cara yang telah digunakan dalam proses pengumpulan data. Analisis dibutuhkan untuk menyusun data yang telah diperoleh secara sistematis sehingga mudah untuk dipahami dan di pertanggungjawabkan.

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam ketegori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan

sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.47

Dalam menganalisis data peneliti menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a.Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan kepada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti computer mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.48

b.Penyajian data

Setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah pemaparan atau penyajian data. Dalam penelitian kualitatif, pemyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan, dan sejenisnya. Pemaparan data yang dilakukan dalam penelitian ini berupa teks naratif. Sistematika pemaparan data mengikuti urutan fokus penelitian dan dengan memperhatikan teknik analisis yang dipergunakan.

47 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D…, h. 244.

48 Idib., h. 247.

c.Verifikasis

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang ditemukan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke palangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.49

7. Validitas atau Keabsahan Data

Keabsahan data bertujuan untuk membuktikan bahwa apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan kenyataan di lokasi peneliti. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk kevaliditasan data yaitu:

1. Triangulasi

triangulasi dalam penelitian ini adalah untuk mengecap keabsahan data tertentu dengan membandingkan data yang diperoleh dari sumber lain. Penggunaan teknik ini digunakan pada fokus yang diteliti yaitu dengan memperdalam observasi dilapangan khususnya yang berhubungan dengan peran guru akidah akhlak dalam membina etika berpakaian pada siswa kelas VIII di MTs Al- Ikhlashiyah Perampuan.

Adapun Triangulasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:

49 Ibid., h. 252.

a. Triangulasi Data

Triangulasi sumber data dilakukan untuk mendapatkan informasi yang sejenis dari informasi atau sumber data yang lain dan yang berbeda. Hal ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1) Membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara.

2) Membandingkan data hasil wawancara dengan data hasil dokumentasi.

b. Triangulasi Metode

Triangulasi metode dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan datasecara bersama untuk memperoleh informasi yang serupa terhadap data dn informasi yang diteliti.

2. Kecukupan Refrensi

Menggunakan bahan referensi, dimana bahan referensi yang dipakai adalah bahan dokumentasi catatan lapangan yang tersimpan.

Dengan referensi penulis dapat mengecek kembali data-data dan informasi yang peneliti dapatkan dilapangan.

3. Pengecekan

Pengecekan dilakukan oleh peneliti untuk mereview dan mengkonfirmasikan kembali informasi.

Dokumen terkait