• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENUTUP

B. SARAN

Melalui skripsi ini peneliti menyampaikan beberapa saran yang bertolak dari kenyataan-kenyataan yang terdapat di MTs Al-Ikhlashiyah Perampuan terkait etika berpakaian. Sebagai berikut:

1. Kepala Madrasah MTs Al-Ikhlashiyah Perampuan

a. Di harapkan dapat terus mendukung konsep-konsep yang baik yang dibangun oleh para guru-guru yang ada sehingga itu dapat dijadikan suatu kebijakan Madrasah.

b. Kepada Bapak Sayadi SE selaku Kepala Madrasah MTs Al- Ikhlashiyah Perampuan agar etika berpakaian itu tidak hanya sebagai aturan dalam Madrasah tetapi etika berpakaian itu yang

dilakukan oleh siswa dapat diperlombakkan sehingga membuat para siswa lebih semangat menggunakan pakaian yang Islami.

2. Saran Kepada Guru Akidah Akhlak (Uswatun Khasanah)

Kepada Guru Akidah Akhlak di MTs Al-Ikhlashiyah Perampuan diharapkan agar tetap melakukan dua kegiatan yang sudah ada dengan mengimbangi melalui bimbingan dan pengawasan terhadap para siswa, agar dapat menciptakan etika berpakaian yang totalitas kemudian selalu dipertahankan selama-lamanya.

3. Saran Kepada Siswa

Kepada siswa diharapkan kepada peserta didik agar tetap patuh atau taat pada aturan kode etik dalam berpakaian denga tetap berpegang pada Ajaran Agama Islam dan rajin dalam mengikuti peraturan yang diajarkan oleh para guru termasuk guru akidah akhlak.

4. Saran Kepada Orang Tua Siswa

Kepada orang tua siswa agar terus memberikan bimbingan dan arahan terhadap etika berpakaian pada anak didik, agar mereka berpakaian sesuai dengan norma-norma Agama dan tetap membina kerja sama yang baik dengan guru yang ada di MTs Al-Ikhlashiyah Perampuan.

DAFTAR PUSTAKA

Aljamil, Al-Qur‟an Tajwid Warna dan Terjemahan Per Kata. Bekasi: Cipta Bagus Segara, 2012.

Anwar Rosihan, Aqidah Akhlak. Bandung: Pustaka Setia, 2008.

Beni Ahmad , Ilmu Akhlak. Bandung : CV Pustaka Setia, 2010.

Darajat Zakiah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 2011.

Depniknas, Undang-Undang Sisdiknas, No 20 Tahun 2003.

Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam Dalam Sistem Perspektif Filsafat. Jakarta:

Kencana, 2004.

Haidir & Salim, Strategi Pembelajaran. Medan:Perdana Publishing, 2012.

Haitsan Muhammad, Problematika Muslimah Di Era Modern. Jakarta: PT.Gelora Aksara Pratama, 2007.

Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja WaliPers, 2009.

Ibrahim Marwan, Petunjuk Praktis Akhlak Islam. Jakarta: Lenteran, 2003.

M. Ali Hasan dan Mukti Ali, Kapita Selekta Pendidikan Agama Islam. Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya, 2003.

Mabruri, Identitas Wanita Muslimah-Modis, Elegan Sesuai Syariat. Majalah Ummi, Jakarta, 2002.

Marwan Ibrahim, Petunjuk Praktis Akhlak Islam. Jakarta: Lentera, 2003.

Moleong J Lexy, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung :Remaja Rosda Karya, 2001.

Muhammad Abdul Kadir Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta:

Rineka Cipta, 2008.

Muktar, Desain Penbelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta:PT. Misaka Galia Aksara, 2003.

Natsir Abdullah, Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Arga Puji Press, 2014.

Nurdin Muhammad, Kiat Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta:ARRuzz Media Group, 2010.

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001.

Ramayulis.,Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2002.

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajawaliPers, 2010.

Sudarno, Etika Berpakaian Menurut Syari‟at Islam. Surakarta: LPID, 2005.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatifdan R & D. Bandung: Alfa Beta, 2014.

Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Reneka Cipta, 2006.

Sunardi & Sri Wahyuningsih, Psikologi Pendidikan. Jakarta:PTG rasindo, 2002.

Syeekh Nashiruddin Al-Bani, Jilbab Wanita Muslimah. PT. Medi Hidayah, 2002.

Talajan Guntur , Menumbuhkan Kreativitas dan Prestasi Guru. Yogyakarta: Laks Bang PRESS indo, 2012.

Tim Dosen IAIN Mataram, Pedoman Penulisan Skripsi. Mataram: Tidak Diterbitkan, 2011.

Usman Ahmad, Mari Belajar Meneliti,. Yogyakarta: PT.Indonesia, 2008.

UU No 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional.

Zahruddin Hasnanuddin, Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: PT. Raja Wali Perss, 2004.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran: 01

TRANSKRIP WAWANCARA

Nama : Sayadi, S.E Jabatan: Kepala Madrasah

Waktu : 27 April 2017

NO NARASUMBER WAWANCARA

1 2

3

3

Interviewer Narasumber

Interviewer

Narasumber

Assalamualaikum Wr Wb

Waalaikumsalam Wr Wb

Terimakasih atas luang waktunya pak, saya ingin melakukan wawancara terkait dengan peran guru akidah akhlak dalam membina etika berpakaian pada siswa kelas VIII di MTs Al-Ikhlashiyah Perampuan yang pada Tahun Pelajaran 2016/2017.

Sesuai dengan yang saya teliti.

Silahkan apa yang ingin ditanyakan oleh heni saya akan menjawab semampunya.

Begini pak bagaimana peran guru akidah akhlak dalam membina etika berpakaian pada siswa kelas

4

5

6

7

Interviewer

Narasumber

Interviewer

Narasumber

VIII di MTs Al- Ikhlashiyah Perampuan pada Tahun Pelajaran 2016/2017?

Kalau peran guru akidah akhlak itu posisinya penting karena salah satu guru yang berperan dalam membina etika berpakaian siswa dan bertangung jawab secara prosedur sesuai dengan nama mata pelajarannya. Guru akidah akhlak di sini setiap hari ketika mengajar di dalam kelas selalalu menasehati yang baik kepada siswa tidak serta merta mengajarkan materi yang dibahas.

Selain dari nasehat dalam kelas apa ada kegiatan lain yang dilakukan oleh guru akidah akhlak Seperti bentuk dalam kelas maupun di luar kelas?

Kegiatan yang dilakukan seperti kegiatan ceramah agama dan mencontohkan langsung etika berpakaian oleh para guru terutama Guru akidah akhlak yang punya peran penting agar memahami mana yang baik dan salah dalam berpakaian entah itu ketika berada di sekolah maupun dirumah masing-masing.

Pak, bagaimana etika berpakaian para siswa kelas

8

9

9

Interviewer

Narasumber

Interviewer

VIII di sekolah bapak pimpin ini?

sebagian besar dan hampir seluruhnya memiliki etika berpakaian yang baik yang sesuai dengan ajaran Islam. Aturan sangat ditegakkan seperti para siswi wajib memakai jilbab dilingkungan sekolah bahkan peraturan tersebut sudah ditegakkan mulai sejak awal sampai sekarang ini.

Mungkin itu saja dulu yang bisa saya tanyakan pak kalau memang ada kekurangan nanti saya tanyakan kembali dan terima kasih atas waktu yang telah diberikan. Mari pak kalau begitu, assalamualaikum Wr Wb

Walaikumsalam Wr Wb.

Nama : Uswatun Khasanah, S.Ag Jabatan: Guru Akidah Akhlak

Waktu : 28 April 2017

NO NARASUMBER WAWANCARA

1

2

Interviewer

Narasumber

Terimakasih atas waktunya, saya ingin mewawancarai ibu selaku Guru akidah akhlah di sekolah ini. Langsung saja ke pertanyaan, bagaimana peran guru akidah akhlak dalam membina etika berpakaian paada siswa kelas VIII di MTs Al-Ikhlashiyah Perampuan pada saat Tahun Pelajaran 2016/2017, karena ibu selaku guru akidah akhlak?

ada beberapa program yang kami rencanakan untuk membina etika berpakaian siswa dilingkungan MTs Al-Ikhlashiyah Perampuan ini seperti langkah-langkah yang ditempuh oleh kepala sekolah dalam rangka pembinaan seperti penetapkan Hari belajar dengan menggunakan seragam Putih Biru yaitu Hari Senin dan Selasa.

Sedangkan Rabu Kamis menggunakan seragam Jum’at Sabtu menggunakan seragam Pramuka

3

4

Interviewer

Narasumber

adakah bentuk kegiatan yang dilakukan untuk membina etika berpakaian?

Ada ceramah agama yang dilakukan satu kali seminggu setiap Hari Jum’at dan ceramah agama sebelum mulai kegiatan belajar mengajar seperti bentuk kultum itu dilakukan oleh saya dan dilakukan oleh siswa secara bergiliran agar mengasah mental pemahaman, semua itu sebenarnya bentuk untuk mengajarkan etika berpakaian yang baik agar mengerti nilai-nilai etika berpakaian yang dianjurkan oleh Agama Islam dan itu dilaksanakan dalam bentuk Implementasinya.

Kemudian memberikan contoh langsung dalam berpakaian oleh para guru, kita tidak hanya mengajarnya secara teori tetapi guru juga mempraktekan secara langsung agar mereka melihat, menilai dan menghayati etika berpakaian yang baik sehingga anak didik menjadi motivasi untuk mengunakan pakaian yang sopan.

Kendala apa saja yang ibu dalam membina etika

5

6

7

8

Interviewer

Narasumber

Interviewer

Narasumber

berpakaian siswa kelas VIII?

Memang setiap pembinaan pasti memiliki kendala, disini kendala yang saya alami ada dua bentuk kendala yaitu dari dalam diri siswa dan dari luar diri siswa.

Dari dalam diri siswa, ada kenakalan pada siswa yang tidak mentaati aturan yang telah ada, ada juga menyepelekan aturan itu dapat mencerminkan sikap siswa sendiri. Masih ada ketidak disiplin siswa, masih ada siswa kurang rapi dalam berpakaian seperti yang pernah saya jelaskan terlebih dahulu ada kadang-kadang ada saja yang tidak memasukan baju terutama ada yang menggunakan pakaian yang kekecilan itu.

Kemudian yang berasal dari luar yaitu Pergaulan yang buruk seperti pergaulan bebas dan tidak bersih dalam berpakaian merupakan suatu kendala dalam pembinaan etika berpakaian pada siswa.

Disebabkan ketika lingkungan yang buruk dapat mengakibatkan pola pikir siswa dan perilaku menjadi tidak baik sehingga banyak melakukan hal-hal yang buruk seperti berpakaian yang

9 Interviwer

melanggar aturan berpakaian yang sopan santun.

Terus perhatian orang tua. Perhatian orang tua merupakan dapat menjadi suatu kendala dalam pembinaan etika berpakaian siswa, seperti bimbingan dan nasehat yang dilakukan oleh orang tua sehingga siswa tersebut dapat menyebabkan para siswa memiliki perilaku dan cara berpakaian melanggar nilai-nilai norma Agama Islam. Hal lain kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya itu terjadi juga karena banyaknya orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga para siswa kurang mendapat perhatian orang tua baik dalam belajar maupun dalam mengajarkan etika berpakaian yang baik.

Sekarang saya akan menanyakan terkait dengan etika berpakaiannya siswa. Bagaimana etika berpakaian siswa kelas VIII di sekolah ini?

Etika berpakaian sebagai alat pelindung tubuh khususnya perempuan dapat melindungi diri dari kejahatan. Terkadang ada yang melanggar aturan ini tetapi bisa kami atasi dan siswa dapat dikatakan

sebagian besar mengikuti aturan yang ada.

Mungkin itu saja yang saya tanyakan kalau memang ada kekurangan nanti saya tanyakan kembali, terimakasih banyak atas waktunya.

Nama : L. Didik S.W, S.H Jabatan: Waka Kesiswaan Waktu : 25 April 2017

NO NARASUMBER WAWANCARA

1

2

Interviewer

Narasumber

Terimakasih atas luang waktunya pak, saya ingin melakukan wawancara terkait dengan peran guru akidah akhlak dalam membina etika berpakaian pada siswa kelas VIII di MTs Al-Ikhlashiyah Perampuan yang pada Tahun Pelajaran 2016/2017.

Sesuai dengan yang saya teliti.

pada awalnya siswa merasa tidak terbiasa, ada rasa yang minder, tetapi setelah diterapkan pada siswa maka menjadi sebuah kebiasaan bahkan keharusan baginya. Karena pelajaran akidah akhlak mengajarkan tentang batas-batas aurat laki-laki dan

3 Interviewer

perempuan, batas-batas tersebut sesuai dengan etika atau akhlak mulia. Selain itu juga akidah akhlak sangat menunjang etika berpakaian siswa karena ada materi-materi akidah akhlak yang mengharuskan siswa untuk berpakaian yang beretika atau akhlak mulia (menutup aurat) contoh membaca al-Qur’an, praktek ibadah shalat dan lain-lain.

Terimakasih atas jawabannya pak, nanti saya tanyakan kembali kalau memang ada kekurangannya.

Nama: Dewi Ayu Anjani, Siti Nurjana siswa, Hairul Fahmi,dan Suci Hariyani

Posisi: Siswa

Waktu: 26 April 2017

NO NARASUMBER WAWANCARA

1 Interviwer Bagaimana etika berpakaian siswa kelas VIII di MTs Al-Ikhlashiyah Perampuan Tahun Pelajaran 2016/2017?

Jawaban:“etika berpakaian bagi saya kakak dapat

2 Narasumber

1. Dewi Ayu Anjani

2. Siti Nurjana

3. Hairul Fahmi

4. Suci Hariyani

menutup aurat agar terlihat lebih indah hal yang terjadi banyaknya teman dan guru bersikap baik terhadap siswa yang menggunakan pakaian yang tertutup dengan pakaian yang dianjurka”.

“di sekolah ini kata teman-teman sekolah di sini guru selalu memberikan contoh-contoh berpakaian yang baik untuk siswa supaya diikuti tidak hanya memberikan contoh, tapi mengawasi menegur kalau kita salah hampir setiap hari juga kita diawasi kami sadar cara berpakaian yang baik itu harus dilakukan di sekolah dan di rumah juga kak”.

“pakaian yang dipakai itu ada dua macam yang bagus dan jelek. Perempuan ini agak kurang diperhatikan kalau laki-laki lebih diperhatikan yang perempuan karena perempuan lebih parah kalau pakaiannya tidak baik nama sekolah bisa rusak juga akibatnya dan ketika di dalam sekolah para siswa sekolah kami mematuhi aturan berpakaian”.

“pakaian yang sopan di sekolah merupakan benteng yang tetap bagi perempuan menjaga diri dari neraka. pakaian yang sopan menjaga pandangan

laki-laki karena kak banyak juga sengaja duduk cowok ini mau lihat cewek seksi. Pokoknya Pakaian yang sopan itu dapat menjaga pandangan- pandangan liar dan menjadikan pemakaiannya terhormat, berwibawa, dengan pakaian yang sopan dilihat sopan santun dan etika yang baik”.

Dalam dokumen peran guru akidah akhlak dalam membina etika (Halaman 94-111)

Dokumen terkait